2
Enterprise Asset Management
[Menyusul]:
[Menyusul]
[Menyusul]
Note: [Menyusul].
3
Proses 1: Work Order Unschedule
Dalam Proses ini kita akan mencoba beberapa proses yang berhubungan dengan Work Order Unschedule. Setiap adanya event breakdown, maka pihak Plant harus menerbitkan work order sebagai record data Breakdown dan perhitungan Equipment Performance. Work Order juga sebagai dasar untuk penerbitan permintaan Part ke Warehouse
Task 1 – Pembuatan Work Order Unschedule | Pit Control
Laporan kerusakan unit yang dilaporka operator akan dicatat oleh Pit Control untuk kemudian dibuatkan Work Order Unschedule nya.
1. Masuk ke menu Maintenance Prevention (MP) | Work Shop | Work Order Unschedule.
2. Buat Work Order Unschedule.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Document Type Tipe dokumen Default
Work Order (OT) No dokumen WO, terisi sesuai dengan urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
Equipment No Unit No yang rusak Pilih
SMU Hours Hour Meter dari unit yang rusak Isi
Breakdown Date Tanggal dan jam unit dilaporkan rusak Isi
Job Location Lokasi dari unit yang rusak Isi
4 Description of
Trouble
Laporan kerusakan Isi
3. Catat nomor Work Order lalu laporkan ke Plant 4. Tutup menu.
Task 2 – Update Work Order | Plant User
Setelah dikoordinasikan dengan mekanik, ternyata perbaikan memerlukan beberapa part. Plant user akan melakukan update terhadap work order yang sudah dibuat sebelumnya untuk mencatat kebutuhan penggunaan part-part tersebut.
1. Masuk ke menu Maintenance Prevention (MP) | Work Shop | Work Order.
2. Lakukan pencarian untuk nomor Work Order yang dilaporkan Pit Control.
3. Lakukan update terhadap work order, jika diperlukan.
Field Deskripsi Cara Isi
Component Komponen yang mengalami kerusakan Pilih Component
Position
Posisi dari komponenyang rusak Pilih
Job Progress Ktereangan progress dari aktivitas yang dikerjakan Isi
4. Klik tab Breakdown Activity untuk mencatat aktifitas Waiting Part dari part yang diperlukan.
5
Field Deskripsi Cara Isi
Start Date Tanggal dan Jam aktivitas dimulai Isi
Breakdown Type Tipe breakdown Pilih
Status Status aktivitas Pilih
5. Tutup menu.
Task 3 – Print WO
1. Masuk ke menu Maintenance Prevention (MP) | Work Shop | Work Order (OT).
2. Buka WO.
3. Klik tombol Print
6 4. Tutup menu.
Note:Jika status dokumen WO belum Complete, hasil print nya akan mempunyai watermark Continue. Jika sudah Complete watermarknya Ready for Use.
Task 4 – Pengecekan Part Availibility | Plant User
Jika diperlukan, Plant user dapat mengecek ketersedian part yang dibutuhkan di warehouse termasuk part subtitusinya jika part awalnya tidak tersedia. Tujuan nya adalah supaya bisa diantisipasi dari awal jika memang part utama yang diminta tidak ada dan masih bisa digantikan oleh part subtitusinya maka waktu pembuatan SRO part yang digunakan adalah part subtitusinya.
1. Di Home, klik View | Product Info
2. Lakukan pencarian untuk part yang diperlukan.
7
Field Deskripsi
Search Key Part No
Name Nama part
Available Quantity Quatity yang tersedia
On Hand Quantity Quantity yang ada di warehouse, termasuk yang sudah di reserverd
Reserved Quantity Quantity yang sudah di reserved, tidak termasuk dalam hitungan Available Quantity
Ordered Quantity Quantity yang sedang dalam proses pembelian
3. Jika part yang dicari tidak tersedia (kolom Available Quantity = 0), klik tab Subtitute untuk mengecek part penggantinya
4. Tutup menu.
Note:Untuk kasus quantity part yang dipesan lebih besar dari yang tersedia di warehouse, hasilnya kolom Available Quantity akan menjadi negatif. Hasil ini sudah sesuai dan menjadi kontrol untuk MM User untuk segera membuat Material Requisition – SRO yang akan dibahas di bagian berikutnya.
Proses 2: Pembuatan Service Request Order
Untuk melakukan pemesanan pengambilan part dari warehouse (biasa disebut Material Requirement Planning), Plant User harus membuat dokumen Service Request Order (SRO) terlebih dahulu.
Task 1 – Pembuatan SRO | Plant User
1. Masuk ke menu Maintenance Prevention (MP) | Work Shop | Service Request Order.
2. Buat SRO.
8
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Document No No dokumen, terisi sesuai dengan urutan dan
format penomoran dokumen
Otomatis
Target Document Type
Tipe dokumen Default
User Contact PIC dari SRO Pilih
Work Order Referensi no work order Pilih
Equipment No Unit No, terisi dari pilihan WO Pilih SMU Hour meter dari WO, terisi dari pilihan WO Otomatis Model Model dari unit, terisi dari pilihan WO Otomatis
3. Klik tab Order Line untuk memasukan informasi part yang akan dipesan.
9
Field Deskripsi Cara Isi
Product Nama part, masukkan part no atau nama part nya Pilih Last SRO No dokumen SRO terakhir dari unit no untuk part no
yang sama
Otomatis
Last SRO Date Tanggal SRO terakhir dari unit no untuk part no yang sama
Default
Description Terisi dari deskripsi part yang dipilih Otomatis
Quantity Jumlah part yang dipesan Isi
UOM Satuan barang dari part yang dipilih Otomatis
Fully Supply Flag bahwa part yang dipesan harus di supply secara full atau bisa sebagian
Checkbox
Klik tombol New untuk menambahkan part yang lainnya.
4. Jika ternyata quantity yang dipesan lebih besar dari yang tersedia di warehouse, warning di bawah akan muncul
Klik tombol OK untuk melanjutkan.
5. Klik tombol Parent Record untuk kembali ke tab header, klik tombol Document Action, lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen SRO.
6. Status dokumen akan berubah menjadi In Progress dan email notifikasi untuk persetujuan akan terkirim ke Head of Plant.
7. Tutup menu.
10
Note:Kolom Last SRO dan Last SRO Date digunakan sebagai kontrol apakah pemesanan part yang dibuat sesuai dengan kewajaran life time dari part yang dipesan.
Task 2 – Approval SRO | Head of Plant Dept
Workflow dari approval SRO adalah sebagai berikut:
Drafted In Progress Approval by Head of Plant Completed Notifikasi Plant User & MM User
1. Head of Plant akan menerima email notifikasi untuk approval SRO seperti di bawah:
2. Untuk melakukan approval, masuk ke Home lalu di tombol Workflow Activities akan muncul jumlah approval yang masih pending.
3. Selanjutnya pilih record yang akan diapprove.
11
Klik tombol Record Info untuk melihat detil dokumen SRO nya.
4. Untuk melakukan approval ubah pilihan kolom Answer menjadi Yes lalu klik tombol OK.
5. Baris Workflow Activities yang sudah diapprove akan hilang.
6. Status dokumen akan berubah dari in Progress menjadi Complete.
7. Setelah approval selesai dilakukan maka akan ada dua email notifikasi:
Untuk Plant User bahwa dokumen SRO nya sudah mendapat approval.
