iv
ABSTRAK
PENGARUH PASTA TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP DIAMETER TUBULUS SEMINIFERUS
MENCIT (Mus musculus) GALUR DDY YANG DIPAPAR ASAP ROKOK BERFILTER
Vikie N.A., 2009, Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. Pembimbing II : Hartini Tiono, dr.
Asap rokok meningkatkan stres oksidatif yang dapat mengakibatkan infertilitas pria. Konsumsi antioksidan dapat mencegah kerusakan akibat stres oksidatif. Likopen merupakan antioksidan poten yang terdapat pada produk tomat seperti pasta tomat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pasta tomat (Solanum lycopersicum) terhadap diameter tubulus seminiferus mencit jantan galur DDY yang dipapar asap rokok berfilter. Penelitian ini menggunakan metode prospektif eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Dua puluh lima ekor mencit jantan galur DDY dibagi secara acak dalam 5 kelompok perlakuan (n=5). Pada hari pertama kelompok kontrol akuades dan kontrol asap rokok diberi akuades, sedangkan tiga kelompok pasta tomat diberi pasta tomat yang dilarutkan dalam aquades dengan dosis 0,16 g, 0,32 g, dan 0,48 g secara per oral. Pada hari ke-7 kelompok kontrol asap rokok dan 3 kelompok pasta tomat dipaparkan asap rokok. Pada hari ke-14 semua mencit dikorbankan dan dibuat sediaan histopatologis tubuli seminiferi. Data dianalisis menggunakan uji ANAVA satu arah dengan α=0,05 yang dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD. Hasil penelitian
menunjukkan, terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata diameter tubulus seminiferus kelompok pasta tomat dosis II (p=0,014) dan III (p=0,032) dengan kelompok kontrol asap rokok. Kesimpulan penelitian adalah pasta tomat meningkatkan diameter tubulus seminiferus mencit yang dipapar asap rokok berfilter.
v ABSTRACT
THE EFFECT OF TOMATO PASTE (Solanum lycopersicum) ON DIAMETER OF SEMINIFEROUS TUBULES IN DDY MICE EXPOSED TO
FILTER CIGARETTE SMOKE
Vikie N.A., 2009, 1st Tutor : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. 2nd Tutor : Hartini Tiono, dr.
Cigarette smoke increases oxidative stress that can cause male infertility. The intake of antioxidant can prevent damage caused by oxidative stress. Lycopene is a potent antioxidant found in tomato products such as tomato paste. The objective of this study is to investigate the effect of tomato paste (Solanum lycopersicum) on diameter of seminiferous tubule in DDY mice exposed to filter cigarette smoke. This study is based on the real experimental prospective method using Random Complete Design with comparative characteristic. Twenty five male mice of DDY strain were randomly divided into 5 groups (n=5). On the first day aquadest control and cigarette smoke control was administered with aquadest by oral gavage, at the same time the other groups were administered with 0.16 g, 0.32 g, and 0.48 g of tomato paste suspended in aquadest by oral gavage. On the seventh day cigarette smoke control and three tomato paste groups were exposed to cigarette smoke. On the fourteenth day the mice were sacrificed and the seminiferous tubules were taken for histopathological examination. Data were analyzed using oneway ANOVA, followed by Tukey HSD test with α=0.05. The results shows that the mean of diameter of seminiferous tubules in the second dose (p=0,014) and third dose (p=0,032) of tomato paste were significantly different with cigarette smoke control. It could be concluded that tomato paste may increases the diameter of seminiferous tubule exposed to filter cigarette smoke.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ... LEMBAR PERSETUJUAN ... SURAT PERNYATAAN ... ABSTRAK ...
ABSTRACT ...
PRAKATA ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR GRAFIK ... DAFTAR LAMPIRAN ...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ... 1.2 Identifikasi Masalah ... 1.3 Maksud dan Tujuan ... 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 1.6 Metodologi Penelitian ... 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Reproduksi Pria ... 2.1.1 Testis ... 2.1.1.1 Tubulus Seminiferus ... 2.1.1.2 Jaringan Interstitial ...
ix
2.1.2 Duktus Genitalia ... 2.1.3 Kelenjar Asesorius ...
2.1.3.1 Vesikula Seminalis ... 2.1.3.2 Kelenjar Prostat ... 2.1.3.3 Kelenjar Bulbouretralis ... 2.1.4 Penis ... 2.1.5 Spermatogenesis ... 2.1.5.1 Mitosis ... 2.1.5.2 Meiosis ... 2.1.5.3 Spermiogenesis ... 2.1.6 Peranan Hormon dalam Spermatogenesis ... 2.1.7 Infertilitas Pria ... 2.2 Rokok ... 2.2.1 Kandungan Rokok ... 2.2.2 Reaksi Kimia Pada Rokok ... 2.2.3 Radikal Bebas ... 2.2.4 Peranan ROS dalam Reproduksi Pria ... 2.2.4.1 Aspek Fisiologis ROS ... 2.2.4.2 Aspek Patologis ROS ... 2.2.5 Pengaruh Rokok terhadap Infertilitas Pria ... 2.3 Tomat ...
