• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA II ESTERIFIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA II ESTERIFIKASI"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

i

MAKALAH PROSES INDUSTRI KIMIA II

ESTERIFIKASI

JUDUL:

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ETANOL

DAN ASAM ASETAT KAPASITAS 10.000 TON / TAHUN

OLEH:

1. Adelia Zelika (1500020141) 2. Nurul Zihan (1500020158) 3. Ganang Bagus S (1500020173) 4. Viki Anjoba (1500020187) 5. Eling Widya Suminar (1501020185) 6. Lia Ashlihati (1501020186) 7. Fanani Riza H (1502020171) 8. Ali Abdulraoof (1506020075) 9. Faqih Rosyidi (1511020113) 10. Zaim Alam Fais Afi’i (1511020114) 11. Hanifah Zahro (1515020123)

TEKNIK KIMIA

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

2017

(2)

ii KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, hanya karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Proses Industri Kimia II dengan tema Esterifikasi dan judul Makalah “Prarancangan Pabrik Etil Asetat Dari Etanol dan Asam Asetat Kapasitas 10.000 Ton / tahun”.

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan baik berupa dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Gita Indah Budiarti, S.T., M.T. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Proses Industri Kimia II

2. Jonas Nastiti dan Hermawan Saputro selaku pemilik Tugas Akhir yang kami jadikan sebagai referensi penulisan makalah

3. Semua anggota kelompok yang telah mensukseskan penulisan makalah

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.

Yogyakarta, 2017 Kelompok 8

(3)

iii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 LATAR BELAKANG ... 1 1.2 RUMUSAN MASALAH ... 2 1.3 TUJUAN ... 2 BAB II ISI ... 3 2.1 TINJAUAN PUSTAKA ... 3 A. KAPASITAS PRODUKSI ... 3

B. KEBUTUHAN PRODUK di INDONESIA ... 4

2.2 TINJAUAN PROSES ... 4

2.3 SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK ... 8

A. BAHAN BAKU ... 8

B. KATALIS ... 10

C. PRODUK ... 10

2.4 MEKANISME REAKSI ... 12

2.5 KONDISI OPERASI ... 14

2.6 PROSES PEMBUATAN ETIL ASETAT ... 14

A. PROSES SECARA KESELURUHAN ... 14

B. PENJABARAN TAHAPAN PROSES ... 15

2.7 DIAGRAM ALIR ... 19

2.8 KEGUNAAN PRODUK ... 20

2.9 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRODUKSI ... 21

BAB III PENUTUP ... 31

3.1 KESIMPULAN ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Perkembangan industri sebagai bagian dari usaha pembangunan ekonomi jangka panjang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh dan seimbang dengan titik berat industri maju yang didukung oleh sektor – sektor lain yang kokoh. Dengan adanya globalisasi perdagangan, memacu kita untuk lebih cermat menemukan terobosan – terobosan baru sehingga produk yang dihasilkan mempunyai pangsa pasar, daya saing tinggi, efektif dan efisien disamping harus ramah terhadap lingkungan.

Salah satu produk industri yang dibutuhkan saat ini adalah etil asetat yang merupakan suatu senyawa yang banyak digunakan sebagai pelarut dalam industri cat dan tinta. Selain itu juga banyak digunakan dalam industri kosmetik dan parfum.

Etil asetat mempunyai nama kimia etil etanoat dan mempunyai rumus kimia CH3COOC2H5. Etil asetat berbentuk cairan yang tidak berwarna, dan mendidih pada temperatur 77 ºC.

Dengan bertambah banyaknya industri – industri kimia, terutama industri cat, dan kosmetik di Indonesia, juga meningkatnya permintaan akan etil asetat di dunia, maka dapat dipastikan kebutuhan akan etil asetat sebagai salah satu bahan pelarut yang ramah terhadap lingkungan akan semakin meningkat. Sehingga penting sekali adanya perencanaan pendirian pabrik etil asetat di Indonesia, untuk membantu menyediakan bahan

(5)

2 pembantu serta diharapkan juga dapat menjadi komoditi ekspor.

Berdasarkan berbagai fakta tersebut kami kelompok 8 tertarik untuk membahas “Prarancangan Pabrik Etil Asetat Dari Etanol dan Asam Asetat Kapasitas 10.000 Ton / tahun” dalam makalah kami, untuk memenuhi tugas mata kuliah Proses Industri Kimia II.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kondisi operasi pada proses pembuatan Etil Asetat ? 2. Bagaimana reaksi pembuatan Etil Asetat ?

