• Tidak ada hasil yang ditemukan

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DALAM SURVEI BERBASIS SMARTPHONE BIDANG KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DI PULAU SUMATERA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DALAM SURVEI BERBASIS SMARTPHONE BIDANG KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DI PULAU SUMATERA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)P a g e | 135. TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DALAM SURVEI BERBASIS SMARTPHONE BIDANG KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DI PULAU SUMATERA Nur Laila Meilani1, Syofian2 Prodi Administrasi Publik, FISIP Universitas Riau Email : [email protected] Abstrak Terjadi perubahan dalam teknik atau cara pengumpulan data dalam survei di bidang kependudukan dan Keluarga Berencana/KB (selanjutnya disebut Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program/SKAP) yang semula dilakukan secara manual dan paper based menjadi sistem yang berbasis smartphone yang menggunakan platform Open Data Kit (ODK). Sistem ini mengubah semua rangkaian pengumpulan data menjadi paperless dan electronic based. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengukur tingkat pengaruh perceived ease of use terhadap perceived usefulness ; (b) mengukur tingkat pengaruh perceived ease of use terhadap attitude towards using: (c) mengukur tingkat pengaruh perceived usefulness terhadap behavior intention to use; (d) mengukur tingkat pengaruh perceived usefulness terhadap attitude towards using; (e) mengukur tingkat pengaruh attitude towards using terhadap behavior intention to use; dan (f) mengukur tingkat pengaruh behavior intention to use terhadap actual system use dalam survei berbasis smartphone bidang kependudukan dan keluarga berencana di Pulau Sumatera. Populasi dalam kajian ini adalah seluruh enumerator dan supervisor survei SKAP yang ada di Pulau Sumatera, kemudian sampelnya ditetapkan menurut teknik estimasi maximum likehood (ML) yaitu minimal 100 dna maksimal 400 responden. Analisis data dilakukan dengan SEM (Structural Equation Modelling) dengan software AMOS (Analysis of Moment Structure). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari enam hipotesis yang diajukan, terdapat dua hipotesis yang diterima, yaitu (a) perceived ease of use mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived usefulness dengan nilai CR -4.31 >±1,96 dan angka probabilitasnya 0,001 (<0,05) dan (b) behavioral Intention to Use mempunyai hubungan yang positif dengan Actual System Use dengan CR = 2,819 >±1,96 dan probabilitas/P = 0,005 (<0,05). Kata kunci : survei berbasis smartphone, technology acceptance model, kependudukan dan keluarga berencana. PENDAHULUAN Tata kelola pemerintahan yang baik di Indonesia semakin menjadi tuntutan seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Transformasi tata kelola juga terkait dengan decision making system/DMS yang diimplementasikan instansi pemerintah melalui teknologi informasi. Transformasi tata kelola pemerintahan =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(2) P a g e | 136. tidak. hanya. terkait. dengan. bagaimana. delivery. public. services. yang. diselenggarakan oleh instansi pemerintah, tapi juga terkait dengan decision DMS yang diimplementasikan oleh instansi tersebut. Terkait dengan proses pengambilan kebijakan publik, konsep reinventing government menjadi konsep yang dewasa ini banyak diadopsi oleh pemerintah pusat maupun daerah. Esensi utama reinventing Government adalah bagaimana menciptakan efektivitas dan efisiensi pemerintah dengan melakukan pendekatan yang bersifat customer-oriented. Konsekuensi logis dari pendekatan yang bersifat customer-oriented ini adalah pemerintah dirasa perlu untuk mengadaptasi tata kelola dalam sektor swasta yang memang mengedepankan efektivitas dan efisiensi, sehingga masyarakat diposisikan sebagai layaknya customer . Lebih lanjut, karakteristik reinventing government adalah karakteristik birokrasi yang mampu beradaptasi dan mampu menangkap perubahan yang berlangsung. dengan. sangat. pesat. dan. cepat. di. masyarakat.. Dalam. perkembangannya, reinventing government mengalami spread-up. Ahmadjayadi, dkk (2016) merangkum pemekaran reinventing government tersebut dalam tiga versi; (a) reinventing Government 1.0, yaitu reinventing government dengan komputer sebagai enabler awal yang dicetuskan oleh Osborne dan Gaebler, (b) Reinventing Government 2.0 dengan pengenalan dan pemanfaatan teknologi internet dengan e-Government sebagai enabler sebagaimana yang dicetuskan oleh Douglas Holmes, dan (c) Reinventing Government 3.0 yang tidak hanya menjadikan komputer dan internet sebagai enabler, akan tetapi lebih daripada itu, yaitu internet of things, big data, dan cloud computing sebagai enabler, sehingga sering diistilahkan dengan smart governance . Salah. satu. bentuk. Reinventing. Government. 