ABSTRAK
Semakin tingginya tingkat persaingan di industri plastik mendorong setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang industri plastik untuk semakin kompetitif dalam menjual produknya. Harga jual yang ditentukan oleh pasar membuat perusahaan yang bergerak dalam industri plastik harus dapat mengendalikan semua biaya yang terjadi dalam perusahaan agar dapat tetap memperoleh laba.
Target costing merupakan salah satu alat bantu yang dapat digunakan perusahaan
untuk mengendalikan biaya. Pada metode target costing, harga jual (market price) menjadi dasar yang digunakan untuk menghitung target cost yang harus dicapai jika perusahaan ingin memperoleh tingkat laba yang diinginkan (target profit).
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Untuk mengumpulkan data, penulis melakukan pengamatan langsung, wawancara, dan studi kepustakaan. Penulis mengadakan penelitian pada Pabrik Plastik “X” yang terletak di daerah kawasan industri Holis Bandung. Penelitian ini dilakukan mulai September 2007 sampai dengan Desember 2007 dengan data dari bulan Mei 2007 sampai Juli 2007.
Hasil penelitian menunjukan bahwa selama ini perusahaan belum menerapkan target costing. Perusahaan melakukan perhitungan harga pokok produk dengan cara tradisional, yaitu dengan menjumlahkan seluruh biaya yang terjadi dan membaginya dengan jumlah hasil produksi. Selain itu, perusahaan juga belum melakukan pengklasifikasian pada biaya-biaya yang terjadi. Dari hasil perhitungan harga pokok produk menurut penulis yang dibandingkan dengan
target cost maka didapat harga pokok produk yang terjadi dalam perusahaan
ternyata overcosted terhadap target cost-nya. Sehingga apabila perusahaan ingin memperoleh profit yang diinginkan maka perusahaan harus berusaha menurunkan biaya yang terjadi agar dapat mencapai target cost yang sudah dihitung. Biaya dapat diturunkan dengan menggunakan value engineering dan kaizen costing
(continuous improvement). Produk perusahaan adalah kantong plastik yang tidak
memiliki fungsi atau kegunaan yang bisa ditambah atau dikurangi oleh karena itu penulis tidak menggunakan value engineering dalam usaha menurunkan biaya melainkan menggunakan continuous improvement. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi diketahui bahwa perusahaan memiliki dua kelemahan yang apabila diatasi dapat menurunkan biaya, yaitu terdapat scrap dan jumlah produksi plastik yang tidak optimal. Kedua kelemahan tersebut dapat diatasi dengan continuous
improvement., yaitu dengan cara tidak sering mengganti ring ukuran pada mesin
ekstruder sehingga mesin ekstruder tidak sering dimatikan dan dengan mengoptimalkan jumlah plastik yang diproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila Pabrik Plastik “X” melakukan continuous improvement maka
target cost akan tercapai dan secara otomatis target profit juga tercapai.
Dari hasil penelitian tersebut, penulis menyarankan agar Pabrik Plastik “X” melakukan continuous improvement untuk mengatasi masalah yang terjadi sehingga target cost dapat tercapai. Dengan tercapainya target cost, secara otomatis perusahaan akan memperoleh profit yang diinginkan.
