• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Saos Tomat (solanum lycopersicum) Terhadap Diameter Tubulus Seminiferus Mencit (Mus musculus) Galur DDY Yang Diinduksi Dengan Cisplatin.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Saos Tomat (solanum lycopersicum) Terhadap Diameter Tubulus Seminiferus Mencit (Mus musculus) Galur DDY Yang Diinduksi Dengan Cisplatin."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH SAOS TOMAT (Solanum lycopersicum) TERHADAP DIAMETER TUBULUS TESTIS MENCIT GALUR DDY YANG TELAH

DIINDUKSI DENGAN CISPLATIN

Alvin, 2010. Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes Pembimbing II : Hartini Tiono, dr.

Kemoterapi kanker dapat meningkatkan kadar reactive oxygen species (ROS). Produksi ROS berlebih merupakan salah satu penyebab infertilitas pria yang dicegah dengan antioksidan. Salah satu antioksidan paling poten adalah likopen, yang dapat ditemukan terutama dalam tomat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh saos tomat terhadap diameter tubulus seminiferus mencit yang diinduksi cisplatin, obat antikanker yang digunakan secara luas.

25 ekor mencit jantan galur DDY dibagi secara acak menjadi 5 kelompok (n=5) dan 4 kelompok mencit diinduksi dengan Cisplatin intraperitoneal dosis tunggal 9,2 mg/kgBB pada hari pertama. Kemudian setiap mencit diberi perlakuan selama 5 hari berikutnya secara peroral. Perlakuan yang diberikan adalah sebagai berikut, Kelompok I kontrol negatif, hanya diberi aquades (tidak diberi cisplatin), Kelompok II kontrol positif, hanya diberi aquades (yang mendapat cisplatin). Kelompok III, diberi saos tomat dosis I (0,39 gram), Kelompok IV, diberi saos tomat dosis II(0,78 gram), Kelompok V, diberi saos tomat dosis III (1,56 gram). Pada hari ke – 7, mencit dibunuh dan testisnya dibuat sediaan histologis. Data yang diamati adalah diameter tubulus seminiferus (µm).

Data dianalisis secara statistik menggunakan uji ANAVA satu arah dilanjutkan uji beda rata-rata metode LSD dengan α = 0,05.

Diameter tubulus seminiferus mencit pada kelompok IV pada uji beda rata-rata pada metode LSD menunjukkan perbedaan yang bermakna dibandingkan dengan kelompok kontrol positif (p<0,05), masing-masing dengan nilai p=0,022

Dapat disimpulkan bahwa saos tomat dosis II dapat memperbaiki diameter tubulus seminiferus mencit yang diinduksi cisplatin.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF TOMATO KETCHUP (Solanum lycopersicum) ON DIAMETER OF SEMINIFEROUS TUBULE IN CISPLATIN-INDUCED

DDY

Alvin, 2010. Tutor I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes Tutor II : Hartini Tiono, dr.

Cancer chemotherapy may increase reactive oxygen species (ROS) level. Excessive production of ROS can cause male infertility which can be avoided with antioxidant. One of the potent antioxidant is lycopene, which can be found most in tomato.

The aim of this experiment was to know the effect of tomato ketchup on the diameter of seminiferous tubule of mice which were induced with cisplatin, a widely prescribed anticancer drug.

Twenty five male mice of DDY strain were divided into five groups (n=6) and intraperitoneally injected with 9.2 mg/kgBW cisplatin. In the next five days, the first group negative control was administrated with aquadest (without induced cisplatin), the second group positive control was administrated with aquadest (induced cisplatin). The third group administrated with 0.39 gram of tomato ketchup orally, the fourth group 0.78 gram, and the fifth group 1.56 gram. On the 7th day, the mice was sacrificed. The testes were removed and fixed for histopathological examination. Tubular diameter (µm) were observed. Data was analyzed using oneway ANOVA, follow with LSD test with α = 0.05.

