• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP 16 Juni 2014_4 baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPP 16 Juni 2014_4 baru"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Biologi Kelas / Semester : XI / I

Materi pokok : Pola pewarisan sifat pada Hukum Mendel Alokasi Waktu :

A. Kompetensi Inti :

1. Mengahayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar

1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada mahluk hidup.

(2)

2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

3.5. Memahami pola- pola Hukum Mendel.

4.5. Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari.

C. Indikator

1. Membedakan Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II dengan tepat berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok. 2. Menganalisis dengan teliti pola-pola hukum Mendel berdasarkan

kajian literatur dan contoh persilangan monohibrid dan dihibrid baik secara individu maupun kelompok.

3. Menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel dengan tepat berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok. 4. Menganalisis dengan teliti Hukum Mendel dan penyimpangan semu

hukum Mendel berdasarkan kajian literatur dan contoh persilangan baik secara individu maupun kelompok.

5. Melaksanakan percobaan dengan teliti Hukum Mendel melalui kancing genetika berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

6. Menyajikan data hasil percobaan tentang pola-pola hukum Mendel dengan teliti, jujur, terbuka dan bertanggung jawab.

7. Menganalisis hasil percobaan sederhana tentang pola- pola Hukum Mendel dengan teliti, tekun, jujur berdasarkan data dan fakta.

(3)

9. Menyimpulkan Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II sebagai karunia Tuhan untuk mengamati bioproses tentang terbentuknya variasi genetik saat pembentukan gamet pada waktu pembelahan meiosis.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu membedakan Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II dengan tepat berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok.

2. Peserta didik mampu menganalisis dengan teliti pola-pola hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok.

3. Peserta didik mampu menjelaskan penyimpangan semu Hukum Mendel dengan tepat berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok.

4. Peserta didik mampu menganalisis dengan teliti Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok.

5. Peserta didik mampu melaksanakan percobaan dengan teliti Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

6. Peserta didik mampu menyajikan data hasil percobaan tentang pola-pola hukum Mendel dengan teliti, jujur, terbuka dan bertanggung jawab.

7. Peserta didik mampu menganalisis hasil percobaan sederhana tentang pola- pola Hukum Mendel dengan teliti, tekun, jujur berdasarkan data dan fakta.

8. Peserta didik mampu mendeskripsikan dengan tepat pola-pola hukum Mendel yang pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari melalui observasi dan kajian literatur.

(4)

E. Materi Ajar

Pola pewarisan sifat pada Hukum Mendel

Hukum tentang hereditas baru ditemukan pada tahun 1900, yaitu berdasarkan rumusan hipotesisis yang dikemukakan oleh Gregor Mendel (1882-1884), seorang biarawan Austria. Mendel diakui sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai penemu prinsip dasar penurunan sifat (hereditas) yang sering dikenal dengan hukum Mendel. Dalam percobaannya, Mendel menanam tanaman kacang ercis (Pisum sativum) dan memeriksa keturunan-keturunannya. Mendel mengandalkan kacang ercis karena memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut:

1) Memiliki pasangan-pasangan sifat beda yang menonjol (7 macam), sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 1. Pasangan sifat benda tanaman Pisum sativum N

o Sifat Benda Sifat Dominan Sifat Resesif

1. Panjang batang Tinggi Pendek

2. Letak bunga Aksial Terminal

3. Bentuk biji Bulat Lonjong

4. Warna biji Hijau Kuning

5. Warna kulit biji Kuning Hijau

6. Warna bunga Merah Putih

7. Bentuk kulit biji Halus Keriput

2) Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri. 3) Mudah disilangkan sehingga mudah menghasilkan hibrid.

4) Siklus hidupnya singkat dan cepat menghasilkan keturunan.

(5)

Untuk mendapatkan penyerbukan silang (fertilisasi diantara tanaman yang berbeda), Mendel memindahkan stamen yang belum matang (dewasa) dari sebuah tanaman sebelum stamen- stamen tersebut dan menghasilkan polen dan selanjutnya menaburkan butir- butir polen dari tanaman lain keatas bunga yang telah diambil tersebut. Setiap zigot yang dihasilkan kemudian akan berkembang menjadi embrio tanaman yang disimpan di dalam biji (kacang).

Gambar 1. Proses percobaan Mendel

(6)

Mendel juga melakukan percobaan dengan menyilangkan dua induk galur murni yang memiliki satu sifat beda (enam sifat lainnya sama), yaitu induk galur murni bunga ungu dengan induk galur murni bunga putih. Galur murni adalah tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri secara terus-menerus selalu menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya, meskipun ditanam berulang-ulang. Perkawinan atau penyilangan dua varietas ini disebut hibridisasi, contoh yang dijelaskan diatas adalah spesifik pada persilangan monohybrid. Hasil percobaan tersebut ternyata seluruh keturunan pertama bunga ungu. Percobaan berikutnya, masing- masing keturunan pertama disilangkan dengan sesamanya yang akhirnya memunculkan kembali sifat yang tidak muncul pada keturunan pertama. Berarti ada sifat yang tidak muncul atau tertutup. Analisis kuantitatif Mendel pada tanaman keturunan kedua inilah yang mengungkapkan dua prinsip dasar hereditas yang lebih dikenal dengan hukum segregasi dan hukum pemilahan bebas.

Gambar 2. Percobaan Mendel

(7)

Pembastaran dengan dua sifat beda disebut dihibrid.Pembastaran dengan tiga sifat beda disebut trihibrid. Jika keturunan pertama dari percobaan Mendel dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri atau dengan sesamanya, akan diperoleh 75% sifat dominan, yaitu bunga ungu dan 25% sifat resesif, yaitu bunga putih.

