447 Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E- ISSN 2503-2933
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Dengan Pendekatan Scrum
Irfanda Wira Arnawama*1, Rahmat Fauzi2, Muhardi Saputra3 Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom
Jl. Telekomunikasi No. 1, Terusan Buah Batu, Bandung,Jawa Barat 40257, (022) 7566456 e-mail: *1[email protected], 2[email protected],
Abstrak
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk kebijakan ataupun kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi atau badan usaha dalam berkontribusi terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan Di Indonesia tanggung jawab sosial dilaksanakan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Permasalahan utama dalam pelaksanaan TJSL terdapat dalam pengelolaan data dan pelaporan. Hal ini dapat diakibatkan oleh pengelolaan data yang dilakukan secara manual dalam file excel. pemanfaatan Microsoft Excel dalam pengolahan data transaksi sangat rawan terjadi kesalahan karena data diinputkan secara manual dan dapat menimbulkan efek berantai dalam pengumpulan data. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dikembangkan aplikasi manajemen program TJSL yang akan dikembangkan menggunakan pendekatan agile dengan metode scrum. Metode pengujian pada SR APP modul TJSL menggunakan metode black-box testing dan user acceptance test. Hasil user acceptance test didapatkan nilai sebesar 89,8%
yang menjelaskan bahwa aplikasi bagus dan diterima pengguna.
Kata kunci—CSR, TJSL, Aplikasi CSR, Aplikasi TJSL, Scrum.
Abstract
Corporate social responsibility (CSR) is a form of policy or activity organized by an organization or business entity in contributing to the community and the environment. In Indonesia, social responsibility is carried out in the Social and Environmental Responsibility which called TJSL program. The main problem in implementing CSR is in data management and reporting. This can be caused by manual data management in excel files. the use of Microsoft Excel in processing transaction data is very error-prone because the data is entered manually and can cause a chain effect in data collection. To overcome this problem, it is necessary to develop a TJSL program management application which will be developed using an agile approach with the scrum method. The test method on the SR APP module of the TJSL uses the black-box testing method and the user acceptance test. The results of the user acceptance test obtained a value of 89.8% which explains that the application is good and accepted by users.
Keywords—CSR, TJSL, CSR Application, TJSL Application, Scrum.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E- ISSN 2503-2933 448
1. PENDAHULUAN
Perkembangan industri saat ini sudah mencapai tahap revolusi industri 4.0. Dimana pada tahap ini industri di dunia menerapkan sistem pintar, internet of things, teknologi cloud dan big data sebagai penunjang dalam pelaksanaan operasional dalam suatu perusahaan. Penerapan sistem pintar dalam perusahaan dapat membantu operasional dalam perusahaan lebih cepat dan efisien. Selain itu penggunaan teknologi cloud saat ini juga dapat menambah keamanan pada data yang tersimpan didalamnya.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk kebijakan ataupun kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi atau badan usaha dalam berkontribusi terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan [1]. Program CSR dilaksanakan dengan tujuan menjadi program keberlanjutan yang dapat mendukung keberlangsungan operasional perusahaan. Di Indonesia tanggung jawab sosial dilaksanakan dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Kebijakan pelaksanaan TJSL ditetapkan dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara nomor PER-05/MBU/04/2021 tentang program tanggung jawab sosial dan lingkungan badan usaha milik negara.
Ditetapkannya peraturan mentri ini menggantikan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/MBU/07/2015 tentang program kemitraan dan program bina lingkungan badan usaha milik negara.