2.3.1 Taksonomi ... 2.3.2 Karakteristik Tanaman Tomat ... 2.3.3 Kandungan Tomat ... 2.3.4 Manfaat Tomat ... 2.3.5 Likopen ... 2.3.6 Antioksidan ...
BAB III BAHAN / SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Bahan / Subjek Penelitian ... 3.1.1 Bahan Penelitian ...
x
3.1.2 Subjek Penelitian ... 3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 3.2 Metode Penelitian ...
3.2.1 Desain Penelitian ... 3.2.2 Variabel Penelitian ... 3.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 3.2.4 Prosedur Kerja ... 3.2.4.1 Prosedur Penelitian ... 3.2.4.2 Pembuatan Sediaan Histopatologis ... 3.2.5 Cara Penghitungan Diameter Tubulus Seminiferus ... 3.2.6 Metode Analisis ... 3.2.7 Aspek Etik Penelitian ...
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ……….
4.2 Pembahasan ………
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ……….
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Rata-rata Diameter Tubulus Seminiferus per Mencit (dalam µm) pada Kelompok Perlakuan... Tabel 4.2 Tabel ANAVA Satu Arah Diameter Tubulus Seminiferus
Mencit... Tabel 4.3 Hasil Uji Beda Rata-Rata Tukey HSD Diameter Tubulus
Seminiferus... 39
40
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem Reproduksi Pria ... Gambar 2.2 Struktur Testis ... Gambar 2.3 Struktur Histologis Testis ... Gambar 2.4 Spermatogenesis ... Gambar 2.5 Buah Tomat ... Gambar 2.6 Struktur Likopen 3 Dimensi ...
xiii
DAFTAR GRAFIK
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis ... LAMPIRAN 2 Kadar Likopen Pada Berbagai Produk Tomat ... LAMPIRAN 3 Tabel Pengamatan Hasil Penelitian ... LAMPIRAN 4 Analisis Data ... LAMPIRAN 5 Foto-Foto Penelitian ... LAMPIRAN 6 Etik Penelitian ...
51
LAMPIRAN 1
PERHITUNGAN DOSIS
Berdasarkan jurnal “A Dose-Response Study on the Effects of Purified Lycopene Supplementation on Biomarkers of Oxidative Stress”, disebutkan bahwa dosis likopen 30 mg/hari pada manusia dapat menurunkan kerusakan akibat stres oksidatif (Devaraj et al, 2008).
Sediaan likopen yang digunakan berupa pasta tomat. Menurut data USDA (1998) dalam 100 gram pasta tomat terdapat 29,33 mg likopen.
Dosis pasta tomat untuk manusia:
Dosis pasta tomat untuk mencit (berat badan 20 gram)
= 102,28 gram x 0,0026 (faktor konversi dari manusia ke mencit) = 0,27 gram
Dosis pasta tomat untuk mencit berat badan 24 gram
Pasta tomat dosis I:
½ x 0,32 gram = 0,16 gram pasta tomat Pasta tomat dosis II:
1 x 0,32 gram = 0,32 gram pasta tomat Pasta tomat dosis III:
¾ x 0,32 gram = 0,48 gram pasta tomat 30 mg
x 100 gram = 102,28 gram 29,33 mg
24 gram
52
LAMPIRAN 2
KADAR LIKOPEN PADA BERBAGAI PRODUK TOMAT
Product Lycopene
(mg /100 g)
Serving
Size
Lycopene
(mg /serving)
Tomato Juice (without salt added)
9.32 240 mL (1 cup) 22.9
Tomato Ketchup 17.01 15 mL (1 tbsp) 2.89
Spaghetti Sauce 15.99 125 g (1/2 cup) 19.99
Tomato Paste 29.33 30 g (2 tbsp) 8.80
Tomato Soup (Condensed)
10.92 245 g (1 cup
prepared)
13.10
Tomato Sauce 15.92 60 g (1/4 cup) 9.55
Raw Tomato 3.0 148 g (1 medium) 4.5
53
LAMPIRAN 3
TABEL PENGAMATAN HASIL PENELITIAN
Tabel Diameter Tubulus Seminiferus Kelompok Kontrol Akuades
Tubulus
Mencit
1 2 3 4 5
X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m