Kata kunci: Target costing, target profit, continuous improvement
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN PENGESAHAN... ii
SURAT PERNYATAAN... iii
ABSTRAK... iv
KATA PENGANTAR... v
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR GAMBAR... xiii
DAFTAR TABEL... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1
1.2. Identifikasi Masalah... 3
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 4
1.4. Kegunaan Penelitian... 4
1.5. Rerangka Pemikiran dan Hipotesis... 6
1.6. Metoda Penelitian... 9
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen... 11
2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen... 11
2.1.2 Pengertian Biaya... 12
2.1.3 Perbedaan Biaya dengan Beban... 13
2.1.4 Klasifikasi Biaya... 15
2.1.4.1 Klasifikasi Biaya Menurut Hongren, Foster, dan Datar... 15
2.1.4.2 Klasifikasi Biaya Menurut Atkinson, Banker, dan Kaplan... 18
2.2 Biaya Produksi... 20
2.2.1 Unsur-unsur Biaya Produksi………... 21
2.2.1.1 Biaya Bahan Langsung………... 21
2.2.1.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung………... 22
2.2.1.3 Biaya Overhead Pabrik………... 22
2.2.2 Metode Akumulasi Biaya Produksi………... 24
2.2.2.1 Metode Job Order Costing……… 24
2.2.2.2 Metode Process Costing……… 26
2.2.3 Operating Costing / Hybrid Costing / Blended Methods…... 27
2.2.4 Backflush Costing………... 27
2.2.5 Saat Penetapan Biaya………. 28
2.2.5.1 Standard Cost System……… 28
2.2.5.2 Actual Cost System / Historical Cost System………. 30
2.2.5.3 Hybrid Cost System / Normal Costing………... 31
2.3 Harga Pokok Produk………... 31
2.3.1 Super-Variable costing………... 32
2.3.2 Variable Manufacturing Costing………... 32
2.3.3 Full Manufacturing Costing………... 33
2.3.4 Full Product Costing………... 33
2.4 Harga Jual………... 34
2.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga Jual.. 34
2.4.2 Metoda Penetapan Harga Jual……… 37
2.5 Target Costing……… 38
2.5.1 Target Pricing……… 41
2.5.2 Value Engineering, Cost Incurrence, dan Locked-In Cost… 42 2.5.3 Life-Cycle Budgeting dan Pricing Decision………... 45
2.6 Laba……….46
2.6.1 Pengertian Laba………. 46
2.6.2 Jenis-Jenis Laba………. 47
2.6.3 Perencanaan dan Pengendalian Laba………. 48
2.7 Manfaat Penerapan Target Costing Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pencapaian Target Profit………. 49
BAB III OBJEK DAN METODA PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 51
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 51
3.1.2 Struktur Organisasi... 52
3.1.3 Uraian Tugas... 54
3.1.4 Aktivitas Perusahaan... 57
3.1.4.1 Pemesanan dan Persiapan Produksi………... 58
3.1.4.1.1 Pemesanan Bahan Baku………... 58
3.1.4.1.2 Penerimaan Order (Pesanan)……….. 59
3.1.4.2 Produksi ……… 60
3.1.4.2.1 Pembuatan Rol Plastik……… 60
3.1.4.2.2 Pemotongan……….61
3.2 Metoda Penelitian………... 62
3.2.1 Langkah-Langkah Penelitian………. 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya-biaya Yang Terjadi Pada Pabrik Plastik “X”………... 65
4.2 Pengklasifikasian Biaya di Pabrik Plastik “X”………... 66
4.3 Perhitungan Harga Pokok Produk Pada Pabrik Plastik “X”……... 67
4.4 Penetapan Harga Jual Pada Pabrik Plastik “X”……….. 68
4.5 Biaya-biaya Yang Terjadi Pada Pabrik Plastik “X” Menurut Penulis………. 69
4.6 Pengklasifikasian Biaya Pada Pabrik Plastik “X” Menurut Penulis………. 71
4.7 Perhitungan Harga Pokok Produk Pada Pabrik Plastik “X” Menurut Penulis……….. 76
4.8 Penerapan Target Costing System Pada Pabrik Plastik “X”……... 82
4.8.1 Tentukan Harga Pasar……… 82
4.8.2 Tentukan Laba Yang Diinginkan………... 84
4.8.3 Menghitung Target Costing dengan Mengurangkan Harga Pasar dengan Laba Yang Diinginkan……….. 86
4.8.4 Value Engineering untuk Mengidentifikasi Cara untuk Mengurangi Biaya Produk………. 89
4.8.5 Kaizen Costing dan Pengendalian Operasional untuk
Mengurangi Biaya……….. 90 4.9 Manfaat Penerapan Target Costing Sebagai Alat Bantu
Manajemen dalam Pencapaian Target Profit……….. 95 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……… 99
