• Tidak ada hasil yang ditemukan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDUDUK DI KELURAHAN KOLONGAN KECAMATAN TOMOHON TENGAH KOTA TOMOHON

Fera F. Liuw*, Grace D. Kandou*, Nancy S. H Malonda*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK

Kualitas hidup merupakan tingkat harapan hidup seseorang yang mencakup kondisi fisik seseorang, psikologi atau mental dan lingkungan sosial. Kualitas hidup masyarakat memiliki hubungan dengan pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan dari individu untuk menuju hidup yang sehat. Penelitian sebelumnya didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dan diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian potong lintang yang dilaksanakan pada bulan April-Juni 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang berusia ≥ 17 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu multistage random sampling dengan jumlah sampel 96 responden. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner EQ-5D, observasi langsung dan melakukan pengukuran kadar gula darah. Uji chi square digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel dengan α=0,05. Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup (p= 0,706). Terdapat hubungan antara diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup (p= 0,016). Tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup dan terdapat hubungan antara diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon.

Kata Kunci : Kualitas hidup, jenis kelamin, diabetes melitus tipe 2

ABSTRACT

The quality of life is a life expectancy level which includes a person's physical, psychological or mental and social environment. The quality of life of the society has a relationship with health development which aims to increase the willingness, awareness, and ability of individuals to lead a healthy life. Previous research discovered that there is a relationship between gender and diabetes mellitus type 2 towards the quality of life.

This research aimed to determine the relationship between gender and diabetes mellitus type 2 towards the quality of life of the population in the Kolongan Subdistrict Tomohon Tengah District, Tomohon. This research was a quantitative research with cross-sectional design, which was conducted in April until June 2017. The population of this research was the population with the age of ≥ 17 years old. The sampling technique used was multistage random sampling with the sample amount of 96 respondents. Data collection in this research used the EQ-5D questionnaire, direct observation and the measurement of blood sugar levels. Chi square test was used to analyze the relationship between the variables with α = 0.05. There was no relationship between gender and the quality of life (p = 0.706). There was a relationship between diabetes mellitus type 2 and the quality of life (p = 0.016). There was no relationship between gender towards the quality of life and there was a relationship between diabetes mellitus type 2 towards the quality of life of the population in Kolongan sub-district Tomohon Tengah District, Tomohon.

Keywords: Quality of life, gender, diabetes mellitus type 2

(2)

2 PENDAHULUAN

Kualitas hidup merupakan tingkat harapan hidup seseorang yang mencakup kondisi fisik seseorang, psikologi atau mental dan lingkungan sosial (Fayers dan Machin, 2015).

Kualitas hidup dari masyarakat memiliki hubungan dengan pembangunan kesehatan yang tujuannya untuk meningkatkan kemauan, kesadaran, dan kemampuan dari individu untuk menuju hidup yang sehat (Kemenkes RI, 2015).

Indeks kualitas hidup di Asia yang terdiri dari 23 negara, Indonesia berada di urutan lima terbawah dengan jumlah nilai 62,02. Di Asia Tenggara, negara Indonesia berada pada urutan kedua terendah dan untuk indeks kualitas hidup tertinggi adalah negara Singapura (Numbeo, 2017)

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup adalah jenis kelamin. Adapun perbedaan dari pembagian dua jenis kelamin yaitu dilihat dari status dan perannya masing- masing. Untuk jenis kelamin laki-laki lebih berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi atau pekerjaan yang dilakukannya dibandingkan dengan perempuan yang dipengaruhi oleh tekanan psikologis dan fisiknya dan juga kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi maka hal ini membuktikan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup karena disini status pekerjaan yang dilakukan oleh laki-laki lebih berhubungan erat dengan kualitas hidup dibandingkan dengan perempuan (Noh dkk 2015).

Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian karena semakin meningkatnya

harapan hidup dan life style masyarakat maka berdampak pula pada kegiatan aktifitas fisik yang kurang, pola makan yang tidak teratur, dan perilaku yang tidak baik dan sehat.

