BAB IV
PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER
Pada bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan desain dan realisasi filter yang digunakan. Pada penelitian ini desain rancangan tersebut disimulasikan menggunakan ANSYS HFSS 16.0.0 untuk mendapatkan tanggapan respon frekuensi dari filter dan untuk menentukan frekuensi cut off pada filter tersebut. Filter yang dirancang menggunakan DGS dengan metode half mode substrate integrated waveguide. Dalam perancangan ini digunakan metode Studi Parameter. Dan setelah hasil rancangan sudah disimulasikan dan hasilnya baik, akan dilakukan fabrifikasi dan pengukuran dengan menggunakan VNA (Virtual Network Analyzer).
4.1. Perancangan Frekuensi cut off pada HMSIW
Pada bagian ini akan merancang frekuensi cut off seperti yang diinginkan penulis bahwa frekuensi yang ditentukan yaitu 8 Ghz – 10,2 Ghz dengan lebar bandwidth 2,2 Ghz dan memiliki frekuensi tengah 9,03 Ghz. Hal utama yang perlu dilakukan yaitu dengan menentukan ukuran box yang diinginkan sebagai berikut:
Gambar 4.1 Dimensi ukuran box yang digunakan
Dari Gambar 4.1 bisa dijelaskan bahwa dimensi box yang digunakan yaitu untuk box (Xsize) lebar yaitu 16,6 mm, box (Ysize) panjang adalah 24 mm dan box (Zsize) untuk tinggi ketebalan 0.508 mm.
Gambar 4.2 Dimensi Box yang akan digunakan
Pada Gambar 4.2 merupakan ukuran box yang akan digunakan dalam menentukan frekuensi cut off terlebih dahulu. Yang menyerupai balok dengan memiliki ketebalan.
4.1.1. Perhitungan Lebar Saluran Input dan Output
Setelah dilakukan penentuan ukuran box, kemudian dilakukan penentuan ukuran diameter lubang dan jarak antar lubang pada bandpass filter untuk menentukan frekuensi cut off.
Dalam menghitung lebar saluran input dan output bandpass filter,
berhubungan dengan impedansi peralatan yang tersambung sebelum dan sesudah
rangkaian bandpass filter. Pada umumya standar impedansi input dan output
peralatan yang digunakan diindustri telekomunikasi memiliki impedansi sebesar
leh karena itu untuk mencapai kesesuaian impedansi dan transfer daya antara bandpass filter dengan saluran transmisi, maka impedansi input output dari filter dibuat dengan impedansi sama yaitu sebesar 50 Ω.
Lebar saluran input output dengan material Rogers RO5870
Sehingga,
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh lebar saluran transmisi (W) untuk input dan output resonator dengan menggunakan material Rogers RO5870 adalah sebesar 1,52mm.
4.1.2 Perbandingan D dan P
Dalam menentukkan jarak antar lubang (P) dan diameter lubang (D), pada
penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode studi parameter D dan
P yang berbeda – beda. Untuk mendapatkan frekuensi cut off yang dinginkan yaitu 8 Ghz – 10,2 Ghz.
Gambar 4.3 Perbandingan D dan P
Pada Gambar 4.3 terlihat perbandingan D dan P merupakan perbandingan yang digunakan untuk menentukkan jarak antar lubang dan diameter lubang supaya mendapatkan hasil frekuensi cut off.
7.8 8 8.2 8.4 8.6 8.8 9
-10 -8 -6 -4 -2 0
Perbandingan Diameter Lubang dan Jarak Antar Lubang
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S21 D0,6mm P 1mm S21 D0,6mm P 1,25mm S21 D0,7mm P 1mm S21 D0,7mm P 1,25mm S21 D0,8mm P 1mm S21 D0,8mm P 1,25mm
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan D dan P
Pada Gambar 4.4 merupakan hasil grafik perbandingan jarak D dan P,
dapat disimpulkan bahwa hasil terbaik untuk menentukkan frekuensi cut off
terbaik yaitu dengan menggunakan diameter lubang (D) 0,6 mm dan jarak antar
lubang (P) 1 mm. Karena mendapatkan frekuensi 8,2 Ghz – 10,2 Ghz, range
tersebut merupakan hasil yang terbaik, namun untuk insertion loss dan return loss belum baik.
