LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN OPEN FRAKTUR DIGITI II OPEN FRAKTUR DIGITI II
Oleh : Oleh :
Fransiscus Quirino Putra Afryartha Fransiscus Quirino Putra Afryartha
140070300011054 140070300011054
PROGRAM
PROGRAM S!"# S!"# #$M! %#$M! %&P&RA'A&P&RA'AAA(( FA
FA%!$A%!$AS S %&"O%&%&"O%&RA( RA( !(#)&RS!(#)&RS#A#AS S *RA'#+A*RA'#+A,,AA MA$A(G
MA$A(G -01. -01.
LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR DIGITI MANUS FRAKTUR DIGITI MANUS
A.
A. PePengngerertitianan
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial. (Rasjad, Chairuddin. rawan epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial. (Rasjad, Chairuddin. 2007
2007
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dan luasnya fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat disebabkan pukulan langsung, gaya meremuk, dapat diabsorpsinya. Fraktur dapat disebabkan pukulan langsung, gaya meremuk, gerakan punter mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem (!runer " #udarth, gerakan punter mendadak, dan bahkan kontraksi otot ekstrem (!runer " #udarth, 2002.
2002. Fra
Fraktuktur r adaladalah ah terterputputusnusnya ya kontkontinuinuitaitas s jarjaringingan an tultulangang, , yayang ng biabiasansanyaya dis
disertertai ai dengdengan an lukluka a seksekitaitar r jarjaringingan an lunlunak, ak, kerkerusausakan kan otootot, t, ruprupturture e tentendon,don, kerusakan pembuluh darah, dan luka organ$organ tubuh dan ditentukan sesuai kerusakan pembuluh darah, dan luka organ$organ tubuh dan ditentukan sesuai jenis
jenis dan dan luasnya, luasnya, terjadinya terjadinya fraktur fraktur jika jika tulang tulang dikenai dikenai stress stress yang yang lebih lebih besar besar dari yang besar dari yang dap
dari yang besar dari yang dapat diabsorbsinya (#melt%er, 200&.at diabsorbsinya (#melt%er, 200&.
B
B.. EEtitioolologgii a.
a. CeCededera ra trtrauaumamatitik k
Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh ' Cedera traumatik pada tulang dapat disebabkan oleh ' &
& Cedera lCedera langsunangsung berarg berarti pukuti pukulan lanlan langsung tgsung terhadaerhadap tulanp tulang sehingg sehinggaga tulang pata seara spontan. )emukulan biasanya menyebabkan fraktur tulang pata seara spontan. )emukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang.
melintang. 2
2 Cedera tCedera tidak lanidak langsung bergsung berarti pukarti pukulan lanulan langsung bergsung berada jauh darada jauh dari lokasi lokasii benturan.
benturan. *
* FraktFraktur yang diur yang disebabksebabkan kontran kontraksi kaksi keras yeras yang mendaang mendadak dari odak dari otot ytot yangang kuat.
kuat. b.
b. Fraktur )atologik Fraktur )atologik
+alam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma +alam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana dengan trauma minor dapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada berbagai keadaan minor dapat mengakibatkan fraktur dapat juga terjadi pada berbagai keadaan
seperti' umor tulang (jinak atau ganas, -nfeksi seperti osteomyelitis, dan seperti' umor tulang (jinak atau ganas, -nfeksi seperti osteomyelitis, dan Rakhitis.
Rakhitis. .
. #eara s#eara spontan pontan ' dise' disebabkan olbabkan oleh streh stress tuess tulang ylang yang terus ang terus menerumenerus misas misalnyalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.
pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.
C.
C. PaPatotofifiiiolologogii eti
etika ka tulantulang g patah, sel patah, sel tulantulang g matimati. . )erdar)erdarahan biasanya ahan biasanya terjterjadi di adi di sekitsekitar ar tempat patah dan ke dalam jaringan lunak di sekitar tulang tersebut. jaringan tempat patah dan ke dalam jaringan lunak di sekitar tulang tersebut. jaringan lunak biasanya mengalami kerusakan akibat edera. Reaksi inflamasi yang intens lunak biasanya mengalami kerusakan akibat edera. Reaksi inflamasi yang intens terjadi setelah patah tulang. #el darah putih dan sel mast terakumulasi sehingga terjadi setelah patah tulang. #el darah putih dan sel mast terakumulasi sehingga me
menynyebaebabkbkan an pepeniningngkatkatan an alaliriran an dardarah ah ke ke ararea ea tetersrsebebutut. . fafagogosisitotosisis s dadann pembersihan sel dan jaringan mati dimulai.
pembersihan sel dan jaringan mati dimulai.
!ekuan fibrin (hematoma fraktur terbentuk di tempat patah dan berfungsi !ekuan fibrin (hematoma fraktur terbentuk di tempat patah dan berfungsi seb
sebagai agai jaljala a untuntuk uk melmelekatekatnya nya selsel$se$sel l barbaru. u. /k/ktitiititas as ostosteobleoblas as akan akan segsegeraera terstimulasi dan terbentuk tulang baru imatur, disebut kalus. !ekuan fibrin segera terstimulasi dan terbentuk tulang baru imatur, disebut kalus. !ekuan fibrin segera direabsorpsi dan sel tulang baru seara perlahan mengalami remodeling untuk direabsorpsi dan sel tulang baru seara perlahan mengalami remodeling untuk membentuk tulang sejati. ulang sejati menggantikan kalus dan seara perlahan membentuk tulang sejati. ulang sejati menggantikan kalus dan seara perlahan me
mengalngalami ami kalkalsisifikfikasiasi. . )eny)enyembembuhan uhan memmemerlerlukaukan n wakwaktu tu bebbeberaerapa pa minmingguggu sampai beberapa bulan (fraktur pada anak sembuh lebih epat. )enyembuhan sampai beberapa bulan (fraktur pada anak sembuh lebih epat. )enyembuhan dap
dapat at terterganganggu ggu ataatau u terterhamhambat bat apaapabilbila a hemhematoatoma ma frfraktaktur ur ataatau u kalkalus us rusrusak ak seb
sebelum elum tultulang ang sesejatjati i terterbentbentuk, uk, ataatau u apabapabilila a sel sel tultulang ang barbaru u rusrusak ak selselamaama kalsifikasi dan pengerasan.
D.
D. KlKlaaififi!i!aaii
lasifikasi fraktur dibagi menjadi beberapa yaitu ' lasifikasi fraktur dibagi menjadi beberapa yaitu '
a.
a. !erdas!erdasarkan arkan komplkomplet aet atau tau ketidaketidakklomkklomplitan plitan fraktfraktur 'ur ' &
& FraktFraktur komplur komplet ' patah padet ' patah pada selura seluruh garis tuh garis tengah tulengah tulang dan biasang dan biasanyaanya mengalami pergeseran.
mengalami pergeseran. 2
2 FraktFraktur inkomur inkomplet ' patplet ' patah hanya terah hanya terjadi padjadi pada sebagiaa sebagian dari garn dari garis tengis tengahah tulang.
tulang. b.
b. !erdasarkan sifat fraktur '!erdasarkan sifat fraktur ' Fraktur simple1tertutup
Fraktur simple1tertutup ' tidak menyebabkan robeknya kulit.' tidak menyebabkan robeknya kulit. Fraktur kompleks1terbuka
Fraktur kompleks1terbuka ' merupakan fraktur dengan luka pada kulit atau' merupakan fraktur dengan luka pada kulit atau membrane mukosa sampai ke patahan tulang.
membrane mukosa sampai ke patahan tulang. Fraktur terbuka digradasi menjadi '
Fraktur terbuka digradasi menjadi ' a
a rarade - dede - dengangan luka bn luka bersersih, paih, panjanjangnyngnya 3 & m.a 3 & m. b
b rade -- luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak.rade -- luka lebih luas tanpa kerusakan jaringan lunak.
rade rade --- --- yang sayang sangat tngat terkonterkontaminasaminasi dan mi dan mengalaengalami kermi kerusakanusakan jaringan yang paling berat.
