2.1. KABUPATEN TEMANGGUNG 2.1.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, terletak di antara 110023’ – 110046’30” bujur timur dan 7014’ – 7032’35” lintang selatan. Luas Kabupaten Temanggung 87.065 ha, terbagi menjadi 20 kecamatan, 289 desa, 1.468 dusun, 5.520 RT, dan 1.510 RW.
Secara administrasi dibatasi oleh :
Sebelah Utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang
Sebelah Selatan : Kabupaten Magelang
Sebelah Barat : Kabupaten Wonosobo
Sebelah Timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang
Gambar 2.1
Peta Kabupaten Temanggung
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
Terbagi menjadi 2 fungsi lahan, yaitu sebagai lahan sawah seluas 20.634 ha dan lahan bukan sawah seluas 66.431 ha. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1
Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan Di Kabupaten Temanggung
Kecamatan Lahan Sawah Bukan Jumlah
(ha) Lahan Sawah (ha)
(ha)
Parakan 1,223 1,000 2,223
Kledung 247 2,974 3,221
Bansari 619 1,635 2,254
Bulu 1,364 2,940 4,304
Temanggung 1,890 1,449 3,339
Tlogomulyo 385 2,099 2,484
Tembarak 752 1,932 2,684
Selopampang 790 939 1,729
Kranggan 1,425 4,336 5,761
Pringsurat 639 5,088 5,727
Kaloran 1,436 4,956 6,392
Kandangan 1,516 6,321 7,837
Kedu 2,190 1,306 3,496
Ngadirejo 1,505 3,826 5,331
Jumo 1,278 1,654 2,932
Gemawang 643 6,068 6,711
Candiroto 1,195 4,799 5,994
Bejen 678 6,206 6,884
Tretep 57 3,308 3,365
Wonoboyo 802 3,596 4,398
Jumlah 20,634 66,431 87,065
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
2.1.2. Kondisi Kependudukan
2.1.2.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Temanggung sebanyak 729.989 jiwa, terbagi menjadi 2 jenis kelamin, yaitu laki-laki sebanyak 366.485 jiwa dan perempuan sebanyak 363.504 jiwa. Selama 5 tahun terakhir jumlah tersebut mengalami peningkatan, sebesar 3,71%.
Secara rinci jumlah dan persebaran penduduk Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Temanggung
Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah
(jiwa) (jiwa) (jiwa)
Parakan 24,947 24,955 49,902
Kledung 13,324 12,986 26,310
Bansari 11,526 11,170 22,696
Bulu 22,418 21,603 44,021
Temanggung 39,442 40,470 79,912
Tlogomulyo 10,573 10,451 21,024
Tembarak 14,285 14,025 28,310
Selopampang 9,132 9,122 18,254
Kranggan 21,618 21,748 43,366
Pringsurat 23,224 22,886 46,110
Kaloran 21,622 21,772 43,394
Kandangan 23,724 23,233 46,957
Kedu 26,434 26,026 52,460
Ngadirejo 27,174 26,746 53,920
Jumo 13,926 14,010 27,936
Gemawang 15,005 14,696 29,701
Candiroto 15,903 16,057 31,960
Bejen 10,192 9,972 20,164
Tretep 9,910 9,620 19,530
Wonoboyo 12,106 11,956 24,062
Jumlah 366,485 363,504 729,989
Tahun 2009 360,112 361,975 722,087
Tahun 2008 357,299 358,996 716,295
Tahun 2007 353,371 355,972 709,343
Tahun 2006 350,055 353,291 703,346
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
2.1.2.2. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk Kabupaten Temanggung sebesar 8,38 jiwa/ha.
Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.3
Tingkat Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Temanggung
Kecamatan
Jumlah Penduduk
(jiwa)
Luas Wilayah
(ha)
Tingkat Kepadatan Penduduk
(jiwa/ha)
Parakan 49,902 2,223 22.45
Kledung 26,310 3,221 8.17
Bansari 22,696 2,254 10.07
Bulu 44,021 4,304 10.23
Temanggung 79,912 3,339 23.93
Tlogomulyo 21,024 2,484 8.46
Tembarak 28,310 2,684 10.55
Selopampang 18,254 1,729 10.56
Kranggan 43,366 5,761 7.53
Pringsurat 46,110 5,727 8.05
Kaloran 43,394 6,392 6.79
Kandangan 46,957 7,837 5.99
Kedu 52,460 3,496 15.01
Ngadirejo 53,920 5,331 10.11
Jumo 27,936 2,932 9.53
Gemawang 29,701 6,711 4.43
Candiroto 31,960 5,994 5.33
Bejen 20,164 6,884 2.93
Tretep 19,530 3,365 5.80
Wonoboyo 24,062 4,398 5.47
Jumlah 729,989 87.065 8.38
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kepadatan tertinggi di Kecamatan Temanggung sebesar 23,93 jiwa/ha, dan kepadatan terendah di Desa Bejen sebesar 2,93 jiwa/ha.
