• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI. penelitiannya menjadi lebih baik. Fungsi utama penelitian terdahulu adalah menjadi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KERANGKA TEORI. penelitiannya menjadi lebih baik. Fungsi utama penelitian terdahulu adalah menjadi"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang terdahulu telah menjadi hal penting bagi peneliti agar penelitiannya menjadi lebih baik. Fungsi utama penelitian terdahulu adalah menjadi referensi bagi peneliti dan juga untuk melengkapi topik yang telah diteliti sebelumnya. Selain itu, kejelasan mengenai topik yang akan diteliti semakin terlihat pula. Semakin lengkap dan jelas suatu penelitian, maka manfaat seakan dapat dirasakan oleh pihak yang diteliti, masyarakat, dan juga peneliti.

Penelitian kali ini, peneliti memiliki referensi penelitian terdahulu dari dua peneliti yang akan digunakan sebagai pendukung, acuan, dan pelengkap. Penelitian yang pertama, penulis mengambil referensi dari “Perencanaan Event Management Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) sebagai Media Komunikasi Identitas Yogyakarta”. Penelitian yang disusun oleh Johan Saputro yang merupakan mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta jurusan fakultas ilmu sosial dan humaniora ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan event dari Festival Kesenian Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui bagaimana strategi dalam pelaksanaan event dan bagaimana cara mengumpulkan audience dan mempertemukan ekspektasi dari pelanggan. Dengan pendekatan Post Positivistik dan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif, penelitian ini mendapatkan hasil bahwa penyelenggaraan dari Festival Kesenian Yogyakarta telah dimulai dengan pemilihan dari pengurus yang

(2)

kemudian melakukan perencanaan dari tujuan yang telah ditetapkan hingga strategi yang akan digunakan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori event sebagai saluran komunikasi, teori komunikasi dan perencanaan event. Subjek penelitian menjadi pembeda pada kedua penelitian ini. Pada penelitian yang dilakukan oleh Johan Saputro, peneliti meneliti mengenai event yang berbentuk festival sedangkan penulis meneliti mengenai event olahraga.

Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian kedua yang dijadikan referensi adalah penelitian yang ditulis oleh Olivia Windiyanto dengan judul “Strategi Event Manajemen dalam Meningkatkan Minat Berkunjung”. Penelitian ini meneliti mengenai penyelenggaraan event Pekan Raya Indonesia 2017 dan bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi event management yang dilakukan untuk meningkatkan minat untuk berkunjung. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan paradigma yang digunakan adalah post

positivisme. Dengan menggunakan teori dari Any Noor mengenai penyelenggaraan event, hasil dari penelitian ini adalah dapat diketahui bahwa peningkatan terjadi

dalam penggunaan media-media yang digunakan oleh pengunjung guna mengetahui informasi-informasi mengenai jalannya event Pekan Raya Indonesia 2017. Namun karena kurangnya jumlah booth pada event tersebut, mengakibatkan tingkat kepuasan dari pengunjung yang datang menurun. Serta acara yang ditampilkan dinilai kurang atraktif dan mengakibatkan jumlah pengunjung yang datang menjadi sedikit sehingga event tersebut dinilai tidak berhasil untuk menerapkan strategi event management-nya. Jumlah intensitas keinginan dalam

(3)

melakukan kunjungan ke event tersebut kembali baik dari sisi pengunjung maupun

exhibitor yang 37% dan 15% saja. Perbedaan penelitian ini terhadap penelitian yang

peneliti lakukan adalah dilihat dari fokus tujuan penyelenggaraan event. Pada event yang diteliti oleh Olivia Windiyanto penyelenggara event Pekan Raya Jakarta menginginkan masyarakat memiliki minat yang tinggi untuk menghadiri event tersebut. Sedangkan tujuan event “Mabar Gua Beda” adalah untuk mengembangkan ekosistem esports di Indonesia. Teori yang digunakan oleh Any Noor adalah dimulai dari tahap perencanaan yaitu pra event, event dan pasca event.