Permasalahan utama dalam pelaksanaan TJSL terdapat dalam pengelolaan data dan pelaporan. Hal ini dapat diakibatkan oleh pengelolaan data yang dilakukan secara manual dalam file excel. Pemanfaatan Microsoft Excel dalam pengolahan data transaksi sangat rawan terjadi kesalahan karena data diinputkan secara manual dan dapat menimbulkan efek berantai dalam pengumpulan data [2]. Kesalahan data dari lembar kerja cukup banyak sehingga diperlukan pengecekan data ulang dan perbaikan data secara manual. Oleh karena itu, PT Olahkarsa Inovasi Indonesia bermaksud untuk mengembangkan sistem yang dapat mendukung proses pelaksanaan TJSL secara digital menggunakan SR APP. Saat ini SR APP telah didaftarkan hak cipta sebagai aplikasi manajemen CSR. Untuk melakukan pengembangan modul TJSL ini digunakan pendekatan agile dengan metode scrum. Metode ini dipilih karena waktu pengerjaan dan fleksibilitas dalam SR APP. Selain itu sistem informasi CSR di Indonesia baru pertama dikembangkan oleh Olahkarsa sehingga memungkinkan terdapat banyak perubahan sesuai dengan proses bisnis yang berlaku. Metode scrum sangat efektif diimplementasikan pada pengembangan perangkat lunak pada suatu industri atau organisasi digital yang relatif cepat, tidak memakan banyak waktu, dan tidak banyak integrasi ataupun terlalu kompleks. Hal ini sesuai dengan modul TJSL yang tidak terlalu banyak integrasi dengan modul lain [3].
Scrum lebih mengutamakan kecepatan dan fleksibilitas dalam proyek pengembangan perangkat lunak, selain itu metode scrum juga mengutamakan fungsionalitas yang didalamnya sudah terdapat hasil dari pengujian fungsionalitas menjamin dari segi fungsionalitas berjalan dengan baik [3]. Berdasarkan pernyataan tersebut sesuai dengan modul TJSL yang pada dasarnya terdapat perhitungan akuntansi dalam fitur mitra bina. Oleh karena itu metode scrum dipilih karena sesuai dengan target dan kondisi pengerjaan proyek yang cenderung cepat berubah dalam pengembangan.
Adapun beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai basis dalam penelitian ini, seperti penelitian pertama yang dilakukan oleh Ependi (2018) dalam “Implementasi Model Scrum pada Sistem Informasi Seleksi Masuk Mahasiswa Politeknik Pariwisata Palembang”
yang meneliti tentang pengembangan aplikasi seleksi masuk mahasiswa. Dari hasil dari pengembangan didapatkan bahwa scrum berhasil dilakukan dengan hasil testing blackbox telah sesuai dengan kebutuhan [4].
449 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E-ISSN 2503-2933
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Hardani (2019) dalam “Pengembangan Sistem Informasi KPR Syariah dengan Metode Scrum”. Dalam penelitian ini menjelaskan desain dan implementasi dari sistem informasi KPR Syariah. Peneliti menjelaskan bahwa dalam pengembangan terdapat beberapa kali pergantian kebutuhan pengguna yang dapat diakomodir dengan menggunakan metode scrum [5].Penelitian ketiga dilakukan oleh Febrianto, etc (2020) dalam “Pengembangan Sistem Pengelolaan dan Pemantauan Proyek dengan Metode Agile Pola Scrum”. Dalam penelitian ini menjelaskan desain dan pengembangan aplikasi pengelolaan dan pemantauan proyek menggunakan metode scrum. Dijelaskan bahwa dengan metode scrum dapat mempermudah untuk mendapatkan ulasan dari fitur-fitur yang dikerjakan [6].
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu terdapat persamaan dalam metode yang digunakan dalam pengembangan sistem. Dapat diketahui dari ketiga penelitian didapatkan hasil yang sesuai. Namun dalam penelitian ini akan dikembangkan hingga tahap pengujian kepada pengguna sehingga didapati apakah pengembangan dengan metode scrum dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan pengguna.
2. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan metode scrum dalam implementasi pengembangan aplikasi SR APP. Setelah pengembangan akan dilakukan pengujian untuk memastikan aplikasi dapat berjalan sesuai dengan semestinya. Berikut metode yang akan diterapkan dalam penelitian ini.
2.1 Scrum
Scrum merupakan salah satu model dari metodologi agile dimana scrum dapat digunakan untuk pengembangan sistem secara keseluruhan, pengembangan sistem sebagian maupun proyek internal/pelanggan. Tujuan utama scrum adalah untuk evaluasi dan beradaptasi yang berarti dapat melihat permasalahan yang ada dalam pengembangan proyek, dan melakukan adaptasi terhadap masalah tersebut [7]. Dikarenakan scrum merupakan salah satu model dari pendekatan agile maka fokus utama scrum merupakan pengembangan sumber daya manusia.