.
. !er!erdasdasarkarkan an bentbentuk uk gargaris is patpatah ah '' &
& FraFraktuktur reenr reenstistik ' k ' frafraktuktur salah satr salah satu u sissisi tulani tulang g patpatah sedanah sedang sisig sisi lainnya membengkok.
lainnya membengkok. 2
2 FrFrakaktutur r raranenersrsalal ' fraktur sepanjang garis tengah tulang.' fraktur sepanjang garis tengah tulang. *
* FrFrakaktutur r 4b4blilik k ' fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang.' fraktur membentuk sudut dengan garis tengah tulang. 5
5 FrFrakaktutur r #p#piriralal ' fraktur memuntir seputar batang tulang.' fraktur memuntir seputar batang tulang.
E.
E. MaManifnifeetatai i KlKlininii 6anif
6anifestasestasi i kliniklinis s fraktfraktur ur adalah nyeri, adalah nyeri, hilanhilangnya gnya fungsfungsi, i, defordeformitamitas,s, pemendekan
pemendekan ektremitas, ektremitas, krepitus, krepitus, pembengkakan pembengkakan lokal, lokal, dan dan perubahan perubahan warnawarna yang dijelaskan seara rini sebagai berikut'
yang dijelaskan seara rini sebagai berikut' &
&.. yyeerrii yeri
yeri terus terus menerus menerus dan dan bertambah bertambah beratnya beratnya sampai sampai fragmen fragmen tulangtulang diim
diimobiliobilisasi. #pasme otot sasi. #pasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidaibidai alamiah yang diranang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. alamiah yang diranang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang. 2
2.. ++eeffoorrmmiittaass )ada
)ada frafraktuktur r panjpanjangang, , terterjadjadi i pempemendendekaekan n tultulang ang yanyang g sebsebenaenarnyrnya a karkarenaena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur. Fragmen sering kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat fraktur. Fragmen sering saling melengkapi satu sama lain sampai 2,8
saling melengkapi satu sama lain sampai 2,8 sampai 8 m (& sampai 2 ini.sampai 8 m (& sampai 2 ini. *
*.. rreeppiittaassii #a
#aat at ekekststreremimitatas s didipepeririksksa a dedengngan an tatangngan, an, teteraraba ba adadananya ya dederirik k tutulalangng dinamakan krepitasi yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan dinamakan krepitasi yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan lai
lainnynnya. a. 9ji 9ji krekrepitpitasi asi dapadapat t menmengakigakibatbatkan kan kerkerusausakan kan jarjaringingan an lunlunak ak yanyangg lebih berat.
lebih berat. 5.
)embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat )embengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. anda ini biasa terjadi setelah trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. anda ini biasa terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah edera.
beberapa jam atau hari setelah edera. 8
8.. FFalals 6s 6omomeentnt
6erupakan pergerakan1 bentuk yang salah dari tulang (bengkok 6erupakan pergerakan1 bentuk yang salah dari tulang (bengkok
F
F.. PePe"er"eri!i!aan aan PePen#n#n$an$angng &
& )em)emerieriksaksaan an radradioliologiogis s (ro(rontgntgenen, , pada daerapada daerah h yayang ng didiuriurigai fraktgai frakturur, , harharusus mengikuti aturan
mengikuti aturan role of two,role of two, yang terdiri dari ' yang terdiri dari '
•
• 6enakup dua gambaran 6enakup dua gambaran yaitu anteroposterior (/) dan lateral.yaitu anteroposterior (/) dan lateral. •
• 6emuat dua sendi antara fraktur yaitu bagian 6emuat dua sendi antara fraktur yaitu bagian pro:imal dan distal.pro:imal dan distal. •
• 6em6emuat uat dua dua e:te:tremremitaitas s (te(terutrutama ama padpada a anaanak$ank$anak ak baibaik k yanyang g idideraera
maupun yang tidak terkena idera (untuk membandingkan dengan yang maupun yang tidak terkena idera (untuk membandingkan dengan yang normal
normal
•
• +ilakukan dua kali, yaitu sebelum tindakan dan sesudah tindakan.+ilakukan dua kali, yaitu sebelum tindakan dan sesudah tindakan.
2
2 )em)emerieriksaksaan laboran laboratoatoriurium, melim, meliputputi'i'
•
• +arah rutin,+arah rutin, •
• Faktor pembekuan darah,Faktor pembekuan darah, •
• olongan darah (terutama jika akan dilakukan tindakan operasi,olongan darah (terutama jika akan dilakukan tindakan operasi, •
• 9rinalisa,9rinalisa, •
• reatinin (trauma otot dapat meningkatkan beban kreatinin untuk klirenreatinin (trauma otot dapat meningkatkan beban kreatinin untuk kliren
ginjal. ginjal. *
* )em)emerieriksaksaan an artarterieriogrografi afi dildilakuakukan kan jikjika a didiuriurigai gai teltelah ah terterjadjadi i kerkerusausakankan askuler akibat fraktur tersebut.
askuler akibat fraktur tersebut.
G.
G. PePenatnatalaala!a!anaanaann )rinsip terapi fraktur )rinsip terapi fraktur
&
& RReedduukkssii /d
/dalalah ah pepemumulilihan han kekeseselalararasasan n ananatatomomi i bagbagi i tutulalang ng frfrakaktuturr. . ReRepoposisisisi me
mememerlrlukaukan n pepemumulilihan han papanjnjang ang sesertrta a kokorereksksi i dedefoformrmititas as anangulgular ar dandan rot
rotasiasionalonal. . RepReposiosisi si manmannipnipulaulatif tif biabiasansanya ya dapadapat t dildilakukakukan an padpada a frfraktakturaura ekstremitas distal (tangan, pergelangan tangan. kaki, tungkai, dimana spasme ekstremitas distal (tangan, pergelangan tangan. kaki, tungkai, dimana spasme otot tidak berlebihan. raksi bisa diberikan dengan plester felt melekat diatas otot tidak berlebihan. raksi bisa diberikan dengan plester felt melekat diatas
kul
kulit it ataatau u dendengan gan mememasmasang ang pin pin trtraneanersa rsa melmelalualui i tultulangang, , disdistal tal terterhadahadapp ftaktur. Reduksi terbuka biasanya disertai oleh sejumlah bentuk fiksasi interna ftaktur. Reduksi terbuka biasanya disertai oleh sejumlah bentuk fiksasi interna dengan plat " pin, batang atau sekrup.
dengan plat " pin, batang atau sekrup.
/da dua jenis reposisi, yaitu reposisi tertutup dan reposisi terbuka. Reposisi /da dua jenis reposisi, yaitu reposisi tertutup dan reposisi terbuka. Reposisi tertutup dilakukan pada fraktur dengan pemendekan, angulasi atau displaed. tertutup dilakukan pada fraktur dengan pemendekan, angulasi atau displaed. !i
!iasasanyanya a didilalakukkukan an dedengngan an ananesestetesi si lolokakal l dan dan pepembmbereriaian n anaanalglgesesikik.. #el
#elanjanjutnutnya ya diidiimobmobiliilisassasi i dengdengan an gipgips. s. !il!ila a gagagagal l makmaka a laklakukan ukan repreposiosisisi terbu
terbuka ka dikamdikamar ar operasoperasi i dengan anestesi umum. dengan anestesi umum. ontrontra a indikaindikasi reposisisi reposisi tertutup'
tertutup'
•
• ;ika dilakukan reposisi namun tidak dapat diealuasi;ika dilakukan reposisi namun tidak dapat diealuasi •
• ;ika reposisi sangat tidak mungkin dilakukan;ika reposisi sangat tidak mungkin dilakukan •
• ;ika fraktur ;ika fraktur terjterjadi adi karena kekuatan karena kekuatan trakstraksi, i, misalmisalnya nya displdisplaed aed patellpatellar ar
frature. frature.