3. Bagaimana proses pembuatan Etil Asetat ?

4. Bagaimana diagram alir proses pembuatan Etil Asetat? 5. Apa saja alat yang digunakan dalam pembuatan Etil Asetat?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui kondisi operasi dari pembuatan Etil Asetat menggunakan reaksi esterifikasi

2. Mengetahui reaksi pembuatan Etil Asetat melalui reaksi esterifikasi 3. Mengetahui proses pembuatan Etil Asetat melalui reaksi esterifikasi 4. Mengetahui reactor dan alat – alat yang digunakan pada produksi Etil

(6)

3 BAB II

ISI

2.1 TINJAUAN PUSTAKA A. KAPASITAS PRODUKSI

Kapasitas produksi pabrik etil asetat di dunia dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Data Kapasitas Produksi Etil Asetat di Dunia

Perusahan Lokasi Kapasitas ( x 103

Ton/tahun) Aliachem Pardubice Czech Republic 12 Atanor Buenos Aires, Argentina 10

BP Chemicals Hull UK 220

BP Chemicals Hull Mexico 92

Pampa Texas, US 60

Pulau Sakra Singapore 60

Chiba Ethyl Acetate Ichihar Japan 50 Sumber : www. chemweek.com

Sekitar 60% permintaan etil asetat di dunia digunakan dalam industri pelapisan. Sebagai pelarut termasuk di dalamnya industri farmasi dan organik serta tinta menyerap 30 %. Dan sisanya 10% digunakan oleh industri kosmetik. Dari survei internasional permintaan etil asetat setiap tahunnya akan mengalami kenaikan 5-6 % sehingga diperkirakan pada tahun 2015 permintaan etil asetat akan mencapai angka 2,722 juta ton.

(7)

4 B. KEBUTUHAN PRODUK di INDONESIA

Meskipun etil asetat telah diproduksi di dalam negeri,namun hingga kini Indonesia masih mengimpor komoditi tersebut. Impor etil asetat ini didatangkan dari beberapa negara antara lain China, India dan Singapura. Data yang diperoleh dari BPS, prediksi kebutuhan etil asetat mengalami peningkatan. Perkembangan impor etil asetat di Indonesia dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2. Impor etil asetat di Indonesia

Tahun Impor ((Ton)

2003 7.721,240 2003 11.862,336 2005 10.433,602 2006 12.401,701 2007 14.547,188 Sumber : www.bps.go.id 2.2 TINJAUAN PROSES

Ada 4 macam proses pembuatan etil asetat dan 2 diantaranya merupakan proses yang komersial, yaitu :

1. Proses Tischchenko Reaksi yang terjadi :

2 CH3CHO CH3COOCH2CH3

Proses ini pertama kali dikembangkan oleh Tischchenko, dimana konversinya 61 %. Bahan baku yang digunakan adalah asetaldehid dengan

(8)

5 katalis alumina etoksida pada T = -20 °C. Proses ini dikembangkan pada industri di Eropa selama satu setengah abad dimana aseteldehid menjadi bahan intermediate yang penting dibandingkan dengan asetilen ( McKetta, 1976).

2. Etil Asetat dari etilen dan asam asetat Reaksi yang terjadi :

CH3COOH + C2H4 CH3COOC2H5

Proses berlangsung dengan menggunakan katalis Phorporic acid 10 – 90 %, dengan suhu 100°C - 300 °C dan tekanan 1 atm, konversi yang didapat adalah sebesar 43,6 %.

3. Proses esterifikasi dengan katalis asam sulfat Reaksi yang terjadi :

CH3COOH + C2H5OH katalis asam CH3COOC2H5 + H2O

Proses berlangsung dengan menggunakan katalis asam sulfat pada suhu 155 ºC dan tekanan atmosferis dengan konversi kesetimbangan sebesar 66,57 % ( Faith Keyes, 1957).