The result showed that the tubular diameter of the fourth groups was significantly different with the positive control group, with p score is p=0.022 It could be concluded that tomato ketchup was able to improved the diameter of seminiferous tubule in cisplatin induced DDY mice.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL……… i

LEMBAR PERSETUJUAN………... ii

SURAT PERNYATAAN……….. iii

ABSTRAK………... iv

ABSTRACT………... v

KATA PENGANTAR………... vi

DAFTAR ISI……… viii

DAFTAR TABEL……….. xi

DAFTAR GAMBAR……… xii

DAFTAR LAMPIRAN……… xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang………... 1

1.2Identifikasi Masalah………... 2

1.3Maksud dan Tujuan……… 2

1.3.1 Maksud Penelitian……….. 2

1.3.2 Tujuan Penelitian………... 2

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah………... 3

1.4.1 Manfaat Akademis………. 3

1.4.2 Manfaat Praktis……….. 3

1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis……… 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran………... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian……… 4

1.6Metodologi………. 4

(4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem reproduksi Pria……….. 5

2.1.1 Testis……… 5

2.1.1.1 Tubulus Seminiferus……… 7

2.1.1.2 Jaringan Interstitial………. 11

2.1.2 Saluran Genitalia……… 11

2.1.3 Kelenjar asesorius………... 12

2.1.3.1 Vesikula Seminalis………. 12

2.1.3.2 Kelenjar Prostat……….. 13

2.1.3.3 Kelenjar Bulbouretralis……….. 13

2.1.4 Penis………... 13

2.1.5 Spermatogenesis………. 14

2.1.5.1 Mitosis……… 14

2.1.5.2 Meiosis………... 14

2.1.5.3 Spermiogenesis……….. 15

2.1.6 Peranan Hormon dalam Spermatogenesis……….. 16

2.1.7. Infertilitas Pria……….. 16

2.2 Cisplatin... 18

2.3 Radikal Bebas……….. 18

2.3.1 Peranan ROS dalam Reproduksi Pria……… 21

2.3.1.1 Aspek Fisiologis ROS………... 22

2.3.1.2 Aspek Patologis ROS……… 22

2.4 Tomat……….. 23

2.4.1 Taksonomi……….. 23

2.42. Karakteristik Tanaman Tomat……… 24

2.4.3. Kandungan Tomat………. 24

2.4.4. Manfaat Tomat……….. 25

2.4.5. Likopen………. 25

(5)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bahan atau Subjek Penelitian……….. 29

3.1.1 Alat Penelitian……… 29

3.1.2 Bahan Penelitian………. 29

3.1.3 Subjek Penelitian……… 30

3.1.3.1 Bahan Uji………... 30

3.1.4 Tempat dan Waktu Penelitian……… 30

3.2 Metode Penelitian……… 30

3.2.1 Desain Penelitian……… 30

3.2.2 Variabel Penelitian………. 31

3.2.2.1 Variabel Terkendali……… 31

3.2.2.2 Variabel Perlakuan………. 31

3.2.3 Besar Sample Penelitian………. 31

3.2.4 Prosedur Kerja……… 32

3.2.4.1 Pembuatan sediaan histologis……… 32

3.2.5 Penghitungan Diameter Tubulus Seminiferus………... 34

3.2.6 Metode Analisis………. 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian……….. 36

4.2. Pengujian Hipotesis Penelitian……….. 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………. 40

5.2 Saran……… 40

DAFTAR PUSTAKA………... 41

LAMPIRAN……….. 43

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 macam –macam radikal bebas………. 20

Tabel 4.1. Rerata Diameter Tubulus Seminiferus per Mencit (dalam µm)…….. 36 Tabel 4.2 Tabel ANAVA Satu Arah Diameter Tubulus Seminiferus Mencit….. 37

(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Sistem Reproduksi Pria……….. 5

Gambar 2.2 Struktur Testis………. 6

Gambar 2.3 Struktur Histologis Testis……… 8

Gambar 2.4. Spermatogenesis………... 15

Gambar 2.5 Skema Kerusakan Radikal bebas……….. 20

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halamam

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Cisplatin………. 43

LAMPIRAN 2 Perhitungan Dosis Saos Tomat……… 44

LAMPIRAN 3 Kadar Likopen Pada Berbagai Produk Tomat……….. 45

LAMPIRAN 4 Tabel Pengamatan Hasil Penelitian……….. 46

LAMPIRAN 5 Analisis Data……… 51

(9)

43

LAMPIRAN 1

PERHITUNGAN DOSIS CISPLATIN

Dosis tikus = 7mg/kgBB

Dosis Absolute = 7 x 0,2 = 1,4mg

Dosis Mencit = 1,4 x 0,14 (konversi tikus ke mencit 20gram)

= 0,196

BB rata – rata mencit = 34gram

Dosis Cisplatin = (34 : 20) x 0,196 = 0,238 = 0,24gram

(10)

44

LAMPIRAN 2

PERHITUNGAN DOSIS SAOS TOMAT

Saos Tomat

Berdasarkan jurnal “A Dose-Response Study on the Effects of Purified Lycopene Supplementation on Biomarkers of Oxidative Stress”, disebutkan bahwa dosis likopen 30 mg/hari pada manusia dapat menurunkan kerusakan akibat stres oksidatif (Devaraj et al, 2008).