2
2 -m-mobobililisisasasi.i.
!ila reposisi telah diapai, maka diperlukan imobilisasi tempat fraktur sampai !ila reposisi telah diapai, maka diperlukan imobilisasi tempat fraktur sampai timbul penyembuhan yang menukupi. ebanyakan fraktur ekstremitas dapat timbul penyembuhan yang menukupi. ebanyakan fraktur ekstremitas dapat diimobilisasi dengan dengan gips fiberglas atau dengan brae yang tersedia diimobilisasi dengan dengan gips fiberglas atau dengan brae yang tersedia se
seara ara komkomersersialial. . )em)emasaasangan ngan gipgips s yanyang g tidtidak ak teptepat at bisbisa a menmenimbimbulkaulkann tek
tekanaanan n ku-ku-it, it, asasulularar, , ataatau u sarsaraf. af. #em#emua ua paspasien ien frafraktuktur r dipdiperieriksa ksa harharii berikutnya untuk menilai neurology dan asular.
berikutnya untuk menilai neurology dan asular. !il
!ila a trtraksaksi i digdigunakunakan an untuntuk uk redreduksuksi, i, makmaka a trtraksaksi i jugjuga a berbertintindak dak sebsebagaiagai im
imobilobilisaisasi si dengdengan an ektektremremitaitas s disdisokonokong g di di ataatas s ranranjang jang ataatau u di di ataatas s bidbidaiai sa
sammpapai i rrededukukssi i ttereraapapaii. . ememududiaian n ttrrakakssi i didittererususkakan n sasammpapai i adadaa penyembuhan
penyembuhan yang yang menukupi, menukupi, sehingga sehingga pasien pasien dapat dapat dipindahkan dipindahkan memakaimemakai gips1brae.
gips1brae. *
* ReRehahabibililitatasisi
!ila penyatuan tulang padat terjadi, maka rehabilitasi terutama merupakan !ila penyatuan tulang padat terjadi, maka rehabilitasi terutama merupakan mas
masalaalah h pempemuliulihan han jarjaringingan an lunlunak. ak. apapsulsula a sensendi, di, otootot t dan dan ligligameamentuntumm berkontraksi
berkontraksi membatasi membatasi gerakan gerakan sendi sendi sewaktu sewaktu gips1bidai gips1bidai dilepaskan.dilepaskan. +ianjurkan terapi fisik untuk mgerakan aktif dan pasif serta penguatan otot. +ianjurkan terapi fisik untuk mgerakan aktif dan pasif serta penguatan otot.
H.
H. KoKo"%"%lili!a!aii &
& oompmplilikaskasi /i /wwalal a.
a. eerurusasakakan n //rtrtererii
)eahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, )eahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak adanya nadi, CR menurun, yanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin CR menurun, yanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada
pada ekstrimitas ekstrimitas yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh tindakan tindakan emergensi emergensi splinting,splinting, perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan. perubahan posisi pada yang sakit, tindakan reduksi, dan pembedahan. b.
b. ompartement #yndromompartement #yndrom om
ompliplikaskasi i ini ini terterjadjadi i saasaat t penipeningkangkatan tan tektekanan anan jarjaringingan an daldalam am ruaruangng ter
tertuttutup up di di otootot, t, yanyang g sersering ing berberhubhubungaungan n dengdengan an akuakumulmulasi asi aiairanran sehin
sehingga gga menyemenyebabkan hambatan babkan hambatan aliraliran an darah yang darah yang berat dan berat dan berikuberikutnyatnya men
menyebyebabkaabkan n kerkerusausakan kan pada pada otootot. t. ejejala ala < < gejgejalaalanynya a menmenakuakup p rasrasaa sakit karena ketidakseimbangan pada luka, rasa sakit yang berhubungan sakit karena ketidakseimbangan pada luka, rasa sakit yang berhubungan dengan tekanan yang berlebihan pada kompartemen, rasa sakit dengan dengan tekanan yang berlebihan pada kompartemen, rasa sakit dengan perenggangan
perenggangan pasif pasif pada pada otot otot yang yang terlibat, terlibat, dan dan paresthesia. paresthesia. omplikasiomplikasi ini terjadi lebih sering pada fraktur tulang kering (tibia dan tulang hasta ini terjadi lebih sering pada fraktur tulang kering (tibia dan tulang hasta (radius atau ulna.
(radius atau ulna. .
. FaFat =mt =mbobolilism #sm #yyndndroromm
6erupakan keadaan pulmonari akut dan dapat menyebabkan kondisi fatal. 6erupakan keadaan pulmonari akut dan dapat menyebabkan kondisi fatal. >al ini terjadi ketika gelembung < gelembung lemak terlepas dari sumsum >al ini terjadi ketika gelembung < gelembung lemak terlepas dari sumsum tulang dan mengelilingi jaringan yang rusak. elombang lemak ini akan tulang dan mengelilingi jaringan yang rusak. elombang lemak ini akan mel
melewaewati ti sirsirkulkulasi asi dan dan dapdapat at menmenyebyebabkaabkan n okloklusi usi pada pada pempembulubuluh h < < pembuluh
pembuluh darah darah pulmonary pulmonary yang yang menyebabkan menyebabkan sukar sukar bernafas. bernafas. ejalaejala dari sindrom emboli lemak menakup dyspnea, perubahan dalam status dari sindrom emboli lemak menakup dyspnea, perubahan dalam status menta
mental l (gaduh(gaduh, , gelisgelisah, ah, marahmarah, , bingunbingung, g, stupostupor, tahyardir, tahyardia, a, demam,demam, ruam kulit ptehie.
ruam kulit ptehie. d
d.. --nnffeekkssii #ys
#ystem tem perpertahtahanaanan n tubtubuh uh rusrusak ak bilbila a ada ada trtraumauma a pada jarinpada jaringan. gan. )ad)adaa trauma orthopedi infeksi dimulai pada kulit (superfiial dan masuk ke trauma orthopedi infeksi dimulai pada kulit (superfiial dan masuk ke dal
dalam. am. -ni -ni biabiasansanya ya terterjadi pada jadi pada kaskasus us frafraktuktur r terterbukabuka, , taptapi i bisbisa a jugjugaa karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat. karena penggunaan bahan lain dalam pembedahan seperti pin dan plat. e.
e. //asaskulkuler er eekrkrososisis /
/askuler ekrosis (/?askuler ekrosis (/? terjadi karena a terjadi karena aliran darah ke liran darah ke tulang rusak atautulang rusak atau terg
adanya ?olkman@s -shemia. ekrosis aaskular dapat terjadi saat suplai adanya ?olkman@s -shemia. ekrosis aaskular dapat terjadi saat suplai dar
darah ah ke ke tultulang ang kurkurang ang baibaik. k. >al ini >al ini palpaling ing sersering mengening mengenai ai frafraktuktur r intrasapular femur (yaitu kepala dan leher, saat kepala femur berputar intrasapular femur (yaitu kepala dan leher, saat kepala femur berputar atau keluar dari sendi dan menghalangi suplai darah. arena nekrosis atau keluar dari sendi dan menghalangi suplai darah. arena nekrosis aaskular menakup proses yang terjadi dalam periode waktu yang lama, aaskular menakup proses yang terjadi dalam periode waktu yang lama, pasien
pasien mungkin mungkin tidak tidak akan akan merasakan merasakan gejalanya gejalanya sampai sampai dia dia keluar keluar daridari rumah sakit. 4leh karena itu, edukasi pada pasien merupakan hal yang rumah sakit. 4leh karena itu, edukasi pada pasien merupakan hal yang penting.