(Kemenkes RI, 2013)

International Diabetes Federation (IDF) mengatakan bahwa prevalensi Diabetes Melitus di dunia berjumlah 8,3 % untuk yang tidak terdiagnosa berjumlah 46 % dan terdapat kasus kematian sebanyak 4,9 juta. Di tahun 2035 khususnya untuk Diabetes Melitus tipe 2 akan mengalami peningkatan dengan jumlah 55%. (IDF, 2013) . Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia yaitu 6,9 %, yang terdiagnosis berjumlah 30,3% dan yang tidak terdiagnosis berjumlah 69,6%. (Kemenkes, 2013). Jumlah penderita diabetes melitus di Provinsi Sulawesi Utara yaitu sebanyak 5083 penderita (Dinkesprov Sulut 2016). Data penyakit diabetes melitus tahun 2016 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Tomohon berjumlah 286 penderita.

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyowati (2015) dalam hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis, dimana kualitas hidup yang rendah terdapat pada jenis kelamin perempuan terutama dalam aspek mental atau psikologinya karena wanita lebih mudah cemas dan depresi saat terkena penyakit kronis.

Penelitian yang berhasil dilakukan oleh Larasati (2012), bahwa penderita diabetes melitus mempengaruhi kualitas hidup karena

(3)

3 jika penyakit diabetes melitus terkontrol maka kualitas hidupnya akan baik dibandingkan dengan penderita penyakit diabetes melitus yang tidak terkontrol maka kualitas hidupnya akan buruk.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dan diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon pada bulan April sampai Juli 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk yang usianya ≥ 17 tahun.

Pengambilan sampel secara multistage random sampling dengan jumlah sampel yang diambil yaitu 96 responden. Penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner EQ-5D, observasi, dan alat pengukur kadar gula darah.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat analisis bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik jenis kelamin dan diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon.

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara jenis kelamin dan diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup dengan

menggunakan uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95% dan α=0,05. Jika p <0,05 maka adanya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat atau Ho ditolak dan jika nilai p lebih dari nilai α maka dinyatakan tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat atau Ho diterima.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Karakteristik Responden Karakteristik

Responden n %

Tempat tinggal (lingkungan)

I 16 16,7

II 21 21,9

III 6 6,2

IV 11 11,5

V 14 14,5

VI 11 11,5

VII 8 8,3

VIII 5 5,2

IX 4 4,2

Umur

17-20 Tahun 6 6,2

21-30 Tahun 11 11,5

31-40 Tahun 21 21,9

41-50 Tahun 30 31,2

51-60 Tahun 16 16,7

>60 Tahun 12 12,5

Tingkat Pendidikan

SD 11 11,4

SMP 23 24,0

SMA 50 52,1

(4)

4 Perguruan Tinggi 50 12,5

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah responden di setiap lingkungan yang paling tinggi berada pada lingkungan 2 dengan jumlah responden 21 (21,9%) dan yang terendah berada pada lingkungan 9 dengan jumlah responden 4 (4,2%). Jumlah responden berdasarkan umur yang tertinggi berada pada kelompok umur 41-50 Tahun (31,2%) dan yang terendah berada pada kelompok umur 17- 20 Tahun (6,2 %). Sebagian besar responden berpendidikan terakhir SMA dengan jumlah 50 (52,1%).

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Penelitian

Distribusi Responden n % Kualitas Hidup

Kurang 33 34,4

Baik Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

63

30 66

65,6

31,2 68,8 Diabetes Melitus Tipe 2

DM Tipe 2 25 26

Tidak DM 71 74

Tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang kualitas hidup kurang berjumlah 33 (34,4%) dan responden yang kualitas hidupnya baik berjumlah 63 (65,6%). Responden terbanyak yaitu jenis kelamin perempuan dengan jumlah 66 (68,8%) dan jenis kelamin laki-laki berjumlah 30 (31,2). Responden dengan diabetes melitus tipe 2 berjumlah 25 (26%) dan yang tidak diabetes melitus berjumlah 71 (74%) responden.

Tabel 3. Hubungan Antara Jenis Kelamin Dengan Kualitas Hidup Pada Penduduk Di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon

Jenis Kelamin

Kualitas Hidup

Kurang Baik Total p value

n % n % n %

Laki-laki 9 9,4 21 21,9 30 31,3

0,706 Perempuan

Total

24 33

25,0 34,4

42 63

43,7 65,6

66 96

68,7

100

Tabel 3 menunjukkan bahwa responden laki- laki yang memiliki kualitas hidup kurang berjumlah 9 (30,0%) dan yang memiliki kualitas hidup baik berjumlah 21 (70,0%) sedangkan untuk responden perempuan yang memiliki kualitas hidup kurang berjumlah 24 (36,4%) dan yang memiliki kualitas hidup baik berjumlah 42 (63,6%). Penelitian ini

didapatkan hasil bahwa tidak terdapatnya hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Kolongan Kota Tomohon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang memiliki kualitas hidup baik terdapat pada responden perempuan dibandingkan dengan laki-laki yang sebagian besar memiliki kualitas hidup

