• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa. menjadi 20 kecamatan, 289 desa, dusun, RT, dan RW.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa. menjadi 20 kecamatan, 289 desa, dusun, RT, dan RW."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. KABUPATEN TEMANGGUNG 2.1.1. Kondisi Geografis

Kabupaten Temanggung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah, terletak di antara 110023– 110046’30” bujur timur dan 7014– 7032’35” lintang selatan. Luas Kabupaten Temanggung 87.065 ha, terbagi menjadi 20 kecamatan, 289 desa, 1.468 dusun, 5.520 RT, dan 1.510 RW.

Secara administrasi dibatasi oleh :

 Sebelah Utara : Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang

 Sebelah Selatan : Kabupaten Magelang

 Sebelah Barat : Kabupaten Wonosobo

 Sebelah Timur : Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang

(2)

Gambar 2.1

Peta Kabupaten Temanggung

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

Terbagi menjadi 2 fungsi lahan, yaitu sebagai lahan sawah seluas 20.634 ha dan lahan bukan sawah seluas 66.431 ha. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1

Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Lahan Sawah Bukan Jumlah

(3)

(ha) Lahan Sawah (ha)

(ha)

Parakan 1,223 1,000 2,223

Kledung 247 2,974 3,221

Bansari 619 1,635 2,254

Bulu 1,364 2,940 4,304

Temanggung 1,890 1,449 3,339

Tlogomulyo 385 2,099 2,484

Tembarak 752 1,932 2,684

Selopampang 790 939 1,729

Kranggan 1,425 4,336 5,761

Pringsurat 639 5,088 5,727

Kaloran 1,436 4,956 6,392

Kandangan 1,516 6,321 7,837

Kedu 2,190 1,306 3,496

Ngadirejo 1,505 3,826 5,331

Jumo 1,278 1,654 2,932

Gemawang 643 6,068 6,711

Candiroto 1,195 4,799 5,994

Bejen 678 6,206 6,884

Tretep 57 3,308 3,365

Wonoboyo 802 3,596 4,398

Jumlah 20,634 66,431 87,065

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.2. Kondisi Kependudukan

2.1.2.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Temanggung sebanyak 729.989 jiwa, terbagi menjadi 2 jenis kelamin, yaitu laki-laki sebanyak 366.485 jiwa dan perempuan sebanyak 363.504 jiwa. Selama 5 tahun terakhir jumlah tersebut mengalami peningkatan, sebesar 3,71%.

Secara rinci jumlah dan persebaran penduduk Kabupaten Temanggung dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

(4)

(jiwa) (jiwa) (jiwa)

Parakan 24,947 24,955 49,902

Kledung 13,324 12,986 26,310

Bansari 11,526 11,170 22,696

Bulu 22,418 21,603 44,021

Temanggung 39,442 40,470 79,912

Tlogomulyo 10,573 10,451 21,024

Tembarak 14,285 14,025 28,310

Selopampang 9,132 9,122 18,254

Kranggan 21,618 21,748 43,366

Pringsurat 23,224 22,886 46,110

Kaloran 21,622 21,772 43,394

Kandangan 23,724 23,233 46,957

Kedu 26,434 26,026 52,460

Ngadirejo 27,174 26,746 53,920

Jumo 13,926 14,010 27,936

Gemawang 15,005 14,696 29,701

Candiroto 15,903 16,057 31,960

Bejen 10,192 9,972 20,164

Tretep 9,910 9,620 19,530

Wonoboyo 12,106 11,956 24,062

Jumlah 366,485 363,504 729,989

Tahun 2009 360,112 361,975 722,087

Tahun 2008 357,299 358,996 716,295

Tahun 2007 353,371 355,972 709,343

Tahun 2006 350,055 353,291 703,346

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.2.2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk Kabupaten Temanggung sebesar 8,38 jiwa/ha.

Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.3

Tingkat Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

Jumlah Penduduk

(jiwa)

Luas Wilayah

(ha)

Tingkat Kepadatan Penduduk

(jiwa/ha)

Parakan 49,902 2,223 22.45

Kledung 26,310 3,221 8.17

Bansari 22,696 2,254 10.07

(5)

Bulu 44,021 4,304 10.23

Temanggung 79,912 3,339 23.93

Tlogomulyo 21,024 2,484 8.46

Tembarak 28,310 2,684 10.55

Selopampang 18,254 1,729 10.56

Kranggan 43,366 5,761 7.53

Pringsurat 46,110 5,727 8.05

Kaloran 43,394 6,392 6.79

Kandangan 46,957 7,837 5.99

Kedu 52,460 3,496 15.01

Ngadirejo 53,920 5,331 10.11

Jumo 27,936 2,932 9.53

Gemawang 29,701 6,711 4.43

Candiroto 31,960 5,994 5.33

Bejen 20,164 6,884 2.93

Tretep 19,530 3,365 5.80

Wonoboyo 24,062 4,398 5.47

Jumlah 729,989 87.065 8.38

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kepadatan tertinggi di Kecamatan Temanggung sebesar 23,93 jiwa/ha, dan kepadatan terendah di Desa Bejen sebesar 2,93 jiwa/ha.