Simbol dalam percobaan Mendel yang perlu diketahui:

P = induk

F = filial (anak/keturunan)

F1 = keturunan pertama (filial-1)

F2 = keturunan kedua (filial-2)

Sifat beda dinyatakan dalam gen dominan yang ditulis dengan simbol huruf besar. Adapun gen resesif ditulis dengan simbol huruf kecil. Misalnya, P (simbol untuk gen yang menentukan bunga ungu) dan p (simbol untuk gen yang menentukan bunga putih).

Sifat yang tidak tampak namun mampu menentukan hasil keturunan disebuf genotipe, sedangkan sifat yang tampak disebut sifat fenotipe. Sel somatis (diploid) mempunyai gen-gen berpasangan, yang disimbolkan dengan pasangan huruf dobel. Misalnya, PP (simbol untuk tanaman bunga ungu) dan pp (simbol untuk tanaman bunga putih).

(8)

Gambar 3. Alel

Gen dikatakan sealela satu sama lain apabila terletak pada kromosom homolog lokus yang bersesuaian sehingga memengaruhi atau mengawasi proses perkembangan yang sama tetapi dengan cara yang berlainan. Pada peristiwa lain, alela bisa memiliki lebih dari dua anggota. Alela yang demikian disebut alela ganda (multiple alelle). Contoh, peristiwa multiple alellomorfi pada kelinci yang memiliki empat cara yang berlainan. Gamet yang terbentuk merupakan sel yang haploid maka gen- gennya bebas tidak berpasangan. Gamet disimbolkan dengan satu huruf. Misalnya, P (simbol untuk gamet yang menentukan bunga ungu) dan p (simbol untuk gamet yang menentukan bunga putih).

Gambar 4. Hukum segregasi Mendel

(9)

generasi parental mempunyai alel yang cocok, bisa PP (parental bunga ungu) atau pp (parental bunga putih). Gamet, disimbolkan dengan lingkaran, masing- masing hanya terdiri dari satu alel untuk gen warna bunga. Gabungan gamet- gamet induk (parental) menghasilkan hybrid F1 yang mempunyai alel yang tidak bersesuaian, yaitu kombinasi Pp. Karena alel bunga ungu adalah dominan maka semua alel tersebut mempunyai bunga ungu. Pada saat tanaman hybrid menghasilkan gamet, kedua alel akan berpisah, setengah dari gamet mendapat alel P dan setengah lain mendapat alel p. Kombinasi acak dari gamet- gamet tersebut menghasilkan rasio 3 : 1 yang diperoleh Mendel pada generasi F2.

Mendel mendapatkan pola keturunan yang sama dalam enam karakter lainnya yang masing-masing diwakili oleh dua sifat yang berbeda. Sebagai contoh, ketika Mendel menyilangkan galur murni varietas yang memiliki biji halus bundar dengan biji berkeriput, semua hibrid F1 menghasilkan biji bundar

halus yang merupakan sifat dominan bentuk biji. Pada generasi F2, 75% biji

(10)

Hubungan Hukum Mendel dan pembelahan sel

Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi adalah mengenai kaidah pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet. Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, dimana pasangan – pasangan homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi/ terjadi pemisahan alel – alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid. Dengan demikian setiap sel gamet hanya mengandung satu gen dari alelnya.

Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap gen/ sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen/ sifat lain. Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid.

Hukum Mendel I adalah hukum pemisahan gen yang terangkai pada kromosom yang kejadiannya pada meiosis I tahap anafase. Sedangkan Hukum Mendel II adalah hukum pilihan bebas dari gen yang terangkai pada kromosom yang kejadiannya pada meiosis I fase metaphase (Nusantari, 2014).

Gambar 5. Pemilahan kromoson secara independen (Sumber : Biology Campbell, 2012)

(11)

betina yang disebut proses meiosis. Maka jelaslah hubungan hukum Mendel dengan meiosis dan fertilisasi (Gardner dkk., 1991 dalam Nusantari, 2014).

Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum Mendel 1) Atavisme (Interaksi gen)

Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter induknya

 Atavisme pertama kali ditemukan oleh Bateson dan Punnet.  ada empat macam bentuk pial/jengger ayam yaitu:

 Interaksi antar gen-gen yang menentukan bentuk dari pial (jengger

ayam).

 hasil temuan: karakter pial/jengger ayam tidak hanya diatur oleh satu

gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi.

 Penyimpangan yang terjadi pada atavisme adalah bukan mengenai

rasio fenotip F2, melainkan munculnya sifat baru pada pial ayam yaitu walnut dan single.

 Tipe jengger walnut merupakan hasil interaksi dari dua gen dominan

yang berdiri sendiri.

 Tipe jengger single merupakan hasil interaksi dua gen resesif

2) Polimeri

Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Polimeri terjadi akibat adanya interaksi antara dua gen atau lebih, sehingga disebut juga gen ganda.

(12)

 polimeri mirip dengan persilangan dihibrid dominan tidak penuh (intermediat).

 hasil temuan: biji gandum berwarna merah disilangkan dengan gamdum berwarna putih menghasilkan variasi warna gandum yang sangat beragam

3) Kriptomeri

Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang karakternya akan muncul jika bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen dominan berdiri sendiri, maka karakternya akan tersembunyi (kriptos)

 kriptomeri pertama kali ditemukan oleh Correns

 Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan karakter baru  hasil temuan: Hasil persilangan antara bunga Linnaria marocana

merah dengan putih dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu. 4) Epistasis-hipostasis

Interaksi beberapa gen, dimana gen yang bersifat menutup disebut (epistasis) dan gen yang bersifat tertutupi (hipostasis).

