• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3 Universitas Kristen Petra"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

3 Universitas Kristen Petra 2. LANDASAN TEORI

2.1. Penjadwalan Proyek

Proyek merupakan kombinasi dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum seluruh tugas dapat diselesaikan secara tuntas. Pada umumnya pada suatu proyek urutan kegiatan-kegiatan yang sama mungkin tidak terulang lagi di waktu yang akan datang. Perencanaan proyek merupakan inti dari fungsi perencanaan untuk tim proyek, dan sebuah perencanaan merupakan gambaran untuk pekerjaan yang harus dilakukan. Perencanaan adalah penentuan mengenai apa yang harus dicapai, kapan dan bagaimana hal tersebut itu dilaksanakan.

Pokok-pokok perencanaan suatu proyek adalah menentukan target, menentukan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan, urutan kegiatan, durasi masing-masing aktivitas, alat ukur dan faktor-faktor yang akan timbul di lapangan. Semua rencana proyek harus mengandung unsur-unsur penting, meskipun dianjurkan bahwa perencanaan proyek harus singkat dan ringkas.

Ringkasan dari perencanaan proyek harus disiapkan yang supaya tim proyek mendapatkan pegangan untuk pekerjaaanya setiap hari. Rencana proyek digunakan sebagai alat penting untuk integrasi proyek adalah jadwal master. Ada banyak aktivitas yang harus dikelola untuk mencapai integrasi penuh. Aktivitas tersebut antara lain adalah mengatur baseline, penjadwalan ulang, analisa kinerja, melaporkan jadwal, mengembangkan rencana darurat berdasarkan matriks risiko.

Dasar penjadwalan umumnya digambarkan sebagai alokasi sumber daya yang terbatas pada aktivitas dari waktu ke waktu (Lawler et al. 1993). Tujuan penjadwalan pada suatu proyek memiliki banyak fungsi anatara lain meminimalkan durasi proyek, meminimalkan biaya proyek, memaksimalkan pendapatan proyek, mengoptimalkan kinerja karena tanggal, dll (Willy et al.

1999). Penjadwalan proyek konstruksi merupakan tugas yang sangat berat karena penjadwalan proyek didasarkan pada ketidakpastian (Divakar, 2009).

Penjadwalan digunakan untuk membantu menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek, mengidentifikasikan hubungan yang

(2)

h y d

a p i a u p

P h F p p l m k d d d g

harus didahu yang realisti dan sumber Hal-h adalah men pengembang ini berintera atau lebih in umumnya penjadwalan

G Penja Pengembang harus memp Faktor-fakto proyek antar proyek berik lokasi proye material pe kapasitas at dipergunaka daya, perala dengan refer gejala alam

ulukan di a is untuk tiap

daya lainnya hal yang pe ndefinisikan

gan jadwal d aksi satu sam ndividu atau

terjadi seti n proyek dap

Gambar 2.1.

adwalan ad gan jadwal k pertimbangk or yang haru

ra lain, kebu kutnya ataup ek, ketersedi elengkap la tau daya ta an selama op atan proyek

rensi dan pe lainnya dan

antara kegiat p kegiatan d a dengan car erlu diperha aktivitas, u dan kontrol t ma lain. Setia u kelompok, daknya sek pat dilihat pa

Skema Pem dalah perenc

kerja yang a kan faktor-fa us dipertimb utuhan dan f pun kelanjut iaan dan ket innya yang ampung area perasional pe dan tenaga rhitungan ya

referensi ha

4 tan, menunju dan memban

ra memperha atikan dalam

urutan peke terhadap jadw

ap proses m berdasarkan kali dalam ada Gambar

mbuatan Jadw canaan sebu akurat adalah aktor yang m bangkan dal

fungsi proye tan dari proy terkaitan sum g menunjan

a kerja pro elaksanaan b kerja proyek ang memenu ari kerja efek

Un ukkan perki ntu pengguna

atikan hal-ha m penjadwal

erjaan, estim wal tersebut mungkin meli n kebutuhan setiap tah 2.1. dibawah

wal Proyek ( uah proyek h tantangan mempengaru lam membu ek tersebut, yek selanjut mber daya m ng terwujud

yek terhada berlangsung k, selama op uhi aturan te ktif (Hassan,

niversitas Kr iraan biaya aan tenaga k al kritis pada lan proyek masi durasi

t (Rosso, 200 ibatkan usah n proyek. Se hapan proye

h ini.

