• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PANTUN DI SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PANTUN DI SEKOLAH DASAR."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IV SDN Cisugih Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Ade Yana Sutisna

NIM. 1007979

PROGRAM S 1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS TASIKMALAYA 2014

(2)

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

Oleh Ade Yana Sutisna

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Ade Yana Sutisna 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN KONSEP PENJUMLAHAN

DAN PENGURANGAN PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IV SDN Cisugih Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya)

Oleh: Ade Yana Sutisna

NIM. 1007979

Disetujui Oleh : Pembimbing I,

Drs. Yusuf Suryana, M.Pd NIP. 195807051986031004

Pembimbing II,

Drs. H. Akhmad Nugraha, M.Si NIP. 195910271986111001

Mengetahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(4)

ADE YANA SUTISNA

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IV SDN Cisugih Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I,

Drs. Yusuf Suryana, M.Pd NIP. 195807051986031004

Pembimbing II,

Drs. H. Akhmad Nugraha, M.Si NIP. 195910271986111001

Diketahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(5)

LEMBAR PERSETUJUAN UJIAN SIDANG

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA PEMBELAJARAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN

(Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IV SDN Cisugih Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I,

Drs. Yusuf Suryana, M.Pd NIP. 195807051986031004

Pembimbing II,

Drs. H. Akhmad Nugraha, M.Si NIP. 195910271986111001

Diketahui,

Ketua Program Studi S1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya

(6)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Penggunaan Metoe Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya) ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika dan keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko dan sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klain dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Tasikmalaya, Mei 2014 Yang membuat pernyataan

(7)

i ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Pembelajaran Matematika Di Kelas IV

SDN Cisugih Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya)

Ade Yana Sutisna NIM. 1007979

Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran adalah banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami konsep tertentu dalam matematika karena penguasaan konsep dasar sebagai prasyaratnya kurang dipahami atau dikuasai. Misalnya : siswa kurang memahami konsep pengurangan, perkalian dan penjumlahan. Hal tersebut disebabkan antara lain karena penggunaan metode pembelajaran yang dipilih guru mungkin kurang tepat maka diperlukan suatu pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman siswa. Secara umum tujuan penelitian dirumuskan yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya. Metode penemuan merupakan suatu prosedur pembelajaran yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi-manipulasi objek dan lain-lain percobaan, sebelum sampai pada generalisasi. Pertanyaan-pertanyaan tersebut biasanya disusun dalam bentuk tugas-tugas yang harus dilakukan siswa. Dengan mengikuti tugas-tugas tersebut akhirnya siswa-siswa itu digeneralisasikan dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang ditempuh dalam dua siklus. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa: hasil analisis kemampuan guru dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran diketahui rata-rata nilai siklus I 1.61%, siklus II 3.37%, meningkat sbesar 1.76%. Penampilan guru dalam proses pembelajaran siklus I nilai rata-rata 1.59%, siklus II 3.2%, terjadi peningkatan sebesar 1.61%. Kinerja siswa siklus I rata-rata 2.25%, siklus II 3.55%, mengalami peningkatan sebesar 1.3%. Hasil evaluasi siklus I rata-rata 43,15, siklus II 83,63, meningkat sebesar 40,13, dengan adanya peningkatan tersebut maka telah memenuhi KKM yang ditetapkan sebesar 60.

(8)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Ucapan Terima Kasih ... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

Daftar Gambar ... vii

Daftar Lampiran ... viii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah... Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRANDAN

HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Efektivitas Proses Belajar Mengajar ... Error! Bookmark not defined. B. Pengertian Metode Penemuan ... Error! Bookmark not defined. C. Konsep Dasar Metode Penemuan ... Error! Bookmark not defined. D. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Penemuan ... Error! Bookmark not defined.

E. Model pembelajaran Inkuiri Pendekatan Penemuan Terbimbing ... Error! Bookmark not defined.

F. Alasan Pemilihan Metode Penemuan dalam Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

G. Konsep Pecahan ... Error! Bookmark not defined. H. Pengertian Matematika ... Error! Bookmark not defined. I. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar .... Error! Bookmark not defined.

(9)
(10)

A. Model Penelitian Tindakan Kelas ... Error! Bookmark not defined. B. Setting Penelitian ... Error! Bookmark not defined. C. Definisi Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. D. Definisi Konseptual ... Error! Bookmark not defined. E. Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined. F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

(11)

DAFTAR TABEL

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rpp Siklus IError! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 2 Lembar Evaluasi Siswa Siklus IError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 3 Lembar Kerja Siswa Siklus I ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 4 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus IError! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 5 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus IError! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 6 Penilaian Kegiatan Belajar Siswa Siklus IError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rpp Siklus IIError! Bookmark not

defined.