penting. )erawat )erawat harus harus menyuruh menyuruh pasien pasien supaya supaya melaporkan melaporkan nyeri nyeri yangyang bersifat intermiten atau nyeri yang menetap pada saat menahan beban bersifat intermiten atau nyeri yang menetap pada saat menahan beban ff.. ##hhook k
#h
#hok ok teterjrjadadi i kakarerena na kehkehililangangan an banbanyayak k dardarah ah dadan n memeniningngkatkatnynyaa permeabilitas kapiler
permeabilitas kapiler yang bisa yang bisa menyebabkan menyebabkan menurunnya oksigenasi. menurunnya oksigenasi. -ni-ni biasanya terjadi pada fraktur.
biasanya terjadi pada fraktur. g.
g. 4s4steteomomyyelelititiiss
/dalah infeksi dari jaringan tulang yang menakup sumsum dan korteks /dalah infeksi dari jaringan tulang yang menakup sumsum dan korteks tul
tulang ang dapadapat t berberupa upa e:oe:ogenogenous us (in(infekfeksi si mamasuk suk dardari i lualuar r tubtubuh uh ataatauu hem
hematoatogenogenous us (in(infekfeksi si yanyang g berberasaasal l dardari i daldalam am tubtubuhuh. . )at)atogen ogen dapadapatt masuk melalui luka fraktur terbuka, luka tembus, atau selama operasi. masuk melalui luka fraktur terbuka, luka tembus, atau selama operasi. Au
Auka ka tetembmbakak, , frfrakaktutur r tutulalang ng panpanjajang, ng, frfraktaktur ur teterbrbukuka a yayang ng teterlrlihihatat tul
tulangangnyanya, , lukluka a ampamputautasi si karkarena ena tratrauma uma dan dan frafraktuktur r < < frafraktuktur r dengdenganan sindrom kompartemen atau luka askular memiliki risiko osteomyelitis sindrom kompartemen atau luka askular memiliki risiko osteomyelitis yang lebih besar
yang lebih besar 2
2 omompliplikasi kasi +al+alam Bam Baaktu Aktu Aamaama a.
a. +el+elayeayed 9nd 9nion ion ()e()enyanyatuan tuan tertertuntundada
+elayed 9nion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan +elayed 9nion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. -ni disebabkan karena waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. -ni disebabkan karena penurunan supai darah ke tulang.
penurunan supai darah ke tulang. b.
b. on union (tak menyatuon union (tak menyatu )e
)enynyatatuauan n tutulalang ng titidadak k teterjrjadadi, i, aaaat t didiisisi i ololeh eh jajariringngan an fifibrbrososa.a. adang$kadang dapat terbentuk sendi palsu pada tempat ini. Faktor$faktor adang$kadang dapat terbentuk sendi palsu pada tempat ini. Faktor$faktor yan
yang g dapdapat at menmenyebyebabkaabkan n non non uniunion on adaadalah lah tidtidak ak adaadanya nya imimobiobilislisasiasi,, interposisi jaringan lunak, pemisahan lebar dari fragmen
interposisi jaringan lunak, pemisahan lebar dari fragmen ontohnya patellaontohnya patella dan fraktur yang bersifat patologis.
.. 66aalluunniioonn elai
elainan nan penyatpenyatuan uan tulantulang g karena penyeraskarena penyerasian ian yang buruk yang buruk menimmenimbulkanbulkan deformitas, angulasi atau pergeseran.
deformitas, angulasi atau pergeseran.
ASUHAN KEPERA&ATAN TEORI ASUHAN KEPERA&ATAN TEORI
FRAKTUR DIGITI MANUS FRAKTUR DIGITI MANUS
II.. PPeenngg!!aa$$iiaann )e
)engngkakajijian an mmererupupakakan an ttahahap ap awawal al dadan n llanandadassan an dadalalam m prprososeses keperawatan, untuk itu diperlukan keermatan dan ketelitian tentang masalah$ keperawatan, untuk itu diperlukan keermatan dan ketelitian tentang masalah$ masalah klien sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. masalah klien sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. eberhasilan proses keperawatan sangat bergantuang pada tahap ini. ahap ini eberhasilan proses keperawatan sangat bergantuang pada tahap ini. ahap ini terbagi atas'
terbagi atas' &.
&. +a+ata #ta #ububjejektktiif f aa.. //nnaammnneessaa
&
& -d-denentititatas ls lieienn 6e
6elilipuputi ti nanamama, , jejeninis s kekelalamimin, n, umumurur, , alalamamatat, , agagamama, a, babahahasa sa yayangng dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal 6R#, diagnosa medis.
darah, no. register, tanggal 6R#, diagnosa medis. 2
2 eeluluhahan n 9t9tamamaa
!iasanya klien dengan fraktur
!iasanya klien dengan fraktur akan mengalami nyeri akan mengalami nyeri saat beraktiitas 1saat beraktiitas 1 mobilisasi pada daerah fraktur tersebut
mobilisasi pada daerah fraktur tersebut *
* RiwRiwayaayat t )eny)enyakit akit #ek#ekaraarangng )ad
)ada a klklieien n frfrakaktutur r 1 1 papatatah h tutulalang ng dadapapat t didisesebababkabkan n ololeh eh trtraumauma a 11 ke
keeelalakakaanan, , dedegegeneneraratitif f dadan n papaththolologogis is yyanang g dididadahuhulului i dedengnganan perdarahan,
perdarahan, kerusakan kerusakan jaringan jaringan sekitar sekitar yang yang mengakibatkan mengakibatkan nyeri,nyeri, bengkak, kebiruan, puat 1 perubahan warna kulit dan kesemutan.
bengkak, kebiruan, puat 1 perubahan warna kulit dan kesemutan. 5
5 RiRiwaywayat )eat )enynyakiakit +aht +ahululuu
)ada klien fraktur pernah mengalami kejadian patah tulang atau tidak )ada klien fraktur pernah mengalami kejadian patah tulang atau tidak sebelumnya dan ada 1 tidaknya klien mengalami pembedahan perbaikan sebelumnya dan ada 1 tidaknya klien mengalami pembedahan perbaikan dan pernah menderita osteoporosis sebelumnya
dan pernah menderita osteoporosis sebelumnya 8
)ada keluarga klien ada 1 tidak yang menderita osteoporosis, arthritis )ada keluarga klien ada 1 tidak yang menderita osteoporosis, arthritis dan tuberkolosis atau penyakit lain yang sifatnya menurun dan menular dan tuberkolosis atau penyakit lain yang sifatnya menurun dan menular
b.
b. )ola$pola Fungsi esehatan)ola$pola Fungsi esehatan &
& )ola ))ola )ersepersepsi dasi dan n atata Aaka Aaksana >sana >idup idup #ehat#ehat
)ada kasus fraktur akan timbul ketakutan akan terjadinya keaatan )ada kasus fraktur akan timbul ketakutan akan terjadinya keaatan pada
pada dirinya dirinya dan dan harus harus menjalani menjalani penatalaksanaan penatalaksanaan kesehatan kesehatan untuk untuk me
membmbanantu tu pepenynyemembuhbuhan an tutulalangngnynya. a. #el#elaiain n ititu, u, pepengkngkajajiaian n jujugaga meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat steroid yang meliputi kebiasaan hidup klien seperti penggunaan obat steroid yang dapa
dapat t menmenggangganggu ggu metmetabolabolismisme e kalkalsiusium, m, pengpengkonkonsumsumsiasian n alkalkohooholl yang bisa
yang bisa menggamengganggu nggu keseikeseimbangmbangannya dan annya dan apakah klien apakah klien melakmelakukanukan olahraga atau tidak
olahraga atau tidak 2
2 )ol)ola uta utrisrisi dan i dan 6et6etabolabolismismee )ada
)ada klien fraktur harus klien fraktur harus mengkomengkonsumsnsumsi i nutrinutrisi si melemelebihi bihi kebutukebutuhanhan seh
sehariari$har$harinyinya a sepseperterti i kalkalsiusium, m, %at %at besbesi, i, proproteitein, n, itit. . C C dan dan lailainnynnyaa untuk membantu proses penyembuhan tulang. =aluasi terhadap pola untuk membantu proses penyembuhan tulang. =aluasi terhadap pola nu
nuttririssi i klkliien en bibissa a mmemembabantntu u mmenenenenttukukan an pepenynyebebab ab mmasasalalahah muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi yang tidak muskuloskeletal dan mengantisipasi komplikasi dari nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari yang adekuat terutama kalsium atau protein dan terpapar sinar matahari yang kur
kurang ang memerurupakpakan an fafaktktor or prprededisisposposisisi i mamasasalalah h mumuskskululososkekeleletatall te
terurutatama ma papada da lalansnsiaia. . #e#elalain in ititu u jujuga ga obobesesititas as jujuga ga memengnghamhambatbat degenerasi dan mobilitas klien.