4. Proses esterifikasi dengan Reactive Destillation Reaksi yang terjadi :

CH3COOH + C2H5OH katalis resin CH3COOC2H5 + H2O

Proses pembutan ester dapat dilakukan dengan menggunakan Reactive Distillation. Reactive Distillation merupakan suatu alat yang menggabungkan antara proses reaksi kimia dan proses distilasi ke dalam satu unit proses. Dalam

(9)

6 beberapa penggunaan khusus di banyak kasus, ketika keseimbangan reaksi termodinamika dapat membatasi konversi yang diperoleh, Reactive Distillation didesain sedemikian rupa sehingga produk reaksi meninggalkan zona reaksi, dengan demikian dapat meningkatkan konversi dan selektivitas secara signifikan. Penggabungan antara proses reaksi dan distilasi tersebut menghasilkan suatu bentuk penyederhana proses yang intensif, selain itu dapat menghasilkan sedikit arus recycle serta berkurangnya kebutuhan untuk pengolahan limbah sehingga dapat mengurangi biaya operasional dan investasi. Katalis yang digunakan dalam aplikasi Reactive Distillation adalah resin aktif yang mempunyai ion H+. Ion ini berperan dalam mempercepat reaksi esterifikasi sebagai contoh adalah amberlyst-35. Proses dijalankan pada suhu antara 90-110 oC, konversi maksimal yang di dapat juga lebih besar yaitu 100% (Lai et all, 2007).

(10)

7 Tabel 3. Perbandingan beberapa proses produksi etil asetat

Pertimbangan Proses Tishchenko Etilen dan Asam Asetat Esterifikasi Etanol Berkatalis Asam Esterifikasi Reactive Distillation

Bahan Baku Ketersedian asetaldehid cukup banyak di pasar Ketersedian etilen di pasar terbatas, karena dibatasi oleh minyak bumi Ketersedian etanol di pasar cukup Ketersedian etanol di pasar cukup Konversi 61% 43,6% 66,57% 100% T Operasi -20°C 100-300°C 155°C 90-110°C

Korosifitas Kecil Kecil Besar sekali Sangat kecil Unit

pemisahan katalis

Dibutuhkan Dibutuhkan Dibutuhkan Tidak dibutuhkan

Biaya operasi Tinggi sekali

(11)

8 Dari beberapa pertimbangan di atas dipilih proses esterifikasi menggunakan Reactive Destilation karena:

1. Bahan baku mudah di peroleh di dalam negeri 2. Konversi yang didapat sangat tinggi

3. Temperatur relative rendah 4. Tingkat korosifitas kecil

5. Tidak diperlukan unit pemisahan katalis

6. Biaya investasi peralatan dan pengoperasian cukup rendah

2.3 SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK A. BAHAN BAKU

1. Etanol

Sifat fisik etanol (PT Molindo Raya):

- Bentuk : Cairan tidak berwarna - Rumus molekul : C2H5OH

- Berat molekul,gr/grmol : 46,069 - Titik leleh, °C : -112 - Titik didih, °C : 78,4 - Temperatur kritis, °C : 243,1 - Tekanan kritis, atm : 63,1 - Densitas pada 25°C, g/ml : 0,78506

- Kemurnian : 95,58%

- Komposisi : Etanol 96,5% volum Air 3,5% volum

(12)

9 Sifat kimia Etanol (Faith Keyes,1957)

- Etanol dapat dibuat dari fermentasi glukosa - Sangat larut dalam air, eter

2. Asam Asetat

Sifat fisik Asam Asetat (PT Indo Acidatama) :

- Bentuk : Cairan tidak berwarna - Rumus Molekul : CH3COOH

- Berat molekul, gram/mol : 60,053 - Titik Leleh, °C : 16,635 - Titik Didih, °C : 118,1 - Temperatur Kritis, °C : 321,6 - Tekanan Kritis, atm : 57,2 - Densitas pada 25°C, gram/mL :1,044

- Komposisi : Asam Asetat 99% berat Air 1% berat

Sifat Kimia Asam Asetat (Faith Keyes, 1957): - Asam asetat dibuat dari oksidasi asetaldehid

(13)

10 B. KATALIS

Amberlyst 35 wet, spesifikasinya (Rhom and Haas Company) :

- Bentuk : padatan

- Bentuk ion : H+

- Matrix : Polystyrene Divinyl Benzene - Densitas, g/liter : 800

- Surface area, m2/g : 50 - Ukuran, mm : 0,7-0,95 - Diameter pori, Amstrong : 300 - Total pori, ml/g : 0,35

C. PRODUK 1. Etil Asetat

Sifat fisik Etil Asetat (www.davyprotech.com):

- Bentuk : cairan tidak berwarna - Rumus molekul : CH3COOC2H5 - Berat molekul,gr/grmol : 88,016

- Titik didih, °C : 77,1 - Temperatur kritis, °C : 250,1 - Tekanan kritis, atm : 37,8 - Densitas pada 25°C, g/ml : 1,85

- Komposisi : Etil Asetat 99,5% berat min Air 0,05% berat max

(14)

11 Sifat kimia (Faith Keyes, 1957) :

- Merupakan senyawa derivat dari asam karboksilat

- Etil asetat adalah senyawa yang mudah terbakar dan mempunyai resiko peledakan ( bersifat eksplosif ).