LAMPIRAN 8 Lembar Evaluasi Siswa Siklus IIError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 9 Lembar Kerja Siswa Siklus II . Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 10 Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus IiError! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 11 Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Siklus IIError! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 12 Penilaian Kegiatan Belajar Siswa Siklus IIError! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 13 Sk Judul Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 14 Surat Ijin Penelitian Dari Kantor KesbangError! Bookmark not defined. LAMPIRAN 15 Foto Kegiatan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam deskripsi pembelajaran matematika disebutkan bahwa pelajaran matematika bertujuan menumbuh kembangkan kemampuan bernalar, yaitu berfikir sistematik, logis dan kritis. Kemampuan-kemampuan tersebut diaplikasikan melalui konsep-konsep bilangan, geometri dan pengolahan data. Konsep-konsep dasar tersebut perlu benar-benar dikuasai siswa. Penguasaan konsep dasar tersebut sangatlah penting karena akan saling berkaitan dan merupakan prasyarat untuk menguasai konsep berikutnya.

Kenyataan menurut pengalaman peneliti banyak siswa yang mengalami kesulitan memahami konsep tertentu dalam matematika karena penguasaan konsep dasar sebagai prasyaratnya kurang dipahami atau dikuasai. Misalnya : siswa kurang memahami konsep pengurangan, perkalian dan penjumlahan. Hal tersebut disebabkan antara lain karena penggunaan metode pembelajaran yang dipilih guru mungkin kurang tepat.

Ruseffendi (1988 , hlm. 328) mengemukakan “Bagian terbesar dari matematika yang anak-anak pelajari di sekolah tidak diperoleh melalui penemuan (discovery) tetapi diperoleh melalui pemberitahuan (dengan cara ceramah / kuliah / ekpositori), bacaan, meniru, melihat, mengamati dan semacamnya”.

Konsep dasar pecahan di Sekolah Dasar diajarkan di kelas IV semester II. Untuk meningkatkan kemampuan menguasai konsep dasar pecahan diajarkan melalui metode penemuan. Metode ini dipilih karena memiliki ciri seperti yang dikemukakan Ruseffendi (1988 , hlm. 328) “bahwa belajar melalui penemuan berpusat kepada anak”. Lebih lanjut Ruseffendi (1988 , hlm. 330) mengemukakan bahwa “menemukan sesuatu oleh sendiri dapat menumbuhkan rasa percaya pada dirinya sendiri, dapat meningkatkan motivasi, melakukan pengkajian lebih lanjut, dapat menumbuhkan sikap positif terhadap matematika”. Salah satu cara untuk mengaktifkan kembali siswa dalam belajar khususnya konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama adalah dengan

(15)

2

meggunakan metode penemuan. Secara umum, manfaat metode penemuan dalam proses pembelajaran matematika konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efesien.

Kenyataan di SDN Cisugih menunjukkan bahwa pelajaran matematika khususnya materi konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV, pemahaman siswa terhadap konsep materi pelajaran kurang, sehingga penguasaan materi pelajaran rendah, siswa kurang memahami materi tentang konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan diantaranya : tidak bisa melakukan penjumlahan dan pengurangan pecahan, siswa tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan guru yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan pecahan, tidak semua siswa dapat mengerjakan soal-soal latihan dengan baik, nilai rata-rata ulangan matematika tidak memenuhi KKM yang ditetapkan.

Setelah dianalisis faktor-faktor dari masalah tersebut, yaitu : penjelasan guru dalam menyampaikan materi pecahan tidak jelas. Guru tidak menggunakan metode yang menyenangkan dan merangsang kreativitas siswa, guru kurang memberikan latihan-latihan soal yang menuntut siswa bekerja dengan caranya masing-masing. Dalam keadaan seperti ini guru dituntut supaya kreatif dalam mengembangkan ide untuk dilaksanakan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti berupaya memecahkan permasalahan yang terjadi dalam materi konsep pecahan dengan melaksanakan penelitian Tindakan Kelas, dengan judul “Penggunaan Metode Penemuan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Dari hasil diskusi dengan teman sejawat terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu :

(16)

3

b. Rendahnya penguasaan siswa konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan pelajaran yang diberikan oleh guru.

c. Siswa kurang motivasi dalam mengikuti pelajaran.

d. Siswa kesulitan memahami penjelasan tentang pecahan yang diterangkan oleh guru.

e. Siswa kurang respon dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru apalagi kalau ditanya tidak ada yang berani menjawab.

f. Rendahnya pemahaman siswa tentang konsep pecahan. 2. Rumusan Masalah

Setelah diuraikan pada identifikasi masalah, maka dalam penelitian ini permasalahan dirumuskan secara umum dan khusus.

a. Rumusan secara umum

Secara umum rumusan masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah penggunaan metode penemuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya?

b. Rumusan secara khusus

Secara khusus perumusan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran dengan penggunaan metode penemuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan ?