Dibawah ini adalah penelitian yang dijadikan referensi dan digunakan peneliti yang berasal dari peneliti yang berbeda dari dua universitas yang berbeda pula:

No Judul Tujuan Metodologi Hasil

1. Perencanaan Event Management Festival

Kesenian Yogyakarta (FKY) sebagai Media Komunikasi Identitas Yogyakarta 1. Memberikan gambaran event management dalam penyelenggaraan festival kesenian Yogyakarta 2. Untuk mengetahui strategi event management yang dilakukan oleh Festival Kesenian Yogyakarta dalam memenuhi 1. Paradigma: Post Positivistik 2. Jenis dan Sifat Penelitian: Kualitatif deskriptif 1. Penyelenggaraan Festival Kesenian Yogyakarta diawali dengan penetapan panitia pelaksana dan kemudian beralih ke tahap perencanaan, penetapan tujuan dan penyusunan strategi.

2. Perencanaan event

management dari FKY

diawali dengan perorganisasian

(4)

ekspektasi pelanggan.

penyelenggaraan dengan menunjuk ketua Umum diikuti dengan panitia pelaksana. Kegiatan ini dibantu oleh

Steering Committee

FKY.

2 Strategi Event 1.Untuk mengetahui 1.Jenis dan Terjadi peningkatan

Manajemen dalam strategi event Sifat dalam penggunaan

Meningkatkan Minat management dalam Penelitian: media-media yang Berkunjung pelaksanaan event Pendekatan digunakan oleh Pekan Raya Jakarta deskriptif pengunjung dan juga tahun 2017 dalam kualitatif exhibitor dalam meningkatkan minat 2.Paradigma: memperoleh informasi berkunjung Post terkait perayaan event masyarakat. Positivisme Pekan Raya Jakarta

Indonesia 2017

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pre-Event, Event, dan Post Event 2.2.1.1 Pre-Event

Menurut (Allen, 2009) alasan mengapa perencanaan event itu penting adalah guna memahami mengapa sebuah event dilaksanakan sehingga dapat menguntungkan bagi kedua belah pihak yaitu perusahaan dan klien baik jangka pendek maupun jangka panjang dan kita juga dapat memilih cara penyampaian

(5)

yang tepat melalui event tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dalam merencanakan sebuah event menurut (Allen, 2009)

1. Initial Planning and Budgeting

Langkah pertama adalah dimana seorang event planner wajib menentukan maksud dan tujuan dari penyelenggaraan event, bagaimana mendesain objective dari event experience, visi dari event, dan pengawasan anggaran.

2. Organization and Timing

Organisasi menentukan dan berhubungan dengan SDM yang dibutuhkan dan juga dengan apa akan mereka kerjakan dalam event tersebut. Menentukan tanggal yang sesuai agar seluruh undangan dapat hadir.

3. Location

Seorang event planner perlu memilih lokasi terselenggaranya suatu

event dengan tepat dan sesuai dengan tujuan dan visi dari event tersebut. 4. Transportation

Keperluan transportasi bagi tamu perlu dipertimbangkan guna menciptakan pengalaman event yang menyenangkan dan nyaman bagi mereka. Tidak hanya bentuk transportasinya, namun perlu memperhatikan jalur yang dilalui oleh transportasi tersebut.

5. Guest Arrival

Dengan penyambutan tamu, mereka akan mendapatkan gambaran secara visual bahwa mereka telah sampai kepada event yang

(6)

diselenggarakan. Bentuk penyambutan tersebut biasanya berupa meet-and-

greet, sambutan kebudayaan lokal, fanfare, dan masih banyak lagi. 6. Venue Requirements

Venue dari terlaksananya sebuah event harus ditentukan sedemikian

rupa yang sesuai dengan ruang gerak (aksesibilitas) yang dimiliki sehingga tidak terlalu sempit dan sesuai dengan jumlah pengunjung yang hadir.

7. Who’s it all for?

Seorang event planner perlu untuk mengetahui siapa yang akan menjadi tamu dalam event tersebut dengan melihat dari demografi, sehingga kita dapat menyesuaikan apa yang diinginkan oleh mereka dan memenuhi seleranya.

8. Food and Beverage

Seorang event planner wajib menyesuaikan makanan dan minuman yang disajikan di dalam sebuah event. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah dengan memadukan tata letak makanan dan minuman yang sesuai dengan tata letak ruangan.