- Etil asetat dapat dibuat dari esterifikasi antara asam asetat dan etanol

2. Air

Sifat fisik Air (Yaws,1999):

- Rumus molekul : H2O - Berat molekul, gr/gmol : 18,015 - Spesifik gravity : 1

Sifat kimia Air (Faith Keyes,1957):

- Pelarut kimia yang baik (paling sering digunakan) - Merupakan reagen penghidrolisa pada reaksi hidrolisa - Memiliki sifat netral (pH 7 )

(15)

12 k2

katalis 2.4 MEKANISME REAKSI

Pembuatan etil asetat dengan bahan baku etanol dan asam asetat merupakan reaksi esterifikasi.

Reaksinya adalah sebagai berikut :

C2H5OH + CH3COOH CH3COOC2H5 + H2O

Reaksi terjadi pada fase cair dengan katalis padat yaitu resin Amberlyst 35 wet. Reaksi berlangsung dalam reaktor yang berupa menara Reactive Distillation yang beroperasi secara non-isothermal adiabatic. Sehingga pada setiap stage terjadi perubahan suhu. Reaksi bersifat eksotermis, panas reaksi yang dihasilkan digunakan untuk menguapkan produk yang terbentuk. Pada reaksi reversible (bolak-balik) apabila produk dari suatu sistem diambil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah produk yang diambil. Reaksi dilakukan pada suhu 90 – 110 oC dengan perbandingan mol antara asam asetat dan etanol = 0,985 ( Lai et all, 2007 ).

Reaksi yang terjadi:

k1

C2H5OH + CH3COOH CH3COOC2H5 + H2O ( E ) ( A ) ( EA ) ( W )

Mekanisme reaksi :

Tahapan-tahapan yang mengontrol kecepatan reaksi berkatalis resin dapat dikelompokan menjadi tiga yaitunmz ( Phallak, 2004 ) :

1. Reaksi permukaan 2. Difusi internal 3. Difusi eksternal

(16)

13 Reaksi esterifikasi antara asam asetat dengan etanol dengan katalis resin, difusi eksternal dan internal pada katalis resin dapat diabaikan. Difusi eksternal merupakan difusi dari bulk liquid ke permukaan resin. Ketika cairan melewati permukaan resin maka akan terbentuk lapisan diam (stagnant boundary layer) dimana kecepatan cairan mendekati nol. Pada lapisan ini kecepatan transfer dipengaruhi oleh perbedaan konsentrasi pada lapisan diam serta koefisien difusivitas. Pada bulk liquid kecepatan transfer hanya dipengaruhi difusivitas. Proses difusi eksternal untuk resin sangat cepat karena lapisan yang timbul sangat tipis pada kecepatan cairan yang rendah. Difusi eksternal juga tidak mengontrol kecepatan reaksi untuk viskositas reaktan yang cukup rendah. Namun untuk viskositas yang tinggi atau kecepatan pengadukan yang rendah difusi eksternal perlu diperhitungkan.

Difusi internal partikel merupakan difusi cairan dari permukaan resin melalui pori. Difusi internal terjadi sangat cepat, karena ukuran partikelnya yang relatif kecil. Sehingga difusi internal dapat diabaikan dan tahanan transfer massa juga dapat diabaikan.

Pada reaksi esterifikasi asam asetat dengan etanol dengan katalis resin, reaktan yang bersifat polar adalah etanol. Ion H+ yang berada dalam katalis bergerak bebas dan terlarut sebagaimana pada reaksi homogen. Ikatan polimer resin dengan –SO3H akan terdisosiasi. Ion H+ akan bergerak bebas dalam cairan pada pori-pori resin sebagai bagian aktif (active sites) yang akan menjadi agen katalis untuk mempercepat terjadinya reaksi esterifikasi. Sementara itu –SO3 akan tetap berada pada permukaan polimer. Pendekatan ini dapat diambil jika

(17)

14 cairan bersifat polar. Sehingga kecepatan reaksi dapat didekati dengan Pseudo-homogenous model. Yang berarti reaksi dapat dianggap sebagai reaksi homogeny.