Scrum memiliki keunggulan dalam produktivitas, kinerja, siklus waktu. Untuk alur pelaksanaan scrum dapat dilihat pada gambar 1.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E- ISSN 2503-2933 450
Gambar 1. Tahapan pada Metode Pengembangan Scrum [8]
Pada gambar 1 dijelaskan dalam pelaksanaan scrum dilakukan rapat yang sering disebut daily scrum. Pada daily scrum dilakukan sinkronisasi untuk setiap anggota. Hal ini dikarenakan fokus utama dari keberhasilan scrum adalah sumber daya manusia pada tim. Dalam pelaksanaan proyek terdapat product backlog dengan tingkatan prioritas yang berbeda. Hal ini akan menjadi pedoman untuk melakukan sprint. Jantung dari scrum adalah sprint, dimana sprint dilakukan hingga fungsionalitas sprint backlog telah dianggap selesai [8].
2.2 Black-Box Testing
Black-box testing merupakan pengujian aplikasi dengan cara menguji berdasarkan detail dari aplikasi. Pengujian ini akan menilai tampilan, fungsionalitas dan kesesuaian alur dari suatu aplikasi. Pengujian ini akan dilakukan dengan scenario testing yang dilakukan dengan menjalankan beberapa skenario pada sistem sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan.
2.3 Load Testing
Load testing merupakan pengujian yang digunakan untuk mengetahui jumlah pengguna yang dapat mengakses sistem dalam waktu yang sama. Pengujian ini menggunakan Locust dengan bahasa pemrograman phyton untuk script yang dijalankan. Pengujian ini dilakukan dengan batasan pengguna sebanyak seribu user. Sistem akan membuat user sebanyak lima user setiap detiknya hingga mencapai batasan yang ditetapkan.
451 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E-ISSN 2503-2933
2.3 User Acceptance Test
User acceptance test merupakan pengujian yang dilakukan oleh pengguna secara langsung dengan dilakukan percobaan dan menjawab beberapa pertanyaan sesuai dengan aplikasi yang diujikan. Kemudian dari hasil pengujian akan dilakikan perhitungan apakah aplikasi memenuhi kebutuhan pengguna.
2.4 Sistematika Penelitian
SR APP modul TJSL dikembangkan dengan metode scrum. Pada gambar 2 menjelaskan sistematika penelitian menggunakan metodologi scrum.
Gambar 2. Sistematika Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan wawancara dengan project owner pada PT Olahkarsa Inovasi Indonesia yang telah melakukan pengumpulan data terlebih dahulu melalui observesi lapangan dan wawancara dengan pihak pelaksana program TJSL. Selain itu studi dokumentasi juga dibutuhkan dalam pengembangan modul TJSL. Studi dokumentasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap alur kerja dalam lembar kerja laporan keuangan pada lembar kerja microsoft excel yang didapati oleh PT Olahkarsa Inovasi Indonesia. Selain itu studi dokumentasi juga dilakukan pada dokumen Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-05/MBU/04/2021 tentang program tanggung jawab sosial dan lingkungan badan usaha milik negara. Dokumen PER- 05/MBU/04/2021 digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap pelaksanaan program TJSL sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan demikian dapat diketahui kebutuhan dari sistem sehingga pengembangan dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan dan aturan yang berlaku.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Permasalahan utama dalam pelaksanaan TJSL terdapat dalam pengelolaan data dan pelaporan. Hal ini dapat diakibatkan oleh pengelolaan data yang dilakukan secara manual dalam file excel. Pemanfaatan Microsoft Excel dalam pengolahan data transaksi sangat rawan terjadi kesalahan karena data diinputkan secara manual dan dapat menimbulkan efek berantai dalam pengumpulan data. Kesalahan data dari lembar kerja cukup banyak sehingga diperlukan pengecekan data ulang dan perbaikan data secara manual. Untuk itu perlu dikembangkan aplikasi yang dapat membantu dalam program TJSL. Dalam pengembangan aplikasi SR APP modul TJSL digunakan framework Laravel dengan bantuan AJAX.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E- ISSN 2503-2933 452
Laravel adalah framework aplikasi web dengan sintaks yang ekspresif dan elegan [9]. Hal ini dapat diketahui dari penggunaan blade templating dalam Laravel yang dapat bekerja dengan sintaks yang lebih singkat dan rapi dibandingkan pengunaan file PHP pada umumnya. Laravel merupakan framework web dengan bahasa pemrograman PHP yang berjalan dengan arsitektur MVC yang digambarkan dalam gambar 3. Laravel dikembangkan pertama kali oleh Taylor Otwell dirilis pada Juni 2011 dan kemudian dikembangkan oleh komunitas.