3.0. dalam. birokrasi. pemerintahan Indonesia adalah penyelenggaraan Survei SKAP (Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program) yang dilakukan dengan pemanfaatan Open Data Kit (ODK) yang ter-install dalam smartphone. Penyelenggaraan survei berbasis smartphone ini merepresentasikan bahwa internet of things, big data dan cloud computing menjadi enabler dalam proses evaluasi kinerja dan juga pengambilan kebijakan bidang =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(3) P a g e | 137. kependudukan dan Keluarga Berencana (KB). Secara singkat, survei ini diarahkan pada terwujudnya efektivitas serta efisiensi tata kelola BKKBN secara umum dan pengumpulan data bidang kependudukan dan KB pada khususnya, sehingga capaian kinerja BKKBN dapat terukur secara objektif dan sistematis. Penerapan sistem survei SKAP (Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program) berbasis smartphone menjadi suatu inovasi dan terobosan baru dalam rangka pengumpulan data untuk mengukur kinerja BKKBN dalam penyelenggaraan layanan KB di Indonesia. Mekanisme survei yang selama ini dilakukan secara manual dan konvensional serta paperbased, kini diselenggarakan secara paperless dengan menggunakan aplikasi survei yang ada dalam smartphone. Pengumpulan data. survei merupakan garda terdepan ketika hendak. mengevaluasi kinerja instansi pemerintah ataupun merumuskan intervensi kebijakan/program/kegiatan yang kontekstual serta solutif di masing-masing bidang pembangunan, tidak terkecuali bidang kependudukan dan KB. Salah satu cara/alat untuk mengetahui sejauh mana penerimaan user dalam penerapan sebuah teknologi baru adalah dengan menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Venkatesh & Davis (2000) menyatakan bahwa sejauh ini TAM merupakan sebuah konsep yang dianggap paling baik dalam menjelaskan perilaku user terhadap sistem teknologi informasi baru. Lebih lanjut, Sukarno (2015) menemukan bahwa penerapan sebuah sistem teknologi baru dapat dilakukan dengan mempertimbangkan apakah user memiliki perasaan suka atau tidak suka, sikap maupun persepsi mengenai bagaimana manfaat sistem. Kenyataan ini dapat berkaitan bahwa hal-hal tersebut berkaitan dengan keinginan user untuk mau atau tidak mau menggunakan sistem baru. Survei berbasis smartphone perlu mengedepankan dan mempertimbangkan cost and benefit dari penggunaan sistem teknologi baru ini. Namun demikian teknologi baru juga seharusnya didesain secara user friendly sehingga mudah digunakan oleh user. Artinya, aplikasi sistem hanya perlu dipertimbangkan pada kemudahan secara faktual bukan persepsi, karena persepsi mengenai sulit atau mudahnya sistem teknologi yang baru dapat diatasi dengan pelatihan dan sosialisasi. Berangkat dari =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(4) P a g e | 138. permasalahan diatas, menjadi menarik untuk mengukur sejauh mana tingkat penerimaan user dalam pelaksanaan survei berbasis smartphone, khususnya yang ada di Pulau Sumatera. Penelitian ini bertujuan untuk a) mengukur tingkat pengaruh perceived ease of use terhadap perceived usefulness ; (b) mengukur tingkat pengaruh perceived ease of use terhadap attitude towards using: (c) mengukur tingkat pengaruh perceived usefulness terhadap behavior intention to use; (d) mengukur tingkat pengaruh perceived usefulness terhadap attitude towards using; (e) mengukur tingkat pengaruh attitude towards using terhadap behavior intention to use; dan (f) mengukur tingkat pengaruh behavior intention to use terhadap actual system use dalam survei berbasis smartphone bidang kependudukan dan keluarga berencana di Pulau Sumatera.. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan populasi adalah seluruh tenaga pengumpul data (supervisor dan enumerator) dalam survei SKAP Pulau Sumatera yang berbasis smartphone. Terhadap seluruh populasi ini akan diberikan kuesioner yang dapat diisi melalui aplikasi Open Data Kit (ODK). Kuesioner yang telah terisi selanjutnya akan dikirimkan melalui server. Partisipasi populasi bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Artinya, peneliti belum dapat menetapkan berapa jumlah sampel. Akan tetapi batas minimal yang dipersyaratkan untuk dapat dilakukan analisis SEM adalah sebanyak 100 responden, sehingga jika jumlah kuesioner yang telah diisi dan dikirim ke server sudah mencapai angka 100 responden, maka peneliti sudah bisa melakukan olah data. Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang diadopsi dari penelitian terdahulu. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian I berupa pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas responden seperti nama responden, usia dan pendidikan terakhir, sedangkan bagian II adalah pertanyaan-pertanyaan tertutup meliputi semua variabel penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Confimatory Factor Analysis =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(5) P a g e | 139. yang dilakukan dengan menggunakan AMOS. Pengukuran masing-masing variabel menggunakan skala Likert mulai dari 1 sampai dengan 5. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis inferensial dilakukan dalam rangka menguji hipotesis penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan SEM (Structural Equation Modelling) dengan software AMOS (Analysis of Moment Structure). Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah a.. H1a : Perceived ease of use mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived usefulness dalam penggunaan sistem survei berbasis smartphone bidang kependudukan dan KB di Pulau Sumatera.. b.. H1b : Perceived ease of use mempunyai hubungan yang positif dengan attitude dalam penggunaan sistem survei berbasis smartphone bidang kependudukan dan KB di Pulau Sumatera.. c.. H2a : Perceived usefulness mempunyai hubungan yang positif dengan attitude towards using dalam penggunaan sistem survei berbasis smartphone bidang kependudukan dan KB di Pulau Sumatera.. d.. H2b : Perceived usefulness mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intention to use sistem survei berbasis smartphone bidang kependudukan dan KB di Pulau Sumatera.. e.. H3 : Attitude Toward Using mempunyai hubungan yang positif dengan behaviour intention to use sistem survei berbasis smartphone bidang kependudukan dan KB di Pulau Sumatera.. f.. H4 : Behavioral intention to use mempunyai hubungan yang positif dengan Actual system use sistem survei berbasis smartphone bidang kependudukan dan KB di Pulau Sumatera.. Berdasarkan hasil analisis persamaan struktural AMOS akan diperoleh Critical Ratio (CR) dan koefisien path sehingga dapat diketahui hubungan dan pengaruh variabel. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(6) P a g e | 140. independen terhadap variabel dependennya. Apabila nilai CR > ± 1,96 maka hipotesis diterima dan apabila nilai CR < ± 1,96 maka hipotesis ditolak.. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden terhadap variabel-variabel penelitian. Analisis dilakukan dengan menginterpretasikan kecenderungan responden dalam menjawab pertanyaan pada masing-masing indikator. Tabel 1 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Perceived Easy of Use. Tanggapa n Responden Sangat Tidak. Perceived Easy of Use 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 0. 0. 0. 0. 3. 2. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 1. 0. Setuju Tidak Setuju. 1. 1. 1. 2. 5. 1. 2. 4. 15. 0. 0. 2. 1. 0. Netral (raguragu). 9. 10. 15. 20. 28. 33. 21. 34. 36. 18. 16. 24. 18. 24. Setuju. 80. 93. 85. 90. 68. 71. 87. 70. 64. 92. 85. 87. 83. 86. Sangat Setuju. 39. 25. 28. 17. 25. 22. 19. 21. 14. 19. 28. 16. 26. 19. 129. 129. 129 129. 129. 129 129 129. 129. 129. Jumlah. 129 129. 129 129. Sumber : Data primer diolah, 2018. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(7) P a g e | 141. Sebagaimana pada tabel frekuensi lainnya, empat belas angka dari kiri kolom terkiri ke kanan menunjukkan jumlah indikator dalam instrumen atau variabel perceived easy of use. Sebagaimana pada penjelaskan tabel frekuensi variabel lain angka pada baris jawaban sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju menunjukkan jumlah responden yang memberikan jawaban pada masing-masing pilihan jawaban. Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa mayoritas responden memberikan jawaban setuju terhadap variabel perceived ease of use. Hal ini menunjukkan bahwa user teknologi survei berbasis smartphone bidang kependudukan dan KB memiliki keyakinan yang tinggi bahwa dengan menggunakan teknologi ODK mereka memberikan kemudahan untuk mengumpulkan data dalam menyelesaikan pekerjaan.. Tabel 2 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Perceived of Usefullness. Tanggapan Responden. Perceived of Usefullness 6 7 8 9 10. 1. 2. 3. 4. 5. 11. 12. 13. 14. 1. 1. 12. 3. 5. 0. 9. 0. 1. 6. 0. 0. 0. 0. Setuju Tidak Setuju. 64. 53. 71. 49. 62. 5. 72. 7. 29. 83. 1. 2. 0. 0. Netral (ragu-ragu). 44. 42. 35. 50. 33 27. 32. 44. 46. 29. 30. 27. 22. 20. Setuju. 19. 31. 8. 23. 25 89. 14. 75. 42. 9. 88. 89. 89. 93. 1. 2. 3. 4. 8. 2. 3. 11. 2. 10. 11. 18. 16. 129 129 129 129 129 129. 129. 129. 129 129. 129. 129. 129. 129. Sangat Tidak. Sangat Setuju Jumlah. 4. Sumber : Data primer diolah, 2018. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(8) P a g e | 142. Tabel 2 menunjukkan jawaban responden dari 14 pertanyaan dalam instrumen perceived usefulness. Sedangkan angka pada baris skala jawaban sangat tidak setuju tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju menunjukkan jumlah responden yang memberikan jawaban pada indikator yang bersangkutan. Berdasarkan hasil tabulasi diketahui bahwa mayoritas responden memberikan jawaban setuju terhadap variabel perceived usefulness. Dari hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa enumerator dan supervisor survei di Pulau Sumatera memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi bahwa dengan menggunakan teknologi ODK dapat membantu meningkatkan kinerja dalam melakukan tugasnya. Tabel 3 Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Attitude Towards Using. Attitude Towards Using Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju. 1 0. 2 0. Tidak Setuju. 0. Netral (ragu-ragu). 1. 4 1. 5 0. 6 2. 0. 36. 25. 1. 45. 15. 14. 51. 62. 31. 56. Setuju. 98. 93. 37. 37. 87. 23. Sangat Setuju. 16. 22. 4. 4. 10. 3. 129. 129. 129. Jumlah. 129. 129. 3. 129. Sumber : Data primer diolah, 2018 Tabel 3 menunjukkan jawaban responden dari 6 pertanyaan dalam instrumen Attitude Towards Using. Sedangkan angka pada baris skala jawaban sangat tidak setuju tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju menunjukkan jumlah responden yang memberikan jawaban pada indikator yang bersangkutan. Berdasarkan hasil =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(9) P a g e | 143. tabulasi diketahui bahwa mayoritas responden memberikan jawaban setuju terhadap variabel Attitude Towards Using. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum responden memiliki rasa suka dalam menggunakan sistem ODK.. Tabel 4. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Behavioural Intention to Use. Behavioral Intention to Use. Tanggapan Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 0. 0. 2. 2. 2. 3. Tidak Setuju. 