 Epistasis - hipostasis pertama kali ditemukan oleh Nelson dan Ehle  Interaksi gen bisa berupa gen-gen dominan (epistasis dominan), dan

jika interaksi terjadi antar gen-gen resesif (epistasis resesif)

 hasil temuan: Hasil persilangan warna kulit gandum hitam dengan warna kuning mengahasilkan warna kulit gandum pada F1 semunya hitam

5) Gen-gen komplementer (Epistasis Gen Resesif Rangkap)

Merupakan interaksi beberapa gen yang saling melengkapi. Jika satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna.interaksi tersebut dinamakan juga epistasis gen resesif rangkap karena jika salah satu gen bersifat homozigot resesif, pemunculan suatu karakter oleh gen lain menjadi tadak sempurna atau terhalang. Dalam interaksi komplementer, tiap gen dapat bersifat epistasis bagi gen yang lainnya.

(13)

 Pada bunga lathyrus odoratus terdapat dua gen yang saling berinteraksi dalam memunculkan pigmen bunga.

Gen C: membentuk pigmen warna Gen c : tidak membentuk pigmen warna

Gen P : membentuk enzim pengaktif untuk mengubah bahan mentah pigmen menjadi antosianin yang berwarna unggu.

Gen p : tidak membentuk enzim pengaktif F. Metode Pembelajaran

Pertemuan I

1. Pendekatan : Saintifik

2. Model :

 Pertemuan I : STAD (Student Teams-Achievement Divisions)  Pertemuan II : NHT (Numbered Heads Together)

 Pertemuan III : Jigsaw  Pertemuan IV : Inquiri

 Pertemuan V : GI (Group Investigation)

3. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan. G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

1. Media : Charta, Power Point, video

2. Alat dan bahan : Alat tulis, LCD, laptop, spidol, karton. 3. Sumber belajar : LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

1) Campbell, Neil, dkk. 2000. Biologi Edisi kelima Jilid I. Jakarta: Erlangga

2) Omegawati, Wigati Hadi, Rohana Kusumawati 2010. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Klaten: Intan Pariwara

3) Suryo. 2008. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press

H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I (2 x 45 menit)

Hubungan pewarisan sifat dengan pembelahan sel, Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.

a) Kegiatan awal (10 menit)

1) Berdoa sebelum memulai pembelajaran

2) Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan referensi yang berhubungan dengan materi.

(14)

Apersepsi :

1) Menanyakan pada peserta didik, mirip dengan siapakah mereka? Apakah mirip dengan ayah atau dengan ibu?

2) Cobalah kita amati orang-orang yang paling dekat di sekitar kita. Anggota keluarga adalah orang yang paling dekat dengan diri kita. Kemudian bandingkanlah dirimu dengan Ibu, Bapak dan saudara-saudaramu! Apakah ada yang persis sama di antara anggota keluarga kalian? Apakah ada perbedaan yang sangat mencolok antara kamu dengan anggota keluargamu? Mengapa kita tidak persis sama dengan ayah dan ibu? Bagaimanakah hal itu dapat terjadi?

Motivasi :

Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita pernah dan bahkan sering menemukan dalam kelompok hewan yang memiliki beberapa perbedaan dan persamaan, misalnya dalam kelompok kucing, antara induk kucing dengan anaknya adakah persamaan dan perbedaan ?

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. b) Kegiatan inti (70 menit)

Mengamati (Observing) (7 menit) :

1) Peserta didik mengamati foto keluarga yang diberikan oleh guru. Menanya (Questioning) (3 menit):

1) Peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan setelah mengamati foto keluarga.

Mengumpulkan data (Explorasi) (20 menit): 1) Guru membagi peserta didik dalam 3 kelompok.

2) Guru membagikan LKPD pada masing- masing kelompok.

3) Peserta didik mendiskusikan LKPD dan menggali informasi tentang materi hubungan pewarisan sifat dengan pembelahan sel, Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II sesuai kelompoknya masing-masing berdasarkan kajian literatur.

4) Peserta didik menuliskan informasi yang sudah diperoleh berdasarkan hasil diskusi dan kajian literatur.

(15)

1) Setelah informasi didapat, peserta didik dalam kelompok masing-masing berdiskusi tentang hubungan pewarisan sifat dengan pembelahan sel, serta Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.

Mengkomunikasikan (Communicating) (25 menit):

1) Juru bicara masing- masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas.

2) Anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi kelompok.

3) Guru memberikan penguatan kepada peserta didik dalam diskusi kelompok pada materi yang belum dipahami dan sekaligus memberikan pemaknaan hubungan pewarisan sifat dan pembelahan sel.

c) Kegiatan akhir (10 menit)

1) Bersama- sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.

2) Peserta didik menjawab kuis tentang materi hubungan pewarisan sifat dengan pembelahan sel, serta Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II. 3) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau dalam bentuk

penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok yang kinerjanya baik.

4) Guru memberikan evaluasi tertulis.

5) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik.

6) Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam.

Pertemuan Kedua (2 x 45 menit)

Penyimpangan Semu Hukum Mendel (atavisme, polimeri, kriptomeri)

1. Kegiatan Awal

a. Salam, doa, sebagai implementasi nilai religious

b. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, mislnya buku siswa. Aperesepsi

Menyajikan contoh kasus tentang Hukum Mendel pada suatu persilangan, Motivasi

(16)

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2. Kegiatan Inti

Mengamati

1. Peserta didik mengamati contoh persilangan pada tanaman melalui video yang ditayangkan oleh guru.

Menanya

1. Peserta didik membuat pertanyaan mengenai hal- hal yang berhubungan dengan video yang diamati.

Mengumpulkan data

1. Guru membagi peserta didik dalam 3 kelompok.

2. Guru membagi LKPD kepada masing- masing kelompok diskusi. 3. Setiap peserta didik dalam masing- masing kelompok mendapatkan

nomor yang berbeda.

