• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FILTRAT DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) TERHADAP KUALITAS NATA DE COCO DAN SUMBANGANNYA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH FILTRAT DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) TERHADAP KUALITAS NATA DE COCO DAN SUMBANGANNYA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH FILTRAT DAUN LAMTORO

(Leucaena leucocephala Lam. de Wit) TERHADAP KUALITAS NATA DE COCO DAN SUMBANGANNYA DALAM

PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA

SKRIPSI

Oleh : Niny Damayanti NIM: 06091381621036

Program Studi Pendidikan Biologi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2020

(2)
(3)

ii

(4)

iii

PRAKATA

Makalah hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Filtrat Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) terhadap Kualitas Nata de Coco dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi SMA” disusun untuk memenuhi salah satu syarat memeroleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sriwijaya. Penulis telah mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih kepada Allah SWT atas kekuatan dan kemudahan sehingga dapat menyelesaikan penelitian serta penulisan skripsi ini. Penulis merasa bersyukur karena Allah Azza wa Jalla telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shalallahu „Alaihi Wasallam beserta keluarga, sahabat dan insyaAllah pengikutnya yang istiqomah hingga akhir zaman.

Penulis mengucapan terima kasih kepada Drs. Khoiron Nazip, M.Si. dan Dra. Lucia Maria Santoso, M.Si. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Sofendi, M.A., Ph.D., selaku Dekan FKIP Unsri, Dr.Ismet, S.Pd., M.Si., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan MIPA, dan Dr. Yenny Anwar, M.Pd., sebagai Koordinator Program Studi Pendidikan Biologi serta Ucapan terima kasih kepada seluruh anggota penguji, Ibu Dr. Ermayanti,M.Si., Dr.Meilinda, S.Pd., M.Pd., dan Bapak Dr. Mgs. M. Tibrani, M.Si. yang telah memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga ditujukan kepada dosen pembimbing akademik, ibu Dra. Lucia Maria Santoso, M.Si yang telah memberikan dukungan penuh selama penulis menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Biologi. Ucapan terimakasih juga kepada mbak Icha Tiara Suri, S.E. dan kak Darmawan Choirulsyah, SE., selaku pengelola administrasi yang telah memberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi selama penulisan

(5)

iv

skripsi dan tak lupa kepada kak Novran Kusuma, S.Pd dan kak Budi Eko Wahyudi, S.Pd selaku pengelola Laboratorium FKIP Biologi Unsri yang telah memberikan nasihat dan bantuan selama penelitian sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Ucapan Terima kasih kepada Papa tercinta M. Effendi Muchtar dan Mama Uneng Yunengsih, Kakak tercinta Novriandy Yumansyah, S.H., Listiyani Utari dan Asep Kurnia atas doa, dukungan materi, semangat, nasihat dan motivasi yang selalu kepada penulis. Serta keluarga besar lainnya yang telah mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Khususnya terima kasih kepada kak Indah Subaidah,S.Pd., Ibu dan Bapak Inang yang telah memberikan banyak ilmu dan ide dalam pembuatan nata de coco.

Terima kasih juga untuk sepupu-sepupu Selly Monica, Dimas Adi Nugraha, Ajeng Putrina dan sahabat-sahabat saya Sinta Dellyana Fajar, Intan Permanasari, Apriliana Dwi Putri, Puspa Nitasari, Murti Ningsih, Winda Gustiyani, Dea Cholifah Hapsari, Tiya Safitri Kusuma , Windi Safitri Ahmad, Wiwik, Fitri Pratiwi Futri, Delfin Arisandi, Imam Fachri Alam, Aep, Agung Wicaksono, Arya Adji Prastya, kak Firman Effendi, S.Pd., kak Intan, kak Moza dan kak Cindy, serta teman-teman seperjuangan dari Pendidikan Biologi 2016 dan juga untuk kakak-kakak serta adik penulis tercinta yang telah membantu, memberi semangat dan menjadi tempat berbagi tawa dan duka dalam penulisan skripsi ini.

Semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan dan kelancaran disetiap usaha kita.

Akhir kata, semoga makalah hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk pembelajaran bidang studi Pendidikan Biologi dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Palembang, Agustus 2020 Penulis,

Niny Damayanti

(6)

v DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

PRAKATA ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... v

Abstrak ... xi

Abstract ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan ... 5

1.4 Manfaat ... 5

1.5 Batasan Penelitian ... 5

1.6 Hipotesis ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tumbuhan Lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) ... 7