2.1.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Mata pencaharian penduduk Kabupaten Temanggung antara lain di bidang pertanian, industri, bangunan, perdagangan, pengangkutan, jasa, dan lain-lain. Dari ke 7 bidang tersebut yang paling banyak dibidang pertanian, baik itu sebagai petani maupun buruh tani. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Kabupaten Temanggung
Kecamatan Pertanian (jiwa)
Industri (jiwa)
Bangunan (jiwa)
Perdagangan (jiwa)
Pengangkutan (jiwa)
Jasa (jiwa)
Lain-lain (jiwa)
Parakan 8,068 2,535 722 6,343 1,026 4,320 1,019
Kledung 11,543 1,074 469 2,832 428 1,895 802
Bansari 11,482 976 444 2,606 343 2,514 253
Bulu 19,394 382 872 2,283 598 1,915 352
Temanggung 9,085 3,628 1,589 7,310 1,740 9,818 1,682
Tlogomulyo 10,339 1,463 369 833 327 859 154
Tembarak 11,295 222 456 1,422 237 1,268 235
Selopampang 7,955 167 221 1,057 227 687 134
Kranggan 13,584 3,366 1,107 3,375 782 2,823 377
Pringsurat 15,953 4,181 824 4,062 754 2,176 428
Kaloran 16,231 2,309 615 2,336 508 1,746 346
Kandangan 16,874 1,118 707 2,697 696 2,014 420
Kedu 15,049 6,208 2,126 3,698 879 2,933 509
Ngadirejo 18,332 1,565 1,072 4,800 1,155 3,053 405
Jumo 13,344 762 495 1,684 369 1,564 255
Gemawang 12,056 793 565 1,675 273 1,096 263
Candiroto 12,746 219 362 1,703 369 1,488 242
Bejen 7,795 149 175 830 219 923 177
Tretep 10,913 97 279 479 45 297 139
Wonoboyo 12,677 199 333 866 146 710 154
Jumlah 254,715 31,445 14,357 53,492 11 178 44 311 8 388 Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
2.1.2.4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan, karena dengan pendidikan masyarakat akan semakin cerdas yang selanjutnya akan membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Secara umum tingkat pendidikan dapat dipakai untuk menggambarkan tingkat kualitas manusia di daerah yang bersangkutan.
Sebanyak 43,50% atau 289.789 jiwa penduduk Kabupaten Temanggung telah tamat SD. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kabupaten Temanggung
Kecamatan
Tamat DIV/Sarjana
(jiwa)
Tamat DI/DII/DIII
(jiwa)
Tamat SLTA (jiwa)
Tamat SLTP (jiwa)
Tamat SD (jiwa)
Tidak/Belum Tamat SD
(jiwa)
Parakan 1,166 534 6,121 8,447 16,800 10,824
Kledung 345 121 2,106 3,625 11,090 7,985
Bansari 178 112 1,710 3,368 9,848 5,919
Bulu 685 307 3,105 6,228 18,937 10,712
Temanggung 5,898 2,514 17,148 13,461 21,250 14,255
Tlogomulyo 515 188 2,115 2,963 9,663 5,039
Tembarak 202 138 2,372 4,412 11,328 6,935
Selopampang 135 92 1,526 2,921 8,300 3,447
Kranggan 1,020 384 5,751 8,624 15,564 8,372
Pringsurat 625 206 4,700 8,336 19,486 8,901
Kaloran 376 187 3,628 7,488 18,714 9,394
Kandangan 553 294 2,931 6,336 17,260 1,422
Kedu 1,212 421 5,328 8,818 21,902 10,366
Ngadirejo 1,220 522 4,798 9,062 21,644 12,495
Jumo 218 116 1,838 4,211 12,301 6,788
Gemawang 112 104 1,133 3,885 13,114 8,610
Candiroto 406 256 2,498 4,481 13,743 7,833
Bejen 248 162 1,164 3,438 8,794 4,730
Tretep 78 52 409 3,012 9,278 4,960
Wonoboyo 112 60 956 3,209 10,773 6,848
Jumlah 15,304 6,770 71,337 116,325 289,789 166,092
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
2.1.2.5. Jumlah Penduduk Menurut Agama
Moyoritas penduduk Kabupaten Temanggung beragama Islam, sebanyak 654.705 jiwa atau 93,52%. Selain agama Islam, agama yang lainnya adalah Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, dan Budha. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk Menurut Agama Di Kabupaten Temanggung
Kecamatan Islam (jiwa)
Kristen Protestan
(jiwa)
Kristen Katholik
(jiwa)
Hindu (jiwa)
Budha (jiwa)
Parakan 48,088 1,127 1,743 45 497
Kledung 26,600 116 137 0
Bansari 22,772 69 200 326
Bulu 43,170 653 337 2 202
Temanggung 66,419 8,266 4,654 84 169
Tlogomulyo 21,728 103 288 294
Tembarak 29,355 15 9 1
Selopampang 18,449 86 197
Kranggan 43,024 1,629 554 3
Kecamatan Islam (jiwa)
Kristen Protestan
(jiwa)
Kristen Katholik
(jiwa)
Hindu (jiwa)
Budha (jiwa)
Pringsurat 45,603 767 437 376
Kaloran 36,583 901 561 7,793
Kandangan 45,023 1,715 1,157
Kedu 51,661 566 471 9
Ngadirejo 51,648 578 599 31 63
Jumo 26,001 609 467 1,378
Gemawang 29,344 145 202 153
Candiroto 29,051 1,633 1,451 204 377
Bejen 20,186 141 60 12 280
Tretep 20,300 246 455 5
Wonoboyo 24,549 143 156 86
Jumlah 654,705 19,117 13,524 381 11,918
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
2.1.3. Kondisi Sarana Dan Prasarana 2.1.3.1. Prasarana Pendidikan
Sarana pendidikan di Kabupaten Temanggung terdiri dari beberapa jenis sekolah dengan beberapa jenjang pendidikan. Berdasarkan data Kabupaten Temanggung dalam angka jumlah fasilitas pendidikan yang ada sebanyak 938 unit, terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.7