2.1.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Kabupaten Temanggung antara lain di bidang pertanian, industri, bangunan, perdagangan, pengangkutan, jasa, dan lain-lain. Dari ke 7 bidang tersebut yang paling banyak dibidang pertanian, baik itu sebagai petani maupun buruh tani. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

(6)

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Pertanian (jiwa)

Industri (jiwa)

Bangunan (jiwa)

Perdagangan (jiwa)

Pengangkutan (jiwa)

Jasa (jiwa)

Lain-lain (jiwa)

Parakan 8,068 2,535 722 6,343 1,026 4,320 1,019

Kledung 11,543 1,074 469 2,832 428 1,895 802

Bansari 11,482 976 444 2,606 343 2,514 253

Bulu 19,394 382 872 2,283 598 1,915 352

Temanggung 9,085 3,628 1,589 7,310 1,740 9,818 1,682

Tlogomulyo 10,339 1,463 369 833 327 859 154

Tembarak 11,295 222 456 1,422 237 1,268 235

Selopampang 7,955 167 221 1,057 227 687 134

Kranggan 13,584 3,366 1,107 3,375 782 2,823 377

Pringsurat 15,953 4,181 824 4,062 754 2,176 428

Kaloran 16,231 2,309 615 2,336 508 1,746 346

Kandangan 16,874 1,118 707 2,697 696 2,014 420

Kedu 15,049 6,208 2,126 3,698 879 2,933 509

Ngadirejo 18,332 1,565 1,072 4,800 1,155 3,053 405

Jumo 13,344 762 495 1,684 369 1,564 255

Gemawang 12,056 793 565 1,675 273 1,096 263

Candiroto 12,746 219 362 1,703 369 1,488 242

Bejen 7,795 149 175 830 219 923 177

Tretep 10,913 97 279 479 45 297 139

Wonoboyo 12,677 199 333 866 146 710 154

Jumlah 254,715 31,445 14,357 53,492 11 178 44 311 8 388 Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.2.4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pembangunan, karena dengan pendidikan masyarakat akan semakin cerdas yang selanjutnya akan membentuk sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Secara umum tingkat pendidikan dapat dipakai untuk menggambarkan tingkat kualitas manusia di daerah yang bersangkutan.

(7)

Sebanyak 43,50% atau 289.789 jiwa penduduk Kabupaten Temanggung telah tamat SD. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.5

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

Tamat DIV/Sarjana

(jiwa)

Tamat DI/DII/DIII

(jiwa)

Tamat SLTA (jiwa)

Tamat SLTP (jiwa)

Tamat SD (jiwa)

Tidak/Belum Tamat SD

(jiwa)

Parakan 1,166 534 6,121 8,447 16,800 10,824

Kledung 345 121 2,106 3,625 11,090 7,985

Bansari 178 112 1,710 3,368 9,848 5,919

Bulu 685 307 3,105 6,228 18,937 10,712

Temanggung 5,898 2,514 17,148 13,461 21,250 14,255

Tlogomulyo 515 188 2,115 2,963 9,663 5,039

Tembarak 202 138 2,372 4,412 11,328 6,935

Selopampang 135 92 1,526 2,921 8,300 3,447

Kranggan 1,020 384 5,751 8,624 15,564 8,372

Pringsurat 625 206 4,700 8,336 19,486 8,901

Kaloran 376 187 3,628 7,488 18,714 9,394

Kandangan 553 294 2,931 6,336 17,260 1,422

Kedu 1,212 421 5,328 8,818 21,902 10,366

Ngadirejo 1,220 522 4,798 9,062 21,644 12,495

Jumo 218 116 1,838 4,211 12,301 6,788

Gemawang 112 104 1,133 3,885 13,114 8,610

Candiroto 406 256 2,498 4,481 13,743 7,833

Bejen 248 162 1,164 3,438 8,794 4,730

Tretep 78 52 409 3,012 9,278 4,960

Wonoboyo 112 60 956 3,209 10,773 6,848

Jumlah 15,304 6,770 71,337 116,325 289,789 166,092

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

(8)

2.1.2.5. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Moyoritas penduduk Kabupaten Temanggung beragama Islam, sebanyak 654.705 jiwa atau 93,52%. Selain agama Islam, agama yang lainnya adalah Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu, dan Budha. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.6

Jumlah Penduduk Menurut Agama Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan Islam (jiwa)

Kristen Protestan

(jiwa)

Kristen Katholik

(jiwa)

Hindu (jiwa)

Budha (jiwa)

Parakan 48,088 1,127 1,743 45 497

Kledung 26,600 116 137 0

Bansari 22,772 69 200 326

Bulu 43,170 653 337 2 202

Temanggung 66,419 8,266 4,654 84 169

Tlogomulyo 21,728 103 288 294

Tembarak 29,355 15 9 1

Selopampang 18,449 86 197

Kranggan 43,024 1,629 554 3

Kecamatan Islam (jiwa)

Kristen Protestan

(jiwa)

Kristen Katholik

(jiwa)

Hindu (jiwa)

Budha (jiwa)

Pringsurat 45,603 767 437 376

Kaloran 36,583 901 561 7,793

Kandangan 45,023 1,715 1,157

Kedu 51,661 566 471 9

Ngadirejo 51,648 578 599 31 63

Jumo 26,001 609 467 1,378

Gemawang 29,344 145 202 153

Candiroto 29,051 1,633 1,451 204 377

Bejen 20,186 141 60 12 280

Tretep 20,300 246 455 5

Wonoboyo 24,549 143 156 86

Jumlah 654,705 19,117 13,524 381 11,918

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

(9)

2.1.3. Kondisi Sarana Dan Prasarana 2.1.3.1. Prasarana Pendidikan

Sarana pendidikan di Kabupaten Temanggung terdiri dari beberapa jenis sekolah dengan beberapa jenjang pendidikan. Berdasarkan data Kabupaten Temanggung dalam angka jumlah fasilitas pendidikan yang ada sebanyak 938 unit, terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.7

