EDISI II/TAHUN 2014
47
(Roberth, 2012).
Dengan demikian dikatakan Christina, kedepan masalah kesehatan gigi di Indonesia khususnya di NTT memerlukan penanganan yang lebih komprehensif.
Dengan tindakan yang promotif dan preventi. Tindakan promotif dalam pelaksanaannya terdiri dari dua yaitu promotif yang bersifat missal dan promotif yang bersifat individu, dengan melakukan penyuluhan terutama pada anak – anak sekolah tentang bagaimana mencegah agar tidak terjadi karies gigi.
Sedangkan tindakan protektif meliputi fluoridasi air minum, topical aplikasi yaitu pengolesan flour pada gigi agar tidak terkena fariesfissure sealant pada gigi – gigi molor, atau surface protection dan tindakan awal mengatasi karies dengan tehnik ART (Atraumatik Restorativ
Treatment) yaitu upaya cepat guna yang tidak memerlukan sarana prasarana metode dan tenaga yang kompleks, sikat gigi secara baik dan benar tepat wakktu, membersihkan gigi dari karang gigi dan plak secara berkala, untuk itu kita harus
melibatkan masyarakat luas dengan program pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi. Usaha ksehatan gigi di sekolah harus terus