1 15 187,5 16 200,0 12 150,0 12 150,0 15 187,5 2 13 162,5 15 187,5 11 137,5 12 150,0 17 212,5 3 15 187,5 13 162,5 12 150,0 12 150,0 18 225,0 4 15 187,5 17 212,5 12 150,0 12 150,0 15 187,5 5 16 200,0 14 175,0 12 150,0 12 150,0 15 187,5 6 15 187,5 15 187,5 13 162,5 13 162,5 14 175,0 7 16 200,0 16 200,0 11 137,5 12 150,0 15 187,5 8 14 175,0 13 162,5 12 150,0 11 137,5 14 175,0 9 14 175,0 13 162,5 10 125,0 13 162,5 11 137,5 10 15 187,5 16 200,0 12 150,0 14 175,0 16 200,0 11 14 175,0 14 175,0 12 150,0 12 150,0 16 200,0 12 15 187,5 15 187,5 11 137,5 13 162,5 13 162,5 13 15 187,5 15 187,5 12 150,0 11 137,5 13 162,5 14 13 162,5 17 212,5 14 175,0 11 137,5 15 187,5 15 17 212,5 15 187,5 10 125,0 14 175,0 19 237,5 16 15 187,5 16 200,0 11 137,5 13 162,5 14 175,0 17 15 187,5 15 187,5 11 137,5 13 162,5 16 200,0 18 15 187,5 14 175,0 13 162,5 12 150,0 15 187,5 19 14 175,0 16 200,0 12 150,0 13 162,5 15 187,5 20 13 162,5 17 212,5 12 150,0 13 162,5 13 162,5 21 19 237,5 15 187,5 12 150,0 15 187,5 17 212,5 22 13 162,5 15 187,5 11 137,5 14 175,0 14 175,0 23 16 200,0 15 187,5 11 137,5 12 150,0 17 212,5 24 15 187,5 17 212,5 13 162,5 12 150,0 13 162,5 25 15 187,5 17 212,5 12 150,0 12 150,0 13 162,5
54
Tabel Diameter Tubulus Seminiferus Kelompok Kontrol Asap Rokok
Tubulus
Mencit
1 2 3 4 5
X
Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m 1 11 137,5 14 175,0 15 187,5 15 187,5 12 150,0 2 12 150,0 11 137,5 14 175,0 10 125,0 11 137,5 3 12 150,0 10 125,0 13 162,5 12 150,0 10 125,0 4 10 125,0 15 187,5 11 137,5 12 150,0 11 137,5 5 10 125,0 13 162,5 12 150,0 10 125,0 12 150,0 6 10 125,0 10 125,0 12 150,0 13 162,5 14 175,0 7 11 137,5 12 150,0 12 150,0 13 162,5 12 150,0 8 13 162,5 12 150,0 14 175,0 13 162,5 13 162,5 9 11 137,5 13 162,5 10 125,0 12 150,0 12 150,0 10 10 125,0 12 150,0 14 175,0 12 150,0 16 200,0 11 13 162,5 13 162,5 11 137,5 12 150,0 11 137,5 12 11 137,5 15 187,5 13 162,5 13 162,5 11 137,5 13 11 137,5 12 150,0 15 187,5 12 150,0 15 187,5 14 11 137,5 12 150,0 12 150,0 12 150,0 13 162,5 15 13 162,5 11 137,5 11 137,5 13 162,5 11 137,5 16 11 137,5 12 150,0 11 137,5 13 162,5 10 125,0 17 13 162,5 14 175,0 12 150,0 13 162,5 12 150,0 18 11 137,5 12 150,0 11 137,5 14 175,0 11 137,5 19 8 100,0 12 150,0 12 150,0 10 125,0 16 200,0 20 12 150,0 11 137,5 13 162,5 11 137,5 10 125,0 21 11 137,5 13 162,5 13 162,5 13 162,5 14 175,0 22 10 125,0 14 175,0 14 175,0 13 162,5 12 150,0 23 12 150,0 14 175,0 10 125,0 13 162,5 11 137,5 24 14 175,0 10 125,0 10 125,0 12 150,0 10 125,0 25 12 150,0 12 150,0 11 137,5 10 125,0 13 162,5
55
Tabel Diameter Tubulus Seminiferus Kelompok PT Dosis I
Tubulus
Mencit
1 2 3 4 5
X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m
1 13 162,5 10 125,0 14 175,0 11 137,5 14 175,0 2 13 162,5 14 175,0 11 137,5 11 137,5 12 150,0 3 13 162,5 14 175,0 13 162,5 12 150,0 12 150,0 4 10 125,0 13 162,5 11 137,5 13 162,5 13 162,5 5 15 187,5 12 150,0 13 162,5 11 137,5 12 150,0 6 11 137,5 14 175,0 15 187,5 10 125,0 11 137,5 7 13 162,5 15 187,5 13 162,5 13 162,5 16 200,0 8 14 175,0 9 112,5 12 150,0 12 150,0 12 150,0 9 10 125,0 13 162,5 13 162,5 11 137,5 13 162,5 10 14 175,0 11 137,5 14 175,0 12 150,0 12 150,0 11 14 175,0 11 137,5 13 162,5 10 125,0 12 150,0 12 14 175,0 14 175,0 13 162,5 10 125,0 12 150,0 13 15 187,5 12 150,0 10 125,0 15 187,5 12 150,0 14 12 150,0 12 150,0 11 137,5 12 150,0 12 150,0 15 10 125,0 13 162,5 11 137,5 15 187,5 13 162,5 16 11 137,5 10 125,0 9 112,5 12 150,0 13 162,5 17 11 137,5 8 100,0 10 125,0 12 150,0 10 125,0 18 11 137,5 13 162,5 10 125,0 13 162,5 12 150,0 19 13 162,5 8 100,0 11 137,5 13 162,5 10 125,0 20 12 150,0 12 150,0 9 112,5 13 162,5 12 150,0 21 10 125,0 11 137,5 14 175,0 12 150,0 12 150,0 22 12 150,0 12 150,0 14 175,0 12 150,0 13 162,5 23 10 125,0 14 175,0 13 162,5 14 175,0 14 175,0 24 16 200,0 11 137,5 12 150,0 14 175,0 12 150,0 25 8 100,0 14 175,0 13 162,5 13 162,5 15 187,5
