• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of ANALISIS KONSEP TA’DHIM SANTRI KEPADA GURU DAN RELEVANSINYA DI ERA SEKARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of ANALISIS KONSEP TA’DHIM SANTRI KEPADA GURU DAN RELEVANSINYA DI ERA SEKARANG"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONSEP TA’DHIM SANTRI KEPADA GURU DAN RELEVANSINYA DI ERA SEKARANG

*Ahmad Zainurrohman1, Muchotob Hamzah2, Nur Farida3

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegururan (FITK), Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ).

Email corresponding author: *[email protected] Nomor Hanphone: 0895354979977

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Riwayat Artikel :

Diterima: 25 November 2021 Disetujui: 01 Desember 2021

Skripsi ini memiliki tujuan untuk: 1) mengetahui konsep ta’dhim santri kepada guru dalam kitab Adab al-‘Alim Wal Muta’allim Karya KH. Hasyim Asy’ari. 2) mengetahui relevansi konsep ta’dhim santri kepada guru dalam kitab Adab al-‘Alim Wal Muta’allim Karya KH.

Hasyim Asy’ari di era sekarang.

Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana jenis penelitiannya bersifat library research. Teknik pengumpulan data dengan metode documenter dan penelusuran data online. Sumber data yang diperoleh dari sumber data primer dan data sekunder. Data primer adalah kitab adab al-‘Alim Wal Muta’allim, sedangkan data sekunder adalah buku-buku yang berkaitan dengan adab/akhlak santri kepada guru. Adapun teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis isi dan analisis wacana.

Dalam penelitian skripsi ini memberikah hasil bahwa, 1) konsep ta’dhim santri kepada guru pada prinsipnya yaitu seorang santri ditekankan untuk menjaga adab dengan gurunya, baik dalam perilaku, ucapan dan perbuatan. santri juga dituntut untuk khidmah kepada gurunya, memberikan kenyamanan dan pelayanan yang sempurna kepadanya. bila etika-etika tersebut dijalankan dengan baik, maka sangat besar peluang murid untuk mendapatkan keberkahan dan ilmu yang bermanfaat. 2) Relevansi konsep ta’dhim santri kepada guru dalam kitab Adab al-‘Alim wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari di era sekarang yaitu sangat relevan diterapkan pada diri murid atau santri dalam proses mencari ilmu dan ridha guru. Pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asy’ari sebagaimana dalam kitab Adab al-‘Alim wal Muta’allim mampu memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan karakter dan tujuan pendidikan islam sampai sekarang.

Kata Kunci :

Ta’dhim santri kepada guru, kitab adab Al-‘Alim Wal Muta’allim, Relevansi

ARTICLE INFO ABSTRACT (Times New Roman 11, Bold, spasi 1)

Article History :

Received : November 25, 2021 Accepted : December 1, 2021

This thesis aims to: 1) know the concept of student respect for teachers in Adab al-'Alim Wal Muta'allim book by KH. Hashim Asy'ari. 2) knows the relevance of the concept of student respect to the teacher in KH's adab al-'Alim Wal Muta'allim book.

Hashim Asy'ari in the present time.

The writing of this thesis uses a qualitative approach where the type of research is library research. Data collection techniques using documenter methods and online data browsing.

Data sources obtained from primary data sources and secondary data. The primary data are the adab al-'Alim Wal Muta'allim, while the secondary data are books related to the adab/morals of Keywords:

Respect for students to the teacher, adab book Al-'Alim Wal Muta'allim, Relevance

(2)

behavior, speech and deeds. students are also required to be solemn to their teachers, providing comfort and perfect service to him. if these ethics are carried out properly, then there is a great opportunity for students to get blessings and useful knowledge. 2) The relevance of the concept of student respect to teachers in the book Adab al-'Alim wal Muta'allim by KH.

Hashim Asy'ari in the current era is very relevant to be applied to students or students in the process of seeking knowledge and teacher blessings. KH educational thinking. Hashim Asy'ari as inthebook Adab al-'Alim wal Muta'allim is able to contribute in the field of character education and the purpose of Islamic education until now.

