• Tidak ada hasil yang ditemukan

SASARAN PRODUKSI PANGAN UTAMA KEMENTAN TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SASARAN PRODUKSI PANGAN UTAMA KEMENTAN TAHUN 2016"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Outline

1. Latar Belakang

2. Teknologi Unggulan Lahan Rawa

3. Program/Kegiatan 2016

4. Progress TSP Rawa

5. Progress Kegiatan

6. Dukungan Kelembangaan dan SDM

7. Produksi & Distribusi Benih

(4)

SASARAN PRODUKSI PANGAN UTAMA KEMENTAN TAHUN 2016

Padi 75,13 Juta Ton

Jagung 21,35 Juta Ton

Kedelai 1,5 Juta Ton

Daging Sapi/Kerbau 0,59

Juta Ton Karkas/0,46 Juta

Ton Daging

Gula 2,8 Juta Ton

Bawang Merah 1.173 Ribu

Ton

Cabai Besar 1.106 Ribu

Ton

Cabai Rawit 759 Ribu Ton

4

(5)

Visi

Pada tahun 2014

menjadi

lembaga penelitian pertanian lahan

rawa berkelas dunia

dalam menghasilkan dan mengembangkan

inovasi teknologi pertanian lahan rawa mendukung

terwujudnya sistem pertanian industrial.

Misi

1. Menghasilkan dan mengembangkan

inovasi teknologi

pertanian lahan rawa

mendukung terwujudnya sistem

pertanian industrial.

2. Meningkatkan

kualitas sumberdaya penelitian pertanian lahan

rawa

dan

meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pemanfaatannya.

3. Mengembangkan

jaringan kerjasama nasional dan

internasional

dalam rangka penguasaan Iptek dan peningkatan

peran Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa dalam

(6)

TUPOKSI BALITTRA (Permentan No. 25/Permentan/OT.140/3/2013)

Tugas :

Melaksanakan penelitian lahan rawa untuk pertanian

(7)

FOKUS PENELITIAN “PERTANIAN

LAHAN RAWA”

(8)

TEKNOLOGI DAN PRODUK

UNGGULAN LAHAN RAWA

1) TATA AIR

2) PENGELOLAAN HARA

3) PETA TIPOLOGI LUAPAN

4) PESTISIDA NABATI

5) AMELIORASI

(9)

= Sistem satu arah & tabat konservasi

Keuntungan:

 Air dapat dipertahankan pd MK dgn adanya tabat

konservasi.

 Indeks Pertanaman (IP) 200-300, padi atau

padi-padi-kedelai

 Aliran air satu arah sehingga pencucian lebih intensif

 Produktivitas padi meningkat 30%.

Tata Air Sistak  Lahan Pasang Surut

TEKNOLOGI PENGELOLAAN AIR

DI LAHAN RAWA

(10)

Sawah

Sawah

Surjan

Saluran Sekunder

Flapgate Pintu SIstak

Sawah

Sawah

(11)

Flapgate

Pintu air Flapgate

Pintu Sistak

Flapgate dipasang pada pintu inlet

(masuk).

Apabila air pasang, pintu terbuka ke

dalam sehingga air pasang masuk ke

saluran tersier/kuarter.

Bila air surut, pintu inlet menutup

sehingga air tidak keluar/ tertahan. Air

keluar melalui pintu outlet.

Pintu Sistak

Pintu Sistak dipasang pada pintu outlet

(keluar) apabilla air pasang pintu

tertutup ke luar sehingga air surut

keluar. Tetapi air tertahan pada batas

tertentu oleh tabat

(12)

= Handil Bersekat

Keuntungan:

 Air dapat dipertahankan pd saluran handil

berfungsi sebagai tandon (long storage)

 Indeks Pertanaman (IP) 200 padi-padi atau

padi-palawija.

 Produktivitas padi meningkat 50%

(13)

Harkat

dan Pompanisasi sekaligus

Long Storage

penyimpanan air pada saat kemarau (IP 100 ke IP300)

Long Storage

Tabat

(14)

Pengelolaan Air utk Mitigasi Emisi CO2 & Antisipasi

Kebakaran Lahan Gambut

Model Pintu Air pada Saluran Kuarter

Pintu air/tabat dipasang pada saluran sekunder,

kuarter atau tersier. Ukuran tabat disesuaikan

dengan dimensi saluran.

(15)

Mereduksi emisi CO

2

 27,7;

38,9; 46,4 %.

