• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Beserta

Laporan Auditor Independen

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX

Laporan Keuangan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif), sampai dengan tanggal 31 Desember 2014

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

(d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX)

(2)

Halaman

SURAT PERNYATAAN MANAJER INVESTASI DAN BANK KUSTODIAN TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN

I. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN i-ii

II. LAPORAN KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan 1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2

Laporan Perubahan Aset Bersih Yang 3

Dapat Diatribusikan Kepada Pemegang Unit

Laporan Arus Kas 4

Catatan Atas Laporan Keuangan 5-17

DAFTAR ISI

(3)
(4)
(5)
(6)

dbsd*u

Doli,

Bambang,

Sulistiyanto,

Dadang

& Ali

Registered Public Accountants License No. :l40lKM.l 12013

Branch Office:

Jl. Raya Kalimalang Blok E - No. 4F

Duren Sawit, Jakarta Timur 13440 - Indonesia

Phone :

(62-21) 8611 845, 8611 841

Fax :

(62-21) 8611 708

E-mail :

corporate@kapdbs.co.id

No.

:

R.3.1/137/03/16

BKR

tNTI]R\AT]ONAL

An independent member of BKRInternational, with offices throughout the World

Laporan Auditor

Independen

Para Pemegang

Unit

Penyertaan dan

Manajer

Investasi

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME

PLUS

XX

d/h

REKSA DANA TERPROTEKSI

NISP

PROTEKSI INCOME

PLUS

XX

Kami telah mengaudit laporan

keuangan

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX dahulu REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX

("Reksa Dana") terlampir, yang

terdiri dari

laporan posisi keuangantanggal

31

Desember 2015, serta laporan laba-rugi dan penghasilan komprehensiflain, laporan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang unit dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung Jawab

Manajer

Investasi atas

Laporan

Keuangan

Manajer Investasi bertanggung

jawab

atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

di

Indonesia, dan atas pengendalian

intemal

yang dianggap

perlu

oleh Manajer Investasi

untuk

memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas

dari

kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab

Auditor

Tanggung

jawab kami

adalah untuk menyatakan suatu

opini

atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami.

Kami

melaksanakan audit kami berdasarkan Standar

Audit

yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan

kami untuk

mematuhi ketentuan

etika

serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyaj ian material.

Suatu audit melibatkan

pelaksanaan

prosedur untuk

memperoleh

bukti audit tentang

angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang

dipilih

bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk

penilaian atas risiko

kesalahan

penyajian material dalam laporan

keuangan,

baik yang

disebabkan oleh kecurangan

maupun

kesalahan.

Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor

mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan Reksa Dana untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal Reksa Dana. Suatu audit

juga

mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh Manajer Investasi, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa

bukti

audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

(7)

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX

dahulu

REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX

tanggal

3l

Desember 2015, serta kinerja keuangan, perubahan aset bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang

unit

dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Doli, Bambango Sulistiyantoo Dadang

& Ali

Drs. Bambans

Sulistiyanto. Ak. MBA."

CPA Surat

Ijin

Akuntan Publik No. AP.0408

4Marct2016

(8)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) LAPORAN POSISI KEUANGAN

Per 31 Desember 2015 dan 2014

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2015 2014

ASET

Kas 3cl.3;3d;4 564.540.690 313.933.167

Portofolio efek (biaya perolehan sebesar Rp. 29.346.675.000,- dan Rp. 31.308.331.000,- untuk tahun - tahun 2015 dan 2014) :

Deposito berjangka 3cl.3;5 - 500.000.000

Efek utang 3cl.3;5 30.352.505.435 31.175.159.240

Jumlah portofolio efek 30.352.505.435 31.675.159.240

Piutang bunga 3cl.3;6 318.019.096 328.992.873

JUMLAH ASET 31.235.065.221 32.318.085.280

LIABILITAS

Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan 3c2;7 215.056.431 224.000.000 Biaya yang masih harus dibayar 3c2;8 28.951.616 30.678.480

Utang pajak 3g 4.103.843 300.000

JUMLAH LIABILITAS 248.111.890 254.978.480 ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA PEMEGANG UNIT 9 30.986.953.331 32.063.106.800 JUMLAH UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR 9 30.722.347,2516 32.000.000,0000 NILAI ASET BERSIH PER UNIT PENYERTAAN 3b 1.008,61 1.001,97