4.1.3 Penentuan Jarak Dalam Antar Lubang (Ar) Tanpa Tapper
Untuk menentukan jarak antar lubang (P), diameter lubang (D) dan Ar dilakukan melalui analisis studi parameter, dikarenakan penulis belum mendapatkan hasil perhitungan yang terbaik untuk mengetahui ukuran. Dengan dilakukan analisis menggunakan software HFSS untuk menentukan posisi lubang agar mendapatkan S11 dan 21 yang baik serta frekuensi cut off yang diinginkan.
Tabel 4.1 Perbandingan Posisi Lubang
x/y D (mm) P (mm) Insertion loss (dB) Return loss (dB) Cut off (Ghz)
1,65 / 4,5 0,6 1 4 3 8 – 10,10
1,7 / 5 0,6 1 4,25 3,50 8 - 10
1,75 / 4,5 0,6 1 1,80 4,9 8,2 – 10,2
Pada table di atas perbedaan untuk mendapatkan frekuensi cut off , dengan
desain tidak menggunakan tapper. Berikut hasil grafik perbandingan :
6 7 8 9 10 11 12 -45
-40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Perbandingan Posisi Lubang
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 X/Y 1,65/4,5 S21 X/Y 1,65/4,5 S11 X/Y 1,75/4,5 S21 X/Y 1,75/4,5 S11 X/Y 1,7/5 S21 X/Y 1,7/5
Gambar 4.5 Grafik Perbandingan X/Y
Terlihat pada Gambar 4,5 hasil terbaik adalah dengan posisi lubang x/y
1,75/4,5 dimana dari ukuran posisi tersebut mendapat nilai cut off yang hampir
mendekati yang diinginkan, dimana frekuensi yang diinginkan yaitu 8 Ghz – 10,2
Ghz sementara pada studi paramaeter mendapatkan frekuensi cut off 8,2 Ghz –
10,2 Ghz. Terdapat pergeseran frekuensi sebesar 200 Mhz. Sementara untuk
insertion loss 1,80 dB dan return loss 4,9 dB, dalam hal ini untuk insertion loss
dan return loss belum mendapatkan hasil yang baik.
Gambar 4.6 Desain Filter Tanpa Menggunakan Tapper
Pada Gambar 4.6 merupakan desain filter untuk menentukan frekuensi cut off tanpa menggunakan tapper pada input dan output.
4.1.3 Penentuan D dan P dengan W Serta menggunakan Tapper
Pada bagian ini akan merancang filter dengan memberi tambahan tapper pada input dan output. Dengan melakukan analisis pada D dan P dengan data perbedaan sebagai berikut :
Tabel 4.2 Perbandingan D dan P menggunakan tapper
w D P Insertion loss (dB) Return loss (dB) Cut off (Ghz)
1,2 0,6 1 1,4 5,8 8,2 – 10,2
1,2 0,5 1 3 3,5 8,25 – 10,25
1,5 0,6 1,25 2,5 3,9 8,4 – 10,4
Tabel diatas merupakan perbandingan untuk menentukan filter dengan memberi tambahan tapper pada i/o. untuk mendapatkan hasil insertion loss dan return loss yang baik.
6 7 8 9 10 11 12
-45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Perbandingan D dan P Menggunakan Tapper
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
Gambar 4.7 Hasil Grafik Perbandingan D dan P pada filter
Pada Gambar 4.7 merupakan hasil grafik dari perbandingan pada D dan P
pada desain filter yang menggunakan tapper pada i/o. hasil terbaik dengan
menggunakan tapper yaitu dengan menggunakan w 1,2 mm, D 0,6 mm dan P
1mm, dari hasil tersebut mendapatkan F1 8,2 Ghz dan F2 10,2 Ghz dengan
frekuensi tengah 9,14 Ghz. Untuk w mengalami perubahan menjadi 1,2 mm dari
perhitungan awal yang didapat 1,52 mm. hal tersebut karena pada saat melakukan
simulasi dengan menggunakan HFSS tidak mendapatkan frekuensi cut off yang
baik.