Mengurangi sifat hidrofobik

gambut  26,8 %, 13,5 %; 8.1 %.

Periode Pengamatan

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des

Fl uks CO 2 (t/ ha/ tah un) 0 10 20 30 40 50 60 70 Karet+Nenas Karet+Semak Karet Terbakar KTA

Sifat Hidrofobik Gambut

Penggunaan Lahan

Karet+Nenas Karet+Semak Karet+Terbakar KTA

Lu as Area S erap an (%) 0 5 10 15 20 25 0-50 cm 50-100 cm 100-150 cm

KTA : Karet Terbakar, belum ada pengelolaan air pada saluran drainase

Pengelolaan air sistem tabat pd penggunaan lahan

gambut : karet terbakar, karet+nenas, karet+semak

(16)

Decision Support System (DSS)

(17)

Decision support system (DSS)

pemupukan padi lhn rawa:

 software utk menghitung kebutuhan pupuk padi di lhn rawa

pasang surut & lebak.

Keunggulan

:

1). Rekomendasi pupuk yg dihasilkan bersifat spesifik lokasi 

lebih efektif dalam penggunaan pupuk.

2). Disusun berd. kondisi sumberdaya alam di lahan rawa

meliputi: kebutuhan hara tanaman, kandungan hara tanah,

sistem pengelolaan air, & bahan organik insitu.

3). Dapat diakses menggunakan smartphone/komputer, ramah

pengguna.

4). Output nya  rekomendasi paket pemupukan (pupuk

tunggal maupun majemuk).

5). Software ini dapat diakses melalui:

(18)

Pupuk Hayati

Biofor-1 (sulfat masam)

Komposisi: Mikroba dekomposer

(Trichoderma) dgn bahan pembawa biochar

tandan kosong kelapa sawit

Keunggulan:

- Meningkatkan dekomposisi BO di lahan

rawa sehingga dpt meningkatkan

ketersediaan N, P, K tanah

- Meningkatkan pertumbuhan tanaman

dan hasil padi di lahan sulfat masam

sampai 30%

(19)

Komposisi:

Biochar & abu sekam padi

serta pukan ayam

Keunggulan:

- Meningk. pH tanah gambut

- Meningkatkan ketersediaan

N, P, K, Ca, Mg, K

- Meningkatkan hasil tanaman

jagung & kedelai di lahan

gambut sampai >40%

- Ramah lingkungan

BAHAN PEMBENAH TANAH GAMBUT

(20)

MIKROBA PELARUT P, PENAMBAT N, & DEKOMPOSER

MIKROBA PELARUT P

- Jamur Pelarut P

(Aspergillus niger),

diisolasi dari tanah sulfat masam bergambut

Dadahup:

- Meningkatkan ketersediaan P 508,17-

654,32 ppm pada sumber P Ca

3

(PO

4

)

2

dan 118,79 - 387,27 ppm P AlPO

4

- Bakteri Pelarut P (

Bacillus sp), diisolasi dari

tanah sulfat masam.

- Meningkatkan ketersediaan P 309,03 -

616,01 ppm pada sumber P Ca

3

(PO

4

)

2

dan

39,30-109,584 P lPO

4

(21)

Mikroba Penambat N

- Azospirillum sp., diisolasi dari tanah

sulfat masam Belandean &

Dadahup).

- Aktivitas reduksi asetilin

0,137-0,182 /2 jam

Dekomposer

- Bakteri selulotik, diisolasi dari tanah

gambut Pulang Pisau (KALTENG).

- Aktivitas selulase tinggi  rasio

diameter koloni/diameter zona

jernih 26,67.

(22)

Tarasida Kr

Bahan : tumbuhan krinyu (

Chromolaena

odorata

)

Kandungan Bahan aktif: PAs (Pyrolizidine

Alkaloids)

Fungsi: Pestisida & pupuk daun cair

Efektif untuk mengendalikan ulat grayak,

ulat jengkal, ulat krop kubis, ulat plutella,

kutu daun, & hama wereng coklat

Tingkat mortalitas hama 75 - 85%

Mortalitas wereng coklat 100%

Dosis 1,5-2,0 gram/liter air

PESTISIDA NABATI

KHAS RAWA

(23)

Tarasida Bb

Bahan : tumbuhan Babadotan

(

Ageratum conjuzoides

)