5.2 Saran……….. 102
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
4.1 Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Pabrik Plastik “X”……... 67
4.2 Laba Sebelum Pajak Menurut Perusahaan……… 69
4.3 Daftar Harga Polypropylene………. 72
4.4 Perhitungan Biaya Penyusutan Mesin Pabrik………... 75
4.5 Data Persediaan, Penjualan dan Scrap……….. 78
4.6 Perhitungan Penjualan Scrap……… 78
4.7 Perhitungan Harga Pokok Menurut Penulis……….. 79
4.8 Perbandingan Harga Pokok Menurut Penulis dan Menurut Perusahaan……….. 80
4.9 Perhitungan Laba Sebelum Pajak Menurut Penulis……….. 81
4.10 Perbandingan Laba Sebelim Pajak Menurut Perusahaan dan Menurut Penulis……… 81
4.11 Harga Pasar (Market Price) Plastik Jenis PP……… 83
4.12 Harga Pasar Rata-Rata Plastik Jenis PP……… 83
4.13 Data Tingkat Suku Bunga Deposito………. 84
4.14 Perhitungan Target Profit………. 86
4.15 Perhitungan Target Cost………... 87
4.16 Perhitungan Target Cost dengan Harga Pokok Produk Menurut Penulis……… 88
4.17 Perhitungan Harga Pokok Apabila Scrap Yang Terjadi
50% dari Scrap Awal dan Penurunan Biaya Yang Terjadi…………... 91 4.18 Perhitungan Jumlah Total Hasil Produksi Pada Tabel 4.17………….. 92
4.19 Harga Pokok Produk Untuk Setiap Kg Plastik PP dan Penurunan Biaya Yang Terjadi Apabila Perusahaan Memproduksi 22.000 kg Plastik Jenis PP per Bulan……… 93 4.20 Total Penurunan Biaya Yang Terjadi dan Perbandingan
Harga Pokok Produk Setelah Dilakukan Reengineering
Dengan Target Cost……….. 95 4.21 Perhitungan Profit Setelah Reengineering Dibandingkan Dengan
Target Profit………. 97
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Target Costing Model... 40
Gambar 2.2 Pattern of Locked-in Cost and Cost Incurrence………... 44
BAB I Pendahuluan 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat, perusahaan tidak hanya bersaing dengan para kompetitor yang berasal dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri. Dalam
persaingan dunia usaha, manajemen perusahaan akan bekerja keras untuk dapat meningkatkan penjualan, karena penjualan baik dalam produk maupun jasa merupakan salah satu komponen pendapatan terbesar dalam perusahaan.
Menurut Benar Sitompul, penulis artikel: Kenapa Penjualan Itu Penting ”Penjualan merupakan ujung tombak dari suatu usaha dan masih ada anggapan bahwa bidang penjualan sebagai pelengkap dalam bidang usaha. ... Sebagus apapun produk suatu perusahaan dan sebanyak apapun modal yang diinvestasikan akan menjadi percuma jika penjualan tidak berjalan atau pasar tidak bisa menyerap produk tersebut sesuai dengan target yang dibuat.” (http://enjoyat.hypermart.net/artikelpenjualan.htm)
Dalam meningkatkan penjualan, perusahaan harus melihat,
memperhitungkan, dan memanfaatkan setiap kondisi, kesempatan serta mampu menciptakan setiap inovasi-inovasi untuk mendapatkan dan menjaga loyalitas konsumen terhadap produk yang dijual oleh perusahaan.
Selain itu, di Indonesia terjadi bencana alam yang mempengaruhi bidang perekonomian dan juga pasca krisis moneter yang menyebabkan perekonomian
Indonesia belum pulih. Untuk dapat meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan menjalankan operasinya secara lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, diharapkan tujuan
BAB I Pendahuluan 2
perusahaan untuk memperoleh laba semaksimal mungkin dapat tercapai. Agar dapat berkompetisi, suatu perusahaan harus memiliki strategi yang unggul di
pasaran. Sebagai konsekuensinya, perusahaan harus konsisten meningkatkan produktivitas dan mengendalikan biaya. Hal tersebut merupakan tuntutan bagi
perusahaan untuk mengantisipasi gejolak ekonomi yang terjadi dalam era globalisasi. Pengendalian manajemen terhadap biaya merupakan cara yang dilakukan oleh akuntansi manajemen untuk memperoleh keinginan biaya yang
seharusnya dikeluarkan agar dapat memperoleh suatu laba tertentu.
Masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah proses pembiayaan. Perusahaan harus mengetahui bagaimana proses pembiayaan yang akurat dan
tepat sehingga dapat meningkatkan efisiensi terhadap biaya produksi. Setiap perusahaan harus memiliki strategi pengendalian biaya untuk dapat berkompetisi
pada masa sekarang ini. Meningkatnya harga barang berakibat pada meningkatnya biaya produksi yang berdampak pada harga jual sehingga dapat menyebabkan penurunan daya beli masyarakat. Dalam hubungan dengan konsumen yang
terpenting adalah harga jual dari produk tersebut, selain disain produk dan utilitas produk. Oleh sebab itu, perusahaan harus mempertimbangkan harga jual pesaing
dalam rangka meraih konsumen.
Untuk mencapai tingkat laba yang diinginkan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh perusahaan, yaitu: melakukan produksi dengan efisien
sehingga biaya produksi rendah dengan tetap menjaga kualitas produksi, menetapkan harga jual produk sesuai dengan laba yang diharapkan dengan
memperhatikan harga jual produk pesaing serta meningkatkan volume penjualan.
BAB I Pendahuluan 3
Perusahaan harus mengetahui tingkat harga yang dapat diterima konsumen. Tingkat harga ini disebut target price. Target price dapat diperoleh
dengan melakukan penyelidikan pasar. Lalu, perusahaan akan menetapkan tingkat laba yang diinginkan. Target laba ini disebut target profit. Kemudian, perusahaan
akan memperoleh target cost dari selisih target price dengan target profit. Melalui
target costing, diharapkan perusahaan dapat menghemat biaya tanpa mengabaikan
kepuasan pelanggan. Penghematan yang dilakukan adalah dengan memangkas
biaya yang tidak mempunyai nilai tambah (non value added). Perusahaan harus dapat menentukan harga jual yang wajar agar dapat bersaing di dalam dunia perindustrian.
Berdasarkan latar belakang uraian diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Manfaat Penerapan Target Costing Sebagai Alat Bantu
Manajemen Dalam Pencapaian Target Profit”.
1.2 Identifikasi Masalah
Proses pembiayaan sangat penting bagi perusahaan. Dengan proses pembiayaan yang tepat dan akurat, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi biaya
produksi. Disinilah peranan target costing dibutuhkan. Dengan target costing perusahaan dapat menerapkan target profit yang diinginkan melalui target
pricing. Melalui target costing, perusahaan diharapkan dapat mengurangi biaya
dengan tetap memenuhi kepuasan pelanggan. Jelaslah bahwa proses pembiayaan yang akurat harus diaplikasikan sehingga perusahaan dapat berkembang dan
meningkatkan efisiensinya.
BAB I Pendahuluan 4
Di era globalisasi ini terjadi persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha. Untuk dapat terus bertahan, perusahaan harus mampu menetapkan harga
jual yang wajar dan memenuhi target biaya.
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraian diatas, maka penulis
mengadakan penelitian untuk mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Apakah perusahaan telah melakukan penggolongan biaya secara tepat?
2. Bagaimana cara perusahaan tersebut menentukan metoda pembiayaan? 3. Apakah perusahaan sudah menetapkan target costing?
4. Bagaimana peranan target costing sebagai alat bantu manajemen dalam
meningkatkan efisiensi biaya produksi dan pencapaian laba yang
direncanakan?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui jenis-jenis biaya apa saja yang terjadi di PT. X. 2. Memahami pengklasifikasian yang dilakukan oleh PT. X.
3. Menganalisis cara PT. X dalam menentukan metode proses pembiayaan. 4. Mengidentifikasi peranan target costing sebagai alat bantu manajemen dalam
meningkatkan efisiensi biaya produksi pada PT. X.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, antara lain bagi:
BAB I Pendahuluan 5
1. Perusahaan yang diteliti
Bagi perusahaan, pembahasan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
masukan serta informasi guna menambah pengetahuan untuk manajer tentang peranan proses pembiayaan menggunakan target costing dalam meningkatkan
efisiensi biaya untuk mencapai target profit. 2. Penulis sendiri
Bagi penulis, hasil penelitian ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan
dan memperluas wawasan penulis mengenai Akuntansi Manajemen pada umumnya dan target costing pada khususnya serta memperoleh gambaran secara langsung mengenai sejauh mana kesesuaian antara teori yang telah
dipelajari penulis selama kuliah dengan praktek dalam perusahaan. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh
sidang sarjana lengkap Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.