16. 13. 19. 12. 9. 13. Netral (ragu-ragu). 58. 45. 57. 57. 42. 48. Setuju. 52. 66. 46. 51. 65. 58. 3. 5. 5. 7. 11. 7. 129. 129. 129. 129. 129. 129. Sangat Tidak Setuju. Sangat Setuju. Jumlah. Sumber : Data primer diolah, 2018 Berdasarkan hasil uji frekuensi variabel Behavioral Intention to Use diketahui bahwa kebanyakan responden memberikan jawaban setuju yang mengindikasikan bahwa enumerator dan supervisor survei berbasis smartphone yang diselenggarakan BKKBN Pusat memiliki keinginan yang kuat untuk menggunakan kembali sistem ODK apabila suatu waktu memerlukan. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(10) P a g e | 144. Tabel 5. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Actual System Use. Actual System Use. Tanggapan Responden 1 0. 2 0. 3 0. 4 1. 5 0. 6 0. Tidak Setuju. 14. 4. 19. 20. 3. 8. Netral (ragu-ragu). 40. 20. 44. 46. 20. 33. Setuju. 68. 88. 57. 54. 84. 75. 7. 17. 9. 8. 22. 13. 129. 129. 129. 129. 129. 129. Sangat Tidak Setuju. Sangat Setuju Jumlah. Sumber : Data primer diolah, 2018. Berdasarkan hasil uji frekuensi variabel Actual System Use diketahui bahwa kebanyakan responden memberikan jawaban setuju yang mengindikasikan bahwa enumerator dan supervisor di Pulau Sumatera mempunyai tingkat penggunaan sistem ODK yang baik dan bisa menerima sistem teknologi baru yang ada dalam aplikasi tersebut.. 2. Analisis Structural Equation Model (SEM) Secara Full Model Analisis Structural Equation Model (SEM) secara Full Model digunakan untuk. menguji model dan kekuatan hubungan dari tiap variabel yang dikembangkan dalam penelitian ini. Pengujian pada Structural Equation Model dilakukan dengan dua macam pengujian, yaitu uji kesesuaian model serta uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(11) P a g e | 145. Gambar 1. Measurement Model Confimatory Factor Analysis Full Model Gambar 1 menunjukkan hasil full analisis model yang menggambarkan hubungan antar variabel. Sebagai contoh adalah hubungan antara perceived ease of use dengan attitude toward using Hubungan antara perceived ease of use dengan attitude toward using adalah positif sebesar 0,36 yang menunjukkan bahwa semakin tinggi perceived ease of use maka semakin tinggi attitude toward using. Pada hubungan antara perceived ease of use berhubungan negatif dengan perceived of usefullness yang mengindikasikan bahwa semakin tinggi perceived ease of use maka semakin rendah perceived of usefullness. Hubungan antara perceived of usefullness dengan attitude toward using bersifat negatif. Kemudian perceived of usefullness berhubungan negatif dengan behavioural intension of use. Antara attitude toward using berhubungan positif dengan behavioural intension of use (0,43). Sedangkan behavioural intension of use berhubungan positif dengan actual system of use (0,63).. Secara umum disimpulkan bahwa gambar 5.1 menunjukkan hasil pengujian SEM untuk mengetahui hasil regresi standar. Nilai koefisien regresi standar antara variabel =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(12) P a g e | 146. perceived ease of use dengan variabel attitude towards using sebesar 0,36 dan nilai squared multiple correlation pada variabel yang bersangkutan adalah sebesar 0,276. Untuk mengetahui apakah model memenuhi goodnees of fit indeks dilakukan uji kelayakan full model dengan hasil yang ditampilkan pada tabel 5.9 di bawah ini. Pengujian tersebut dilakukan untuk melihat apakah model yang dikembangkan dalam penelitian ini tergolong sebagai model yang baik. Hasil evaluasi model dikatakan baik– jika hasil analisis memenuhi persyaratan yang terdapat pada cut of value. Hasil evaluasi dikatakan marjinal atau cukup baik jika hasil analisis berada diantara 0,8 0,9. Tabel 6 Hasil Pengujian Kelayakan Model Penelitian Analisis Full Model. Goodness of Fit Indeks Chi-Square. Cut of. Hasil Evaluasi Analisis Model 1,994 Baik. Probability. Value Diharapkan Kecil; 2 ; df : 983 > 0,05. GFI. > 0,90. 0.578 Marjinal. AGFI. > 0,90. 0.536 Marjinal. TLI. > 0,95. 0.624 Marjinal. CFI. > 0,95. 0.643 Marjinal. CMIN/DF RMSEA. 2-5 < 0,08. 2.028 Baik 0.09 Marjinal. 0.000 Marjinal. Sumber : Data primer diolah, 2018. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(13) P a g e | 147. Tabel 6menunjukkan hasil uji goodness of fit model. Pada kolom kedua menunjukkan nilai cut of value sedangkan pada kolom ketiga menunjukkan hasil analisis. Hasil analisis tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai cut of value untuk menyimpulkan apakah model memenuhi goodness of fit model. Dalam praktiknya kita sangat sulit mendapatkan model yang layak dengan memenuhi kedelapan kriteria tersebut di atas. Sebagai rule of tumb, seperti yang disampaikan oleh Agus Widarjono (2015) bila salah satu kriteria di atas sudah terpenuhi maka model sudah dianggap layak. Analisis terhadap masing-masing hasil analisis dilakukan sebagai berikut : 1. X2 Chi Square Statistics Pengujian Chi Square dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan antara populasi yang diestimasi dengan sampel yang diteliti. Sehingga diharapkan tidak ada perbedaan antara sampel dan populasinya. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai chi square yang rendah atau nilai probabilitas yang tidak signifikan. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas uji sebesar 0,000 < 0,05 yang menunjukan adanya perbedaan yang berarti antara sampel dan populasi dalam taraf nyata 5%.. 