Untuk MM User bahwa ada dokumen SRO yang baru untuk dipersiapkan part yang dipesan.
12
8. Dokumen SRO akan berubah statusnya dari In Progress menjadi Complete.
9. Tutup menu.
Task 3 – Print SRO
1. Masuk ke menu Maintenance Prevention (MP) | Work Shop | Service Request Order.
2. Buka SRO.
3. Klik tombol Print
13 4. Tutup menu.
Note:Jika status dokumen SRO belum Complete, hasil print nya akan mempunyai watermark DRAFT.
Task 4 – Pengecekan Part Reservation | Plant User
Setelah status dokumen SRO nya Complete, Plant User bisa memastikan bahwa quantity part yang dipesan status availibility di view Product Info nya akan berubah menjadi Rerserved Quantity.
1. Di Home, klik View | Product Info
2. Lakukan pencarian untuk part yang sudah dipesan, maka status availibility nya sudah reserved.
14 3. Tutup menu.
15
Material Management
[Menyusul]:
[Menyusul]
[Menyusul]
Note: [Menyusul].
16
Proses 1: Pembuatan Issued Slip
Setelah dokumen SRO status nya Complete, maka status part yang dipesan adalah reserved. Selanjutnya bagian plant akan mengambil part tersebut untuk kemudian dipergunakan dalam proses maintenance dari WO yang dijadikan dasar pembuatan SRO. Proses pengeluaran barang dari warehouse ini akan menggunakan dokumen Issued Slip.
Task 1 – Pembuatan Issued Slip | MM User
1. Masuk ke menu Material Management | Material Requisition | Issued Slip.
2. Buat Issued Slip.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Document Type Tipe dokumen Default
Issued No No dokumen, terisi sesuai dengan urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
SRO No dokumen SRO yang menjadi dasar pengambilan par
Pilih
SRO Date Tanggal SRO, terisi sesuai dengan pilihan SRO Otomatis User SRO PIC SRO, terisi sesuai dengan pilihan SRO Otomatis Unit No Unit No dari WO, terisi sesuai dengan pilihan SRO Otomatis Model Model Unit No dari WO, terisi sesuai dengan pilihan
SRO
Otomatis
Cost Center Cost center Unit No dari WO, terisi sesuai dengan pilihan SRO
Otomatis
Activity Activity dari WO, terisi sesuai dengan pilihan SRO Otomatis
17
3. Selanjutnya klik tab Shipment Line, untuk mencatat detil part yang diambil.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Issued Slip No dokumen Issued Slip Default
Document No No dokumen, terisi sesuai dengan urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
SRO Line SRO Line dari yang akan dibuatkan line Issued Slip nya. SRO Line yang muncul akan sesuai dengan SRO yang dipilih sebelumnya dan yang belum pernah dibuatkan Issued Slip Line sebelumnya.
Pilih
Product Part No, terisi dari pilihan SRO Line Otomatis Full Supply Flag Full Supply, terisi dari pilihan SRO Line Otomatis Quantity Quantity part yang dipesan, terisi dari pilihan SRO
Line. Edit nilai quantity yang akan dikeluarkan jika berbeda dengan quantity yang dipesan dalam SRO nya.
Otomatis, Edit jika diperlukan
UOM Satuan part, terisi dari pilihan SRO Line Otomatis
Klik tombol New untuk menambahkan line selanjutnya.
4. Jika semua data sudah terinput, klik tombol Parent Record untuk kembali ke tab header, kemudian klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen.
5. Tutup menu.
Task 2 – Pengecekan Part Reservation | Plant User & MM User
18
Setelah status dokumen Issued Slip nya Complete, Plant User & MM User bisa memastikan bahwa quantity part yang sudah di ambil statusnya sudah tidak reserved lagi and Quantity on Hand nya berkurang sebanyak quantity part yang diambil.
Untuk Plant User juga bisa memastikan di SRO Line kolom Delivered Quantity nya akan terupdate sesuai dengan quantity part yang diambil.
1. Di Home, klik View | Product Info
2. Lakukan pencarian untuk part yang sudah dipesan, maka status availibility nya sudah reserved.
SRO sebelum
SRO sesudah
Product Info sebelum
Product Info sesudah
19 3. Tutup menu.
Financial – Issued Slip
Berikut adalah efek financial dari proses Issued Slip.
1. Hasil posting GL dari Issued Slip
Db 6-5130 - Expense Maintenance 1.037.500 Cr 1-8110 – Asset Sparepart 1.037.500 Cost Center Unit No dari WO
Activity Jenis aktivitas dari WO 2. Hasil Trial Balance nya
20 3. Hasil Income Statement nya
4. Tutup menu.
21
Proses 2: Pembuatan Material Requisition - SRO
Jika ternyata part yang dipesan oleh dokumen SRO tidak tersedia di warehouse dan harus melakukan proses pembelian terlebih dahulu, maka Warehouse User akan membuatkan dulu dokumen Material Requisition – SRO (MR SRO) sebagai dokumen purchase requisition (PR) nya.
Task 1 – Pembuatan Material Requisition – SRO | MM User
1. Masuk ke menu Material Management | Material Requisition | Material Requisition - SRO.
2. Buat MR SRO.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Document Type Tipe dokumen Default
MR No No dokumen MR - SRO, terisi sesuai dengan urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
SRO No dokumen SRO yang menjadi dasar pembuatan MR - SRO
Pilih
SRO Status Status SRO, terisi dari pilihan SRO Otomatis
User/Contact PIC dari MR – SRO Pilih
Note Note Isi
Supply Status Status supply Pilih
Order Date Tanggal pembuatan dokumen, default hari ini Default Estimation Date Tanggal diharapkan part diterima di warehouse Isi 3. Klik tab Requisition Line untuk memasukkan part yang dipesan
22
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
MR No No dokumen MR – SRO Default
SRO Line SRO Line dari yang akan dibuatkan line MR - SRO nya. SRO Line yang muncul akan sesuai dengan SRO yang dipilih sebelumnya dan yang belum pernah dibuatkan MR - SRO Line sebelumnya.
Pilih
Line No Nomor urut line Otomatis
Product Part No, terisi dari pilihan SRO Line Otomatis Quantity Quantity part yang dipesan, terisi dari pilihan SRO
Line. Edit nilai quantity yang akan dikeluarkan jika berbeda dengan quantity yang dipesan dalam SRO nya.
Otomatis, Edit jika diperlukan
UOM Satuan part, terisi dari pilihan product SRO Line Otomatis Remark Deskripsi part, terisi dari pilihan product SRO Line Otomatis
Klik tombol New untuk menambahkan line selanjutnya.
4. Klik tombol Parent Record untuk kembali ke tab header, kemudian klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen SRO.
5. Status dokumen akan berubah menjadi In Progress dan email notifikasi untuk persetujuan akan terkirim ke Head of MM.
6. Tutup menu.
Task 2 – Approval Material Requisition - SRO | Head of MM – Head of Project
Workflow dari approval MR - SRO adalah sebagai berikut:
23
Drafted In Progress Approval by Head of MM Approval by Head of Project Completed Notifikasi MM User & Buyer
1. Head of MM akan menerima email notifikasi untuk approval MR - SRO seperti di bawah:
2. Untuk melakukan approval, masuk ke Home lalu di tombol Workflow Activities akan muncul jumlah approval yang masih pending.