Jumlah Dan Persebaran Prasarana Pendidikan Di Kabupaten Temanggung
Kecamatan
MI MTs MA
PT (unit) Negeri
(unit)
Swasta (unit)
Negeri (unit)
Swasta (unit)
Negeri (unit)
Swasta (unit)
Parakan 1 9 1 1 160 1
Kledung - - - -
Bansari 2 - - -
Bulu 8 1 17 1
Temanggung 1 2 1 1 1 1
Tlogomulyo 2 - - -
Tembarak 8 3 39 2
Selopampang 3 1 49 -
Kranggan 5 4 66 1
Pringsurat 15 2 32 2
Kaloran 11 3 18 -
Kandangan 18 3 72 1
Kedu 12 1 1 82 1
Ngadirejo 6 2 15 -
Jumo 6 1 56 -
Gemawang 5 1 35 -
Candiroto 9 2 14 1
Bejen 5 1 12 -
Kecamatan
MI MTs MA
PT (unit) Negeri
(unit)
Swasta (unit)
Negeri (unit)
Swasta (unit)
Negeri (unit)
Swasta (unit)
Tretep 4 2 51 -
Wonoboyo 5 1 37 -
Jumlah 2 135 2 30 756 12 1
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
2.1.3.2. Prasarana Peribadatan
Prasarana pendiidkan yang ada di Kabupaten Temanggung antara lain Langgar/Mushola, Masjid, Gereja Protestan, Gereja Khatolik, Kapel, dan Vihara. Dari ke 6 prasarana tersebut, yang paling banyak dijumpai di Kabupaten Temanggung adalah Langgar/Mushola dan Masjid. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.8
Prasarana Peribadatan Di Kabupaten Temanggung
Kecamatan
Langgar/
Mushola (unit)
Masjid (unit)
Gereja Protestan
(unit)
Gereja Katholik
(unit)
Kapel (unit)
Vihara (unit)
Cetia (unit) Parakan 97 56 10 1 1 3 1
Kledung 38 25
Bansari 26 38 2
Bulu 57 80 3 2
Temanggung 167 102 20 1 2
Tlogomulyo 24 40 1 1
Tembarak 73 57
Selopampang 53 36
Kranggan 96 113 5 1
Pringsurat 164 83 3 1 3
Kaloran 107 97 17 1 41 6
Kandangan 128 105 8 1 3
Kedu 79 102 1 1
Ngadirejo 83 45 4 2 1
Jumo 47 51 3 9 1
Gemawang 62 52 4 1
Candiroto 55 64 4 3 3 2
Bejen 47 42 3 1
Tretep 80 37 2
Wonoboyo 67 52 1
Jumlah 1,550 1,277 79 4 15 71 15
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
2.1.3.3. Prasarana Transportasi
Dilihat dari jenis permukaannya, jalan di Kabupaten Temanggung berupa jalan aspal, makadam, dan tanah, dengan kondisi jalan baik, sedang, dan rusak. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.9
Panjang Jalan Menurut Keadaan Dan Status Jalan Di Kabupaten Temanggung
Keadaan Jalan
Status Jalan Jalan
Negara (km)
Jalan Propinsi
(km)
Jalan Kabupaten
(km) I. Jenis Permukaan
a. Diaspal 20,73 9,04 499,37
b. Makadam 101,56
c. Tanah 4,11
Jumlah 20,73 9,04 605,04
II. Jenis Permukaan
a. Baik 17,97 8,54 399,39
b. Sedang 2,76 0,5 83,21
c. Rusak 122,45
d. Rusak Berat /Makadam
Jumlah 20,73 9,04 605,04
III.Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas II c. Kelas III
d. Kelas IIIA 20,73
e. Kelas IIIB 9,04
f. Kelas IIIC g. Kelas IIIB2
Jumlah 20,73 9,04
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
2.1.3.4. Prasarana Telekomunikasi
Dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, yang sudah terpasang jaringan telepon antara lain kecamatan Parakan, Bulu, Temanggung, Tlogomulyo, Tembarak, Selopampang, Kranggan, Pringsurat, Kandangan, Kedu, Ngadirejo, dan Jumo. Banyaknya rumah tangga yang sudah terpasang jaringan telepon dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.10
Prasarana Telekomunikasi Di Kabupaten Temanggung
Kecamatan
Rumah Tangga
Wartel Jumlah RT Terpasang Belum
Terpasang
Parakan 12,899 1,946 10,953
Kledung 6,450 6,450 6
Bansari 5,800 5,800
Bulu 11,199 89 11,110
Temanggung 21,002 3,241 17,761 9
Tlogomulyo 5,098 48 5,050
Tembarak 7,079 61 7,018
Selopampang 4,645 25 4,620
Kranggan 11,610 249 11,361
Pringsurat 12,466 23 12,443
Kaloran 11,612 11,612
Kandangan 12,360 64 12,296
Kedu 13,460 237 13,223
Ngadirejo 13,920 333 13,587 1
Jumo 7,670 87 7,583
Gemawang 7,524 7,524
Candiroto 8,649 8,649
Bejen 5,582 5,582
Tretep 4,835 4,835
Wonoboyo 6,253 6,253
Jumlah 190,113 6,403 183,710 16
Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011
2.2. KECAMATAN CANDIROTO 2.2.1. Kondisi Geografis
Kecamatan Candiroto merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Temanggung, yang secara administrasi dibatasi oleh :
Sebelah Utara : Kecamatan Bejen
Sebelah Selatan : Kecamatan Jumo dan Kecamatan Ngadirejo
Sebelah Barat : Kecamatan Wonoboyo
Sebelah Timur : Kecamatan Gemawang
Gambar 2.2
Peta Kecamatan Candiroto
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
Luas Kecamatan Candiroto 5.994 ha, yang terbagi menjadi 14 desa, 73 dusun, 69 RW, dan 262 RT. Untuk penggunaan lahannya di bagi menjadi 2, yaitu sebagai lahan sawah seluas 1.195 ha dan lahan bukan sawah seluas 4.799 ha.