(5)

5 kurang. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan hasil yang berbeda-beda karena laki-laki ataupun perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Novianti (2014) yang menunjukkan bahwa tidak terdapatnya hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup. Hasil penelitian yang juga dilakukan oleh Rukmaliza (2014), dalam hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapatnya hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup alasannya karena kurangnya pemenuhan

kebutuhan terhadap kualitas hidup seperti fisik, psikologi dan lingkungan.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Safitri dan Juanita (2016) dengan target populasi lansia.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa jenis kelamin berpengaruh pada kualitas hidup.

Hasil penelitian ini berbeda karena subjek penelitian yang diambil dalam penelitian tersebut yaitu populasi lansia sedangkan penelitian ini dilakukan pada penduduk dewasa yang usianya 17 tahun keatas serta jumlah sampel yang diambil dalam penelitian

tersebut lebih besar.

Tabel 4. Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Kualitas Hidup Pada Penduduk Di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon

Status Diabetes Melitus

Kualitas Hidup

Kurang Baik Total p value

n % n % n %

DM Tipe 2 14 14,6 11 11,45 25 26,0

0,016 Tidak DM

Total

19 33

19,8 34,4

52 63

54,2 65,6

71 96

74

100

Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memiliki kualitas hidup kurang dengan menderita diabetes melitus tipe 2 berjumlah 14 (56,0%) dan responden yang memiliki kualitas hidup kurang tapi tidak menderita diabetes melitus tipe 2 berjumlah 19 (26,8%) sedangkan untuk responden yang memiliki kualitas hidup baik dengan menderita diabetes melitus tipe 2 berjumlah 11 (44,0 %) dan untuk responden yang memiliki kualitas hidup baik tapi tidak menderita diabetes melitus tipe 2 berjumlah 52 (46,6%). Penelitian ini didapatkan hasil bahwa terdapatnya hubungan

antara diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup pada penduduk di Kelurahan Kolongan Kota Tomohon.

Penelitian yang dilakukan oleh Javanbakht dkk (2012) di Iran mengenai kualitas hidup terkait kesehatan pada pasien diabetes melitus menunjukkan bahwa pasien yang menderita diabetes melitus, mereka memiliki kualitas hidup rendah. Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Kiadaliri dkk (2013) yang menunjukkan bahwa 60% penderita diabetes melitus memiliki kualitas hidup yang rendah.

(6)

6 Puspanathan (2016) dengan hasilnya menunjukkan bahwa responden yang menderita diabetes melitus, kualitas hidupnya akan semakin menurun dibandingkan dengan responden yang tidak menderita diabetes melitus.

Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Restada (2016), dimana responden yang sudah lama menderita diabetes melitus memiliki kualitas hidup baik sedangkan penelitian ini didapatkan hasil sebagian besar responden yang menderita diabetes melitus memiliki kualitas hidup kurang. Hasil penelitian ini berbeda dikarenakan penelitian tersebut dilakukan pada penderita diabetes melitus sedangkan untuk penelitian ini dilakukan pada penduduk umum.

KESIMPULAN

1. Tidak terdapatnya hubungan antara jenis kelamin dengan kualitas hidup di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon.

2. Terdapat hubungan antara diabetes melitus tipe 2 dengan kualitas hidup di Kelurahan Kolongan Kecamatan Tomohon Tengah Kota Tomohon

SARAN

.1.Bagi penderita diabetes melitus diharapkan dapat memperhatikan kesehatan diri dan lebih rutin untuk melakukan kontrol di puskesmas, RS ataupun di instansi kesehatan lainya yang terdekat agar supaya dapat mencegah timbulnya faktor risiko atau penyakit lain yang lebih lanjut

2. Diharapkan adanya penelitian yang lebih lanjut mengenai hubungan antara jenis kelamin dan diabetes melitus tipe 2 ataupun faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang sehingga bisa didapatkan hasil penelitian yang lebih baik.