9. Other Consideration

Beberapa hal penting juga yang perlu diperhatikan adalah:

entertainment, videographers, photographers, final touches, staff, programs and themes, supplier and entertainment work permit.

(7)

2.2.1.2 Event

Setiap event yang dibuat memiliki tujuan yang berbeda, namun secara garis besar sebuah event memiliki kesamaan dengan event yang lain dalam tujuan pemasarannya. Tujuan pemasaran yang dimaksud adalah entertainment (hiburan),

enterprise (berani berusaha), dan excitement (berkesan). Menurut (McCartney,

2010), dalam meraih tujuan tersebut, ada beberapa proses yang perlu dilakukan, yaitu:

1. Membuat ide event dengan cara melakukan riset pasar dan bagaimana

pembuatan event yang telah dilakukan sebelumnya. Dan juga melibatkan pemangku kepentingan guna meningkatkan awareness.

2. Pengaturan Tujuan, penyelenggara event perlu menyamakan tujuan

event dengan brand image perusahaan.

3. Screening Proccess, melakukan pengurangan kuantitas yang berkaitan

dengan acara, seperti pembiayaan event dan sumber daya manusianya.

4. Feasibility Testing, melakukan uji coba event atau mempresentasikan

konsep event yang telah disusun di depan para stakeholder event dan menganalisa tanggapan yang diberikan.

5. Concept Refining, melibatkan tim yang dapat bertanggung jawab pada

divisi masing-masing.

6. Implementasi, mengawasi event dan melihat feedback dari audience

yang terlibat

7. Review dan Evaluasi, menetapkan cara untuk melakukan evaluasi dan

(8)

Suatu event dikatakan berhasil apabila dalam eksekusinya tidak mengalami kejutan yang tidak sesuai dengan ekspektasi, dan tidak melebihi tujuan dari event tersebut (Allen, 2009).

2.2.1.3 Post Event

Kegiatan post event penting dilakukan supaya menjadi gambaran dalam membuat kegiatan selanjutnya dan mendapatkan sebuah pelajaran. Menurut (Allen, 2009), dalam proses post event wajib menyajikan beberapa hal berikut, yaitu:

1. Tujuan event, evaluasi ini wajib menjelaskan objektifnya dari pertama

kali dibuat, hasil akhir hingga bagaimana cara mencapai objektif tersebut hingga berhasil.

2. Waktu pelaksanaan, menjelaskan hari, tanggal dan jam pelaksanaan event tersebut secara spesifik guna mengetahui apakah pelaksanaan

tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan.

3. Jumlah pengunjung sebenarnya, perlunya untuk menghitung dan

menuliskan keseluruhan jumlah pengunjung yang datang dalam event tersebut guna membandingkan dengan jumlah tamu yang diundang sebelumnya.

4. Demografi pengunjung, bertujuan untuk mengetahui apakah pengunjung

yang hadir sesuai dengan target market yang telah ditentukan. Jenis kelamin, umur, pekerjaan, dll merupakan aspek yang diperhatikan ketika mengevaluasi tahap ini.

(9)

5. Total biaya, mencakup segala macam biaya yang diperlukan dalam

kegiatan tersebut, seperti hotel pengunjung, hotel panitia, biaya makan, rapat, hiburan, tiket transportasi, dll.

6. Ringkasan pelaksanaan event, dengan meringkas semua laporan yang

ada, kita dapat menyimpulkan apakah event yang telah berjalan sesuai dengan tujuan awal atau tidak. Dan juga kegiatan ini dapat menjadi pembelajaran untuk event-event berikutnya.

2.2.2 Event Management

2.2.2.1 Pengertian Event Management

Event management adalah kegiatan profesional yang mempertemukan

sekelompok orang dengan tujuan perayaan, reuni, pemasaran, pendidikan, membuat desain kegiatan, melakukan perencanaan dan berkoordinasi, mengadakan penelitian serta pengawasan dalam mengadakan sebuah kegiatan (Goldblatt, 2002). Membuat event merupakan kebutuhan yang tidak dipungkiri lagi dapat memberikan dampak komersial maupun nonkomersial bagi perusahaan.

