• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN XML WEB SERVICE UNTUK SISTEM DISTRIBUSI BARANG STUDI KASUS :PT. APOTIK PLUS PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN XML WEB SERVICE UNTUK SISTEM DISTRIBUSI BARANG STUDI KASUS :PT. APOTIK PLUS PALEMBANG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN XML WEB SERVICE UNTUK SISTEM DISTRIBUSI BARANG

STUDI KASUS :PT. APOTIK PLUS PALEMBANG

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S2

Program Studi Ilmu Komputer

Bidang Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam

diajukan oleh HARTATI DEVIANA

22046/I-4/1770/04

SEKOLAH PASCA SARJANA ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA 2007

(2)

NASKAH PUBLIKASI

PENERAPAN XML WEB SERVICE UNTUK SISTEM DISTRIBUSI BARANG

Studi Kasus :PT. Apotik Plus Palembang

Yang diajukan oleh :

Hartati Deviana 22046/I-4/1770/04

Untuk berkala penelitian Pascasarjana telah disetujui oleh Pembimbing

Pembimbing Utama

Dr. Ahmad Ashari Tanggal, Januari 2007 NIP. 131 898 309

(3)

PERNYATAAN

Dengan ini kami selaku pembimbing tesis mahasiswa Program Pascasarjana : Nama : Hartati Deviana

No. Mahasiswa : 22046/I-4/1770/04 Program Studi : Ilmu Komputer

Setuju / Tidak Setuju *) naskah ringkasan penelitian (calon naskah berkala Penelitian Pascasarjana) yang disusun oleh yang bersangkutan dipublikasikan dengan / tanpa *) mencantumkan nama tim pembimbing sebagai co author.

Kemudian harap maklum.

Yogyakarta, Januari 2007

Nama Status Pembimbing Tanda Tangan

Dr. Ahmad Ashari, M.Kom Pembimbing Utama

*) Coret yang tidak perlu

(4)

PENERAPAN XML WEB SERVICE UNTUK SISTEM DISTRIBUSI BARANG

STUDI KASUS :PT. APOTIK PLUS PALEMBANG THE IMPLEMENTATION OF XML WEB SERVICE FOR THE

DISTRIBUTION OF THE THING CASE : PT. APOTIK PLUS PALEMBANG

Hartati Deviana1 dan Ahmad Ashari2 Program Studi Ilmu Komputer

Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

Intisari

Layanan web merupakan paradigma baru dalam mengimplementasikan sistem terdistribusi melalui Web yang menggunakan basis teknologi XML, dengan standard protokol HTTP dan SOAP. Konsep teknologi layanan web muncul untuk mendukung sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur yang berbeda.

Layanan web digunakan saat akan mentransformasi sebuah bisnis logik dan object yang terpisah dalam satu ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat keamanannya dapat di tangani dengan baik. Karena layanan web berbasiskan XML sehingga menjanjikan banyak kemudahan dan perbaikan dalam mendukung integrasi berbagai platform sistem dan aplikasi, baik melalui infrastruktur intranet maupun ekstranet.

Pada penelitian ini akan dirancang suatu sistem informasi dengan menggunakan teknologi layanan web dengan menggunakan vendor terbuka PHP dengan toolkit pendukungnya NuSOAP dan diimplementasikan dalam manajemen pendistribusian barang pada PT Apotik Plus Palembang yang mana merupakan perusahaan dibidang obat-obatan yang memiliki beberapa cabang dikota Palembang.

Dalam pengintegrasiannya, PT Apotik Plus mengintegrasikan semua sistem yang ada untuk menangani seluruh data pada masing-masing cabang.

Sehingga dengan adanya sistem tersebut diharapkan seluruh cabang dapat saling berinteraksi satu sama lain.

Kata kunci : Layanan Web, XML, SOAP, NuSOAP

1. Fakultas Teknik Universitas Palembang, Palembang 2. Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

(5)

THE IMPLEMENTATION OF XML WEB SERVICE FOR THE DISTRIBUTION OF THE THING

CASE : PT. APOTIK PLUS PALEMBANG PENERAPAN XML WEB SERVICE UNTUK

SISTEM DISTRIBUSI BARANG

STUDI KASUS :PT. APOTIK PLUS PALEMBANG

Hartati Deviana1 and Ahmad Ashari2 Program Studi Ilmu Komputer

Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

Abstract

Web service was the new paradigm in implementation the distributed system went through Web that used the basis of XML technology, with standard HTTP protocol and SOAP. the Concept of web service technology emerged to support the distributed system that went to the infrastructure that was different.