2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan metode penemuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan?

3) Bagaimanakah hasil pembelajaran dengan penggunaan metode penemuan pada pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum Penelitian

(17)

4

pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya. 2. Tujuan Khusus Penelitian

Secara khusus tujuan penelitian dirumuskan sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran dengan penggunaan metode penemuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan metode penemuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan

c. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan penggunaan metode penemuan pada pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

b. Manfaat secara teoritis dari hasil penelitian ini diharapakan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan metode yang dapat merangsang peningkatan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis a. Guru

1) Memberikan gambaran mengenai manfaat metode penemuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Memberikan pengalaman pada guru dalam merancang, mengaplikasikan metode penemuan pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar sehingga menciptakan pembelajaran yang aktif dan kreatif juga menyenangkan.

(18)

5

b. Siswa

1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

2) Membantu mengembangkan minat, motivasi, serta potensi belajar siswa dalam pelajaran matematika.

3) Membantu dalam hasil belajar dan melatih siswa memanfaatkan metode penemuan sebagai metode pembelajaran dalam pendidikan. 4) Meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas karena dapat

menghilangkan rasa jenuh selama proses pembelajaran. c. Sekolah

1) Memecahkan permasalahan dalam penggunaan metode penemuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep bilangan bulat.

2) Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan pembelajaran yang lebih kreatif dalam menerapkan pelaksanaan kurikulum di masa yang akan datang.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Prosedur Organisasi Skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN, Berisi Latar Belakang Masalah, Identifikais dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian dan Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN, Membahas teori yang melandasi rumusan masalah serta penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang diterapkan dalam Penelitian Tindakan Kelas, pokok bahasan yang terkait dengan pelaksanaan penelitian, kerangka berpikir dan hipotesis Tindakan.

BAB III METODE PENELITIAN, Meliputi Model Penelitian Tindakan Kelas, Setting Penelitian, Fokus Tindakan, Prosedur pengumplan Teknik

Pengumpulan dan Analisis Data, Kriteria Keberhasilan.

(19)

6

(20)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Penelitian Tindakan Kelas

Metode Penelitian adalah cara untuk memecahkan suatu permasalahan secara ilmiah, sistematis, logis, dan faktual, metode tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (Clasroom Action Reserch) merupakan salah satu jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh guru atau pengajar, yang dapat dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan.

Model PTK yang dipilih adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Prosedur penelitian ini akan direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu merencanakan, melakukan tindakan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Satu siklus tindakan sama dengan satu tindakan pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Untuk selanjutnya istilah siklus tindakan identik dengan tindakan pembelajaran. Di bawah ini dijelaskan alur Penelitian Tindakan Kelas.

Setelah dilakukan refleksi, biasanya muncul permasalahan baru yang perlu mendapat perhatian. Tim Pelatih Proyek PGSM (1999, hlm. 7) mengemukakan bahwa “Timbulnya permasalahan baru perlu dilakukan perencanaan ulang dan refleksi ulang sampai permasalahan dapat teratasi.”

Penelitian tindakan kelas layaknya tidak menggunakan istilah populasi, penarikan sampel, maupun kelas kontrol, tetapi menggunakan istilah subjek penelitian. Hal ini, disebabkan dalam tujuan penelitian tindakan kelas adalah perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran serta berkesinambungan. Tim Pelatih Proyek PGSM (1999, hlm. 15) menjelaskan bahwa “Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layaknya professional guru dalam menangani proses belajar mengajar.”

(21)

21

Satu siklus tindakan sama dengan satu kali tindakan pembelajaran dengan alokasi waktu 2x40 menit. Untuk selanjutnya istilah siklus tindakan identik dengan tindakan pembelajaran.

