• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN CAPO (Blumea balsamifera. L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypii ARTIKEL ILMIAH INDAH FADHILA PUTRI NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN CAPO (Blumea balsamifera. L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypii ARTIKEL ILMIAH INDAH FADHILA PUTRI NIM."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN CAPO (Blumea balsamifera. L)

TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypii

ARTIKEL ILMIAH

INDAH FADHILA PUTRI

NIM.12010161

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN CAPO (Blumea balsamifera. L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella thypii

Indah Fadhila Putri, Mades Fifendy, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

indahfadhilaputri@yahoo.co.id

ABSTRACT

Salmonella thypii is one of bacteria can induce of tifoid fever disease. It can be cause by

Salmonella thypii bactery infection. The solve this problem can be saveby giving antibiotic but this bactery has hight respond to antibiotic. The restantian of bacteria imunity to an antibiotic can influence to the increase of deadly amount. Because of this problem the reseacher want to find the alternative medician of antimicroba which has save relative and not giving impact. Capo leaf (Blumea balsamifera. L) is an kind of leaves which has function as antimicroba because it has of flavonoid component, tanin, saponin and atsiri oil. The purpose of this research is to know the

capability of capo leaf extract (Blumea balsamifera. L) in blocking Salmonella thypii bacteria

accreation. The research has done in 2016 Juni at microbiology laboratorium in Biologi departmen in UNP. This sample of capo leaf has taken from Jorong Petok, Panti Distric, Pasaman Timur

regenery and Salmonella thypii bacteria has taken from microbiology laboratorium in doctors

department at UNAND. This research used with 6 treatment, such as : control positif, concentration 10 %, 20%, 30%, 40%, 50% and 3 reaptly. This data get of by used Analisis Sidik Ragam (ANOVA) and continue treatment by Beda Nyata Terkecil (BNT). The result of statistic training in blocked zona from each of concentration which has about 0,92cm-2,03cm. The result is

shown if the treatment of capo leaf extract can give blocked effort to bacteria of Salmonella thypii

accreation. The blosked zona from concentration about 50% vast of. The result of this research is

capo leaf extract (Blumea balsamifera. L) can blocked the growth of Salmonella thypii bactery.

key words : Capo Leaf, Extract, Salmonella thypii Bactery

PENDAHULUAN

Tumbuhan herbal memiliki zat

aktif seperti minyak atsiri, saponin,

flavonoid, tanin dan lain-lain. Diantara zat aktif tersebut ada yang bersifat antibakteri dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Salah satu tumbuhan herbal yang memiliki khasiat sebagai bahan obat adalah

tanaman Capo atau Sembung

(Blumeabalsamifera L). Tanaman capo banyak digunakan masyarakat sebagai alternatif pengobatan penyakit. Senyawa flavonoid bersifat antibakteri dengan mekanisme kerjanya adalah merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi, mendegradasikan protein sel bakteri (Ruhimat, 2015).

Tanaman Capo mengandung zat antimikroba yang reaktif sehingga dapat digunakan dalam mencegah pertumbuhan

bakteri diantaranya Salmonella thypii.

Bakteri ini menyebabkan penyakit tipus pada manusia dengan cara menginfeksi.

Kuman penyebab tipus umumnya

tergantung pada tingkat kebersihan

lingkungan dan kebiasaan masyarakat.

Terinfeksinya manusia oleh Salmonella

hampir selalu disebabkan oleh

mengkonsumsi makanan dan minuman yang tercemar. Makanan yang biasanya

tercemar meliputi kue-kue yang

mengandung saus susu, daging cincang, susis unggas, daging panggang dan telur (Pelczar dan Chan, 1988).

(4)

Masyarakat yang memiliki kebiasaan hidup kurang bersih sehingga mudah terjadi kontaminasi air dan makanan oleh kuman penyebab tipus atau tipoid. Demam tipoid atau demam tipus adalah penyakit yang menginfeksi usus halus dan aliran darah, penderita akan mengalami demam atau badan panas dalam waktu beberapa hari dan biasanya suhu tubuh

penderita akan mencapai 38-39 0C mungkin

terjadi. Penanggulagan infeksi bakteri dapat

dilakukan dengan memberikan antibiotik, karena antibiotik berperan penting dalam mengatasi bakteri di dalam tubuh. Namun penggunaan antibiotik sekarang sering menyebabkan terjadinya resistensi bakteri terhadap zat antibiotik.