Gambar 4.8 Desain Filter yang Sudah Ditambahkan Tapper
Pada Gambar 4.8 merupakan hasil desain filter untuk menentukkan frekuensi cut off dengan menggunakan tapper pada bagian input dan output.
4.2 Merancang Bandpass Filter dengan Metode HMSIW
Dalam metode HMSIW adalah planar yang dipandu struktur gelombang baru yang diusulkan yang menjaga keuntungan dari SIW dengan mempunyai ukuran setengah dari bentuk pendahulunya SIW [7]. Meskipun mempunyai ukuran setengah dari bentuk SIW, namun Insertion loss dari HMSIW filter sebanding dengan sebuah SIW [7]. Untuk studi parameter yang akan dilakukan yaitu :
4.2.1 Studi Parameter Panjang Resonator (C1)
Dalam perancangan HMSIW ukuran resonator, panjang dari resonator
akan berpengaruh pada frekuensi resonansi dari resonator. Untuk mendapatkan
suatu frekuensi (f), panjang dari resonator dibuat dengan panjang ½λ
g. Dalam
perancangan filter ini kita menginginkan frekuensi resonansi dari resonator adalah
sebesar frekuensi tengah (f
o) dari spesifikasi filter. Untuk pengukuran panjang
resonator penulis melakukan studi parameter jurnal acuan dalam hal tersebut penulis melakukan beberapa modifikasi untuk mendapatkan hasil yang baik.
Untuk dimensi box menggunakan ukuran 23,4 mm x 9 mm serta w 1,2 mm dengan menggunakan tapper.
Tabel 4.3 Perbandingan Panjang Resonator (C1)
C1 (mm) C2 (mm) Insertion loss dB Return loss dB Cut off
4 1,3 2,14 4,44 6,3 – 10,8
4,5 1,3 2,2 4,6 6,3 – 10,3
5 1,3 2 4,63 6,3 – 9,8
Berdasarkan table 4.3 menunjukan perbandingan yang dilakukan antara panjang resonator (C1) dengan lebar resonator (C2) tidak berubah dapat disimpulkan bahwa semakin besar angka yang diberikan pada panjang resonator makan F2 akan semakin besar. Sementara untuk insertion loss tidak mengalami perubahan yang signifikan hanya sekitar 1,4 dB sampai 2 dB.
5 6 7 8 9 10 11 12 13
-50 -45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Perbandingan Panjang Resonator
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 Panjang Resonator 4,5 S21 Panjang Resonator 4,5 S11 Panjang Resonator 4 S21 Panjang Resonator 4 S11 Panjang Resonator 5 S21 Panjang Resonator 5
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Panjang Resonator (C1)
Dari Gambar 4.9 terjadi pergesaran yang cukup signifikan terhadap F2
dengan memberikan jarak yang berbeda 0,5 mm. Besaran bandwidth pergeseran
yang terjadi sebesar 500 Mhz dengan menggunakan lebar resonator yang sama.
Dari data table 4.3 dan Gambar 4.4 untuk F2 yang mendekati dengan frekuensi yang akan kita pakai untuk membuat desain bandpass filter yaitu menggunakan panjang resonator 4,5 mm dengan insertion loss 2,1 dB dan return loss 4,4 dB serta F2 10,3 Ghz.
4.2.2 Studi Paramater Lebar Resonator (C2)
Pada bagian ini akan dilakukan studi parameter dengan menentukan lebar resonator untuk memperbaiki nilai insertion loss dan return loss supaya hasil filter akan mendapatkan yang terbaik. Berikut perbandingan pada table dibawah ini sesuai dengan yang sudah di simulasikan dengan menggunakan software HFSS .
