• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pengembangan bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Metode ini merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,2010). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. (Sukmadinata, 2011).

Menurut sugiono (2010) terdapat sepuluh langkah pada metode penelitian dan pengembangan yang ditunjukkan dalam bagan pada Gambar 3.1. Namun tidak semua langkah dilakukan pada penelitian ini.

Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development (R&D)

B. Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian. Pengembangan bahan ajar berbasis web pada topik teori atom

Potensi dan Masalah

Pengumpulan

Data Desain Produk Validasi

Desain

Revisi Desain Ujicoba

Produk Revisi Produk

Ujicoba Pemakaian

Revisi Produk Produksi Masal

Batas tahapan penelitian yang dilaksanakan.

(2)

mekanika kuantum ini secara garis besar meliputi tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan, tahap pengembangan dan tahap evaluasi. Alur penelitian ditunjukkan dalam bagan, seperti terlihat pada Gambar 3.2.

1. Tahap pendahuluan

Tahap pendahuluan adalah tahap metode penelitian pengembangan yang dilakukan untuk mengetahui potensi permasalahan dan kebutuhan. Tahap pendahuluan ini terdiri atas analisis kebutuhan bahan ajar kimia SMA, pemilihan topik, analisis standar isi dalam kurikulum SMA, dan analisis bahan ajar.

a. Tahap Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Kimia SMA

Analisis kebutuhan bahan ajar merupakan tahap pertama dalam penelitian.

Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kebutuhan bahan ajar yang dapat dipelajari oleh siswa secara mandiri, sehingga dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan bahan ajar berbasis web. Tahap analisis kebutuhan bahan ajar kimia SMA ini berupa penelitian dalam skala kecil. Untuk mendapatkan informasi dilakukan wawancara terhadap guru secara acak, dengan pedoman wawancara yang terdapat pada lampiran A1.

b. Tahap Pemilihan Topik

Setelah dilakukan analisis kebutuhan, muncul beberapa topik yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan ajar dalam bentuk website.

Kemudian dipilih topik dengan frekuensi kemunculan terbanyak.

c. Tahap Analisis Standar Isi

Tahap ini dilakukan untuk menentukkan batasan pengembangan bahan ajar yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar suatu topik yang tujuan pembelajarannya mampu dicapai minimal 1 kali pertemuan di kelas.

Tahap ini dilakukan dengan cara menyeleksi dan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar suatu topik yang memiliki tujuan pembelajaran dengan kebutuhan waktu penyampaian di kelas yang berbeda-beda.

(3)

Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian

Perbaikan

Produk Awal Pengembangan Website

Validasi Website

Validasi Instrumen Tahap Pengembangan

Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Kimia SMA

Pemilihan Topik

Analisis Standar Isi

Analisis Bahan Ajar pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum

Penyusunan Instrumen Pengembangan Bahan Ajar pada

Topik Teori Atom Mekanika Kuantum

Validasi Bahan Ajar/konten

Tahap Evaluasi

Uji Coba Terbatas

Analisis Data Angket

Kualitas Bahan Ajar Berbasis Web Perbaikan

Perbaikan

Produk Awal

(4)

d. Tahap Analisis Bahan Ajar pada Topik Teori Atom Mekanika Kuantum Tahap selanjutnya adalah tahap analisis bahan ajar. Tahapan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai materi-materi yang muncul pada topik teori atom mekanika kuantum sesuai dengan standar isi. Analisis ini dilakukan dengan cara menganalisis buku-buku pelajaran SMA yang ada dipasaran serta website yang dibuat oleh pemerintah. Hasil analisis bahan ajar dapat dilihat pada lampiran A.2.

2. Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan merupakan tahapan dimana dilakukan pengumpulan informasi dan pengembangan produk. Tahap ini terdiri atas tahap pengembangan bahan ajar, tahap validasi bahan ajar, tahap pengembangan website bahan ajar, dan tahap validasi website bahan ajar.

a. Tahap Pengembangan Bahan Ajar

Pada tahap ini dilakukan pengembangan bahan ajar atau teks sesuai dengan standar isi pada topik teori atom mekanika kuantum. Bahan ajar ini dikembangkan berdasarkan konsep-konsep yang muncul pada tahap sebelumnya yakni tahap analisis bahan ajar.

b. Tahap Validasi Bahan Ajar

Bahan ajar yang telah selesai dikembangkan berdasarkan standar isi pada tahap pengembangan bahan ajar, divalidasi oleh 2 orang dosen ahli dari Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Pendidikan Indonesia. Tahap ini bertujuan agar bahan ajar yang dihasilkan layak untuk diberikan kepada siswa. Hasil validasi dapat dilihat pada lampiran B.1.

c. Tahap Pengembangan Website Bahan Ajar

Tahap pengembangan website terdiri dari pembuatan storyboard dan pembuatan web. Storyboard merupakan sketsa desain website yang akan dibuat.