(PMI,2000) berdasarkan untuk engin uhi penjadw uat jadwal p keterkaitann tnya, kondis material, per dnya proyek

ap sumber g, produktivi perasional b knis cuaca, m

2007).

risten Petra dan waktu kerja, uang a proyek.

antara lain pekerjaan, 05). Proses ha dari satu tiap proses ek. Siklus

n kalender.

neer karena walan kerja.

elaksanaan nya dengan i alam dan alatan, dan k tersebut, daya yang tas sumber erlangsung musim dan

(3)

5 Universitas Kristen Petra Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek.

Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia melaksanakan masing – masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang ada. Jadwal proyek yang terlalu ketat atau longgar dapat mempengaruhi kinerja tenaga kerja baik dari produktivitas maupun kualitas pekerjaan (Setiawan, 2012)

Proyek konstruksi dengan jadwal kerja yang efektif adalah resep untuk memantau kemajuan dan kontrol karena menggambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan pada skala waktu. Tanpa penjadwalan kegiatan kerja, bisa jadi sulit untuk memantau aktivitas kemajuan dan mengambil tindakan korektif dan kontrol pada titik awal (Horine, 2005).

Penyusunan sebuah jadwal konstruksi (bila diurai satu per satu) maka banyak hal dan faktor yang perlu dipertimbangkan. Proses ini berinteraksi satu sama lain dan dengan proses yang lain. Setiap proses mungkin melibatkan usaha dari satu atau lebih individuatau kelompok individu berdasarkan kebutuhan proyek. Setiap prosesumumnya terjadi setidaknya sekali dalam setiap tahapan proyek (PMI, 2000). Skema tersebut dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2 di bawah ini.

(4)

G

m d p p m d j J k i j

Gambar 2.2.

Sebu mengkomun dalam team perubahan s proyek sang membutuhka dikombinasi jelas dan un Jika perenc kurang mak ini menjelas jadwal proye

. Skema Pem uah jadwal h nikasikan lin mwork terse

serta menca gat bertangg an pengetah ikan dengan ntuk itu dibu anaan hany simal dan m skan siklus

ek dan semu

mbuatan Jadw hendaknya m

ngkup perke ebut, bekerj atat dan me gung jawab

huan yang n kemampua utuhkan kerj a dilakukan menghabiskan

yang ideal d uanya diperlu

6 wal Proyek S memperhatik

erjaan denga ja berpatok emperbarui

atas keberh mendalam an untuk me

asama dalam n oleh 1 (sa

n cukup ban dilakukan o ukan komun

Un Secara Meny kan hal-hal se an jelas, me kan pada ja jadwal seca hasilan suatu

tentang me nggambarka m perencana atu) orang h nyak waktu.

oleh kontrakt nikasi.

niversitas Kr yeluruh (PM eperti menen elibatkan ke adwal, men ara periodik u proyek. Pe etode konstr an elemen k aan ini (Hor hasil yang Gambar 2.3 tor dalam p

risten Petra MI, 2000)

ntukan dan erjasama di ngatur tiap

k. Manajer erencanaan ruksi yang kerja secara

rine, 2005).

didapatkan 3. di bawah penggunaan

(5)

s m s m

b o m

p

b m t p p m

Gamb

Kont secara terk memperhitu secara kese menentukan Secara kese baik dan m orang menge mengerti ja Sehingga p penjelasan k Sebu beberapa h mempengaru tersebut mem penyelesaian perencanaan majeure. (M

ar 2.3. Siklu

traktor haru koordinasi d ungkan fakto eluruhan seb n urutan kegi eluruhan per menyeluruh. T

erti dengan b adwal terseb ihak manaj kepada tingk uah proyek d

hal baik uhi baik wa mbawa dam n proyek ma n, pengadaa Memon,2010)

us Komunik

s dapat bek dan tepat or-faktor te bagai kegia iatan untuk m rencanaan s

Terutama da baik, sedang but untuk

emen proye kat manajeme dapat berjala

internal m aktu kegiatan mpak terhada

aupun duras an, urutan a

)