Web service was used during would transformated a business logic and object that was separated in one scope that to one, so as the level of his security could in handled well.

Because of web service had XML as a base so as to promise many ease and the improvement in supporting the integration of various system platforms and the application, both through the infrastructure intranet and ekstranet.

In this research will be drafted by an information system by using web service technology with used vendor was open source PHP with toolkit his supporter NuSOAP and was implementated in the management of the distribution of the thing to PT Apotik Plus Palembang whichever was the company in medical that had several branches in Palembang.

In his integration, PT Apotik Plus integrated all the available systems to handle all of data in respectively the branch. So as with the existence of this system was hoped all of the branch could interact with each other to one another.

Keywords : Web Service, XML, SOAP, NuSOAP

1. Fakultas Teknik Universitas Palembang, Palembang 2. Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

(6)

1 I. Pendahuluan

Konsep teknologi Web Service muncul untuk mendukung sistem terdistribusi yang berjalan pada infrastruktur yang berbeda. SOAP (Simple Object Appication Protocol) dan beberapa teknologi yang didukung seperti WSDL (Web Service Description Language) dan UDDI (Universal Description Discovery, and Integration) merupakan kombinasi dari XML (eXtensible Markup Language) yang dikirimkan melalui HTTP (HyperText Transport Protocol)

Dengan adanya kombinasi dari XML dan HTTP, Web Service yang berbasiskan XML sangat mungkin untuk diimplementasikan sehingga menjanjikan banyak kemudahan dan perbaikan dalam mendukung integrasi berbagai platform sistem dan aplikasi, baik melalui infrastruktur Intranet maupun Internet/Ekstranet.

Bertitik tolak dari hal tersebut, pada penelitian ini akan merancang suatu sistem informasi dengan menggunakan teknologi web service. Penelitian ini diterapkan pada Sistem Distribusi Barang pada PT. Apotik Plus di Palembang.

II. Landasan Teori 2.1. Web Service

Web service merupakan suatu komponen software yang merupakan self- containing, aplikasi modular self-describing yang dapat dipublikasikan, dialokasikan, dan dilaksanakan pada web (wahli dkk, 2006).

Web service adalah teknologi yang mengubah kemampuan internet dengan menambahkan kemampuan transactional web, yaitu kemampuan web untuk saling berkomunikasi dengan pola program-to-program (P2P). Fokus web selama ini didominasi oleh komunikasi program-to-user dengan interaksi business-to- consumer (B2C), sedangkan transactional web akan didominasi oleh program-to- program dengan interaksi business-to-business (Gottschalk, 2002).

(7)

2

Gambar 1 merupakan blok bangunan web service yang mana menyediakan fasilitas komunikasi jarak jauh antara dua aplikasi yang merupakan layer arsitektur web service (Tidwell,2001).

• Layer 1 : protokol internet standar yang digunakan sebagai sarana transportasi adalah HTTP dan TCP/IP.

• Layer 2 : Simple Object Access Protocol (SOAP) berbasiskan XML dan digunakan untuk pertukaran informasi antar sekelompok layanan.

• Layer 3 : Web Service Definition Language (WSDL) digunakan untuk mendiskripsikan attribute layanan.

• Layer 4 : Universal Description, Discovery and Integration, yang mana merupakan direktori pusat untuk deskripsi layanan.

Gambar 1. Blok Bangunan Web Service 2.2. XML

XML merupakan dasar terbentuknya web service yang digunakan untuk mendeskripsikan data. Pada level paling detail web service secara keseluruhan dibentuk diatas XML. Fungsi utama dari XML adalah komunikasi antar aplikasi, integrasi data, dan komunikasi aplikasi eksternal dengan partner luaran. Dengan standarisasi XML, aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat dengan mudah berkomunikasi antar satu dengan yang lain

2.3. SOAP

SOAP merupakan protokol untuk pertukaran informasi dengan desentralisasi dan terdistribusi. SOAP merupakan gabungan antara HTTP dengan

(8)

3

XML karena SOAP umumnya menggunakan protocol HTTP sebagai sarana transport datanya dan data akan dipertukarkan ditulis dalam format XML. Karena SOAP mengunakan HTTP dan XML maka SOAP memungkinkan pihak-pihak yang mempunyai platform, sistem operasi dan perangkat lunak yang berbeda dapat saling mempertukarkan datanya. SOAP mengatur bagaimana request dan respon dari suatu web service bekerja.