Tabel 2.11
Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan
Desa Lahan Sawah
(ha)
Bukan Lahan Sawah (ha)
Luas (ha)
Canggal 14 917 931
Ketengsari 170 548 718
Bantri 77 17 94
Ngabeyan 55 9 64
Krawitan 80 24 104
Muntung 144 81 225
Mento 113 195 308
Desa Lahan Sawah
(ha)
Bukan Lahan Sawah (ha)
Luas (ha)
Batursari 100 257 357
Lempuyang 123 250 373
Candiroto 70 168 238
Gunung Payung 48 184 232
Muneng 68 186 254
Plosogaden 90 685 775
Sidoharjo 43 1,278 1,321
Jumlah 1,195 4,799 5,994
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2.2.2. Kondisi Kependudukan
2.2.2.1. Jumlah Dan Sebaran Penduduk
Jumlah penduduk di Kecamatan Candiroto sebanyak 31.960 jiwa, 15.903 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 16.057 jiwa berjenis kelamin perempuan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.12
Jumlah Dan Persebaran Penduduk Di Kecamatan Candiroto
Desa Laki-laki
(jiwa)
Perempuan (jiwa)
Jumlah (jiwa)
Canggal 1,740 1,753 3,493
Ketengsari 2,239 2,277 4,516
Bantri 1,027 1,024 2,051
Ngabeyan 559 526 1,085
Krawitan 418 429 847
Muntung 1,211 1,263 2,474
Mento 1,080 1,159 2,239
Batursari 1,532 1,480 3,012
Lempuyang 1,403 1,480 2,883
Candiroto 1,207 1,203 2,410
Gunung Payung 704 663 1,367
15,800 15,850 15,900 15,950 16,000 16,050 16,100
Laki-laki Perempuan
Muneng 964 972 1,936
Plosogaden 941 930 1,871
Sidoharjo 878 898 1,776
Jumlah 15,903 16,057 31,960
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
Gambar 2.3
Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Sumber : Hasil Analisa Tim Konsultan Tahun 2012
2.2.2.2. Tingkat Kepadatan Penduduk
Kapadatan penduduk Kecamatan Candiroto sebesar 5,33 jiwa/ha, kepadatan tertinggi di Desa Bantri sebesar 21,82 jiwa/ha dan kepadatan
terendah di Desa Sidoharjo sebesar 1,34 jiwa/ha. Kepadatan tersebut diukur dari perbandingan antara jumlah penduduk Kecamatan dengan luas lahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.13
Tingkat Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Candiroto
Desa Jumlah
(jiwa)
Luas Wilayah (ha)
Tingkat Kepadatan Penduduk
(jiwa/ha)
Canggal 3,493 931 3.75
Ketengsari 4,516 718 6.29
Bantri 2,051 94 21.82
Ngabeyan 1,085 64 16.95
Krawitan 847 104 8.14
Muntung 2,474 225 11.00
Mento 2,239 308 7.27
Batursari 3,012 357 8.44
Lempuyang 2,883 373 7.73
Candiroto 2,410 238 10.13
Gunung Payung 1,367 232 5.89
Muneng 1,936 254 7.62
Plosogaden 1,871 775 2.41
Sidoharjo 1,776 1,321 1.34
Jumlah 31,960 5,994 5.33
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2.2.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Dilihat dari mata pencahariannya, 74,41% atau sebanyak 12.746 jiwa penduduk di Kecamatan Candiroto bermata pencaharian di bidang pertanian, baik itu sebagai petani maupun buruh tani. Selain pertanian, mata pencaharian penduduk yang lainnya dibidang industri (1,27% atau sebanyak 219 jiwa), bangunan (2,11% atau sebanyak 362 jiwa), perdagangan (9,94% atau sebanyak 1.703 jiwa), pengangkutan (2,15% atau
sebanyak 369 jiwa), jasa (8,68% atau sebanyak 1.488 jiwa) dan lainnya (1,41% atau sebanyak 242 jiwa).