Jumlah Dan Persebaran Prasarana Pendidikan Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

MI MTs MA

PT (unit) Negeri

(unit)

Swasta (unit)

Negeri (unit)

Swasta (unit)

Negeri (unit)

Swasta (unit)

Parakan 1 9 1 1 160 1

Kledung - - - -

Bansari 2 - - -

Bulu 8 1 17 1

Temanggung 1 2 1 1 1 1

Tlogomulyo 2 - - -

Tembarak 8 3 39 2

Selopampang 3 1 49 -

Kranggan 5 4 66 1

Pringsurat 15 2 32 2

Kaloran 11 3 18 -

Kandangan 18 3 72 1

Kedu 12 1 1 82 1

Ngadirejo 6 2 15 -

Jumo 6 1 56 -

Gemawang 5 1 35 -

Candiroto 9 2 14 1

Bejen 5 1 12 -

Kecamatan

MI MTs MA

PT (unit) Negeri

(unit)

Swasta (unit)

Negeri (unit)

Swasta (unit)

Negeri (unit)

Swasta (unit)

Tretep 4 2 51 -

Wonoboyo 5 1 37 -

Jumlah 2 135 2 30 756 12 1

(10)

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.3.2. Prasarana Peribadatan

Prasarana pendiidkan yang ada di Kabupaten Temanggung antara lain Langgar/Mushola, Masjid, Gereja Protestan, Gereja Khatolik, Kapel, dan Vihara. Dari ke 6 prasarana tersebut, yang paling banyak dijumpai di Kabupaten Temanggung adalah Langgar/Mushola dan Masjid. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.8

Prasarana Peribadatan Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

Langgar/

Mushola (unit)

Masjid (unit)

Gereja Protestan

(unit)

Gereja Katholik

(unit)

Kapel (unit)

Vihara (unit)

Cetia (unit) Parakan 97 56 10 1 1 3 1

Kledung 38 25

Bansari 26 38 2

Bulu 57 80 3 2

Temanggung 167 102 20 1 2

Tlogomulyo 24 40 1 1

Tembarak 73 57

Selopampang 53 36

Kranggan 96 113 5 1

Pringsurat 164 83 3 1 3

Kaloran 107 97 17 1 41 6

Kandangan 128 105 8 1 3

Kedu 79 102 1 1

Ngadirejo 83 45 4 2 1

Jumo 47 51 3 9 1

Gemawang 62 52 4 1

Candiroto 55 64 4 3 3 2

Bejen 47 42 3 1

Tretep 80 37 2

Wonoboyo 67 52 1

Jumlah 1,550 1,277 79 4 15 71 15

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

(11)

2.1.3.3. Prasarana Transportasi

Dilihat dari jenis permukaannya, jalan di Kabupaten Temanggung berupa jalan aspal, makadam, dan tanah, dengan kondisi jalan baik, sedang, dan rusak. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.9

Panjang Jalan Menurut Keadaan Dan Status Jalan Di Kabupaten Temanggung

Keadaan Jalan

Status Jalan Jalan

Negara (km)

Jalan Propinsi

(km)

Jalan Kabupaten

(km) I. Jenis Permukaan

a. Diaspal 20,73 9,04 499,37

b. Makadam 101,56

c. Tanah 4,11

Jumlah 20,73 9,04 605,04

II. Jenis Permukaan

a. Baik 17,97 8,54 399,39

b. Sedang 2,76 0,5 83,21

c. Rusak 122,45

d. Rusak Berat /Makadam

Jumlah 20,73 9,04 605,04

III.Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas II c. Kelas III

d. Kelas IIIA 20,73

e. Kelas IIIB 9,04

f. Kelas IIIC g. Kelas IIIB2

Jumlah 20,73 9,04

(12)

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.1.3.4. Prasarana Telekomunikasi

Dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, yang sudah terpasang jaringan telepon antara lain kecamatan Parakan, Bulu, Temanggung, Tlogomulyo, Tembarak, Selopampang, Kranggan, Pringsurat, Kandangan, Kedu, Ngadirejo, dan Jumo. Banyaknya rumah tangga yang sudah terpasang jaringan telepon dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.10

Prasarana Telekomunikasi Di Kabupaten Temanggung

Kecamatan

Rumah Tangga

Wartel Jumlah RT Terpasang Belum

Terpasang

Parakan 12,899 1,946 10,953

Kledung 6,450 6,450 6

Bansari 5,800 5,800

Bulu 11,199 89 11,110

Temanggung 21,002 3,241 17,761 9

Tlogomulyo 5,098 48 5,050

Tembarak 7,079 61 7,018

Selopampang 4,645 25 4,620

Kranggan 11,610 249 11,361

Pringsurat 12,466 23 12,443

Kaloran 11,612 11,612

Kandangan 12,360 64 12,296

Kedu 13,460 237 13,223

Ngadirejo 13,920 333 13,587 1

Jumo 7,670 87 7,583

(13)

Gemawang 7,524 7,524

Candiroto 8,649 8,649

Bejen 5,582 5,582

Tretep 4,835 4,835

Wonoboyo 6,253 6,253

Jumlah 190,113 6,403 183,710 16

Sumber : Kabupaten Temanggung Dalam Angka Tahun 2011

2.2. KECAMATAN CANDIROTO 2.2.1. Kondisi Geografis

Kecamatan Candiroto merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Temanggung, yang secara administrasi dibatasi oleh :

 Sebelah Utara : Kecamatan Bejen

 Sebelah Selatan : Kecamatan Jumo dan Kecamatan Ngadirejo

 Sebelah Barat : Kecamatan Wonoboyo

 Sebelah Timur : Kecamatan Gemawang

(14)

Gambar 2.2

Peta Kecamatan Candiroto

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

Luas Kecamatan Candiroto 5.994 ha, yang terbagi menjadi 14 desa, 73 dusun, 69 RW, dan 262 RT. Untuk penggunaan lahannya di bagi menjadi 2, yaitu sebagai lahan sawah seluas 1.195 ha dan lahan bukan sawah seluas 4.799 ha.