Gambar 3.1

Model Kemmis dan Mc Taggart (Nurhamzah, 2010, hlm. 81)

Setelah dilakukan refleksi, biasanya muncul permasalahan baru yang perlu mendapat perhatian. Tim Pelatih Proyek PGSM (1999, hlm. 7) mengemukakan bahwa “Timbulnya permasalahan baru perlu dilakukan perencanaan ulang dan refleksi ulang sampai permasalahan dapat teratasi”.

Observasb Awal

Perencanaan I

Refleksb I

Pelaksanaan dan Observasb I

Perencanaan II

Hasbl Penelbtban Refleksb II

(22)

22

B. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SDN Cisugih, Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya di kelas IV semester 2 tahun pelajaran 2013/2014 yang dilakukan mulai dari bulan februari sampai dengan bulan Maret 2014 meliputi studi pendahuluan, persiapan, pelaksanaan dan evaluasi hasil kegiatan

2. Subjek

Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas ini:

a. Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih Kecamatan Jatiwaras Kabupaten Tasikmalaya, yaitu:

1) Laki-laki : 9 orang 2) Perempuan : 10 orang

b. Guru Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Sindangbarang, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya

1) Nama : Jajang Amir Wahyudin 2) Pendidikan : D.2 PGSD

3) Pengalaman kerja : 4 tahun

3. Definisi operasional variabel dan definisi konseptual C. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan untuk pemecahan permasalahan yang diteliti, terdiri atas:

1) Variabel Input

a. Kemampuan awal guru dalam membuat perencanaan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.

(23)

23

c. Kemampuan awal hasil belajar siswa konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.

2) Variabel Proses

a. Upaya guru dalam membuat perencanaan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.

b. Upaya guru dalam melaksanakan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.

c. Upaya guru hasil belajar siswa konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya. 3) Variabel Hasil

a. Peningkatan guru dalam membuat perencanaan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.

b. Peningkatan guru dalam melaksanakan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya.

c. Peningkatan hasil belajar siswa konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya. D. Definisi Konseptual

(24)

24

sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri (Ruseffendi, 1988 , hlm. 329-334). 2) Hasil Belajar adalah hasil yang diraih oleh siswa dari aktivitas belajarnya

yang ditempuh untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat diwujudkan dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku dan pada umumnya dinyatakan dalam bentuk simbol huruf atau angka-angka. 3) Pecahan merupakan bagian dari bilangan rasional yang dapat di tulis

dalam bentuk b a

dengan a dan b bilangan bulat dan b tidak sama dengan

nol.

E. Prosedur Penelitian

4. Orientasi dan Identifikasi Masalah

Orientasi dan identifikasi masalah merupakan tahap awal dalam kegiatan penelitian. Hasil orientasi dan identifikasi masalah disusun berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap pembelajaran di kelas. Pengamatan terhadap situasi pembelajaran di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, dideskripsikan sebagai berikut:

a. Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah dengan berfokus pada perencanaan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih. b. Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah dengan

berfokus pada pelaksanaa+n pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih. c. Melakukan kegiatan orientasi dan identifikasi masalah terhadap

pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih.

(25)

25

5. Perencanaan Tindakan Penelitian

a. Penentuan siklus tindakan penelitian

Siklus tindakan penelitian direncanakan dalam tiga siklus, bila ternyata pada siklus ke dua sudah berhasil maka siklus ke tiga akan dihentikan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dipergunakan ialah adaptasi dari Kemmis dan Taggart.

b. Penetapan teknik pelaksanaan tindakan penelitian

Teknik pelaksanaan tindakan penelitian terdiri atas empat kegiatan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun PTK yang digunakan adalah model Kemmis dan Tagart, yaitu kegiatan tindakan dan observasi dilaksanakan secara serempak.

c. Penetapan fasilitas dan instrumen tindakan penelitian

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam tindakan penelitian ini adalah: observasi dan tes tertulis. Lembar observasi adalah untuk mengamati rencana pembelajaran yang disusun guru, proses pembelajaran yang dilaksanakan guru, dan faktor pendukung serta penghambat pembelajaran konsep Pecahan. Sedangkan tes tertulis adalah untuk mengukur keberhasilan siswa dalam pembelajaran.

1) Tes tertulis

Tes tertulis dilakukan pada akhir pembelajaran. Tes yang dilakukan di akhir pembelajaran disebut postest dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran setelah dilakukan tindakan.

2) Observasi

(26)

26

6. Pelaksanaan Tindakan Penelitian a. Tindakan Pembelajaran Siklus 1

Tindakan pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alur pembelajaran sebagai berikut:

1) Guru membuat rancangan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, hasil orientasi dan identifikasi pra tindakan.

2) Guru melaksanakan proses pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan metode penemuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, hasil orientasi dan identifikasi pra tindakan.

3) Guru merefleksi rencana pembelajaran, proses pembelajaran, hasil belajar siswa, dan faktor pendukung dan penghambat pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan metode penemuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, hasil orientasi dan identifikasi pra tindakan.

b. Tindakan Pembelajaran Siklus 2

Tindakan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dengan alur pembelajaran sebagai berikut:

1) Guru membuat rancangan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, hasil refleksi siklus I.

(27)

27

3) Guru merefleksi rencana pembelajaran, proses pembelajaran, hasil belajar siswa, dan faktor pendukung dan penghambat konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan metode penemuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, hasil hasil refleksi siklus I.

1. Refleksi Pelaksanaan Tindakan Penelitian

Refleksi tindakan penelitian adalah melakukan refleksi dari keseluruhan tindakan penelitian (siklus 1 dan siklus 2). Sedangkan tindakan penelitian adalah melaksanakan penelitian (siklus 1 dan siklus 2). F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

7. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Teknik observasi

Observasi ini dilakukan pada setiap pertemuan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observer mengamati segala aktivitas siswa dan tindakan dalam kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran konsep Pecahan dengan metode penemuan. Lembar observasi ini harus diisi oleh observer secara objektif dan mengacu kepada semua indikator yang ada dengan diikuti catatan dan diserahkan kepada peneliti setelah selesai proses pembelajaran.

b. Tes atau Penilaian

Tes digunakan pada proses dan akhir pembelajaran dengan tujuan untuk menjaring data tentang hasil belajar siswa

c. Analisis Deskriptif

Teknis anaslisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan seluruh rangkaian penelitian mulai dari perencanaan sampai tahap refleksi. 8. Teknik Analisis Data

(28)

28

pembuatan rancangan pembelajaran dan penilaian kinerja guru adalah ditentukan seperti berikut : (A) Sangat Baik : jika aspek deskriptor dipenuhi 85%-100%, (B) Baik : jika aspek deskriptor dipenuhi 70 %-84%, Cukup : (C) jika aspek deskriptor dipenuhi 55%-69%, (D) Kurang : jika aspek deskriptor dipenuhi 55%.

Analisis data hasil penelitian menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis dilakukan pada setiap siklus pembelajaran dengan menggunakan tahapan sebagai berikut:

a. Pengumpulan data hasil Penelitian Tindakan Kelas yaitu mengobservasi tentang hasil belajar dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, serta mengevaluasi hasil tindakan keseluruhan.

b. Pengelompokan data, yaitu memilah-milah data hasil observasi perencanaan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan Pecahan dengan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih.

c. Interpretasi dan refleksi data adalah mengkalimatkan hasil observasi tentang perencanaan pembelajaran konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan, kemampuan guru tentang keterampilan mendemonstrasikan dengan menggunakan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih. Berdasarakan tingkatan pencapaian, misalnya: baik sekali, baik, cukup baik, dan kurang baik.

d. Sedangkan rekomendasi dan tindak lanjut ditentukan berdasarkan hasil refleksi data, observasi tentang perencanaan pembelajaran konsep Pecahan dengan metode penemuan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cisugih, serta mengevaluasi hasil tindakan keseluruhan.

(29)

434

4

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Setelah selesai pada tahap pengolahan data–data penelitian dan serta mempertimbangkan dengan berbagai saran yang ada pada saat penelitian berlangsung maka peneliti mencoba menuangkan kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Kemampuan guru dalam menyusun rancangan perencanaan pembelajaran dengan metode penemuan pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dimulai dengan pembuatan perangkat pembelajaran berupa penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan hasil analisis kemampuan guru dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran diketahui bahwa rata-rata nilai siklus satu 1,61 atau 36,25%, sedangkan nilai rata-rata siklus dua 3,37 atau 84,32%, dari siklus satu ke siklus dua meningkat sebesar 1,76 atau 43,92%, dapat dijelaskan bahwa kemampuan guru dalam merancang rencana pembelajaran mengalami peningkatan karena telah memenuhi batas minimal ketuntasan yang ditetapkan sebesar 70% dari indikator yang ditetapkan.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan sangat terlihat sekali perubahan yang terjadi pada penampilan guru. Selain itu, penampilan guru dalam proses pembelajaran siklus satu nilai rata-rata 1,59 atau 39,84%, siklus dua rata-rata 3,20 atau 87,05%.