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

1

(9)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2015 2014

PENDAPATAN

Pendapatan bunga 3e;10 2.429.273.819 1.697.353.372

Keuntungan investasi yang belum direalisasi 3e;14 639.002.195 366.828.240 Keuntungan investasi yang telah direalisasi 3e;13 33.344.000 -

Lain - lain 30.402.000 -

JUMLAH PENDAPATAN 3.132.022.014 2.064.181.612

BEBAN OPERASI

Beban pajak final 3g;15 123.884.256 91.449.842

Beban pengelolaan investasi 3e;11 95.047.802 64.698.144

Beban kustodian 3e;12 31.682.601 21.566.049

Beban audit 15.000.000 15.000.000

Beban lain-lain 19.390.435 16.360.777

JUMLAH BEBAN OPERASI 285.005.094 209.074.812 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 2.847.016.920 1.855.106.800

Pajak penghasilan 3g;15 3.645.375 -

KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT 2.843.371.545 1.855.106.800

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi - - Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi - -

TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 2.843.371.545 1.855.106.800

Laba yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 2.843.371.545 1.855.106.800

Kepentingan non pengendali - - 2.843.371.545

1.855.106.800 Jumlah penghasilan komprehensif yang dapat

diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 2.843.371.545 1.855.106.800

Kepentingan non pengendali - - 2.843.371.545

1.855.106.800

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

2

(10)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2015 2014

ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA PEMEGANG UNIT AWAL PERIODE 32.063.106.800 - KENAIKAN ASET BERSIH YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG UNIT 2.843.371.545 1.855.106.800

TRANSAKSI DENGAN PEMEGANG UNIT PENYERTAAN

Penjualan unit penyertaan - 32.000.000.000

Pembelian kembali unit penyertaan (1.296.230.000) - Distribusi kepada pemegang unit penyertaan (2.623.295.014) (1.792.000.000)

JUMLAH TRANSAKSI DENGAN

PEMEGANG UNIT PENYERTAAN (3.919.525.014) 30.208.000.000 ASET BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN

KEPADA PEMEGANG UNIT 30.986.953.331 32.063.106.800

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

3

(11)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) LAPORAN ARUS KAS

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2015 2014

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan bunga 2.440.247.595 1.368.360.499

Penjualan (Pembelian) portofolio efek, bersih 1.995.000.000 (31.308.331.000) Penerimaan (Pembayaran) biaya operasi (265.115.058) 45.903.668 JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)

KAS BERSIH DARI AKTIVITAS OPERASI 4.170.132.537 (29.894.066.833)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penjualan unit penyertaan - 32.000.000.000

Pembelian kembali unti penyertaan (1.296.230.000) - Distribusi kepada pemegang unit penyertaan (2.623.295.014) (1.792.000.000) JUMLAH KENAIKAN (PENURUNAN)

KAS BERSIH DARI AKTIVITAS PENDANAAN (3.919.525.014) 30.208.000.000

KENAIKAN KAS 250.607.523 313.933.167

KAS PADA AWAL PERIODE 313.933.167 -

KAS PADA AKHIR PERIODE 564.540.690 313.933.167

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

4

(12)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

● PSAK No.1 (Revisi 2013) : ● PSAK No.4 (Revisi 2013) : ● PSAK No.15 (Revisi 2013) : ● PSAK No.24 (Revisi 2013) : ● ISAK No.26 (Revisi 2014) :

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif bersifat terbuka berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 dan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP- 22/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 yang telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Surat Keputusan No. KEP-552/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010, tentang Pedoman Pengelolaan Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dinyatakan dalam akta No. 82 tanggal 28 November 2014 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., notaris di Jakarta, para pemegang saham PT NISP Asset Management (Manajer Investasi) menyetujui perubahan anggaran dasar Manajer Investasi yaitu mengenai perubahan nama menjadi PT Aberdeen Asset Management. Akta perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-11949.40.20.2014 tanggal 1 Desember 2014.

Sesuai dengan pasal 4 dari akta No.23 tersebut di atas, tujuan REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX bertujuan untuk memberikan proteksi kepada pemegang unit penyertaan sebesar 100% (seratus persen) terhadap pokok investasi atas unit penyertaan yang akan dicapai secara keseluruhan pada tanggal pelunasan akhir serta memberikan pemegang unit penyertaan potensi imbal hasil pada tanggal pembagian hasil investasi, yang diinvestasikan pada tanggal emisi.