3. Pihak-pihak lain.
Bagi pihak lain yang memerlukan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang bermanfaat mengenai penerapan
target costing yang dapat membantu manajemen perusahaan dalam mencapai
laba yang direncanakan, serta sebagai referensi atau bahan pembanding bagi penelitian lebih lanjut, dan menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
Target Costing.
BAB I Pendahuluan 6
1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis
Di dalam era globalisasi, persaingan perindustrian di Indonesia semakin
ketat. Krisis perekonomian secara tidak langsung mengakibatkan harga jual produk semakin tinggi. Harga jual produk yang tinggi menyebabkan turunnya
minat konsumen untuk mengkonsumsi, sehingga berakibat pada rendahnya tingkat penjualan yang berdampak pada penurunan tingkat laba. Oleh karena itu manajemen harus menentukan langkah-langkah yang harus diambil agar efektif
dan efesien terhadap sumber daya perusahaan yang dimiliki sehingga perusahaan mampu mempertahankan kelangsungan usaha dan mencapai tujuan laba yang optimal. Akuntansi Manajemen berperan penting dalam proses pembiayaan,
seperti yang telah dikemukakan oleh Hansen Mowen (2006) bahwa akuntansi manajemen menitikberatkan pada pengolahan informasi akuntansi yang relevan
dan dapat digunakan oleh manajemen untuk mengambil keputusan, baik dalam perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Menurut Mulyadi (2001) salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam proses pembiayaan adalah
dengan target costing.
Untuk dapat tetap bersaing, perusahaan harus terus meningkatkan
penjualan. Perusahaan harus mempertimbangkan harga jual pesaing dalam rangka meraih konsumen. Apabila harga jual perusahaan lebih mahal, maka harus diturunkan sampai sama dengan harga pesaing, tanpa mengabaikan kualitas dan
target profit. Tetapi hal tersebut menyebabkan target profit tidak tercapai, maka
perusahaan harus menurunkan biaya produksi seefisien mungkin sehingga dapat
menunjang pencapaian tujuan perusahaan. Harga jual yang optimum dapat dicapai
BAB I Pendahuluan 7
dengan menetapkan biaya secara optimal. Untuk mencapai tingkat biaya yang diinginkan, maka perusahaan memerlukan penetapan target biaya produksi. Hal
ini menunjukan pentingnya peranan target costing bagi perusahaan.
Pertama, perusahaan harus mengetahui tingkat harga yang dapat diterima
konsumen. Tingkat harga ini disebut target price. Target price dapat diperoleh dengan melakukan penyelidikan pasar. Kedua, perusahaan akan menetapkan tingkat laba yang diinginkan. Target laba ini disebut target profit. Ketiga,
perusahaan akan memperoleh target cost dari selisih target price dengan target
profit. Filosofi target costing mensyaratkan bahwa manajemen biaya yang agresif
terjadi pada tahap perencanaan, tahap desain produk, dan tahap produksi. Target
costing didorong oleh analisis pasar dan analisis pesaing. Dengan merancang
biaya yang lebih rendah pada sebuah produk, perusahaan akan mendapatkan
penghematan biaya.
Melalui target costing, diharapkan perusahaan dapat menghemat biaya tanpa mengabaikan kepuasan pelanggan. Penghematan yang dilakukan adalah
dengan memangkas biaya yang tidak mempunyai nilai tambah (non value added). Perusahaan harus dapat menentukan harga jual yang reasonable agar dapat
bersaing di dalam dunia perindustrian. Hal tersebut dapat diperoleh melalui target
costing, seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi :
“Target costing adalah perbedaan antara harga jual produk atau jasa yang
diperlukan untuk mencapai pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan. Kemajuan yang dicapai dari program pengurangan biaya tersebut diukur dengan membandingkan biaya sesungguhnya dengan target costing.” (Mulyadi, 2001 : 35)
BAB I Pendahuluan 8
Dan juga seperti yang dikemukakan oleh Kaplan dan Atkinson dalam bukunya Advanced Management Accounting menjelaskan mengenai target
costing sebagai berikut (2001 : 224):
“Target costing is a cost management tool that planners use during product and process design to drive improvement efforts aimed at reducing the product’s future manufacturing cost. Above all, target costing is a tool that promotes and facilities communication among the members of the cross-functional team that is responsible for product design. Target costing is customer-oriented; it begins with price, quality, and functionality requirements defined by customer.”