56
Tabel Diameter Tubulus Seminiferus Kelompok PT Dosis II
Tubulus
Mencit
1 2 3 4 5
X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m
1 14 175,0 15 187,5 12 150,0 14 175,0 11 137,5 2 15 187,5 19 237,5 13 162,5 14 175,0 13 162,5 3 16 200,0 16 200,0 13 162,5 13 162,5 12 150,0 4 14 175,0 15 187,5 13 162,5 14 175,0 12 150,0 5 16 200,0 14 175,0 14 175,0 17 212,5 13 162,5 6 18 225,0 15 187,5 13 162,5 14 175,0 13 162,5 7 14 175,0 14 175,0 13 162,5 14 175,0 13 162,5 8 14 175,0 16 200,0 10 125,0 13 162,5 14 175,0 9 13 162,5 18 225,0 13 162,5 13 162,5 18 225,0 10 13 162,5 12 150,0 13 162,5 13 162,5 12 150,0 11 15 187,5 15 187,5 13 162,5 13 162,5 15 187,5 12 17 212,5 17 212,5 12 150,0 16 200,0 13 162,5 13 16 200,0 15 187,5 13 162,5 14 175,0 12 150,0 14 16 200,0 14 175,0 14 175,0 16 200,0 14 175,0 15 15 187,5 12 150,0 12 150,0 17 212,5 13 162,5 16 14 175,0 15 187,5 13 162,5 17 212,5 11 137,5 17 11 137,5 13 162,5 15 187,5 14 175,0 13 162,5 18 14 175,0 15 187,5 15 187,5 16 200,0 11 137,5 19 15 187,5 15 187,5 14 175,0 17 212,5 12 150,0 20 11 137,5 13 162,5 14 175,0 14 175,0 15 187,5 21 19 237,5 15 187,5 12 150,0 15 187,5 13 162,5 22 14 175,0 13 162,5 13 162,5 17 212,5 14 175,0 23 14 175,0 14 175,0 12 150,0 13 162,5 12 150,0 24 18 225,0 12 150,0 13 162,5 16 200,0 13 162,5 25 12 150,0 17 212,5 13 162,5 16 200,0 12 150,0
57
Tabel Diameter Tubulus Seminiferus Kelompok PT Dosis III
Tubulus
Mencit
1 2 3 4 5
X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m X Sok µ m
1 12 150,0 14 175,0 13 162,5 13 162,5 14 175,0 2 12 150,0 14 175,0 13 162,5 13 162,5 14 175,0 3 12 150,0 13 162,5 14 175,0 14 175,0 14 175,0 4 12 150,0 10 125,0 14 175,0 15 187,5 14 175,0 5 15 187,5 14 175,0 13 162,5 15 187,5 15 187,5 6 16 200,0 13 162,5 15 187,5 15 187,5 13 162,5 7 15 187,5 14 175,0 14 175,0 13 162,5 14 175,0 8 13 162,5 15 187,5 15 187,5 13 162,5 15 187,5 9 14 175,0 12 150,0 17 212,5 15 187,5 14 175,0 10 14 175,0 13 162,5 14 175,0 15 187,5 13 162,5 11 17 212,5 13 162,5 14 175,0 14 175,0 16 200,0 12 15 187,5 16 200,0 14 175,0 12 150,0 15 187,5 13 16 200,0 16 200,0 12 150,0 14 175,0 14 175,0 14 14 175,0 15 187,5 15 187,5 13 162,5 14 175,0 15 20 250,0 14 175,0 14 175,0 14 175,0 12 150,0 16 13 162,5 15 187,5 16 200,0 12 150,0 14 175,0 17 12 150,0 13 162,5 15 187,5 14 175,0 15 187,5 18 14 175,0 11 137,5 12 150,0 13 162,5 15 187,5 19 13 162,5 14 175,0 12 150,0 13 162,5 13 162,5 20 13 162,5 14 175,0 14 175,0 14 175,0 15 187,5 21 13 162,5 14 175,0 13 162,5 13 162,5 16 200,0 22 12 150,0 12 150,0 14 175,0 14 175,0 18 225,0 23 11 137,5 12 150,0 15 187,5 15 187,5 15 187,5 24 14 175,0 13 162,5 13 162,5 13 162,5 14 175,0 25 11 137,5 12 150,0 14 175,0 12 150,0 15 187,5
Rata-rata 171,5 168,0 174,5 170,5 180,5
Keterangan : X
58
LAMPIRAN 4
ANALISIS DATA
Oneway
Descriptives
Diameter Tubulus Seminiferus
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
Kontrol akuades 5 173.300 20.0331 8.9591 148.426 198.174 147.0 190.5
Kontrol asap rokok 5 150.700 5.2512 2.3484 144.180 157.220 141.5 154.5
PT dosis I 5 152.400 2.1036 .9407 149.788 155.012 150.0 155.5
PT dosis II 5 175.600 12.1932 5.4530 160.460 190.740 162.0 185.0
PT dosis III 5 173.000 4.7958 2.1448 167.045 178.955 168.0 180.5
Total 2
5 165.000 15.0866 3.0173 158.773 171.227 141.5 190.5
Test of Homogeneity of Variances
Diameter Tubulus Seminiferus
Levene Statistic df1 df2 Sig.