Kandungan bahan aktif : Saponin

Fungsi : pestisida & pupuk

Efektif mengendalikan ulat grayak, ulat

krop kubis, ulat plutella, & wereng

coklat

Tkt mortalitas hama : 75 - 82%

Mortalitas wereng Coklat : 82%

Dosis 1,5-2,0 gr/liter

(24)

Tarasida Kp

Bahan : tumbuhan kepayang (

Pangium

edulu

)

Kandungan bahan aktif: Sianida

Fungsi : Pestisida

Efektif mengendalikan ulat grayak, ulat

buah, ulat jengkal, ulat krop kubis, ulat

Plutella dan wereng coklat

Tingkat mortalitas hama 75-85%

Dosis 1,5-2,0 gr/liter

(25)

(A, B, C= tipe luapan lahan pasang surut A, B, C; LD= tipe lahan lebak dangkal)

(26)
(27)
(28)
(29)

PROGRAM KEGIATAN 2016

• RPTP

 6 RPTP (In House, Penelitian Strategis,

dan Penelitian menunjang 4 Sukses Kemtan).

(30)

Program Kegiatan Penelitian 2016 –

(6 RPTP)

No.

JUDUL RPTP / Penjab

OUTPUT

1.

Penelitian Penyusunan Model

Pengelolaan Air Terintegrasi di

Lahan Rawa Mendukung

Swasembada Pangan

(Prof. Muhammad Noor)

Biaya : Rp. 325 juta

- 1 komp tek tipical perbaikan

pengelolaan air di lhn pasang surut

tipe B.

- Model neraca air tervalidasi di lhn

pasang surut & lebak.

2.

Decision Support System

Pemupukan Tanaman Jagung &

Kedelai di Lahan Rawa Pasang

Surut Sulfat Masam.

(Dr. Muhammad Alwi)

Biaya : Rp. 300 juta

- 1 metode analisis status hara P dan K

untuk tanaman jagung dan kedelai di

lhn pasang surut sulfat masam

tervalidasi.

- 1 metode analisis status hara P dan K

untuk tanaman jagung dan kedelai di

lhn pasang surut sulfat masam yg

telah dievaluasi.

(31)

No.

JUDUL RPTP / Penjab

OUTPUT

3.

Penelitian Teknologi Pengelolaan

Sumberdaya Terpadu Ramah

Lingkungan di Lahan Pasang Surut.

(Dr. Wahida Annisa)

Biaya : Rp 250 juta

- 1 informasi besaran emisi CH

4

di lhn

sulfat masam melalui pengelolaan air,

ameliorasi, pemupukan serta

interaksinya thd pertumbuhan & hasil

padi.

- 1 informasi besaran emisi CH

4

dan CO

2

di lhn gambut melalui pengelolaan air,

pemupukan & pengaruhnya thd

pertumbuhan & hasil padi.

4.

Model Pertanian Lahan Rawa

Pasang Surut Berbasis Tanaman

Pangan dan Ternak

(Dr. Herman Subagio)

Biaya : Rp. 400 juta

- 1 model integrasi tan pangan & ternak

sapi di lhn pasang surut dgn pola

tanam padi-padi-palawija.

- 1 komp teknologi pengolahan limbah

sbg amelioran yg ramah lingkungan &

pengolahan pakan ternak sapi dari

sumber daya setempat.

(32)

No.

JUDUL RPTP / Penjab

OUTPUT

5.

Pengembangan Sistem Informasi

dan Pemetaan Sumberdaya

Pertanian Lahan Rawa di Provinsi

Papua

(Dr. Izhar Khairullah)

Biaya : Rp. 550 juta

- 1 sistem informasi sumberdaya

pertanian lahan rawa di provinsi Papua.

- 1 set peta lahan rawa skala 1:50.000 di

provinsi Papua dgn metode DSM

6.

Formulasi Pupuk Hayati serta

Pembenah Tanah dan Pestisida

Nabati untuk Lahan Rawa

(Dr. Eni Maftu’ah)

Biaya : Rp. 250 juta

- 1 teknologi pupuk hayati & pembenah

tanah yg efektif meningkatkan pH,

ketersediaan P & produktivitas lhn

gambut utk padi.

- 1 teknologi pupuk hayati & pembenah

tanah yg efektif meningkatkan

kesuburan tanah & produktivitas lhn

gambut utk bawang merah.

- 1 formula pestisida nabati yg efektif

mengendalikan hama serangga kedelai

di lhn pasang surut.