2.2 Air Kelapa ... 10

2.3 Nata ... 10

2.4 Fermentasi Nata ... 11

2.5 Kualitas Nata... 13

2.6 Sumbangan Hasil Penelitian ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 14

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

3.2 Variabel Penelitian ... 14

3.3 Alat dan Bahan... 14

3.4 Metode Penelitian ... 14

3.5 Uji Pendahuluan ... 15

3.6 Prosedur Penelitian ... 16

3.6.1 Pengambilan Daun Lamtoro ... 16

3.6.2 Pembuatan Filtrat Daun Lamtoro ... 16

(7)

vi

3.6.3 Pembuatan Nata de Coco ... 17

3.6.4 Penentuan Ketebalan Nata ... 18

3.6.5 Penentuan Kadar Serat Nata ... 18

3.6.6 Penentuan Rendemen Nata ... 19

3.6.7 Penentuan Kadar Air Nata ... 20

3.6.8 Uji Organoleptik... 20

3.7 Analisis Data ... 23

3.8 Analisis Kualitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 27

4.1 Hasil Penelitian ... 27

4.1.1 Pengaruh filtrat daun lamtoro terhadap Tebal Nata de Coco ... 28

4.1.2 Pengaruh filtrat daun lamtoro terhadap Rendemen Nata de Coco .. 29

4.1.3 Pengaruh filtrat daun lamtoro terhadap Kadar Serat Nata de Coco 31 4.1.4 Pengaruh filtrat daun lamtoro terhadap Kadar Air Nata de Coco ... 33

4.1.5 Pengaruh Filtrat Daun Lamtoro terhadap Tingkat Kesukaan Konsumen ... 35

4.2 Pembahasan ... 38

4.3 Sumbangan Hasil Penelitian ... 44

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1 Simpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR RUJUKAN ... 47

LAMPIRAN ... 52

(8)

vii DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 klasifikasi dari lamtoro ... 8

2 kandungan zat daun lamtoro Leucaena leucocephala Lam. de Wit ... 9

3 kandungan nutrien daun lamtoro Leucaena leucocephala Lam. de Wit ... 9

4 Komposisi Kimia per 100 ml Air Kelapa ... 10

5 Rekapitulasi Analisis Sidik Ragam Tebal Nata de Coco ... 15

6 Kombinasi Perlakuan dan Pengulangan ... 15

7 Batasan Tekanan Darah menurut WHO (World Health Organization) ... 21

8 Daftar Analisis Sidik Ragam Rancangan Acak Lengkap ... 23

9 Variasi Persetujuan di antara Dua Ahli ... 25

10 Interpretasi Kappa ... 26

11 Rekapitulasi Hasil Analisis Sidik Ragam Pengaruh Filtrat Daun Lamtoro terhadap Tebal, Rendemen, Kadar Serat dan Kadar Air ... 27

12 Rekapitulasi Analisis Sidik Ragam Tebal Nata de Coco ... 28

13 Hasil Uji BNT Pengaruh Perlakuan terhadap Tebal Nata de Coco ... 29

14 Rekapitulasi Analisis Sidik Ragam Rendemen Nata de Coco ... 30

15 Hasil Uji BNT Pengaruh Perlakuan terhadap Rendemen Nata de Coco ... 31

16 Rekapitulasi Analisis Sidik Ragam Kadar Serat Nata de Coco ... 32

17 Hasil Uji BNT Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Serat Nata de Coco ... 32

18 Rekapitulasi Analisis Sidik Ragam Kadar Air Nata de Coco ... 34

19 Hasil Uji BNJ Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Air Nata de Coco ... 34

20 Uji Lanjut Friedman Conover terhadap Tingkat Kesukaan Konsumen pada Tekstur Nata de Coco... 37

(9)

viii DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) ... 8

2 Jalur Biosintesis Selulosa Acetobacter xylinum ... 12

3 Prosedur Pembuatan Nata de Coco dengan Penambahan filtrat Daun Lamtoro sebagai Sumber Nitrogen Pengganti ZA ... 18

4 Rata-Rata Tebal Nata de Coco pada masing-masing Perlakuan ... 28

5 Rata-Rata Rendemen Nata de Coco pada masing-masing Perlakuan ... 30

6 Rata-Rata Kadar Serat Nata de Coco pada Masing-Masing Perlakuan ... 31

7 Rata-Rata Kadar Air Nata de Coco pada Masing-Masing Perlakuan ... 33

8 Rata-rata Tingkat Kesukaan Konsumen terhadap Rasa Nata de Coco pada Masing-Masing Perlakuan ... 35

9 Rata-rata Tingkat Kesukaan Konsumen terhadap Tekstur Nata de Coco pada Masing-Masing Perlakuan ... 36

10 Rata-rata Tingkat Kesukaan Konsumen terhadap Warna Nata de Coco pada Masing-Masing Perlakuan ... 37

11 Mekanisme Pembentukan Nata ... 42

12 Proses Pembuatan Filtrat Daun Lamtoro ... 93

13 Proses Pembuatan Nata de Coco... 94

14 Lembaran Nata de Coco pada Masing-Masing Perlakuan ... 95

15 Nata de Coco yang telah dipotong ... 95

16 Uji Organoleptik... 96

(10)