Target costing didorong oleh faktor luar, yaitu atas dasar analisis pasar dan
pesaing. Tujuan dari target cost adalah pengurangan biaya atau improvement aktivitas secara berkelanjutan. Jika perusahaan menekankan usahanya dalam
pengurangan biaya bukan penambah nilai (non-value added costs), standar yang dapat dicapai sekarang harus mencerminkan kenaikan efisiensi yang diharapkan
untuk tahun ini.
Dengan demikian, maka dengan penggunaan target costing kita dapat mengetahui berapa target biaya yang direncanakan untuk memproduksi sejumlah
produk tertentu, kemudian kita dapat membandingkannya dengan biaya yang sesungguhnya telah dikeluarkan. Jika terdapat perbedaan, maka dapat dilakukan
analisis lebih lanjut sehingga sebab-sebab perbedaaan tersebut dapat diketahui dan dilakukan tindakan koreksi.
Untuk mencapai tujuannya memenangkan persaingan, perusahaan akan
berusaha memenuhi target cost. Hal ini memerlukan continuous improvement dalam meningkatkan efisiensi proses produksi. Perbaikan yang berkelanjutan ini
BAB I Pendahuluan 9
dapat dilakukan dengan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak menambah nilai dari suatu produk (non-value added activities).
Pada akhirnya, target costing dapat digunakan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi proses produksi, yang akan mempengaruhi proses
pengambilan keputusan dan perencanaan laba. Dalam mengambil keputusan dan merencanakan laba, perusahaan harus pandai-pandai meraih konsumen melalui harga jual yang optimum tanpa mengabaikan kualitas produk agar perusahaan
dapat mencapai laba yang ditargetkan. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Penerapan target costing yang tepat
dapat digunakan untuk mencapai target profit yang diinginkan.
1.6 Metoda Penelitian
Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda deskriptif analitis, yaitu suatu metoda penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan keadaan perusahaan untuk kemudian
dianalisis, dan diproses lebih lanjut berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari serta menyajikan data sehubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat
memberikan gambaran yang jelas terhadap objek yang diteliti.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Studi lapangan (Field Research)
Studi lapangan adalah penelitian untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan meninjau langsung di lokasi perusahaan dengan cara :
BAB I Pendahuluan 10
a. Observasi
Observasi adalah pengambilan data dengan menggunakan panca indera tanpa
pertolongan alat standar lain untuk tujuan tersebut. b. Wawancara
Wawancara adalah proses untuk memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penulis dengan narasumber dari perusahaan seperti kepala bagian akuntansi, staf perusahaan, dan karyawan
yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti. c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengumpulkan dan mempelajari catatan dan dokumen perusahaan.
2. Studi kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari literatur, bahan kuliah, dan sumber bacaan lain yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti sebagai landasan teoritis, bahan kajian dan pembanding berkaitan dengan masalah yang diteliti.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk penyusunan
skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada Pabrik Plastik “X” yang berlokasi di Bandung. Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan September 2007 sampai
dengan selesai.
BAB V Kesimpulan dan Saran 99
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya dan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perusahaan belum menerapkan target costing, karena selama ini perusahaan
menjual produknya sesuai dengan harga pasar yang berlaku tanpa penentuan
target profit yang diinginkan sehingga profit yang diperoleh perusahaan tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Pabrik Plastik “X” belum melakukan pengklasifikasian biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan. Perhitungan
harga pokok produk pada Pabrik Plastik “X” dilakukan dengan cara tradisional, yaitu dengan cara menjumlahkan semua biaya yang terjadi dibagi dengan jumlah hasil yang diproduksi. Perhitungan harga pokok produk
menurut Pabrik Plastik “X” undercosted terhadap perhitungan harga pokok produk menurut penulis, hal ini dikarenakan Pabrik Plastik “X” tidak
memasukan beberapa biaya yang seharusnya dimasukan dalam perhitungan total biayanya, diantaranya: biaya penyusutan, biaya perbaikan dan perawatan mesin, serta THR karyawan. Jadi selama ini harga pokok produk yang
ditetapkan perusahaan tidak mencerminkan biaya yang sebenarnya terjadi. 2. Pabrik Plastik “X” selama ini belum melakukan pengendalian terhadap
biaya-biaya yang terjadi. Biaya-biaya-biaya yang terjadi dicatat untuk perhitungan harga
BAB V Kesimpulan dan Saran 100
pokok produk, tetapi Pabrik Plastik “X” tidak menganalisa biaya-biaya tersebut untuk mengetahui apakah ada biaya yang bisa dikendalikan.