Pelzar dan Chan, (1988)

menyatakan resisten atau kerentanan

terhadap infeksi oleh suatu patogen tertentu dapat berbeda-beda dari suatu spesies hewan ke yang lain. Pemberian antibiotik

yang berlebihan akan menimbulkan

terjadinya mutasi gen pada bakteri yang mengakibatkan tingkat resistensi bakteri

terhadap antibiotik semakin tinggi.

Sehingga ada kebutuhan yang terus

menerus untuk mengembangkan obat-obat baru dan berbeda untuk menggantikan obat-obat yang telah tidak efektif (Pelzar dan

Chan, 1988). Tanaman capo (Blumea

balsamifera L) berkhasiat sebagai antibakteri, melancarkan peredaran darah,

menghilangkan bekuan darah,

pembengkakan, peluruh keringat

(diaforetik), peluruh dahak (ekspektoran), astrigen, tonikum dan obat batuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

kemampuan Ekstrak Daun Capo (Blumea

balsamifera. L) dalam menghambat

Pertumbuhan Bakteri Salmonella typhii.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kertas cakram (paper disk method) dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan yaitu kontrol pisitif, konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50%.

Penelitian ini telah dilakukan pada

bulan Juni 2016 di Laboratorium

Mikrobiologi, Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Padang. Pengambilan daun capo diambil di Jorong Petok, Kec. Panti, Kab. Pasaman, Pasaman Timur pada

tanggal 18 Mei 2016 dan bakteri

Salmonella thypii diperoleh dari

laboratorium Mikrobiologi, Fakultas

Kedokteran Universitas Andalas Padang.

Pengamatan dilakukan dengan

melihat ada atau tidaknya diameter zona hambat yang terbentuk dengan melakukan

pengukuran Salmonella thypii dinyatakan

positif jika terbentuk zona bening kemudian diukur zona beningnya.

Data dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA), jika terdapat

perbedaan nyata antara perlakuan

dilanjutkan dengan uji BNT.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan tentang daya hambat ekstrak

daun capo (Blumea balsamifera. L)

terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella

thypii, diperoleh rata-rata zona hambat berdasarkan uji Statistik dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1. Rata-rata zona hambat yang dilihat berdasarkan terbentuknya zona bening pada tiap Perlakuan (cm)

Perlakuan Rata-rata zona bening (cm) Notasi F.50% 2,030 a A.K (+) 2,020 a E.40% 1,933 a D.30% 1,930 a C.20% 1,850 a B.10% 0,920 b

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang berbeda, berbeda nyata pada taraf α = 5%

Hasil penelitian dengan

menggunakan ekstrak daun capo setiap perlakuan dapat menghambat pertumbuhan

bakteri Salmonella thypii. Dari perlakuan F,

A, E, D, C tidak berbeda nyata, sedangkan perlakuan B berbeda dari semua perlakuan. Tabel diatas dapat dilihat daerah hambatan terbesar pada media yang ditumbuhi bakteri

Salmonella thypii terdapat pada konsentrasi 50% yaitu 2,03 cm. Sedangkan konsentrasi terendah pada konsentrasi 10% yaitu 0,92 cm dan pada kontrol didapat rata-rata 2,02 cm. Untuk lebih jelas besarnya daerah zona bening yang dihasilkan oleh pemberian

(5)

konsentrasi ekstrak daun capo seperti pada Kurva berikut.

Gambar 3: Kurva Pemberian Konsentrasi Ekstrak Daun Capo Dan

Rata-rata Zona Hambat

Yang Dihasilkan (cm). Berdasarkan kurva diatas dapat diketahui bahwa semakin tinggi tingkat konsentrasi ekstrak daun capo semakin besar zona bening yang terbentuk.

Pemberian konsentrasi ekstak daun

capo 10% - 50% ternyata dapat

menghambat pertumbuhan bakteri

Salmonella thypii. Penyusun dinding sel bakteri gram negatif relatif sederhana karena hanya terdiri dari dua lapis, lapisan luar lipopolisakarida dan protein dan lapisan dalam peptidoglikan, akibatnya zat aktif banyak yang masuk ke dalam sel

melalui selaput bakteri Salmonella thypii.

Berdasarkan penelitian yang

dilakukan, bahwa ekstrak daun capo memiliki zat aktif berupa minyak atsiri 0,5% berupa sineol, borneol dan juga mengandung senyawa lain seperti kamper, tanin, saponin, damar dan ksantoksilin serta flavonoid dimana zat aktif ini mempunyai aktivitas sebagai antibakteri. Menurut Lubis, (2013) Aktivitas flavonoid mampu untuk membentuk senyawa kompleks dengan protein ekstrakseluler, terlarut dan dengan dinding sel, rusaknya membran dan dinding sel akan menyebabkan metabolik penting dalam sel akan keluar dan akibatnya akan terjadi kematian.