Definisi lain dari event management menurut (Raj, Rashid, & Walters, 2013) adalah kemampuan mengendalikan tujuan, orang dan tempat dari event yang diadakan. Hal yang paling penting dalam sebuah event adalah kita wajib mengetahui tujuan dari event tersebut dan pastinya mengetahui definisi event itu sendiri (Raj, Rashid, & Walters, 2013). Kata event memiliki banyak arti namun semuanya terfokus pada kejadian yang sering terjadi di tengah-tengah banyak orang. Dengan menggabungkan kedua aspek yaitu event dan management, kita

(10)

akan melihat event sebagai sesuatu yang sangat penting bagi manusia. Agar jalannya sebuah event berhasil, kita perlu bekerja sama dengan pihak lain yang dimana memiliki tujuan, fokus dan lokasi yang sama. Jadi event management dapat juga diartikan sebagai berikut:

“Event management adalah kemampuan dan kontrol terhadap proses dari seseorang yang memiliki tujuan atau banyak orang di tempat yang sama”) (Raj, Introduction to Events Management, 2017).

Sesuatu yang penting dalam melakukan sebuah event adalah dengan adanya tujuan. Kita harus mengetahui apakah tujuan dari event tersebut benar atau salah karena tujuan pun ada beragam. Maka dari itu untuk mengerti keseluruhan event, kita dapat mengelompokkan berbagai macam event dan juga tujuannya.

(Bowdin, Allen , Harris, & McDonnell, 2006) mengatakan bahwa ada beberapa cara dalam mengelompokkan event sesuai dengan kategori-kategorinya, dimana dapat dikelompokkan berdasarkan size, form, dan content dari sebuah event.

1. Size

a. Local or community event

Acara yang dimiliki oleh sebuah komunitas di suatu wilayah dan melibatkan relawan dan kegiatan tersebut dilakukan di tempat- tempat umum seperti di jalan, sekolah, taman dan di produksi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

b. Major

Acara yang diliput oleh banyak media dan juga dapat menarik pengunjung untuk hadir.

(11)

c. Hallmark

Suatu kegiatan yang dilakukan dan bertujuan untuk tradisi, publisitas dan kualitas dan memberikan keuntungan bagi tuan rumah yang mengadakan kegiatan tersebut.

d. Mega event

Event besar yang banyak menghasilkan paling tinggi dalam

hal pariwisata, dampak ekonomi dan juga liputan dari media bagi organisasi yang mengadakan kegiatan tersebut.

2. Form/Content

a. Cultural events

Acara yang memberikan dampak bagi kehidupan sosial dan budaya dan dapat memberikan pendapatan yang besar bagi lingkungan masyarakat di sekitar.

b. Sport events

Kegiatan olahraga dapat memberikan dampak yang besar bagi media yang ingin meliput, masyarakat yang ingin mencari hiburan, dan pastinya berdampak bagi ekonomi. Kegiatan ini merupakan strategi dari pemerintah dan program pemasaran wilayah tersebut.

c. Business events

Kegiatan bisnis yang dijalankan perusahaan berbentuk pameran, konversi, gala dinner, dan juga acara-

(12)

2.2.2.2 Tipe Event

Menurut (McCartney, 2010), event dikategorikan menjadi beberapa tipe, yaitu:

1. Kesenian

Event ini biasanya bertujuan untuk memamerkan lukisan local atau

internasional, kerajinan tangan, musik, lagu dan kostum. Selain itu juga bertujuan untuk mengadakan acara yang khusus seperti upacara penghargaan di bidang kesenian.

2. Olahraga

Event ini biasanya mengadakan kompetisi diantara partisipan di

darat, udara dan air pada tingkat pemula hingga professional. Acara ini sangat bergantung kepada pemangku kepentingan yang terlibat seperti sponsor, media, pemerintah dan masih banyak lagi.

3. Kebudayaan

Event ini bervariasi berdasarkan budaya, agama dan tradisi local. Biasanya event ini diadakan di museum, tempat bersejarah, kota/desa serta lapangan terbuka.