Kontrak Investasi Kolektif REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX antara PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management sebagai Manajer Investasi dan PT Bank Permata Tbk, Cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian dituangkan dalam akta No.23 tanggal 17 Oktober 2013 di hadapan Leolin Jayayanti, SH., Notaris di Jakarta. Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana telah mengalami perubahan, terakhir dengan akta No. 36 tanggal 20 Oktober 2014 di hadapan Leolin Jayayanti, SH., Notaris di Jakarta. Kontrak Investasi Kolektif telah mengalami perubahan terakhir dengan akta No.50 tanggal 25 Maret 2015 mengenai perubahan nama REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX menjadi REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX yang dibuat di hadapan Leolin Jayayanti SH, Notaris di Jakarta.

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX, telah memperoleh pernyataan efektif pada tanggal 5 Maret 2014 dengan surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan No. S-137/D.04/2014.

Kebijakan investasi REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX akan berinvestasi sampai dengan tanggal pelunasan akhir dengan komposisi portofolio efek minimum 80%

(delapan puluh persen) dan maksimum 100% (seratus persen) pada efek bersifat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Negara Republik Indonesia dan atau/korporasi bebadan hukum indonesia yang telah dijual dalam penawaran umum dan atau/ diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia yang telah mendapat peringkat dari entitas pemeringkat efek yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan masuk kategori layak investasi (investment grade);

dan minimum 0% (nol persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada instrumen pasar uang dalam negeri dan atau/ deposito berdenominasi Rupiah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Manajer Investasi akan melakukan penawaran umum atas unit penyertaan REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX secara terus menerus dengan jumlah sekurang-kurangnya 25.000.000 (dua puluh lima juta) unit penyertaan sampai dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.000.000.000 (satu milyar) unit penyertaan pada masa penawaran, setiap unit penyertaan REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX mempunyai Nilai Aset Bersih awal sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah) pada masa penawaran.

Berikut adalah standar, perubahan atas standar dan interprestasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015, namun tidak berdampak material terhadap kebijakan akuntansi, posisi keuangan dan kinerja Reksa Dana:

"Penyajian Laporan Keuangan"

"Laporan Keuangan Tersendiri"

"Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama"

"Imbalan Kerja"

"Penilaian Kembali Derivatif Melekat"

5

(13)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN - lanjutan ● PSAK No.46 (Revisi 2014) :

● PSAK No.48 (Revisi 2014) : ● PSAK No.50 (Revisi 2014) : ● PSAK No.55 (Revisi 2014) : ● PSAK No.65 :

● PSAK No.66 : ● PSAK No.67 : ● PSAK No.68 :

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian laporan keuangan

b. Nilai aset bersih per unit

c. Aset dan liabilitas keuangan c.1. Aset keuangan

c.1.1. Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

● ●

● ●

● ●

Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Dasar penyusunan laporan kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan Reksa Dana adalah Rupiah (Rp). Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengakuan lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan diklasifikasi dalam kategori aset keuangan yang diukur "pada nilai wajar melalui laporan laba rugi", "dimiliki hingga jatuh tempo" dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengklasifikasian ini tergantung pada sifat dan tujuan aset keuangan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal.

Nilai aset bersih per unit penyertaan dihitung dengan cara membagi aset bersih Reksa Dana dengan jumlah unit penyertaan yang beredar. Nilai aset bersih dihitung pada setiap hari bursa berdasarkan nilai wajar dari aset dan liabilitas.

Aset keuangan diklasifikasi dalam aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika :

Diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

Merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

Merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Penyusunan laporan keuangan Reksa Dana berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Peraturan No.VIII.G.8 Pedoman Akuntansi Reksa Dana.