2.4. WSDL

WSDL merupakan sebuah bahasa berbasis XML yang digunakan untuk mendefinisikan web service dan menggambarkan bagaimana cara untuk mengakses web service tersebut. Fungsi utama WSDL dalam web service adalah untuk mengotomasi mekanisme komunikasi business-to-business dalam web service melalui protokol internet.

WSDL merupakan representasi kontrak antara requestor dan providernya.

Secara teknis merupakan representasi kontrak antara kode klien dan kode di server. Dengan menggunakan WSDL klien dapat memanfaatkan fungsi-fungsi publik yang disediakan oleh server

5. NuSOAP

NuSOAP adalah sebuah kumpulan class-class PHP yang memungkinkan user untuk mengirim dan menerima pesan SOAP melalui protokol HTTP.

NuSOAP didistribusikan oleh NuSphere Corporation (http://www.nusphere.com) sebagai open source toolkit dibawah lisensi GNU LGPL.

NuSOAP merupakan toolkit web service berbasis komponen. NuSOAP memiliki sebuah class dasar yang menyediakan method seperti serialisasi variabel dan pemaketan SOAP-Envelope.Interaksi web service dilakukan dengan class client yang disebut dengan class “soapclient” dan class server yang disebut dengan class “soap_server”. Class-class ini mengizinkan user untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan SOAP dengan bantuan beberapa class-class pendukung lainnya untuk melengkapi proses tersebut

(9)

4 III. Perancangan Sistem

Sistem yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah sistem berbasis web yang dirancang untuk berfungsi dalam menangani Sistem Informasi Distribusi Barang Pada Apotik Plus dengan menggunakan arsitektur web service.

Aplikasi pada sistem terbagi menjadi 2 (dua) jenis aplikasi, yaitu : 1. Aplikasi pada server Apotik Pusat (Apotik Plus)

2. Aplikasi pada server Apotik cabang/outlet (Apotik Tora dan Apotik Rora) Metode yang digunakan untuk pengembangan sistem dalam penelitian ini adalah menggunakan Metode Prototipe.

Tujuan pemberdayagunaan XML web service dalam sistem ini agar apotik pusat (Apotik Plus) dapat melakukan manajemen distribusi barang pada kedua apotik cabang/outlet (Apotik Tora dan Apotik Rora). Sehingga dengan demikian apotik pusat dapat secara real time memantau dan memonitor jumlah stok barang yang tersedia pada tiap-tiap apotik cabang tersebut dan melakukan pengiriman barang ke tiap-tiap apotik cabang/outlet yang dituju. Demikian sebaliknya pada apotik-apotik cabang/outlet, dapat melakukan proses pemesanan pengiriman barang untuk jenis produk tertentu jika stok yang tersedia tidak mencukupi untuk proses penjualan.

3.1. Rancangan Model Arsitektur Sistem

Gambar 2 merupakan rancangan model arsitektur sistem yang menerapkan web service sebagai media komunikasi antar server pada apotik pusat dan server pada apotik outlet/cabang. Gambar 3.1 memperlihatkan arsitektur sistem direpresentasikan ke dalam 3 (tiga) jenis aplikasi server, yaitu aplikasi pada server apotik pusat (server pusat) dan aplikasi pada server apotik cabang/outlet (server outlet). Masing-masing aplikasi ini terhubung pada database tersendiri yang juga terdiri dari 2 (dua) jenis database, yaitu database pusat dan database outlet. Ketiga aplikasi server tersebut terintegrasi melalui media web service yang berjalan dalam koneksi jaringan internet (TCP/IP) pada port 80.

(10)

5

Gambar 2. Model Arsitektur Sistem 3.2. Rancangan Basis Data

Perancangan basis data merupakan pengembangan lebih lanjut dari tahapan survei dan definisi, semua proses terkait diimplementasikan secara nyata ke dalam model data.