3. Selanjutnya pilih record yang akan diapprove.
24
Klik tombol Record Info untuk melihat detil dokumen MR - SRO nya.
4. Untuk melakukan approval ubah pilihan kolom Answer menjadi Yes lalu klik tombol OK.
5. Baris Workflow Activities yang sudah diapprove akan hilang.
6. Selanjutnya Head of Project akan menerima email notifikasi approval seperti berikut:
7. Lakukan seperti Langkah 2 – Langkah 4 untuk melakukan approval.
8. Setelah approval selesai dilakukan maka akan ada dua email notifikasi:
Untuk MM User bahwa dokumen MR - SRO nya sudah mendapat approval.
25
Untuk Buyer User bahwa ada dokumen MR - SRO yang baru untuk dipersiapkan dokumen purchase order (PO) nya.
9. Dokumen MR - SRO akan berubah statusnya dari In Progress menjadi Complete.
10. Tutup menu.
Task 3 – Print Material Requisition – SRO | MM User
1. Masuk ke menu Material Management | Material Requisition | Material Requisition - SRO.
2. Buka MR - SRO.
3. Klik tombol Print
26 4. Tutup menu.
Note:Jika status dokumen MR - SRO belum Complete, hasil print nya akan mempunyai watermark DRAFT.
Proses 3: Material Receipt
Material receipt adalah proses penerimaan barang dan jasa dari vendor di warehouse berdasarkan dokumen purchase order yang sudah diterbitkan sebelumnya oleh bagian Procurement.
Task 1 – Pembuatan Material Receipt - Standard | MM User
1. Masuk ke menu Requisition-to-Invoice | Material Receipt.
2. Buat Material Receipt.
27
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Receipt No No dokumen receipt, terisi sesuai dengan urutan
dan format penomoran dokumen
Otomatis
Order Reference Dapat diisi dengan nomor manifest pengantaran barang dari Vendor
Isi
Receipt Routing Receipt routing yang digunakan. Kosongkan jika receipt dilakukan secara regular.
Pilih
Description Deskripsi receipt Isi
Document Type Tipe dokumen Default
Receipt Date Tanggal receipt Isi
Business Partner Nama Vendor Pilih
Partner Location Lokasi dari Vendor yang dipilih Default
Transportir Nama transportir Isi
Warehouse Warehouse yang melakukan receipt Default
Priority Prioritas dari receipt Pilih
Receiver/Fuelman User yang melakukan receipt Pilih
Note:Untuk pilihan Receipt Routing akan dibahas di Proses berikutnya.
3. Klik tombol Create lines from untuk memilih PO atas nama Vendor yang dipilih yang akan dilakukan proses receipt barang dan jasa
28
Field Deskripsi Cara Isi
Business Partner Nama Vendor sesuai dengan yang dipilih pada waktu pembuatan receipt header sebelumnya
Default
Purchase Order Daftar PO atas nama Vendor yang belum pernah atau belum seluruhnya di receipt
Pilih
Quantity Edit sesuai quantity barang yang di receipt Default Select Flag receipt, centang jika line tersebut termasuk
yang di receipt
Pilih
Note:Setelah PO dipilih otomatis PO Line yang belum atau baru sebagian di receipt akan digenerate.
4. Klik tombol Parent Record untuk kembali ke tab header, kemudian klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen SRO.
5. Tutup menu.
Task 2 – Pembuatan Material Receipt – Receipt Routing | MM User
Ada kalanya Vendor tidak bisa mengantarkan barangnya sampai ke warehouse tujuan, tapi hanya sampai ke warehouse terdekat saja. Untuk itu diperlukan receipt routing, yaitu proses receipt yang melibatkan routing beberapa warehouse sampai ke warehouse tujuan. Tujuannya supaya barang yang di receipt benar dilakukan oleh warehouse yang melakukan pemesanan barang karena dia lah yang paling tahu spesifikasi barang yang dia pesan.
29
Pada dasarnya cara material receipt menggunakan receipt routing dengan yang standard hampir sama. Yang membedakan adalah isi pilihan Receipt Journal nya. Bedanya adalah sebagai berikut:
Receipt Routing 2
Pada waktu dokumen Material Receipt disubmit, proses selanjutnya adalah konfirmasi dari dua warehouse sebelum akhirnya status material receipt nya menjadi Complete.
Receipt Routing 3
Pada waktu dokumen Material Receipt disubmit, proses selanjutnya adalah konfirmasi dari tiga warehouse sebelum akhirnya status material receipt nya menjadi Complete.
1. Lakukan Langkah 1 – 4 seperti di Material receipt Standard sebelumnya.
2. Status dokumen akan berubah menjadi In Progress dan email notifikasi untuk konfirmasi akan terkirim ke MM2 User.
3. Tutup menu.
Task 3 – Konfirmasi Receipt Routing | MM2 User – MM3 User
Workflow dari approval Receipt Routing adalah sebagai berikut:
Receipt Routing 2
Drafted In Progress Konfirmasi MM2 User Completed Receipt Routing 3
Drafted In Progress Konfirmasi MM2 User Konfirmasi MM3 User Completed
1. MM2 User akan menerima email notifikasi untuk konfirmasi seperti di bawah:
30
2. Untuk melakukan approval, masuk ke Home lalu di tombol Workflow Activities akan muncul jumlah approval yang masih pending.
3. Selanjutnya pilih record yang akan dikonfirmasi.
31
4. Untuk melakukan konfirmasi klik tombol Receipt MM2 untuk membuka window Material Receipt.
5. Selanjutnya lakukan konfirmasi, seperti misalnya:
Merubah quantity barang yang diterima jika ternyata berbeda dengan tercatat
Menghapus receipt line nya jika ternyata barang yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipesan untuk kemudian barangnya dikembalikan.
6. Selanjutnya kembali lagi ke halaman konfirmasi dan klik tombol OK.
7. Untuk Receipt Routing 2 prosesnya sudah selesai dan status dokumen sudah berubah dari In Progress menjadi Complete.
Untuk Receipt Routing 3 masih ada satu konfirmasi lagi untuk MM3 User. Lakukan langkah 2 – 6 untuk melakukan konfirmasi
8. Tutup menu.
Task 4 – Pengecekan On Hand Quantity | MM User
Untuk barang yang sifatnya Stock, proses material receipt akan menambah On Hand Quantity barang tersebut sebesar quantity yang di receipt dan secara financial akan menambah nilai inventory.
Note:Untuk Jasa mapupun barang yang sifatnya Non Stock setelah proses material receipt tidak akan merubah On Hand Quantity.
1. Di Home, klik View | Product Info
2. Lakukan pencarian untuk part yang sudah dipesan, maka status availibility nya sudah reserved.
Product Info sebelum material receipt
On Hand Quantity 104
32
Ordered Quantity 100 + 1
Product Info sesudah material receipt
On Hand Quantity 204
Ordered Quantity 1
Financial – Material Receipt
PO Line yang di receipt adalah sebagai berikut:
Line Price Tipe Tax Tax
Amount
Total
001-01010- 61220_Bolt
10.000.000 Barang PPn 10% 1.000.000 11.000.000
W1502_Penerbangan Dalam Negeri
1.000.000 Jasa PPh 15 – 1.2%
(12.000) 988.000
Total setelah PPn 12.000.000 Total setelah dipotong PPh 11.988.000
Berikut adalah efek financial dari proses Material Receipt.