2.5 KONDISI OPERASI

Suhu : 90-110°C Tekanan : 3 atm Konversi : 100%

Katalis : Amberlyst 35 wet

Reaktor : Reaktor yang berbentuk Reactive Distillation Fase : Cair

2.6 PROSES PEMBUATAN ETIL ASETAT A. PROSES SECARA KESELURUHAN

Etil asetat dihasilkan dari reaksi esterifikasi antara etanol dan asam asetat. Reaksi yang terjadi bersifat reversible. Katalis yang digunakan adalah resin aktif Amberlyst 35 wet. Reaksi berlangsung dalam reaktor yang berupa menara Reactive Distillation secara non-isothermal adiabatic pada suhu 90 – 110 oC dan tekanan 3 atm.

(18)

15 Reactive Distillation adalah suatu menara destilasi yang disertai dengan reaksi. Terdiri dari dua bagian yaitu seksi enriching dan seksi reaksi. Dalam seksi reaksi berisi padatan katalis. Etanol dan asam asetat masuk reaktor yang berupa menara Reactive Distillation pada bagian base coloumn dimana terdapat padatan katalis paling banyak .

Hasil atas menara yang berupa etil asetat, etanol dan air kemudian dikondensasikan. Selanjutnya bersama dengan hasil atas Stripping Column dimasukkan ke dalam dekanter. Dalam dekanter terjadi proses pemisahan cair-cair berdasarkan berat jenis. Dekanter digunakan untuk memisahkan antara etil asetat dan air. Campuran yang mengandung sebagian besar etil asetat akan keluar sebagai hasil atas (Light Component). Light Component ini sebagian dikembalikan ke reaktor menara Reactive Distillation dan sebagian lagi diumpankan ke ke Stripping Column untuk selanjutnya mengalami pemurnian.. Hasil bawah Stripping Column akan diambil sebagai produk dengan kemurnian etil asetat 99,75%. Sedangkan hasil atas diumpankan kembali ke dalam dekanter.

B. PENJABARAN TAHAPAN PROSES

Proses pembuatan etil asetat dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu : 1. Tahap persiapan bahan baku

2. Tahap reaksi pembentukan etil asetat 3. Tahap pemurnian produk

(19)

16 1. Tahap Persiapan Bahan Baku

Bahan baku yang berupa etanol dan asam asetat disimpan pada suhu 30°C dan tekanan 1 atm dalam fase cair. Asam asetat dari tangki penyimpan (T-01) dipompa melalui P-01 kemudian dipanaskan di HE-01 sehingga suhunya menjadi 109,66°C dan tekanan 3 atm. Sedangkan etanol dari tangki penyimpan (T-02) dipompa melalui P-02 kemudian dipanaskan di HE-02 sehingga suhunya juga menjadi 109,66°C dan tekanan 3 atm.

2.

Tahap Reaksi Pembentukan Etil Asetat

Asam asetat dan etanol diumpankan pada bagian base coloumn reaktor menara Reactive Distillation yang berisi katalis resin amberlyst 35 wet. Reaktor beroperasi secara non isothermal-adiabatic pada tekanan 3 atm dan suhu 90 – 110 oC. Reaksi esterifikasi etil asetat terjadi pada fase cair dan bersifat eksotermis.

Reaktor yang berupa menara Reactive Distillation terdiri dari dua bagian yaitu seksi enriching dan seksi reaksi. Seksi enriching berada pada bagian atas menara. Pada seksi ini tidak terjadi reaksi melainkan terjadi pemurnian produk yakni memisahkan etil asetat terhadap komponen yang lebih berat. Pada seksi reaksi terdapat 12 stage termasuk pada base column. Sebelas seksi reaksi berisi katalis resin amberlyst 35 seberat 1 kg.

Sedangkan pada base column berat katalis adalah 10,642 kg. Suhu atas menara sebesar 92,85 oC dan suhu bawah menara sebesar 109,66 oC. Dengan kondisi yang seperti ini, penggabungan antara performa dari seksi enriching dan seksi reaksi maka konversi dapat mencapai 100%. Hasil atas yang

(20)

17 keluar dari reaktor menara Reactive Distillation (RD-01) berupa campuran etil asetat, etanol dan air. Sedangkan asam asetat telah habis bereaksi.

3.