4. Politik

Event ini biasanya diselenggarakan oleh pemerintah di nasional

ataupun di daerah. Tujuan dari diselenggarakannya event ini adalah untuk memamerkan dan memperkenalkan pasukan militer.

5. MICE (Meetings, Incentive Travel, Conventions, Exhibitions)

Menurut Any Noor (2013), penjabaran mengenai MICE adalah sebagai berikut:

(13)

a. Meeting

Pertemuan yang diadakan secara rutin oleh perusahaan tingkat korporasi membahas mengenai kebutuhan-kebutuhan meeting oleh seorang meeting planner.

b. Perjalanan Intensif

Unsur yang terdapat di dalamnya adalah bisnis dan wisata. Pada perjalanan intensif, kegiatan berbisnis dan pariwisata dilakukan guna mencapai tujuan perusahaan. Perjalanan intensif diberikan kepada pegawai perusahaan yang melakukan pekerjaannya dengan baik sebagai penghargaan. Dalam melakukan perjalanan intensif, unsur wisatanya adalah dengan mengajak ke destinasi yang menarik dan memiliki daya tarik, sementara unsur bisnisnya adalah menghadiri kegiatan seminar,

workshop atau konferensi c. Conference

Kegiatan bisnis ini biasanya melibatkan banyak orang yang bertemu secara langsung guna membahas suatu masalah, kasus dan juga dalam rangka melakukan negosiasi. Konferensi merupakan kegiatan yang mengedepankan komunikasi internal (untuk penjualan, pelatihan, seminar, dan lain-lain) ataupun komunikasi dengan audience seperti product launching.

d. Exhibition

Event ini mempertemukan penyedia produk dan jasa dengan pembeli di suatu tempat. Tujuan dari event ini adalah untuk

(14)

6. Rekreasi

Acara ini berupa kegiatan berolahraga dengan cara menyenangkan

(outings). Seluruh kegiatan yang dilakukan biasanya mencakup aktifitas

sosial dan melakukan permainan.

7. Special

Event ini bertujuan untuk memperkenalkan produk baru. Selain itu event ini bertujuan untuk mengumpulkan dana yang nantinya akan

diberikan kepada orang yang berkekurangan.

8. Private

Event ini berupa acara ulang tahun, anniversary, pernikahan dan berbagai acara lainnya yang tidak bisa dihadiri sembarang orang. Acara pemakaman yang bersifat kenegaraan dan juga personal bisa dikategorikan kepada tipe ini.

2.2.2.3 Tahapan Event

Tahapan event dibagi menjadi 5 tahap yang mencakup research/determine

expectation, design the concept, planning/develop experience, coordination/ deliver the dream, dan evaluation: describe the result (Goldblatt, 2014)

1. Research

Research sangat penting dalam menentukan apakah sebuah event

akan berhasil atau tidak. Riset bertujuan untuk apa yang dibutuhkan, diinginkan dan yang diekspektasikan oleh target audience yang hadir. Dalam riset semua metode penelitian seperti kualitatif dan kuantitatif dapat diterapkan. Menurut (Goldblatt, 2014), menganalisis situasi sangatlah diperlukan sebelum melakukan perencanaan kegiatan yaitu

(15)

Opportunities, Threats). Analisis ini menjelaskan bahwa kekuatan dan

kelemahan sebuah event dapat menggambarkan kondisi internalnya, sedangkan kesempatan dan ancaman dapat menggambarkan kondisi eksternal dari event tersebut. Penjelasan singkatnya adalah sebuah kekuatan dari event sebaiknya ditingkatkan guna meningkatkan kualitas

event tersebut, sebaliknya kelemahan wajib diminimalisir agar tidak jadi

penghambat jalannya sebuah event. Di sisi lain, kesempatan seharusnya dimanfaatkan semaksimal mungkin agar terjadi perubahan yang signifikan, namun ancaman dari luar harus diperhatikan agar tidak mempengaruhi internal event. Setelah melakukan analisis SWOT tersebut, kita dapat melanjutkan ke tahap perencanaan dan strategi sebuah event.