(3)

1. PENDAHULUAN

Islam sebagai agama Rahmatan Lil ‘Alamin bagi manusia dalam implikasinya yaitu membimbing dan mengarahkan manusia menjadi seorang mukmin, muhsin muttaqin dengan melalui proses langkah demi langkah, dalam artian proses pendidikan. Menurut Jusuf amin feisal dan diikuti oleh Dayun Riadi dan Nurlailimerumuskan konsep-konsep pendidikan dengan istilah Ta’lim, yaitu pendidikan yang menitikberatkan pada masalah pengajaran, penyampaian informasi dan pengembangan ilmu. Tarbiyah, yaitu pendidikan yang menitikberatkan masalah pada pendidikan, pembentukan, pengembangan pribadi serta pembentukan dan pengemblengan kode etik atau norma akhlak. Dan Ta’dib, adalah pendidikan yang memandang bahwa proses pendidikan merupakan usaha yang mencoba membentuk keteraturan susunan ilmu yang berguna bagi diri sendiri sebagai muslim yang harus melaksanakan kewajiban serta fungsional atas niat atau sistem yang direalisasikan dalam kemampuan berbuat yang teratur.

Kemudian Al-Ghazali yang juga dikutip oleh Dayun Riadi dan Nurlaili menghendaki dalam pendidikan itu dilandasi dengan agama dan akhlak. Landasan berakhlak itu sendiri yaitu Al- Qur’an dan As-Sunnah.

Digambarkan akhlak Rasulullah adalah akhlak Al-Qur’an. Rasulullah juga diibaratkan Al-Qur’an yang berjalan. Mengikuti sunnah berarti mengikuti cara Rasulullah bersikap, bertindak, berpikir dan memutuskan.

Sebagaiama hadist Rasulullah:

ِقَلاخَٔلِا َم ِراكَم َمِ مَتُٔ ِلِ ُتْثِعُب َامَّنٕا

“sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR Imam Malik)

Agama dan akhlak yang dibawa oleh Rasulullah SAW akan terus estafet atau mengalir sebagaimana hadist Nabi:

َلِ َو اًرَانْيِد ا ْوُث ِ ر َوُي ْمَل َءَايِبْنَلأْا َّنِإ ،ِءاَيِبْنَلأْا ُةَث َر َو ُءاَمُلُعْلا نإ َذَخَأ ْدَقَف ِهِب َذَخَأ ْنَمَف َمْلِعْلا ا ْوُث َّر َواَمَّنِإ ًامَه ْرِد ٍّرِفا َو ٍّ ظَحِب

“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan

yang dibawa rasulullah mereka adalah para ulama.

Dengan demikian maka ulama atau kyai demi meneruskan perjuangan agama dan akhlak Rasulullah saw, menjadi suri tauladan di muka bumi ini, banyak mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang salah satunya adalah lembaga pendidikan pondok pesantren. Dimana para pencari ilmu atau disebut santri secara seutuhnya dititpkan dan dipasrahkan kepada kyai di pondok pesantren, demi pendidikan, ilmu agama dan akhlak. Dan nantinya diharapkan merekalah para santri yang akan memengang estafet ajaran agama dan akhlak Rasulullah disampaikan kepada masyarakat luas.

Seseorang pastilah akan menggapai suatu hal (ilmu) dengan mengangungkan hal tersebut dan seseorang pastilah gagal dalam suatu hal (ilmu) jika ia telah mengabaikan rasa hormat atau ta’dhim. Termasuk dari ta’dhimul ilmi (memuliakan ilmu) adalah ta’dhimul mu’allimi (memuliakan orang yang mengajarkan ilmu).”

Namun akhir-akhir ini banyak sekali para pencari ilmu khusnya para santri yang menganggap bahwa suatu kemanaatan ilmu bergantung pada diri sendiri, bermanfaat atau tidaknya suatu ilmu itu bergantung kepada para pencari ilmu atau santri itu sendiri, bisa memanfaatkan ilmunya ataukah tidak.