2. CMIN/DF CMIN/DF atau chi square relatif merupakan hasil pembagian antara fungsi kesalahan sampel yang minimal dengan derajat kebebasannya (Ferdinand,2002). CMIN/DF yang diharapkan agar model dapat diterima adalah 2 - 5. Nilai CMIN/DF yang dihasilkan dalam analisis ini adalah sebesar 2,028. Hasil tersebut dinilai baik karena sudah memenuhi ketentuan lebih kecil diantara 2 sampai dengan 5.. 3. GFI (Goodness of Fit Index) Pengujian indeks ini dimaksudkan untuk mengetahui proporsi tertimbang dari varian dalam matrik kovarian sampel yang dijelaskan oleh matrik kovarian populasi terestimasi. GFI diharapkan > 0,90. Hasil pengujian menghasilkan nilai GFI sebesar 0,578 (0,578 < GFI < 0,90) yang menunjukkan bahwa GFI kurang baik atau marginal. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(14) P a g e | 148. 4. AGFI (adjusted Goodnes of Fit Index) Nilai AGFI diharapkan > 0,90. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai AGFI sebesar 0,536 (0,5 < GFI < 0,90) yang menunjukkan bahwa nilai AGFI model adalah marginal atau kurang baik atau marginal.. 5. TLI (Tucker Lewis Index) TLI adalah sebuah alternatif incremental fit index yang membandingkan sebuah model yan diuji terhadap sebuah base line model. Nilai yang diharapkan adalah TLI > 0.95. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa TLI sebesar 0,624 sehingga dinyatakan kurang baik.. 6. RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation) RMSEA merupakan indeks yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi square statistik dalam sampel yang besar. Uji RMSEA menunjukkan goodness of fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi (Hair, dkk; 1995). Hasil RMSEA yang diharapkan agar model dapat diterima adalah < 0,08. Nilai RMSEA uji adalah sebesar 0,09 yang menunjukkan bahwa nilai RMSEA kurang baik/marjinal. Selanjutnya dilakukan pengujian untuk melihat kekuatan hubungan dari tiap variable yang diajukan dalam penelitian ini. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(15) P a g e | 149. Tabel 7 Hasil Regresi Model Penelitian Analisis Full SEM Regression Weights: (Group number 1 - Default model). PU AT AT IT IT AS AT34 AT33 AT32 AT31 AT30 AT29 IT35 IT36 IT37 IT38 IT39 IT40 AS46 AS45 AS44 AS43 AS42 AS41 PE14 PE13 PE12 PE11 PE10 PE9 PE8 PE7 PE6 PE5 PE4. <--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---. PE PE PU AT PU IT AT AT AT AT AT AT IT IT IT IT IT IT AS AS AS AS AS AS PE PE PE PE PE PE PE PE PE PE PE. Estimate. S.E.. C.R.. P. Label. -0.636 0.089 -0.029 0.905 -0.067 2.032 1 2.63 0.585 0.994 4.824 4.325 1 1.317 3.236 3.262 3.365 3.765 1 0.768 0.398 0.507 0.466 0.452 1 1.401 1.124 0.937 0.975 0.74 1.093 1.172 1.569 1.683 1.047. 0.148 0.08 0.034 0.853 0.048 0.721. -4.31 1.107 -0.869 1.06 -1.378 2.819. *** 0.268 0.385 0.289 0.168 0.005. par_42 par_43 par_44 par_45 par_46 par_47. 2.331 0.949 1.192 4.076 3.671. 1.128 0.617 0.834 1.183 1.178. 0.259 0.537 0.404 0.237 0.239. par_1 par_2 par_3 par_4 par_5. 0.525 1.086 1.092 1.136 1.254. 2.509 2.981 2.987 2.962 3.001. 0.012 0.003 0.003 0.003 0.003. par_6 par_7 par_8 par_9 par_10. 0.083 0.142 0.138 0.104 0.127. 9.224 2.798 3.672 4.502 3.547. *** 0.005 *** *** ***. par_11 par_12 par_13 par_14 par_15. 0.183 0.163 0.151 0.144 0.21 0.189 0.164 0.211 0.239 0.155. 7.638 6.909 6.185 6.754 3.525 5.792 7.138 7.435 7.051 6.755. *** *** *** *** *** *** *** *** *** ***. par_16 par_17 par_18 par_19 par_20 par_21 par_22 par_23 par_24 par_25. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(16) P a g e | 150. PE3 PE2 PE1 PU15 PU16 PU17 PU18 PU19 PU20 PU21 PU22 PU23 PU24 PU25 PU26 PU27 PU28. <--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<--<---. PE PE PE PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU PU. 1.258 0.96 1.028 1 0.762 1.415 1.182 1.135 -0.258 1.241 -0.368 0.872 1.298 -0.674 -0.521 -0.408 -0.545. 0.168 0.146 0.16. 7.503 6.582 6.435. *** *** ***. par_26 par_27 par_28. 0.188 0.22 0.205 0.22 0.132 0.211 0.14 0.21 0.194 0.141 0.138 0.129 0.126. 4.063 6.421 5.766 5.168 -1.945 5.893 -2.622 4.162 6.699 -4.772 -3.787 -3.17 -4.331. *** *** *** *** 0.052 *** 0.009 *** *** *** *** 0.002 ***. par_29 par_30 par_31 par_32 par_33 par_34 par_35 par_36 par_37 par_38 par_39 par_40 par_41. Keterangan : *** menunjukkan nilai lebih kecil dari 0,001 Sumber data : Data primer diolah, 2018. Tabel 7 menunjukkan hasil uji hipotesis, pada kolom dependent menunjukkan variabel tergantung, variabel independent menunjukkan variable bebas, nilai estimate menunjukkan koefisien regresi dan nilai CR serta nilai P menunjukkan nilai kritis penerimaan dan penolakan hipotesis. Apabila nilai CR kurang dari 2 dan nilai P lebih besar dari 0.05 atau 0,01 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan secara statistik. Sebagai contoh pada hubungan yang terjadi antara variabel behaviour intension of use dengan actual system of use memiliki nilai CR = 2,819 dengan probabilitas 0,005. Hal ini berarti variabel behaviour intension of use memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel actual system of use.. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menganalisis nilai C.R dan nilai probabilitas (P) lalu dibandingkan dengan batasan statistik yang disyaratkan, yaitu diatas 1,96 untuk nilai CR dan dibawah 0,05 untuk nilai P. Apabila hasil olah data menunjukkan nilai yang memenuhi syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang diajukan dapat. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(17) P a g e | 151. diterima. Hasil pengujian hipotesis mengacu pada hasil tabel 5.10 Selanjutnya pembahasan mengenai pengujian hipotesis akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan urutan hipotesis yang telah diajukan.. 1.. Hipotesis 1a : Perceived ease of use mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived usefulness dalam penggunaan sistem ODK Penelitian ini menyatakan Perceived ease of use mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived usefullness dalam penggunaan sistem ODK. Dari analisis Tabel 5.10 diketahui nilai CR pada pengaruh perceived ease of use terhadap perceived usefulness sebesar -4,31 dengan nilai P < 0,05 atau bahkan < 0,001 ditandai dengan tanda ***. Kedua nilai ini menunjukkan hasil yang memenuhi syarat, yaitu CR di bawah -1,96 dan probabilitas (P) di bawah 0,05. Dengan demikian hipotesis 1a diterima. Dengan demikian disimpulkan adanya hubungan yang berarti antara perceived usefullness dengan perceived ease of use.. Penerimaan hipotesis ini mengindikasikan bahwa peningkatan atau penurunan persepsi mengenai kemudahan sistem ODK digunakan berdampak terhadap pada peningkatan atau penurunan persepsi mengenai manfaat sistem ODK. Penerimaan hipotesis ini menguatkan rekomendasi proyek PMA2020 di Indonesia bahwa pertimbangan mengenai kemudahan penggunaan dan kemampuan sistem utilitas adalah penting, karena perceived easy of use terbukti mempengaruhi perceived usefullness dan membantu dalam proses transisi adopsi sistem baru saat diperlukan perubahan sistem.. Secara deskriptif juga diketahui bahwa persepsi responden terhadap variabel perceived usefullnes dan perceived ease of use adalah sedang, namun jawaban pada variabel tersebut cenderung heterogen. Heterogenitas jawaban pada kedua. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(18) P a g e | 152. variabel berdampak pada penolakan dugaan bahwa perceived usefullnes berpengaruh pada perceived ease of use. Jawaban yang relatif heterogen juga mengindikasikan bahwa enumerator memiliki keyakinan yang relatif berbeda apakah. ODK. mudah. digunakan. dan. bermanfaat. bagi. mereka. dalam. menyelesaikan pekerjaannya.. 2.. Hipotesis 1b : Perceived ease of use mempunyai hubungan yang positif dengan attitude towards using dalam penggunaan sistem ODK Hipotesis 1b menyatakan bahwa perceived ease of use mempunyai hubungan yang positif dengan attitude towards using dalam penggunaan sistem ODK. Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa nilai CR pada hubungan perceived ease of use dengan attitude adalah sebesar -1,107 dengan nilai probabilitas sebesar 0,268 atau > 0,05 yang menunjukkan bahwa hipotesis 1b ditolak.. Hipotesis 2a: Perceived usefulness mempunyai hubungan yang positif dengan attitude towards using dalam penggunaan sistem ODK. Hipotesis 2a penelitian 3.. ini menyatakan bahwa perceived usefullness mempunyai hubungan yang positif dengan attitude dalam penggunaan sistem ODK. Berdasarkan hasil uji hipotesis 2a diketahui bahwa nilai CR pada hubungan kedua variabel adalah sebesar -0,869 (>±1,96) dengan nilai probabilitas sebesar 0,386 (>0,05) yang menunjukkan bahwa hipotesis 2a ditolak.. 4.. Hipotesis 2b : Perceived usefulness mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intention to use sistem ODK.. Hipotesis 2b menyatakan bahwa Perceived usefulness mempunyai hubungan yang positif dengan Behaviour intention to use sistem ODK. Berdasarkan hasil uji model diketahui bahwa nilai CR pada hubungan antara Perceived usefulness dengan behaviour intention to use adalah sebesar 1,06 (<1,96) dengan nilai. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(19) P a g e | 153. probabilitas sebesar 0,289 (>0,05) yang menunjukkan bahwa hipotesis 2b ditolak. Tidak adanya hubungan keduanya menunjukkan bahwa sikap enumerator terhadap sistem ODK tidak berdampak pada keinginan untuk menggunakan sistem tersebut. Hal ini mungkin berkaitan dengan adanya perubahan dari sistem paper base ke sistem ODK yang smart untuk menggunakan sistem ODK berdampak pada penggunaan sistem yang sebenarnya. Secara deskriptif diketahui bahwa kedua variabel masuk dalam kriteria sedang sehingga bisa disimpulkan juga bahwa perilaku enumerator yang menerima sistem yang baru ini akan meningkatkan nilai penggunaan sistem ODK. Adanya pengaruh Behavioral intention to use terhadap Actual system use mengindikasikan bahwa enumerator memiliki kecenderungan yang baik untuk selalu menggunakan sistem ini dan akan memberikan pengaruh positif terhadap penggunaan sistem yang sebenarnya.. phone base sebagai perubahan yang memang diharuskan, sehingga keinginan untuk menggunakan atau tidak menggunakan bukan merupakan sebuah pilihan. Kalau dilihat dari sisi kegunaan memang paper base lebih terlihat sederhana karena semua pertanyaan yang ada bisa dilihat secara keseluruhan dibanding dengan smart phone.. Secara frekuensi juga diketahui bahwa secara umum enumerator suka (dimana jawaban lebih banyak mengarah ke skala setuju) terhadap sistem ODK, namun demikian tidak adanya pengaruh Perceived usefulness terhadap behavioral intention to use mengindikasikan bahwa enumerator yang memiliki perasaan suka maupun kurang suka tidak memberikan tanggapan secara serius terhadap keinginan untuk menggunakan sistem, karena pemanfatan sistem sudah merupakan pilihan yang ada.. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(20) P a g e | 154. 5.. Hipotesis 3 : Attitude Towards Using mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intention to use sistem ODK. Hipotesis 3 menyatakan bahwa Attitude towards using mempunyai hubungan yang positif dengan Behaviour intention to use sistem ODK. Berdasarkan hasil uji model diketahui bahwa nilai CR pada hubungan antara Attitude Towards Using dengan behaviour intention to use adalah sebesar -1,378 dengan nilai P 0,168 (> 0,05). Kedua nilai ini menunjukkan hasil bahwa hipotesis 3 ditolak.. 6.. Hipotesis 4 : Behavioral Intention to Use mempunyai hubungan yang positif dengan Actual System Use sistem ODK. Hipotesis 4 menyatakan bahwa Behavioral intention to use mempunyai hubungan yang positif dengan Actual system use sistem ODK. Berdasarkan hasil uji model diketahui bahwa nilai CR pada hubungan antara Behavioral intention to use dengan Actual system use adalah sebesar 2,819 dengan nilai P 0,005(< 0,05). Kedua nilai ini menunjukkan hasil yang memenuhi syarat, yaitu CR di atas 1,96 dan probabilitas (P) di bawah 0,05. Dengan demikian hipotesis 4 diterima. Adanya penerimaan hipotesa ini menunjukkan bahwa niat perilaku enumerator. Tabel 8 Rangkuman Hipotesis Hipotesis. Variabel. Nilai CR. Perceived ease of use dengan Hipotesis 1a. Probability. 0,001 -4.31 >±1,96. Perceived usefullness Perceived ease of use dengan Hipotesis 1b. Diterima < 0,05 0,268. 1.107 >±1,96 Attitude towards using. Keterangan. Ditolak > 0,05. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(21) P a g e | 155. Perceived usefullness dengan Hipotesis 2a. 0,386 -0,869 >±1,96. Attitude towards using Perceived usefullness dengan Hipotesis 2b. Ditolak > 0,05 0,289. 1,06 <±1,96 Behaviour intention to use Attitude towards using dengan. Hipotesis 3. Ditolak > 0,05 0,168. -1,378 >±1,96 Behaviour intention to use Behaviour intention to use. Hipotesis 4. Ditolak > 0,05 0,005. 2,819 >±1,96. dengan Actual System Use Sumber data : Data primer diolah, 2018. Diterima < 0,05. Dari rangkuman sebagaimana yang termuat dalam Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa hanya terdapat dua hipotesis yang diterima yaitu Perceived ease of use dengan Perceived usefullness (PE <--> PU) dan Behaviour intention to use dengan Actual System Use (IT <--> AS). Dengan diterimanya hipotesis 1a merepresentasikan bahwa persepsi kemudahan sistem ODK dalam survei berbasis smartphone berbanding lurus dengan persepsi tentang kebermanfaat sistem teknologi baru dalam survei tersebut. Artinya bahwa semakin sistem tersebut dinilai mudah untuk dioperasikan, maka akan makin dipandang bermanfaat oleh pengguna. Berikutnya dalah penerimaan hipotesis 4 bahwa IT berhubungan dan berpengaruh positif terhadap AS. Hal ini merepresentasikan adanya kecenderungan pola perilaku users untuk memakai sistem ODK tersebut berdasarkan pengalaman nyata ketika mereka pernah memakai/mengoperasikan ODK tersebut dalam survei berbasis smartphone. Artinya bahwa seorang individu akan mau menggunakan ODK itu lagi jika sebelumnya dia pernah menggunakan/mengoperasikan ODK tersesbut. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(22) P a g e | 156. dalam pekerjaannya. Pada akhirnya, penerimaan terhadap dua hipotesis ini menunjukkan bahwa secara umum teknologi baru dalam sistem berbasis smartphone dapat diterima oleh penggunanya yang ada di Pulau Sumatera.. SIMPULAN. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 129 orang yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Jumlah ini telah memenuhi teknik estimasi maximum likehood (ML) yang menjadi salahsatu syarat yang diperlukan dalam Structural Equation Model (SEM). Mayoritas responden merupakan responden perempuan (58%), dengan dominasi usia dibawah 30 tahun (78,29%), serta tingkat pendidikan terakhir adalah Strata 1 (53,49%). Pengujian hipotesis menunjukkan hasil sebagai berikut :. a. Perceived ease of use mempunyai hubungan yang positif dengan Perceived usefulness dalam penggunaan sistem ODK (hipotesis diterima) dengan nilai CR -4.31 >±1,96 dan angka probabilitasnya 0,001 (<0,05). b. Perceived ease of use tidak mempunyai hubungan yang positif dengan attitude towards using dalam penggunaan sistem ODK atau hipotesis ditolak. c. Perceived usefulness tidak mempunyai hubungan yang positif dengan attitude towards using dalam penggunaan sistem ODK atau hipotesis ditolak. d. Perceived usefulness tidak mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intention to use sistem ODK atau hipotesis ditolak. e. Attitude Towards Using tidak mempunyai hubungan yang positif dengan Behavioral Intention to use sistem ODK atau hipotesis ditolak. f. Behavioral Intention to Use mempunyai hubungan yang positif dengan Actual System Use sistem ODK atau hipotesis diterima dengan CR = 2,819 >±1,96 dan probabilitas/P = 0,005 (<0,05). Beberapa saran yang dapat diberikan dengan merujuk pada hasil penelitian ini antara lain :. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(23) P a g e | 157. 1. BKKBN Pusat sebagai developer dari sistem tersebut harus terus berinovasi dan melakukan perningkatan yang berkesinambungan (continous improvement) utamanya dalam menciptakan sistem dan teknologi alat pengumpul data yang dapat diaplikasikan users secara lebih mudah dan tentu saja simple dalam pengoperasiannya. Hal ini penting sebab dengan memberikan kemudahan pemakaian, maka users akan menilai bahwa sistem teknologi baru tersebut juga akan membawa banyak manfaat bagi mereka.. 