• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian penyuluhan

a. Penyuluhan kesehatan adalah usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan mendapatkan pesan tersebut maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku. Tujuan dari dilakukan penyuluhan yaitu terjadi perubahan perilaku sasaran (Notoatmodjo, 2007).

b. Metode penyuluhan

Notoatmodjo (2007) materi dan metode penyuluhan harus disesuaikan dengan sasaran. Adapun metode penyuluhan antara lain:

1) Metode pendidikan individual: bimbingan dan penyuluhan, wawancara 2) Metode bimbingan kelompok

a) Kelompok besar: ceramah, seminar, demonstrasi

b) Kelompok kecil: diskusi kelompok, curah pendapat, snow balling, kelompok-kelompok kecil, bermain peran, permainan simulasi, demontrasi

3) Metode bimbingan massa c. Tujuan penyuluhan

1) Menanamkan pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep

2) Mengubah sikap dan persepsi

(2)

commit to user

3) Menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru (Notoatmodjo, 2007).

d. Media dalam penyuluhan

1) Media cetak: booklet, leaflet, flyer, flif chart, rubrik atau tulisan pada surat kabar, poster, foto yang mengungkapkan informasi

2) Media elektronik: televise, radio, video, slide, film strip 3) Media papan (billboard)

(Notoadmojo, 2007)

2. Praktik Pijat Bayi a. Pengertian praktik

Praktik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori. Praktik pijat bayi merupakan pelaksanaan secara nyata dari teori pijat bayi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik seseorang:

1) Predisposisi (presdiposing factors): pendidikan, ekonomi, hubungan sosial

2) Pendukung (enabling factors): lingkungan fisik, fasilitas kesehatan 3) Penguat (reinforcing factors): petugas kesehatan, tokoh masyarakat.

Setelah seseorang mengalami stimulus atau objek kesehatan, kemudian

mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui,

proses selanjutnya diharapkan dapat melaksanakan atau

mempraktikkan apa yang diketahui dan disikapinya (Notoatmodjo, 2003).

(3)

commit to user b. Pijat Bayi

1) Pengertian Pijat bayi

Pijat bayi disebut juga stimulus touch atau terapi sentuh. Disebut terapi sentuh karena melalui pijat bayi terjadi komunikasi yang nyaman dan aman antara ibu dan bayi (Rusli, 2009). Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan sejak berabad-abad silam, merupakan terapi sentuh tertua dan terpopuler yang dikenal manusia (Riksani, 2014).

2) Manfaat Pijat Bayi

Manfaat pijat bayi dibagi dalam 3 aspek besar (Riksani, 2014), yaitu:

a) Aspek kesehatan:

(1) Meningkatkan daya tahan tubuh (2) Merangsang saraf vagus

(3) Meningkatkan produksi ASI (4) Mengatasi sakit perut

(5) Mengatasi asma

(6) Mengurangi komplikasi

(7) Mempercepat proses myelinisasi (8) Meningkatkan kualitas tidur

(9) Meningkatkan kekebalan tubuh pada bayi dari ibu HIV positif b) Aspek psikologis

(1) Sentuhan ibu membuat bayi merasa nyaman

(2) Membina ikatan kasih sayang orangtua-anak

(4)

commit to user c) Aspek pertumbuhan dan perkembangan bayi

(1) Meningkatkan berat badan (2) Meningkatkan pertumbuhan

(3) Meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih lelap 3) Waktu memijat

Pemijatan dapat dilakukan pada waktu berikut:

a) Pagi hari sebelum mandi, saat orang tua dan bayi siap memulai hari baru

b) Malam hari, sebelum tidur, agar bayi dapat tidur lebih nyenyak (Rusli, 2009)

4) Persiapan sebelum memijat a) Tangan bersih dan hangat

b) Hindari goresan pada kulit bayi akibat kuku dan perhiasan c) Ruang hangat dan tidak pengap

d) Bayi sudah selesai makan atau bayi sedang tidak lapar

e) Menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal lain minimal 15 menit untuk melakukan seluruh tahap pemijatan

f) Duduklah dengan posisi yang nyaman dan tenang

g) Baringkanlah bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut, dan bersih

h) Siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak atau baby oil/lotion i) Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara

membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya berbicara

(5)

commit to user (Rusli, 2009)

5) Tindakan yang dianjurkan selama pemijatan

a) Pandanglah mata bayi disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan

b) Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang/lembut untuk menciptakan suasana tenang selama pemijatan

c) Awali pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan tersebut, terutama bila sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan

d) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi. Bila bayi menangis, coba menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan.