Tahap Pemurnian Produk

Arus keluar dari reaktor Reactive Distillation (RD-01) dikondensasikan dengan kondenser (CD-01) kemudian dipisahkan dalam Dekanter (DC-01) bersamaan dengan hasil atas Stripping Column (SC-01). Dekanter (DC-01) beroperasi pada suhu 92,85 oC dan tekanan 2,8 atm. Dekanter digunakan untuk memisahkan campuran yang berupa etil asetat, etyanol dan air. Arus keluar dari Dekanter (DC-01) berupa 2 fase yaitu Light component (fase ringan)dan Heavy component (fase berat). Arus fase ringan akan keluar sebagai hasil atas dan arus fase berat akan keluar sebagai hasil bawah. Arus fase ringan yang sebagian besar mengandung etil asetat dipompa melalui P-03 sebagai refluk menuju reaktor menara Reactive Distillation (RD-01) dan sebagian lagi diumpankan ke Stripping Column (SC-01). Sedangkan arus fase berat yang sebagian besar mengandung air dialirkan menuju unit pengolahan limbah.

Di dalam Stripping Column (SC-01) campuran etil asetat akan dimurnikan lebih lanjut. Stripping Column (SC-01) merupakan packed tower dengan bahan isian rasching ring keramik. Kondisi operasi berlangsung pada tekanan 2,7 atm. Hasil bawah Stripping Column (SC-01) yang bersuhu 101,463 o

C diambil sebagai produk dengan kemurnian etil asetat 99,75 %berat, etanol 0,2 % berat dan air 0,05 % berat. Selanjutnya hasil ini akan ditampung dalam tangki penyimpan produk (T-03) yang sebelumnya terlebih dahulu

(21)

18 didinginkan melalui HE-03 sampai suhu 35oC. Sedangkan hasil atas Stripping Column (SC-01) yang bersuhu 92,85 oC dikondensasikan dalam kondenser (CD-02), kemudian diumpankan lagi ke dalam Dekanter (DC-01).

(22)

19 2.7 DIAGRAM ALIR

(23)

20 2.8 KEGUNAAN PRODUK

Kegunaan utama dari etil asetat adalah sebagai pelarut dalam industri cat, tinta, kosmetik, essens, parfum, dan film foto grafik. Selain itu digunakan dalam bidang farmasi digunakan untuk pemekatan dan pemurnian antibiotic

(24)

21 2.9 ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM PRODUKSI

1. Tangki Penyimpan Asam Asetat Kode : T-01

Fungsi : Menyimpan bahan baku asam asetat selama satu bulan

Jenis : Tangki silinder tegak dengan alas datar (flat bottom) dengan bagian atas conical roof Jumlah : 1 Buah

Bahan : Stainless steel SA 167 grade 3

Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm , Suhu : 30°C

2. Tangki Penyimpanan Etanol Kode : T-02

Fungsi : Menyimpan bahan baku etanol selama dua minggu Jenis : Tangki silinder tegak dengan alas datar (flat

bottom) dengan bagian atas conical roof Jumlah : 1 Buah

Bahan : Carbon steel SA 283 grade C

(25)

22 3. Tangki Penyimpan Produk Etil Asetat

Kode : T-03

Fungsi : Menyimpan produk etil asetat selama satu bulan Jenis : Tangki silinder tegak dengan alas datar (flat

bottom) dengan bagian atas conical roof Jumlah : 1 Buah

Bahan : Carbon Steel SA 283 grade C

Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm, Suhu : 35˚C

4. Reaktor Menara Reactive Distillation Kode : RD-01

Fungsi : Mereaksikan asam asetat dengan etanol menjadi Etil Asetat

Tipe : Sieve Tray Tower

Material : Stainless steel SA 167 grade 3 P (Tekanan) : 3 atm

Kondisi operasi

Puncak : T = 92,85 oC Bawah : T = 109,66 oC

(26)

23 5. Dekanter

Kode : DC-01

Fungsi : Memisahkan etil asetat hasil atas RD sebagai Light component dan air sebagai Heavy component Jenis : Horisontal drum dengan torispherical head Jumlah : 1 Buah

Volume : 4,41 m3

Bahan : Carbon Steel SA 283 Grade C

Kondisi : Tekanan : 2,8 atm, Suhu : 92,85 ˚C

Head,Tipe : Torispherical Dished Head

Tebal Head : 0,0064 m

Waktu tinggal : 15,33 menit

6. Stripping Column

Kode : SC-01

Fungsi : Memurnikan produk etil asetat dari air dan etanol Tipe : Packed tower

Material : Carbon Steel SA 283 grade C

P : 2,7 atm

Puncak : T = 92,85 oC Bawah : T = 101,46 oC

(27)