Gambar 3 memperlihatkan model Entity Relationship (ER) dari tabel yang digunakan dan diambil dari database hasil survei. Dari gambar dapat dilihat bahwa tabel “Penjualan” berelasi dengan tabel “Item Penjualan” di mana pada kedua tabel tersebut terdapat atribut yang saling berelasi dengan tipe one-to-many, atribut tersebut adalah “kode_penjualan”. Hal ini dikarenakan atribut

“kode_penjualan” yang terdapat dalam tabel “Item Penjualan” mengacu pada tabel “Penjualan”. Demikian juga pada tabel “Order Pengiriman”, tabel ini juga berelasi dengan tabel “Item Order” di mana atribut “kode_order” pada tabel “Item Order” mengacu pada tabel “Order Pengiriman” dengan tipe relasi one-to-many.

Server Pusat

DB Server Pusat Operator Pusat

Operator Pusat

Web Service

Server Outlet 1

DB Outlet 1 Operator Outlet 1

Operator Outlet 1

Server Outlet 2

DB Outlet 2 Operator Outlet 2

Operator Outlet 2 Aplikasi Server Pusat

Aplikasi Server Outlet Aplikasi Server Outlet

(11)

6

M 1

M 1

M 1

1 1

1

M M M

1

1

Tabel “Item Penjualan” dan tabel “Item Order” sama-sama mengacu dan berelasi ke tabel “Produk” dengan tipe relasi one to many pada atribut “kode_obat”.

Kemudian tabel “Produk” berelasi satu-satu dengan tabel “Stok” dengan tipe relasi one-to-one.

Gambar 3. Entity Relationship Diagram (ERD)

3.4. Desain Arsitektural

Gambar 4 merupakan model proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui data sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Dari diagram konteks dapat dilihat bahwa terdapat 2 (dua) entitas yang terkait dalam Sistem Informasi Manajemen Distribusi Obat Apotik. Entitas tersebut adalah Operator Pada Apotik Pusat (Operator Pusat ) dan Operator Pada Apotik Cabang/Outlet (Operator Outlet) melakukan akses ke

memiliki Obat

Stok

Pengiriman

terdiri

memesan

Item Pengiriman Order Pengiriman

terdiri

Item Order

menjual mengirim

Penjualan

terdiri

Item Penjualan

(12)

7

sistem, tiap-tiap entitas memiliki kode akses berupa username dan password yang dapat digunakan setiap kali mengakses layanan sistem dengan cara memasukkan data tersebut melalui autentikasi login.

Gambar 4. Diagram Konteks

IV. Implementasi

Beberapa operasi/proses yang melibatkan web service baik aplikasi pada server apotik pusat maupun aplikasi pada server apotik cabang/outlet di antaranya adalah:

Aplikasi pada server apotik pusat 1. Monitor Stok Barang

Operasi monitor stok barang pada apotik pusat berfungsi untuk melakukan memantau dan memeriksa jumlah stok yang tersedia pada semua produk yang terdaftar pada tiap-tiap apotik cabang/outlet.

2. Laporan Transaksi

Laporan transaksi berfungsi untuk mencetak laporan seluruh transaksi yang terjadi baik di apotik pusat maupun cabang/outlet.

3. Pengiriman Barang

Operasi pengiriman barang berfungsi untuk melakukan pengiriman sejumlah stok barang pada jenis produk tertentu ke salah satu apotik cabang/outlet.

Aplikasi pada server apotik cabang/outlet 1. Download Mater Produk

Operasi download master produk pada apotik cabang/outlet berfungsi untuk meng-update data seluruh produk yang terdaftar dan menyetarakannya dengan

Sistem Informasi Distribusi Obat Apotek

Operator Pusat Operator Outlet

Data username, password

Data obat (kode obat,nama obat,deskripsi,satuan,stok,harga) Data penjualan (kode penjualan, tanggal, operator,

kode obat, kuantitas)

Data pengiriman barang (kode pengiriman, kode outlet, tanggal, kode obat, dan kuantitas) Data input laporan penjualan (kode penjualan)

Informasi stok barang semua cabang Inbox order pengiriman barang Pesan SOAP pengiriman barang Laporan penjualan semua cabang

Data username, password

Data penjualan (kode penjualan, tanggal, operator, kode obat, kuantitas)

Data order pengiriman (kode order, tanggal, kode obat, kuantitas)

Data input laporan penjualan (kode penjualan)

Informasi data barang

Informasi stok barang seluruh apotik Outbox order pengiriman barang Informasi penerimaan barang Laporan penjualan

(13)

8

data yang terbaru pada apotik pusat serta memonitor stok barang yang tersedia pada semua produk yang terdaftar pada apotek pusat dan apotek cabang/outlet.