Sediaan likopen yang digunakan berupa saos tomat Del Monte. Menurut data USDA 1998 dalam 100 gram pasta tomat terdapat 17,01 mg likopen.

Dosis saos tomat pada manusia

(30 : 17,01 mg) x 100 gram = 176,4 gram

Dosis saos tomat pada mencit (BB 20 gram)

= 176,4 gram x 0,0026 (faktor konversi dari manusia ke mencit) = 0,459 gram

Dosis saos tomat untuk mencit BB 34 gram = (34 : 20) x 0,459 gram

= 0,779 gram =0,78 gram

Saos tomat dosis I:

½ x 0,78 gram = 0,39 gram saos tomat Saos tomat dosis II:

0,78 gram saos tomat Saos tomat dosis III:

(11)

45

LAMPIRAN 3

KADAR LIKOPEN PADA BERBAGAI PRODUK TOMAT

Product Lycopene

(mg /100 ga)

Serving

Size b

Lycopene

(mg /serving)

Tomato Juice (without salt added)

9.32 240 mL (1 cup) 22.9

Tomato Ketchup 17.01 15 mL (1 tbsp) 2.89

Spaghetti Sauce 15.99 125 g (1/2 cup) 19.99

Tomato Paste 29.33 30 g (2 tbsp) 8.80

Tomato Soup (Condensed)

10.92 245 g (1 cup

prepared)

13.10

Tomato Sauce 15.92 60 g (1/4 cup) 9.55

Raw Tomato 3.0 148 g (1 medium) 4.5

(12)

46

LAMPIRAN 4

TABEL PENGAMATAN HASIL PENELITIAN

Diameter Tubulus Seminiferus

Kontrol Negatif

Tubulus

Mencit

1 2 3 4 5

X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm 1 15 187,5 16 200 12 150 12 150 10 125 2 13 162,5 15 187,5 11 137,5 12 150 9 112,5 3 15 187,5 13 162,5 12 150 12 150 9 112,5 4 15 187,5 17 212,5 12 150 12 150 10 125 5 16 200 14 175 12 150 12 150 9 112,5 6 15 187,5 15 187,5 13 162,5 13 162,5 10 125 7 16 200 16 200 11 137,5 12 150 11 137,5 8 14 175 13 162,5 12 150 11 137,5 12 150 9 14 175 13 162,5 10 125 13 162,5 12 150 10 15 187,5 16 200 12 150 14 175 11 137,5 11 14 175 14 175 12 150 12 150 11 137,5 12 15 187,5 15 187,5 11 137,5 13 162,5 12 150 13 15 187,5 15 187,5 12 150 11 137,5 11 137,5 14 13 162,5 17 212,5 14 175 11 137,5 9 112,5 15 17 212,5 15 187,5 10 125 14 175 11 137,5 16 15 187,5 16 200 11 137,5 13 162,5 12 150 17 15 187,5 15 187,5 11 137,5 13 162,5 12 150 18 15 187,5 14 175 13 162,5 12 150 12 150 19 14 175 16 200 12 150 13 162,5 9 112,5 20 13 162,5 17 212,5 12 150 13 162,5 11 137,5 21 19 237,5 15 187,5 12 150 15 187,5 10 125 22 13 162,5 15 187,5 11 137,5 14 175 10 125 23 16 200 15 187,5 11 137,5 12 150 11 137,5 24 15 187,5 17 212,5 13 162,5 12 150 11 137,5 25 15 187,5 17 212,5 12 150 12 150 11 137,5

(13)

47

Kontrol Positif

Tubulus

Mencit

1 2 3 4 5

X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm 1 12 150 12 150 10 125 12 150 12 150 2 12 150 14 175 10 125 13 162,5 12 150 3 11 137,5 13 162,5 8 100 11 137,5 14 175 4 11 137,5 13 162,5 10 125 12 150 11 137,5 5 10 125 14 175 10 125 12 150 10 125 6 9 112,5 11 137,5 9 112,5 13 162,5 11 137,5 7 10 125 8 100 11 137,5 11 137,5 11 137,5 8 11 137,5 8 100 10 125 11 137,5 11 137,5 9 11 137,5 9 112,5 8 100 12 150 12 150 10 12 150 8 100 11 137,5 11 137,5 12 150 11 11 137,5 11 137,5 10 125 11 137,5 11 137,5 12 13 162,5 13 162,5 8 100 12 150 11 137,5 13 10 125 12 150 10 125 11 137,5 13 162,5 14 11 137,5 11 137,5 12 150 10 125 11 137,5 15 10 125 12 150 11 137,5 11 137,5 12 150 16 8 100 9 112,5 11 137,5 10 125 12 150 17 10 125 8 100 10 125 13 162,5 11 137,5 18 10 125 7 87,5 11 137,5 13 162,5 10 125 19 10 125 8 100 10 125 13 162,5 13 162,5 20 11 137,5 10 125 9 112,5 13 162,5 13 162,5 21 10 125 12 150 12 150 11 137,5 13 162,5 22 11 137,5 9 112,5 10 125 9 112,5 9 112,5 23 11 137,5 9 112,5 10 125 12 150 11 137,5 24 11 137,5 10 125 14 175 13 162,5 11 137,5 25 10 125 11 137,5 11 137,5 10 125 13 162,5

