• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Otomasi Pencampuran Cairan Berwarna Menggunakan PLC (Programmable Logic Controller).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Otomasi Pencampuran Cairan Berwarna Menggunakan PLC (Programmable Logic Controller)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat,

menyebabkan makin banyaknya sistem otomasi yang digunakan dalam industri.

Salah satu bentuk otomasi tersebut adalah penggunaan PLC (Programmable

Logic Controller) dalam mengontrol suatu proses kerja dari suatu sistem. Dalam sistem otomasi pencampuran cairan berwarna ini dikontrol dengan menggunakan

PLC.

Sistem otomasi pencampuran cairan berwarna ini dikontrol dengan

menggunakan PLC (Programmable Logic Controller). Perangkat yang dirancang

terdiri dari tiga tangki warna dasar dan satu tangki untuk pencampuran cairan

yang di dalamnya terdapat mixer. Setiap tangki dilengkapi dengan selenoid valve

yang dikontrol oleh PLC untuk mengatur komposisi dari tiga warna dasar. Tangki

cairan akan mengalirkan warnanya berdasarkan komposisi yang sudah ditentukan

secara bergantian ke tangki pencampur. Flow sensor memberikan masukan ke

PLC berupa pembacaan aliran cairan dalam bentuk nilai counter, maka PLC

mengatur selenoid valve berdasarkan nilai yang diberikan flow sensor ke PLC.

Selenoid valve akan menutup jika komposisi masing-masing warna yang

diinginkan telah tercapai. kemudian mixer akan bekerja selama waktu yang telah

ditentukan. Setelah mixer berhenti hasilnya akan dikeluarkan sesuai dengan

volume yang diinginkan.

Dari hasil percobaan didapat perbedaan antara volume perhitungan dengan

volume percobaan sebesar ± 2%. Dalam Tugas Akhir ini proses pencampuran

diuji untuk menghasilkan 16 warna. Agar proses pencampuran mendapatkan hasil

(2)
(3)

vii

Bab III Perancangan Alat dan Realisasi

15

III.1 Perancangan dan Cara Kerja Plant Simulasi Pencampuran 15

III.2 Flow Sensor 17

III.2.1 Bagian dari Flow Sensor 17

III.3 Pemograman PLC 18

III.3.1 Flowchart 20

III.4 Selenoid Valve 22

Bab IV Pengujian Alat dan Data Pengamatan

23

IV.1 Pengujian Pembacaan Sensor Flow pada masing-masing Tangki Warna 23

IV.2 Pengujian PLC 25

IV.2.1 Percobaan Berdasarkan Counter 26

IV.2.2 Percobaan Berdasarkan (ml) 28

Bab V Kesimpulan Dan Saran

30

V.1 Kesimpulan 30

V.2 Saran 30

Daftar Pustaka 31

Lampiran A Photo Alat

(4)

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Blok diagram Sistem kendali Close loop 5

Gambar 2.2 Komposisi PLC 7

Gambar 2.3 Blok Diagram CPU PLC 8

Gambar 2.4 Scan Time PLC 10

Gambar 2.5 Bentuk Fisik PLC Twido Compact dan Modular 11

Gambar 3.1 Blok sistem Plant Simulasi Pencampuran 15

Gambar 3.2 Bentuk Fisik dari Flow Sensor 18

Gambar 3.3 Tampilan Memulai Program 19

Gambar 3.4 Tampilan Mengganti Tipe PLC 19

Gambar 3.5 Tampilan Tipe PLC yang dipilih 20

Gambar 3.6 Tampilan untuk memulai program 20

Gambar 3.7 Selenoid Valve 22

(5)

Daftar Tabel

Tabel 4.1 Percobaan pada tangki warna cyan 23

Tabel 4.2 Percobaan pada tangki warna magenta 24

Tabel 4.3 Percobaan pada tangki warna yellow 24

Tabel 4.4 komposisi warna 25

Tabel 4.5 Percobaan volume 1000ml terhadap nilai counter 26

Tabel 4.6 Percobaan volume 500ml terhadap nilai counter 27

Tabel 4.7 Percobaan volume 1000ml terhadap ml 28

(6)
(7)

Bab 1 Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang dari pembuatan Tugas Akhir

ini dilanjutkan dengan identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah,

Logic Controller) dalam mengontrol suatu proses kerja dari suatu sistem. Dalam sistem otomasi pencampuran cairan berwarna ini dikontrol dengan menggunakan

PLC. Dewasa ini PLC tidak hanya menggantikan pengendali relay yang ada

sebelumnya, tetapi banyak mengambil alih fungsi kontrol tambahan seperti

pencacahan, penghitungan, perbandingan dan pemrosesan dari sinyal analog.

Perangkat keras PLC dapat ditemui dalam berbagai ukuran dari skala kecil

yang disebut mikro sampai skala besar yang dibuat modular. Seperti halnya

komputer, PLC hanyalah perangkat keras yang tidak bisa berfungsi apa-apa dan

tidak bisa mengerjakan suatu tugas otomasi yang kompleks dan rumit untuk suatu

proses produksi tanpa adanya program. Program ini yang memberikan

instruksi-instruksi dan urutannya kepada mikrokomputer untuk melakukan pembacaan

informasi dari sensor dan menggerakan aktuator. Bagian I/O dari PLC terdiri dari

modul input dan modul output. Sistem I/O membentuk interface dengan peranti

medan yang dihubungkan pada pengontrol.