19.407 4 20 .000
ANOVA
Diameter Tubulus Seminiferus
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 3042.500 4 760.625 6.286 .002
Within Groups 2420.000 20 121.000
59
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Diameter Tubulus Seminiferus
Tukey HSD
(I) kelompok
perlakuan (J) kelompok perlakuan
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound Upper Bound
kontrol akuades kontrol asap rokok 22.6000* 6.9570 .029 1.782 43.418
PT dosis I 20.9000* 6.9570 .049 .082 41.718
PT dosis II -2.3000 6.9570 .997 -23.118 18.518
PT dosis III .3000 6.9570 1.000 -20.518 21.118
kontrol asap rokok kontrol akuades -22.6000* 6.9570 .029 -43.418 -1.782
PT dosis I -1.7000 6.9570 .999 -22.518 19.118
PT dosis II -24.9000* 6.9570 .014 -45.718 -4.082
PT dosis III -22.3000* 6.9570 .032 -43.118 -1.482
PT dosis I kontrol akuades -20.9000* 6.9570 .049 -41.718 -.082
kontrol asap rokok 1.7000 6.9570 .999 -19.118 22.518
PT dosis II -23.2000* 6.9570 .024 -44.018 -2.382
PT dosis III -20.6000 6.9570 .053 -41.418 .218
PT dosis II kontrol akuades 2.3000 6.9570 .997 -18.518 23.118
kontrol asap rokok 24.9000* 6.9570 .014 4.082 45.718
PT dosis I 23.2000* 6.9570 .024 2.382 44.018
PT dosis III 2.6000 6.9570 .996 -18.218 23.418
PT dosis III kontrol akuades -.3000 6.9570 1.000 -21.118 20.518
kontrol asap rokok 22.3000* 6.9570 .032 1.482 43.118
PT dosis I 20.6000 6.9570 .053 -.218 41.418
PT dosis II -2.6000 6.9570 .996 -23.418 18.218
60
Homogeneous Subsets
Diameter Tubulus Seminiferus
Tukey HSD
kelompok perlakuan N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3
kontrol asap rokok 5 150.700
PT dosis I 5 152.400 152.400
PT dosis III 5 173.000 173.000
kontrol akuades 5 173.300
PT dosis II 5 175.600
Sig. .999 .053 .996
61
LAMPIRAN 5
FOTO-FOTO PENELITIAN
1. Pasta Tomat “X”
2. Rokok Berfilter “Y”
3. Pemberian Aquades dan Pasta Tomat
4. Pemberian Asap Rokok
4. Dislokasi servikal
62
6. Preparat Perbesaran 10 X Kelompok Kontrol Akuades
Kelompok Kontrol Asap Rokok
Kelompok Pasta Tomat Dosis I
Kelompok Pasta Tomat Dosis II
63
7. Preparat Perbesaran 40 X Kelompok Kontrol Akuades
Kelompok Kontrol Asap Rokok
Kelompok Pasta Tomat Dosis I
Kelompok Pasta Tomat Dosis II
64
LAMPIRAN 6
65
RIWAYAT HIDUP
Nama : Vikie Nouvrisia Anandaputri
NRP : 0610045
Tempat dan Tanggal Lahir : Bogor, 28 November 1987
Alamat : Jl. Kota Baru no. 20A Bogor 16710
Riwayat Pendidikan : TK Mexindo Bogor, 1994 SDN Polisi 4 Bogor, 2000 SMP Negeri 1 Bogor, 2003 SMA Regina Pacis Bogor , 2006
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah infertilitas pria merupakan masalah yang menunjukkan peningkatan dalam dekade terakhir ini. Infertilitas yang disebabkan oleh pria sebesar 50 %, sehingga anggapan bahwa wanita lebih bertanggung jawab terhadap kesulitan mendapatkan anak tidak dapat dibenarkan (Aucky Hinting, 2001; Akmal Taher, 2008). Infertilitas pria dapat disebabkan oleh infeksi saluran kemih, penyakit hubungan seksual, dan penyakit sistemik. Selain itu infertilitas pria juga dapat dipengaruhi oleh substansi kimia seperti obat-obatan, alkohol, dan rokok (Aucky Hinting, 2001; Wald et al, 2006).
Merokok merupakan kebiasaan yang dapat merusak kesehatan. Penelitian tentang hubungan antara merokok dengan berbagai macam penyakit seperti kanker paru, penyakit kardiovaskuler, neoplasma laring dan esofagus telah banyak dilakukan (Gupran Ruslan, 1996). Berdasarkan data dari World Health
Organization pada tahun 1997 sampai 1999, 1 dari 3 populasi dunia yang berusia
di atas 15 tahun adalah perokok dan prevalensi tertinggi ditemukan pada pria dewasa muda usia reproduktif. Penyebab 1 dari 10 kematian pada orang dewasa di seluruh dunia diakibatkan oleh merokok dan pada tahun 2005 rokok mengakibatkan 5,4 juta kematian, atau rata-rata satu kematian setiap 6 detik (Colagar et al, 2007; WHO, 2008). Asap rokok diketahui mengandung banyak radikal bebas yang berperan dalam patogenesis penyakit akibat rokok (Lane, 2001).