7 kasi Penjadw

erja sama u waktu, me ertentu deng atan yang k menyelesaik

ebuah proye alam pengat gkan realita d mendapatka ek harus d en yang rend an sesuai den maupun eks

n dan hubun ap waktu dap si pekerjaan.

aktivitas, tea

Un walan Kontrak

untuk menge enentukan j gan mempe kritis. Peren kan sebuah pr ek membutu turan jadwa di lapangan an kinerja d dapat memb

dah.

ngan jadwal sternal. Beb

ngan antar k pat mengub Faktor-fakt amwork, ke

niversitas Kr ktor (PMI, 2

endalikan su jadwal pro ertimbangkan

ncana konst royek (Diva uhkan teamw al dimana ti

menuntut se dan hasil y berikan pela

l dipengaruh berapa fak kegiatan. Fa ah start awa tor tersebut eputusan ow

risten Petra 2000)

umber daya oyek perlu

n kegiatan truksi juga akar, 2009).

work yang dak semua emua pihak yang baik.

atihan atau

hi oleh oleh ktor dapat aktor-faktor

al, estimasi antara lain wner, force

(6)

8 Universitas Kristen Petra 2.2. Mendefinisikan Aktivitas

Ada bagian dalam perencanaan proyek yaitu mendefinisikan aktivitas.

Mendefinisikan aktivitas mencakup semua kegiatan untukdilakukan dalam proyek. Aktivitas adalah langkah kerja tunggal yang memiliki awal dan akhir dan membutuhkan waktu untuk pencapaiannya. Ada beberapa pedoman yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk medefinisikan aktivitas antara lain, pembedaan pekerjaan yang dilakukan kontraktor utama dan sub kontraktor, membedakan sesuai kategori pekerjaan berdasarkan sumber daya manusia, disesuaikan dengan peralatan, pekerjaan dibedakan sesuai dengan material yang digunakan, pekerjaan dibedakan sesuai dengan elemen strukturnya, pekerjaan yang dibedakan sesuai dengan area kerja, hal-hal yang berhubungan dengan owner, dan sebagainya (Passenheim, 2009).

Daftar ini harus sejalan dengan ruang lingkup proyek. Keterangantersebut meliputi semua pekerjaan yang diperlukandan hanya dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek itu. Daftar kegiatan dibuat detail untuk mempermudah mengontrol pada saat pelaksanaan proyek.Daftar kegiatan ini didefinisikan lebih lanjut menjadi ruang lingkup proyek yang mencakup tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.Membuat daftar kegiatan bergantung pada beberapa hal antara lain data historis, pengetahuan, dantindakan (metode kerja). Penciptaan daftar kegiatan menggunakan beberapa hal berikut sebagai masukan untuk proses (East,1992). Definisi aktivitas meliputi mengidentifikasi dan mendokumentasikan kegiatan yang harus dilakukan di lapangan dan diidentifikasikan dalam bentuk Work Breakdown Structure (WBS). Hal ini tersirat dalam proses ini yang merupakan suatu kebutuhan untuk menentukan kegiatan tersebut.

2.2.1. Work Breakdown Structure (WBS)

Work Breakdown Structure adalah sebuah alat yang mendefinisikan proyek dan kelompok elemen kerja proyek untuk membantu mengatur dan menentukan ruang lingkup kerja proyek secara keseluruhan. Work Breakdown Structure juga digunakan untuk menunjukkan kerangka kerja yang diperlukan sebagai pedoman untuk mengestimasi biaya dan mempermudah kontraktor untuk menemukan metode kerja yang tepat. Kontraktor sering memainkan peran penting

(7)

d h a d 2

d m S s p p B

t

s

dalam integr hal yang pe aktivitas ya ditentukan a 2003).