ix DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Silabus ... 53

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 57

3 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 74

4 Dokumentasi Penelitian ... 93

5 Analisis Data Tebal, Berat , Kadar Serat, dan Kadar Air Nata de Coco ... 97

6 Analisis Organoleptik... 101

7 Analisis Kualitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ... 104

8 Lembar Analisa Kadar Serat dan Kadar Air ... 106

9 Lembar Angket Organoleptik ... 107

10 Surat Keputusan Izin Validai LKPD ... 111

11 Lembar Penilaian LKPD ... 112

12 Usul Judul Skripsi ... 120

13 Surat Keputusan Penunjukkan Dosen Pembimbing ... 121

14 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ... 123

15 Surat Keterangan Bebas Laboratorium ... 124

16 Kartu Bebas Pustaka Ruang Baca FKIP ... 125

17 Kartu Bebas Pustaka Universitas Sriwijaya ... 126

18 Kartu Bimbingan Skripsi ... 127

(11)

x ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filtrat daun lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) terhadap kualitas nata de coco. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari enam perlakuan dan empat ulangan.

Perlakuan terdiri dari P0 (kontrol), P1 penambahan 5 ml, P2 penambahan 10 ml, P3 penambahan 15 ml, P4 penambahan 20 ml dan P5 penambahan 25 ml filtrat daun lamtoro. Data dianalisis dengan uji ANOVA dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan Beda Nyata Jujur (BNJ), sedangkan data organoleptik dianalisis menggunakan uji Friedman Conover. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan P5 berpengaruh sangat nyata terhadap tebal dan rendemen.

Untuk kadar serat dan kadar air nata de coco menunjukkan tidak berbeda nyata pada perlakuan P5, tetapi menurut kualitas nata de coco P5 menghasilkan kadar serat dan kadar air terbaik. Adapun tingkat kesukaan konsumen terhadap tekstur menunjukkan perbedaan nyata adalah P5 berbeda nyata dengan P0 (kontrol) Sedangkan tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa dan warna nata de coco menunjukkan perbedaan yang tidak nyata pada semua perlakuan. Informasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif contoh kontekstual pada pembelajaran biologi kelas XII Semester II pada materi Kompetensi Dasar 3.10 dan Kompetensi Dasar 4.10. Hasil penelitian ini akan disumbangkan dalam bentuk perangkat pembelajaran (Silabus, RPP dan LKPD).

Kata-kata kunci : Nata de coco, tumbuhan lamtoro, zwavelzure ammoniak, Acetobacter xylinum

(12)

xi ABSTRACT

This research aims to determine the effect of lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) leaf filtrate on the quality of nata de coco. The research method used was an experimental method with a completely randomized design (CRD) consisting of six treatments and four replications. The treatments consisted of P0 (control), P1 with the addition of 5 ml, P2 with the addition of 10 ml, P3 with the addition of 15 ml, P4 with the addition of 20 ml and P5 with the addition of 25 ml of lamtoro leaf filtrate. Data were analyzed by ANOVA test followed by Least Significant Difference (LSD) test and Honesty Significant Different (HSD), while organoleptic data were analyzed using the Friedman Conover test. The results showed that the treatment of P5 had a very significant effect on thickness and yield. For fiber content and moisture content of nata de coco showed no significant difference in treatment P5, but according to the quality of nata de coco P5 produced the best fiber content and water content. The level of consumer preference for texture shows a real difference is P5 that is significantly different from P0 (control).While the level of consumer preferences for the taste and color of nata de coco showed no significant difference in all treatments. This research information is expected to be an alternative contextual example in biology class XII Semester II learning in Basic Competency material 3.10 and Basic Competence 4.10. The results of this study will be donated in the form of learning tools (Syllabus, RPP and LKPD).

Keywords : Nata de coco, lamtoro plant, zwavelzure ammoniac, Acetobacter xylinum.

(13)

12 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nata adalah produk hasil fermentasi menggunakan mikroba Acetobacter xylinum (Suryani, dkk., 2005). Nata de coco yaitu jenis komponen minuman yang merupakan senyawa selulosa (dietary fiber), yang dihasilkan dari air kelapa melalui proses fermentasi yang melibatkan mikroba Acetobacter xylinum ((Pambayun, 2002). Nata de coco merupakan lapisan selulosa dari air kelapa, yakni metabolit sekunder yang dibentuk oleh mikroorganisme Acetobacter xylinum melalui proses fermentasi. Air kelapa merupakan media yang biasa digunakan dalam pembuatan nata karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan Acetobacter xylinum seperti karbohidrat, protein dan mineral (Misgiyarta, 2007).

Dalam kondisi demikian, bakteri tersebut akan menghasilkan enzim ekstraseluler yang dapat menyusun (mempolimerisasi) zat gula (dalam hal ini glukosa) menjadi ribuan rantai (homopolimer) serat atau selulosa inilah yang disebut nata (Widiyaningrum, dkk., 2017).