1. Hasil posting GL dari window Material Receipt
33
Db 1-1810 – Inventory Sparepart 10.000.000
Cr 2-1122 – GRNI 10.000.000
2. Hasil Trial Balance nya
3. Hasil Balance Sheet nya:
34 4. Tutup menu.
Note:Pada proses material receipt, yang diperhitungkan secara finance baru untuk barang yang sifatnya stock karena langsung menambah nilai inventory. Sedangkan untuk jasa dan barang non stock baru akan timbul pada waktu matching invoice
Note:Proses selanjutnya adalah proses Account Payable di modul Finance
35
Procurement
[Menyusul]:
[Menyusul]
[Menyusul]
Note: [Menyusul].
36
Proses 1: Pembuatan Purchase Order
[Deskripsi Proses].
Task 1 – Pembuatan Purchase Order dari Material Requisition | Buyer
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Requisition-to-Invoice | Create PO from Requisition.
2. Pilih MR yang akan dibuatkan PO nya.
Kilk tombol OK.
3. Hasilnya adalah konfirmasi bahwa PO berhasil dibuat.
4. Klik no PO yang dihasilkan untuk membuka dokumen PO nya, lalu edit isian yang perlu disesuaikan.
37
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default PO No No dokumen PO, terisi sesuai dengan urutan dan
format penomoran dokumen
Otomatis
Order Reference Bisa diisi dengan nomor quotation dari Vendor Isi MR No No dokumen MR yang menjadi dasar pembuatan
PO
Otomatis
Note Catatan Isi
Target Document Type
Tipe dokumen Default
Order Date Tanggal dokumen PO dibuat Default
Estimation Date Tanggal part diharapkan tiba di warehouse Isi
Business Partner Nama vendor Pilih
Partner Location Lokasi dari vendor yang dipilih Default Warehouse Warehouse yang akan menerima barang Default
Priority Prioritas dari PO Pilih
Currency Currency sesuai dengan quotation dari Vendor Pilih
Purchaser Nama buyer pilih
Payment Rule Metode pembayaran Pilih
Payment Term Jangka waktu pembayaran Pilih
Total Lines Nilai total PO sebelum PPn Otomatis
Grand Total Nilai total PO setelah PPn Otomatis
5. Klik tab PO Line untuk melengkapi informasi part yang dipesan.
38
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Purchase Order No PO Default
Line No No urut PO Line Otomatis
Product Nama produk berupa barang Pilih
Tax Charge Nama produk berupa jasa Pilih
Description Deskripsi produk Isi
Quantity Quantity produk, jika produk berupa jasa isikan 1 Isi UoM Satuan produk, terisi berdasarkan product yang
dipilih
Otomatis
Price Harga sesuai dengan quotation dari vendor Isi
List Price Patokan harga dari budget Isi
Tax Pilihan apakah kena PPn atau tidak Pilih
Jika diperlukan klik tombol New untuk menambahkan line selanjutnya.
6. Klik tombol Document Action, lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen SRO.
7. Status dokumen akan berubah menjadi In Progress dan email notifikasi untuk persetujuan akan terkirim ke Head of Purchasing.
8. Tutup menu.
Note: Untuk PPh akan diperhitungkan berdasarkan pilihan Tax Charge (Jasa) yang digunakan.
Perhitungannya akan dilakukan pada waktu penerimaan Invoice Vendor dan potongan pajak nya diaplikasikan pada waktu pembayaran invoice.
39
Task 2 – Approval Purchase Order | Head of Purchasing – Head of Project - Director
Workflow dari approval Purchase Order adalah sebagai berikut:
Drafted In Progress Approval by Head of Purchasing Approval by Head of Project Approval by Director Completed Notifikasi Buyer User
1. Head of Purchasing akan menerima email notifikasi untuk approval MR - SRO seperti di bawah:
2. Untuk melakukan approval, masuk ke Home lalu di tombol Workflow Activities akan muncul jumlah approval yang masih pending.
3. Selanjutnya pilih record yang akan diapprove.
40
Klik tombol Record Info untuk melihat detil dokumen MR - SRO nya.
4. Untuk melakukan approval ubah pilihan kolom Answer menjadi Yes lalu klik tombol OK.
5. Baris Workflow Activities yang sudah diapprove akan hilang.
6. Selanjutnya Head of Project akan menerima email notifikasi approval seperti berikut:
7. Lakukan seperti Langkah 2 – Langkah 4 untuk melakukan approval.
8. Selanjutnya Director akan menerima email notifikasi approval seperti berikut:
41
9. Lakukan seperti Langkah 2 – Langkah 4 untuk melakukan approval.
10. Setelah approval selesai dilakukan maka akan ada email notifikasi ke Buyer bahwa purchase order sudah mendapat approval.
11. Dokumen PO akan berubah statusnya dari In Progress menjadi Complete.
12. Tutup menu.
Task 3 – Print Purchase Order | Buyer User
1. Masuk ke menu Requisition-to-Invoice | Create PO from Requisition.
2. Buka PO.
3. Klik tombol Print
42 4. Tutup menu.
Note:Jika status dokumen PO belum Complete, hasil print nya akan mempunyai watermark DRAFT
Note:Setelah pembuatan purchase order, proses selanjutnya adalah Material Receipt di modul Material Management.
43
Finance – Account Payable
[Menyusul]:
[Menyusul]
[Menyusul]
Note: [Menyusul].
44
Proses 1: Matching Invoice Vendor
[Deskripsi Proses].
Task 1 – Penerimaan Invoice Vendor | AP User
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Requisition-to-Invoice | Invoice (Vendor).
2. Buat Invoice Vendor.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Purchase Order No dokumen PO, terisi setelah proses three-way
matching
Otomatis
Date Ordered Tanggal dokumen PO, terisi setelah proses three- way matching
Otomatis
Document No No dokumen Invoice (Vendor), terisi sesuai dengan urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
Order Reference Referensi dokumen Isi
Description Deskripsi dokumen Isi
Document Type Tipe dokumen Default
Date Invoiced Tanggal penerimaan invoice Default
Account Date Tanggal accounting Default
Business Partner Nama Vendor Pilih
Partner Location Lokasi vendor, terisi dari Vendor yang dipilih Default 3. Kemudian klik tombol Create lines from untuk melakukan proses Three-way matching
45
Field Deskripsi Cara Isi
Business Partner Nama Vendor sesuai dengan yang dipilih pada waktu pembuatan matching invoice header sebelumnya
Default
Purchase Order Daftar PO atas nama Vendor yang belum pernah atau belum seluruhnya di matching invoice
Pilih
Receipt Daftar material receipt atas nama Vendor yang belum pernah atau belum seluruhnya di matching invoice
Pilih
Select Flag receipt, centang jika line tersebut termasuk yang di matching invoice
Pilih
4. Setelah proses matching selesai dilakukan maka di tab Invoice Line akan ter-generate record sesuai dengan hasil matchingnya.
5. Di tab header Invoice juga akan terbentuk nilai total dari invoice yang dterima sebagai berikut:
46
Line Price Tipe Tax Tax
Amount
Grand Total
001-01010-61220 Bolt
10.000.000 Barang PPn 10% 1.000.000 11.000.000
W1502_Penerbangan Dalam Negeri
1.000.000 Jasa NA 0 1.000.000
Total 11.000.000 1.000.000 12.000.000
Note:Proses perhitungan PPh belum dilakukan pada proses penerimaan invoice. Verifikasi perhitungannya akan dilakukan oleh bagian Tax untuk memastikan tarif pajak nya sudah sesuai. Untuk perhitungan PPn sudah langsung dilakukan ke line yang tipe nya barang.