2
jumlahnya terus bertambah (Rani Sauriasari, 2006; Hery Winarsi, 2007). Sumber radikal bebas dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh. Radikal bebas di dalam tubuh berasal dari hasil proses respirasi, fagositosis, sintesis prostaglandin, dan sistem sitokrom P450. Sumber radikal bebas yang berasal dari luar tubuh antara lain asap rokok, polusi lingkungan, radiasi, sinar ultraviolet, obat-obatan, pestisida, dan ozon (Baghci and Puri, 1998). Radikal bebas dapat mengakibatkan gangguan fungsi sel, kerusakan struktur sel, molekul termodifikasi yang tidak dapat dikenali oleh sistem imun, dan mutasi (Hery Winarsi, 2007). Radikal bebas juga dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan termasuk gangguan dalam proses spermatogenesis (O’Donnell et al, 2001). Penelitian yang dilakukan oleh
Ahmadnia et al, asap rokok dapat mengganggu proses spermatogenesis secara tidak langsung dengan mengurangi diameter tubulus seminiferus dan menurunkan jumlah sel Sertoli pada testis tikus yang mengakibatkan penurunan produksi sperma pada tikus yang dapat dianalogikan pada manusia (Ahmadnia et al, 2007). Radikal bebas dapat diatasi oleh antioksidan yang merupakan suatu molekul stabil yang dapat memberikan elektron kepada radikal bebas dan menetralkannya (Bagchi and Puri, 1998). Keseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan pada sistem intraseluler penting untuk fungsi sel, regulasi, dan adaptasi bermacam-macam kondisi pertumbuhan (Nordberg, 2001). Salah satu antioksidan potensial adalah likopen yang terkandung dalam tomat. Tomat (Solanum lycopersicum) termasuk buah-buahan yang populer di Indonesia dan banyak alasan yang membuat konsumsi tomat di masyarakat sangat tinggi, misalnya karena rasa, ketersediannya yang berlimpah, serta harganya yang relatif murah. Namun masyarakat kurang menyadari bahwa konsumsi tomat secara rutin bermanfaat besar bagi kesehatan (Agarwal and Rao, 2000; M. Ahkam Subroto, 2008).
Atas dasar tersebut diatas penulis tertarik untuk meneliti pengaruh pasta tomat (Solanum lycopersicum) terhadap diameter tubulus seminiferus mencit (Mus
3
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah pemberian pasta tomat (Solanum lycopersicum) meningkatkan
diameter tubulus seminiferus mencit (Mus musculus) galur DDY yang dipapar asap rokok berfilter.
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pasta tomat (Solanum lycopersicum) terhadap infertilitas pria akibat paparan asap rokok.
Tujuan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengaruh pasta tomat (Solanum lycopersicum) terhadap diameter tubulus seminiferus mencit (Mus musculus) galur DDY yang dipapar asap rokok berfilter.
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat akademis penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memperluas wawasan mengenai antioksidan khususnya likopen dan pengaruhnya terhadap spermatogenesis akibat paparan asap rokok.
Manfaat praktis penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk menggunakan pasta tomat sebagai antioksidan untuk mencegah infertilitas pria.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1 Kerangka Pemikiran
4
metilnaftalen. Zat-zat kimia tersebut diatas dapat mempengaruhi fungsi testis dan spermatogenesis (Zavos and Zarmakoupis-Zavos, 1998; Van der Vliet, 2001). Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan stres oksidatif pada semen dengan mekanisme tertentu. Asap rokok mengandung reactive oxygen
species (ROS) dalam kadar yang tinggi seperti anion superoksida (O2), hidrogen peroksida (H2O2), dan radikal hidroksil (OH). ROS menginduksi reaksi inflamasi pada traktus genitalia pria dengan dilepaskannya mediator-mediator inflamasi yang mengaktivasi lekosit. Lekosit yang teraktivasi ini menghasilkan ROS dalam kadar yang tinggi pada semen, yang menimbulkan terjadinya stres oksidatif. ROS yang diproduksi oleh lekosit atau spermatozoa abnormal menyebabkan kerusakan pada DNA, protein, dan lipid. Kerusakan DNA mempercepat proses apoptosis sel germinal yang berakhir pada penurunan jumlah sperma dan infertilitas pria (Colagar et al, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Ahmadnia et al, asap rokok dapat mengganggu proses spermatogenesis secara tidak langsung dengan mengurangi diameter tubulus seminiferus dan menurunkan jumlah sel Sertoli pada testis tikus yang mengakibatkan penurunan produksi sperma pada tikus yang dapat dianalogikan pada manusia (Ahmadnia et al, 2007). Oleh karena asap rokok meningkatkan ROS, maka diperlukan antioksidan yang lebih besar untuk menginaktivasi ROS, sehingga dapat menghambat atau mencegah kerusakan oksidatif (Bagchi and Puri, 1998; Kelly, 2003).
Likopen diketahui mempunyai kemampuan sebagai antioksidan yang poten dan dapat melindungi tubuh terhadap berbagai macam penyakit. Likopen dapat ditemukan pada tomat (Agarwal and Rao, 2000; Arab and Steck, 2000; Made Astawan, 2008).