3. Dalam mengimplementasikan pendekatan target costing pada Pabrik Plastik
“X” penulis melakukan lima langkah yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Determine the market price
Market price plastik didapat penulis dengan mengumpulkan data dari 15
toko plastik yang ada di Bandung.
b. Determine the desired profit
Perusahaan tidak bisa semena-mena menentukan target profit yang hendak dicapai. Sebelum menentukan target profit yang hendak dicapai sebaiknya
perusahaan melakukan beberapa hal, diantaranya:
• Membandingkan keuntungan perusahaan dengan suku bunga deposito
bank. Apabila dengan menginvestasikan uangnya di bank pemilik mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada menginvestasikan
uangnya di perusahaan maka sebaiknya pemilik menginvestasikan uangnya di bank. Oleh karena itu, maka target profit perusahaan harus
lebih besar daripada bunga yang didapat apabila pemilik menginvestasikan uangnya di bank.
• Mengetahui ROE (Return on Equity) yang dimiliki perusahaan pada
saat ini. Dengan mengetahui ROE perusahaan saat ini pemilik memiliki acuan dalam menentukan target profit untuk periode
mendatang.
BAB V Kesimpulan dan Saran 101
c. Calculate the target cost at market price less desired profit
Target cost dapat dihitung dengan rumus:
Target cost = Competitive price – Desired profit
d. Use value engineering to identify ways to reduce product cost
Karena produk perusahaan adalah kantong plastik yang tidak mempunyai fungsi atau kegunaan yang bisa ditambah atau dikurangi maka penulis tidak menggunakan value engineering melainkan menggunakan
continuous improvement dalam usaha menurunkan biaya yang terjadi.
e. Use kaizen costing and operational control to further reduce cost
Penulis menggunakan kaizen costing dalam usaha menurunkan biaya agar
dapat mencapai target cost, dengan cara mengatasi dua kelemahan yang dimiliki Pabrik Plastik “X” , yaitu adanya scrap dan jumlah hasil produksi
yang tidak optimal.
4. Tingkat laba yang ditargetkan perusahaan (target profit) selama ini belum
tercapai. Hal ini dapat diketahui dari harga pokok produk yang overcosted
terhadap target cost, yang otomatis mengakibatkan target profit menjadi tidak tercapai. Jadi, hal ini menandakan bahwa selama ini target laba yang
diharapkan perusahaan belum tercapai.
5. Pembahasan yang telah penulis lakukan menunjukan apabila perusahaan
menerapkan target costing dalam perusahaan dan melakukan continuous
improvement untuk menurunkan biayanya maka perusahaan akan dapat
mencapai target cost, bahkan biaya sesudah continuous improvement
dilakukan akan lebih rendah (undercosted) daripada target cost sehingga laba
BAB V Kesimpulan dan Saran 102
yang diiginkan perusahaan dapat tercapai. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa target cost berperan dalam pengendalian biaya dan
pencapaian laba. Melalui target costing, diharapkan perusahaan dapat menghemat biaya tanpa mengabaikan kepuasan pelanggan. Hal ini
memerlukan continuous improvement dalam meningkatkan efisiensi proses produksi. Perbaikan yang berkelanjutan ini dapat dilakukan dengan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak menambah nilai dari suatu
produk (non-value added activities). Penulis berusaha mengatasi dua masalah yang terdapat dalam perusahaan dengan continuous improvement, masalah tersebut adalah adanya scrap dan jumlah produksi yang tidak optimal. Dengan
diketahuinya target cost maka perusahaan mempunyai acuan yang harus dicapai apabila biaya yang terjadi melebihi target cost yang sudah ditetapkan.