Pembuatan nata menggunakan bahan baku dan bahan tambahan serta peralatan memadai yang akan menentukan kualitas dari nata yang dihasilkan.

Salah satu bahan tambahan yang penting adalah sumber nitrogen. Penggunaan sumber nitrogen tambahan yang biasa digunakan dalam pembuatan nata de coco adalah Amonium Sulfat (NH4)2SO4) atau yang biasa juga disebut Zwavelzure Ammoniak (ZA). ZA merupakan pupuk buatan berbentuk kristal yang mengandung unsur hara nitrogen dan belerang. Senyawa ini bersifat tidak higroskopis dan baru akan menyerap air bila kelembaban nisbi sudah 80% pada suhu 30ºC (Pambayun, 2002).

Sumber nitrogen yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan aktivitas bakteri nata dapat berasal dari nitrogen organik (protein dan ekstrak yeast) maupun nitrogen anorganik (amonium fosfat, urea atau ZA) (Pambayun, 2002). Sumber nitrogen yang ditambahkan dalam media fermentasi dalam

(14)

13 pembuatan nata de coco sebagai nutrisi untuk pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum (Hastuti, dkk., 2017). Dalam pembuatan nata de coco seharusnya menggunakan sumber nitrogen yang berstandar pangan. Namun faktanya telah terjadi penggerebekan dan penutupan pabrik nata de coco di Sleman, Yogyakarta karena menggunakna ZA yang tidak memenuhi standar pangan melaikan lebih dikhususkan untuk pupuk tanaman (Widiyaningrum, dkk., 2017).

Permasalahannya harga ZA foodgrade memang relatif mahal (Maloringan dan Darmawan, 2017). Sedangkan ZA (non-foodgrade) dalam bentuk pupuk ini memiliki harga yang murah dan banyak ditemukan, akan tetapi berbahaya jika digunakan untuk bahan pangan (Rahmadi, 2015).

Penggunaan ZA yang tidak berstandar pangan pada pembuatan nata de coco secara terus-menerus dapat mempengaruhi kesehatan manusia (Indrawati, dkk., 2017). Resiko yang ditimbulkan dari terkonsumsinya penggunaan ZA (non- foodgrade) yaitu muntah-muntah, iritasi dan mual-mual (Rahmadi, 2015).

Berdasarkan peraturan kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 menerangkan persyaratan mutu pangan (foodgrade) yaitu penggunaan kadar Amonium Sulfat antara 99,0% – 100,5%

dihitung sebagai (NH4)2SO4). Penggunaan ZA dalam produk makanan penggunaannya harus sesuai dengan ambang batas maksimum yakni 0,5% dari seluruh bahan (Widiyaningrum, dkk., 2017). Oleh karena itu, perlu dicarikan sumber nitrogen alternatif alami yang aman dikonsumsi sebagai pengganti ZA yang berstandar pangan dan mudah didapat.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai sumber nitrogen organik pengganti ZA, Menurut Maloringan dan Darmawan (2017) bahwa penambahan rendaman ekstrak kedelai 30% dapat meningkatkan ketebalan, aroma, tekstur dan rasa nata de coco. Penelitian lain pemberian filtrat Azolla microphylla sebanyak 15 ml berpengaruh paling optimal terhadap ketebalan nata de coco (Imro‟atussholihah, dkk., 2016). Pengaruh ekstrak kacang hijau menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kacang hijau 80% dapat meningkatkan tebal, kadar serat, rendemen dan tingkat kesukaan konsumen terhadap nata de coco (Purwanti, 2013). Pemberian

(15)

14 ekstrak daun kelor pada konsentrasi 50% pada perlakuan P2 berpengaruh sangat nyata terhadap tebal dan rendemen nata de coco, namun pemberian ekstrak daun kelor berpengaruh tidak nyata terhadap kadar serat nata de coco (Subaidah, 2019).

Selain beberapa hasil penelitian sumber nitrogen organik yang dapat menggntikan peranan ZA, Sumber nitrogen juga yang tinggi banyak diperoleh dari suku polong-polongan (Maloringan dan Darmawan, 2017).

Sumber nitrogen alami yang terdapat pada tumbuhan yang berasal dari suku polong-polongan salah satunya adalah tumbuhan lamtoro khususnya pada bagian daun lamtoro, didalam daun lamtoro terdapat nitrogen bebas dan protein.