1.5.2 Hipotesis Penelitian
5
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorium sungguhan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan metode uji ANAVA satu arah dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Tukey HSD. Tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Pusat Penelitian Ilmu Kedokteran (PPIK) Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung, mulai dari bulan Desember 2008 sampai Desember 2009.
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pasta tomat (Solanum lycopersicum) meningkatkan diameter tubulus seminiferus mencit yang dipapar asap rokok berfilter.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek pasta tomat terhadap jumlah sel Sertoli yang berperan dalam spermatogenesis yang diinduksi asap rokok.
2. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan produk olahan tomat lainnya dan membandingkan efektivitasnya dalam meningkatkan fertilitas. 3. Perlu dikembangkan penelitian menggunakan likopen untuk mengatasi
45
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, A., Prabakaran, S.A., Said, T.M. 2005. Prevention of Oxidative Stress Injury to Sperm. Jandrol, 6(26): 654-60.
http://www.andrologyjournal.org/cgi/reprint/26/6/654. 24 Maret 2009
Agarwal A., Prabakaran S.A, Sikka S.C. 2007. Clinical Relevance of Oxidative
Stress in Patient with Male Factor Infertility: Evidance-Based Analysis.
http://www.clevelandclinic.org/ReproductiveResearchCenter/docs/agradoc234 .pdf. 24 Maret 2009
Agarwal S., Rao A.V. 2000. Tomato Lycopene and Its Role in Human Health and Chronic Disease. CMAJ, 163(6): 739-44.
http://www.cmaj.ca/cgi/reprint/163/6/739. 24 Maret 2009
Ahmadnia H., Ghanbari M., Moradi M.R., Dalouee M.K. 2007. Effect of Cigarette Smoke on Spermatogenesis in Rats. Urol J, 3 (4): 159-163
Akmal Taher. 2008. Infertilitas pada Pria.
http://www.asrihospital.com/?q=node/52. 6 November 2008
American Cancer Society. 2003. Cigarette Smoking.
http://www.cancer.org/docroot/PED/content/PED_10_2X_Cigarette_Smoking and_Cancer.asp. 7 Juni 2009
American Cancer Society. 2007. Lycopene.
http://www.cancer.org/docroot/ETO/content/ETO_5_3X_Lycopene.asp. 11 Juli 2009
Anonymous. 2009. Spermatogenesis.
http://www.faculty.sunydutchess.edu/scala/Bio102/pdf/Spermatogenesis.jpg. 6 Januari 2009
Anonymous. 2009. Tomato. http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-1173902. 1 Desember 2009
46
Arab L., Steck S. 2000. Lycopene and Cardiovascular Disease. Am J Clin Nutr., 71(suppl):1691S-5S. http://www.ajcn.org/cgi/reprint/71/6/1691S. 15 Januari 2009
Aucky Hinting. 2001. Study Protokol Penatalaksanaan dan Efektivitas
Pengobatan Infertilitas Pria.
http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2000-aucky-989-infertilit&node=124&start=836. 6 November 2008
Baghci K., Puri S. 1998. Free Radicals and Antioxidants in Health and Disease. Vol.4, Issue 2. p. 350-360.
http://www.emro.who.int/Publications/EMHJ/0402/21.htm. 15 Oktober 2009
BPPT. 2005. Tanaman Obat Indonesia.
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=261. 11 Juli 2009
Burkitt H.G., Young B., Heath J.W. 1995. Sistem Reproduksi Pria. Dalam : Jan Tambajong ed : Buku Ajar dan Atlas Wheater. Jakarta : EGC. Hal. 323-334.
CDC. 2008. Health Effects of Cigarette Smoking.
http://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/fact_sheets/health_effects/health_e ffects.htm. 24 Maret 2009
Chung, K. 2009. Cigarette Smoking Affects Fertility in Women and Men. www.lifestrong.com. 7 Juni 2009
Colagar A.H., Jorsaraee G.A., Marzony E.T. 2007. Cigarette Smoking and the Risk of Male Infertility. Pak.J.Biol.Sci., 10(21): 3870-74. http://www.scialert.net/pdfs/pjbs/2007/38703874.pdf. 6 Januari 2009
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia III. Jakarta. Hal 313-314
Devaraj et al. 2008. A Dose-Response Study on the Effects of Purified Lycopene Supplementation on Biomarkers of Oxidative Stress. Journal of the American
47
Dröge W. 2002. Free Radicals in the Physiological Control of Cell Function.