Gambar 3. Arsitektur Laravel
AJAX digunakan untuk fungsi yang bersifat asynchronous, hal ini berarti pertukaran data dari user ke server dapat dilakukan tanpa perlu memuat ulang seluruh halaman, melainkan hanya melakukan penggantian pada bagian web yang perlu diubah [10]. Proses pada AJAX dijelaskan pada gambar 4. AJAX bekerja dengan cara mengirimkan HTTP request secara asynchronous menggunakan obyek JavaScript XMLHttpRequest kemudian menerima balasan data dari server. Untuk melakukan perubahan pada laman web dapat dilakukan dengan JavaScript dalam respon request AJAX.
Gambar 4. Arsitektur AJAX [5]
3.1 Analisis dan Perencanaan
3.1.1 Use Case Diagram
Diagram use case digunakan untuk menggambarkan hubungan antara aktor dengan sistem dan apa yang dapat dilakukan aktor pada sistem. Pada SR APP modul TJSL terdapat dua aktor yaitu admin dan officer.
Admin, merupakan role yang dapat melakukan registrasi akun untuk officer. Dengan demikian, untuk melakukan registrasi pengguna dengan aktor officer harus dilakukan oleh admin pada sistem. Aktor kedua adalah officer yang merupakan role untuk mengelola data mitra, pendanaan UMK, pembayaran UMK, transaksi lain, program bina lingkungan, dokumentasi program dan mengakses wilayah program. Selain itu officer dapat melakukan aktivasi akun setelah admin melakukan registrasi untuk melakukan login ke sistem. Setelah melakukan aktivasi akun, officer dapat melakukan login pada sistem untuk mengakses fitur
453 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E-ISSN 2503-2933
yang tersedia pada officer. Kedua aktor dapat melakukan login untuk mengakses fungsi dalam aktor tersebut. Pada gambar 5 menjelaskan use case dari aplikasi SR APP modul TJSL.Gambar 5. Use Case Diagram
3.1.1 Deployment Diagram
Deployment diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menyajikan infrastruktur suatu sistem dalam gambaran grafis. Fungsi dari deployment diagram yaitu untuk menunjukkan hubungan dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat tengah (middleware).Dijelaskan dalam gambar 6, aplikasi akan diinstalasi dalam apache server dengan basis data SQL menggunakan MariaDB. Pengguna dapat mengakses aplikasi melalui web browser.
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E- ISSN 2503-2933 454
Gambar 6. Deployment Diagram 3.2 Implementasi Scrum
Implementasi scrum dilaksanakan dalam enam sprint dan setiap sprint dilakukan selama dua minggu. Tabel 1 menjelaskan hasil dari sprint yang dilakukan dalam waktu enam periode sprint. Untuk menentukan product backlog yang akan dikerjakan pada tiap sprint, perlu dilakukan penentuan kepentingan dari tiap-tiap backlog. Backlog yang memiliki kepentingan lebih tinggi akan dijalankan pada sprint awal sehingga untuk sprint berikutnya dapat berjalan dengan baik sesuai dengan alur dari aplikasi.
Tabel 1. Hasil Sprint Review
Sprint Backlog Keterangan Periode
Implementasi fitur autentikasi. Sesuai Sprint 1
Implementasi fitur mitra. Sesuai Sprint 2
Implementasi fitur program bina lingkungan. Sesuai Sprint 3 Implementasi fitur detail program. Sesuai
Sprint 4 Implementasi fitur pendanaan UMK. Sesuai
Implementasi fitur pembayaran UMK. Sesuai
Sprint 5
Implementasi fitur transaksi. Sesuai
Implementasi fitur WebGIS. Sesuai Sprint 6
3.2 Pengujian
Pengujian dalam pengembangan SR APP modul TJSL dilakukan dengan tiga metode.