Dala diperhatikan menentukan Structure se semakin det proyek terse pelaporan, u Breakdown

G Sebuah jadw termasuk:

1. Ringkasa sesuai de 2. Rinci pek 3. Sumber

mencerm Pada siapakah yan

rasi proyek.

rlu diperhat ang rinci. S antara lain p

am membuat n antara la n poin utam

esuai dengan tail), dan dis ebut (Rev, 2 ukuran proye

Structure da

Gambar 2.4.

wal harus ko

an pekerjaan ngan semua kerjaan hingg

daya yang minkan beban a pembuatan

ng bertanggu

Biaya, jadw ikan oleh ko Standar dari proyek, fase

t Work Brea ain menent ma untuk kes n level mana setujui oleh o 003). Hal la ek, sumber apat dilihat p

Contoh Wor onsisten den

n dan struktu tujuan proy ga ke level y g digunakan n kerja yang

n Work Br ung jawab p

9 wal dan techn

ontraktor. M Work Brea proyek, tah

akdown Stru tukan tujua suksesan pro

ajemennya ( orang-orang ain yang per

daya dan ko pada Gambar

rk Breakdow ngan Work B

ur pekerjaan yek yang terk yang paling r n untuk k

realistis.

reakdown S pada masing-

Un nical perform Maka dari itu

akdown Str hapan, fungs

cture ada be an dari tar

oyek, memb (semakin ren yang berper lu diperhatik ompleksitas

r 2.4. di baw

wn Structure(

Breakdown S

n bersama de kandung dala

rendah.

kegiatan dan

Structure jug -masing pek

niversitas Kr mance meru u dibutuhkan

ucture unt si dan peker

eberapa hal rget proyek buat Work B

ndah level m ran dalam p kan adalah p

proyek. Co wah ini.

(PMI, 2000) Structure yan

engan titik k am rencana p

n dibagi r

ga perlu di erjaan. Masi

risten Petra upakan hal- n aktivitas- tuk jadwal rjaan (Rev,

yang perlu k tersebut,

Breakdown manajemen elaksanaan persyaratan ntoh Work

ng ada dan

kunci yang proyek.

rata untuk

iperhatikan ing-masing

(8)

10 Universitas Kristen Petra

pekerjaan ada yang bertanggung jawab sehingga dapat mempermudah pengawasannya di lapangan.

2.2.2. Lingkup Kerja

Lingkup kerja merupakan pendeskripsian pekerjaan yang diperlukan, dan hanya berisi aktivitas yang digunakan untuk menyelesaikan proyek. Tujuan utama dari definisi lingkup adalah untuk menjabarkan secara jelas batas-batas proyek.

Ruang lingkup proyek biasanya disertakan ke dalam perjanjian kontrak antara klien dan penyedia layanan. Jika tidak sepenuhnya didefinisikan dan dijelaskan dan jika tidak ada kontrol yang efektif dalam suatu proyek, maka akan susah untuk dapat menjelaskan sebuah aktivitas (PMI, 2000).

2.2.3. Informasi Historis

Informasi historis merupakan informasi yang di dapat pada proyek-proyek sebelumnya yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk proyek- proyek selanjutnya. Hal ini sangat membantu untuk mempermudah dalam membuat sebuah rencana apabila proyek tersebut memiliki karakeristik yang hampir sama. (PMI, 2000).

2.2.4. Batasan dan Asumsi

Untuk dapat membuat atau menggambarkan aktivitas-aktivitas yang akan dijalankan pada sebuah proyek juga perlu mengetahui batasan-batasan dalam pelaksanaan sebuah proyek. Tantangan apa saja yang dapat timbul pada saat pelaksanaan dan dapat menggambarkannya. Hal yang lain adalah dapat menggambarkan solusi yang akan diambil bila tantangan atau permasalahan tersebut muncul pada saat proyek telah berjalan. Semakin banyak hal yang dapat diasumsikan, semakin kecil halangan yang tak terduga akan timbul (PMI, 2000).