2. Design

Menurut (Goldblatt, 2014), tahap kedua dalam pembuatan sebuah

event adalah menentukan tema dari sebuah event dan juga dekorasi-

dekorasi yang mendukung jalannya event tersebut sehingga dapat diterima oleh target market yang ditentukan dan dapat dikenal sebagai suatu acara. Dalam tahap ini diperlukan kreativitas dari seorang event

manager dimana dalam menawarkan produk diperlukan cara yang

kreatif agar pengunjung akan tertarik pada event tersebut. Maka dari itu kreativitas merupakan aspek yang penting dalam proses manajemen

event.

Ide baru dapat didapatkan melalui proses brainstorming dan mind

(16)

menjadi satu filosofi. Filosofi disini mencakup sosial, budaya, keuangan, dan aspek penting lainnya dalam pelaksanaan sebuah event. Sebuah event yang spektakuler lebih memerlukan kreativitas di dalamnya. Kemampuan dalam menciptakan suara, warna, mendesain area event, gerakan diperlukan agar suasana event yang ingin dibangun dapat dirasakan oleh pengunjung yang hadir.

3. Planning

Perencanaan event dilakukan bersamaan dengan proses desain setelah melakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses,

Opportunities dan Threats). Dalam tahap ini, banyak hal yang perlu

diperhatikan dan dipertimbangkan sehingga susunan perencanaan sering berubah, berkurang dan bertambah menyesuaikan kesediaan sumber daya. Perubahan ini biasanya dipengaruhi oleh pihak eksternal karena diluar dari kemampuan perencanaan. Tahap planning merupakan bagian yang terpenting dari sebuah pengelolaan event karena dinilai akan membantu penyelenggara acara pada proses pengambilan keputusan terbaik serta dapat mengembangkan rencana aktivitas pekerjaan.

4. Coordinating

Tahap keempat yaitu koordinasi dimana setiap pihak yang terlibat berkumpul untuk berkoordinasi satu dengan yang lain guna menyatukan pemikiran dan tujuan sehingga terjadi kelarasan di masing-masing pihak dalam menjalankan kegiatan tersebut. Dan pada tahap ini termasuk tahap dimana event tersebut dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan (Goldblatt, 2014).

(17)

Pada tahap ini pentingnya peran event manager dimana harus mengambil keputusan diantara banyaknya pilihan yang dihadapi sehingga berdampak baik pada hasil event yang. Sebuah event memerlukan banyak keahlian yang dapat menunjang agar dapat berjalan dengan baik dan mampu memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan. Pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah event diantaranya: bagian pemasaran penulis, bagian manajer, bagian grafik, bagian katering, bagian demokrasi. Dibutuhkan peran event manager agar pihak-pihak tersebut dapat menjadi satu kesatuan dan dapat bekerja sama dengan baik dan menghasilkan suatu event yang dapat dikatakan berhasil.

5. Evaluation

Evaluation atau evaluasi merupakan tahap akhir dari proses

pembuatan event. Pada tahapan ini kita melihat secara keseluruhan event yang telah berjalan dan pada tahap ini biasanya penyelenggara mendapatkan feedback dari pengunjung yang menghadiri event tersebut (Goldblatt, 2014). Evaluasi merupakan proses penilaian dan pengukuran tingkat efektivitas strategi yang dilakukan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Data yang diperoleh dari evaluasi tersebut akan digunakan dalam analisis situasi event selanjutnya dan akan berdampak bagi jalannya sebuah event tersebut karena telah mengetahui apa saja kelebihan, kekurangan, kesempatan dan ancaman dari event yang telah diadakan sebelumnya.

(18)

tahap evaluasi ini sering dilupakan dimana setiap orang berpikir bahwa ketika suatu event selesai, semuanya sudah berakhir. Padahal tahap evaluasi sangatlah penting karena apabila data yang didapatkan setelah

event sangat berharga dan penting, nantinya akan sangat berguna bagi

pelaksanaan event-event selanjutnya. Menurut (Goldblatt, 2002), evaluasi terbagi menjadi beberapa bentuk, diantaranya:

a. Written survey, survey ini berbentuk kuesioner yang akan dibagikan kepada pengunjung yang hadir ketika acara sedang berlangsung. b. Monitor, pada bentuk ini evaluasi akan didapatkan oleh staff yang

telah ditugaskan untuk mengawasi pengunjung yang datang. Staff ini telah diberikan tanggung jawab yang besar karena dinilai telah berpengalaman untuk langsung mengawasi pengunjung di sebuah

event.