6. Klik tombol Generate Withholding untuk men-generate perhitungan PPh.
Selanjutnya muncul konfirmasi, klik tombol OK. Hasilnya di tab Withholding akan terbentuk hasil perhitungan PPh nya.
7. Klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen Invoice (Vendor).
8. Status dokumen akan berubah menjadi In Progress dan email notifikasi untuk konfirmasi pajak akan terkirim ke Tax User.
9. Tutup menu.
47
Task 2 – Konfirmasi Tax | Tax User
Workflow dari approval konfirmasi tax adalah sebagai berikut:
Drafted In Progress Konfirmasi Tax User Completed
1. Tax User akan menerima email notifikasi untuk konfirmasi seperti di bawah:
2. Untuk melakukan approval, masuk ke Home lalu di tombol Workflow Activities akan muncul jumlah approval yang masih pending.
3. Selanjutnya pilih record yang akan dikonfirmasi.
48
Untuk melakukan konfirmasi klik tombol Konfirmasi Tax untuk membuka window Invoice (Vendor).
4. Lakukan verifikasi apakah tarif pajak nya sudah sesuai atau belum. Jika ada yang belum sesuai untuk merubahnya adalah dengan merubah pilihan di isian Tax Charge nya.
5. Selanjutnya kembali lagi ke halaman konfirmasi dan klik tombol OK.
6. Dokumen Invoice (Vendor) akan berubah statusnya dari In Progress menjadi Complete.
7. Tutup menu.
Task 3 – Matched Invoice | AP User
Proses matching di Task 1 juga akan menghasilkan record matched invoice. Record ini tujuannya untuk membentuk hubungan antara Invoice Line dengan Material Receipt Line. Jika ternyata ada perbedaan harga antara Invoice Line dengan PO Line maka di hasil posting window Matched Invoice akan disertakan juga selisih harganya.
1. Masuk ke menu Requisition-to-Invoice | Matched Invoices.
2.
3. Tutup menu.
49
Task 4 – Open Items | AP User
Setelah status Invoice menjadi Complete, maka hasilnya adalah timbulnya liabilitas terhadap vendor (Open Items).
1. Dari halaman Home klik view Business Partner Info.
2. Lakukan pencarian berikut
Lalu klik tombol ReQuery 3. Hasilnya adalah
4. Tutup menu.
Financial – Matching Invoice
Berikut adalah efek financial dari proses matching invoice.
1. Hasil posting GL dari window Invoice (Vendor)
50
Db 1-1640 – PPn Masukan 1.000.000
Db 5-3110 – Inventory clearing 10.000.000
Db 9-2400 - Expense 1.000.000
Cr 2-1100 – AP 12.000.000
2. Hasil posting GL dari window Matched Invoice
Db 2-1122 – GRNI 10.000.000
Cr 5-3110 – Inventory clearing 10.000.000
3. Hasil net off nya bersama dengan proses material receipt adalah
Material Receipt Db 1-1810 – Inventory Sparepart 10.000.000
Cr 2 1122 GRNI 10.000.000
Invoice (Vendor) Db 1-1640 – PPn Masukan 1.000.000 Db 5 3110 Inventory clearing 10.000.000
Db 9-2400 - Expense 1.000.000
Cr 2-1100 – AP 12.000.000
Matched Invoice Db 2 1122 GRNI 10.000.000
Cr 5 3110 Inventory clearing 10.000.000 Hasilnya akhirnya adalah
Db 1-1810 – Inventory Sparepart 10.000.000
Db 1-1640 – PPn Masukan 1.000.000
51
Db 9-2400 - Expense 1.000.000
Cr 2-1100 – AP 12.000.000
Note:Sampai tahap ini account PPh memang belum terposting karena pemotongan PPh baru akan dilakukan pada waktu proses Payment
4. Hasil Trial Balance nya
5. Hasil Income Statement nya
6. Hasil Balance Sheet nya
52
Proses 2: Payment
53 [Deskripsi Proses].
Task 1 – Pembuatan AP Payment | AP User
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Open Items | Payment.
2. Buat AP Payment
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Document No No dokumen AP payment, terisi sesuai dengan
urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
Bank Account Akun bank yang digunakan untuk melakukan pembayaran
Pilih
Document Type Tipe dokumen Default
Transaction Date Tanggal pembayaran Isi
Account Date Tanggal accounting Isi
Description Deskripsi dokumen Isi
Business Partner Nama Vendor Pilih
Invoice Invoice dari vendor yang akan dibayar Pilih
3. Pada waktu pemilihan invoice, di window Invoice Info akan ditampilkan daftar invoice dari vendor yang masih outstanding pembayarannya.
4. Setelah invoice dipilih maka isian di panel Amounts akan otomatis terisi
54
Field Deskripsi Cara Isi
Payment Amount Nilai dari payment, termasuk PPn jika ada Otomatis Currency Currency dari invoice yang dipilih Otomatis
Write-off Amount Nilai potongan PPh Otomatis
5. Klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen AP payment.
6. Tutup menu.
Task 2 – Payment Allocation
Setelah dokumen AP Payment statusnya Complete, secara otomatis dokumen Payment Allocation akan terbentuk.
Dokumen Payment Allocation ini menunjukkan relasi antara dokumen payment AP dengan Invoice Vendor yang sudah dialokasikan pembayarannya.
1. Masuk ke menu Open Items | View Allocation.
2. Lalu klik tab Allocation Line.
55 3. Tutup menu.
Task 3 – Bank Statement
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Open Items | Bank/Cash Statement.
2. Buat Bank Statement.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Bank Account Akun bank yang digunakan untuk pembayaran Pilih
Name Nama bank statement Isi
Statement Date Tanggal bank statement Isi
Account Date Tanggal accounting Isi
Description Deskripsi bank statement Isi
56 Beginning
Balance
Saldo awal Default
Statement Difference
Jumlah total nilai pembayaran Otomatis
Ending Balance Saldo akhir Otomatis
3. Klik tombol Create lines from maka akan muncul list transaksi atas akun bank yang dipilih sebelumnya yang status nya masih in trasit dan belum pernah dibuatkan bank statement nya.
4. Pilih transaksi yang akan dibuatkan bank statement nya lalu klik tombol OK.
5. Hasilnya isian Statement difference dan Ending balance akan terisi sesuai jumlah transaksi yang dipilih.
Dan tab Statement Line akan tergenerate berdasarkan transaksi yang dipilih.
57
6. Klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen bank statement.
7. Tutup menu.
Task 4 – Open Items setelah Payment | AP User
Setelah status Invoice menjadi Complete, maka hasilnya adalah timbulnya liabilitas terhadap vendor (Open Items).
1. Dari halaman Home klik view Business Partner Info.
2. Lakukan pencarian berikut
Lalu klik tombol ReQuery
58 3. Hasilnya adalah
Sebelum payment
Sesudah payment
5. Tutup menu.
Financial – AP Payment
Berikut adalah efek financial dari proses matching invoice.