4. Peserta didik mengerjakan soal/ menggali informasi tentang penyimpangan semu Hukum Mendel sesuai dengan nomor yang diperoleh berdasarkan kajian literatur.

5. Setiap kelompok melakukan kerja sama dalam mengumpulkan informasi tentang penyimpangan semu Hukum Mendel bersama dengan anggota kelompok.

6. Peserta didik menuliskan jawaban/ informasi yang sudah diperoleh berdasarkan kajian literatur.

Mengasosiasi

1. Setelah informasi didapat, peserta didik dalam kelompok masing-masing mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui jawabannya. 2. Peserta didik menghubungkan konsep penyimpangan semu hukum

mendel berdasarkan jawaban yang diperoleh melalui diskusi kelompok dan kajian literatur.

Mengkomunikasikan

1. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan nomor yang dipanggil mempresentasikan hasil kerja samanya.

2. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan.

3. Guru melanjutkan dengan menunjuk peserta didik yang lain untuk mempresentasikan hasil kerja samanya.

4. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik dalam diskusi kelompok pada materi yang belum dipahami.

3. Kegiatan Penutup

(17)

2. Guru memberikan evaluasi tertulis kepada peserta didik dengan dipandu oleh lembar penilaian kognitif.

3. Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik.

4. Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam Pertemuan Ketiga (2 x 45 menit)

Penyimpangan Semu Hukum Mendel (epistasis/ hipostasis, komplementer)

1. Kegiatan Awal

1. Salam, doa, sebagai implementasi nilai religious

2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, mislnya buku siswa. 3. Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin.

Aperesepsi

Guru mengulas kembali materi penyimpangan semu Hukum Mendel, dan menanyakan kepada peserta didik “kemarin kita telah belajar tentang beberapa penyimpangan semu Hukum Mendel, dari yang kita telah pelajari sebelumnya ada yang masih ingat?” Diharapkan peserta didik menjawab atavisme, polimeri dan kriptomeri. Kemudian guru melanjutkan dari ketiga penyimpangan semu Hukum Mendel yang telah adik- adik sebutkan tadi masih ada penyimpangan semu Hukum Mendel yang lainya, untuk lebih mengetahui macam penyimpangan semu Hukum mendel ini kita akan mempelajarinya pada hari ini.

Motivasi

Kemarin kita telah belajar beberapa contoh penyimpangan semu Hukum mendel, salah satu penyimpangan semu Hukum Mendel yaitu atavisme yaitu interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter induknya. Ada juga beberapa contoh lain penyimpangan semu Hukum Mendel, untuk mengetahui mengapa sampai terjadi penyimpangan tersebut akan dipelajari pada hari ini.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 4. Kegiatan Inti

Mengamati

(18)

Menanya

1. Peserta didik memberikan pertanyaan tentang materi didapat sebelumnya dan menghubungkanya dengan materi yang akan dipelajari sekarang.

Mengumpulkan data

1. Guru membagi peserta didik dalam 2 kelompok asal.

2. Guru membagi LKPD kepada peserta didik di kelompok asal.

3. Masing- masing peserta didik di kelompok asal memperoleh tugas yang berbeda.

4. Memberikan waktu kepada kelompok asal mendiskusikan LKPD dalam kelompoknya.

5. Anggota dari kelompok yang memperoleh tugas yang sama bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan materi sesuai dengan tugasnya masing- masing.

6. Peserta didik dalam kelompok ahli akan melakukan kerja sama dalam mengumpulkan data sesuai dengan materi yang ditugaskan berdasarkan kajian pustaka.

7. Peserta didik mengisi dan menuliskan/ mencatat informasi yang sudah diperoleh di dalam lembar LKPD berdasarkan hasil kajian pustaka. Mengasosiasi

1. Setelah selesai diskusi pada kelompok ahli, setiap anggota dari kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal dan menginformasikan materi yang diperolehnya ke anggota kelompoknya.

2. Setiap kelompok menyimpulkan materi yang telah di diskusikan. Mengkomunikasikan

1. Perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

2. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji. 3. Guru memberikan penguatan tentang materi yang belum dipahami. 2. Kegiatan Penutup

1. Bersama- sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.

2. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dengan memberikan tes tertulis dipandu dengan lembar penilaian kognitif.

3. Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik.

(19)

Praktikum persilangan pada Hukum Mendel dengan menggunakan kancing genetika

2. Kegiatan Awal

a) Salam, doa, sebagai implementasi nilai religious

b) Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan, misalnya buku siswa. c) Pengkondisian kelas sebagai implementasi nilai disiplin.

Aperesepsi

Mengulas materi sebelumnya tentang Hukum Mendel, dan menanyakan mengapa kita mirip dengan orang tua kita?

Motivasi

Untuk lebih mempermudah pemahaman tentang persilangan pada Hukum Mendel maka kita akan melakukan percobaan kancing genetika.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran d) Kegiatan Inti

Menyajikan Fenomena

a) Menyampaikan bahan- bahan yang akan digunakan dalam kegiatan praktikum kepada peserta didik.

b) Menyampaikan isi LKPD tentang cara kerja dalam melakukan praktikum persilangan Hukum Mendel dengan menggunakan kancing genetika.

c) Peserta didik mengamati isi artikel tentang Hukum Mendel. Observasi

a) Peserta didik mencermati ulang isi artikel tentang Hukum Mendel dan membaca kembali perintah yang ada dalam LKPD.

Rumusan masalah

a) Peserta didik merumuskan masalah berdasarkan artikel yang telah dibaca, bacaan teks tentang Hukum Mendel dan berdasarkan kegiatan praktikum.

Pengajuan Hipotesis

a) Berdasarkan rumusan masalah, peserta didik merumuskan hipotesis dalam bentuk opini terhadap permasalahan yang diperoleh.