Diharapkan dengan dapat dicapainya target cost, perusahaan mampu memperoleh target profit yang diinginkan. Jadi, penerapan target costing bermanfaat dalam membantu manajemen untuk mencapai laba yang
direncanakan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pabrik Plastik “X” dan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka penulis mengajukan beberapa saran yang
diharapkan dapat memberikan pandangan-pandangan yang bermanfaat bagi perkembangan perusahaan, atau setidaknya dapat memberikan informasi dasar
untuk penelitian yang lebih luas dan mendalam.
BAB V Kesimpulan dan Saran 103
1. Dalam melakukan perhitungan total biaya Pabrik Plastik “X” sebaiknya
memasukan beberapa biaya yang seharusnya dimasukan seperti: biaya
penyusutan, biaya perbaikan dan biaya perawatan mesin, serta THR karyawan. Selain itu Pabrik Plastik “X” sebaiknya mengklasifikasikan biaya-biaya yang
terjadi dalam perusahaan ke dalam komponen biaya produksi dan non-produksi agar dapat melakukan perhitungan total biaya yang lebih akurat. 2. Total biaya produk yang overcosted terhadap target cost membuat Pabrik
Plastik “X” harus menurunkan biaya yang terjadi agar sesuai dengan target
cost sehingga dapat memperoleh desired profit. Untuk itu Pabrik Plastik “X”
sebaiknya melakukan continuous improvement untuk mengatasi masalah yang
ada dalam perusahaan, yaitu adanya scrap dan jumlah produksi yang tidak optimal.
3. Sebaiknya Pabrik Plastik “X” mulai menerapkan target costing agar dapat
mencapai target cost, karena dengan mencapai target cost secara otomatis perusahaan akan mencapai target profit yang diinginkan dengan harga jual
yang ditentukan oleh pasar (market price). Dalam hal menentukan harga jual produk Pabrik Plastik “X” sudah tepat dan perku dipertahankan karena harga
jual yang ditetapkan Pabrik Plastik “X” tidak berbeda jauh dari rata-rata harga jual di pasaran. Melalui target costing, diharapkan perusahaan dapat menghemat biaya tanpa mengabaikan kepuasan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson, A.A. et al. 2001. Management Accounting. 3th edition. Prentice Hall
International, Inc.
Carter, W.K. and Usry, M.F. 2002. Cost Accounting. 13th edition. Dame, advision
of Thomson Learning: Cincinnati, Ohio.
Garrison, Ray H. dan Eric W. Noreen. 2003. Managerial Accounting. 10th edition.
McGraw-Hill Companies, Inc: Boston.
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen . Edisi 7. Jilid 1. Salemba Empat: Jakarta.
Hansen, D.R., M.M. Mowen. 2006. Cost Management : Accounting and Control. 3th edition. Thomson Learning.
Hariadi, Bambang. 2001. Akuntansi Manajemen Sebagai Sudut Pandang. Edisi 1. BPFE: Yogyakarta.
Hendrikson, Eldon S. dan Michael F. Van Breda. 2000. Teori Akuntansi. Edisi 5. Interaksara: Batam.
Hilton, Ronald W. 2005. Managerial Accounting. 6th edition. McGraw-Hill
Companies, Inc: New York.
Hongren, Charles T., et al. 2006. Cost Accounting: A Managerial Emphasis. 12th edition. Prentice Hall International Inc.
Hongren, Sundem, and Strattton. 2002. Introduction to Management Accounting. 12th edition. Prentice Hall International Inc.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat: Jakarta.
Kotler, P., and Amstrong, G. 2004. Principles of Marketing. 10th edition. Prentice
Hall International, Inc: Upper Saddle River, New Jersey.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi 3. Salemba Empat: Jakarta.
Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar: Bagian 1 Proses Penciptaan Data
Pendekatan Sistem. Edisi 3. BPFE: Yogyakarta.
Warren, Carl S.; James M. Reev; dan Philip E. Fess. 2005. Accounting. 10th edition . Thomson South-Western: Australia.
Widjaja, Amin, Drs. Ak, M.B.A. 2002. Target Costing dan Kaizen Costing. Harvarindo.
http://enjoyat.hypermart.net/artikel penjualan.htm
http://www.Kompas.com