1. Hasil posting GL dari window Payment
Db 2-1500 – Payment Selection 11.988.000 Cr 1-1211 – Bank In Transit 11.988.000 2. Hasil posting GL dari window View Allocation
59
Db 2-1100 – AP 12.000.000
Cr 2-1500 – Payment Selection 11.988.000
Cr 1-1610 – PPh 12.000
3. Hasil posting GL dari window Bank/Cash Statement
Db 1-1211 – Bank In Transit 11.988.000
Cr 1-1211 – Bank 11.988.000
4. Hasil net off nya
Payment Db 2 1500 Payment Selection 11.988.000
Cr 1 1211 Bank In Transit 11.988.000
View Allocation Db 2-1100 – AP 12.000.000
Cr 2 1500 Payment Selection 11.988.000
Cr 1-1610 – PPh 12.000
Bank/Cash Statement
Db 1 1211 Bank In Transit 11.988.000
Cr 1-1211 – Bank 11.988.000
Hasilnya akhirnya adalah
Db 2-1100 – AP 12.000.000
Cr 1-1610 – PPh 12.000
Cr 1-1211 – Bank 11.988.000
5. Hasil Trial Balance nya
60 6. Hasil Balance Sheet nya
61
62
Finance – Account Receivable
[Menyusul]:
[Menyusul]
[Menyusul]
Note: [Menyusul].
63
Proses 1: Invoice Customer
[Deskripsi Proses].
Task 1 – Pembuatan Invoice Customer | AR User
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Quote-to-Invoice | Sales Invoices | Invoice (Customer).
2. Buat Invoice Customer.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Document No No dokumen invoice customer, terisi sesuai dengan
urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
Order Reference Referensi dokumen Target Document
Type
Tipe dokumen Default
Date Invoiced Tanggal invoice Isi
Account Date Tanggal accounting Isi
Business Partner Nama customer Pilih
Partner Location Lokasi customer yang dipilih Default
Price List Price list Pilih
64
Currency Mata uang yang digunakan, terisi dari price list yang dipilih
Otomatis
Sales
Representative
PIC invoice Pilih
Payment Rule Metode pembayaran Pilih
Payment Term Jangka waktu pembayaran Pilih
3. Klik tab Invoice Line untuk memasukan line invoice
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Invoice No invoice Default
Line No No urut line Otomatis
Product Nama barang atau jasa yang ditagihkan Pilih Description Deskripsi line
Quantity Quantity yang ditagihkan Isi
Price Harga sesuai dengan quotation dari vendor Isi
List Price Patokan harga dari budget Isi
Tax Pilihan apakah kena PPn atau tidak Pilih
4. Klik tombol Document Action, lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen invoice customer.
5. Tutup menu.
Task 2 – Open Items | AR User
65
Setelah status Invoice menjadi Complete, maka hasilnya adalah timbulnya piutang terhadap customer (Open Items).
1. Dari halaman Home klik view Business Partner Info.
2. Lakukan pencarian berikut
Lalu klik tombol ReQuery 3. Hasilnya adalah
6. Tutup menu.
Proses 2: AR Payment
[Deskripsi Proses].
Task 1 – Pembuatan AR Payment | AR User
[Deskripsi task 1].
66 1. Masuk ke menu Open Items | Payment.
2. Buat AR Payment
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Document No No dokumen AR payment, terisi sesuai dengan
urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
Bank Account Akun bank yang digunakan untuk menerima pembayaran
Pilih
Document Type Tipe dokumen Default
Transaction Date Tanggal pembayaran Isi
Account Date Tanggal accounting Isi
Description Deskripsi dokumen Isi
Business Partner Nama Customer Pilih
Invoice Invoice dari customer yang ditagihkan Pilih
3. Pada waktu pemilihan invoice, di window Invoice Info akan ditampilkan daftar invoice dari vendor yang masih outstanding
4. Setelah invoice dipilih maka isian di panel Amounts akan otomatis terisi
Field Deskripsi Cara Isi
67
Payment Amount Nilai payment, termasuk PPn jika ada Otomatis Currency Currency dari invoice yang dipilih Otomatis
5. Tab Withholding akan otomatis ter-generate hasil perhitungan PPh nya
6. Klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen payment.
7. Tutup menu.
Task 2 – Payment Allocation
Setelah dokumen AR Payment statusnya Complete, secara otomatis dokumen Payment Allocation akan terbentuk.
Dokumen Payment Allocation ini menunjukkan relasi antara dokumen payment AR dengan Invoice Customer yang menjadi tagihannya.
1. Masuk ke menu Open Items | View Allocation.
2. Lalu klik tab Allocation Line.
68 3. Tutup menu.
Task 3 – Bank Statement
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Open Items | Bank/Cash Statement.
2. Buat Bank Statement.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Bank Account Akun bank yang digunakan untuk menerima
pembayaran
Pilih
Name Nama bank statement Isi
Statement Date Tanggal bank statement Isi
Account Date Tanggal accounting Isi
69
Description Deskripsi bank statement Isi
Beginning Balance
Saldo awal Default
Statement Difference
Jumlah total nilai pembayaran Otomatis
Ending Balance Saldo akhir Otomatis
3. Klik tombol Create lines from maka akan muncul list transaksi atas akun bank yang dipilih sebelumnya yang status nya masih in trasit dan belum pernah dibuatkan bank statement nya.
4. Pilih transaksi yang akan dibuatkan bank statement nya lalu klik tombol OK.
5. Hasilnya isian Statement difference dan Ending balance akan terisi sesuai jumlah transaksi yang dipilih.
Dan tab Statement Line akan tergenerate berdasarkan transaksi yang dipilih.
70
6. Klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen bank statement.
7. Tutup menu.
Task 4 – Pengecekan saldo bank setelah bank statement | AR User
1. Masuk ke menu System Admin | Organization Rules | Bank / Cash.
2. Pilih record bank yang akan dicek.
3. Klik tab Account. Saldo dapat dilihat di kolom Current Balance.
71 4. Tutup menu.
Financial – AR Payment
Berikut adalah efek financial dari proses matching invoice.
1. Hasil posting GL dari window Invoice (Customer)
Db 1-1310 – AR 330.000.000
Cr 4-2100 – Revenue 300.000.000
Cr 2-1330 – Hutang Pajak PPn 30.000.000
2. Hasil posting GL dari window AR Payment
72
Db 1-1211 – Bank in transit 330.000.000 Cr 1-1212 – Unallocated Payment 330.000.000 3. Hasil posting GL dari window View Allocation
Db 1-1212 – Unallocated Payment 330.000.000
Cr 1-1310 – AR 330.000.000
4. Hasil posting GL dari window Bank Statement
Db 1-1127 – Bank 330.000.000
Cr 1-1211 – Bank in transit 330.000.000
73 5. Hasil net off nya
Invoice (Customer)
Db 1 1310 AR 330.000.000
Cr 4-2100 – Revenue 300.000.000
Cr 2-1330 – Hutang Pajak PPn 30.000.000
Payment Db 1 1211 Bank in transit 330.000.000
Cr 1 1212 Unallocated Payment 330.000.000 View Allocation Db 1 1212 Unallocated Payment 330.000.000
Cr 1 1310 AR 330.000.000
Bank Statement Db 1-1127 – Bank 330.000.000
Cr 1 1211 Bank in transit 330.000.000
Hasilnya akhirnya adalah
Cr 4-2100 – Revenue 300.000.000
Cr 2-1330 – Hutang Pajak PPn 30.000.000
Db 1-1127 – Bank 330.000.000
6. Hasil Trial Balance nya
74 7. dssd
75
Sales
[Menyusul]:
[Menyusul]
[Menyusul]
Note: [Menyusul].
76
Proses 1: Sales Order
[Deskripsi Proses].
Task 1 – Pembuatan Sales Order | Sales User
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Quote-to-Invoice | Sales Orders | Sales Order.
2. Buat Sales Order.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Document No No dokumen sales order, terisi sesuai dengan urutan
dan format penomoran dokumen
Otomatis
Order Reference Referensi dokumen Isi
Target Document Type
Tipe dokumen Default
Date Ordered Tanggal pemesanan Isi
Business Partner Nama customer Pilih
Partner Location Lokasi customer, terisi sesuai dengan pilihan customer
Default
77
Invoice Partner Nama customer untuk penagihan invoice, terisi sesuai dengan pilihan customer
Default
Invoice Location Lokasi custome untuk penagihan invoicer, terisi sesuai dengan pilihan customer
Default
User/Contact PIC dari dokumen sales order Pilih
Invoice Contact PIC customer untuk penagihan invoice Pilih
Warehouse Warehouse untuk pengiriman part Pilih
Invoice Rule Metode invoice Pilih
Price List Price list yang digunakan Pilih
Currency Mata uang yang digunakan Pilih
Sales
Representative
Nama sales Pilih
Payment Rule Metode pembayaran Pilih
Payment Term Jangka waktu pembayaran Pilih
3. Klik tab Order Line untuk memasukkan detil part yang dipesan.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Order No sales order Default
Date Promised Tanggal barang dijanjikan sampai ke lokasi customer Isi
Date Ordered Tanggal pemesanan Default
Line No No urut SO Line Otomatis
Product Part yang dipesan Pilih
Description Deskripsi produk Isi
Quantity Quantity part yang dipesan Isi
78
UoM Satuan produk, terisi berdasarkan product yang dipilih
Otomatis
Price Harga part yang ditawarkan Isi
List Price Patokan harga dari budget Isi
Tax Pilihan apakah kena PPn atau tidak Pilih
Discount Rate diskon yang ditawarkan Isi
Jika diperlukan klik tombol New untuk menambahkan line selanjutnya.
4. Klik tombol Parent Record untuk kembali ke tab header.
5. Isian Total Lines dan Grand Total akan terisi nilai total part yang dipesan sebelum dan sesudah PPn.
6. Klik tombol Document Action, lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen SO.
7. Status dokumen akan berubah menjadi In Progress dan email notifikasi untuk persetujuan akan terkirim ke Head of Sales.
8. Tutup menu.
Task 2 – Approval Sales Order | Head of Sales
Workflow dari approval Sales Order adalah sebagai berikut:
Drafted In Progress Approval by Head of Sales Completed Notifikasi Sales User
1. Head of Sales akan menerima email notifikasi untuk approval SO seperti di bawah:
79
2. Untuk melakukan approval, masuk ke Home lalu di tombol Workflow Activities akan muncul jumlah approval yang masih pending.
3. Selanjutnya pilih record yang akan diapprove.
Klik tombol Record Info untuk melihat detil dokumen SO nya.
4. Untuk melakukan approval ubah pilihan kolom Answer menjadi Yes lalu klik tombol OK.
5. Baris Workflow Activities yang sudah diapprove akan hilang.
80
6. Setelah approval selesai dilakukan maka akan ada email notifikasi ke Sales User bahwa SO sudah mendapat approval.
7. Dokumen SO akan berubah statusnya dari In Progress menjadi Complete.
8. Tutup menu.
Task 3 – Print Delivery Note | Sales User
1. Masuk ke menu Quote-to-Invoice | Sales Orders | Sales Order.
2. Buka SO.
3. Klik tombol Print
4. Tutup menu.
Note:Jika status dokumen SO belum Complete, hasil print nya akan mempunyai watermark DRAFT
Proses 2: Shipment
Setelah dokumen SO status nya Complete, secara otomatis dokumen shipment nya terbentuk dan statusnya sudah Complete.
81
Task 1 – Inquiry Shipment (Customer) | Warehouse
1. Masuk ke menu Quote-to-Invoice | Shipments | Shipment.
2. Lakukan pencarian sesuai dengan no dokumen SO nya.
3. Buka dokumen Shipment (Customer) nya
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Order No dokumen SO Default
Date Ordered Tanggal pemesanan Default
Document No No dokumen shipment, terisi sesuai dengan urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
Order Reference Referensi dokumen Pilih
Description Deskripsi dokumen Isi
Document Type Tipe dokumen Default
Movement Date Tanggal pengiriman Default
82
Account Date Tanggal pencatatan accounting Default
Business Partner Nama customer Default
Partner Location Lokasi customer Default
Warehouse Warehouse pengiriman part Default
Delivery Rule Metode delivery Default
4. Klik tab Shipment Line untuk melihat detil part yang dikirim.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Shipment/Receipt No dokumen shipment Default
Sales Order Line Line dari sales order yang dikirim Default
Line No No urut Shipment Line Otomatis
Product Part yang dikirm, terisi berdasarkan Sales Order Line yang terpilih
Otomatis
Description Deskripsi part yang dikirim Otomatis
Quantity Quantity part yang dikirim, terisi berdasarkan Sales Order Line yang terpilih
Otomatis
UoM Stauan part yang dikirim, terisi berdasarkan product yang terpilih
Otomatis
5. Tutup menu.
83
Financial – Shipment (Customer)
Berikut adalah efek financial dari proses shipment ke customer.
1. Hasil posting GL dari window Invoice (Customer)
Db 5-1100 – COGS 1.000.000,00
Cr 1-1810 – inventory Part 1.000.000,00
Db 5-1100 – COGS 1.005.000,00
Cr 1-1810 – inventory Part 1.005.000,00
Db 5-1100 – COGS 1.007.674,42
Cr 1-1810 – inventory Part 1.007.674,42
84
Finance – Sales Account Receivable
[Menyusul]:
[Menyusul]
[Menyusul]
Note: [Menyusul].
85
Proses 1: Invoice Customer
[Deskripsi Proses].
Task 1 – Pembuatan Invoice Customer | AR User
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Quote-to-Invoice | Sales Invoices | Invoice (Customer).
2. Buat Invoice Customer.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Document No No dokumen invoice customer, terisi sesuai dengan
urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
Order Reference Referensi dokumen Target Document
Type
Tipe dokumen Default
Date Invoiced Tanggal invoice Isi
Account Date Tanggal accounting Isi
Business Partner Nama customer Pilih
Partner Location Lokasi customer yang dipilih Default
Price List Price list Pilih
Currency Mata uang yang digunakan, terisi dari price list yang dipilih
Otomatis
Sales
Representative
PIC invoice Pilih
86
Payment Rule Metode pembayaran Pilih
Payment Term Jangka waktu pembayaran Pilih
3. Klik tombol Create lines from
4. Selanjutnya akan muncul window Invoices Create lines from
Pilih dokumen SO atau shipment yang akan ditagihkan, lalu klik tombol Select All untuk memilih seluruh lines nya, kemudian klik tombol OK.