Pengumpulan data

(20)

b) Peserta didik menuliskan hasil diskusi dalam LKPD. Analisis Data

a) Peserta didik menganalisis persilangan pada Hukum Mendel dengan menggunakan kancing genetika berdasarkan isi artikel, bacaan teks, dan hasil praktikum yang dilakukan.

b) Analisis data hasil praktikum didiskusikan dalam kelompok. Penyusunan Kesimpulan

a) Peserta didik menuliskan kesimpulan dari hasil analisis data. e) Kegiatan Penutup

a) Bersama- sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.

b) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dengan memberikan tes tertulis dipandu dengan lembar penilaian kognitif.

c) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik.

d) Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan salam

Pertemuan Kelima (2 x 45 menit)

Observasi Pola- pola Hukum Mendel pada suatu keluarga 1. Kegiatan Awal

a) Berdoa sebelum memulai pembelajaran

b) Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta didik menyiapkan referensi yang berhubungan dengan topik pembelajaran. c) Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin.

Apersepsi Motivasi 2. Kegiatan Inti

Mengamati

a) Peserta didik mengamati foto berbagai macam contoh variasi pada manusia misalnya dagu membelah, lesung pipi, lidah menggulung dan contoh lainnya.

Menanya

a) Peserta didik memberikan pertanyaan dari hasil pengamatan yang dilakukan.

Mengumpulkan data

a) Guru membagi peserta didik dalam 3 kelompok.

b) Ketua kelompok dari masing- masing kelompok dipanggil dan diberi LKPD dengan tugas yang berbeda.

(21)

suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari berdasarkan kajian literatur dan observasi yang telah dilakukan. d) Peserta didik menuliskan informasi yang sudah diperoleh berdasarkan

hasil diskusi dan kajian literatur. Mengasosiasi

a) Setelah informasi didapat, peserta didik dalam kelompok masing-masing berdiskusi tentang pola-pola hukum Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari.

Mengkomunikasikan

a) Perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi.

b) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dari kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji.

c) Guru memberikan penguatan tentang materi yang belum dipahami 3. Kegiatan Penutup

a) Bersama- sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.

b) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dengan memberikan tes tertulis dipandu dengan lembar penilaian kognitif.

c) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik.

(22)

I. Penilaian

Penilaian untuk pertemuan I : Hubungan pewarisan sifat dengan pembelahan sel, Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.

a) Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis b) Prosedur penilaian :

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian

Waktu penilaian 1 Sikap (afektif)

1. Ketepatan 2. Ketelitian 3. Kerja sama

Lembar pengamatan penilaian sikap

Selama pembelajaran dan selama diskusi 2 Keterampilan (psikomotor)

1. Mengkaji literatur (P1) 2. Menjelaskan (P3) 3. Menganalisis (P3)

Tes Tertulis Penyelesaian tugas

kelompok dan individu

3 Pengetahuan (Kognitif) 1. Evaluasi

Lembar pengamatan penilaian keterampilan

Kerja kelompok

Gorontalo, Juli 2014 Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(23)

TABEL PENSKORAN KEAKTIFAN DALAM PRESENTASI DAN DISKUSI

Format Penilaian Presentasi dan Diskusi

Berilah tanda (√) pada kolom sesuai dengan keterangan yang telah disediakan !

Penilaian Afektif (Sikap)

Penilaian ini didasarkan pada hasil kerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

No Nama peserta

didik

Aspek yang diamati Ket

Ketepatan Ketelitian Kerja sama

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

Aspek yang diamati Deskriptor

Ketepatan 4 Tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok tanpa bantuan guru.

3 Tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

1 Tidak tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

Ketelitian 4 Teliti dalam menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok tanpa bantuan guru.

3 Teliti dalam menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok dengan bantuan guru.

(24)

dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok.

1 Tidak teliti dalam menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok.

Kerja sama 4 Bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok tanpa bantuan guru.

3 Bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

1 Tidak bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

Penilaian Psikomotor (Keterampilan)

No

Nama peserta

didik

Aspek yang diamati Mengkaji

literatur (P1)

Menganalis is (P3)

Menjelaska n (P5) 1 2 3 3 3 3 3 4 1 4 1 2

Keterangan :

Skor 4 = sangat baik Skor 3 = baik

Skor 2 = cukup baik Skor 1 = kurang baik

Aspek yang

diamati Deskriptor

Mengkaji literatur (P1)

(25)

untuk memecahkan masalah.

3) Menuliskan daftar sumber/pustaka/literature yang digunakan untuk memecahkan masalah.

1) Mengubungkan teori-teori yang di dapat dari hasil kajian literature menjadi satu konsep dengan benar.

Menganalisis

(P3) 1) Menganalisa pola- pola Hukum Mendel dengan baik danbenar. 2) Mampu menguraikan tentang hubungan pewarisan sifat

dengan pembelahan sel.

3) Saling mengoreksi penjelasan tentang hubungan pewarisan sifat dengan pembelahan sel.

4) Menyimpulkan hubungan pewarisan sifat dengan pembelahan sel dengan menunjukkan kebenaran/ ketidakbenaran hipotesis.