Tabel 4.4 Perbandingan Lebar Resonator (C2)
C1 (mm) C2 (mm) Insertion loss (dB) Return loss (dB) Cut off (Ghz)
4 1,3 2,1 4,4 6,25 – 10,4
4,5 1,8 3.19 3.20 5,75 – 8,8
4,5 1,5 2,4 4,1 6 – 9,80
Berdasarkan hasil perbandingan yang didapatkan seperti yang tertera
pada table 4.4 dapat disimpulkan semakin besar C1 yang di berikan maka
frekuensi F2 akan semakin tinggi, dengan asumsi C2 juga ikut diperbesar.
5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10 -60
-50 -40 -30 -20 -10 0
Perbandingan Lebar Resonator
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 P/L 4/1,3 Resonator S21 P/L 4/1,3 Resonator S11 P/L 4,5/1,8 Resonator S21 P/L 4,5/1,8 Resonator S11 P/L 5/1,5 Resonator S21 P/L 5/1,5 Resonator
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Lebar Resonator
Pada Gambar 4.10 terlihat grafik perbandingan lebar resonator, dapat disimpukan bahwa ukuran yang akan digunakan untuk desain filter selanjutnya yaitu dengan C1 4,5 mm dan C2 1,5 mm karena untuk F2 lebih mendekati target dengan menggunakan ukuran tersebut.
4.2.3 Penambahan Resonator Dalam
Penambahan resonator dalam ini bertujuan untuk memperbaiki insertion loss dan return loss.
Untuk menentukan dimensi resonator dalam aka nada satu parameter yang digunakan dapat disebut X. Resonator yang dipilh A Square Open – Loop dengan slot bagian tengah [6].
Gambar 4.11 Desain Filter Sebelum Menggunakan DGS
Desain diatas merupakan yang belum ditambahkan DGS pada bagian dalam resonator. Fungsi dari DGS tersebut dapat memperbaiki insertion loss dan return loss dan dapat memperkecil frekuensi F1.
5 6 7 8 9 10 11
-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Grafik Sebelum Menggunakan DGS
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 Sebelum Menggunakan DGS S21 Sebelum Menggunakan DGS
Gambar 4.12 Grafik Sebelum Menggunakan DGS Pada Gambar diatas terlihat grafik sebelum menggunakan DGS
mendapat F1 6 Ghz dan F2 9,75 Ghz dengan insertion loss 2,5 dB dan return loss 3,75 dB.
Gambar 4.13 Dimensi DGS pada Resonator
Untuk menentukkan resonator dalam dapat menggunakan studi analisa
parameter. Analisa parameter tersebut dapat melakukan perubahan pada nilai X
dengan angka 0,3 mm (ukuran paling kecil/kritis untuk pabrikasi) yaitu dengan
0,3 mm dan 0,4. Untuk jarak gap bagian dalam menggunakan ukuran 0,3mm setelah dilakukan analisa dengan melakukan modifikasi pada bagian tersebut.
5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10
-45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Analisa Parameter X
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 Analisa Parameter X S21 Analisa Parameter X
Gambar 4.14 Grafik setelah menambahkan DGS
Dengan melihat Gambar 4.12 maka kita dapat disimpulkan bahwa dengan menambah DGS pada bagian dalam resonator dapat memperbaiki insertion loss dan return loss. Dengan hasil insertion loss yang paling buruk yaitu 1,9 dB dan return loss 5,3 dB. Untuk F1 dan F2 masih belum baik hasilnya dikarenakan masih berada di bawah frekuensi 8 Ghz – 10,2 Ghz. Oleh karena itu perlu dilakuakan studi parameter lagi yaitu dengan melakukan perubahan jarak batas atas dan batas bawah untuk lubang.
5 6 7 8 9 10 11
-45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Perbandingan Sebelum dan Sesudah Menggunakan DGS
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 Sebelum Menggunakan DGS S21 Sebelum Menggunakan DGS S11 Sesudah Menggunakan DGS S21 Sesudah Menggunakan DGS
Gambar 4.15 Perbedaan Frekuensi Sebelum dan Sesudah Ditambahkan DGS
Dengan menganalisa Gambar 4.15 maka dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan penambahan defected ground structure (DGS) pada resonator dalam yaitu dapat memperbaiki insertion loss dan semakin menggeser frekuensi.