(14)

48

Saos Tomat Dosis I

Tubulus

Mencit

1 2 3 4 5

X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm 1 16 200 12 150 14 175 13 162,5 13 162,5 2 13 162,5 13 162,5 12 150 13 162,5 13 162,5 3 15 187,5 12 150 14 175 13 162,5 13 162,5 4 10 125 12 150 10 125 12 150 14 175 5 13 162,5 11 137,5 10 125 13 162,5 13 162,5 6 13 162,5 11 137,5 7 87,5 10 125 14 175 7 11 137,5 13 162,5 12 150 10 125 13 162,5 8 13 162,5 14 175 13 162,5 12 150 11 137,5 9 12 150 12 150 14 175 10 125 11 137,5 10 12 150 12 150 11 137,5 12 150 13 162,5 11 12 150 12 150 11 137,5 11 137,5 12 150 12 12 150 14 175 9 112,5 11 137,5 13 162,5 13 12 150 13 162,5 11 137,5 13 162,5 11 137,5 14 10 125 11 137,5 11 137,5 10 125 11 137,5 15 11 137,5 13 162,5 13 162,5 10 125 10 125 16 12 150 13 162,5 13 162,5 11 137,5 12 150 17 12 150 14 175 13 162,5 11 137,5 9 112,5 18 12 150 14 175 9 112,5 11 137,5 10 125 19 12 150 13 162,5 11 137,5 15 187,5 13 162,5 20 10 125 12 150 11 137,5 12 150 12 150 21 13 162,5 11 137,5 11 137,5 11 137,5 12 150 22 13 162,5 11 137,5 12 150 13 162,5 12 150 23 12 150 10 125 12 150 12 150 11 137,5 24 12 150 12 150 13 162,5 13 162,5 11 137,5 25 11 137,5 11 137,5 13 162,5 13 162,5 10 125

(15)

49

Saos Tomat Dosis II

Tubulus

Mencit

1 2 3 4 5

X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm 1 13 1625 13 162,5 14 175 17 212,5 13 162,5 2 12 150 13 1625, 8 100 13 162,5 14 175 3 14 175 14 175 12 150 15 187,5 12 150 4 10 125 12 150 12 150 13 162,5 12 150 5 14 175 14 175 14 175 15 187,5 11 137,5 6 13 1625 10 125 13 162,5 13 162,5 10 125 7 12 150 12 150 10 125 13 162,5 12 150 8 14 175 14 175 10 125 16 200 16 200 9 12 150 15 187,5 12 150 15 187,5 12 150 10 13 1625 12 150 11 137,5 14 175 13 162,5 11 12 150 15 187,5 14 175 12 150 12 150 12 13 1625 11 137,5 12 150 13 162,5 13 162,5 13 10 125 12 150 14 175 15 187,5 13 162,5 14 11 1375 12 150 13 162,5 13 162,5 10 125 15 13 1625 10 125 12 150 14 175 11 137,5 16 13 1625 8 100 11 137,5 14 175 10 125 17 12 150 13 162,5 11 137,5 14 175 10 125 18 11 1375 12 150 12 150 15 187,5 12 150 19 12 150 13 162,5 11 137,5 13 162,5 12 150 20 13 1625 14 175 14 175 14 175 12 150 21 13 1625 12 150 12 150 15 187,5 11 137,5 22 12 150 13 162,5 11 137,5 15 187,5 13 162,5 23 12 150 14 175 12 150 13 162,5 12 150 24 11 1375 14 175 11 137,5 13 162,5 11 137,5 25 13 1625 12 150 14 175 13 162,5 12 150

(16)