degenerasi dan mobilitas klien. *
* )o)ola la =l=limimininasasii 9nt
9ntuk uk kaskasus us frafraktuktur r tidtidak ak ada ada gangangguagguan n pada pada polpola a elieliminminasiasi, , taptapii walaupun begitu perlu juga dikaji frekuensi, konsistensi, warna serta walaupun begitu perlu juga dikaji frekuensi, konsistensi, warna serta bau
bau fees fees pada pada pola pola eliminasi eliminasi ali. #edangkan ali. #edangkan pada pada pola pola eliminasi eliminasi uriuri dikaji frekuensi
dikaji frekuensi, , kepekatkepekatannya, annya, warna, bau, warna, bau, dan dan jumljumlah. ah. )ada )ada keduakedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau tidak.
pola ini juga dikaji ada kesulitan atau tidak. 5
5 )ol)ola a ididur ur dan dan -st-stirirahatahat
#emua klien fraktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal #emua klien fraktur timbul rasa nyeri, keterbatasan gerak, sehingga hal ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. #elain itu juga, ini dapat mengganggu pola dan kebutuhan tidur klien. #elain itu juga,
pengkajian
pengkajian dilaksanakan dilaksanakan pada pada lamanya lamanya tidur, tidur, suasana suasana lingkungan,lingkungan, kebiasaan tidur, dan kesulitan tidur serta penggunaan obat
kebiasaan tidur, dan kesulitan tidur serta penggunaan obat tidur.tidur. 8
8 )o)ola la //ktktiiititasas ar
arena ena titimbumbulnylnya a nyenyeri, ri, ketketerberbataatasan san gergerak, ak, makmaka a semsemua ua benbentuk tuk kegiatan klien menjadi berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak kegiatan klien menjadi berkurang dan kebutuhan klien perlu banyak dibantu oleh orang lain.
dibantu oleh orang lain.
)ol)ola >ua >ububungngan dan dan )an )ereranan
lliieen n aakkaan n kkeehhiillaannggaan n ppeerraan n ddaallaam m kkeelluuaarrgga a ddaan n ddaallaamm masyarakat. arena klien harus menjalani rawat inap
masyarakat. arena klien harus menjalani rawat inap 7
7 )ol)ola )ea )ersersepsi psi dan dan ononsep sep +ir+irii
+ampak yang timbul pada klien fraktur yaitu timbul ketidakutan akan +ampak yang timbul pada klien fraktur yaitu timbul ketidakutan akan keaatan akibat frakturnya, rasa emas, rasa ketidakmampuan untuk keaatan akibat frakturnya, rasa emas, rasa ketidakmampuan untuk melakukan aktiitas seara optimal, dan pandangan terhadap dirinya melakukan aktiitas seara optimal, dan pandangan terhadap dirinya yang salah (gangguan body image
yang salah (gangguan body image D
D )ol)ola #a #ensensori ori dan dan ogognitnitif if
)ada klien fraktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal )ada klien fraktur daya rabanya berkurang terutama pada bagian distal fraktur, sedang pada indera yang lain tidak timbul gangguan. begitu fraktur, sedang pada indera yang lain tidak timbul gangguan. begitu juga
juga pada pada kognitifnya kognitifnya tidak tidak mengalami mengalami gangguan. gangguan. #elain #elain itu itu juga,juga, timbul rasa nyeri akibat fraktur
timbul rasa nyeri akibat fraktur
E
E )ol)ola Repa Reproroduduksksi #eki #eksusualal
+ampak pada klien fraktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan +ampak pada klien fraktur yaitu, klien tidak bisa melakukan hubungan seksual karena harus menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta seksual karena harus menjalani rawat inap dan keterbatasan gerak serta ra
rasa sa nynyereri i yayang ng didialalamami i klklieien. n. #el#elaiain n ititu u jujuga, ga, peperlrlu u didikakaji ji ststatatusus perkawinannya termasuk jumlah anak, lama perkawinannya
perkawinannya termasuk jumlah anak, lama perkawinannya &0
&0 )ola )enanggula)ola )enanggulangan #tressngan #tress
)ada klien fraktur timbul rasa emas tentang keadaan dirinya, yaitu )ada klien fraktur timbul rasa emas tentang keadaan dirinya, yaitu k
keettiiddaakkuuttaan n ttiimmbbuul l kkeeaaaattaan n ppaadda a ddiirri i daan d n ffuunnggssii tubuhnya. 6ekanisme koping yang ditempuh klien bisa tidak efektif. tubuhnya. 6ekanisme koping yang ditempuh klien bisa tidak efektif. &&
9nt
9ntuk uk kliklien en frafraktuktur r tidtidak ak dapadapat t melmelaksaksanakanakan an kebkebutuutuhan han berberibaibadahdah de
dengngan an babaik ik teterurutatama ma frfrekekueuensnsi i dadan n kokonsnsenentrtrasasi. i. >a>al l inini i bibisasa disebabkan karena nyeri dan keterbatasan gerak klien.
disebabkan karena nyeri dan keterbatasan gerak klien. 2.
2. +a+ata ta obobyyekekttiif f a.
a. keakeadaan 9mumdaan 9mum' ' apatapatis, sopois, sopor, komar, koma, , gelgelisaisah, komposh, komposmenmentis tertis tergangantuntungg pada keadaan klien.
pada keadaan klien. b.
b. aanda$tanda ital nda$tanda ital tidak normal tidak normal karena ada karena ada gangguan gangguan baik fungsi baik fungsi maupunmaupun bentuk.
bentuk. .
. pepememeririksksaaaan fn fisisik ik '' &
& #i#iststem -nem -ntetegugumemenn
erdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma meningkat, bengkak, erdapat erytema, suhu sekitar daerah trauma meningkat, bengkak, oedema, nyeri tekan.
oedema, nyeri tekan. 2
2 eeppaallaa i
idadak k ada ada gaganggngguauan n yayaititu, u, nonormrmo o eephphalalikik, , sisimemetrtrisis, , titidadak k adadaa penonjolan, tidak ada nyeri kepala.
penonjolan, tidak ada nyeri kepala. *
* AAeehheer r i
idak dak ada ada ganggangguan guan yaiyaitu tu simsimetretrisis, , tidtidak ak ada ada penpenonjonjolaolan, n, refreflek lek menelan ada.
menelan ada. 5
5 66uukkaa
Bajah terlihat menahan sakit, lain$lain tidak ada perubahan fungsi Bajah terlihat menahan sakit, lain$lain tidak ada perubahan fungsi maupun bentuk. ak ada lesi, simetris, tak
maupun bentuk. ak ada lesi, simetris, tak oedema.oedema. 8
8 66aattaa
eerdrdapapat at gagangngguguan an sesepepertrti i kokonjnjunungtgtiia a ananememis is (j(jikika a teterjrjadadii perdarahan
perdarahan
eelliinnggaa
es bisik atau weber masih dalam keadaan normal. idak ada lesi es bisik atau weber masih dalam keadaan normal. idak ada lesi atau nyeri tekan.