Yang pertama adalah black-box testing yang dilakukan untuk mengetahui fitur berjalan sesuai target dengan melakukan skenario yang telah ditentukan. Yang kedua adalah load testing untuk mengetahui berapa banyak pengguna yang dapat mengakses sistem dalam waktu bersamaan.
Yang ketiga adalah user acceptance test merupakan pengujian yang dilakukan oleh pengguna dengan hasil perhitungan apakah aplikasi memenuhi kebutuhan pengguna. Pada pelaksanaan user acceptance test melibatkan enam pengguna untuk mencoba aplikasi SR APP modul TJSL.
Pada tabel 4 menjelaskan hasil dari black-box testing.
455 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E-ISSN 2503-2933
Tabel 2. Hasil Black-Box Testing Sprint Backlog Keterangan
Fitur autentikasi. Sukses
Fitur mitra. Sukses
Fitur program bina lingkungan. Sukses Fitur detail program. Sukses Fitur pendanaan UMK. Sukses Fitur pembayaran UMK. Sukses
Fitur transaksi. Sukses
Fitur WebGIS. Sukses
Setelah pengujian black-box sesuai dengan hasil yang diharapkan, dilakukan load testing untuk mengetahui jumlah user yang dapat mengakses aplikasi dalam waktu yang bersamaan.
Pengujian load testing dilakukan dengan limit pengguna sebanyak seribu user. Sistem akan membuat user sebanyak lima user setiap detiknya hingga mencapai batasan yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil pada gambar 6, dapat diketahui batasan pengguna untuk mengakses sistem dalam waktu bersamaan sebanyak kurang dari 245 pengguna.
Gambar 7. Hasil Load Testing
Pengujian berikutnya adalah user acceptance test. UAT digunakan untuk mengetahui tingkat penerimaan pengguna terhadap aplikasi yang dikembangkan. Pada tabel 4 menjelaskan hasil user acceptance test.
Tabel 3. Hasil User Acceptance Test
No. Pertanyaan Nilai Total
Σ(nilai x bobot) Persentase 1 2 3 4
1 Apakah tampilan SR APP modul
TJSL menarik? 2 4 22 91,7%
2 Apakah navigasi fitur pada SR APP
modul TJSL mudah dipahami? 1 5 23 95,8%
3 Apakah alur pengelolaan mitra bina
mudah untuk dipahami? 2 4 22 91,7%
4 Apakah alur melakukan pendanaan
UMK mudah diahami? 2 4 22 91,7%
5 Apakah alur pengelolaan pembayaran
UMK mudah dipahami? 1 2 3 20 83,3%
6 Apakah alur pengelolaan transaksi
lain mudah dipahami? 3 3 21 87,5%
Jatisi ISSN 2407-4322
Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E- ISSN 2503-2933 456
7 Apakah alur pengelolaan pilar mudahdipahami? 1 5 23 95,8%
8
Apakah alur pengelolaan program bina lingkungan pada program TJSL mudah dipahami?
1 1 4 21 87,5%
9 Apakah tampilan WebGIS mudah
untuk digunakan? 1 2 3 20 83,3%
TOTAL & PERSENTASE 194 89,8%
Tabel 4. Keterangan bobot
Jawaban Keterangan Bobot 1 Sangat Tidak Setuju 1
2 Tidak Setuju 2
3 Setuju 3
4 Sangat Setuju 4
Dari data pada tabel 5 menunjukkan hasil perhitungan nilai bobot user acceptance test yang telah dilakukan menjelaskan bahwa SR APP modul TJSL mendapatkan total skor 194.
Nilai sempurna dari pengujian UAT kali ini sebesar 216 yang didapatkan dari perhitungan 4 (Poin sangat setuju) x Jumlah partisipan x Jumlah pertanyaan
Dari rumusan tersebut didapatkan hasil sebagai berikut 4 x 6 x 9 = 216
Setelah didapati poin masksimal dari pengujian berikutnya akan dicari persentase dari nilai yang didapatkan.