50

Saos Tomat Dosis III

Tubulus

Mencit

1 2 3 4 5

X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm X Sok µm 1 10 125 10 125 13 162,5 12 150 10 125 2 10 125 11 137,5 12 150 11 137,5 10 125 3 11 137,5 9 112,5 11 137,5 11 137,5 11 137,5 4 10 125 11 137,5 11 137,5 10 125 11 137,5 5 12 150 9 112,5 10 125 10 125 13 162,5 6 11 137,5 9 112,5 10 125 13 162,5 14 175 7 12 150 10 125 10 125 11 137,5 10 125 8 11 137,5 11 137,5 12 150 10 125 11 137,5 9 13 162,5 10 125 13 162,5 11 137,5 10 125 10 13 162,5 12 150 9 112,5 11 137,5 8 100 11 13 162,5 12 150 9 112,5 11 137,5 11 137,5 12 12 150 9 112,5 9 112,5 10 125 9 112,5 13 14 175 10 125 14 175 13 162,5 12 150 14 12 150 12 150 10 125 13 162,5 11 137,5 15 12 150 12 150 12 150 13 162,5 8 100 16 10 125 12 150 13 162,5 12 150 11 137,5 17 9 112,5 10 125 15 187,5 13 162,5 10 125 18 10 125 9 112,5 13 162,5 14 175 9 112,5 19 12 150 11 137,5 12 150 13 162,5 10 125 20 9 112,5 11 137,5 12 150 13 162,5 10 125 21 12 150 12 150 12 150 13 162,5 11 137,5 22 9 112,5 12 150 11 137,5 13 162,5 11 137,5 23 11 137,5 11 137,5 13 162,5 13 162,5 9 112,5 24 12 150 12 150 14 175 12 150 10 125 25 10 125 12 150 14 175 11 137,5 10 125

(17)

51

LAMPIRAN 5

Oneway

Descriptives diameter testis

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

Saus1 5 1.4920E2 3.29014 1.47139 145.1148 153.2852 145.00 153.00

saus2 5 1.5720E2 10.68059 4.77650 143.9383 170.4617 149.50 175.50

saus3 5 1.4000E2 7.92938 3.54612 130.1544 149.8456 130.00 148.50

kontrol positif 5 1.3640E2 8.04984 3.60000 126.4048 146.3952 128.00 145.00

kontrol negatif 5 1.6260E2 24.91335 11.14159 131.6660 193.5340 133.00 190.50

Total 25 1.4908E2 15.74913 3.14983 142.5791 155.5809 128.00 190.50

Test of Homogeneity of Variances diameter testis

Levene Statistic df1 df2 Sig.

7.161 4 20 .001

ANOVA diameter testis

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 2459.840 4 614.960 3.521 .025

Within Groups 3493.000 20 174.650

(18)

52

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons diameter testis LSD (I) kelompok perlakuan (J) kelompok perlakuan Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

Saus1 saus2 -8.00000 8.35823 .350 -25.4350 9.4350

saus3 9.20000 8.35823 .284 -8.2350 26.6350

kontrol positif 12.80000 8.35823 .141 -4.6350 30.2350

kontrol negatif -13.40000 8.35823 .125 -30.8350 4.0350

saus2 Saus1 8.00000 8.35823 .350 -9.4350 25.4350

saus3 17.20000 8.35823 .053 -.2350 34.6350

kontrol positif 20.80000* 8.35823 .022 3.3650 38.2350

kontrol negatif -5.40000 8.35823 .526 -22.8350 12.0350

saus3 Saus1 -9.20000 8.35823 .284 -26.6350 8.2350

saus2 -17.20000 8.35823 .053 -34.6350 .2350

kontrol positif 3.60000 8.35823 .671 -13.8350 21.0350

kontrol negatif -22.60000* 8.35823 .014 -40.0350 -5.1650

kontrol positif Saus1 -12.80000 8.35823 .141 -30.2350 4.6350

saus2 -20.80000* 8.35823 .022 -38.2350 -3.3650

saus3 -3.60000 8.35823 .671 -21.0350 13.8350

kontrol negatif -26.20000* 8.35823 .005 -43.6350 -8.7650

kontrol negatif Saus1 13.40000 8.35823 .125 -4.0350 30.8350

saus2 5.40000 8.35823 .526 -12.0350 22.8350

saus3 22.60000* 8.35823 .014 5.1650 40.0350

kontrol positif 26.20000* 8.35823 .005 8.7650 43.6350

(19)

53

LAMPIRAN 6

FOTO-FOTO PENELITIAN

1. Saos Tomat dan Cisplatin

2. Pemberian Aquades dan Saos Tomat

(20)

54

4. Dislokasi Servikal

5. Pengambilan Data

6. Preparat Histopatologis Perbesaran 10x

(21)