(33)

Program Kegiatan Diseminasi 2016 (3 RDHP)

No.

JUDUL RPTP / Penjab

OUTPUT

1.

Analisis Kesuaian Varietas &

Perbanyakan Benih Padi Lahan

Rawa

(Ir. Koesrini, MP)

Biaya : Rp. 610 juta

- Kesesuaian varietas Inpara thd kondisi

biofisik lahan dan preferensi petani di

lhn rawa pasang surut.

- 56 ton benih padi varietas Inpara dan

Margasari bermutu.

2.

Pengelolaan Media Diseminasi,

Komunikasi, dan Publikasi

(Ir. Muhammad Saleh, MP)

Biaya : Rp. 300 juta

- Publikasi hasil penelitian dlm bentuk

buku, leaflet, infotek dan poster.

- Bahan koleksi galeri pertanian lhn rawa

yg dikelola dgn baik.

- Perpustakaan digital dan website

Balittra yg selalu terupdate.

3.

Taman Sains Pertanian Lahan Rawa - Infrastruktur dan sarana prasarana TSP

Lahan Rawa

- Paket teknologi pengelolaan lahan, air,

dan tanaman di lhn rawa.

- Diseminasi inovasi teknologi pertanian

lhn rawa.

(34)
(35)

Progress TSP Rawa (per 22 April 2016)

No RINCIAN KEGIATAN TSP

PAGU (x Rp.

1.000)

REALISASI

URAIAN/PROGRESS

Anggaran

Fisik

(%)

(%)

1 Manajemen & Operasional

TSP Rawa

1.007.500

22,25

30

Kegiatan pertanaman berbagai komoditas

Pelatihan (belum)

Pengukuran batas lahan TSP (belum)

Pengelolaan ternak sapi, kambing, itik (belum)

2 Pengurugan & pematangan

tanah

650.200 3,45 15 Lelang perencanaan

3 Peralatan & mesin

pertanian

110.000 0 0

4 Gedung dan bangunan 1.525.000 4.37 15 Kontrak pelaksana

5 Jalan & jembatan 549.800 4.46 15 Kontrak pelaksana

6 Pengadaan sapi dan itik 157.500 0 0 Refocusing

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

PROGRESS KEGIATAN BALITTRA

No Judul Realisasi fisik (%) % progres

1 Pengelolaan Media Diseminasi, Komunikasi, & Publikasi

1. Persiapan : 100 2. Pelaksanaan : 20 3. Pelaporan :

29,0 Pembuatan leaflet, infotek, buku rawa, weebsite & museum rawa sedang

dilaksanakan 2 Analisis Kesesuaian Varietas dan

Perbanyakan Benih Padi Lahan Rawa

1. Persiapan : 100 2. Pelaksanaan : 25 3. Pelaporan :

32,5 Persiapan selesai Semai benih untuk kegiatan 1 dan 2 3 Model Pertanian Lahan Rawa

Pasang Surut Berbasis Tanaman Pangan dan Ternak

1. Persiapan : 100 2. Pelaksanaan : 45 3. Pelaporan :

46,5 MT I sdh panen, semai MT II, penyiapan lahan MT II, rencana tanam MT II akhir April

4 Penelitian Teknologi

Pengelolaan Sumberdaya

Terpadu Ramah Lingkungan di Lahan Pasang Surut

1. Persiapan : 100 2. Pelaksanaan : 40 3. Pelaporan :

43,0 Pemeliharaan

pesemaian, penyiapan lahan selesai, rencana tanam akhir April 2016

(41)

No Judul Realisasi fisik (%) % progres

5 Penelitian Penyusunan Model Pengelolaan Air Terintegrasi di Lahan Rawa Mendukung

Swasembada Pangan 1. Persiapan : 100 2. Pelaksanaan : 15 3. Pelaporan : 25,5 Peralatan waterlogger, panci evaporasi, ombrometer sdh terpasang, layout & penyiapan lahan 6 DSS Pemupukan Tanaman

Jagung dan Kedelai di Lahan Rawa Pasang Surut Sulfat Masam

1. Persiapan : 100 2. Pelaksanaan : 30 3. Pelaporan :

36,0 Persiapan di rumah kaca (keg 1) & siap tanam (keg 2)

7 Formula Pupuk Hayati serta Amelioran dan Insektisida Nabati Lahan Rawa

1. Persiapan : 100 2. Pelaksanaan : 20 3. Pelaporan :

29,0 Persiapan telah selesai dilaksanakan, layout & penyiapan lahan

8 Pengembangan Sistem Informasi dan Pemetaan Sumberdaya Pertanian Lahan Rawa di Propinsi Papua

1. Persiapan : 100 2. Pelaksanaan : 30

35,0 Persiapan selesai, koordinasi di BBSDLP, pengumpulan data sekunder dan survei ke papua thp I.