Tabel 2.11

Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan

Desa Lahan Sawah

(ha)

Bukan Lahan Sawah (ha)

Luas (ha)

Canggal 14 917 931

Ketengsari 170 548 718

(15)

Bantri 77 17 94

Ngabeyan 55 9 64

Krawitan 80 24 104

Muntung 144 81 225

Mento 113 195 308

Desa Lahan Sawah

(ha)

Bukan Lahan Sawah (ha)

Luas (ha)

Batursari 100 257 357

Lempuyang 123 250 373

Candiroto 70 168 238

Gunung Payung 48 184 232

Muneng 68 186 254

Plosogaden 90 685 775

Sidoharjo 43 1,278 1,321

Jumlah 1,195 4,799 5,994

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.2. Kondisi Kependudukan

2.2.2.1. Jumlah Dan Sebaran Penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Candiroto sebanyak 31.960 jiwa, 15.903 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 16.057 jiwa berjenis kelamin perempuan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.12

Jumlah Dan Persebaran Penduduk Di Kecamatan Candiroto

Desa Laki-laki

(jiwa)

Perempuan (jiwa)

Jumlah (jiwa)

Canggal 1,740 1,753 3,493

Ketengsari 2,239 2,277 4,516

Bantri 1,027 1,024 2,051

Ngabeyan 559 526 1,085

Krawitan 418 429 847

Muntung 1,211 1,263 2,474

Mento 1,080 1,159 2,239

Batursari 1,532 1,480 3,012

Lempuyang 1,403 1,480 2,883

Candiroto 1,207 1,203 2,410

Gunung Payung 704 663 1,367

(16)

15,800 15,850 15,900 15,950 16,000 16,050 16,100

Laki-laki Perempuan

Muneng 964 972 1,936

Plosogaden 941 930 1,871

Sidoharjo 878 898 1,776

Jumlah 15,903 16,057 31,960

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

Gambar 2.3

Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Sumber : Hasil Analisa Tim Konsultan Tahun 2012

2.2.2.2. Tingkat Kepadatan Penduduk

Kapadatan penduduk Kecamatan Candiroto sebesar 5,33 jiwa/ha, kepadatan tertinggi di Desa Bantri sebesar 21,82 jiwa/ha dan kepadatan

(17)

terendah di Desa Sidoharjo sebesar 1,34 jiwa/ha. Kepadatan tersebut diukur dari perbandingan antara jumlah penduduk Kecamatan dengan luas lahan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.13

Tingkat Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Candiroto

Desa Jumlah

(jiwa)

Luas Wilayah (ha)

Tingkat Kepadatan Penduduk

(jiwa/ha)

Canggal 3,493 931 3.75

Ketengsari 4,516 718 6.29

Bantri 2,051 94 21.82

Ngabeyan 1,085 64 16.95

Krawitan 847 104 8.14

Muntung 2,474 225 11.00

Mento 2,239 308 7.27

Batursari 3,012 357 8.44

Lempuyang 2,883 373 7.73

Candiroto 2,410 238 10.13

Gunung Payung 1,367 232 5.89

Muneng 1,936 254 7.62

Plosogaden 1,871 775 2.41

Sidoharjo 1,776 1,321 1.34

Jumlah 31,960 5,994 5.33

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Dilihat dari mata pencahariannya, 74,41% atau sebanyak 12.746 jiwa penduduk di Kecamatan Candiroto bermata pencaharian di bidang pertanian, baik itu sebagai petani maupun buruh tani. Selain pertanian, mata pencaharian penduduk yang lainnya dibidang industri (1,27% atau sebanyak 219 jiwa), bangunan (2,11% atau sebanyak 362 jiwa), perdagangan (9,94% atau sebanyak 1.703 jiwa), pengangkutan (2,15% atau

(18)

sebanyak 369 jiwa), jasa (8,68% atau sebanyak 1.488 jiwa) dan lainnya (1,41% atau sebanyak 242 jiwa).