2.2.2.4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Jumlah penduduk Kecamatan Candiroto menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.14
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kecamatan Candiroto
Desa
Tamat PT (jiwa)
Tamat DI/DII/DIII
(jiwa)
Tamat SLTA (jiwa)
Tamat SLTP (jiwa)
Tamat SD (jiwa)
Belum/Tidak Tamat SD
(jiwa)
Canggal 7 36 98 272 306 2,685
Ketengsari 25 16 249 246 2,340 1,501
Bantri 30 13 100 158 1,327 1,096
Ngabeyan 11 5 58 265 506 400
Krawitan 12 7 92 190 441 500
Muntung 55 34 224 474 625 888
Mento 39 21 184 292 1,320 609
Batursari 23 18 293 478 1,530 781
Lempuyang 78 40 391 357 893 1,394
Candiroto 67 31 290 588 715 1,078
Gunung Payung 6 8 96 291 659 946
Muneng 15 8 95 285 1,335 1,230
Plosogaden 32 11 198 272 754 1,088
Sidoharjo 6 8 130 313 992 1,011
Jumlah 406 256 2,498 4,481 13,743 15,207
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2.2.2.5. Jumlah Penduduk Menurut Agama
Lima agama yang dianut penduduk Kecamatan Candiroto adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu dan Budha. Jumlah dan
persebaran masing-masing ajaran agama tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.15
Jumlah Penduduk Menurut Agama Di Kecamatan Candiroto
Desa Islam
(jiwa)
Kristen Katholik (jiwa)
Kristen Protestan
(jiwa)
Hindu (jiwa)
Budha (jiwa)
Canggal 3,485 8
Ketengsari 4,483 83 75
Bantri 1,979 59 70 91
Ngabeyan 1,067 57 119
Krawitan 591 276
Muntung 2,394 33 44 2
Mento 1,954 90 195
Batursari 3,102 11
Lempuyang 2,814 56 54
Candiroto 1,434 292 513
Gunung Payung 529 640 163 32 135
Muneng 1,740 195
Plosogaden 1,847 44
Sidoharjo 1,632 52 206 40 30
Jumlah 29,051 1,633 1,451 204 377
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2.2.3. Sarana Dan Prasarana 2. 2.3.1. Prasarana Peribadatan
Prasarana peribadatan yang ada di Kecamatan Candiroto antara lain Masjid/Surau, Gereja (4 unit), dan Vihara (3 unit). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.16
Jumlah Dan Sebaran Prasarana Peribadatan Di Kecamatan Candiroto
Desa Masjid
(unit)
Surau (unit)
Gereja (unit)
Vihara (unit)
Canggal 5 5
Ketengsari 10 9
Bantri 4 2
Ngabeyan 2 3 2
Krawitan 3 1
Muntung 4 3 1
Mento 6 3
Batursari 8 4
Lempuyang 5 6
Candiroto 3 5 1
Gunung Payung 1 4 2 1
Muneng 4 5
Plosogaden 4 3
Sidoharjo 5 2
Jumlah 64 55 4 3
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2. 2.3.2. Prasarana Kesehatan
Prasarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Candiroto adalah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, dan Poskesdes. Puskesmas hanya ada 1 unit di Desa Candiroto, Puskesmas Pembantu ada 2 unit, terletak di Desa Bantir dan Muntung. Sedangkan untuk Posyandu tersebar merata di seluruh desa. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.17
Jumlah Dan Sebaran Prasarana Kesehatan Di Kecamatan Candiroto
Desa Puskesmas
(unit)
Puskesmas Pembantu (unit)
Posyandu (unit)
Poskesdes (unit)
Canggal 6 1
Ketengsari 9 1
Bantri 1 4
Ngabeyan 2 1
Krawitan 5 1
Muntung 1 5
Mento 8 1
Batursari 9
Lempuyang 6
Candiroto 1 5
Gunung Payung 3 1
Muneng 7 1
Plosogaden 5
Sidoharjo 7
Jumlah 1 2 81 7
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2. 2.3.3. Prasarana Telekomonikasi
Dilihat dari prasarana telekomunikasi, seluruh rumah tangga diKecamatan Candiroto belum terpasang jaringan telepon. Prasarana telekomunikasi yang ada hanya wartel, kantor pos, TV, dan radio. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.18
Jumlah Dan Sebaran Prasarana Telekomunikasi Di Kecamatan Candiroto
Desa Kantor Pos (unit)
Wartel (unit)
TV (unit)
Radio (unit) Canggal
Ketengsari 745 705
Bantri 364
Ngabeyan 2 231 187
Krawitan 1 161 95
Desa Kantor Pos (unit)
Wartel (unit)
TV (unit)
Radio (unit)
Muntung 3 459 251
Mento 399
Batursari 1 451 263
Lempuyang 1 493 432
Candiroto 2 542 119
Gunung Payung 1 215 300
Muneng 200
Plosogaden 391
Sidoharjo 386
Jumlah 2 9 5,037 2,352
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2. 2.3.4. Prasarana Perdagangan
Prasarana perdagangan yang ada di Kecamatan Candiroto antara lain pasar, warung/took/kios, dan rumah makan. Pasar hanya ada 1 unit terletak di Desa Candiroto. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.19
Jumlah Dan Sebaran Prasarana Perdagangan Di Kecamatan Candiroto
Desa Pasar
(unit)
Warung/Toko/Kios (unit)
Rumah Makan (unit)
Canggal 25
Ketengsari 21 2
Bantri 41
Ngabeyan 14 3
Krawitan 9
Muntung 7 1
Mento 32 1
Batursari 42
Lempuyang 15 2
Candiroto 1 75
Gunung Payung 13 10
Muneng 13
Plosogaden 14
Sidoharjo 16
Jumlah 1 337 19
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2. 2.3.5. Prasarana Keuangan
Prasarana keuangan yang ada di Kecamatan Candiroto hanya koperasi, Bank, dan BMT. Jumlah masing-masing prasarana tersebut hanya 1 unit terdapat di Desa Candiroto.