Physiol.Rev, (82): 47-95.
http://physrev.physiology.org/cgi/content/full/82/1/47#BIBL. 8 Desember 2009
Embryology.ch. 2007. Spermatogenesis.
http://www.embryologi.ch/anglais/cgametogen/spermato03.html.6 Mei 2009
Eroschenko V.P. 1992. Sistem Reproduksi Pria. Dalam: Atlas Histologi Manusia
di Fiore. Edisi Keenam. Hal 206-219
Franco V. 2002. Lycopene in Tomatoes.
http://www.essortment.com/all/tomatolycopene_rmls.htm. 1 Desember 2009
Gartner L.P., Hiatt J.L. 2007. Male Reproductive System. In: Color Textbook
Hystology. Third edition. Philadelphia: Saunders-Elsevier. P. 489-510
Ghosh M., Ionita P. 2007. Investigation of Free Radicals in Cigarette Mainstream
Smoke. http://www.bat-science.com. 15 Oktober 2009
Gupran Ruslan. 1996. Efek Merokok terhadap Rongga Mulut. Cermin Dunia Kedokteran No. 113,199641
Guyton A.C. and Hall J.E. 1997. Fungsi Reproduksi dan Hormonal Pria (dan Kelenjar Pineal). Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 1265-75
Harrison K. 2008. Lycopene,What is Lycopene? About its Science, Chemistry and
Structure. http://www.3Dchem.com. 11 Juli 2009
Hermawanto H.H. dan Hadiwidjaja D.B. 2002. Analisis Sperma pada Infertilitas
Pria. http://tempo.co.id/medika/arsip/102002/pus-3.htm. 24 Oktober 2009
Hery Winarsi. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius. Hal 11-23.
48
Kelly G. 2003. The Interaction of Cigarette Smoking and Antioxidant. http://findarticles.com/p/articles/mi_m0FDN/is_/ai_98540122. 15 Oktober 2009
Kemas Ali Hanafiah. 2006. Dasar-Dasar Statistik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hal. 257-262
Kim L. 2001. The Role of Lycopene on Human Prostate Cancer and Bone Cells In
Vitro. http://www.collectionscanada.gc.ca/obj/s4/f2/dsk3/ftp05/MQ63165.pdf.
13 Juli 2009
Lane J.D., Brauer L.H., Behm F.M., Westman F.C., Perkin C., Rose J.E. 2001.
Nicotine and Smoking Behavior. Nicotine and Tobacco Research,
3(2):101-109. http://www.duke.edu/~jdlane/SMOKWWW.HTM. 15 Oktober 2009
Leeson C.R., Leeson T.S., Paparo A.A. 1993. Sistem Reproduksi Pria. Dalam : Jan Tambajong dan Sugito Wonodirekso ed : Buku Ajar Histologi. Edisi 5. Jakarta: EGC. Hal.511-536
Made Astawan. 2008. Sehat dengan Sayuran. Jakarta: Dian Rakyat. Hal 138-143.
Martin, T. 2008. Harmfull Chemicals in Cigarettes.
http://quitsmoking.about.com/od/chemicalsinsmoke/a/chemicalshub.htm. 7 Juni 2009
___________. 2008. The Health Risks of Smoking.
http://quitsmoking.about.com/od/tobaccorelateddiseases/a/smokingrisks.htm. 7 Juni 2009
Muhammad Ahkam Subroto. 2008. Real Food True Health. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka
National Cancer Institute. 2004. Cigarette Smoking and Cancer.
http://www.cancernet.gov/cancertopics/factsheet/Tobacco/cancer. 7 Juni 2009
Nordberg J., Arner E.S. 2001. Reactive Oxygen Species, Antioxidants, and the Mammalian Thioredoxin System. Free Radic Biol Med, 31(11):1287-312
49
Rani Sauriasari. 2006. Mengenal dan Menangkal Radikal Bebas.
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/biokimia/mengenal-dan-menangkal-radikal-bebas/. 2 November 2009
Rubenstein J., and Brannigan R. 2008. Male Infertility.
http://emedicine.medscape.com/article/436829-diagnosis 2008. 23 Oktober 2009
Sherwood L., 2007. The Reproductive System. In: Human Physiology From Cells
to System. 6th Edition. Belmont: Thomson Brooks/Cole. P. 731-752
Sinly Evan Putra. 2008. Rokok, Laboratorium Reaksi Kimia Berbahaya. http://www.chem-is-try.org. 6 November 2008
Slomianka L. 2004. Male Reproductive System.
http://www.lab.anhb.uwa.edu.au/mb140/CorePages/MaleRepro/malerepro.htm 6 Januari 2009
Sri Kumalaningsih. 2007. Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana. Hal 65.
Tono Djuwantono, Wiryawan Permadi, Harris Herlianto, Danny Halim. 2008.
Hanya 7 Hari Memahami Infertilitas. Bandung: PT Refika Aditama. Hal 1
USDA. Catotenoid DataBase for U.S. Food 1998.
http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp/Data/car98/car98.html. 16 Februari 2009
Valko M., Rhodes C.J., Moncol J., Izakovic M., Mazur M. 2006. Free Radicals, Metals and Antioxidants in Oxidative Stress-Induced Cancer. Chem Biol
Interact, 160(1):1-40. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16430879.
2 November 2009
Van der Vliet A. 2001. Nitrogen Oxides and Cigarette Smoke-Induced Injury. http://www.trdrp.org/research/PageGrant.asp?grant_id=532
Wald, M., Sandlow, J.I., Fisher L. 2006. Male Infertility.
50
WHFoods. 2008. Lycopene.
http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=nutrient&dbid=121. 11 Juli 2009
WHO. 2008. 10 Facts About Tobacco and Second-Hand Smoke. http://www.who.org.int. 24 Maret 2009
Zavos P.M., Zarmakoupis-Zavos P.N. 1999. Impact of Cigarette Smoking on
Human Reproduction : Its Effects on Male and Female Fecundity. Technology.