Namun tidak sedikit para santri yang beranggapan bahwa hanya dengan ta’dhim akan memberikan keberkahan ilmunya tanpa dibarengi dengan belajar sungguh-sungguh, barokah guru seolah lebih besar daripada proses belajar itu sendiri, akhirnya terkadang proses belajar di nafikan demi mengejar sesuatu yang bernama “Barokah”.

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis akan berusaha memetakan perumusan masalah berikut ini: 1) Bagaimanakah konsep Ta’dhim menurut kitab Adab Al- ‘Alim Wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari? 2) Bagaimanakah Relevansi konsep Ta’dhim santri kepada guru dalam kitab Adab Al- ‘Alim Wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari di Era Sekarang Ini?

Dalam penelitian ini disebutkan tujuan utamanya yaitu untuk mengetahui 1) Untuk

(4)

kepada guru dalam kitab Adab Al- ‘Alim Wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari di Era Sekarang Ini.

2. METODE

Penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dimana jenis penelitiannya bersifat library research. Teknik pengumpulan data dengan metode documenter dan penelusuran data online. Dalam penelitian skripsi ini, data yang dihimpun berasal dari dua jenis sumber yaitu data primer dan data sekunder. . Data primer adalah kitab adab al-

‘Alim Wal Muta’allim, sedangkan data sekunder adalah buku-buku yang berkaitan dengan adab/akhlak santri kepada guru. Adapun teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis isi dan analisis wacana. Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data.

Analisis ialah upaya sistematik untuk mempelajari pokok persoalan penelitian dengan memilah-milahkan atau menguraikan komponen informasi yang telah dikumpulkan dalam kerangka kerja sederhana. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganilisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baika dalam bentuk tulisan maupun lisan terhadap para pengguna sebagai suatu elemen masyarakat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Konsep ta’dhim santri kepada guru dalam kitab Adab al-‘Alim wal Muta’allim karya KH.

Hasyim Asy’ari yaitu: 1) Patuh kepada guru atas apa yang disampaikan dan apa yang harus dikerjakan oleh murid. 2) Memandang guru dengan pandangan mengagumkan dan meyakini kesempurnaan dalam diri guru, hendaknya jangan pernah mengecewakan guru dalam proses belajar. 3) Selalu mengetahui hak-hak guru dan tidak melupakan keutamaannya, selalu mengingatnya selama-lamanya, baik ketika ia masih hidup atau sudah wafat. 4) Selalu bersikap sabar menghadapi watak guru yang kadang- kadang keras. 5) Hendaknya murid bertemu dengan guru dalam kondisi yang bersih dan baik.

6) Selalu duduk di hadapan guru dengan penuh adab, tidak menengok kecuali jika dibutuhkan.

7) Selalu bersikap baik dan sopan saat berkomunikasi dengan guru dan sekedarnya

saja. 8) Ketika guru menyampaikan suatu hukum suatu masalah atau faedah ataupun sedang menceritakan suatu hikayat dan murid pernah mengetahuinya atau mendengarkan sebelumnya, maka tetaplah memperhatikan secara saksama.

9) Hendaknya murid tidak mendahulukan guru dalam menjelaskan masalah atau menjawab soal hingga guru selesai berbicara. 10) Jika murid diberi sesuatu dari guru atau kiainya, hendaknya selalu menerima dengan tangan kanannya.

3.2. Relevansi konsep ta’dhim santri kepada guru dalam kitab Adab al-‘Alim wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari di era sekarang yaitu sangat relevan diterapkan pada diri murid atau santri dalam proses mencari ilmu dan ridha guru. Pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asy’ari sebagaimana dalam kitab Adab al-‘Alim wal Muta’allim mampu memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan karakter dan tujuan pendidikan islam sampai sekarang.

4. PENUTUP 4.1.. Kesimpulan

Hasil dari penelitian skripsi ini melukiskan sebuah gambaran 1) konsep ta’dhim santri kepada guru pada prinsipnya yaitu seorang santri ditekankan untuk menjaga adab dengan gurunya, baik dalam perilaku, ucapan dan perbuatan.

santri juga dituntut untuk khidmah kepada gurunya, memberikan kenyamanan dan pelayanan yang sempurna kepadanya. bila etika- etika tersebut dijalankan dengan baik, maka sangat besar peluang murid untuk mendapatkan keberkahan dan ilmu yang bermanfaat. 2) Relevansi konsep ta’dhim santri kepada guru dalam kitab Adab al-‘Alim wal Muta’allim karya KH. Hasyim Asy’ari di era sekarang yaitu sangat relevan diterapkan pada diri murid atau santri dalam proses mencari ilmu dan ridha guru.

Pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asy’ari sebagaimana dalam kitab Adab al-‘Alim wal Muta’allim mampu memberikan kontribusi dalam bidang pendidikan karakter dan tujuan pendidikan islam sampai sekarang.

4.2. Saran

Penulis sangat menyadari bahwa artikel penelitian skripsi ini masih terlampau jauh dari kata sempurna dan pasti banyak kekurangannya baik dari segi teknik penulisan, metodologi, maupun isi. Maka dari itu penulis sangat

(5)

berharap kepada pihak terkait berkenan memberikan motivasi, kritikbeserta saran yang bersifat membangun agar penelitian dengan fokus bahasan serupa yang lebih baik akan muncul dikemudian hari.

5.

6. DAFTAR PUSTAKA

Asy’ari, Hasyim. 2017. Pendidikan Akhlak untuk Pengajar dan Pelajar, Terjemah: Adabul

‘Alim Wal-Muta’allim. Surabaya: Pustaka Tebuireng.

Asy’ari, Hasyim. Adab Al–‘Alim wa Al–

Muta’allim. Jombang: Maktabah Al – Turots Al – Islamy.

Az Zarnuji, Syaikh. 2020. Ta’limul Muta’allim.

Semarang:Pustaka ‘Alawiyyah.

Dhofier, Zamakhsyari. 2011. Tradisi Pesantren:

Studi Pandangan Hidup Kyai Dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta:

LP3ES.

Drajat, Zakiah. 1982. Pendidikan Agama dan Pembinaan Mental. Jakarta: Bulan Bintang.

Lillah, Fathu M. 2015. Kajian Dan Anlisis Ta’limul Muta’allim. Kediri: Santri Salaf Press.

Moleong, Lexi J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rani, Dkk. 2006. Analisis Wacana : Sebuah Kajian Bahasa Dalam Pemakaian. Malang :Pustaka Pelajar.

Riadi, Dayun dkk. 2017. Ilmu Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rifai, Muhammad. 2009. KH. HASYIM ASY’ARI biografi singkat 1871-1947.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Sanusi, M. 2013. Inspiratif KH. Ahmad Dahlan

& KH. Hasyim Asy’ari: teladan-teladan kemuliaan hidup. Yogyakarta: Diva press.

Sholihin, dkk. Peranan Kh. Hasyim Asy'ari Dalam Pendidikan Di Pesantren Tebuireng Tahun 1899-1947 Surabaya: Pustaka

Cipta. Margono, S. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif.

Bandung: Alfabeta.

Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 ayat (3) Peraturan Bupati Sanggau Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Keija

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait dalam masalah pelaksanaan pendidikan agama

Bahwa nama “Melayu” 2 pertama muncul sebagai nama sebuah kerajaan Melayu di Jambi pada abad ke-7 yang kemudian adat dan bahasa yang dipakai adalah bahasa Melayu kuno bercampur

❖ Menjawab pertanyaan tentang materi Hukum Hooke yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan. ❖ Bertanya tentang hal yang belum

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah mengambarkan sebuah obyek secara sistematis. Dalam hal ini peneliti akan mendeskripsikan tentang perspektif hakim Pengadilan

lewat proses needle punch, kemudian lembaran web yang masuk ke mesin calendar agar lembaran web yang akan digulung menjadi lebih rata sehingga. siap untuk digulung di

Sedikitnya jumlah responden yang memiliki waktu keterlibatan kurang dan sama dengan satu tahun memperlihatkan bahwa secara umum responden peserta Program SPP PNPM di Desa Gunung

Pada mata pelajaran Ta`limul Muta`alim, metode yang digunakan adalah metode pemaknaan arab pegon, dimana santri memaknai kitab kuning dengan menggunakan bahasa jawa akan