"Pengaturan Bersama"

"Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain"

"Pengukuran Nilai Wajar"

"Laporan Keuangan Konsolidasian"

"Pajak Penghasilan"

"Penurunan Nilai Aset"

"Instrumen Keuangan : Penyajian"

"Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran"

6

(14)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan c. Aset dan liabilitas keuangan - lanjutan

c.1. Aset keuangan - lanjutan

c.1.1. Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi - lanjutan

● ●

● ●

● ●

c.1.2. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

c.1.3. Pinjaman yang diberikan dan piutang

c.1.4. Penurunan nilai aset keuangan

● ●

● ●

● ●

Aset keuangan selain aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada pengakuan awal, jika :

Penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul;

atau

Aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau liabilitas atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Manajer Investasi; atau

Merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada catatan 3c.5.

Kas, deposito berjangka dan piutang bunga dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai "pinjaman yang diberikan dan piutang", yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Aset keuangan, selain aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti obyektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut : Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Reksa Dana memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount ) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

7

(15)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan c. Aset dan liabilitas keuangan - lanjutan

c.1. Aset keuangan - lanjutan

c.1.4. Penurunan nilai aset keuangan - lanjutan

c.1.5. Reklasifikasi aset keuangan

c.2. Liabilitas keuangan

c.3. Metode suku bunga efektif

c.4. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti obyektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Reksa Dana atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan.

Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan dan biaya yang masih harus dibayar pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur dalam biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif, kecuali utang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan dan pembayaran kas di masa datang selama perkiraan umur aset dan liabilitas keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Reksa Dana menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Reksa Dana mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Reksa Dana tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Reksa Dana mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Reksa Dana memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Reksa Dana masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Reksa Dana menghentikan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Reksa Dana telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

8

(16)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan c. Aset dan liabilitas keuangan - lanjutan

c.5. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan

c.6. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Ditetapkan untuk Kelompok diukur pada nilai diperdagangkan wajar

Kas - - 564.540.690 564.540.690 Portofolio efek - 30.352.505.435 - 30.352.505.435 Piutang bunga - - 318.019.096 318.019.096 Jumlah - 30.352.505.435 882.559.786 31.235.065.221

Ditetapkan untuk Kelompok diukur pada nilai diperdagangkan wajar

Kas - - 313.933.167 313.933.167 Portofolio efek - 31.175.159.240 500.000.000 31.675.159.240 Piutang bunga - - 328.992.873 328.992.873 Jumlah - 31.175.159.240 1.142.926.040 32.318.085.280

Jumlah Pinjaman yang

diberikan dan piutang

Pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Jumlah Pinjaman yang

diberikan dan piutang 2015

2014 Pada nilai wajar melalui laporan laba

rugi

Rincian ikhtisar kebijakan akuntansi dan metode yang diterapkan (termasuk kriteria untuk pengakuan, dasar pengukuran, dan dasar pengakuan pendapatan dan beban) untuk setiap klasifikasi aset dan liabilitas keuangan diungkapkan dalam catatan 3.

Klasifikasi aset keuangan pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian dan asumsi sebagai berikut:

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada harga kuotasi pasar. Untuk aset keuangan, nilai wajar digunakan harga penawaran, sedangkan untuk liabilitas keuangan digunakan harga permintaan.

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis arus kas yang didiskontokan dengan menggunakan harga transaksi pasar kini yang diobservasi dan kuotasi dealer untuk instrumen serupa.

Jika harga tersebut diatas tidak tersedia, analisis arus kas yang didiskontokan bisa dilakukan dengan menggunakan tingkat bunga pengembalian sesuai dengan durasi instrumen keuangan.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai wajar aset keuangan tidak berbeda material dengan nilai tercatatnya.

9

(17)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan c. Aset dan liabilitas keuangan - lanjutan

c.6. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan - lanjutan

Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi Jumlah

Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan 215.056.431 215.056.431

Biaya yang masih harus dibayar 28.951.616 28.951.616

Jumlah 244.008.047 244.008.047

Liabilitas yang diukur pada biaya perolehan

diamortisasi Jumlah

Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan 224.000.000 224.000.000

Biaya yang masih harus dibayar 30.678.480 30.678.480

Jumlah 254.678.480 254.678.480

d. Kas

e. Pendapatan dan beban

f. Sifat dan transaksi pihak-pihak berelasi

f.1.

1) 2) 3)

2015

2014

Pendapatan bunga dari instrumen pasar uang, deposito berjangka dan efek utang diakui secara akrual berdasarkan proporsi waktu, nilai nominal dan tingkat bunga yang berlaku.