Menurut hasil penelitian Devi, dkk (2013), daun lamtoro memiliki kandungan nitrogen sebanyak 4,2% dan 25,9% protein. Daun lamtoro dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena mengandung nutrisi dan serat yang cukup tinggi, dimana kandungan proteinnya sekitar 27-34 % (National Academy of Sciences;

Philippine Council for Agriculture and Resources Research,1997). Dan daun lamtoro dapat digunakan sebagi pupuk cair organik karena mengandung unsur hara yang cukup tinggi (Nugroho, 2012). Kandungan unsur yang terdapat pada pupuk organik cair daun petai cina dapat meningkatkan berat basah tanaman yakni unsur nitrogen dan kalium (Septiana, dkk, 2017). Kandungan nitrogen dan protein yang cukup tinggi pada daun memungkinkan bisa dijadikan sumber nitrogen alami dalam pembuatan nata. Penggunaan sumber nitrogen alami dengan menggunakan daun lamtoro tersebut, diharapkan bisa menekan penggunaan ZA dalam proses pembuatan nata de coco yang berkualitas dan sesuai dengan syarat mutu nata.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia No 01-4317-1996, kualitas nata yang harus diperhatikan meliputi aroma yang segar, warna putih , tekstur kenyal (tidak keras) dan rasa nata. Ketebalan nata de coco pada umumnya adalah antara 1-1,5 cm (Putriana & Aminah, 2013). Ketebalan nata yang dihasilkan merupakan berkorelasi positif dengan rendemen, dimana semakin tebal nata yang diperoleh maka rendemen akan semakin besar (Nur, 2009). Menurut Standar Nasional Indonesia No 01-4317-1996 mutu kadar serat pada nata de coco yang

(16)

15 diprasyaratkan, yaitu maksimum 4,5%. Sedangkan untuk nata yang berkualitas baik apabila kadar air lebih dari 85% (Budhiono, dkk.,1999). Informasi dalam pembuatan nata de coco merupakan suatu perwujudan dari bidang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup maupun produk dari makhluk hidup dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

Bioteknologi merupakan salah satu materi Biologi kelas XII yang terdapat pada kurikulum 2013, yaitu pada Kompetensi Dasar 3.10 Menganalisis prinsip- prinsip Bioteknologi dan penerapannya sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia dan 4.10 Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip Bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method. Pada silabus Biologi kelas XII kurikulum 2013 salah satu materi pokok yang harus diajarkan, yaitu konsep dasar bioteknologi, jenis bioteknologi konvensional dan modern, produk bioteknologi dan dampak pemanfaatan produk bioteknologi di masyarakat.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui demonstrasi pembuatan nata de coco, dengan menggunakan filtrat daun lamtoro digunakan sebagai sumber nitrogen pengganti ZA yang diharapkan dapat mempengaruhi kualitas nata de coco pokok bahasan bioteknologi konvesional.

Penelitian ini diperlukan untuk mendapatkan bahan alami alternatif yang bisa menggantikan peran ZA untuk menghasilkan nata de coco yang berkualitas, lebih cocok untuk dikonsumsi, tidak meninggalkan residu atau bahan beracun dari proses fermentasi, tanpa mengubah lama waktu proses fermentasi nata. Penelitian ini hanya sampai kompetensinya. Sumbangannya dalam pembelajaran biologi berupa hasil penelitian, yang selanjutnya untuk data tersebut dianalisis oleh peserta didik. Data tersebut akan dibuat dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dapat digunakan sebagai perangkat pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, telah dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Filtrat Daun Lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) terhadap Kualitas Nata de Coco dan Sumbangannya dalam Pembelajaran Biologi SMA”.

(17)

16 1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana pengaruh filtrat daun lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) terhadap kualitas nata de coco dan bentuk sumbangannya dalam pembelajaran biologi SMA?”.

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengaruh filtrat daun lamtoro (Leucaena leucocephala Lam. de Wit) terhadap kualitas nata de coco yang tepat untuk memproduksi nata yang baik dan memenuhi standar.

2. Memberikan sumbangan dalam pembelajaran biologi SMA

1.4 Manfaat

1. Diperolehnya solusi yang tepat untuk menggantikan ZA sebagai sumber nitogen yang aman dikonsumsi dalam pembuatan nata de coco

2. Diperolehnya bahan pembelajaran bioteknologi biologi SMA kelas XII pada KD 3.10 dan 4.10 yang dapat dijadikan pengayaan materi kontekstual dalam pokok bahasan bioteknologi konvesional.

1.5 Batasan Penelitian

1. Daun lamtoro yang digunakan adalah seluruh daun segar pada tangkai daun lamtoro

2. Air kelapa yang digunakan berasal dari kelapa tua.

3. Bakteri Acetobacterium xylinum yang digunakan berasal dari Home Industri inang Pusri, Palembang

4. Kualitas nata ditentukan berdasarkan ketebalan nata (mm), rendemen nata (%), kadar serat nata (%), kadar air nata (%) dan tingkat kesukaan konsumen (uji organoleptik).