atau nyeri tekan. 7
7 >>iidduunngg
idak ada deformitas, tak ada pernafasan uping hidung. idak ada deformitas, tak ada pernafasan uping hidung. D
D 6u6ululut dt dan an FaFariringng
ak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa ak ada pembesaran tonsil, gusi tidak terjadi perdarahan, mukosa mulut tidak puat.
mulut tidak puat. E
E hhoorraakkss a
ak ada pergerakan k ada pergerakan otot interostae, gerakan otot interostae, gerakan dada simetris.dada simetris. &0
&0 )ar)aruu
)ernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat )ernafasan meningkat, reguler atau tidaknya tergantung pada riwayat penyakit klien yang berhubungan dengan paru.
penyakit klien yang berhubungan dengan paru. b
b )alpasi)alpasi
)ergerakan sama atau simetris, fermitus raba
)ergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama.sama. ))eerrkkuussii
#uara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya. #uara ketok sonor, tak ada erdup atau suara tambahan lainnya. d
d /u/usskukullttasasii
#uara nafas normal, tak ada whee%ing, atau suara tambahan lainnya #uara nafas normal, tak ada whee%ing, atau suara tambahan lainnya seperti stridor dan ronhi.
seperti stridor dan ronhi. &&
&& ;an;antuntungg aa --nnssppeekkssii
idak tampak iktus jantung. idak tampak iktus jantung. b
b )alpasi)alpasi
adi meningkat, iktus tidak teraba. adi meningkat, iktus tidak teraba. //ususkkululttaassii
#uara #& dan #2
#uara #& dan #2 tunggal, tak ada mur$mur.tunggal, tak ada mur$mur. &2
&2 /bd/bdomeomenn aa --nnssppeekkssii
!entuk datar, simetris, tidak ada hernia. !entuk datar, simetris, tidak ada hernia. b
b )alpasi)alpasi
ugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba. ugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba. b.
b. )erkusi)erkusi
#uara thympani, ada pantulan gelombang airan. #uara thympani, ada pantulan gelombang airan. .. //ususkkululttaassii
)eristaltik usus normal 20 kali1menit. )eristaltik usus normal 20 kali1menit. &*
&* -ngui-nguinal$enal$enetalnetalia$/nuia$/nuss a
ak ada hernia, tak ada k ada hernia, tak ada pembesaran lymphe, tak ada pembesaran lymphe, tak ada kesulitan !/!.kesulitan !/!. -. +-/4#/ =)=R/B//
-. +-/4#/ =)=R/B//
+iagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata +iagnosa keperawatan adalah suatu penyatuan dari masalah pasien yang nyata maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (!oedihartono, &EE5 ' maupun potensial berdasarkan data yang telah dikumpulkan (!oedihartono, &EE5 ' &7.
&7.
+iagnosa keperawatan yang munul pada pasien dengan post op fraktur (Bilkinson, +iagnosa keperawatan yang munul pada pasien dengan post op fraktur (Bilkinson, 200 meliputi '
200 meliputi '
&. yeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang, gerakan fragmen tulang, &. yeri berhubungan dengan terputusnya jaringan tulang, gerakan fragmen tulang, edema dan edera
edema dan edera pada jaringan, alat traksi1immobilisasi, stress, ansietaspada jaringan, alat traksi1immobilisasi, stress, ansietas
2. -ntoleransi aktiitas berhubungan dengan dispnea, kelemahan1keletihan, ketidak 2. -ntoleransi aktiitas berhubungan dengan dispnea, kelemahan1keletihan, ketidak
edekuatan oksigenasi, ansietas, dan gangguan pola tidur. edekuatan oksigenasi, ansietas, dan gangguan pola tidur.
*. erusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, perubahan status *. erusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan, perubahan status metabolik, kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi dibuktikan o
metabolik, kerusakan sirkulasi dan penurunan sensasi dibuktikan o leh terdapat luka 1leh terdapat luka 1 ulserasi, kelemahan, penurunan berat badan,
ulserasi, kelemahan, penurunan berat badan, turgor kulit buruk, terdapat jaringanturgor kulit buruk, terdapat jaringan nekrotik.
nekrotik.
5. >ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri1ketidak nyamanan, kerusakan 5. >ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri1ketidak nyamanan, kerusakan muskuloskletal, terapi pembatasan aktiitas, dan penurunan kekuatan1tahanan.
muskuloskletal, terapi pembatasan aktiitas, dan penurunan kekuatan1tahanan.
8. Risiko infeksi berhubungan dengan stasis airan tubuh, respons inflamasi tertekan, 8. Risiko infeksi berhubungan dengan stasis airan tubuh, respons inflamasi tertekan, prosedur inasif dan jalur penusukkan, luka1kerusakan kulit, insisi pembedahan. prosedur inasif dan jalur penusukkan, luka1kerusakan kulit, insisi pembedahan.
. urang pengetahuan tantang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan . urang pengetahuan tantang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, kurang terpajan1mengingat, salah berhubungan dengan keterbatasan kognitif, kurang terpajan1mengingat, salah
interpretasi informasi. interpretasi informasi.
---. -=R?=#- +/ ---. -=R?=#- +/
-6)A=6=/#--nterensi adalah penyusunan renana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan -nterensi adalah penyusunan renana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (!oedihartono, untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan (!oedihartono, &EE5'20
&EE5'20
-mplementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari renana keperawatan yang -mplementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari renana keperawatan yang telah disusun pada tahap perenanaan (=ffendi, &EE8'50.
telah disusun pada tahap perenanaan (=ffendi, &EE8'50.
-nterensi dan implementasi keperawatan yang munul pada pasien dengan post op -nterensi dan implementasi keperawatan yang munul pada pasien dengan post op frakture 4leranon (Bilkinson, 200 meliputi '
frakture 4leranon (Bilkinson, 200 meliputi '
&. yeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan &. yeri adalah pengalaman sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial, digambarkan meningkat akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial, digambarkan dalam istilah seperti kerusakan G awitan yang tiba$tiba atau p
dalam istilah seperti kerusakan G awitan yang tiba$tiba atau p erlahan dari intensitaserlahan dari intensitas ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan ringan samapai berat dengan akhir yang dapat di antisipasi atau dapat diramalkan dan durasinya kurang dari enam bulan.
durasinya kurang dari enam bulan.
ujuan ' nyeri dapat berkurang atau hilang. ujuan ' nyeri dapat berkurang atau hilang. riteria >asil ' $ yeri berkurang atau hilang riteria >asil ' $ yeri berkurang atau hilang $ lien tampak tenang.
-nterensi dan -mplementasi ' -nterensi dan -mplementasi '
a. Aakukan pendekatan pada klien dan keluarga a. Aakukan pendekatan pada klien dan keluarga
R1 hubungan yang baik membuat klien dan keluarga kooperatif R1 hubungan yang baik membuat klien dan keluarga kooperatif b. aji tingkat intensitas dan frekwensi nyeri
b. aji tingkat intensitas dan frekwensi nyeri
R1 tingkat intensitas nyeri dan frekwensi menunjukkan skala n R1 tingkat intensitas nyeri dan frekwensi menunjukkan skala n yeriyeri . ;elaskan pada klien penyebab dari nyeri
. ;elaskan pada klien penyebab dari nyeri
R1 memberikan penjelasan akan menambah pengetahuan klien tentang nyeri. R1 memberikan penjelasan akan menambah pengetahuan klien tentang nyeri. d. 4bserasi tanda$tanda ital.
d. 4bserasi tanda$tanda ital.