2.2.2.4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk Kecamatan Candiroto menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.14

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kecamatan Candiroto

Desa

Tamat PT (jiwa)

Tamat DI/DII/DIII

(jiwa)

Tamat SLTA (jiwa)

Tamat SLTP (jiwa)

Tamat SD (jiwa)

Belum/Tidak Tamat SD

(jiwa)

Canggal 7 36 98 272 306 2,685

Ketengsari 25 16 249 246 2,340 1,501

Bantri 30 13 100 158 1,327 1,096

Ngabeyan 11 5 58 265 506 400

Krawitan 12 7 92 190 441 500

Muntung 55 34 224 474 625 888

Mento 39 21 184 292 1,320 609

Batursari 23 18 293 478 1,530 781

Lempuyang 78 40 391 357 893 1,394

Candiroto 67 31 290 588 715 1,078

Gunung Payung 6 8 96 291 659 946

Muneng 15 8 95 285 1,335 1,230

Plosogaden 32 11 198 272 754 1,088

Sidoharjo 6 8 130 313 992 1,011

Jumlah 406 256 2,498 4,481 13,743 15,207

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.2.5. Jumlah Penduduk Menurut Agama

Lima agama yang dianut penduduk Kecamatan Candiroto adalah Islam, Kristen Protestan, Kristen Katholik, Hindu dan Budha. Jumlah dan

(19)

persebaran masing-masing ajaran agama tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.15

Jumlah Penduduk Menurut Agama Di Kecamatan Candiroto

Desa Islam

(jiwa)

Kristen Katholik (jiwa)

Kristen Protestan

(jiwa)

Hindu (jiwa)

Budha (jiwa)

Canggal 3,485 8

Ketengsari 4,483 83 75

Bantri 1,979 59 70 91

Ngabeyan 1,067 57 119

Krawitan 591 276

Muntung 2,394 33 44 2

Mento 1,954 90 195

Batursari 3,102 11

Lempuyang 2,814 56 54

Candiroto 1,434 292 513

Gunung Payung 529 640 163 32 135

Muneng 1,740 195

Plosogaden 1,847 44

Sidoharjo 1,632 52 206 40 30

Jumlah 29,051 1,633 1,451 204 377

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.3. Sarana Dan Prasarana 2. 2.3.1. Prasarana Peribadatan

Prasarana peribadatan yang ada di Kecamatan Candiroto antara lain Masjid/Surau, Gereja (4 unit), dan Vihara (3 unit). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.16

Jumlah Dan Sebaran Prasarana Peribadatan Di Kecamatan Candiroto

Desa Masjid

(unit)

Surau (unit)

Gereja (unit)

Vihara (unit)

Canggal 5 5

(20)

Ketengsari 10 9

Bantri 4 2

Ngabeyan 2 3 2

Krawitan 3 1

Muntung 4 3 1

Mento 6 3

Batursari 8 4

Lempuyang 5 6

Candiroto 3 5 1

Gunung Payung 1 4 2 1

Muneng 4 5

Plosogaden 4 3

Sidoharjo 5 2

Jumlah 64 55 4 3

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2. 2.3.2. Prasarana Kesehatan

Prasarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Candiroto adalah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu, dan Poskesdes. Puskesmas hanya ada 1 unit di Desa Candiroto, Puskesmas Pembantu ada 2 unit, terletak di Desa Bantir dan Muntung. Sedangkan untuk Posyandu tersebar merata di seluruh desa. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.17

Jumlah Dan Sebaran Prasarana Kesehatan Di Kecamatan Candiroto

Desa Puskesmas

(unit)

Puskesmas Pembantu (unit)

Posyandu (unit)

Poskesdes (unit)

Canggal 6 1

Ketengsari 9 1

Bantri 1 4

Ngabeyan 2 1

Krawitan 5 1

Muntung 1 5

Mento 8 1

Batursari 9

Lempuyang 6

Candiroto 1 5

(21)

Gunung Payung 3 1

Muneng 7 1

Plosogaden 5

Sidoharjo 7

Jumlah 1 2 81 7

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2. 2.3.3. Prasarana Telekomonikasi

Dilihat dari prasarana telekomunikasi, seluruh rumah tangga diKecamatan Candiroto belum terpasang jaringan telepon. Prasarana telekomunikasi yang ada hanya wartel, kantor pos, TV, dan radio. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.18

Jumlah Dan Sebaran Prasarana Telekomunikasi Di Kecamatan Candiroto

Desa Kantor Pos (unit)

Wartel (unit)

TV (unit)

Radio (unit) Canggal

Ketengsari 745 705

Bantri 364

Ngabeyan 2 231 187

Krawitan 1 161 95

Desa Kantor Pos (unit)

Wartel (unit)

TV (unit)

Radio (unit)

Muntung 3 459 251

Mento 399

Batursari 1 451 263

Lempuyang 1 493 432

Candiroto 2 542 119

Gunung Payung 1 215 300

Muneng 200

Plosogaden 391

Sidoharjo 386

Jumlah 2 9 5,037 2,352

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

(22)

2. 2.3.4. Prasarana Perdagangan

Prasarana perdagangan yang ada di Kecamatan Candiroto antara lain pasar, warung/took/kios, dan rumah makan. Pasar hanya ada 1 unit terletak di Desa Candiroto. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.19

Jumlah Dan Sebaran Prasarana Perdagangan Di Kecamatan Candiroto

Desa Pasar

(unit)

Warung/Toko/Kios (unit)

Rumah Makan (unit)

Canggal 25

Ketengsari 21 2

Bantri 41

Ngabeyan 14 3

Krawitan 9

Muntung 7 1

Mento 32 1

Batursari 42

Lempuyang 15 2

Candiroto 1 75

Gunung Payung 13 10

Muneng 13

Plosogaden 14

Sidoharjo 16

Jumlah 1 337 19

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2. 2.3.5. Prasarana Keuangan

Prasarana keuangan yang ada di Kecamatan Candiroto hanya koperasi, Bank, dan BMT. Jumlah masing-masing prasarana tersebut hanya 1 unit terdapat di Desa Candiroto.