2. Penerimaan Barang

Operasi penerimaan barang berfungsi untuk menerima sejumlah tertentu suatu produk dan meng-update data stok produk tersebut sesuai dengan jumlah/kuantitas barang yang diterima.

3. Pemesanan (Order) Pengiriman Barang

Operasi pemesanan pengiriman barang pada beberapa jenis produk tertentu dengan jumlah/kuantitas tertentu dilakukan oleh apotik cabang/outlet yang ditujukan ke apotik pusat.

Tabel 1 merupakan tabel layanan (service) dalam bentuk yang disediakan baik oleh aplikasi pada server apotik pusat maupun pada apotik cabang/outlet.

Tabel 1. Daftar service pada aplikasi server apotik pusat dan apotik cabang/outlet

Server Nama Service Parameter Deskripsi

MasterProduk - Service untuk memberikan data terbaru untuk seluruh barang (master produk) yang terdaftar StokObat kode_obat Service untuk memberikan

informasi jumlah stok yang masih tersedia sesuai dengan kode obat tertentu

Apotik Pusat (Apotik Plus)

InboxDelivery Order

kode_order, kode_outlet, kode_obat, kuantitas

Service untuk menerima setiap pemesanan (order) pengiriman barang yang diajukan oleh apotik cabang/outlet

DaftarLaporan Transaksi

- Service untuk memberikan data daftar seluruh laporan transaksi yang terjadi pada apotek outlet tertentu

DetailLaporan Transaksi

kode_penjualan Service untuk memberikan detail tiap-tiap laporan transaksi sesuai dengan kode tertentu

StokObat kode_obat Service untuk memberikan informasi jumlah stok yang masih tersedia sesuai dengan kode obat tertentu

Apotik Outlet (Apotik Tora/Rora)

Penerimaan_

Barang

kode_penerimaan, kode_obat, kuantitas

Service untuk melakukan penerimaan sejumlah barang pada jenis produk tertentu yang dikirimkan oleh apotik pusat

(14)

9

Berikut contoh proses pengiriman barang dari apotik pusat ke apotik cabang/outlet (tora) dengan menggunakan XML web service,

Pada gambar 4.10 dapat dilihat bahwa proses pengiriman barang dilakukan ke apotik cabang/outlet yang dituju dengan cara memilih pada kotak combo

“Outlet Dituju”. Kemudian manajer apotik pusat dapat mengambil item pengiriman dengan memilih pada daftar barang yang akan dikirimkan dengan cara meng-klik link “Ambil Obat”.

Gambar 5. Tampilan proses pengiriman barang

Setelah manajer pusat menentukan item-item barang yang akan dikirimkan berikut kuantitas tiap-tiap item tersebut, selanjutnya dengan menggunakan XML web service, data tersebut dikirimkan ke apotik cabang/outlet yang dituju untuk diproses lebih lanjut. Bila pesan telah dikirim maka apotik pusat dapat menerima laporan bahwa pesan telah terkirim dan mendapatkan tanggapan dari apotik cabang/outlet berupa pesan SOAP dalam bentuk format XML seperti tampak pada gambar 6.

(15)

10

Gambar 6. Pesan SOAP pengiriman barang Request

POST /apotek_tora/services/service_outlet.php HTTP/1.0 Host: localhost

User-Agent: NuSOAP/0.7.2 (1.95)

Content-Type: text/xml; charset=ISO-8859-1 SOAPAction: ""

Content-Length: 913

<?xml version="1.0" encoding="ISO-8859-1"?><SOAP-ENV:Envelope SOAP- ENV:encodingStyle="http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/" xmlns:SOAP- ENV="http://schemas.xmlsoap.org/soap/envelope/"

xmlns:xsd="http://www.w3.org/2001/XMLSchema"

xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xmlns:SOAP- ENC="http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/"><SOAP-