24 7. Pompa I

Kode : P-01 A/B

Fungsi : Mengalirkan asam asetat dari tangki penyimpan asam asetat (T-01) ke reaktor menara

Reactive Distillation (RD-01) Jenis : Single Stage Centrifugal Pump Bahan : Stainless steel SA 167 grade 3 Kapasitas : 6,08 gpm Power Pompa : 0,25 HP Power Motor : 0,5 HP Tegangan : 220/380 volt Frekuensi : 50 Hz 8. Pompa II Kode : P-02 A/B

Fungsi : Mengalirkan etanol dari tangki penyimpanan etanol (T-02) ke reaktor menara Reactive

Distillation (RD- 01)

Jenis : Single Stage Centrifugal Pump Bahan : Carbon Steel SA 283 Grade C Kapasitas : 4,76 gp

Power Pompa : 0,25 HP Power Motor : 0,33 HP

(28)

25 9. Pompa III

Kode : P-03 A/B

Fungsi : Mengalirkan light component dari Dekanter (DC-01) ke reaktor menara Reactive Distillation (RD-01) dan Stripping Column (SC-01)

Jenis : Single Stage Centrifugal Pump Bahan : Carbon Steel SA 283 Grade C Jumlah : 2 Buah Kapasitas : 73,82 gpm Power Pompa : 6 HP Power Motor : 9 HP 10. Heat Exchanger I Kode : HE-01

Fungsi : Memanaskan asam asetat dari Tangki penyimpan asam asetat (T-01) sebelum masuk ke reaktor

menara Reactive Distillation (RD-01) Jenis : Double Pipe Heat Exchanger

Jumlah : 1 buah

Beban panas : 162268,457 kJ/jam Luas area transfer : 20,88 ft2

Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167 grade 3 Pipa dalam Fluida : Saturated steam

(29)

26 Kapasitas : 91,3918 lb/jam

Suhu masuk : 138 oC Suhu keluar : 138 oC

Fluida : Umpan asam asetat Kapasitas : 1976,697 lb/jam Suhu masuk : 30 oC

Suhu keluar : 109,66 oC

11. Heat Exchanger II

Kode : HE-02

Fungsi : Memanaskan etanol dari tangki penyimpan etanol (T-02) sebelum masuk ke ke reaktor menara

Reactive Distillation (RD-01) Jenis : Double Pipe Heat Exchanger Jumlah : 1 buah

Beban panas : 137164,906 kJ/jam Luas area transfer : 20,88 ft2

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C Pipa dalam Fluida : Saturated steam

Kapasitas : 92,2954 lb/jam Suhu masuk : 138 oC

(30)

27 Suhu keluar : 138 oC

Jumlah hairpin : 2 buah Pipa luar

Fluida : Umpan etanol Kapasitas : 1567,6184 lb/jam Suhu masuk : 30°C

Suhu keluar : 109,66°C

12. Heat Exchanger III

Kode : HE-03

Fungsi : Mendinginkan hasil bawah Stripping Column (SC01) sebelum masuk ke tangki penyimpanan

produk (T-03)

Jenis : Double Pipe Heat Exchanger Jumlah : 1 buah

Beban panas : 471201,6963 kJ/jam Luas area transfer : 156,6 ft2

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C Pipa dalam Fluida : Air pendingin

Kapasitas : 9323,2165 lb/jam Suhu masuk : 30°C

Suhu keluar : 50°C

(31)

28 Jumlah hairpin : 15 buah Pipa luar

Fluida : Hasil bawah Stripping Column (SC-01) Kapasitas : 2783,5859 lb/jam

Suhu masuk : 101,46°C Suhu keluar : 35°C

13. Reboiler I

Kode : RB-01

Fungsi : Menguapkan hasil bawah reactor menara Reactive Distillation (RD-01)

Jenis : Kettle Reboiler Jenis : 1 Buah

Luas Transfer Panas : 1231,5072 ft2

Beban Panas : 8267068,957 Btu/jam Bahan konstruksi:

Tube : Stainless steel SA 167 grade 3 Shell : Stainless steel SA 167 grade 3

(32)

29 14. Reboiler II

Kode : RB-02

Fungsi : Menguapkan sebagian hasil bawah Stripping Column (SC-01)

Jenis : Kettle Reboiler Jumlah : 1 Buah

Luas Transfer Panas : 180,596 ft2

Beban Panas : 1215957,922 Btu/jam

15. Kondenser I

Kode : CD-01

Fungsi : Mengkondensasikan hasil atas reaktor menara Reactive Distillation (RD-01)