Senyawa lain yang terdapat pada

daun sembung yaitu senyawa tanin

merupakan suatu zat yang terdapat dalam berbagai tumbuhan salah satunya terdapat

pada tanaman sembung. Tanin ini

mempunyai sifat mudah larut dalam air, etanol dan larutan aseton. Tanin ini mampu menghambat sintesis dinding sel dan sintesis protein sel bakteri, tanin yang

terdapat dalam daun capo dengan membran sel bakteri, kemudian menginaktivasi enzim dan fungsi materi genetik sel bakteri. Sehingga dalam keadaan tersebut, sel bakteri disekitar kertas cakram akan mengalami kerusakan (tidak tumbuh) dan akhirnya terbentuk zona jernih atau zona hambat disekitar kertas cakram (Ruhimat, 2015).

Dilihat dari perbedaan perlakuan yaitu pada perlakuan F, A, E, D dan C tidak memiliki perbedaan nyata tetapi jika dilihat dari rata-rata zona hambat yang terbentuk, perlakuan F lebih besar daripada perlakuan yang lainnya dan perlakuan B lebih kecil dari semua perlakuan yang diberikan. Konsentrasi 20% (perlakuan C) sudah baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri

Salmonella thypiikarena kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan bakteri

sudah sama dengan kontrol Positif

sedangkan konsentrasi 10% (perlakuan B) berbeda nyata dari semua perlakuan karena konsentrasi 10% menggunakan ekstrak yang sedikit sehingga zona hambat yang

terbentuk kecil. Dengan demikian

konsentrasi ekstrak daun capo 20%-50% baik dalam menghambat pertumbuhan

bakteri Salmonella thypii namun hanya

bersifat bakteriostatikkarena pada

masing-masing konsentrasi sudah mampu

menghambat proses sintesis protein yang dibutuhkan oleh bakteri untuk tumbuh. Menurut Jawetz, (2005) Bakteriostatik

adalah suatu biosida yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun capo (Blumea balsamifera.L) dapat menghambat

pertumbuhan bakteri Salmonella thypii dan

konsentrasi 20% sudah baik dalam

menghambat pertumbuhan bakteri

Salmonella thypii.

Perlu penelitian lanjut untuk

melihat efektifitas ekstrak daun capo secara in vivo (hewan coba dan uji klinik) sebelum digunakan sebagai alternatif pengobatan di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Lubis, A. A, 2013. Pengaruh Ekstrak Umbi

Bidara Upas (Meremmia mammosa

A. K + B. 10%C. 20% D. 30% E. 40%F. 50% Rerata 2.02 0.92 1.85 1.93 1.933 2.03 0 1 2 3

(6)

(Lour) Hall.F) terhadap

pertumbuhan bakteri Salmonella

thypi. Skripsi tidak dipublikasikan. STKIP PGRI SUMBAR. Padang. Pelczar Jr, Michael J, chan. 1988.

Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta: Universitas Indonesia Press. Ruhimat, U. 2015. Daya Hambat Infusum

Daun Sembung (Blumea

balsamifera) Terhadap Pertumbuhan

Bakteri Escherichia coliDengan

Metode Cakram Volume 13, No 1.

Stikes Bakti Tunas Husada.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai chi-square untuk indikator kesejahteraan rakyat di Indonesia tahun 2014 sebesar 157,14 dan p-value sebesar sebesar 0,000 yang

Penelitian yang dilakukan oleh Devi (2014) tentang pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, laverage dan status perusahaan pada kelengkapan pengungkapan laporan

Skripsi ini berjudul “ Pandangan Hukum Islam Terhadap Prosesi Adat Pangewaran di Desa Kaluppini Kecamatan Enrekang ”. Fokus Penelitian ini 1) Bagaimana Prosesi

Melakukan estimasi parameter model regresi poisson bivariat dengan menggunakan Maximum Likelihood Estimation (MLE) di mana nilai λ 0 merupakan fungsi dari

menyatakan bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem yang memberikan.. kebebasan kepada pengguna untuk memilih langsung bahan pustaka

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Potensi dan persebaran sumberdaya alam kelautan dan pariwisata di Indonesia yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja

Selain itu untuk mengetahui persentasi pemilihan moda transportasi antara menggunakan dengan berkendara sendiri dengan berkendara bersama dengan memberikan atribut berupa selisih

pembangunan kelautan dan perikanan ditetapkan pemerintah untuk menjadikan laut sebagai masa depan bangsa.. 16.056 pulau telah didaftarkan ke PBB Pemasok komoditas perikanan dunia