ENV:Body><ns8591:Penerimaan_Barang

xmlns:ns8591="http://tempuri.org"><__numeric_0><kode_penerimaan

xsi:type="xsd:string">KRM-061221-11-47-56</kode_penerimaan><kode_obat xsi:type="SOAP- ENC:Array" SOAP-ENC:arrayType="xsd:string[2]"><item

xsi:type="xsd:string">CKF1602</item><item

xsi:type="xsd:string">EMF1401</item></kode_obat><kuantitas xsi:type="SOAP-ENC:Array"

SOAP-ENC:arrayType="xsd:string[2]"><item xsi:type="xsd:string">15</item><item

xsi:type="xsd:string">10</item></kuantitas></__numeric_0></ns8591:Penerimaan_Barang></

SOAP-ENV:Body></SOAP-ENV:Envelope>

Response

HTTP/1.1 200 OK

Date: Thu, 21 Dec 2006 04:47:56 GMT Server: Apache/1.3.23 (Win32) X-Powered-By: PHP/4.1.1

X-SOAP-Server: NuSOAP/0.7.2 (1.95)

(16)

11

Content-Length: 653 Connection: close

Content-Type: text/xml; charset=ISO-8859-1

<?xml version="1.0" encoding="ISO-8859-1"?><SOAP-ENV:Envelope SOAP- ENV:encodingStyle="http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/" xmlns:SOAP- ENV="http://schemas.xmlsoap.org/soap/envelope/"

xmlns:xsd="http://www.w3.org/2001/XMLSchema"

xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xmlns:SOAP- ENC="http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/"><SOAP-

ENV:Body><ns1:Penerimaan_BarangResponse xmlns:ns1="http://tempuri.org"><return xsi:type="SOAP-ENC:Array" SOAP-

ENC:arrayType="unnamed_struct_use_soapval[1]"><item><status_terkirim

xsi:type="xsd:int">1</status_terkirim></item></return></ns1:Penerimaan_BarangResponse></

SOAP-ENV:Body></SOAP-ENV:Envelope>

Dari contoh dapat dilihat bahwa request pesan SOAP bahwa aplikasi server apotik mengirim barang ke apotik cabang(apotik Tora) dalam SOAP-ENV:

Envelope SOAP. Isi envelope SOAP berupa penerimaaan barang dan data-data barang yang dikirim.

<SOAP-ENV:Envelope SOAP-

ENV:encodingStyle="http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/" xmlns:SOAP- ENV="http://schemas.xmlsoap.org/soap/envelope/"

xmlns:xsd="http://www.w3.org/2001/XMLSchema"

xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xmlns:SOAP- ENC="http://schemas.xmlsoap.org/soap/encoding/">

<SOAP-ENV:Body>

<ns8591:Penerimaan_Barang xmlns:ns8591="http://tempuri.org"><__numeric_0>

<kode_penerimaan xsi:type="xsd:string">KRM-061221-11-47-56</kode_penerimaan>

<kode_obat xsi:type="SOAP-ENC:Array" SOAP-ENC:arrayType="xsd:string[2]">

<item xsi:type="xsd:string">CKF1602</item>

<item xsi:type="xsd:string">EMF1401</item></kode_obat>

<kuantitas xsi:type="SOAP-ENC:Array" SOAP-ENC:arrayType="xsd:string[2]">

<item xsi:type="xsd:string">15</item>

<item xsi:type="xsd:string">10</item></kuantitas>

</__numeric_0></ns8591:Penerimaan_Barang>

</SOAP-ENV:Body>

</SOAP-ENV:Envelope>

Sedangkan Response pesan SOAP dari apotik Rora dalam SOAP- ENV:Envelope SOAP. Isi envelope SOAP berupa response penerimaan barang.

<SOAP-ENV:Body>

<ns1:Penerimaan_BarangResponse xmlns:ns1="http://tempuri.org"><return

xsi:type="SOAP-ENC:Array" SOAP-ENC:arrayType="unnamed_struct_use_soapval[1]">

<item><status_terkirim xsi:type="xsd:int">1</status_terkirim></item></return>

</ns1:Penerimaan_BarangResponse>

</SOAP-ENV:Body>

(17)

12 V. Kesimpulan

Setelah melakukan serangkaian kegiatan mulai dari perancangan, implementasi dan pengujian terhadap sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan berikut :

1. Sistem informasi dengan dukungan teknologi web service dapat memberikan informasi transaksi data pada proses pelayanan pemesanan maupun pengiriman barang secara lengkap karena XML skema dan tipe data dapat dilihat pada arus transformasi data antara client dan server.