Sketsa website ini dibuat berdasarkan konten atau bahan ajar yang telah divalidasi

(5)

pembuatan website. Storyboard website bahan ajar ini dapat dilihat pada lampiran B.2.

d. Tahap Validasi Website Bahan Ajar

Website bahan ajar dengan topik teori atom mekanika kuantum yang telah selesai dibuat divalidasi oleh dosen pembimbing. Hasil validasi website ini bisa dilihat pada lampiran B.3.

e. Tahap Penyusunan Instrumen

Instrumen adalah alat untuk melakukan penilaian terhadap bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum yang telah dibuat.

Instrumen yang ditujukan untuk guru dan siswa ini berupa angket dengan pernyataan-pernyataan yang meliputi konten web, disain visual dan audio, serta navigasi web. Instrumen disusun berdasrkan buku Integrating Educational Technology Into Teaching, 2006 yang disusun oleh M.D.Roblyer.

f. Tahap Validasi Instrumen

Instrumen angket yang telah selesai disusun, divalidasi oleh dosen pembimbing. Instrumen yang telah divalidasi terdapat pada lampiran B.4 dan B.5.

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap yang bertujuann untuk mengetahui penilaian guru serta siswa mengenai kualitas bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum. Tahap evaluasi terdiri dari uji coba terbatas, penyebaran angket, analisis data angket, diketahui kesimpulan awal mengenai kualitas bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum.

a. Uji Coba Terbatas

Setelah tahap validasi bahan ajar berbasis web dan tahap validasi instrumen selesai, langkah selanjutnya adalah uji coba terbatas terhadap bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum yang telah dibuat. Uji coba dilakukan oleh 5 orang guru dan 44 orang siswa kelas XI SMA kota Bandung dengan mencoba mengoperasikan website.

(6)

b. Penyebaran Angket

Guru dan siswa yang telah selesai mencoba bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum, diperbolehkan mengisi angket yang telah divalidasi. Penilaian guru ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas bahan ajar web yang sedang dikembangkan.

c. Analisis Data Angket

Tahap ini dilakukan setelah didapatkan data dari angket yang diisi oleh guru dan siswa. Data ini dianalisis menggunakan statistika deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Setiap data jawaban pertanyaan didalam angket dipersentasekan terlebih dahulu dengan rumus persentase sebagai berikut:

Keterangan : P = persentase f = jumlah jawaban

n = jumlah jawaban seluruhnya

Data jawaban pertanyaan yang telah dipersentasekan dapat dilihat pada lampiran C.2. Data ini kemudian dideskripsikan dan dibahas untuk memperoleh kesimpulan awal mengenai kualitas bahan ajar berbasis web pada topik teori atom mekanika kuantum.

Gambar

Gambar 3.1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and  Development (R&D)
Gambar 3.2 Bagan Alur Penelitian  Perbaikan Produk Awal Pengembangan WebsiteValidasi WebsiteValidasi Instrumen Tahap  Pengembangan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan scaffolding dalam meningkatkan keterampilan menulis huruf pada siswa tunagrahita kelas I di SLB YPPCG

Mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. Secara tektual ayat tersebut menyatakan malaikat mengawasi, mencatat apa yang dilakukan manusia. Secara kontektual ayat tersebut

Latar Belakang penelitian ini adalah bahwa kepemilikan manajerial akan mendorong insider untuk bertindak risk averse sehingga tingkat hutang perusahaan rendah yang akhirnya

Besarnya pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS terhadap hasil belajar passing dan stopping sepakbola pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ngasem Kediri

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa masalah perkawinan dalam adat masyarakat Suku Rote Nusa Tenggara Timur khusunya Kecamatan Rote Barat Laut penentuan nilai

Preparing fot the Partnership Developing the Agreement Implementing and reviewing the agreement (“learning by doing”).. Bagan 3: Langkah-langkah pelaksanaan

Beberapa prinsip dalam disiplin anggaran yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran daerah antara lain bahwa (1) Pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang

Selanjutnya menurut Harsono (dalam Safari 2012, hlm. 25) ‖orang yang fleksibel adalah orang yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-sendinya dan mempunyai