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan harga pasar (nilai wajar) serta keuntungan atau kerugian investasi yang telah direalisasi disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif.

Beban yang berhubungan dengan pengelolaan investasi diakui secara akrual dan harian.

Klasifikasi liabilitas keuangan pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :

Kas meliputi kas di bank yang bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Reksa Dana.

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya.

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau

Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

10

(18)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan f. Sifat dan transaksi pihak-pihak berelasi - lanjutan f.2.

1)

2)

3)

4)

5)

6)

7)

g. Pajak penghasilan

h. Penggunaan estimasi

Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.

Obyek pajak penghasilan terbatas hanya pada penghasilan yang diterima oleh Reksa Dana, sedangkan pembelian kembali (pelunasan) unit penyertaan dan pembagian laba (pembagian uang tunai) yang dibayarkan Reksa Dana kepada pemegang unit penyertaan bukan merupakan obyek pajak penghasilan.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Penghasilan utama Reksa Dana, kecuali pendapatan dividen, merupakan obyek pajak final dan/atau bukan merupakan obyek pajak penghasilan, sehingga Reksa Dana tidak mengakui aset dan liabilitas pajak tangguhan dari perbedaan temporer jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas yang berhubungan dengan penghasilan tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2013,Pemerintah mengeluarkan PP No.100/2013 tentang perubahan atas peraturan pemerintah No.16/2009 tentang pajak penghasilan dari penghasilan berupa bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh dari wajib pajak Reksa Dana yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan sebesar 5% untuk tahun 2014 sampai dengan 2020 dan 10% untuk tahun 2021 dan seterusnya.

Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (f.1).

Orang yang diidentifikasi dalam huruf (f.1) (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan suku bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan Manajer Investasi membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, serta pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan posisi keuangan dan jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan taksiran tersebut.

11

(19)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KAS 2015 2014

Akun ini merupakan rekening giro pada : Bank :

PT Bank Permata Tbk 564.540.690 313.933.167

Jumlah 564.540.690 313.933.167

5. PORTOFOLIO EFEK

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

Efek utang

Persentase

Tingkat Jatuh Nilai Nilai Nilai terhadap total

Jenis efek bunga tempo nominal perolehan wajar portofolio

Obligasi

Bkljt I FIF Tahap II Tahun 2013 Seri B 7,75% 04-Apr-16 15.000.000.000 14.439.705.000 14.946.414.900 49,24%

II BII Finance Tahun 2013 Seri A 7,75% 19-Jun-16 12.000.000.000 11.530.464.000 11.912.922.360 39,25%

Bkljt I Astra Sedaya Finance Tahap III Th 2013 B 7,75% 22-Feb-16 3.500.000.000 3.376.506.000 3.493.168.175 11,51%

Jumlah portofolio efek 30.500.000.000 29.346.675.000 30.352.505.435 100,00%

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Persentase

Tingkat Jatuh Nilai Nilai Nilai terhadap total

Jenis efek bunga tempo nominal perolehan wajar portofolio

Deposito berjangka

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7,75% 05-Jan-15 500.000.000 500.000.000 500.000.000 1,58%

Jumlah 500.000.000 500.000.000 500.000.000 1,58%

Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar

Efek utang

Persentase

Tingkat Jatuh Nilai Nilai Nilai terhadap total

Jenis efek bunga tempo nominal perolehan wajar portofolio

Obligasi

Bkljt I FIF Tahap II Tahun 2013 Seri B 7,75% 04-Apr-16 15.000.000.000 14.439.705.000 14.637.905.550 46,21%

II BII Finance Tahun 2013 Seri A 7,75% 19-Jun-16 12.000.000.000 11.530.464.000 11.625.981.360 36,70%

Bkljt I Astra Sedaya Finance Tahap III Th 2013 B 7,75% 22-Feb-16 4.000.000.000 3.858.864.000 3.921.562.120 12,38%

I BII Finance Tahun 2012 Seri B 7,90% 07-Jun-15 1.000.000.000 979.298.000 989.710.210 3,12%

Jumlah 32.000.000.000 30.808.331.000 31.175.159.240 98,42%

Jumlah portofolio efek 32.500.000.000 31.308.331.000 31.675.159.240 100%

2015

2014

2014

12

(20)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG BUNGA 2015 2014

Akun ini merupakan pendapatan bunga yang masih akan diterima dari :

