:'ltb
!10-_I!1,-k;$$
Senin
Pon,
30
Maret 2015
HALAMAN 4
WACANA
BERNAS
JOGJA
t\
Demam
Filateli,
Mungkinkah?
Oleh
:
Hendra
Kurniawan
untuk
gaya hingga yang menganggapnya bertuah.Hari
Filateli
Indonesia
Mengoleksi
tanamanhids atau batu
akik
se-bagai hobi memang tidak
dapat disamakan dengan
bisnis.
Dernikian
pula
ddn-eartkegemaran
mengoleksi
prangko.Bedanla
\oleksi
prangko
belumpernah mewabah dan menjelma men-jadi sebuah bisnis. Hobi
mengumpul-kan
prangko biasa disebut filateli, sedangkanpara
penghobinya di-sebut sebagai filatelis. Filateli berasal dari bahasa Yunani yaitu philos danateleia. Philos artinya
teman,se-dangkan ateleia artinya bebas
ong.-kos. Membebaskan teman dari
ong-kos ini terkait dengan aktivitas
surat-menyurat dengan
menggunakanprangko yang telah dibayarkan oleh si pengirim. Sebagai bukti, prangko
ditempel pada
samprl
surat
dandibubuhi stempel oleh kantor pos.
Pada tnasa sekarang,
hobi ini
mulai jaran g terutama sejak aktivitassurat-rienyurat melalui
jasa
posmenurun akibat
perkembanganteknologi. Surat-menyurat ki0i dapat dilakukan melalui faksimile maupun email. Memberi ucapan selamat hari
raya atau lafnnya takperlu lagi repot:
repot menggunakan kartu pos atau
kartu
ucapan.
Semuanya cukupdengan telepon, shoft ntessage ser-vrce (sms), bahkan chatting dengan inemanfaatkan berbagai media sosial
yang banyak tersedia. Akan tetapi, dengan kondisi yang denl.ikian, ke depan
justru
filateli
dapai menjadihobi
yang
unik,
langkadan menjanjikun se"ari
ekonomi.
Filateli pada
awalnyaha-nya berkutat pada
Prang-ko saja sebagai objek yang dikoleksi. Kini filateli juga
mencakup
benda-bendapos lainnya,
sepertiosampul
hari pertama(first
day
cover), sovenir, kartu pos, dan sebagqinya. Meskipun perkembanganfilateli di
Indonesia tidak gemilang, namun setiap tanggal29
Maret diperingati sebagai HariFilateli Indonesia. Pemilihan tanggal ini berawaldari penemuan para kolek-tor prangko tan ggal29lvlaret1922 di
Batavia. Pada tanggal tersebut resmi didirikan klub filateli pertama Hindia Belanda yang diberi nama Postzegel-verzsmelaars
Club
Batavia.Nama perkumpulan filaieli irti
be-berapa
kali
mengalami perubahan. Sesudah Proklamasi KernerdekaanRI, nama perkumpulan diubah
men-ladi
Algemene Vereeniging voorPhilateliste.n
in
Indonesia.'Padatahun
1953, nama
perkumpulandinasionalisasikan menjadi
Perkum-pulan
UmumPhilateli
Indonesia. Setelah itu pada tahun 1965 menjadiPerkumpulan
Philatelis
Indonesia(PPI). Akhirnya
padatahun
1985mengalami perubahan terakhir
melr-jadi
Perkumpulan Filatelis Indone-sra (PFI) sampai sekarang.Selain sebagai hobi,
filateli
se-benarnya
memiliki
manfaat lain.Kegemaran mengumpulkan
prang-ko dapat membuat kita menjadi lebih telaten,
rapi,
dan peduli padahal-hal kecil.
Mengumpulkan prangkomemang
dibutuhkan
ketelatenan.dan kesabaran dalam merawatnYa.
Agar
terjaga, prangko perlu ditatarapi dalam
terupat khusus
yangberbentuk'seperti
buku.
Gambar prangko yang unik dengan,berbagai detailnya mendorong perhatian kitauntuk lebih peduli pada berbagai hal
kecil yang jarang kita perhatikanr Aneka gambar prangko baik dari -Indonesia maupun luar negeri
biasa-nya mewakili
ciri
khas, keunikan.kekayaan,
tokoh-tokoh,
maupunmomentum yang sedang
terjadi
di negara tersebut.Entah
keindahanalam,
keanekaragaman
budaya.suasana
sosial
masyarakat,kese-jarahan,
figur
presiden dtau pahla-wan bangsa, danjuga
berbagaiPe-ristiwa penting. Gambar-gambar ini tidak sekedar mengajak kita
berpe-tualang untulq menciptakan imaji,
namun
juga
dapat membingkitkan rasa cinta pada bangsa dan negara.Hobi fi lateli sampai saat ini belurif
menggoda banyak orang. Barangkali
karena
hobi
ini
sejakawal
mem-butuhkan biaya yang
tidak
sedikit.Filateli
dianggap sebagaifiobi
isti-mewa yang belum familiar. Padahaldi
sisi lain, bagi mereka yang seriusmenekuninya,
filateli
daPat men-datangkan banyak manfaat danke-asyikan tersendiri. Akankah suatu
ketika demam
filateli
melanda ma-syarakat?Waktu yang
akanrnen-jawabnya.
Selamat .memperingatiHari
Filateli
Indonesia yang ke-93 untuk para filatelis di TanahAir.
* * *Hendra
Kurniawan MPd,
DosenPendidikan Sejarah.
Juru
P.lcaraLing,kar
Studi Dosen
UniversitasSaiata
Dlnrnn
Yogvakarta,'pt'i'
nah
menekuni hobifilateli. '
'MEMASUKI
tahun 2015
ini
khalayak diramaikan oleh fenomena
batu akik. Demam batu akik memang sedang nieianda berbagai kalangan dari orang biasa hingga para pejabat
tinggi
negara. Bahkan.banyakor-ang
yang
berlomba mencari batu-batuan mentah untuk kemudiandi-poles menjadi batu
akik
nah indahdan mahal. Bukan
tidak
mungkin,demi
motif
ekonomi, kegiatanse-macam
ini
dapat mengancam keles-tarian lingkungan. Akibatnya bagai-karycendawan di musim hujan,cerita mengenai penemuan batuakik
Fun bermunculan. Tak jarang ceritanya'
begitu
menghebohkandan
dise-limuti
unsur gaib.Meski
mem-booming, namunada juga yang pesimis demam batu
akik
dapat bertahanlama.
Tentu masyarakat masih ingat ketika bisnis tanaman hias pemah'begitumeng-giurkan. Sekitar
tujuh
fahun lalu,tanaman
hias
sepertijenis
anthu-rium, adenium, puring, dan beberapalainnya
sampai selangit harganya. Tidak bertahan lama, harga tanamanhias
perlahanturun
bahkan untuk beberapajenis
hampir-hampii. tak'ada,
lagi
harganya. Kenyataanini
tentu
menghantampara
pebisnis tanaman hias karena laptas merugi.Bercermin
dari
terhempasnya.
, tanaman hias, rnuncul dugaan bisnisbatu
akik
akan
mengalami nasibserupa. Jika dugaan ini kelak terbukti,
maka para
penggemarbatu
akikdadakan harus
siap
menghadapi kenyataan batu-batu inr tak lagi ber-harga.Lain
halnya dengan kolektorbatu
akik
sejatiyang
sudah sejakdulu
gandrung denganbatu
akik.