2. 2.3.1. Sarana Transportasi
Sarana transportasi yang dapat dijumpai di Kecamatan Candiroto antara lain bus, mini bus, micro bus, station, truk, dan pick up. Secara rinci jumlah dan persebarannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.20
Jumlah Dan Sebaran Sarana Transportasi Di Kecamatan Candiroto
Desa Bus
(unit)
Mini Bus (unit)
Mikro Bus (unit)
Station (unit)
Truk (unit)
Pick Up (unit) Canggal
Ketengsari 21 2 22
Bantri 14 1 7
Ngabeyan 1 6
Krawitan 1
Muntung 7 22 2 7
Mento
Batursari 1 5 9
Lempuyang 2 13 4 9
Candiroto 5 7 7 15 18
Gunung Payung 19
Muneng 4
Plosogaden 10
Sidoharjo 2
Jumlah 6 9 35 64 33 96
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2.2.4. Potensi Industri
Industri yang ada di Kecamatan Candiroto adalah industri kecil dan industri rumah tangga. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.21
Jumlah Dan Sebaran Sarana Transportasi Di Kecamatan Candiroto
Desa Industri Kecil Industri Rumah Tangga Canggal
Ketengsari
Bantri 20 Ngabeyan
Krawitan 2
Muntung 2 3
Mento 8
Batursari 2
Lempuyang
Candiroto 3 8
Gunung Payung 1
Muneng
Plosogaden 40
Desa Industri Kecil Industri Rumah Tangga
Sidoharjo 11
Jumlah 56 44
Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011
2.3. DESA MUNTUNG 2.3.1. Kondisi Geografis Desa Muntung, dibatasi oleh :
Sebelah Utara : Desa Batursari
Sebelah Selatan : Desa mangunsari
Sebelah Timur : Desa Mento
Sebelah Barat : Desa Krawitan
Luas Desa Muntung 225 ha terbagi menjadi 4 fungsi penggunaan lahan:
Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.22
Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan
Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha)
Tanah Sawah 144
1180 1190 1200 1210 1220 1230 1240 1250 1260 1270
Laki-laki Perempuan
Tanah Tegal & Kebun 50
Tanah Pekarangan 20
Tanah lain-lain 11
Jumlah 225
Sumber : Monografi Desa
2.3.2. Kondisi Kependudukan
2.3.2.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk
Jumlah penduduk di Desa Muntung sebanyak 2.474 jiwa, 1.211 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1.263 jiwa berjenis kelamin perempuan.
Gambar 2.4
Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Analisa Tim Konsultan Tahun 2012
2.3.2.2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Sebagian besar penduduk Desa Muntung bermata pencaharian dibidang lain-lain. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.23
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Muntung
Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)
Petani sendiri 248
Petani buruh 230
Buruh industry 85
Buruh bangunan 145
Pedagang 45
PNS 46
TNI 2
Pensiunan 44
Lain-lain 1.911
Jumlah 2.756
Sumber : Monografi Desa
2.3.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Jumlah penduduk di Desa Muntung menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.24
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Muntung
Penduduk Menurut Pendidikan
Jumlah (jiwa)
Tidak tamat SD 888
Tamat SD 625
Tamat SLTP 474
Tamat SLTA 224
Tamat Di/DII/DIII 34
Tamat PT 55
Jumlah 2.300
Sumber : Monografi Desa
2.3.3. Kondisi Sarana Dan Prasarana 2.3.3.1. Prasarana Pendidikan
Prasarana pendidikan yang tersedia di Desa Muntung antara lain : 1. Gedung play group : 1 buah
2. Gedung TK : 2 buah 3. Gedung SD/MI : 2 buah 4. Gedung SLTP/MTs : 2 buah 5. Gedung SLTA : 2 buah 6. Gedung Pon Pes : 2 buah
Gambar 2.5
Kondisi Eksisting Prasarana Pendidikan Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
2.3.3.2. Prasarana Peribadatan
Prasarana Peribadatan yang ada di Desa Muntung antara lain Masjid, sebanyak 4 unit, Mushola sebanyak 3 unit, dan Gereja sebanyak 1 unit.