(42)

No Judul / Tolok Ukur Pagu (x Rp. 1.000)

Realisasi (%)

1 Penelitian Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Terpadu Ramah Lingkungan di Lahan Pasang Surut

250.000 28,54

2 Penelitian Penyusunan Model Pengelolaan Air Terintegrasi di Lahan Rawa Mendukung Swasembada Pangan

325.000 24,24

3 DSS Pemupukan Tanaman Jagung dan Kedelai di Lahan Rawa Pasang Surut Sulfat Masam

300.000 33,70

4 Pengembangan Sistem Informasi dan Pemetaan Sumberdaya Pertanian Lahan Rawa di Propinsi Papua

550.000 13,83

5 Model Pertanian Lahan Rawa Pasang Surut Berbasis Tanaman Pangan dan Ternak

400.000 45,78

6 Formula Pupuk Hayati serta Amelioran dan Insektisida Nabati Lahan Rawa

250.000 29.05

7 Pengelolaan Media Diseminasi, Komunikasi, & Publikasi 300.000 5,05

8 Analisis Kesesuaian Varietas dan Perbanyakan Benih Padi Lahan Rawa

610.000 24.81

(43)

No Judul / Tolok Ukur Pagu (x Rp. 1.000)

Realisasi (%)

9 Manajemen Keuangan & Kepegawaian 79.931 46,04

10 Pelaksanaan Koordinasi & Pendampingan UPSUS Pajale 560.000 31,00

11 Operasional & Pemeliharaan Laboratorium & Kebun Percobaan

391.351 11,82

12 Perencanaan Program & Anggaran Litbang 1.049.771 10,61

13 Pembayaran gaji & tunjangan 8.622.870 28,54

14 Operasional & pemeliharaan perkantoran 2.239.745 24,52

15 Peralatan & mesin (roda 4) 220.000 88,42

16 Gedung & bangunan 190.000 13,25

TOTAL PAGU

: Rp. 20.382.635.000,-

Realisasi

per 21 Apr : 22,60 %

(44)

DUKUNGAN SDM, SARANA &

PRASARANA

(45)
(46)

Distribusi SDM Balittra.

PNS 113 orang  31 peneliti, 1 calon peneliti, 16 litkayasa, 65 fung. Umum

Tkontrak 29 orang.

(47)

Laboratorium Tanah, Air, dan Tanaman

Terakreditasi :

ISO/IEC

17025: 2005

No.

LP-785-IDN tanggal 31

Oktober 2013

(48)

KP Banjarbaru / lebak

dangkal : 44 ha

KP Manarap / Pasang surut

tipe C : 21,6 ha

KP Tawar / Lebak tengahan : 49 ha

(49)
(50)
(51)
(52)

P

RODUKSI

B

ENIH

PER

VARIETAS

Varietas

2011

2012

2013

2014

2015

Jumlah

%

Inpara 1

6,500

-

0,420

-

-

6,920

2,80

Inpara 2

-

2,600

26,825 16,030 22,830

68,285

27,65

Inpara 3

14,145

32,960

31,290 22,095 15,660

116,150

47,04

Inpara 4

-

5,645

0,330

6,910

10,365

23,250

9,42

Inpara 5

2,660

4,205

0,215

-

-

7,080

2,87

Inpara 6

-

-

-

0,080

2,290

2,370

0,96

Inpara 7

-

-

-

0,155

0,600

0,755

0,31

Margasari

1,376

4,920

0,240

0,240

-

6,776

2,74

Martapura

0,019

-

-

-

-

0,019

0,01

Inpari 1

7,300

-

-

-

-

7,300

2,96

Inpari 13

8,000

-

-

-

-

8,000

3,24

Total (ton)

40,000

50,330

59,320

45,510 51,745

246,905

100

(53)

Adopsi Varietas Unggul di Lahan Rawa

Lahan Pasang Surut

Tingkat adopsi Inpara 2 & 3

sebesar 480%; Margasari 97%

Lahan Lebak

Tingkat adopsi Inpara 3 sebesar

261%, Inpara 4 (-68%)