55

Kelompok Kontrol Negatif

Kelompok Saos Tomat Dosis I

(22)

56

Kelompok Saos Tomat Dosis III

7. Preparat Histopatologis Perbesaran 40 X

Kelompok Kontrol Positif

(23)

57

Kelompok Saos Tomat Dosis I

Kelompok Saos Tomat Dosis II

(24)

58

RIWAYAT HIDUP

Nama : Alvin Juwono

NRP : 0610047

Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang, 03 Oktober 1988

Alamat : Jl. Babakan Jeruk VI no.6 bandung Riwayat Pendidikan :

TK Sampangan Pekalongan, 1992 SD Pius Pekalongan, 1994

SLTP Pius Pekalongan, 2000 SMA BPK 1 Bandung, 2003

(25)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya salah satu tujuan pernikahan adalah melangsungkan generasi penerus dengan memiliki anak, tetapi pada jaman sekarang ini, banyak pasangan suami istri yang mengalami masalah ketidaksuburan baik dari pihak suami maupun istri atau keduanya. Infertilitas adalah kegagalan pasangan usia reproduktif untuk memiliki anak setelah satu tahun melakukan hubungan seksual aktif tanpa alat kontrasepsi (WHO, 1995).

60 – 70% pasangan yang telah menikah akan memiliki anak pada tahun pertama pernikahan mereka, 20% akan memiliki anak pada tahun ke 2 dari usia pernikahan mereka, dan 10 – 20% sisanya akan memiliki anak pada tahun ke 3 atau lebih atau tak akan pernah memiliki anak (Tono Djuwantono, 2008).

Pada pasangan suami istri yang tidak subur, bukan berarti mereka mengalami kondisi infertil yang sesungguhnya, terdapat dua syarat utama agar sukses terjadi pembuahan, pertama suami harus memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan spermatozoa ke dalam organ reproduksi istri, kedua istri memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan ovum (Tono Djuwantono, 2008). Pada kasus infertilitas, 30 – 50% kasus adalah infertlitas pria. Ada banyak faktor risiko yang mengakibatkan pria infertil, yaitu merokok, kemoterapi pada kanker testis, varikosele, obstruksi saluran testis, kelainan genetik, kanker testis, infeksi traktus urinarius, kelainan imunologis dan endokrinologi. Semua faktor risiko tersebut pada dasarnya memiliki satu mekanisme, yaitu menghasilkan reactive oxygen species (ROS) atau radikal bebas, terutama lipid peroksida. Radikal bebas ini dapat mengakibatkan kehancuran sel testis (de Lamirande et al, 1995).

Pada sebagian besar pria yang menderita kanker testis, akan mengalami infertilitas setelah kemoterapi. Obat kemoterapi seperti cisplatin tak hanya menghancurkan sel kanker, namun juga menghancurkan sel testis yang normal. Kerusakan jaringan testis tak terhindarkan (Department of growth and reproduction, 1995).

(26)

2

terapi yang cocok untuk mengatasi masalah infertilitas pria (Aitken et al, 1998). Banyak antioksidan yang dapat digunakan untuk masalah infertilitas pria yaitu, SOD, katalase, glutathione peroksidase, taurin, hipotaurin, vitamin C, vitamin E, dan likopen (Palan & Naz Arch Androl 1996). Dari semua antioksidan tersebut di atas, ternyata likopen adalah antioksidan yang paling cocok untuk mengatasi masalah infertilitas pria, karena likopen terserap dengan dosis tinggi di dalam testis (Stahl & Sies, 1996).

Likopen banyak terdapat dalam tomat (Solanum lycopersicum), terutama dalam tomat yang telah diolah atau dipanaskan, seperti pasta tomat. Banyak orang di Indonesia lebih senang menkonsumsi tomat segar, atau saos tomat daripada pasta tomat.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka pernyataan penelitian dapat dicantumkan sebagai berikut:

Apakah pemberian saos tomat (Solanum lycopersicum) meningkatkan diameter tubulus seminiferus mencit galur DDY yang telah diinduksi cisplatin.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan tomat sebagai suplemen infertilitas pria.

1.3.2 Tujuan Penelitian

(27)

3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh likopen pada saos tomat (Solanum lycopersicum) terhadap perbaikan fertilitas.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberi informasi mengenai terapi alternatif untuk mengatasi infertilitas pria, terutama yang disebabkan kemoterapi cisplatin.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Radikal bebas dapat mengakibatkan infertilitas pada pria, antara lain yang berpengaruh pada testis adalah merokok, kemoterapi kanker testis, varikosele, obstruksi saluran testis, kelainan genetik, kanker testis, infeksi traktus urinarius, kelainan imunologis dan endokrinologi. Obat kemoterapi kanker testis yang sering digunakan adalah cisplatin, penggunaan cisplatin merupakan suatu dilemma, jika kanker testis disembuhkan, kemungkinan besar pasien akan infertil (de Lamirande et al, 1995).