Gambar 2.6
Kondisi Eksisting Prasarana Peribadatan Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
2.3.3.3. Sarana Dan Prasarana Kesehatan
Prasarana Kesehatan yang ada di Desa Muntung dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.25
Jumlah Sarana Dan Prasarana Kesehatan Di Desa Muntung
Jenis PSD Kesehatan Satuan Jumlah
Puskesmas Pembantu Unit 1
Posyandu Unit 5
Mantri Kesehatan Org 1
Bidan Desa Org 2
Dukun Bayi Org 1
Dukun Sunat Org 1
Sumber : Monografi Desa
2.3.3.4. Prasarana Air Bersih
Air merupakan kebutuhan pokok masyarakat Desa Muntung. Kebutuhan masyarakat akan air bersih dipenuhi oleh PDAM, sumur gali dan mata air.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.26
Jumlah Prasarana Air Bersih Di Desa Muntung
Jenis Prasarana Air Bersih Jumlah (unit)
Pengguna PDAM 37
Pengguna sumur gali 257
Penggunna mata air 4
Sumber : Monografi Desa
2.3.3.5. Prasarana Transportasi
Jalan di Desa Muntung menggunakan konstruksi paving dan aspal, dengan kondisi baik dan rusak. Sebagai gambarannya salah satu ruas jalan lingkungan yang ada di Desa Muntung dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.7
Kondisi Eksisting Kondisi Jalan Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
2.3.3.6. Prasarana Perdagangan
Pasar merupakan salah satu prasarana perdagangan yang dapat dijumpai di Desa Muntung.
Gambar 2.8
Kondisi Eksisting Pasar Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
2.4. POTENSI DAN PERMASALAHAN 2.4.1. Desa DPP-KTP2D Muntung
Potensi yang ada di Desa Muntung antara lain : 1. Tahu Kupat
Salah satu makanan khas desa adalah tahu kupat, yaitu tahu kupat, yaitu makanan terdiri dari irisan kupat dan tahu yang digoreng terlebih dulu dan diiris-iris, bagian atasnya dibubuhi irisan kol, selanjutnya diberi saos yang terbuat dari gula merah sere dan salam yang digodog terlebih dulu.
2. Wisata Alam Goa TNI
Goa ini merupakan peninggalan TNI yang pada waktu itu digunakan sebagai tempat persembunyian dari serangan tentara belanda. Goa ini berbentuk huruf TNI
3. Pertanian
Tanaman pertanian yang dapat dijumpai di Desa Muntung antara lain Padi, Jagung dan Ketela Pohon
Gambar 2.9
Potensi Pertanian Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
Permasalahan utama dalam peningkatan potensi pertanian adalah pada saat musim kemarau masyarakat kesulitan mendapatkan air untuk pengairan sawah, hanya wilayah yang dekat dengan irigasi yang dapat mengairi sawah.
4. Perkebunan
Tanaman perkebunan yang dikembangkan di Desa Muntung antara lain
a. Sayur-sayuran b. Buah-buahan c. Kopi
d. Cengkeh e. Kelapa f. Aren g. Kakao h. Jahe i. Kapulaga j. Kemukus k. Kunyit l. Tembakau m. Panili
Gambar 2.10
Potensi Perkebunan Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
Potensi perkebunan yang menjadi andalan adalah tembakau dan cabe
5. Industri, sifatnya rumah tangga dan industri kecil, berproduksi bila ada pesanan, seperti sablon, konveksi, pembuatan speaker aktif, dan anyaman. Untuk tenaga kerjanya justru masyarakat diluar Desa Muntung. Kondisi tersebut dapat menjadikan Desa Muntung sebagai desa pusat pengembangan dengan didukung oleh desa-desa disekitarnya sebagai desa hinterland. Sebagai contohnya : industri konveksi, 12 orang pekerja berasal dari luar Desa Muntung.
Gambar 2.11
Potensi Industri Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
6. Peternakan
Peternakan yang dikembangkan di desa tersebut berupa sapi, kerbau, kuda, kambing/domba, kelinci, ayam buras, ayam ras, itik, entok, burung puyuh dan angsa.
Usaha peternakan menjanjikan keuntungan yang lumayan besar, apabila dikelola dengan baik, selain dagingnya yang dapat dijual, kotoran dan air seninya dapat digunakan sebagai pupuk kandang.
Untuk memasarkan potensi peternakan ayam misalnya, para pedagang masih memanfaatkan pasar ayam yang terdapat dipinggir jalan, sejak pukul 07.00 – 10.00 pagi. Pada jam-jam tersebut, sepanjang jalan terlihat macet dan semrawut (tidak teratatur)
7. Perikanan
Potensi perikanan utamanya ikan lele dengan kegiatan pembibitan dan penjualan untuk konsumsi. Untuk pembibitan lele sendiri terdiri dari 3 kolam dengan jumlah produksi 600kg/bulan.