(54)

CONTOH Modul Rekom Pengelolaan Padi Rawa

Modul Agro

Ekosistem Rawa :

DR, IB

Musim

Tanam

Varietas Penataan

Lahan

Pengelolaan

Air

Teknologi

Budidaya

Standar

Pasang Surut Tipe A

MK (Asep)

Lokal

Sawah

Satu arah

Tapin

Pasang Surut Tipe B

MK (Asep)

MH (Okmar)

Lokal

Unggul

Sawah

Sawah

Satu arah

Tapin,

Tabela

Pasang Surut Tipe C

MH (Okmar) Unggul

Sawah

Surjan

Tabat

Tapin,

Tabela

Lebak Dangkal

MK (Asep)

MH (Okmar)

Unggul

Unggul

Sawah

Tabat

Tapin,

Lebak Tengahan

MK (Asep)

MH (Okmar)

Unggul

Sawah

Surjan

Tabat

Tapin,

Tapin

Lebak Dalam

MK –El Nino Unggul

Sawah

-

Tapin

Gambut Dangkal

MK (Asep)

MH (Okmar)

Lokal

Unggul

Sawah

Sawah

Satu arah

Tapin,

Tabela

Gambut Sedang

MK (Asep)

MH (Okmar)

Lokal

Unggul

Sawah

Sawah

Satu arah

Tapin,

Tabela

(55)

RPL Padi

Rekomendasi Pengelolaan Lahan untuk Pengembangan Padi di Lahan Rawa Pasang Surut, A (terluapi pasang kecil), dataran rendah, iklim basah

VARIETAS REKOMENDASI : Siam Arjan, Siam Pontianak, Siam Unus, Siam Pandak, Siam Bamban, Siam

Sanah, Siam Saba, dan Siam Mutiara, Potensi hasil 4-5 t/ha GKP

: MK (Masa tanam April-September) MUSIM

TEKNIK BUDIDAYA (standar):

 Penyiapan Lahan : Sistem tanam pindah (semai, ampak, lacak, dan tanam)

 Jarak Tanam : Jarak Tanam 25 x 25 cm 1 biji/lubang atau 20 x 25 cm 1 biji/lubang

 Pupuk (dosis dan : - Pupuk Urea 100 kg/ha, SP- 36 50 kg/ha, KCl 50 kg/ha atau Urea 100 kg/ha dan waktumemupuk)

Phonska 15:15:15 150 kg/ha

- Pupuk diberikan 2 kali, pertama 7 hst (seperdua Urea , SP-36 dan KCl) dan kedua 30 -35 hst( seperdua Urea).

- Pupuk diberikan disebar merata pada pertanaman

 Cara memupuk : (di sebar merata)

 Amelioran : (kompos bahan organik insitu)

 Pemeliharaan : - Penyiangan umur 30 hst.

 Pengendalian OPT : - Penggerek batang dikendalikan dengan tanaman perangkap purun tikus

(Eleocharis dulcis)

- Memanfaatkan musuh alami baik predator maupun parasitoit

 Panen dan Pascapanen : Penen dilakukan setelah tanaman berumur 100-120 setelah tanam, menggunakan ani-ani, sabit, dan

combine harvester.

Rawa pasang Surut A (terluapi pasang kecil) Dataran Rendah (DR) Iklim Basah (IB)

(56)

Referensi

Dokumen terkait

Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2012 ini ialah transplantasi dengan judul Tingkat Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan

Oleh karena itu dirancang alat peniris singkong, serta teknologi pengeringan singkong antara lain rumah kaca dan kompor biomassa sebagai teknologi tepat guna dalam proses pengeringan

dilakukan dengan uji-t satu pihak, diperoleh bahwa t hitung = 1,89 dan t tabel = 1,68 dengan t hitung > t tabel maka H 0 ditolak, Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan proses rancang bangun pengembangan multimedia pembelajaran IPA, (2) mengetahui kualitas multimedia pembelajaran pada

[r]

Ini tentunya berdampak pada resiko mengalami gangguan kesehatan salah satunya penyakit yang sering dijumpai pada lansia yaitu hipertensi dengan alasan inilah

siswa kelas IV yang terdiri dari 2 kelas berjumlah 40 siswa. Instrumen tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes pilihan berganda

2. Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan dengan media power point, peserta didik mampu membuat rangkuman pokok pikiran dari sebuah bacaan nonfiksi secara