5. Panelis dalam uji organoleptik, memiliki usia (19-24 tahun) dan kondisi tensi darah dan pernafasan normal.

(18)

17 1.6 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini meliputi : H0 :

1. Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh tidak nyata terhadap ketebalan nata de coco

2. Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh tidak nyata terhadap rendemen nata de coco

3. Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh tidak nyata terhadap kadar serat nata de coco

4. Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh tidak nyata terhadap kadar air nata de coco

5 Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh tidak nyata terhadap tingkat kesukaan konsumen

H1 :

1. Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh nyata terhadap ketebalan nata de coco

2. Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh nyata terhadap rendemen nata de coco

3. Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh nyata terhadap kadar serat nata de coco

4. Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh nyata terhadap kadar air nata de coco

5 Pemberian filtrat daun lamtoro berpengaruh nyata terhadap tingkat kesukaan konsumen

(19)

18 DAFTAR RUJUKAN

Astawan, M. (2004). Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. Solo: Tiga Serangkai.

Badan Standarisasi Nasional. (1996). SNI 01-4317-1996 Nata dalam Kemasan.

Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.

Badan Standarisasi Nasional. (1992). SNI 01-2891-1992 Cara Uji Makanan dan Minuman. Badan Standarisasi Nasional: Jakarta.

BPOM. (2015). Penggunaan Amonium Sulfat sebagai Bahan Penolong dalam Proses Pengolahan Nata de Coco. Jakarta: BPOM.

Budhiono, A., Rosidi, B., Taher, H., & Iguchi, M. (1999). Kinetic aspects of bacterial cellulose formation in nata-de-coco culture system. Journal of Carbohydrate Polymers,40(2),137–143.

Conservation, U. S. (n.d.). Classification. Retrieved 7 24, (2019). from Plants Database:

https://plants.usda.gov/java/ClassificationServlet?source=profile&symbol

=LELE10&display=31

Chawla, P. R., Bajaj, I. B., Survase, S. A., & Singhal, R. S. (2009). Microbial Cellulose: Fermentative Production and Aplications. Food Thecnol.

Biotecnol. 47(2): 107-124.

Devi, M. A. (2013). Nutrive Value and Potential Uses of Leucaena Leucocephala As Biofuel-A Mini Review. Research Journal Of Pharmaceutical, Biological And Chemical Sciences, 4 (1), 515-521.

Djajati, Sri., Sarofa, U., & Syamsul, A. (2006). Pembuatan Nata de Manggo (Kajian Konsentrasi Sukrosa dan Lama Fermentasi).

http://etheses.uinmalang.ac.id/2883/1/11620040.pdf. Diakses pada 29 Mei 2020.

Edria, D., Wibowo, M., dan Elvita K,. (2008). Pengaruh Penambahan Kadar Gula dan Kadar Nitrogen Terhadap Ketebalan, Tekstur dan Warna Nata De Coco, Laporan Hasil Penelitian, Bogor: Pusat Penelitian IPB.

Gultom, S, O., Mess, T, N., & Silamba. (2018). Pengaruh Penggunaan Beberapa Jenis Media Filtrasi Terhadap Kualitas Limbah Cair Ekstraksi Sagu.

Jurnal Argointek. 12(2):83

Gunawan, L. (2001). Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta: Kanisius Hanafiah, K. A. (2016). Rancangan Percobaan: Teori & Aplikasi. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

(20)

19 Hastuti, M., Andriyani, M., Wiedyastanto, A., Gisyamadia, D. S., & Margono.

(2017). Pemanfaatan Ekstrak Kecambah Kacang Hijau Sebagai Sumber Nitrogen Alternatif Dalam Pembuatan Nata De Lerry. Prosiding SNST ke- 8.

Hindrawati, S., & Natalia, H. (2011). Keunggulan Lamtoro sebagai Pakan Ternak. Palembang: BPTU Sembawa.

Imro'atussholihah, S., Zaenab, S., & Chamisijantin, L. (2016). Pengaruh Penggunaan Filtrat Azolla microphylla Sebagai Sumber Nitrogen Terhadap Kondisi Fisik Nata de Coco. Prosiding Seminar Nasional II Tahun 2016, Kerjasama Prodi Pendidikan Biologi FKIP dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang, 925-926

Indrawati, Hanafi, Ismi, A., & Novi, Q. (September 2017). Pemanfaatan Limbah Air Kelapa dan Ekstarak Tauge (Pengganti ZA) untuk Pembuatan Nata de Coco. Proceeding Seminar Naional Politeknik Negeri Lhokseumawe, Vol:

1(1). ISSN: 2598-3954.

IPB, P. S., & Ulung, G. (2014). Sehat Alami dengan herbal 250 Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ismawati, Baharuddin, M., Rizandi, W. (2013). Pengaruh Penambahan Ammonium Sulfat terhadap Kadar Serat dan Ketebalan pada Nata De Soya dari Limbah Cair Tahu. UIN Alauddin Makassar, Vol:1(1). ISSN: 2549- 9335

Lee, K. Y., Buldum, G., Mantalaris, A., & Bismarck, A. (2014) More Than Meets The Eye in Bacterial Cellulose: Biosynthesis, Bioprocessing, and Aplications in Advanced Fiber Composites. Macromol Biosci. 14: 10-32.