Gambar 2.12
Potensi Perikanan Lele Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
Yang menjadi permasalahan utama dalam pengembangan potensi tersebut adalah :
1. Belum tersedianya pasar yang dapat menampung dan memasarkan hasil potensi unggulan desa seperti pertanian, perkebunan, industri kecil atau rumah tangga, peternakan, dan perikanan. Pasar yang ada di Desa Muntung hanya berupa pasar sayur dipinggir jalan yang buka sampai jam 08.00 pagi. Padahal di Desa Muntung sendiri sudah ada bangunan pasar, los pasar banyak yang terbengkalai, para pedagang lebih senang berjualan di pinggir jalan, mereka lebih beranggapan kalau barang dagangannya dipasarkan dipinggir jalan lebih cepat lakunya. Pedagang yang berjualan di pasar tersebut sebagian besar dari penduduk desa lain disekitarnya. Dengan demikian, pasar tersebut dapat dijadikan magnet yang dapat menarik aktivitas penduduk.
Gambar 2.13
Kondisi Pasar Desa Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
2. Perlu adanya upaya perbaikan dan pembangunan jalan yang menghubungkan antar dukuh dan desa yang mendukung pengembangan potensi ekonomi desa. Kondisi jalan yang ada di Desa Muntung berupa :
a. Jalan makadam
b. Jalan aspal dengan kondisi rusak dan berlubang sehingga membahayakan pemakai jalan, dan pada musim hujan terjadi genangan pada titik-titik jalan yang berlubang
c. Jalan tanah, khususnya pada jalan-jalan usaha tani
Gambar 2.14
Kondisi Jalan Di Desa Muntung
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
3. Pembangunan senderan jalan
Pada umumnya pembangunan jalan di Desa Muntung tidak dilengkapi dengan pembuatan talud atau senderan dan saluran drainase pada sisi kanan-kiri jalan, sehingga rawan longsor, tanah longsoran tersebut jatuh ke lahan pertanian dan perkebunan sekitar jalan.
4. Kurangnya ketrampilan dalam pengolahan pupuk organic, sehingga para petani harus membeli pupuk dengan harga tinggi
3.4.2. Desa Hinterland
Beberapa desa yang menjadi hinterland DPP-KTP2D adalah : 1. Desa Mento
Potensi Desa Mento adalah :
a. Pertanian tanaman pangan.
Tanaman pangan yang dapat dikembangkan di desa ini adalah Padi, Jagung dan Ketela Pohon.
b. Tanaman sayuran yang dikembangkan berupa Kacang Panjang, Bawang Putih, Kentang, Kobis, Cabe, Sawi dan Kacang Merah.
c. Buah-buahan yang dikembangkan adalah Durian, Rambutan, Pisang dan Jambu Biji
d. Tanaman perkebunan yang dikembangkan berupa Kopi, Cengkeh, Kelapa, Aren, Kakao, Jahe, Kapulaga, Kemukus, Kunyit, Tembakau dan Panili.
Selain terkenal sebagai penghasil tembakau, Kabupaten Temanggun Khususnya Desa Mento Kecamatan Candiroto terkenal sebagai produsen kopi espresso robusta. Para petani kopi telah bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Akur Desa Mento. Kopi robusta dipetik pada bulan Maret dan Oktober.
Pengolahan kopi ini masih secara sederhana. Setelah dipetik buah kopi kemudian dijemur lalu digiling hingga menghasilkan biji-biji kopi kering atawa kopi OC. Kemudian biji kopi yang sudah kering disangrai dan digiling hingga menjadi bubuk kopi yang siap seduh.
Selain diwarung-warung, olahan kopi juga dapat ditemui di Trading House yang terletak di Jalan Raya Kledung – Wonosobo, tepatnya di pasar Desa Muntung, sambil menikmati keindahan lereng Sindoro dan Sumbing.
Selain menyediakan minuman kopi espresso robusta dan kopi klasik, disediakan pula produk-produk makanan, yang bahannya diambil dan dioleh dari bumi Temanggung, seperti ceriping pisang, tempe kripik dan lain-lain.
Gambar 2.15
Potensi Desa Hinterland – Desa Mento
Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012
Selama ini pemasaran komoditi kopi masih terbatas pada pasar tradisional yang meliputi peda gang kecil dan menengah lokal, sedangkan untuk pemasaran ditingkat eksportir masih relative kecil. Oleh karena itu perlu dikembangkan pola kerjasama pemasaran yang lebih variatif. Prospek kerjasama pemasaran kopi yang lebih variatif yaitu kerjasama kemitraan yang saling
menguntungkan antar produsen, konsumen dan pelaku bisnis dibidang perkopian. Untuk peningkatannya perlu didukung oleh :
Standar mutu dan kompetensi
Optimalisasi kapasitas produksi
Akses pemasaran dan jaringan kerjasama
Ketersediaan bahan baku
Peningkatan SDM
e. Ternak yang dikembangkan di desa tersebut berupa Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing/domba, Kelinci, Ayam buras, Ayam Ras, Itik, Entok, Burung Puyuh dan Angsa.
f. Rencana program pembangunan yang diusulkan untuk pengembangan potensi desa adalah :
Betonisasi jalan Ds. Mento – Ds. Muneng sepanjang 2.300 x 2,5 m
Jalan tersebut menghubungkan Desa Mento dengan Desa Muntung. Potensi yang ada disepanjang jalan tersebut adalah perkebunan kopi
Pembangunan jalan usaha tani sepanjang 600 x 2 m
Pelatihan pembuatan pupuk organik
Pengembangan koperasi tani
Pembinaan kelompok-kelompok tani holtikultura (Gapktan), peternakan dan perikanan