2.3. Penyusunan Urutan Aktivitas

Penyusunan urutan aktivitas merupakan langkah lanjutan dalam pembuatan jadwal proyek setelah penentuan aktivitas. Penyusunan urutan aktivitas bisa dikelompokkan dengan beberapa cara antara lain membuat susunan

(9)

u p

2

d i k b

2

d p d m k d G

D t p m

urutan kegi pekerjaan, a

2.3.1. Base o Jika daftar kegia ini. Biasany kesamaan d beberapa ele

2.3.2. Meny Dafta dibutuhkan perpanjanga dalam men memastikan kiriman dar diperlukan d Gambar 2.5.

Gam Daftar kegi termasuk da proyek. Da membuat ko

iatan berda atau mengatu

on Template proyek serup atan dari info a manajer pr dari proyek emen untuk m

yusun Dafta ar kegiatan untuk meny an dari Work

ciptakan ja n bahwa semu

ri Work Br dipetakan ke .

mbar 2.5. Daf atan juga m alam proyek ftar kegiata omponen-kom

asarkan tem urnya sesuai

e

pa telah sele formasi histo royek dapat yang akan mempermud

ar Kegiatan n adalah k yelesaikan pr k Breakdow dwal proye ua

reakdown St e masing-m

ftar Aktivita memastikan k.Dengan k an terdiri d

mponen di d

11 mplate, men

dengan aktiv

esai di masa oris digunak menggunak n datang. S

dah asumsi p

kumpulan d royek. Dafta wn Structure

ek. Daftar a

tructure dic masing kirim

as Perpanjang bahwa tida kata lain, W

ari semua dalam WBS.

Un nghubungkan vitas lain ya

lalu, mengan kan sebagai t

kan daftar ak ebuah temp pada proyek

dari semua ar kegiatan s

dan berfun aktivitas ya

catat dan b an seperti y

gan dari WB ak ada peke WBS terdiri aktivitas ya

niversitas Kr n dengan b ang menduku

ndalkan pad template unt ktivitas dan m plate dapat

baru(PMI, 2

elemen k sebenarnya m ngsi sebagai ang dibutuh

ahwa peker yang ditunju

BS (PMI, 200 erjaan tamb

dari semua ang dibutuh

risten Petra breakdown ung.

da WBS dan tuk proyek mengambil mencakup 2000).

kerja yang merupakan

alat dasar hkan untuk

rjaan yang ukkan pada

00).

ahan yang akomponen hkan untuk

(10)

12 Universitas Kristen Petra

2.4. Perkiraan Durasi

Setiap pekerjaan adalah satuan kerja dan memiliki durasi yang terbatas dengan kemajuan yang kuantitatif, membutuhkan sumber daya dan memiliki satu titik yang dapat dihitung. Durasi merupakan perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Durasi yang baik diperlukan untuk menghasilkan estimasi yang akurat untuk suatu pekerjaan. Ketika memperkirakan durasi pekerjaan diperlukan penilaian ahli, data historis, pemeriksaan, produktivitas, sumber daya, kondisi lapangan dan tingkat risiko yang dapat mempengaruhi durasi pekerjaan.

2.5. Penyusunan Urutan Aktivitas

Penggunaan network juga merupakan sebuah langkah untuk dapat menunjukkan alur pada sebuah proyek. Sebuah network merupakan jaringan yang melekat dalam integrasi proyek. Elemen-elemen utama pada jaringan proyek adalah pekerjaan, waktu, dan logika / hubungan. Pekerjaan atau aktivitas dapat digambarkan sebagai suatu kegiatan, paket pekerjaan, milestone dan memiliki karakteristik sebagai berikut: Pekerjaan adalah blok bangunan dari sebuah jaringan. Ada beberapa langkah yang dapat digunakan dalam pengaturan urutan kegiatan antara lain finish to start, finish to finish, start to start dan start to finish seperti Gambar 2.6. dibawah ini.

Gambar 2.6. Macam Hubungan Urutan Aktivitas (Horine, 2005)

A B

Finish to Start

A

B

Start to Start

A

B

Finish to Finish

A B

Start to Finish

(11)

13 Universitas Kristen Petra

2.6. Penyusunan Jadwal Konstruksi

Penyusunan jadwal konstruksi merupakan bagian penting dalam sebuah jadwal konstruksi karena hal ini menyangkut keseluruhan kinerja proyek secara keseluruhan. Penyusunan ini didapat berdasarkan metode kerja dan waktu serta hal-hal lain yang terkait yang dapat memberikan pengaruh besar dalam sebuah proyek. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam penyusunan jadwal konstruksi antara lain CPM, Bar chart dan Kurva S, PERT dan Simulasi.(PMI, 2000). Namun pada umumnya yang diterapak di proyek hanya beberapa metode saja.