Menjelaskan (P3)

1) Terampil dalam menjelaskan Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II

2) Menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

3) Menjelaskan dengan menambahkan informasi baru 4) Tidak tergesa- gesa dalam menjelaskan

INDEKS KUMULATIF

Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif

4 85 – 100

3 70 – 84

2 55- 69

(26)

Penilaian untuk pertemuan II : Penyimpangan semu Hukum Mendel (atavisme, polimeri, kriptomeri)

a) Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis b) Prosedur penilaian :

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian

Waktu penilaian 1 Sikap (afektif)

1. Ketepatan 2. Ketelitian 3. Kerja sama

Lembar pengamatan penilaian sikap

Selama pembelajaran dan selama diskusi 2 Keterampilan (psikomotor)

1. Mengidentifikasi (P1) 2. Menjelaskan (P3) 3. Menganalisis (P3)

Tes Tertulis Penyelesaian tugas

kelompok dan individu 3 Pengetahuan (Kognitif)

2. Evaluasi

Lembar pengamatan penilaian keterampilan

Kerja kelompok

Gorontalo, Juli 2014 Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(………..………) (Nurmila Karim S.Pd)

TABEL PENSKORAN KEAKTIFAN DALAM PRESENTASI DAN DISKUSI

Format Penilaian Presentasi dan Diskusi

(27)

Penilaian Afektif (Sikap)

Penilaian ini didasarkan pada hasil kerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

No Nama peserta

didik

Aspek yang diamati Ket

Ketepatan Ketelitian Kerja sama

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

Aspek yang diamati Deskriptor

Ketepatan 4 Tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok tanpa bantuan guru.

3 Tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

1 Tidak tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

Ketelitian 4 Teliti dalam menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok tanpa bantuan guru.

3 Teliti dalam menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang teliti dalam menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok.

(28)

kelompok.

Kerja sama 4 Bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok tanpa bantuan guru.

3 Bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

1 Tidak bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

Penilaian Psikomotor (Keterampilan)

No

Nama peserta

didik

Aspek yang diamati Mengkaji

literatur (P1)

Menganalis is (P3)

Menjelaska n (P3) 1 2 3 3 3 3 3 4 1 4 1 2

Keterangan :

Skor 4 = sangat baik Skor 3 = baik

Skor 2 = cukup baik Skor 1 = kurang baik

Aspek yang

diamati Deskriptor

Mengkaji

literatur (P1) 1) Mengkaji literature yang berhubungan dengan materi.2) Menggunakan lebih dari satu literature dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah.

3) Menuliskan daftar sumber/pustaka/literature yang digunakan untuk memecahkan masalah.

(29)

Menganalisis

(P3) 1) Menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semuhukum Mendel dengan baik dan benar. 2) Mampu menguraikan contoh persilangan Hukum Mendel

dan penyimpangan semu hukum Mendel.

3) Saling mengoreksi penjelasan tentang contoh persilangan Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel. 4) Menyimpulkan contoh persilangan Hukum Mendel dan

penyimpangan semu hukum Mendel. Menjelaskan

(P3)

1) Terampil dalam menjelaskan contoh persilangan Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel 2) Menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti

3) Menjelaskan dengan menambahkan informasi baru 4) Tidak tergesa- gesa dalam menjelaskan

INDEKS KUMULATIF

Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif

4 85 – 100

3 70 – 84

2 55- 69

(30)

Penilaian untuk pertemuan III : Penyimpangan semu Hukum Mendel (epistasis/hipostasis, komplementer)

a) Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis b) Prosedur penilaian :

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian

Waktu penilaian 1 Sikap (afektif)

1. Ketepatan 2. Ketelitian 3. Kerja sama

Lembar pengamatan penilaian sikap

Selama pembelajaran dan selama diskusi 2 Keterampilan (psikomotor)

1. Mengidentifikasi (P1) 2. Menjelaskan (P3) 3. Menganalisis (P3)

Tes Tertulis Penyelesaian tugas

kelompok dan individu 3 Pengetahuan (Kognitif)

1. Evaluasi

Lembar pengamatan penilaian keterampilan

Kerja kelompok

Gorontalo, Juli 2014 Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

[image:30.595.118.512.141.467.2]

(………..………) (Nurmila Karim S.Pd)

TABEL PENSKORAN KEAKTIFAN DALAM PRESENTASI DAN DISKUSI

Format Penilaian Presentasi dan Diskusi

(31)

Penilaian Afektif (Sikap)

Penilaian ini didasarkan pada hasil kerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

No Nama peserta

didik

Aspek yang diamati Ket

Ketepatan Ketelitian Kerja sama

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

Aspek yang diamati Deskriptor

Ketepatan 4 Tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok tanpa bantuan guru.

3 Tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

1 Tidak tepat dalam menguraikan penyimpangan semu Hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

Ketelitian 4 Teliti dalam menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok tanpa bantuan guru.

3 Teliti dalam menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang teliti dalam menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok.

(32)

kelompok.

Kerja sama 4 Bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok tanpa bantuan guru.

3 Bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

1 Tidak bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

Penilaian Psikomotor (Keterampilan)

No

Nama peserta

didik

Aspek yang diamati Mengkaji

literatur (P1)

Menganalis is (P3)

Menjelaska n (P3) 1 2 3 3 3 3 3 4 1 4 1 2

Keterangan :

Skor 4 = sangat baik Skor 3 = baik

Skor 2 = cukup baik Skor 1 = kurang baik

Aspek yang

diamati Deskriptor

Mengkaji

literatur (P1) 1) Mengkaji literature yang berhubungan dengan materi.2) Menggunakan lebih dari satu literature dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah.

3) Menuliskan daftar sumber/pustaka/literature yang digunakan untuk memecahkan masalah.

(33)

Menganalisis

(P3) 1) Menganalisis Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel dengan baik dan benar. 2) Mampu menguraikan contoh persilangan Hukum Mendel

dan penyimpangan semu hukum Mendel.