Efek utang 318.019.096 326.699.722

Deposito berjangka - 2.293.151

Jumlah 318.019.096 328.992.873

7. UTANG DISTRIBUSI KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN

8. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2015 2014

Akun ini merupakan biaya yang masih harus dibayar untuk :

Jasa audit 16.200.000 16.200.000

Jasa pengelolaan investasi 8.557.280 9.623.280

Jasa kustodian 2.905.249 3.207.760

Lain-lain 1.289.087 1.647.440

Jumlah 28.951.616 30.678.480

9. UNIT PENYERTAAN YANG BEREDAR

Nilai Persentase

Unit aset terhadap total

penyertaan bersih unit penyertaan PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management - - -

Pemodal lainnya 30.722.347,2516 30.986.953.331 100%

Jumlah 30.722.347,2516 30.986.953.331 100%

Nilai Persentase

Unit aset terhadap total

penyertaan bersih unit penyertaan PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management - - -

Pemodal lainnya 32.000.000,0000 32.063.106.800 100%

Jumlah 32.000.000,0000 32.063.106.800 100%

10. PENDAPATAN BUNGA 2015 2014

Akun ini merupakan pendapatan bunga yang berasal dari :

Efek utang 2.424.251.389 1.653.472.221

Deposito berjangka 3.928.082 43.857.263

Jasa giro 1.094.348 23.888

Jumlah 2.429.273.819 1.697.353.372

11. BEBAN PENGELOLAAN INVESTASI

2014 Pemegang unit penyertaan

2015 Pemegang unit penyertaan

Akun ini merupakan imbalan yang dibayarkan kepada PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management sebagai Manajer Investasi adalah sebesar maksimum 2% (dua persen) per tahun yang dihitung dari Nilai Aset Bersih harian berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari per tahun dan dibayarkan setiap bulan.

Jumlah unit penyertaan yang dimiliki Pemodal Investasi adalah sebagai berikut:

Akun ini merupakan utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan sebesar Rp. 215.056.431,- dan Rp.224.000.000,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

13

(21)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. BEBAN KUSTODIAN

13. KEUNTUNGAN INVESTASI YANG TELAH DIREALISASI

14. KEUNTUNGAN INVESTASI YANG BELUM DIREALISASI

15. PAJAK PENGHASILAN 2015 2014

Beban pajak penghasilan

Pajak kini 3.645.375 -

Jumlah 3.645.375 -

Pajak Kini

Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif 2.847.016.920 1.855.106.800 - Perbedaan temporer :

Keuntungan investasi yang belum direalisasi (639.002.195) (366.828.240)

- Perbedaan tetap :

Beban untuk mendapatkan, menagih dan memelihara Penghasilan yang bukan objek pajak dan yang pajaknya

bersifat final 159.882.003 117.624.970

Beban pajak final 123.884.256 91.449.842

Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan bersifat final :

Pendapatan bunga- jasa giro (1.094.348) (23.888)

Pendapatan bunga- deposito berjangka (3.928.082) (43.857.263)

Pendapatan bunga- efek utang (2.424.251.389) (1.653.472.221)

Keuntungan investasi yang telah direalisasi (33.344.000) -

Jumlah (2.817.853.755) (1.855.106.800)

Penghasilan kena pajak 29.163.165 -

Dibulatkan 29.163.000 -

Taksiran pajak penghasilan Penerapan Tarif Pajak Penghasilan

50% X 25% X 29.163.000 = 3.645.375 -

Jumlah pajak penghasilan pasal 29 3.645.375 -

16. DISTRIBUSI KEUNTUNGAN KEPADA PEMEGANG UNIT PENYERTAAN

Akun ini merupakan imbalan jasa kepada PT Bank Permata Tbk., sebagai Bank Kustodian maksimum sebesar 0,11% (nol koma sebelas persen) per tahun yang dihitung dari Nilai Aset Bersih harian berdasarkan 365 (tiga ratus enam puluh lima ) hari per tahun dan dibayarkan setiap bulan.

Rekonsiliasi laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut : Akun ini merupakan keuntungan bersih yang belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar portofolio efek.

Besarnya pajak terutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan (self assessment system ). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam jangka waktu lima tahun sejak terutangnya pajak yang bersangkutan.