2.6.1. Critical Path Method (CPM)

CPM adalah sebuah model jaringan yang akurat yang memungkinkan kita dapat memusatkan perhatian pada unsur-unsur manajemen dari sebuah proyek.

CPM merupakan sebuah representasi grafis dari kegiatan yang berbeda diatur dalam urutan logis dan menunjukkan hubungan di antara mereka. CPM mampu membandingkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan jalur kerja dengan waktu yang tersedia untuk melakukannya. CPM digunakan untuk merencanakan semua tugas yang harus diselesaikan sebagai bagian dari proyek. Tujuan dari CPM secara umum adalah untuk menentukan waktu terpendek yang diperlukan untuk merampungkan proyek atau menentukan jalur kritis (Critical Path), yaitu jalur dalam jaringan yang membutuhkan waktu penyelesaian paling lama, mengurangi penundaan pekerjaan, mengurangi gangguan, mengurangi konflik.

CPM bertindak sebagai dasar untuk persiapan dari jadwal, dan perencanaan sumber daya. CPM digunakan juga untuk memantau pencapaian tujuan proyek serta digunakan untuk melihat di mana tindakan perbaikan perlu dilakukan untuk menempatkan jadwal proyek kembali ke jadwal semula (Magallon, 2009).

Manfaat CPM antara lain mengetahui ketergantungan dan hubungan tiap pekerjaan dalam suatu proyek, mengetahui implikasi dan waktu jika terjadi keterlambatan suatu pekerjaan, mengetahui kemungkinan untuk mencari jalur alternatif lain yang lebih baik untuk kelancaran proyek, mengetahui kemungkinan percepatan dari salah satu atau beberapa jalur kegiatan dan mengetahui batas waktu penyelesaian proyek. Keuntungan menggunakan CPM dalam proses

(12)

14 Universitas Kristen Petra

perencanaan adalah untuk membantu mengembangkan dan menguji rencana yang ada dan dapat mengidentifikasi tugas-tugas yang harus diselesaikan tepat waktu untuk keseluruhan proyek. Hal ini juga untuk mengidentifikasi tugas-tugas yang dapat ditunda jika sumber daya perlu dialokasikan kembali untuk mengejar pekerjaan lain.

Ada beberapa catatan waktu pada CPM antara lain Earliest Start Time (ES) yang merupakan waktu tercepat untuk bias memulai suatu kegiatan dengan waktu normal tanpa mengganggu kegiatan lain, Latest Start Time (LS) yang merupakan waktu paling lambat untuk bias memulai kegiatan dengan waktu normal tanpa menggangu kegiatan-kegiatan lainnya, Earliest Finish Time (EF) yang merupakan waktu paling cepat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam waktu normal tanpa mengganggu kegiatan lain, Latest Finish Time (LF) yang merupakan waktu paling lambat untuk menyelesaikan suatu kegiatan dalamwaktu normal tanpa mengganggu kegiatan lain. Penggunaan CPM mampu mengidentifikasi float. Float merupakan perbedaan antara waktu yang tersedia untuk melakukan pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan itu yang digunakan untuk mengukur jumlah dimana peristiwa dapat menunda atau kegiatan dapat ditunda tanpa mengubah waktu penyelesaian proyek minimum (Gabriel, 2009).

2.6.2. Bar chart dan Kurva S

Bar chart yang digunakan untuk menggambarkan jadwal proyek, termasuk start dan finish tanggal kegiatan dan ringkasan kegiatan proyek. Bar chart ini biasanya disebut struktur rincian pekerjaan proyek konstruksi. Bar chart berfungsi sebagai alat yang sangat baik untuk menunjukkan status jadwal lengkap aktual dan garis vertikal mewakili tanggal yang sebenarnya. Bar chart disusun untuk menunjukkan kegiatan didahulukan dan kegiatan serta hubungan yang mengikuti (PSMJ, 2012).