Hasil penelitian membuktikan bahwa 25% pria infertil memiliki kadar radikal bebas yang tinggi pada spermanya. Hal ini mendorong para peneliti mencari tahu efek radikal bebas pada sperma. Ternyata radikal bebas tak hanya menghancurkan jaringan normal testis, namun juga merusak sperma. Radikal bebas merusak bagian tengah sperma, sehingga motilitas sperma menurun (Iwasaki, 1992).

(28)

4

taurin, hipotaurin, vitamin C, vitamin E, dan likopen. (Palan & Naz Arch Androl 1996). Dari semua antioksidan tersebut yang diatas, ternyata likopen adalah antioksidan yang paling cocok untuk mengatasi infertilitas pria, karena likopen adalah antioksidan yang terserap dengan dosis paling tinggi di dalam testis (Stahl & Sies, 1996).

Likopen paling banyak ditemukan dalam tomat, terutama tomat yang telah mengalami pemanasan, seperti pasta tomat. Pada penelitian, diketahui bahwa pemanasan akan melemahkan ikatan likopen dengan dinding sel tomat (Weisburger, 2002). Di Indonesia, orang lebih suka menkonsumsi saos tomat daripada pasta tomat. Perlu diteliti, apakah saos tomat dapat digunakan sebagai alternatif sumber likopen untuk mengobati infertilitas pria.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Saos tomat (Solanum lycopersicum) dapat meningkatkan diameter tubulus seminiferus mencit

jantan yang diinduksi dengan cisplatin

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitan prospektif eksperimental laboratorium sungguhan dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang bersifat komparatif. Data yang diukur adalah rata-rata diameter tubulus seminiferus. Data dianalisis secara statistik dengan metode uji ANAVA satu arah dengan α = 0,05 dan dilanjutkan dengan uji beda rata - rata metode LSD. Tingkat kemaknaan berdasarkan nilai p ≤ 0,05

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(29)

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Saos tomat (Solanum lycopersicum) dosis II dapat meningkatkan diameter tubulus seminiferus mencit yang diinduksi cisplatin.

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek saos tomat terhadap jumlah sel Sertoli yang berperan dalam proses spermatogenesis yang diinduksi cisplatin.

2. Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan produk olahan tomat lain dan berbagai varietas tomat serta membandingkan efektivitasnya masing-masing produk dalam meningkatkan fertilitas.

(30)

41

DAFTAR PUSTAKA

Aitken et all, 1998. Oxidative stress and male infertility—a clinical perspective.

http://humupd.oxfordjournals.org/cgi/content/full/dmn004v1. 1 April 2009.

Agarwal S., Rao A.V. 2000. Tomato Lycopene and Its Role in Human Health and Chronic Disease. CMAJ. 163(6): 739-44. http://www.cmaj.ca/cgi/reprint/163/6/739. 1 April 2009.

Akmal Taher. 2008. Infertilitas pada Pria. http://www.asrihospital.com/?q=node/52. 6 November 2009.

Arab L., Steck S. 2000. Lycopene and Cardiovascular Disease. Am J Clin Nutr., 71(suppl):1691S-5S. http://www.ajcn.org/cgi/reprint/71/6/1691S. 15 Januari 2009.

Aucky Hinting et al. 2001. Study Protokol Penatalaksanaan dan Efektivitas Pengobatan Infertilitas Pria. http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2000-aucky-989-infertilit&node=124&start=836. 6 November 2009.

Baghci K., Puri S. 1998. Free Radicals and Antioxidants in Health and Disease. Vol.4, Issue 2. p. 350-360. http://www.emro.who.int/Publications/EMHJ/0402/21.htm. 1 April 2009.

Bloom W., Fawcett D.W. 1975. A Textbook of Histology. 10th ed. Toronto: W.B. Saunders Company. P. 805-812, 819-841. 1 April 2009.

De Lamirande et all, 1995. Oxidative stress and male infertility—a clinical perspective.

http://humupd.oxfordjournals.org/cgi/content/full/dmn004v1. 1 April 2009.

Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2001. Inventaris Tanaman Obat Indonesia III. Jakarta. Hal 313-314.