2. 2.3.1. Sarana Transportasi

(23)

Sarana transportasi yang dapat dijumpai di Kecamatan Candiroto antara lain bus, mini bus, micro bus, station, truk, dan pick up. Secara rinci jumlah dan persebarannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.20

Jumlah Dan Sebaran Sarana Transportasi Di Kecamatan Candiroto

Desa Bus

(unit)

Mini Bus (unit)

Mikro Bus (unit)

Station (unit)

Truk (unit)

Pick Up (unit) Canggal

Ketengsari 21 2 22

Bantri 14 1 7

Ngabeyan 1 6

Krawitan 1

Muntung 7 22 2 7

Mento

Batursari 1 5 9

Lempuyang 2 13 4 9

Candiroto 5 7 7 15 18

Gunung Payung 19

Muneng 4

Plosogaden 10

Sidoharjo 2

Jumlah 6 9 35 64 33 96

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.2.4. Potensi Industri

Industri yang ada di Kecamatan Candiroto adalah industri kecil dan industri rumah tangga. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.21

Jumlah Dan Sebaran Sarana Transportasi Di Kecamatan Candiroto

Desa Industri Kecil Industri Rumah Tangga Canggal

Ketengsari

(24)

Bantri 20 Ngabeyan

Krawitan 2

Muntung 2 3

Mento 8

Batursari 2

Lempuyang

Candiroto 3 8

Gunung Payung 1

Muneng

Plosogaden 40

Desa Industri Kecil Industri Rumah Tangga

Sidoharjo 11

Jumlah 56 44

Sumber : Kecamatan Candiroto Dalam Angka Tahun 2011

2.3. DESA MUNTUNG 2.3.1. Kondisi Geografis Desa Muntung, dibatasi oleh :

 Sebelah Utara : Desa Batursari

 Sebelah Selatan : Desa mangunsari

 Sebelah Timur : Desa Mento

 Sebelah Barat : Desa Krawitan

Luas Desa Muntung 225 ha terbagi menjadi 4 fungsi penggunaan lahan:

Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.22

Luas Wilayah Dan Penggunaan Lahan

Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha)

Tanah Sawah 144

(25)

1180 1190 1200 1210 1220 1230 1240 1250 1260 1270

Laki-laki Perempuan

Tanah Tegal & Kebun 50

Tanah Pekarangan 20

Tanah lain-lain 11

Jumlah 225

Sumber : Monografi Desa

2.3.2. Kondisi Kependudukan

2.3.2.1. Jumlah dan Sebaran Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Muntung sebanyak 2.474 jiwa, 1.211 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 1.263 jiwa berjenis kelamin perempuan.

Gambar 2.4

(26)

Perbandingan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Analisa Tim Konsultan Tahun 2012

2.3.2.2. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Sebagian besar penduduk Desa Muntung bermata pencaharian dibidang lain-lain. Secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.23

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa Muntung

Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa)

Petani sendiri 248

Petani buruh 230

Buruh industry 85

Buruh bangunan 145

Pedagang 45

PNS 46

TNI 2

Pensiunan 44

Lain-lain 1.911

Jumlah 2.756

Sumber : Monografi Desa

2.3.2.3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Jumlah penduduk di Desa Muntung menurut tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.24

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Muntung

Penduduk Menurut Pendidikan

Jumlah (jiwa)

Tidak tamat SD 888

Tamat SD 625

Tamat SLTP 474

Tamat SLTA 224

Tamat Di/DII/DIII 34

(27)

Tamat PT 55

Jumlah 2.300

Sumber : Monografi Desa

2.3.3. Kondisi Sarana Dan Prasarana 2.3.3.1. Prasarana Pendidikan

Prasarana pendidikan yang tersedia di Desa Muntung antara lain : 1. Gedung play group : 1 buah

2. Gedung TK : 2 buah 3. Gedung SD/MI : 2 buah 4. Gedung SLTP/MTs : 2 buah 5. Gedung SLTA : 2 buah 6. Gedung Pon Pes : 2 buah

Gambar 2.5

Kondisi Eksisting Prasarana Pendidikan Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

(28)

2.3.3.2. Prasarana Peribadatan

Prasarana Peribadatan yang ada di Desa Muntung antara lain Masjid, sebanyak 4 unit, Mushola sebanyak 3 unit, dan Gereja sebanyak 1 unit.

Gambar 2.6

Kondisi Eksisting Prasarana Peribadatan Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

2.3.3.3. Sarana Dan Prasarana Kesehatan

Prasarana Kesehatan yang ada di Desa Muntung dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.25

Jumlah Sarana Dan Prasarana Kesehatan Di Desa Muntung

Jenis PSD Kesehatan Satuan Jumlah

Puskesmas Pembantu Unit 1

Posyandu Unit 5

Mantri Kesehatan Org 1

Bidan Desa Org 2

(29)

Dukun Bayi Org 1

Dukun Sunat Org 1

Sumber : Monografi Desa

2.3.3.4. Prasarana Air Bersih

Air merupakan kebutuhan pokok masyarakat Desa Muntung. Kebutuhan masyarakat akan air bersih dipenuhi oleh PDAM, sumur gali dan mata air.

Selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.26

Jumlah Prasarana Air Bersih Di Desa Muntung

Jenis Prasarana Air Bersih Jumlah (unit)

Pengguna PDAM 37

Pengguna sumur gali 257

Penggunna mata air 4

Sumber : Monografi Desa

2.3.3.5. Prasarana Transportasi

Jalan di Desa Muntung menggunakan konstruksi paving dan aspal, dengan kondisi baik dan rusak. Sebagai gambarannya salah satu ruas jalan lingkungan yang ada di Desa Muntung dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

(30)

Gambar 2.7

Kondisi Eksisting Kondisi Jalan Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

2.3.3.6. Prasarana Perdagangan

Pasar merupakan salah satu prasarana perdagangan yang dapat dijumpai di Desa Muntung.