Kurva-S adalah sebuah tampilan biaya kumulatif, jam kerja atau jumlah lain yang diplotkan terhadap waktu. Kurva-S memungkinkan kemajuan proyek yang dapat dilacak secara visual dari waktu ke waktu, dan membentuk catatan sejarah apa yang telah terjadi sampai saat ini. Analisis kurva-S memungkinkan

(13)

15 Universitas Kristen Petra

manajer proyek untuk dengan cepat mengidentifikasi pertumbuhan proyek, keterlambatan, dan potensi masalah yang dapat berdampak negatif proyek jika tidak ada tindakan perbaikan diambil. Sebelum dimulainya sebuah proyek, jadwal disusun menguraikan alokasi yang diusulkan sumber daya dan waktu tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek dalam jangka waktu yang ditetapkan dan anggaran. Jadwal ini disebut sebagai Jadwal baseline. Dari jadwal ini, Dasar S- kurva yang dihasilkan. Kurva-S mencerminkan kemajuan rencana proyek. Jadwal baseline mungkin memerlukan revisi untuk mencerminkan persyaratan yang diubah(PSMJ, 2012).

2.6.3. PERT (Project Evaluation and Review Technique)

Program Evaluation Review Technique (PERT) merupakan alat manajemen proyek yang digunakan untuk jadwal, mengatur, dan mengkoordinasikan tugas dalam suatu proyek. Hal ini pada dasarnya adalah metode untuk menganalisis tugas yang terlibat dalam menyelesaikan proyek tertentu, terutama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap tugas, dan mengidentifikasi waktu minimum yang dibutuhkan untuk menyelesaikan total proyek.PERT merupakan suatu metode penjadwalan dengan menimbang durasi aktivitas yang bersifat tidak pasti (Lieberman,2007).

Langkah-langkah PERT antara lain mengidentifikasi kegiatan secara spesifik beserta milestones, menentukan urutan yang tepat dari sebuah aktivitas, membuat diagram, mengestimasikan jaringan waktu yang dibutuhkan untuk masing-masing aktivitas, menentukan jalur kritis, memperbaharui chart PERT pada saat proyek berlangsung.Analisis dalam PERT disederhanakan dengan menggunakan nilai-nilai tertentu parameter distribusi beta. Penentuan jalur kritis hanya menimbang mean durasi untuk menentukan jalur kritis, dan probabilitas total durasi didapatkan berdasarkan jalur kritis saja (Lieberman,2007). Metode PERT menetapkan durasi sebagai besaran statistik probabilistik, maka durasi merupakan range time, yaitu; optimistic time (to), pesimistic time (tp), dan most probable time (tm), dan durasi mempunyai fungsi distribusitertentu. Namun, ada beberapa kelemahan yang dimiliki PERT:

(14)

2

s d s a d p t

a j y

a. Bila terha b. Ada varia asli.

c. PER dura kesal kasu

2.7. Monit Penja sepanjang m dapat dilihat sebuah proy antara renca diubah dan perencana d tidak lengka Tuju anggaran, ja jadwal agar yang kurang

Gam

jumlah ak adap normali

beberapa ke ans distribus

Kesalahan a RT hanya m si dan men lahan penen us asumsi ini

toring Jadw adwalan dan masa proyek t pada Gamb yek yang suk

ana dan rea dijadwalkan di kantor pu ap atau hanya uan adanya adwal jeda d sensuai den g efektif dapa

mbar 2.7. Hu

ktivitas dala itas akan terj esalahan yan i beta terhad akibat simpli mempertimba ngabaikan k ntuan proba mengakibat

wal

n perencanaa k. Monitorin bar 2.7. di b kses (Diekm alisasi terjad n ulang. Ter sat, dan kem a sporadis.

monitoring dan kualitas ngan rencan at menyebab

ubungan Mo

16 am jalur kri

rjadi.

ng muncul a dap nilai eks

ifikasi berkis angkan mean

eberadaan v abilitas wakt tkan suatu ko

an proyek m ng dan kon bawah. Kont mann,1992). S

di, jadwal p rlalu sering, mudian revis

g adalah un . Tujuan ad na anggaran

bkan kekacau

onitoring dan

Un itis kurang

akibat simpl sak dari fung sar antara 17 n durasi un varians yang tu penyelesa ontradiksi.