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX memberikan keuntungan sebesar Rp. 2.623.295.014,- dan Rp. 1.792.000.000,- untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Akun ini merupakan keuntungan bersih yang telah direalisasi atas penjualan portofolio efek.

14

(22)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. MANAJEMEN RISIKO a. Risiko pasar

a.1. Risiko harga

a.2. Risiko suku bunga atas nilai wajar

b. Risiko kredit

c. Risiko likuiditas

Aset keuangan Jumlah

Kas 564.540.690 - 564.540.690

Portofolio efek - 30.352.505.435 30.352.505.435

Piutang bunga 318.019.096 - 318.019.096

Jumlah 882.559.786 30.352.505.435 31.235.065.221

Kurang dari tiga bulan

Tiga bulan sampai dengan

satu tahun Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar.

Reksa Dana menghadapi risiko harga terkait investasi pada efek utang. Untuk mengelola risiko harga yang timbul dari investasi tersebut, Reksa Dana melakukan diversifikasi portofolio. Diversifikasi portofolio dilakukan berdasarkan batasan investasi pada Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Reksa Dana melakukan pengelolaan risiko harga yang timbul dari investasi tersebut dengan menetapkan sejak awal jadwal Tanggal Penjualan Kembali Unit Penyertaan dan maksimal jumlah penjualan kembali unit penyertaan sesuai dengan batasan-batasan yang ada pada Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar.

Reksa Dana dihadapkan pada berbagai risiko terkait dengan fluktuasi suku bunga pasar. Instrumen keuangan yang berpotensi terpengaruh risiko suku bunga terdiri dari deposito berjangka dan efek utang.

Risiko kredit adalah risiko bahwa Reksa Dana akan mengalami kerugian yang timbul dari pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka.

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Reksa Dana akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi liabilitas kontraktual terkait dengan liabilitas keuangan yang harus diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.

Risiko kredit timbul dari investasi Reksa Dana pada efek utang.

Kebutuhan likuiditas Reksa Dana secara khusus timbul dari kebutuhan untuk menyediakan kas yang cukup untuk membiayai penjualan kembali unit penyertaan.

Pada tanggal 31 Desember 2015 analisis aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel sebagai berikut :

Seluruh efek utang yang dimiliki Reksa Dana berada pada suku bunga tetap.

Manajer Investasi mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan batasan transaksi untuk masing-masing pihak lawan (counterparties limit ).

Untuk efek utang, Manajer Investasi menerapkan standar kualitas terhadap penerbit bagi instrumen yang dijadikan target investasi dengan peringkat minimum pada efek bersifat utang yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade ).

Manajer Investasi berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan kepada suatu emiten dan atau pihak lawan.

Dalam mengelola risiko likuiditas, Manajer Investasi menjaga tingkat likuiditas yang memadai dengan melakukan investasi aset keuangan yang likuid. Selain itu Manajer Investasi secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual.

15

(23)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. MANAJEMEN RISIKO - lanjutan c. Risiko likuiditas - lanjutan

Liabilitas keuangan Jumlah

Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan 215.056.431 - 215.056.431

Biaya yang masih harus dibayar 28.951.616 - 28.951.616

Jumlah 244.008.047 - 244.008.047

Aset keuangan Jumlah

Kas 313.933.167 - 313.933.167

Portofolio efek 500.000.000 31.175.159.240 31.675.159.240

Piutang bunga 328.992.873 - 328.992.873

Jumlah 1.142.926.040 31.175.159.240 32.318.085.280

Liabilitas keuangan Jumlah

Utang distribusi kepada pemegang unit penyertaan 224.000.000 - 224.000.000

Biaya yang masih harus dibayar 30.678.480 - 30.678.480

Jumlah 254.678.480 - 254.678.480 18. KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN BAPEPAM-LK IV.B.1

Kurang dari tiga bulan

Tiga bulan sampai dengan

satu tahun

Kurang dari tiga bulan

Tiga bulan sampai dengan

satu tahun Kurang dari tiga

bulan

Tiga bulan sampai dengan

satu tahun

Peraturan BAPEPAM-LK No.IV.B.1 sebagaimana dimuat dalam lampiran keputusan ketua BAPEPAM-LK No. Kep-552/BL/2010 tertanggal 30 Desember 2010, antara lain mewajibkan untuk memelihara persyaratan minimum Nilai Aset Bersih (”NAB”) paling kurang Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah).