Prinsip dari sistem pencampuran cairan berwarna ini banyak dipakai dalam

industri-industri besar terutama dalam industri yang menghaslkan produk cat.

Ketepatan pencampuran warna, mulai dari komposisi dan volume warna yang

(8)

benar-Bab 1 Pendahuluan 2

benar diperhatikan. Seluruh sistem dari proses produksi dalam skala besar

biasanya diatur oleh beberapa pengontrol, sehingga pengontrol merupakan otak

dari jalannyaseluruh otomasi proses produksi.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang tersebut, maka masalah dalam Tugas Akhir ini yaitu

bagaimana cara mencampur cairan berwarna pada tangki pencampur secara

otomatis menggunakan PLC (Programmable Logic Controller)

1.3

Tujuan

Tugas Akhir ini bertujuan membuat suatu perangkat sistem pencampuran

cairan berwarna secara otomatis dengan menggunakan PLC (Programmable

Logic Controller)

1.4 Pembatasan Masalah

Dalam pembuatan perangkat sistem pencampuran cairan berwarna ini ada

beberapa persoalan. Agar permasalahannya menjadi jelas perlu dilakukan

pembatasan-pembatasan yang menyangkut fungsi masing-masing bagian maupun

cara kerja sistem secara keseluruhan

1. Masing-masing tangki warna dasar dianggap penuh untuk kondisi awal

2. Volume yang dicapai 1 liter dan 500 ml

3. Warna yang yang diinginkan : Biru, Emas, Hijau, Merah, Merah Jambu,

Orange, Violet, Lemon Cream, Mint Green, Sandy Brown, Wisteria, Amber,

(9)

Bab 1 Pendahuluan 3

1.5

Spesifikasi alat

Alat-alat yang dipergunakan dalam Tugas Akhir kali ini yaitu:

1. PLC tipe Twido

2. Seperangkat tangki yang terbuat dari bahan akrilik yang terdiri dari 3

tangki warna dasar dan 1 tangki pencampur yang masing-masing tangki

berukuran 10cm X 10cm X 15cm.

3. 1 flow sensor – tipe Dual Range sebagai pendeteksi kecepatan aliran

cairan.

Bab ini diawali dengan pembahasan mengenai jenis sistem kendali Programmable

Logic Controller (PLC) serta spesifikasinya, karakteristik dari flow sensor, motor dc.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai cara kerja alat, perancangan serta realisasi

perangkat keras dan perangkat lunak secara keseluruhan dari sistem otomasi

pencampuran cairan berwarna.

BAB IV DATA PENGAMATAN

Bab ini membahas mengenai pengambilan data pengamatan dan pengujian alat

yang dirancang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai penutup dari laporan Tugas Akhir ini, disajikan kesimpulan serta saran –

saran untuk pengembangan lebih lanjut dari sistem otomasi pencampuran cairan

(10)

Bab V Kesimpulan dan Saran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang diamati dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil pencampuran warna yang diinginkan berhasil dicapai

2. Sistem pencampuran cairan berwarna menggunakan PLC baik, dengan

kesalahaan volume 2 %

3. Sistem otomasi pencampuran warna bisa menggunakan PLC

5.2 Saran

Saran yang perlu diketengahkan sebagai bahan perbaikan dari sistem ini

yaitu pemasangan sensor di setiap tabung akan menghasilkan ketelitian volume

yang di inginkan.

(11)

Daftar Pustaka

1. Petruzella, D, Frank. “Indutrial Elektronik”,Glencoe, Maret, 1996.

2. Tohir, Toto.”Pemrograman PLC Basic Skill”,Vidia Automation, Bandung,

April 2005.

3. Zemansky, Sears. “Physic University”. Dortmouth College,

Addison-Wesley Company Inc, 1962.

4. http :// www. Kuleven.ac.be/-rijmen/ rijandel, juni2004.

5. Http :// www.ElektroIndonesia.com.Elektro/elek/html28

6. http :// www.emesystems.com/pdfs/parts/LM2907

7. http :// www.sensorsportal.com/HTML/SENSORS/FlowSens_Manuf.html

Referensi

Dokumen terkait

Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Polewali Mandar (Lembaran Daerah Daerah Kabupaten Polewali Mandar Tahun 2009

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk membantu siswa dalam rangka meningkatkan hasil belajar kognitif dan sikap hidup bersih dan sehat

Pertama, kejahatan adalah kebalikan yang diperlukan dari kebaikan. Tesis utamanya: kejahatan diintegrasikan dalam suatu rencana, realisasi yang lebih

(6) Pemberhentian Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan, Direktur Pascasarjana, Wakil Direktur Pascasarjana, Ketua Lembaga, Sekretaris Lembaga, Ketua Jurusan, Sekretaris

Untuk pintu pada Mall Jayapura terdapat tiga pintu utama otomatis yang pertama pada bagian depan yang digunakan oleh pengunjung yang datang atau memarkirkan kendaraannya

Hal tersebut diatas, dapat dicapai dengan pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas, dan salah satu penentu kualitas pembelajaran adalah tersedianya srana prasarana

Pada tahap ini, peneliti mulai memproses data mengenai tim kerja public relations Hotel Jayakarta Lombok yang telah dikumpulkan dari hasil wawancara untuk dilakukan

bertujuan untuk mengembalikan komponen - komponen dan material untuk diproses ulang dan digunakan kembali, serta mengurus bahan berbahaya dan materi lain yang