(31)

Gambar 2.8

Kondisi Eksisting Pasar Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

2.4. POTENSI DAN PERMASALAHAN 2.4.1. Desa DPP-KTP2D Muntung

Potensi yang ada di Desa Muntung antara lain : 1. Tahu Kupat

Salah satu makanan khas desa adalah tahu kupat, yaitu tahu kupat, yaitu makanan terdiri dari irisan kupat dan tahu yang digoreng terlebih dulu dan diiris-iris, bagian atasnya dibubuhi irisan kol, selanjutnya diberi saos yang terbuat dari gula merah sere dan salam yang digodog terlebih dulu.

2. Wisata Alam Goa TNI

Goa ini merupakan peninggalan TNI yang pada waktu itu digunakan sebagai tempat persembunyian dari serangan tentara belanda. Goa ini berbentuk huruf TNI

3. Pertanian

Tanaman pertanian yang dapat dijumpai di Desa Muntung antara lain Padi, Jagung dan Ketela Pohon

(32)

Gambar 2.9

Potensi Pertanian Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

Permasalahan utama dalam peningkatan potensi pertanian adalah pada saat musim kemarau masyarakat kesulitan mendapatkan air untuk pengairan sawah, hanya wilayah yang dekat dengan irigasi yang dapat mengairi sawah.

4. Perkebunan

(33)

Tanaman perkebunan yang dikembangkan di Desa Muntung antara lain

a. Sayur-sayuran b. Buah-buahan c. Kopi

d. Cengkeh e. Kelapa f. Aren g. Kakao h. Jahe i. Kapulaga j. Kemukus k. Kunyit l. Tembakau m. Panili

(34)

Gambar 2.10

Potensi Perkebunan Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

Potensi perkebunan yang menjadi andalan adalah tembakau dan cabe

5. Industri, sifatnya rumah tangga dan industri kecil, berproduksi bila ada pesanan, seperti sablon, konveksi, pembuatan speaker aktif, dan anyaman. Untuk tenaga kerjanya justru masyarakat diluar Desa Muntung. Kondisi tersebut dapat menjadikan Desa Muntung sebagai desa pusat pengembangan dengan didukung oleh desa-desa disekitarnya sebagai desa hinterland. Sebagai contohnya : industri konveksi, 12 orang pekerja berasal dari luar Desa Muntung.

(35)

Gambar 2.11

Potensi Industri Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

6. Peternakan

Peternakan yang dikembangkan di desa tersebut berupa sapi, kerbau, kuda, kambing/domba, kelinci, ayam buras, ayam ras, itik, entok, burung puyuh dan angsa.

Usaha peternakan menjanjikan keuntungan yang lumayan besar, apabila dikelola dengan baik, selain dagingnya yang dapat dijual, kotoran dan air seninya dapat digunakan sebagai pupuk kandang.

Untuk memasarkan potensi peternakan ayam misalnya, para pedagang masih memanfaatkan pasar ayam yang terdapat dipinggir jalan, sejak pukul 07.00 – 10.00 pagi. Pada jam-jam tersebut, sepanjang jalan terlihat macet dan semrawut (tidak teratatur)

7. Perikanan

Potensi perikanan utamanya ikan lele dengan kegiatan pembibitan dan penjualan untuk konsumsi. Untuk pembibitan lele sendiri terdiri dari 3 kolam dengan jumlah produksi 600kg/bulan.

(36)

Gambar 2.12

Potensi Perikanan Lele Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

Yang menjadi permasalahan utama dalam pengembangan potensi tersebut adalah :

1. Belum tersedianya pasar yang dapat menampung dan memasarkan hasil potensi unggulan desa seperti pertanian, perkebunan, industri kecil atau rumah tangga, peternakan, dan perikanan. Pasar yang ada di Desa Muntung hanya berupa pasar sayur dipinggir jalan yang buka sampai jam 08.00 pagi. Padahal di Desa Muntung sendiri sudah ada bangunan pasar, los pasar banyak yang terbengkalai, para pedagang lebih senang berjualan di pinggir jalan, mereka lebih beranggapan kalau barang dagangannya dipasarkan dipinggir jalan lebih cepat lakunya. Pedagang yang berjualan di pasar tersebut sebagian besar dari penduduk desa lain disekitarnya. Dengan demikian, pasar tersebut dapat dijadikan magnet yang dapat menarik aktivitas penduduk.

(37)

Gambar 2.13

Kondisi Pasar Desa Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

2. Perlu adanya upaya perbaikan dan pembangunan jalan yang menghubungkan antar dukuh dan desa yang mendukung pengembangan potensi ekonomi desa. Kondisi jalan yang ada di Desa Muntung berupa :

a. Jalan makadam

b. Jalan aspal dengan kondisi rusak dan berlubang sehingga membahayakan pemakai jalan, dan pada musim hujan terjadi genangan pada titik-titik jalan yang berlubang

(38)

c. Jalan tanah, khususnya pada jalan-jalan usaha tani

Gambar 2.14

Kondisi Jalan Di Desa Muntung

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

3. Pembangunan senderan jalan

Pada umumnya pembangunan jalan di Desa Muntung tidak dilengkapi dengan pembuatan talud atau senderan dan saluran drainase pada sisi kanan-kiri jalan, sehingga rawan longsor, tanah longsoran tersebut jatuh ke lahan pertanian dan perkebunan sekitar jalan.