c. Telephone atau mail survey, survei yang digunakan melalui telepon dan email yang ditujukan kepada pengunjung event setelah beberapa hari event tersebut berlangsung. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perubahan dan perkembangan dari sikap pengunjung yang datang.

d. Pre and Post- event Survey, survei yang dilakukan dengan cara mewawancarai langsung responden yang hadir mengenai hal penting yang terkait dengan pelaksanaan event baik sebelum maupun sesudah event tersebut berjalan. Evaluasi ini bertujuan untuk mencocokkan persepsi pengunjung antara ekspektasi dan realita event tersebut.

(19)

2.2.3 Sponsorship

2.2.3.1 Pengertian Sponsorship

Menurut International Event Group dalam (Kusuma, 2016, hal. 25),

Sponsorship adalah biaya yang dikeluarkan oleh suatu penyelenggara event dengan

imbalan berupa awareness dan exposure dari pasar potensial sebuah event

(audience). Sponsorship merupakan kegiatan kerja sama yang dapat

menguntungkan kedua belah pihak yaitu penyelenggara event dan perusahaan sponsor. Sponsorship yang didasarkan kemitraan akan mampu memberikan beragam hasil yang mengikat kedua pihak yang telah bekerja sama.

Salah satu bentuk aktivitas selama kegiatan sponsorship adalah product

placement. Menurut (Belch & Belch, 2015), product placement merupakan strategi

promosi dimana sebuah produk ditampilkan di sebuah iklan/video dengan memberikan kesan bahwa produk tersebut telah menjadi bagian dari cerita di video.

2.2.3.2 Jenis Paket Sponsorship

Menurut (Kusuma, 2016), paket sponsor dibagi kedalam dua kategori

sponsorship yaitu berdasarkan besar dan kecilnya dana sponsor yang diberikan

kepada penyelenggara event.

a. Sponsor berdasarkan levelnya: Sponsor emas, sponsor perak dan sponsor perunggu.

b. Sponsor additional: paket yang ditawarkan adalah jenis atau program dalam event tersebut.

(20)

Latar belakang: NXL Esports bersama dengan I’m Coco membuat sebuah event guna mengembangkan ekosistem esports

Metode Kualitatif

Strategi Event Management NXL Esports dalam event “Mabar Gua Beda” bersama I’m Coco

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Sumber: Olahan peneliti.

1.

Research

2.

Design

3.

Planning

4.

Coordinating

5.

Evaluation

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan paparan faktor yang mempengaruhi terjadinya stres dan konsekuensi yang muncul dalam pekerjaan sebagaimana terlihat pada tabel 11.3 tersebut dapat

Keempat formula ini menunjukan dengan basis yang sama, perbedaan jumlah senyawa peningkat penetrasi berpengaruh pada besarnya fluks penetrasi sediaan gel

terjadinya peristiwa resiko pada perioda tertentu dan merangkum kemajuan yang sudah dilakukan dalam menghadapi resiko.. SE 3773 MPTI – Resiko - IMD

Diskusi dan tanya jawab digunakan pada saat para peserta melontarkan pertanyaan yang berkaitan dengan topik, sedangkan praktik (pelatihan) digunakan saat para peserta

Pertama sekali Penulis berterima kasih kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW karena atas karunia dan ridho dariNya penulis tidak akan dapat menyelesaikan proposal yang

Maka dari itu para produsen media cetak bersaing saling merebut hati khalayaknya dengan adanya gambar karikatur dengan nama maupun tokoh yang mudah diingat oleh masyarakat,

Jig yang tidak siap digunakan disebabkan oleh tidak adanya informasi ketersediaan jig sehingga operator mencari – cari jig, jig rusak karena tidak adanya

Reaksi Maillard ini dapat terjadi pada waktu pembuatan (pembakaran) roti, produksi “breakfast cereals” (serpihan jagung, beras, gandum, dll) dan pemanasan