R1 untuk mengetahui perkembangan klien R1 untuk mengetahui perkembangan klien
e. 6elakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik e. 6elakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian analgesik
R1 merupakan tindakan dependent perawat, dimana analgesik berfungsi untuk R1 merupakan tindakan dependent perawat, dimana analgesik berfungsi untuk memblok stimulasi nyeri.
memblok stimulasi nyeri.
2. -ntoleransi aktiitas adalah suatu keadaaan seorang indiidu yang tidak ukup 2. -ntoleransi aktiitas adalah suatu keadaaan seorang indiidu yang tidak ukup mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi mempunyai energi fisiologis atau psikologis untuk bertahan atau memenuhi kebutuhan atau aktiitas sehari$hari yang diinginkan.
kebutuhan atau aktiitas sehari$hari yang diinginkan. ujuan ' pasien memiliki ukup energi untuk beraktiitas. ujuan ' pasien memiliki ukup energi untuk beraktiitas. riteria hasil ' $ perilaku menampakan kemampuan
riteria hasil ' $ perilaku menampakan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan diri.untuk memenuhi kebutuhan diri. $ pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktiitas tanpa dibantu. $ pasien mengungkapkan mampu untuk melakukan beberapa aktiitas tanpa dibantu. $ oordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik.
$ oordinasi otot, tulang dan anggota gerak lainya baik. -nterensi dan -mplementasi '
-nterensi dan -mplementasi '
a. Renanakan periode istirahat yang ukup. a. Renanakan periode istirahat yang ukup.
R1 mengurangi aktiitas yang tidak diperlukan, dan energi terkumpul dapat digunakan R1 mengurangi aktiitas yang tidak diperlukan, dan energi terkumpul dapat digunakan untuk aktiitas seperlunya sear optimal.
untuk aktiitas seperlunya sear optimal. b. !erikan latihan aktiitas seara bertahap. b. !erikan latihan aktiitas seara bertahap.
R1 tahapan$tahapan yang diberikan membantu proses aktiitas seara perlahan dengan R1 tahapan$tahapan yang diberikan membantu proses aktiitas seara perlahan dengan menghemat tenaga namun tujuan yang tepat, mobilisasi dini.
menghemat tenaga namun tujuan yang tepat, mobilisasi dini. . !antu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan. . !antu pasien dalam memenuhi kebutuhan sesuai kebutuhan.
R1 mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali. R1 mengurangi pemakaian energi sampai kekuatan pasien pulih kembali. d. #etelah latihan dan aktiitas kaji
R1 menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari R1 menjaga kemungkinan adanya respons abnormal dari tubuh sebagai akibat dari latihan.
latihan.
*. erusakan integritas kulit adalah keadaan
*. erusakan integritas kulit adalah keadaan kulit seseorang yang mengalamikulit seseorang yang mengalami perubahan seara tidak diinginkan.
perubahan seara tidak diinginkan.
ujuan ' 6enapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai. ujuan ' 6enapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai. riteria >asil ' $ tidak ada tanda$tanda infeksi seperti pus.
riteria >asil ' $ tidak ada tanda$tanda infeksi seperti pus. $ luka bersih tidak lembab dan
$ luka bersih tidak lembab dan tidak kotor.tidak kotor. $ a
$ anda$tanda ital dalam nda$tanda ital dalam batas normal atau dbatas normal atau dapat ditoleransi.apat ditoleransi. -nterensi dan -mplementasi '
-nterensi dan -mplementasi '
a. aji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka. a. aji kulit dan identifikasi pada tahap perkembangan luka.
R1 mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan R1 mengetahui sejauh mana perkembangan luka mempermudah dalam melakukan tindakan yang tepat.
tindakan yang tepat.
b. aji lokasi, ukuran, warna, bau, serta jumlah dan tipe airan luka. b. aji lokasi, ukuran, warna, bau, serta jumlah dan tipe airan luka.
R1 mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan
R1 mengidentifikasi tingkat keparahan luka akan mempermudah interensi.mempermudah interensi. . )antau peningkatan suhu tubuh.
. )antau peningkatan suhu tubuh.
R1 suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses R1 suhu tubuh yang meningkat dapat diidentifikasikan sebagai adanya proses peradangan.
peradangan.
d. !erikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. !alut luka dengan kasa kering dan d. !erikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. !alut luka dengan kasa kering dan steril, gunakan plester kertas.
steril, gunakan plester kertas.
R1 tehnik aseptik membantu memperepat penyembuhan luka dan menegah R1 tehnik aseptik membantu memperepat penyembuhan luka dan menegah terjadinya infeksi.
terjadinya infeksi.
e. ;ika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan, misalnya debridement. e. ;ika pemulihan tidak terjadi kolaborasi tindakan lanjutan, misalnya debridement. R1 agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit R1 agar benda asing atau jaringan yang terinfeksi tidak menyebar luas pada area kulit normal lainnya.
normal lainnya.
f. #etelah debridement, ganti balutan sesuai kebutuhan. f. #etelah debridement, ganti balutan sesuai kebutuhan. R1 balutan dapat diganti satu atau
R1 balutan dapat diganti satu atau dua kali sehari tergantung kondisi parah1 tidak nyadua kali sehari tergantung kondisi parah1 tidak nya luka, agar tidak terjadi infeksi.
luka, agar tidak terjadi infeksi.
g. olaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi. g. olaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.
R 1 antibiotik berguna untuk mematikan mikroorganisme pathogen pada
berisiko terjadi infeksi. berisiko terjadi infeksi.
5. >ambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian, 5. >ambatan mobilitas fisik adalah suatu keterbatasan dalam kemandirian, pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih. pergerakkan fisik yang bermanfaat dari tubuh atau satu ekstremitas atau lebih.
ujuan ' pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal. ujuan ' pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal. riteria hasil ' $ penampilan yang seimbang..
riteria hasil ' $ penampilan yang seimbang.. $ melakukan pergerakkan dan perpindahan. $ melakukan pergerakkan dan perpindahan.
$ mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di
$ mempertahankan mobilitas optimal yang dapat di toleransi, dengan karakteristik 'toleransi, dengan karakteristik ' 0
0 H H mandiri mandiri penuhpenuh &
& H H memerlukan memerlukan alat alat !antu.!antu. 2 H
2 H memerlukan memerlukan bantuan dari bantuan dari orang orang lain lain untuk bantuan, untuk bantuan, pengawasan, danpengawasan, dan pengajaran.
pengajaran. * H
* H membutuhkan membutuhkan bantuan dari bantuan dari orang orang lain lain dan aldan alat at !antu.!antu. 5
5 H H ketergantunganG ketergantunganG tidak tidak berpartisipasi berpartisipasi dalam dalam aktiitas.aktiitas. -nterensi dan -mplementasi '
-nterensi dan -mplementasi '
g. aji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan. g. aji kebutuhan akan pelayanan kesehatan dan kebutuhan akan peralatan. R1 mengidentifikasi masalah, memudahkan interensi.
R1 mengidentifikasi masalah, memudahkan interensi. h. ent
h. entukan tingkat motiasi pukan tingkat motiasi pasien dalam melakukan asien dalam melakukan aktiitas.aktiitas.
R1 mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktiitas apakah karena R1 mempengaruhi penilaian terhadap kemampuan aktiitas apakah karena ketidakmampuan ataukah ketidakmauan.
ketidakmampuan ataukah ketidakmauan.
i. /jarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan
i. /jarkan dan pantau pasien dalam hal penggunaan alat bantu.alat bantu. R1 menilai batasan kemampuan aktiitas optimal.