(Poin yang didapatkan / Poin total) x 100%
(194 / 216) x 100% = 89,8%
Nilai yang didapatkan sebesar 89,8% yang menunjukkan nilai yang baik. Hal ini didasari nilai yang cenderung mendekati nilai sempurna. Dan dapat dikatahui secara umum aplikasi mudah untuk digunakan.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode scrum yang dilaksanakan selama enam sprint untuk mengembangkan aplikasi SR APP modul TJSL dengan menggunakan framework Laravel dan dilakukan scenario testing, load testing, dan user acceptance test diketahui bahwa aplikasi SR APP dikembangan dengan dua bagian utama yaitu program bina lingkungan yang digunakan untuk melakukan monitoring program bina linkungan yang dilakukan perusahaan dan pendanaan UMK yang digunakan untuk melakukan pengelolaan keuangan dalam pemberian pinjaman kepada UMK mitra. Metode scrum berhasil diterapkan dalam pengembangan SR APP modul TJSL dengan pengerjaan selama enam sprint. Tiap periode sprint dilakukan selama dua minggu dengan backlog yang telah ditentukan oleh scrum master. Fitur-fitur pokok dalam SR APP modul TJSL berhasil dikembangkan dengan hasil black-box testing telah sesuai dengan skenario yang diinginkan. Pada load testing didapatkan sistem dapat diakses hingga 245 pengguna dalam waktu yang bersamaan. Sedangkan dalam user acceptance test mendapatkan hasil pengujian 89,8% dimana penguji tertarik dengan fitur yang ada dalam SR APP modul TJSL.
457 Jatisi ISSN 2407-4322 Vol. 10, No. 1, Maret 2023, Hal. 447-457 E-ISSN 2503-2933
5. SARAN
Penelitian ini masih memiliki kekurangan yang dapat dikembangkan untuk kedepannya.
Pada penelitian ini penulis memberikan pengembangan untuk program bina lingkungan yang sifatnya jangka panjang atau strategic CSR. Mengembangkan fitur untuk evaluasi program yang telah dilakukan. Menambahkan fitur print pada bina lingkungan sehingga ketika dibutuhkan dokumen pelaksanaan program, officer dapat melakukan print pada program yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Rahmadani, S. T. Raharjo and R. Resnawaty, "Fungsi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat," Social Work Jurnal, Vol. 8 No. 2, pp. 203-210, 2018.
[2] R. Ogearti, "Identifikasi Kendala Pemanfaatan Microsoft Excel Dalam Penyusunan Laporan Keuangan," Jurnal Akuntansi Profesi, Vol. 11 No.2, pp. 339-350, Desember 2020.
[3] H. R. Suharno, N. Gunantara and M. Sudarma, "Analisis Penerapan Metode Scrum pada Sistem Informasi," Majalah Ilmiah Teknologi Elektro, Vol. 19 No. 2, pp. 203-210, 2020.
[4] U. Evendi, "Implementasi Model Scrum pada Sistem Informasi Seleksi Masuk Mahasiswa Politeknik Pariwisata Palembang," Jurnal Informatika:Jurnal Pengembangan IT (JPIT), Vol. 3. No. 2, pp. 49-55, 2018.
[5] "Pengembangan Sistem Informasi KPR Syariah Dengan Metode Scrum," Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer, Vol. 4. No. 2, pp. 223-230, 2019.
[6] A. R. Febrianto, A. Wulansari and Latipah, "Pengembangan Sistem Pengelolaan dan Pemantauan Proyek Dengan Metode Agile Pola Scrum," Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi, Vol. 6. No. 2, pp. 206-221, 2020.
[7] M. A. Firdaus, "Implementasi Kerangka Kerja Scrum pada Manajemen Pengembangan Sistem Informasi," Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 2017, pp. 283- 288, 4 Februari 2017.
[8] K. Schwaber, Agile Project Management with Scrum, Redmond: Microsoft Press, 2004.
[9] Laravel, "Laravel - The PHP Framework For Web Artisans," 18 12 2021. [Online].
Available: http://www.laravel.com.
[10] A. Sunyoto, "AJAX (Asynchronous JavaScript and XML)," Jurnal Dasi, Vol. 11 No. 3, pp.
1-11, September 2010