Jika dalam jangka waktu selama 90 (sembilan puluh) hari bursa berturut-turut NAB Reksa Dana kurang dari Rp. 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar rupiah), maka Reksa Dana wajib dibubarkan.

Reksa Dana telah memenuhi persyaratan batas minimum dana kelolaan selama tahun berjalan.

Pada tanggal 31 Desember 2014 analisis aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel sebagai berikut :

Pada tanggal 31 Desember 2015 analisis aset dan liabilitas keuangan Reksa Dana berdasarkan jatuh tempo dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo diungkapkan dalam tabel sebagai berikut : - lanjutan

16

(24)

REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX (d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk periode dari tanggal 5 Maret 2014 (tanggal efektif) sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat pihak berelasi

Transaksi pihak berelasi 2015 2014

Liabilitas

Jasa pengelolaan investasi 8.557.280 9.623.280

Jumlah 8.557.280 9.623.280

Persentase terhadap jumlah liabilitas 29,56% 31,37%

Beban operasi

Beban pengelolaan investasi 95.047.802 64.698.144

Jumlah 95.047.802 64.698.144

Persentase terhadap jumlah beban operasi 45,46% 55,00%

20. IKHTISAR RASIO KEUANGAN 2015 2014

Jumlah hasil investasi 0,66% 0,20%

Hasil investasi setelah memperhitungkan

beban pemasaran 0,66% 0,20%

Beban operasi 0,65% 0,37%

Perputaran portofolio 0 : 0,00 0 : 0,00

Persentase penghasilan kena pajak 1,02% -

21. Reklasifikasi

Beban pajak final 91.449.842 -

Pajak penghasilan - 91.449.842

Jumlah 91.449.842 91.449.842

22. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

2014 Sesudah Direklasifikasi

Sebelum Direklasifikasi Tujuan tabel ini adalah semata-mata untuk membantu memahami kinerja masa lalu dari Reksa Dana. Tabel ini seharusnya tidak dipertimbangkan sebagai indikasi bahwa kinerja masa depan akan sama dengan kinerja masa lalu.

Manajer Investasi dan Bank Kustodian bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan Reksa Dana yang telah diselesaikan tanggal 4 Maret 2016, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagai Manajer Investasi dan Bank Kustodian menurut Kontrak Investasi dan perundang-undangan yang berlaku.

PT Aberdeen Aset Management d/h PT NISP Asset Management merupakan Manajer Investasi dari REKSA DANA TERPROTEKSI ABERDEEN PROTEKSI INCOME PLUS XX d/h REKSA DANA TERPROTEKSI NISP PROTEKSI INCOME PLUS XX.

Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2014 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2015.

Berikut disajikan pos-pos penting dalam laporan keuangan tahun 2014 sesudah dan sebelum di reklasifikasi

17

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum Tanggal Pelunasan Akhir, apabila terdapat perubahan yang material dalam peraturan di bidang perpajakan dan/atau perubahan yang material dalam interpretasi peraturan

Oleh karena itu, diharapkan Indonesia dapat bersaing dengan negara lain dalam hal ekspor ke Jepang, maka diperlukan informasi terkini mengenai kondisi riil produk pakaian bayi

Pengadaan barang dan jasa pemerintah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengadaan barang dan jasa pemerintah di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur,

Aliran sungai di kawasan pengunungan Kuta Malaka dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, baik itu untuk

Untuk mengetahui lebih jelas tentang unsur-unsur improvisasi dan teknik vokal yang digunakan Dianne Rreeves, maka penulis ingin meneliti dan menganilisa improvisasi Dianne

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Fermentor Skala Laboratorium untuk Fermentasi Bioetanol secara Kontinyu dengan Biokatalis Yeast yang Ter-imobilisasi dalam Kalsium

Pada penelitian ini akan menyatakan uatu kenyataan berdasar penelitian langsung dari kertas EKG yang diperoleh dari beberapa analisa sinyal jantung pasien, yaitu : jantung

Pada Tanggal Jatuh Tempo yaitu dimana seluruh Efek Bersifat Utang yang menjadi basis proteksi dalam portofolio investasi BATAVIA PROTEKSI ULTIMA 23 telah jatuh tempo,