2. Persepsi tentang kemudahan sekaligus manfaat dari teknologi baru dalam survei berbasis smartphone menjadi aspek yang snagat menonjol jika dibandingkan dengan variabel/aspek lainnya, sehingga intensifikasi dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi sebelum penggunaan sistem teknologi ini menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan instansi yang akan menerapkan survei sejenis.. 3. Banyak variabel external TAM yang belum dieksplorasi dalam penelitian ini, seperti social influence, individual characteristic, dan sebagainya. Hal ini yang kemudian menjadi keterbatasan dari penelitian ini dan dapat ditindaklanjuti dalam penelitian berikutnya.. DAFTAR PUSTAKA. 2 Billion Consumers Worldwide to Get Smart(phones) by 2016-2015. Over half of mobile phone users globally will have smartphones in 2018 , http://www.emarketer.com/Article/2-Billion-Consumers-Worldwide-Smartphonesby-2016/1011694 [diakses 5 Mei 2015]. Agus Widarjono 2015. Analisis Multivariat Terapan Dengan Program SPSS, AMOS, dan SMARTPLS. UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 236-237.. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(24) P a g e | 158. Arief Wibowo 2006. Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) , http://www.academia.edu/download/30907586/arif_wibowo.pdf D. Shao, A. Loconsole and B. Hajinasabrazlighi Agarwal, R., Sambamurthy, V., & Stair, R. 2012. Research Report: The evolving relationship between general and specific computer self-efficacy—An empirical assessment , Information Systems Research,11(4), 418-430. Davis, F. D., & Arbor, A. 1989. Perceived usefulness, perceived ease of use, and user acceptance of information technology. MIS Quarterly, September. Davis, F.D. 1986. A technology acceptance model for empirically testing new end user information systems: theory and results", Doctoral dissertation, Sloan School of Management, Massachusetts Institute of Technology. DRC / Danish Refugee Council 2013. DRC Lebanon : ODK Data Collection in the Field , http://humanitarian-nomad.org/wp-content/uploads/2013/04/Jozef-LozejDRC.pdf [accessed 06 Mei 2015) Ferdinand, Augusty. 2000. Structural Equation Modelling dalam Penelitian ‐Manajemen. Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang. Jeffrey Coker, Frances et all 2010. Open Data Kit : Implications for the Use of Smartphone Software Technology for Questionnaire Studies in International Development , http://sel.columbia.edu/publications. Petra S.M. Wijaya. 2005. Pengujian Model Penerimaan Teknologi Internet Pada Mahasiswa. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan , Vol. l, No. l. Februari. Pikkarainen, et al. 2004. Consumer acceptance of online banking: an extension of the technology acceptance model , Internet Research Volume 14 - Number 3 pp. 224235. Singh Harpinder 2013. Mobile Data Collection Using an Android Device, IJCST (International Journal of Computer Science and technology ) , www.ijcst.com, Vol.4, ISSue 1, Ja n - March 2013 Succi, M., and Walter, Z. 1999."Theory of User Acceptance of Information Technologies: An Examination of Health Care Professionals", Proceedings of the 32nd Hawaii International Conference on System Sciences (HICSS '99).. =================================================================================================== Prosiding Seminar Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat FISIP Universitas Riau Pekanbaru, 06 Desember 2018.

(25)

Gambar

Tabel  2  menunjukkan  jawaban  responden  dari  14  pertanyaan  dalam  instrumen  perceived usefulness
Gambar 1. Measurement Model Confimatory Factor Analysis Full Model
Tabel  7  menunjukkan  hasil  uji  hipotesis,  pada  kolom  dependent  menunjukkan  variabel  tergantung,  variabel  independent  menunjukkan  variable  bebas,  nilai  estimate  menunjukkan  koefisien  regresi  dan  nilai  CR  serta  nilai  P  menunjukkan

Referensi

Dokumen terkait

Frekuensi menggoreng terhadap kenaikan angka asam Batas angka peroksida yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat keterbacaan serta untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keterbacaan pada empat puisi anak karya Muhammad

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis cendawan pelarut fosfat baik dengan penambahan pupuk 50% NPK anorganik dan 100% NPK anorganik secara nyata

Hasil analisis deskriptif menunjukkan skor kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika menurut langkah pemecahan masalah Polya secara keseluruhan berada pada kategori

Pola aktivitas enzim protease dalam medium fermentasi proses deproteinasi kulit udang segar pada berbagai kondisi kombinasi perlakuan tingkat aerasi dan

Memberi masukan kepada guru atau calon guru matematika dalam menentukan metode belajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif lain selain metode yang biasa

penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sungkup dan mulsa berpengaruh nyata terhadap peningkatan hasil tanaman bawang merah yang meliputi berat umbi segar perumpun 0,12 g dan

peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa. Peneliian dilakukan di SMP Islam Parung Bogor, bimbingan yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya