• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Studi Perlindungan Kerahasiaan Rekam MedisDi Klinik Bhayangkara Polresta Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Studi Perlindungan Kerahasiaan Rekam MedisDi Klinik Bhayangkara Polresta Surakarta."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyedia sarana pelayanan kesehatan harus selalu memberikan

pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat terwujud

derajat kesehatan yang optimal. Hal ini mendorong adanya peningkatan mutu

pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

berbagai faktor yang terkait, salah satunya melalui penyelenggaraan rekam

medis pada setiap sarana pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2006).

Penyelenggaraan rekam medis saat ini masih belum sempurna, rekam

medis masih dianggap tidak terlalu penting oleh sebagian pelayanan

kesehatan padahal kualitas rekam medis merupakan cerminan dari baik atau

buruknya pelayanan kesehatan. Rekam medis merupakan salah satu data yang

dapat digunakan dalam pembuktian kasus malpraktek di pengadilan. Rekam

medis juga sebagai salah satu dokumentasi keadaan pasien dan isi rekam

medis merupakan rahasia kedokteran yang harus dijaga kerahasiannya oleh

setiap tenaga kesehatan (Gemala, 2010).

Menurut Pasal 1 Permenkes RI Nomor 269/Menkes/Per/III/2008

tentang Rekam Medis, rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan

dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan

dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis

(2)

2

ukuran kepuasan pasien. Unit rekam medis bertanggungjawab terhadap

pengelolaan, pengumpulan data, pemprosesan, dan penyajian data pasien

menjadi informasi kesehatan yang berguna bagi pengambilan keputusan.

Selain itu, pelayanan kesehatan mempunyai kewajiban administrasi untuk

membuat, menyimpan dan memelihara rekam medis (Firdaus, 2008).

Pembuatan rekam medis bertujuan untuk mendapatkan data dari pasien

mengenai riwayat kesehatan, riwayat penyakit dimasa lalu dan sekarang

selain itu juga pengobatan yang telah diberikan kepada pasien sebagai upaya

meningkatkan pelayanan kesehatan. Informasi tentang identitas, diagnosis,

riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan, dan riwayat pengobatan pasien harus

dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu,

petugas pengelola, dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Pimpinan

sarana kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak, pemalsuan dan atau

penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak terhadap rekam medis

(Gemala, 2010).

Kegiatan menyimpan rekam medis merupakan usaha melindungi rekam

medis dari kerusakan fisik dan isi dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis

harus disimpan dan dirawat dengan baik karena rekam medis merupakan harta

benda rumah sakit yang sangat berharga. Mengingat pentingnya berkas rekam

medis, maka harus disimpan dan dipelihara dengan baik dan benar sehingga

tercapainya tertib administrasi (Depkes, 2006).

Menurut Nurhidayah (2011) “Pelaksanaan Pengamanan Berkas Rekam

(3)

3

penelitiannya yaitu petugas mengetahui adanya pihak selain rekam medis

yang keluar masuk ruang penyimpanan, terdapat pasien yang membawa

sendiri dokumen rekam medisnya ke poliklinik yang memungkinkan

informasi didalamnya dipengaruhi oleh orang yang tidak berkepentingan,

sehingga ada berkas rekam medis yang dibawa pulang.

Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 02 Desember 2013 yang

dilakukan di Klinik Bhayangkara Polresta Surakarta mengenai kerahasiaan

dokumen rekam medis, peneliti melakukan observasi dan wawancara.

Berdasarkan observasi keadaan ruang filing menjadi satu dengan ruang kerja

sehingga masih didapati banyak pihak selain petugas rekam medis yang keluar

masuk ruang filing, dan dokumen rekam medis dibawa sendiri oleh pasien

sewaktu akan berobat ke poliklinik. Berdasarkan wawancara petugas

pendaftaran, petugas belum mengerti tentang perlindungan kerahasiaan rekam

medis.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengambil

penelitian di Klinik Bhayangkara Polresta Surakarta dengan judul ”Studi

Perlindungan Kerahasiaan Rekam Medis di Klinik Bhayangkara Polresta

Surakarta”.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana perlindungan kerahasiaan rekam medis di Klinik

(4)

4 C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui perlindungan kerahasiaan rekam medis di Klinik

Bhayangkara Polresta Surakarta.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui keamanan ruang penyimpanan rekam medis di Klinik

Bhayangkara Polresta Surakarta.

b. Mengetahui sarana penyimpanan rekam medis di Klinik Bhayangkara

Polresta Surakarta.

c. Mengetahui kompetensi SDM dalam menjaga kerahasiaan dalam

pengamanan rekam medis.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Klinik

a. Sebagai bahan evaluasi mengenai pengelolaan rekam medis di Klinik

Bhayangkara Polresta Surakarta.

d. Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan dalam

meningkatkan mutu pelayanan di Klinik Bhayangkara Polresta

Surakarta.

2. Bagi tenaga kesehatan

a. Sebagai pengetahuan akan arti penting kerahasiaan rekam medis.

b. Sebagai dasar atau pedoman dalam penyelenggaraan rekam medis di

(5)

5

3. Bagi Pengembangan Ilmu

Penelitian ini dapat menambah khasanah keilmuan dan kepustakaan

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan Bahan Hewan/Ternak dan Tumbuhan Jumlah Kondisi Barang Asal usul Tahun Cetak / Pem- belian SD No.6

• Pengembangan model Program Desaku menanti di DI Jogyakarta yang dialokasikan kegiatan di kabupaten Gunung Kidul dengan luas tanah 2 Ha untuk 40 KK dengan 131 Jiwa, dengan

MAHASISWA PGSD UPP TEGAL FIP UNNES TERHADAP PRESTASI BELAJAR.. Lokasi Penelitian : Kampus PGSD UPP Tegal FIP

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melihat apakah terdapat perbedaan dan hubungan gambaran nilai luas lesi, jumlah dan luas partikel trabekula sebelum dan

Dalam penelitian yang dilakukan memiliki beberapa tujuan dalam mengetahui hal dimana seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan serta penentuan harga secara kompleks dapat

Penelitian hidrolisat protein dari limbah ikan ekor kuning hingga saat ini belum pernah dilakukan, sehingga pada penelitian ini akan dilakukan optimasi produksi

Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatan sikap moral siswa.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

Menurut Husnan (2005:317) dalam kutipan Indah (2017) mengatakan bahwa “apabila kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat, maka harga saham juga akan