Bila bayi menangis lebih keras, hentikan pemijatan, karena mungkin bayi minta digendong, disusui atau sudah mengantuk dan ingin tidur.

e) Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak atau baby oil/lotion

f) Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi

g) Hindarkan mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau baby oil/lotion

(Rusli, 2009)

6) Tindakan yang tidak dianjurkan

a) Jangan memijat bayi langsung setelah bayi selesai makan

(6)

commit to user

b) Jangan membangunkan bayi khusus untuk pemijatan

c) Jangan memijat bayi pada saat bayi dalam keadaan tidak sehat d) Jangan memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat

e) Jangan memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi (Rusli, 2009)

7) Pemijatan sesuai kelompok umur a) Bayi umur 0-1 bulan

Untuk bayi 0-1 bulan, disarankan hanya diberi gerakan yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Jika tali pusat bayi belum lepas sebaiknya tidak dilakukan pemijatan di daerah perut

b) Bayi umur 1-3 bulan

Untuk bayi umur 0-3 bulan, disarankan diberi gerakan halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat

c) Bayi umur 3 bulan-3 tahun

Untuk bayi umur 3 bulan-3 tahun, disarankan agar seluruh gerakan dilakukan dengan tekanan dan waktu semakin meningkat

(Rusli, 2009)

8) Urutan teknik pijat bayi

a) Melakukan pemijatan pada daerah kaki

Gerakan tangan dari pangkal paha sampai ke pergelangan kaki seperti

memerah susuatau memeras. Mengurut telapak kaki bayi secara

bergantian dimulai dari tumit kaki menuju ke jari, pijat jari kaki

dengan gerakan memutar dan diakhiri dengan tarikan lembut pada

(7)

commit to user

setiap ujungnya. Untuk punggung kaki urut seluruh punggung kaki secara bergantian dari pergelangan kaki kearah jari secara bergantian kemudian buat gerakan menggulung dari pangkal paha kepergelangan kaki.

b) Melakukan pemijatan pada daerah perut

Lakukan gerakan seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas kebawah perut bergantian dengan tangan kiri dan kanan. Tekuk kedua lutut secara bersamaan atau bergantian ke permukaan perut bayi secara lembut. Buat lingkaran dengan ujung-ujung jari tangan kanan mulai dari perut sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) sesuai arah jarum jam, kemudian kembali ke daerah kanan bawah (seperti bentuk bulan), diikuti tangan kiri yang selalu membuat bulatan penuh (seperti bentuk matahari). Lakukan gerakan “I LOVEU”. Pijatlah perut bayi mula dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan seolah membentuk hurug “I”. Bentuklah huruf

“L” terbalik dengan melakukan pemijatan dari kanan atas perut bayi

ke kiri atas kemudian dari kiri atas ke kiri bawah. “YOU” memijat dari kanan bawah keatas kemudian ke kiri dan berakhir di perut kiri bawah membentuk huruf “U”. Letakkan ujung-ujung jari pada perut bayi di bagian kanan bawah dan buatlah gerakan dengan tekanan sesuai arah jarum jam dari kanan bawah ke kiri bawah guna memindahkan gelembung-gelembung.

c) Melakukan pemijatan pada daerah dada

(8)

commit to user

Lakukan pijatan kupu-kupu. Letakkan kedua tangan kita di tengah dada bayi kita dan gerakan keatas kemudian ke sisi luar tubuh dan kembali ke ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk hati.

Lalu dari tengah dada bayi dipijat menyilang dengan telapak tangan kita kearah bahu seperti membentuk kupu-kupu.

d) Melakukan pijatan pada daerah tangan

Buatlah gerakan memijat ketiak dari atas ke bawah, jika terdapat pembengkakan kelenjar didaerah ketiak jangan lakukan gerakan ini.

Gerakan tangan seperti memerah susu atau seperti memeras dari pundak kepergelangan tangan. Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan kearah jari-jari. Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung jari dengan gerakan memutar, akhiri dengan tarikan lembut pada setiap ujung jari. Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju ke arah pergelangan lengan.

e) Melakukan pemijatan pada daerah muka

Gerakan tangan kita dari tengah wajah samping seperti membasuh mata. Tekankan jari-jari kita dari tengah dahi ke samping seperti menyetrika dahi.

Letakkan kedua ibu jari anda pada pertengahan alis, tekankan ibu jari

anda dari pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung kearah

pipi dengan membuat gerakan ke samping dan ke atas seolah

membuat bayi tersenyum (senyum I).

(9)

commit to user

Letakkan kedua ibu jari anda diatas mulut di daerah sekat hidung.

Gerakkan kedua ibu jari dari tengah kesamping dan keatas daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum (senyum II).

Letakkan kedua ibu jari anda ditengah dagu. Tekankan kedua ibu jari pada dagu dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudian keatas kearah pipi seolah membuat bayi tersenyum (senyum III).

Buatlah lingkaran-lingkaran kecil di daerah rahang bayi dengan kedua jari telunjuk tangan anda, berikan tekanan lembut padadaerah belakang telinga kanan dan kiri.

f) Melakukan pemijatan pada daerah punggung

Menggerakkan tangan kita maju mundur dari bawah leher ke pantat bayi. Pegang dan tahan pantat bayi dengan tangan kanan, kemudian usapkan telapak tangan kiri kita seperti menyetrika punggung, dari leher ke pantat (Roesli, 2009)

9) Gerakan relaksasi dan gerakan peregangan lembut

Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus dan melambung-lambungkan secara lembut. Teknik sentuhan relaksasi mudah dan sederhana. Dapat dikerjakan bersama-sama pijat bayi atau terpisah dari pijat bayi. Misalnya, waktu ibu mulai memijat bagian kaki bayi ternyata kakinya tegang dan kaku.

a) Tangan disilangkan

(1) Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan keduanya

di dada.