Department of growth and reproduction, 1995. Oxidative stress and male infertility—a clinical perspective. http://humupd.oxfordjournals.org/cgi/content/full/dmn004v1. 1 April 2009.

Eroschenko V.P. 2003. Sistem reproduksi Pria. Dalam: Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal 279-280.

Ganong W.F. 2003. Gonad : Perkembangan dan fungsi system reproduksi. Dalam: H.M.Djauhari Widjajakusumah ed: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta : EGC. Hal. 408-416. Guyton A.C. and Hall J.E. 1997. Fisiologi Reproduksi dan Hormonal Pria. Dalam A.C.Guyton and J.E. Hall ed: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hal. 1265-1275.

Hery Winarsi. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius

(31)

42

Ishikawa T., Fujioka H. Fujisawa M. 2004. Clinical and Hormonal Findings in Testicular Maturation Arrest.

http://www.blackwell-synergy.com/doi/pdf/10.1111/j.1464-410X.2004.05163.x?cookieSet=1. 15

September 2009.

Iwasaki, 1992. Oxidative stress and male infertility—a clinical perspective.

http://humupd.oxfordjournals.org/cgi/content/full/dmn004v1. 1 April 2009.

Junqueira L.C., Carneiro J., Kelley R.O. 1997. Sistem Reproduksi Pria. Dalam: Sugiarto Komala dan Alex Santosa Ed.: Histologi Dasar. Edisi 8. Jakarta: EGC. Hal. 418-432.

Katzung B.G. 2004. Obat-obat Kemoterapi. Dalam: Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Hal.310.

Made Astawan. 2008. Sehat dengan Sayuran. Jakarta: PT. Dian Rakyat

Muhammad Ahkam Subroto. 2008. Real Food True Health. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka O‟Donnell L., Robertson K.M., Jones M.E., Simpson E.R. 2001. Estrogen and Spermatogenesis. Endocrine Reviews, 22(3): 289-318

Palan & Naz Arch Androl, 1996. Oxidative stress and male infertility—a clinical perspective.

http://humupd.oxfordjournals.org/cgi/content/full/dmn004v1. 1 April 2009.

Slomianka L. 2004. Blue histology – male reproductive system.

http:/www.combiphar.com/news_print.php?id_news=2499&id_sub=10. 5 November 2009. Sri Kumalaningsih. 2007. Antioksidan Alami. Surabaya: Trubus Agrisarana. Hal 65. Stahl & Sies, 1996. Oxidative stress and male infertility—a clinical perspective.

http://humupd.oxfordjournals.org/cgi/content/full/dmn004v1. 1 April 2009.

Tono Djuwantono. 2008. Sekilas Tentang Reproduksi Pria. Dalam: Hanya 7 Hari Memahami Infertilitas. Jakarta: Penerbit PT Refika Aditama. Hal 9 -18.

Wikipedia.2007. Tomato. http://en.wikipedia.org/wiki/tomato. 3 April 2009. Weisburger J.H. 2002. Lycopene and Tomato Products in Health Promotion.

http://www.ebmonline.org/cgi/reprint/22710/924.pdf. 12 April 2009.

World Health Organization. 1995. Infertility.

Gambar

TABEL PENGAMATAN HASIL PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Statistik inferensi atau statistik induktif : bagian dari statistik yang mempelajari mengenai penafsiran dan penarikan kesimpulan yang berlaku secara umum dari data yang

Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang Pasa} 1 angka 7, PasaI 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 64, Pasal

Dalam analisis data hasil penyelidikan kecelakaan berat yang terjadi di PT Leighton Contractors Indonesia-Wahana Coal Mine Project, Desa Sei Cuka-Tanah Laut,

Utafiti huu una umuhimu mkubwa kijamii na kifasihi. Hii ni kwa sababu utakuwa ni wa kwanza kuchunguza kwa kina Ukahaba katika riwaya za Kiswahili za Vuta N’kuvute na

Transliterasi dengan metode direct yang mentransliterasi tiap karakter kedalam teks jawi mampu mengurangi homograf secara umum dan untuk menangani homograf yang memiliki vokal

Termasuk dari penjelasan ringkas yang saya lakukan pada i’rab dan i’lal adalah mengacu pada ayat yang telah berlalu dalam surat yang lebih dahulu, terkadang

Yang menarik di sini adalah bahwa dalam gambar belajar atau membaca baik laki-laki maupun perempuan perbedaanya pada belajar kelompok ( group learning ) hanya divisualisasikan

Bahwa berdasarkan segala fakta hukum, maka Hakim berpendapat materi permohonan Pemohon dinilai cukup beralasan menurut hukum memohon didalam melakukan perbuatan hukum