Keshk, S., & Sameshima, K. (2006). Influence of lignosulfonate on crystal structure and productivity of bacterial cellulose in a static culture.

Enzyme and Microbial Techn. 40: 4–8.

Kurotsumi A, C Sasaki, Y Yamashita, Y Nakamura. (2009). Utilization of various fruit juices as carbon source for production of bacterial cellulose by Acetobacter xylinum NRBC13693. J. Carbo Pol. 79: 333-335.

Maloringan, Y. G., & Darmawan, A. N. (2017). Production of Nata De Coco Using Soaked Soybean Water as the Alternative Usage of Zwavelzuur Ammoniak (ZA). ICoA Conference Proceedings The 3rd International Conference on Agro-Industry 2016 “Competitive & Sustainable Agro- Industry: Value Creation in Agribusiness”, DOI 10.18502/kls.v4i2.1656.

Hlm 43-44.

(21)

20 Melina, M. M. (2016). Pengaruh Penggunaan Jus Kecambah Kacang Hijau

sebagai Sumber Nitrogen Alternatif terhadap Karakteristik Nata de Besusu. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Misgiyarta. (2007). Teknologi Pembuatan Nata de Coco. Disajikan dalam Pelatihan Teknologi Pengolahan Kelapa Terpadu. 31 Oktober - 3 November 2007. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian, Bogor.

Muchtadi, Deddy. (2005). Serat Makanan. Bandung: Department of Food Science and Technology, IPB

National Research Council. (1977). Leucaena: Promising Forage and Tree Crop for the Tropics. Washington, DC: The National Academies Press.

https://doi.org/10.17226/21315

Ningrum, T. H. (2014). Pengaruh Jumlah Biakan Starter dan Lama Fermentasi Terhadap Kualitas Nata Ekstrak Daging Buah Pisang Mas (Musa acuminata colla.) Serta Sumbangannya pada pembelajaran Biologi SMA.

Skripsi. Palembang: FKIP Biologi Universitas Sriwijaya.

Nisa, F.C., Hani, R.H., Wastono, T., Baskoro, B.,Moestijanto. (2001). Produksi Nata Dari Limbah Air Tahu (Whey): Kajian Penambahan Sukrosa Dan Ekstrak Kecambah. Jurnal Teknologi Pertania.2 (2): 74-78

Novita, R., Hamzah, F., Restuhadi, F. (2016). Optimalisasi Konsentrasi Sukrosa Dan Ammonium Sulfat Pada Produksi Nata De Citrus Menggunakan Sari Jeruk Afkir. Jurnal Teknik Pertanian. vol. 3.

Nugraha, A. R. (2009). Cara Mudah Membuat Nata de Coco. Bandung: CV Arfino Raya.

Nugroho, P. (2012). Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Pustaka Baru Press:Yogyakarta

Nur, A., 2009, Karakteristik Nata De Cottonii Dengan Penambahan Dimetil Amino Fosfat (DAP) dan Asam Asetat Glacial, Skripsi S1, Institut Pertanian Bogor

Orwa. (2009). Leucaena leucocephala. Agroforestree Database. World Agroforestry Centre.

Palungkun, R. (1999). Aneka Olahan Produk Kelapa. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pambayun, R. (2002). Teknologi Pengolahan Nata de Coco. Yogyakarta:

Kanisius.

Pitriani, R & Andriyani, R. (2014). Panduan Lengkap Asuhan Kebidanan.

Yogyakarta: Deepublish

(22)

21 Poedjiadi, A & Supriyanti, F.M. T. (2006). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-

Press.

Purnawijayanti, H. A. (2015). Pengolahan & Pengawetan Bahan Hasil Pertanian.

Klaten: PT Intan Sejati.

Purwanti, D. (2013). Pengaruh Ekstrak Kacang Hijau (Phaseolus radiates L.) terhadap Kualitas Nata de Coco dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi SMA. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

Purwanto, I. (2007). Mengenal Lebih Dekat Leguminoseae. Yogyakarta: Kanisius.

Putriana, I & Aminah, S. (2013). Mutu Fisik, Kadar Serat dan Sifat Organoleptik Nata de Cassava Berdasarkan Lama Fermentasi. Jurnal Pangan dan Gizi.

04(07): 29-38.

Rahmadi, A. (2015). Polemik Nata De Coco Berbahan Baku Pupuk Urea.

Research gate Publication. Diakses pada tanggal 14 November 2019 https://www.researchgate.net/publication/274898701_Polemik_Nata_de_

Coco_ Berbahan_Baku_Pupuk_Urea.