3) Saling mengoreksi penjelasan tentang contoh persilangan Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel. 4) Menyimpulkan contoh persilangan Hukum Mendel dan

penyimpangan semu hukum Mendel. Menjelaskan

(P3)

1) Terampil dalam menjelaskan contoh persilangan Hukum Mendel dan penyimpangan semu hukum Mendel 2) Menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah

dimengerti

3) Menjelaskan dengan menambahkan informasi baru 4) Tidak tergesa- gesa dalam menjelaskan

INDEKS KUMULATIF

Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif

4 85 – 100

3 70 – 84

2 55- 69

(34)

Penilaian untuk pertemuan IV : Praktikum persilangan pada Hukum Mendel dengan menggunakan kancing genetika

a) Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis b) Prosedur penilaian :

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian

Waktu penilaian 1 Sikap (afektif)

1. Ketelitian 2. Jujur

3. Tanggung jawab 4. Tekun

Lembar pengamatan penilaian sikap

Selama pembelajaran dan selama diskusi 2 Keterampilan (psikomotor)

1. Mengidentifikasi (P1) 2. Menjelaskan (P3) 3. Menganalisis (P3)

Tes Tertulis Penyelesaian tugas

kelompok dan individu 3 Pengetahuan (Kognitif)

1. Evaluasi

Lembar pengamatan penilaian keterampilan

Kerja kelompok

[image:34.595.119.514.154.443.2]

Gorontalo, Juli 2014

...,...20....

Mengetahui Guru Mapel

Kepala Sekolah

(...) (...) NIP... NIP...

TABEL PENSKORAN KEAKTIFAN DALAM PRESENTASI DAN DISKUSI

Format Penilaian Presentasi dan Diskusi

(35)

Penilaian Afektif (Sikap)

Penilaian ini didasarkan pada hasil kerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

No Nama peserta

didik

Aspek yang diamati Ket

Teliti Jujur Tanggung

jawab Kerja sama 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

Aspek yang diamati Deskriptor

Ketelitian 4 Teliti dalam melakukan praktikum tentang persilangan pada Hukum Mendel dengan menggunakan kancing genetika baik individu maupun kelompok tanpa bantuan guru.

3 Teliti dalam melakukan praktikum tentang persilangan pada Hukum Mendel dengan menggunakan kancing genetika baik individu maupun kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang teliti dalam melakukan praktikum tentang persilangan pada Hukum Mendel dengan menggunakan kancing genetika secara individu maupun kelompok.

1 Tidak teliti dalam melakukan praktikum tentang persilangan pada Hukum Mendel dengan menggunakan kancing genetika baik secara individu maupun kelompok.

Jujur 4 Jujur dalam memasukan, menyajikan dan melaporkan data sesuai dengan hasil pengamatan. 3 Memasukan, menyajikan dan melaporkan data

kurang sesuai dengan hasil pengamatan.

2 Memasukan, menyajikan dan melaporkan data tidak sesuai dengan hasil pengamatan dengan cermat dan lengkap.

1 Tidak memasukan data.

Tanggung jawab 4 Menyelesaikan tugas praktikum sampai tuntas dan tepat waktu

3 Menyelesaikan tugas praktikum sampai tuntas tapi tidak tepat waktu

(36)

1 Tidak mengerjakan tugas praktikum

Kerja sama 4 Bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok tanpa bantuan guru.

3 Bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

1 Tidak bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

Penilaian Psikomotor (Keterampilan)

No

Nama peserta

didik

Aspek yang diamati

Ket Kesiapan

(P2)

Mengikuti prosedur kerja

(P3)

Reaksi natural (Mekanisme)

(P4) 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Keterangan :

Skor 4 = sangat baik Skor 3 = baik

Skor 2 = cukup baik Skor 1 = kurang baik

Aspek yang

diamati Deskriptor

Kesiapan (P2) 1) Mengawali kegiatan belajar dengan doa 2) Menyediakan alat yang digunakan 3) Menyediakan bahan yang diperlukan 4) Menggunakan baju lab

Mengikuti prosedur kerja (P3)

1) Memilih dan memilah kancing genetika yang akan digunakan dengan tepat

2) Memasukkan kancing genetika kedalam toples dengan mata tertutup.

(37)

4) Mengatur kembali alat dan bahan yang digunakan setelah melakukan praktikum.

Reaksi natural (Mekanisme) (P4)

1) Menggunakan kancing genetika 2) Menggunakan toples sebagai wadah

3) Menggunakan penutup mata pada waktu mengambil kancing genetika.

4) Menggunakan penghitung waktu. INDEKS KUMULATIF

Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif

4 85 – 100

3 70 – 84

2 55- 69

(38)

Penilaian untuk pertemuan V : Hubungan pewarisan sifat dengan pembelahan sel, Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.

a) Teknik penilaian : Pengamatan dan tes tertulis b) Prosedur penilaian :

No Aspek yang dinilai Teknik

penilaian

Waktu penilaian 1 Sikap (afektif)

1. Ketepatan 2. Kerja sama

Lembar pengamatan penilaian sikap

Selama pembelajaran dan selama diskusi 2 Keterampilan (psikomotor)

1. Mengkaji literatur (P1) 2. Menjelaskan (P3) 3. Menganalisis (P3)

Tes Tertulis Penyelesaian tugas

kelompok dan individu

3 Pengetahuan (Kognitif) 3. Evaluasi

Lembar pengamatan penilaian keterampilan

Kerja kelompok

Gorontalo, Juli 2014 Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(39)
[image:39.595.113.512.346.754.2]

TABEL PENSKORAN KEAKTIFAN DALAM PRESENTASI DAN DISKUSI

Format Penilaian Presentasi dan Diskusi

Berilah tanda (√) pada kolom sesuai dengan keterangan yang telah disediakan !

Penilaian Afektif (Sikap)

Penilaian ini didasarkan pada hasil kerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.