Jenis : Double Pipe Heat Exchanger Jumlah : 1 buah

Beban panas : 1358300,4875 kJ/jam Luas area transfer : 179,136 ft2

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C Pipa dalam Fluida : Air pendingin

Kapasitas : 26875,3903 lb/jam Suhu masuk : 30°C

Suhu keluar : 50°C

(33)

30 Fluida : Hasil atas reaktor menara Reactive Distillation

(RD-01) Kapasitas : 16542,7857 lb/jam Suhu masuk : 92,85°C Suhu keluar : 92,82°C 16. Kondenser II Kode : CD-02

Fungsi : Mengkondensasikan hasil atas Stripping Column (SC-01)

Jenis : Double Pipe Heat Exchanger Jumlah : 1 Buah

Beban panas : 3378331,1270 kJ/jam Luas area transfer : 110,04 ft2

Bahan konstruksi : Carbon Steel SA 283 Grade C Pipa dalam Fluida : Air

Kapasitas : 89115,4624 lb/jam Suhu masuk : 30°C

Suhu keluar : 50°C

Fluida : Hasil atas Stripping Column (SC-01) Kapasitas : 9348,2665 lb/jam

Suhu masuk : 92,85°C Suhu keluar : 92,38°C

(34)

31 BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari materi yang telah dipaparkan dalam makalah dengan judul “Prarancangan Pabrik Etil Asetat Dari Etanol dan Asam Asetat Kapasitas 10.000 Ton / tahun”, dapat diperoleh berbagai informasi sebagai berikut: 1. Kondisi operasi pada proses pembuatan Etil Asetat

2. Reaksi pembuatan Etil Asetat 3. Proses pembuatan Etil Asetat

4. Diagram alir proses pembuatan Etil Asetat

(35)

32 DAFTAR PUSTAKA

Nastiti , Jonas dan Hermawan Saputro. 2010. Prarancangan Pabrik Etil Asetat Dari Etanol dan Asam Asetat Kapasitas 10.000 Ton / tahun. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

(36)

33 PEMBAGIAN TUGAS 1. PENGETIK MAKALAH - Ali Abdulraoof (1506020075) - Faqih Rosyidi (1511020113) 2. EDITOR - Adelia Zelika (1500020141) 3. PENCARI BAHAN - Nurul Zihan (1500020158) - Fanani Riza H (1502020171) 4. PEMBUAT PPT

- Eling Widya Suminar (1501020185) - Lia Ashlihati (1501020186) 5. PRESENTATOR - Viki Anjoba (1500020187) - Hanifah Zahro (1515020123) 6. NOTULEN - Adelia Zelika (1500020141)

(37)

34 7. PENJAWAB PERTANYAAN

- Ganang Bagus S (1500020173) 8. MODERATOR

- Zaim Alam Fais Afi’I (1511020114) 9. OPERATOR

Gambar

Tabel 1. Data Kapasitas Produksi Etil Asetat di Dunia
Tabel 2. Impor etil asetat di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Breta Riandhika, 2016, Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Etanol dan Asam Akrilat Kapasitas 36.000 ton/tahun, Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Fakultas Teknik,

Prarancangan Pabrik Etil Klorida dari Etanol dan Hidrogen klorida Kapasitas 20.000

Prarancangan Pabrik Phenyl Ethyl Alcohol dari Ethylene Oxide dan Benzene Kapasitas 60.000 Ton/Tahun.. UPN Veteran

Rizqa Amalia Devi, 2017, Prarancangan Pabrik Metil Akrilat dari Asam Akrilat dan Metanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas 36.000 ton/tahun, Program Studi

Sulistyaningsih, 2016, Prarancangan Pabrik Metil Akrilat dari Asam Akrilat dan Metanol dengan Proses Esterifikasi Kapasitas 36.000 ton/tahun, Program Studi Sarjana

Etil akrilat dibuat melalui reaksi esterifikasi asam akrilat dan etanol direncanakan didirikan di kawasan industri Cilegon, Banten dengan kapasitas produksi 50.000 ton/tahun

Tugas Prarancangan Pabrik yang berjudul Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Dengan Kapasitas 15.000 Ton/Tahun ini disusun sebagai

Saat ini kebutuhan asam asetat menurut data impor pada tahun 2018, rata – rata impor 70.963,87 ton/tahun dengan kapasitas pabrik asam asetat yang ada di indonesia