merupakan k ntrol sangat

trol sangat p Sebagai peru proyek dan

, jadwal ini si atau mod

ntuk menget danya kontro dan kualita uan di lokas

n Kontrol (D

niversitas Kr daripada 3

lifikasi nilai gsi kerapatan 7% dan 33%

ntuk menent g bias men aian. Dalam

kegiatan yan berhubung penting untu

ubahan atau perkiraan b

dirancang s difikasi yang

tahui devia ol adalah me as. Pemantau

i proyek.

iekman, 199

risten Petra 30, deviasi

i mean dan n beta yang

% (10).

tukan total ngakibatkan m beberapa

ng berlanjut an, seperti uk eksekusi

perbedaan biaya harus

sekali oleh g dilakukan

si rencana emperbaiki uan proyek

92)

(15)

17 Universitas Kristen Petra

2.8. Analisa jadwal

Fungsi dari analisa jadwal adalah memeriksa keadaaan aktual di lapangan apakah sudah sesuai dengan schedule yang telah direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui keadaan aktual di lapangan dapat diketahui dari data atau laporan yang dicatat secara berkala sesuai hasil monitoring. Sesuai dengan metode yang digunakan dalam penyusunan jadwal maka langkah untuk menganalisa juga menyesuaikan metode yang diambil. Analisa ini juga digunakan untuk mengetahui penyebab-penyebab yang terjadi di lapangan yang dapat mempengaruhi jadwal konstrusksi sehingga dapat digunakan untuk mengambil langkah untuk kelanjutan waktu proyek.

2.9. Pembaharuan Jadwal dan Langkah Koreksi

Memperbarui jadwal secara periodik jangka waktu kegiatan dan anggaran sangat penting untuk menghindari optimisme berlebihan dalam proyek-proyek agar tidak mengalami masalah. Jika salah satu jenis kegiatan mengalami keterlambatan proyek, maka kegiatan yang berkaitan juga mungkin akan tertunda kecuali perubahan manajerial yang dibuat. Proyek konstruksi biasanya melibatkan berbagai kegiatan karena penggunaan bahan yang sama, peralatan, pekerja atau karakteristik lapangan. Perubahan biaya yang diharapkan juga harus diperbanyak.

Pada intinya, durasi dan perkiraan biaya untuk kegiatan masa depan harus direvisi dengan jelas secara aktual pada tiap pekerjaan. Tanpa pembaharuan ini, jadwal proyek dapat meleset lebih dan lebih seiring waktu berjalan. Untuk melakukan jenis pembaharuan, manajer proyek perlu akses ke perkiraan asli dan asumsi memperkirakan.

Konsep pengendalian proyek mencakup empat elemen ini:

‐ Standar kinerja dan rencana dirumuskan dan dikembangkan dari tujuan proyek, tujuan dan strategi.

‐ Teknik pengukuran kinerja.

‐ Perbandingan kinerja yang direncanakan dan aktual.

‐ Tindakan korektif yang diperlukan untuk mendapatkan proyek kembali ke jalur. 

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, maka teori ekonomi politik: regulasi ekonomi diperuntukan demi menjabarkan kebijakan pemerintah yang tercermin dalam program Toko Tani

Upaya untuk meningkatkan kesadaran PHBS masyarakat dilakukan oleh Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) dengan menggunakan strategi melalui Program Kesehatan

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik dan hidayahNya, penyusunan skripsi yang berjudul “peningkatan

Perilaku tersebut dapat diobservasi dengan nyata dan merupakan bukti apakah warga telah berperilaku sesuai atau tidak sesuai dengan ketentuan hukum normatif (Kodifikasi

Dalam analisa kebutuhan masukan (input) pada penelitian ini dibutuhkan data komoditi pangan yang akan melalui proses pelatihan dan pengujian menggunakan jaringan syaraf

manajemen dan pemakai dalam proses pengembangan – Tinjauan atas spesifikasi pengujian, data uji, dan hasil.

Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Tingkah Laku siswa Di SMAN 1 Ngunut Tulungagung. Dari hasil uji t dapat diketahui bahwa pengujian hipotesis alternatif

untuk struktur modal berhubungan dengan igyarat yang diberikan kepada investor melalui keputusan suatu perusahaan untuk menggunakan utang atau saham dalam memperoleh modal