R1 menilai batasan kemampuan aktiitas optimal. j. /
j. /jarkan dan dukung pasien dalam latihan R46 aktif dan pasif.jarkan dan dukung pasien dalam latihan R46 aktif dan pasif. R1 mempertahankan 1meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot. R1 mempertahankan 1meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot. k. olaborasi dengan ahli terapi fisik atau
k. olaborasi dengan ahli terapi fisik atau okupasi.okupasi.
R1 sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perenanaan dan R1 sebagai suaatu sumber untuk mengembangkan perenanaan dan mempertahankan1meningkatkan mobilitas pasien.
mempertahankan1meningkatkan mobilitas pasien.
8. Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer, perubahan 8. Risiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan perifer, perubahan sirkulasi, kadar gula darah yang tinggi,
ujuan ' infeksi tidak terjadi 1
ujuan ' infeksi tidak terjadi 1 terkontrol.terkontrol.
riteria hasil ' $ tidak ada tanda$tanda infeksi seperti pus. riteria hasil ' $ tidak ada tanda$tanda infeksi seperti pus. $ luka bersih tidak lembab dan
$ luka bersih tidak lembab dan tidak kotor.tidak kotor. $ a
$ anda$tanda ital dalam nda$tanda ital dalam batas normal atau dbatas normal atau dapat ditoleransi.apat ditoleransi. -nterensi dan -mplementasi '
-nterensi dan -mplementasi ' a. )antau tanda$tanda ital. a. )antau tanda$tanda ital.
R1 mengidentifikasi tanda$tanda peradangan terutama bila suhu
R1 mengidentifikasi tanda$tanda peradangan terutama bila suhu tubuh meningkat.tubuh meningkat. b. Aakukan perawatan luka dengan teknik aseptik.
b. Aakukan perawatan luka dengan teknik aseptik.
R1 mengendalikan penyebaran mikroorganisme patogen. R1 mengendalikan penyebaran mikroorganisme patogen. . Aakukan perawatan terhadap
. Aakukan perawatan terhadap prosedur inpasif seperti infus, kateter, drainase luka,prosedur inpasif seperti infus, kateter, drainase luka, dll.
dll.
R1 untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial. R1 untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial.
d. ;ika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah, seperti >b dan d. ;ika ditemukan tanda infeksi kolaborasi untuk pemeriksaan darah, seperti >b dan leukosit.
leukosit.
R1 penurunan >b dan
R1 penurunan >b dan peningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibatpeningkatan jumlah leukosit dari normal bisa terjadi akibat terjadinya proses infeksi.
terjadinya proses infeksi.
e. olaborasi untuk pemberian antibiotik. e. olaborasi untuk pemberian antibiotik. R1 antibiotik menegah perkembangan
R1 antibiotik menegah perkembangan mikroorganisme patogen.mikroorganisme patogen.
. urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan . urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan keterbatasan kognitif, kurang terpajan1mengingat, salah berhubungan dengan keterbatasan kognitif, kurang terpajan1mengingat, salah
interpretasi informasi. interpretasi informasi.
ujuan ' pasien mengutarakan pemahaman tentang k
ujuan ' pasien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan prosesondisi, efek prosedur dan proses pengobatan.
pengobatan.
riteria >asil ' $ melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari riteria >asil ' $ melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari suatu tindakan.
suatu tindakan.
$ memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen $ memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam regimen perawatan.
perawatan.
-nterensi dan -mplementasi' -nterensi dan -mplementasi'
a. aji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya. a. aji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
R1 mengetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga R1 mengetahui seberapa jauh pengalaman dan pengetahuan klien dan keluarga tentang penyakitnya.
tentang penyakitnya.
b. !erikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang. b. !erikan penjelasan pada klien tentang penyakitnya dan kondisinya sekarang.
R1 dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan R1 dengan mengetahui penyakit dan kondisinya sekarang, klien dan keluarganya akan merasa tenang dan mengurangi rasa emas.
merasa tenang dan mengurangi rasa emas.
. /njurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan . /njurkan klien dan keluarga untuk memperhatikan diet makanan nya.nya. R1 diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan. R1 diet dan pola makan yang tepat membantu proses penyembuhan. d. 6inta klien dan keluarga mengulangi k
d. 6inta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah diberikan.embali tentang materi yang telah diberikan. R1 mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai
R1 mengetahui seberapa jauh pemahaman klien dan keluarga serta menilai keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
keberhasilan dari tindakan yang dilakukan.
-?. =?/
-?. =?/A9/A9/#-
#-=aluasi addalah stadium pada proses kepe
=aluasi addalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalamrawatan dimana taraf keberhasilan dalam penapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau penapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau
interensi keperawatan ditetapkan (!rooker, 200&. interensi keperawatan ditetapkan (!rooker, 200&.
=aluasi yang diharapkan pada pasien dengan post operasi fraktur adalah ' =aluasi yang diharapkan pada pasien dengan post operasi fraktur adalah ' &. yeri dapat berkurang atau hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan. &. yeri dapat berkurang atau hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan. 2. )asien memiliki ukup energi untuk beraktiitas.
2. )asien memiliki ukup energi untuk beraktiitas. *. 6enapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai *. 6enapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai 5. )asien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal. 5. )asien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal. 8. -nfeksi tidak terjadi 1 terkontrol
8. -nfeksi tidak terjadi 1 terkontrol
. )asien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses . )asien mengutarakan pemahaman tentang kondisi, efek prosedur dan proses pengobatan.
+/F/R )9#// +/F/R )9#//
!lak, ;oye 6.
!lak, ;oye 6. &EE*. 6edial #u&EE*. 6edial #urgial ursing. Brgial ursing. B.! #ainders Company '.! #ainders Company ' )hiladelpia
)hiladelpia
!oedihartono, &EE5, )roses eperawatan di
!oedihartono, &EE5, )roses eperawatan di Rumah #akit. =C ' ;akarta.Rumah #akit. =C ' ;akarta. !rooker, Christine. 200&. amus #aku eperawatan. =C ' ;akarta. !rooker, Christine. 200&. amus #aku eperawatan. =C ' ;akarta.
!runner dan #uddarth, 2002, eperawatan 6edikal !edah, =disi *, =C, ;akarta !runner dan #uddarth, 2002, eperawatan 6edikal !edah, =disi *, =C, ;akarta +oenges, 6arilyn =. &EEE. Renana /suhan eperawatan, =disi *.
+oenges, 6arilyn =. &EEE. Renana /suhan eperawatan, =disi *. =C ' ;akarta.=C ' ;akarta. =. 4erswari &EDE, !edah dan
=. 4erswari &EDE, !edah dan )erawatannya, ) ramedia. ;akarta)erawatannya, ) ramedia. ;akarta asrul, =ffendi. &EE8. )engantar )roses eperawatan. =C. ;akarta. asrul, =ffendi. &EE8. )engantar )roses eperawatan. =C. ;akarta.
#jamsuhidajat, R. dan Bim de ;ong. &EED. !uku /jar -mu !edah, =disi reisi. =C ' #jamsuhidajat, R. dan Bim de ;ong. &EED. !uku /jar -mu !edah, =disi reisi. =C ' ;akarta
;akarta
Bilkinson, ;udith 6. 200. !uku #aku +iagnosis eperawatan, edisi 7. =C ' Bilkinson, ;udith 6. 200. !uku #aku +iagnosis eperawatan, edisi 7. =C ' ;akarta.
;akarta.
#melt%er, #u%anne C. 200&. !uku /jar eperawatan 6edikal !edah dari !runner " #melt%er, #u%anne C. 200&. !uku /jar eperawatan 6edikal !edah dari !runner " #uddarth, =disi D. =C ' ;akarta.
#uddarth, =disi D. =C ' ;akarta.
F9-. &EE8. umpulan uliah -lmu !edah. !inarupa /ksara ' ;akarta F9-. &EE8. umpulan uliah -lmu !edah. !inarupa /ksara ' ;akarta