2. Web service dapat digunakan untuk mengintegrasikan dua basis data yang berbeda yaitu SQL server dan Access untuk digunakan pada satu aplikasi yang sama.

3. Teknologi web service bersifat terbuka sehingga mendukung vendor open source seperti PHP dengan toolkit NuSOAP dalam pengembangan teknologi informasi dalam mengkonfigurasi sistem sesuai bentuk aplikasi dan solusi yang terbaik.

Daftar Pustaka

Tidwell, D., 2001, Web Services: The Web’s next Revolution, http://

www6.software.ibm.com/developerworks/education/wsbasics/wsbasics- a4.pdf

Kreger, H., 2001, Web Services Conceptual Architecture (WSCA 1.0), http://www. ibm. com/software/solution/webservices

Gottschalk, K., 2002, Introduction to Web services architecture, http:// www.

research. ibm.com/journal/sj/412/gottschalk.pdf

Booth, D., Haas, H., Eric, Ferris C., Orchard, D., Oktober 2003, Web Services Architecture, World Wide Web Consortium (W3C) Proposed Recommendation, http://www.w3.org/TR/2004/NOTE-ws-arch-20040211/

Wahli,U., Burroughs,O., Cline,O., Tung,L., 2006, Services Handbook for WebSphere Application Server 6.1, http://www.redbooks.ibm.com/redbooks/pdfs/

Ayala, D., Browne,C., Chopra,V., Apshankar,K.,2003,Professional Open Source Web Services,http://dietrich.ganx4.com.nusoap/download/7469_Chap08.pdf

(18)

13

Asaduzzaman, A., 2003, Building XML Web Service with PHP NuSOAP, http://www. devarticles.com/cp/bio/Ahm-Asaduzzaman/

Nichol, S., 2004, Programming With NuSOAP, http://www.scottnichol.com/

nusoapprog.htm

Junaedi, M., 2003, Pengantar XML, http://www.ilmukomputer.com/

Siswoutomo, W., 2004, Membangun Web Service Open Source Menggunakan PHP, Elex Media Komputindo Jakarta.

Sidik, B., 2001, Pemrograman Web dengan PHP, Informatika, Bandung

Sutarman, 2004, Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL, Andi, Yogyakarta Maulidya, 2004, Analisis Aplikasi Web Service Validasi Kartu Kredit, Thesis S2

Program Studi Ilmu Komputer UGM Yogyakarta

Kurniawan, E., 2006, Rancang Bangun Web Service untuk Sistem Informasi Perpustakaan, Thesis S2 Program Studi Ilmu Komputer UGM Yogyakarta

Gambar

Gambar 2.  Model Arsitektur Sistem  3.2.  Rancangan Basis Data
Gambar 3.  Entity Relationship Diagram (ERD)
Gambar 4.  Diagram Konteks
Tabel 1 merupakan tabel layanan (service) dalam bentuk yang disediakan  baik oleh aplikasi pada server apotik pusat maupun pada apotik cabang/outlet
+3

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun belajar dan bekerja itu melelahkan, namun sampai saat ini saya belum pernah bertemu dengan satu orang pun yang tidak mengatakan: Saya merasa

Mufasir dari generasi pertengahan Abu Bakar Muhammad bin Abdullah atau sering dikenal dengan Ibnu al-Arabi menafsirkan surat an-Nisa’ dalam Tafsir Ah } kam

Layanan lokasi akan menggunakan lalu lintas jaringan yang lebih besar, sehingga Anda disarankan untuk menggunakan jaringan Wi-Fi..

Penurunan kadar ureum akibat terapi kombinasi kurkuminoid dan minyak atsiri temulawak berbeda bermakna dengan peningkatan kadarnya akibat terapi piroksikam;

Pemberian kompos sampah pasar 12 ton/ha dan arang aktif 40 kg/ha menunjukkan bobot buah per tanaman yang lebih tinggi yaitu 74,49 g, berbeda nyata dengan perlakuan

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN CAPO (Blumea balsamifera. L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypii..

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, menunjukkan bahwa baik pembelajaran passing and stoping menerapkan metode team games tournament secara signifikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara hiperplasia folikel limfoid pada apendisitis akut maupun kronik.. Hal ini menunjukkan