Berdasarkan nilai siklus satu ke siklus dua terjadi peningkatan kemampuan guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran sebesar 1,61 atau 41,37%, sehingga dapat dijelaskan bahwa penampilan guru dalam pelaksanaan pembelajaran telah memenuhi kriteria ketuntasan yang ditetapkan minimal 70%.

(30)

44 4

Selanjutnya kinerja siswa siklus satu rata-rata 2,25 atau 56,25%, siklus dua rata-rata 3,55 atau 88.75%. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja siswa pada pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dari siklus satu ke siklus dua mengalami peningkatan sebesar 1,35 atau 48,75%.

3. Penggunaan metode Penemuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa ditandai dengan meningkatnya hasil evaluasi akhir siklus satu ke evaluasi akhir siklus dua, adalah :

a. Nilai rata-rata hasil evaluasi siswa pada siklus I adalah 43,15 pada siklus II adalah 83,63. ada kenaikan 40,13. Rata-rata tersebut telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan sebesar 60.

b. Analisis hasil evaluasi siswa telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal ditandai dengan tidak adanya siswa yang kurang memenuhi nilai KKM. B. Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan seperti yang tercantum pada bab IV maka peneliti dapat mengajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Guru hendaknya melatih kemampuannya dalam menyusun Rencana Pembelajarannya dengan baik.

2. Sebagian besar siswa mempunyai kemampuan yang cukup dalam mengerjakan latihan materi konsep penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama, oleh sebab itu peran guru sangat penting dalam menggunakan model ataupun metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi siswa yang tertentu dan materi siswa yang tertentu pula sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan sesuai harapan.

3. Metode penemuan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

(31)

45

DAFTAR PUSTAKA

Benyamin S. Bloom (Suryabrata,1997). Psikologis Perkembangan. Bandung. PT. Gramedia.

BNSP.(2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar dan Menengah. Jakarta : Badan Standar Nasional Pendidikan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1999), Penelitian Tindakan Kelas (Action Research). Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional, (2003). Kurikulum 2004 (KBK). Jakarta. Depdiknas

Muslihudin.(2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung. Rizki Pres

Ruseffendi. (1988). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Tarsito. Bandung.

Malilatus, A dkk. (2003). Pendidikan Matematika. Jakarta : MT Depdikbud.

Mulyono S. (2005). Jurnal Pendidikan Dasar. Bandung : UPI Pres

Musliati (Suhartini, 2008). Penggunaan Metode Inquiry Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Kemampuan Bernalar Peserta Didik. UPI Kampus Tasikmalaya. Tidak Dipublikasikan.

Nurhamzah, CS (2009). Penelitian Tindakan Kelas (teori dan aplikasi sebagai pengembangan profesi guru). Bandung. CV. Wahana karya Grafika.

Rohani (2004). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung:JICA-Universitas Pendidikan Indonesia

Suherman dkk (2001). Pembelajaran Matematika. Bandung. PT. Rosda Karya

(32)

46

Suprihadi, Saputro (2000). Strategi Pembelajaran, Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar. Malang: Departemen Pendidikan Nasional, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Permendknas no. 13 tahun 2007 tentang Kompetens Kepala sekolah/ madrasah bahwa setap kepala sekola/ madrasah harus memenuh lma aspek kompetens yatu keprbadan,

Yuk optimalkan visualisasi data dg chart dan infografis.. Alex

d) Penyusunan Pola Karir akan dilaksanakan mulai Januari s.d. e) Terlaksananya penyertaan Pegawai Negeri Sipil KESDM dalam diklat teknis dan fungsional serta

Teknologi informasi memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang tugas pokok dan fungsi Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, khususnya dalam melaksanakan tugas

Aplikasi yang dibuat ini adalah sebuah aplikasi untuk memantau dan mengontrol data barang yang dijual sehinnga lebih mudah dan cepat dilakukan serta dapat mengetahui rugi

Dengan penyedia layanannya atau yang disebut Intenet Service Provider dapat memenuhi kebutuhan setiap orang yang memerlukan suatu informasi kapan dan dimanapun dengan fasilitas

Metode yang dipakai penulis dalam pembuatan penulisan ilmiah ini menggunakan metode penulisan berdasarkan studi pustaka yaitu membaca buku-buku serta literatur-literatur yang

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui sistem yang diberlakukan di Pegadaian Syariah dalam memberikan pinjaman dana kepada nasabahnya serta mengetahui perhitungan pelunasan