No Nama peserta

didik

Aspek yang diamati Ket

Ketepatan Kerja sama

4 3 2 1 4 1 4 3

RUBRIK PENILAIAN AKTIVITAS SISWA

Aspek yang diamati Deskriptor

Ketepatan 4 Tepat dalam mendeskripsikan pola-pola hukum Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari melalui observasi dan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok tanpa bantuan guru. 3 Tepat dalam mendeskripsikan pola-pola hukum

Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari melalui observasi dan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok dengan bantuan guru. 2 Kurang tepat mendeskripsikan pola-pola hukum

Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari melalui observasi dan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

1 Tidak tepat dalam mendeskripsikan pola-pola hukum Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari melalui observasi dan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

Kerja sama 4 Bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok tanpa bantuan guru.

(40)

memecahkan masalah dalam kelompok dengan bantuan guru.

2 Kurang bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

1 Tidak bekerja sama atau mengambil bagian dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

Penilaian Psikomotor (Keterampilan)

No

Nama peserta

didik

Aspek yang diamati Mengkaji

literatur (P1)

Menganalis

is (P3) Menjelaskan (P5) 1 2 3 3 3 3 3 4 1 4 1 2

Keterangan :

Skor 4 = sangat baik Skor 3 = baik

Skor 2 = cukup baik Skor 1 = kurang baik

Aspek yang

diamati Deskriptor

Mengkaji

literatur (P1) 1) Mengkaji literature yang berhubungan dengan materi.2) Menggunakan lebih dari satu literature dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah.

3) Menuliskan daftar sumber/pustaka/literatur yang digunakan untuk memecahkan masalah.

4) Mengubungkan teori-teori yang di dapat dari hasil kajian literature menjadi satu konsep dengan benar.

Menganalisis

(P3) 1) Menganalisis pola-pola hukum Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari dengan baik dan benar.

(41)

ditemukan sehari-hari.

3) Saling mengoreksi penjelasan pola-pola hukum Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari.

4) Menyimpulkan pola-pola hukum Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang

ditemukan sehari-hari dengan menunjukkan kebenaran/ ketidakbenaran hipotesis.

Menjelaskan

(P3) 1) Terampil dalam menjelaskan pola-pola hukum Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari

2) Menjelaskan dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

3) Menjelaskan dengan menambahkan informasi baru 4) Tidak tergesa- gesa dalam menjelaskan

INDEKS KUMULATIF

Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif

4 85 – 100

3 70 – 84

2 55- 69

(42)

Penilaian Kognitif (Pengetahuan)

KISI – KISI SOAL EVALUASI

No PembelajaranTujuan Instrumensoal Soal Kategori Bobot

1. Membedakan

Hukum

Mendel I dan Hukum

Mendel II

dengan tepat berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

Tes

tertulis Objektif 1. Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi (pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet), jika dihubungkan dengan pembelahan sel maka Hukum Mendel I terjadi pada …..

a. Meiosis I tahap profase b. Meiosis I tahap anaphase c. Meiosis I tahap metaphase d. Meiosis I tahap interfase e. Meiosis I tahap telofas

2. Pada tanaman ercis, biji bulat (B) dominan terhadap kisut (b) dan kulit biji berwarna coklat (C) dominan terhadap putih (c). tanaman kapri yang bijinya bulat coklat dikawinkan dengan yang bijinya kisut putih menghasilkan tanaman yang berbiji bulat coklat, bulat putih, kisut coklat, dan kisut putih dengan perbandingan 1:1:1:1. Masing- masing genotip dari kedua induk adalah …….

a. BBCC dan bbcc b. BBCc dan bbcc c. BbCC dan bbcc d. BbCc dan bbcc e. BbCc dan bbCc

3. Pada kacang, bunga ungu dominan terhadap bunga putih. Persilangan antara galur murni berbunga ungu dengan galur murni berbunga putih menghasilkan keturunan F1 berjumlah 40 tanaman. Satu tanaman F1

dibiarkan menyerbuk sendiri dan menghasilkan tanaman F2, dari 80

(43)

a. 40 tanaman b. 50 tanaman c. 60 tanaman d. 70 tanaman e. 80 tanaman

4. Jelaskan perbedaan Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.

2. Menganalisis

dengan teliti pola-pola hukum Mendel berdasarkan kajian literatur baik secara individu maupun kelompok

Tes tertulis

Objektif

1. Tanaman ercis memiliki sifat biji bulat (B), biji keriput (b), batang tinggi ( R), dan batang pendek ( r). Jika tanaman ercis biji bulat batang tinggi heterozigot disilangkan dengan tanaman ercis biji bulat heterozigot batang pendek, keturunan yang bersifat biji bulat batang pendek sebanyak …….

1. 6, 25 % 2. 12,5 % 3. 37,5 % 4. 42,5 % 5. 50 %

2. Tanaman berbunga kuning disilangkan dengan tanaman berbunga putih menghasilkan keturunan berbunga kuning muda semua. Apabila tanaman berbunga kuning muda disilangkan dengan sesamanya, kemungkinan sifat keturunannya yaitu…..

a. 14 kuning, 15 putih, 29 kuning muda b. 14 kuning, 29 putih, 15 kuning muda c. 15 kuning, 29 putih, 29 kuning muda d. 29 kuning, 14 putih, 15 kuning muda e. 29 kuning, 15 putih, 14 kuning muda

3. Suatu individu mempunyai tiga sifat beda. Jika genotip ketiga sifat beda tersebut adalah P,Q dan R, tuliskan mengenai hal- hal berikut.

a. Genotip individu yang bersifat heterozigot

(44)
(45)

SOAL-SOAL EVALUASI

No Soal Bobot

1. 2. 3. 4. 5. 6.

(46)

Kriteria penilaian

No Kriteria Penilaian Bobot

1. 2. 3. 4. 5.

6.

Gambar

Tabel 1. Pasangan sifat benda tanaman Pisum sativum
Gambar 1. Proses percobaan Mendel
Gambar 2. Percobaan Mendel
Gambar 4. Hukum segregasi Mendel
+7

Referensi

Dokumen terkait