3. Bagi masyarakat atau orang yang dekat dengan penderita diabetes melitus diharapkan dapat memberi dukungan dan motivasi kepada mereka agar supaya cepat sembuh dan kualitas hidup mereka tetap terjaga dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara.

2016. Data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara

Dinkes Kota Tomohon. 2016. Data Diabetes Melitus dan Obesitas : Dinas Kesehatan Kota Tomohon

Fayers P dan Machin D. 2015. Quality of Life (Online)

Hamzah R. 2016. Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Kualitas Hidup pada Penderita Gagal Jantung di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi Naskah Publikasi. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah

International Diabetes Federation. 2013. IDF Diabetes Atlas Sixth Edition (Online) Kemenkes RI. 2013. Situasi dan Analisis

Diabetes : Kemenkes RI. Jakarta

Javanbakht, M dkk. 2012. Health Related Quality of Life in Patients with Type 2

(7)

7 Diabetes Mellitus in Iran: A National Survey (Online)

Kemenkes RI. 2015. Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015- 2019. Kementrian Kesehatan RI. Jakarta Kemenkes RI. 2015. Rencana Strategis

Kementrian Kesehatan Tahun 2015- 2019. Kementrian Kesehatan RI.

Jakarta.

Kiadaliri A. 2013. Quality of Life in People With Diabetes: A Systematic Review of Studies in Iran (Online)

Kirana I . 2015. Kualitas Hidup Penderita Diabetes Melitus Tipe II Peserta Prolanis di Puskesmas Moch. Ramdhan Bandung.

Larasati. 2012. Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di RS Abdul Moeloek Propinsi Lampung. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Universitas Lampung. Volume 2 No. (2)

Nooh J, Kim J, Park J, Kim H, Kwon Y. 2015.

Gender Difference in Relationship between Health-Related Quality of Life and Work (Online)

Novianti D. 2014. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Penderita HIV yang Menjalani Rawat Jalan di Care supportand Treatment

(CST) Rumah Sakit Ji wa Daerah Sungai Bangkong Kota Pontianak (Online)

Numbeo. 2017. Quality of Life Index for Country 2017(Online)

Puspanathan M.2015. Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Kualitas Hidup di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Medan Amplas

Safitri dan Juanita. 2016. Hubungan Basic conditioning Factors Dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia Dengan Diabetes Melitus di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Idea Nursing Journal. Vol.

VII (1).

Setyowati R. 2015. Hubungan Jenis Kelamin Dengan Kualitas Hidup Pasien Dengan Penyakit Kronis (Online)

Restada E.J. 2016. Hubungan lama menderita dan Komplikasi Diabetes Melitus dengan Kualitas Hidup Pada Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Puskesmas Gatak Sukoharjo (Online)

Rukmaliza T. 2014. Hubungan Karakteristik Individu Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis BLUD RS Umum Dr.

Zainoel Abidin Banda Aceh (Online)

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan pada siklus pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 September 2011. Perencanaan pada siklus pertama ini merupakan tahap pertama yang dilakukan guru

pelayanan maksimal, dengan berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetya dan Komisi Kode Etik Profesi Polri sebagaimana tugas pokok kepolisian yaitu mengayomi

3.1 udara ambien udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, mahluk hidup dan unsur lingkungan hidup lainnya 3.2

=aluasi yang diharapkan pada pasien dengan post operasi fraktur adalah ' =aluasi yang diharapkan pada pasien dengan post operasi fraktur adalah ' &amp;. yeri dapat berkurang

Noor Aidawati (2006)* : KEANEKARAGAMAN BEGOMOVIRUS PADA TOMAT DAN SERANGGA VEKTORNYA, Bemisia tabaci GENNADII (HEMIPTERA: ALEYRODIDAE) SERTA PENGUJIAN KETAHANAN GENOTIPE TOMAT

Lebih lanjut, Jawaher menjelaskan bahwa apabila semua bentuk kerjasama itu dan dilakukan secara intens maka diharapkan anak-anak tunagrahita mampu secara perlahan

Menyajikan dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan distribusi data, nilai rata-rata, median, modus dan sebaran data untuk mengambil kesimpulan membuat keputusan dan membuat

Kesimpulan penelitian adalah (1) Terdapat interaksi rata-rata prestasi belajar matematika siswa antara bentuk tes dengan motivasi belajar siswa sebesar (0,001 &lt; 0,05) (2)