4. Kurangnya ketrampilan dalam pengolahan pupuk organic, sehingga para petani harus membeli pupuk dengan harga tinggi

3.4.2. Desa Hinterland

Beberapa desa yang menjadi hinterland DPP-KTP2D adalah : 1. Desa Mento

Potensi Desa Mento adalah :

(39)

a. Pertanian tanaman pangan.

Tanaman pangan yang dapat dikembangkan di desa ini adalah Padi, Jagung dan Ketela Pohon.

b. Tanaman sayuran yang dikembangkan berupa Kacang Panjang, Bawang Putih, Kentang, Kobis, Cabe, Sawi dan Kacang Merah.

c. Buah-buahan yang dikembangkan adalah Durian, Rambutan, Pisang dan Jambu Biji

d. Tanaman perkebunan yang dikembangkan berupa Kopi, Cengkeh, Kelapa, Aren, Kakao, Jahe, Kapulaga, Kemukus, Kunyit, Tembakau dan Panili.

Selain terkenal sebagai penghasil tembakau, Kabupaten Temanggun Khususnya Desa Mento Kecamatan Candiroto terkenal sebagai produsen kopi espresso robusta. Para petani kopi telah bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) Akur Desa Mento. Kopi robusta dipetik pada bulan Maret dan Oktober.

Pengolahan kopi ini masih secara sederhana. Setelah dipetik buah kopi kemudian dijemur lalu digiling hingga menghasilkan biji-biji kopi kering atawa kopi OC. Kemudian biji kopi yang sudah kering disangrai dan digiling hingga menjadi bubuk kopi yang siap seduh.

Selain diwarung-warung, olahan kopi juga dapat ditemui di Trading House yang terletak di Jalan Raya Kledung – Wonosobo, tepatnya di pasar Desa Muntung, sambil menikmati keindahan lereng Sindoro dan Sumbing.

(40)

Selain menyediakan minuman kopi espresso robusta dan kopi klasik, disediakan pula produk-produk makanan, yang bahannya diambil dan dioleh dari bumi Temanggung, seperti ceriping pisang, tempe kripik dan lain-lain.

Gambar 2.15

Potensi Desa Hinterland – Desa Mento

Sumber : Hasil Survei Tim Konsultan Tahun 2012

Selama ini pemasaran komoditi kopi masih terbatas pada pasar tradisional yang meliputi peda gang kecil dan menengah lokal, sedangkan untuk pemasaran ditingkat eksportir masih relative kecil. Oleh karena itu perlu dikembangkan pola kerjasama pemasaran yang lebih variatif. Prospek kerjasama pemasaran kopi yang lebih variatif yaitu kerjasama kemitraan yang saling

(41)

menguntungkan antar produsen, konsumen dan pelaku bisnis dibidang perkopian. Untuk peningkatannya perlu didukung oleh :

 Standar mutu dan kompetensi

 Optimalisasi kapasitas produksi

 Akses pemasaran dan jaringan kerjasama

 Ketersediaan bahan baku

 Peningkatan SDM

e. Ternak yang dikembangkan di desa tersebut berupa Sapi, Kerbau, Kuda, Kambing/domba, Kelinci, Ayam buras, Ayam Ras, Itik, Entok, Burung Puyuh dan Angsa.

f. Rencana program pembangunan yang diusulkan untuk pengembangan potensi desa adalah :

 Betonisasi jalan Ds. Mento – Ds. Muneng sepanjang 2.300 x 2,5 m

Jalan tersebut menghubungkan Desa Mento dengan Desa Muntung. Potensi yang ada disepanjang jalan tersebut adalah perkebunan kopi

 Pembangunan jalan usaha tani sepanjang 600 x 2 m

 Pelatihan pembuatan pupuk organik

 Pengembangan koperasi tani

 Pembinaan kelompok-kelompok tani holtikultura (Gapktan), peternakan dan perikanan

Referensi

Dokumen terkait

Apabila Keputusan Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali No : 050/Kep/Psm-1/ MDP Bali/III/2006 tentang Hasil-Hasil Pasamuhan Agung I MDP Bali “berlaku surut”,

Susetyo dkk (2011) melakukan penelitian pada perusahaan kaos Dagung untuk mengetahui kemampuan proses berdasarkan produk cacat yang ada dengan pendekatan six sigma

1993 “ Pelukis Muda” at Purna Budaya, Yogyakarta “ FKY” at Museum Benteng Vredeburg,Yogyakarta “Lustrum ISI Yogyakarta” at Purna Budaya,Yogyakarta 1994

Kaikista opiskelijoista 21 prosenttia vastasi, että kuukaudessa pitäisi saada enemmän kuin 300 euroa, mutta että 500 euroa tai vähemmänkin riittäisi.. Tämä vastaa

Hal ini berkaitan dengan motivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan menulisnya, dengan menggunakan media lingkungan kegiatan belajar lebih menarik dan tidak

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat diambil kesimpulan yaitu telah tersususnnya model permainan bolapantul sebagai materi untuk

Peristiwa Tsunami pernah terjadi di Banyuwangi pada tahun 1994 yang dipicu oleh gempa bumi dengan kekuatan 7,2 skala daerah di Jawa Timur yang mempunyai sudut lereng terjal, jenis