5. Selanjutnya tab Invoice Line akan tergenarte otomatis sesuai dengan line yang dipilih sebelumnya.
87
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default
Invoice No invoice Default
Line No No urut line Otomatis
Product Nama barang atau jasa yang ditagihkan Otomatis Description Deskripsi line
Quantity Quantity yang ditagihkan Otomatis
Price Harga sesuai dengan quotation dari vendor Otomatis
List Price Patokan harga dari budget Otomatis
Tax Pilihan apakah kena PPn atau tidak Otomatis
6. Klik tombol Parent Record untuk kembali ke tab header.
7. Isian Total Lines dan Grand Total akan terisi nilai total part yang dipesan sebelum dan sesudah PPn.
8. Klik tombol Document Action, lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen invoice customer.
9. Tutup menu.
Task 2 – Print Invoice & Sales Order | AR User
1. Masuk ke menu Quote-to-Invoice | Sales Invoices | Invoice (Customer)..
2. Buka Invoice Customer.
3. Klik tombol Print
88 4. Tutup menu.
Note:Jika status dokumen SO belum Complete, hasil print nya akan mempunyai watermark DRAFT
Task 3 – Open Items | AR User
Setelah status Invoice menjadi Complete, maka hasilnya adalah timbulnya piutang terhadap customer (Open Items).
1. Dari halaman Home klik view Business Partner Info.
2. Lakukan pencarian berikut
89 Lalu klik tombol ReQuery
3. Hasilnya adalah Sebelum
Sesudah
7. Tutup menu.
Proses 2: AR Payment
[Deskripsi Proses].
Task 1 – Pembuatan AR Payment | AR User
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Open Items | Payment.
2. Buat AR Payment
90
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Document No No dokumen AR payment, terisi sesuai dengan
urutan dan format penomoran dokumen
Otomatis
Bank Account Akun bank yang digunakan untuk menerima pembayaran
Pilih
Document Type Tipe dokumen Default
Transaction Date Tanggal pembayaran Isi
Account Date Tanggal accounting Isi
Description Deskripsi dokumen Isi
Business Partner Nama Customer Pilih
Invoice Invoice dari customer yang ditagihkan Pilih
3. Pada waktu pemilihan invoice, di window Invoice Info akan ditampilkan daftar invoice dari vendor yang masih outstanding
4. Setelah invoice dipilih maka isian di panel Amounts akan otomatis terisi
Field Deskripsi Cara Isi
91
Payment Amount Nilai payment, termasuk PPn jika ada Otomatis Currency Currency dari invoice yang dipilih Otomatis
5. Klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen payment.
6. Tutup menu.
Task 2 – Payment Allocation | AR User
Setelah dokumen AR Payment statusnya Complete, secara otomatis dokumen Payment Allocation akan terbentuk.
Dokumen Payment Allocation ini menunjukkan relasi antara dokumen payment AR dengan Invoice Customer yang menjadi tagihannya.
1. Masuk ke menu Open Items | View Allocation.
2. Lalu klik tab Allocation Line.
3. Tutup menu.
92
Task 3 – Bank Statement | AR User
[Deskripsi task 1].
1. Masuk ke menu Open Items | Bank/Cash Statement.
2. Buat Bank Statement.
Field Deskripsi Cara Isi
Client Nama perusahaan Default
Organization Nama organisasi (cabang perusahaan) Default Bank Account Akun bank yang digunakan untuk menerima
pembayaran
Pilih
Name Nama bank statement Isi
Statement Date Tanggal bank statement Isi
Account Date Tanggal accounting Isi
Description Deskripsi bank statement Isi
Beginning Balance
Saldo awal Default
Statement Difference
Jumlah total nilai pembayaran Otomatis
Ending Balance Saldo akhir Otomatis
3. Klik tombol Create lines from maka akan muncul list transaksi atas akun bank yang dipilih sebelumnya yang status nya masih in trasit dan belum pernah dibuatkan bank statement nya.
93
4. Pilih transaksi yang akan dibuatkan bank statement nya lalu klik tombol OK.
5. Hasilnya isian Statement difference dan Ending balance akan terisi sesuai jumlah transaksi yang dipilih.
Dan tab Statement Line akan tergenerate berdasarkan transaksi yang dipilih.
6. Klik tombol Document Action lalu pilih Complete untuk melakukan submit dokumen bank statement.
7. Tutup menu.
94
Task 4 – Pengecekan saldo bank setelah bank statement | AR User
1. Masuk ke menu System Admin | Organization Rules | Bank / Cash.
2. Pilih record bank yang akan dicek.
3. Klik tab Account. Saldo dapat dilihat di kolom Current Balance.
4. Tutup menu.
95
Task 5 – Open Items setelah Paymnet | AR User
Setelah status Invoice menjadi Complete, maka hasilnya adalah timbulnya piutang terhadap customer (Open Items).
1. Dari halaman Home klik view Business Partner Info.
2. Lakukan pencarian berikut
Lalu klik tombol ReQuery 3. Hasilnya adalah
Sebelum
Sesudah
96 8. Tutup menu.
Financial – Sales AR Payment
Berikut adalah efek financial dari proses AR Payment dari transaksi sales.
1. Hasil posting GL dari window Invoice (Customer)
Db 1-1310 – AR 3.316.500,00
Cr 4-9230 – Revenue 1.000.000,00
Cr 4-9230 – Revenue 1.005.000,00
Cr 4-9230 – Revenue 1.010.000,00
Cr 2-1330 – Hutang Pajak PPn 301.500,00 2. Hasil posting GL dari window AR Payment
97
Db 1-1211 – Bank in transit 3.316.500,00 Cr 1-1212 – Unallocated Payment 3.316.500,00 3. Hasil posting GL dari window View Allocation
Db 1-1212 – Unallocated Payment 3.316.500,00
Cr 1-1310 – AR 3.316.500,00
4. Hasil posting GL dari window Bank Statement
Db 1-1127 – Bank 3.316.500,00
Cr 1-1211 – Bank in transit 3.316.500,00
98 5. Hasil net off nya
Invoice (Customer)
Db 1 1310 AR 3.316.500,00
Cr 4-9230 – Revenue 1.000.000,00
Cr 4-9230 – Revenue 1.005.000,00
Cr 4-9230 – Revenue 1.010.000,00
Cr 2-1330 – Hutang Pajak PPn 301.500,00
Payment Db 1 1211 Bank in transit 3.316.500,00
Cr 1 1212 Unallocated Payment 3.316.500,00 View Allocation Db 1 1212 Unallocated Payment 3.316.500,00
Cr 1 1310 AR 3.316.500,00
Bank Statement Db 1-1127 – Bank 3.316.500,00
Cr 1 1211 Bank in transit 3.316.500,00
Hasilnya akhirnya adalah
Cr 4-9230 – Revenue 1.000.000,00
Cr 4-9230 – Revenue 1.005.000,00
Cr 4-9230 – Revenue 1.010.000,00
Cr 2-1330 – Hutang Pajak PPn 301.500,00
Db 1-1127 – Bank 3.316.500,00
6. Hasil Trial Balance nya
99
100
AstinaERP
AstinaERP adalah solusi manajemen bisnis yang terintegrasi dan flexible yang akan mengoptimalkan proses Financial, Supply Chain, Inventory, dan Asset Management perusahaan.
Solusi ini akan memudahkan anda untuk dapat mengambil keputusan perusahaan dengan lebih cepat dan akurat.