(10)

commit to user

(2) Luruskan kembali kedua tangan bayi kesamping b) Membentuk diagonal tangan-kaki

(1) Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi diatas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik kembali kaki kanan dan tangan kiri bayi keposisi semula.

(2) Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan kanan bayi diatas tubuh bayi. Selanjutnya, tarik kembali tangan dan kaki bayi ke posisi semula. Gerakan membentuk diagonal ini dapat di ulang 4-5 kali.

c) Menyilangkan kaki

(1) Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, lalu silangkan ke atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan luar bertemu dengan mata kaki kiri dalam. Setelah itu, kembalikan pada posisi semula.

(2) Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, lalu silangkan ke atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan dalam bertemu dengan mata kaki kiri luar. Setelah itu, kembalikan pada posisi semula. Gerakan ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.

d) Menekuk kaki

Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus, lalu tekuk kaki perlahan menuju ke arah perut. Gerakan menekuk lutut ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.

e) Menekuk kaki bergantian

(11)

commit to user

Gerakan sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan mempergunakan kaki secara bergantian.

(Roesli, 2009)

3. Pengaruh Penyuluhan Pijat Bayi Terhadap Praktik Pijat Bayi

Penyuluhan mempengaruhi seseorang untuk mendapatkan pengetahuan/pengertian, pendapat dan konsep-konsep, kemudian dapat mengubah sikap dan persepsi, dan menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru dengan dapat melakukan praktik pijat bayi secara mandiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi praktik yaitu pendidikan, ekonomi, lingkungan fisik, fasilitas, petugas (Notoatmodjo, 2007). Penyuluhan pijat bayi dengan metode ceramah dan demonstrasi dapat memberikan stimulus yang menarik bagi ibu- ibu (Indra, 2012).

Penelitian tentang penyuluhan pijat bayi pernah dilakukan oleh beberapa orang, diantaranya Ni Made Indra Ariyanti (2012) yang menyebutkan ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap pengetahuan ibu tentang pijat bayi di Desa Jambidan Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan I, Bantul, Yogyakarta. Yuni Cristanti (2012) menyebutkan ada pengaruh yang sangat bermakna antara pendidikan kesehatan tentang pijat bayi usia 1-12 bulan dengan riwayat BBLR terhadap perilaku ibu memijat bayinya di wilayah kerja Puskesmas Jangkar Kabupaten Situbondo.

Barlow J, Chung V, Stewart-Brown S (2009) menyebutkan beberapa bukti

manfaat pijat bayi pada interaksi ibu-bayi, meningkatkan tidur dan mengurangi

menangis bayi, dan hormon menurunkan tingkat stres. Dengan tidak adanya

(12)

commit to user

bukti yang berbahaya, temuan ini mungkin yang mencukupi untuk mendukung penggunaan pijat bayi di masyarakat, terutama dalam konteks dimana menstimulasi bayi.

B. Kerangka Konseptual

Penyuluhan pijat bayi dilakukan kepada seseorang atau kelompok untuk mendapatkan pengetahuan kemudian mengubah sikap dan menanamkan tingkah laku atau perilaku yang baru, perilaku tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, adapun prosesnya bisa digambarkan dengan bagan seperti dibawah ini:

Bagan 1. Kerangka konsep penelitian

Keterangan: : variabel bebas dan terikat

: variabel perancu

Melakukan tingkah laku/kebiasaan yang baru (praktik pijat bayi) Menanamkan

pengetahuan/pengertian Penyuluhan pijat bayi

Faktor yang

mempengaruhi praktik:

pendidikan, ekonomi, pekerjaan, petugas.

Mengubah sikap dan

persepsi

(13)

commit to user C. Hipotesis

Ada pengaruh penyuluhan pijat bayi terhadap praktik pijat bayi pada ibu di

Desa Tugu Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila judex facti tingkat banding dalam pertimbangan hukumnya pada Putusan Halaman 13 Alinea 2 menyatakan bahwa pihak para Tergugat/Terbanding dibebani

Tetapi di saat yg sama manusia mempunyai daulat makhluk, untuk mengubah takdir, karena memang sebenarnya takdir itu konsep terbuka, tidak pernah kita ketahui dengan presisi,

Implemenatasi program generasi berencana pada remaja sekolah melalui wadah PIK-R masih kurang berhasil dikarenakan kurangnya komunikasi, pengetahuan sumber daya manusia

The roles of the WHO CC of AFRIMS are: (i) to provide training in laboratory biosafety and laboratory diagnostics of endemic, emerging or re- emerging diseases of epidemic potential

Dalam pengelolaan data yang bersifat statistik, peneliti menggunakan angket yang diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui sejauhmana pengaruh kecerdasan

Selain itu, dalam penelitian yang dilakukan oleh Vita Tristiningtyas dan Osmad Mutaher (2013), menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan signifikan

Ruh Falsafah Pendidikan ini telah diaspirasikan melalui pengurusan tertinggi Universiti Malaysia Pahang bagi memperkenalkan program tahfiz kepada pelajar yang