Restiana, N, I., Wignyanto., & Mulyadi, F, A. (2014). Pembuatan Jelly Drink Filtrat Kulit Pisang Candi (Musa acuminata) (Kajian Penambahan Konsentrasi Karaginan dan Agaragar). Universitas Brawijaya. Malang.

Rizal, H. M., Pandiangan, D. M., Saleh, A. (2013). Pengaruh Penambahan Gula, Asam Asetat dan Waktu Fermentasi terhadap Kualitas Nata de Corn.

Jurnal Teknik Kimia. 19(1): 34-39.

Rusdy, M. (2017). Pengawetan Hijauan Pakan. Makasar: CV. Social Politic Genius (SIGn).

Septiana, A., Susanti, R., & Nazip, K. (2017). Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lam.) De Wit.) terhadap Pertumbuhan Tanaman Caisim (Brassica juncea L.) dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi SMA. Prosiding Seminar Nasional P endidikan IPA 2017 STEM untuk Pembelajaran SAINS Abad 21.

Pendidikan Biologi FKIP. Universitas Sriwijaya.

Setyamidjaja, D. (1984). Bertanam Kelapa. Yogyakarta: Kanisius.

Setyaningsih, D., Anton, A., & Puspita, M. S. (2010). Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Bogor: IPB.

Sihmawati, R. R., Oktoviani, D., & Wardah. (2014). Aspek Mutu Produk Nata De Coco dengan Penambahan Sari Buah Mangga. Jurnal Teknik Industri HEURISTIC. 11(2): 63-74.

(23)

22 Shagti, I. (2017). Peningkatan Protein Dan Vitamin B Melalui Pemberian Whey

dan Lerry Pada Produksi Nata. Jurnal Kesehatan. 15(2):495-506.

Souisa, G, M., B R Sidharta., & F Sinung. (2006). Pengaruh Acetobacter xylinum dan Ekstrak Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) terhadap Produksi Nata dari Substrat Limbah cair Tahu. Jurnal Biota. 11(1).

Subaidah, I. (2019). Pengaruh Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Terhadap Kualitas Nata De Coco Serta Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi SMA. Skripsi. Indralaya: FKIP Biologi Universitas Sriwijaya.

Sudarmaji, S., Haryono, B., & Suhardi. (2010). Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty.

Sudjono, M., 1985. Uji Rasa dan Penerapan Uji Statistik yang Tepat. Buletin Gizi, 2(9), 11-18.

Suryani, A., Hambali, E., & Suryadarma, P. (2005). Membuat aneka nata. Bogor : Penebar swadaya.

Sutarminingsih, L. (2004). Peluang Usaha Nata de Coco. Kanisus: Yogyakarta Thomas, A.N.S. (1992). Tanaman obat Tradisioal. Yogyakarta: Kanisius.

Viera, A. J. & Garret, J. M. (2005). Understanding Interobserver Agreement: The Kappa Statistic. Family Medicine. 37(5): 360-363.

Wahyudi. (2003). Memproduksi Nata de Coco. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional.

Warisno & Kres Dahana (2009). Inspirasi Usaha Membuat Aneka Nata. Jakarta:

PT. Argomedia Pustaka

Wibowo, M. A. (2013). Pengaruh Waktu Fermentasi dan Presentase Starter Terhadap Kualitas Nata dari Ubi Jalar Nirkum (Cilembu) Serta Sumbangannya Pada Pembelajaran Materi Bioteknologi SMA. Skripsi.

Palembang: FKIP Biologi Universitas Sriwijaya.

Widiyaningrum, P., Dewi, M., & Bambang , P. (2017). Evaluasi Sifat Fisik Nata de Coco dengan ekstarak kecambah sebagai sumber nitrogen. jurnal Ilmiah Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Muhammadiyah Semarang, ISBN : 978-602-61599-6-0.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai sebuah kawasan wisata alam, Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi semenjak tahun 2000 mulai menata kawasan ini dengan membuat beberapa unsur

Lean Manufacturing ini akan digunakan di PT ARISU untuk mengurangi pemborosan pada produk PBL D50 mm yang terjadi di sepanjang aliran produksi sehingga

Karena ketiga persamaan Simplex Lattice Design yang diperoleh tidak ada yang regresi, maka tidak dapat digunakan untuk menentukan range komposisi optimum humektan dari formula gel

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Oentoro (2012) yang menyatkan bahwa segmentasi pasar adalah kegiatan yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku

Using Software to Solve Harrison Integer Programming Problem.  Integer variables are specified with

The formulation of the problem in this research is: Is there a significant difference in the level of productivity between organic rice farming and inor- ganic rice

sumber daya manusia yang terlibat dalam

Dalam analisis kualitatif senyawa organik dapat diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer, jika tersedia data yang direkam, dan