Gambar 4.16 Dimensi HMSIW Setelah ditambahkan DGS
Pada Gambar 4.16 merupakan desai filter yang sudah ditambahkan DGS pada bagian dalam resonator.
4.2.4 Studi Parameter Jarak Batas Bawah dan Atas Lubang
Untuk mendapatkan hasil insertion loss dan return loss yang baik setelah dilakukan penambahan DGS pada resonator dalam, meskipun hasil yang di dapatkan pada Gambar 4.15 sudah cukup baik, tetapi masih terkendala dengan frekuensi cut off yang masih belum sesuai target, maka akan dilakukan studi parameter dengan melakukan perubahan ukuran pada jarak batas atas dan batas bawah pada lubang sebagai berikut :
Tabel 4.5 Perbandingan nilai jarak batas atas dan bawah lubang Batas Bawah (mm) Insertion loss dB Return loss dB Cut off
(GHz)
1,1 1,83 5,20 6,4 – 9,20
2,1 1,36 6,55 7 – 9,35
3,5 1,27 8 8 – 9,8
Dari Hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semakin lubang menjauhi jarak bawah maka insertion loss, return loss dan rekuensi cut off akan semakin membaik. Pada studi parameter ini yang akan digunakan ukurannya untuk melakukan desain filter yaitu dengan menggunakan jarak batas bawah 3,5 mm karena dalam perbandingan ukuran yang mendapatkan hasil yang terbaik yaitu ukuran 3,5 mm. dengan mendapatkan insertion loss 1,17 dB dan return loss 8 dB.
Gambar 4.17 Studi Parameter Jarak Batas Bawah
Pada Gambar 4.17 merupakan hasil desain jarak lubang dengan bagian bawah, dengan jarak parameter X yaitu 1,1 mm dari bawah menuju titik pusat lubang.
5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10
-30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Perbandingan S21 Jarak Batas Bawah
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S21 Jarak 1,1 mm S21 Jarak 2,1 mm S21 Jarak 3,5
Gambar 4.18 Perbandingan hasil grafik S21
Pada Gambar 4.15 terlihat dengan jelas bahwa terdapat pergeseran yang sangat signifikan, yaitu 1000 Mhz dengan melakukan perubahan jarak batas bawah dengan titik pusat lubang. Pergeseran dilakukan mulai dari bawah sampai atas dengan ukuran1,1mm, 2,1mm dan 3,5mm.
5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10
-45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Perbandingan S11 Jarak Batas Bawah
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 Jarak 1,1 mm S11 Jarak 2,1 mm S11 Jarak 3,5 mm
Gambar 2.19 Perbandingan hasil grafik S11
Pada Gambar 2.17 merupakan hasil perbandingan yang dilakukan dengan mengubah jarak lubang dari bagian paling bawah menuju keatas, terlihat dengan jelas, bahwa kita melakukan pergeseran sebesar 0,6 mm akan menggeser frekuensi sebesar 500 Mhz.
Gambar 4.20 Desain Filter yang Sudah Ditambahkan ukuran 3,5 mm
Pada Gambar 4.20 sudah dilakukan perubahan jarak batas bawah dari yang sebelumnya 1,1 mm menjadi 3,5 mm.
5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 9 9.5 10
-45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Perbandingan Jarak Batas Bawah Lubang
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 Jarak 1,1 mm dari Bawah S21 Jarak 1,1 mm dari Bawah S11 Jarak 2,1 mm dari Bawah S21 Jarak 2,1 mm dari Bawah S11 Jarak 3,5 mm dari Bawah S21 Jarak 3,5 mm dari Bawah
Gambar 4.21 Grafik Perbandingan Jarak Batas Bawah
Pada Gambar 4.21 bisa dilihat terjadi pegeseran yang cukup signifikan ketika melakukan perubahan jarak sebesar 1,1 mm, 2,1 mm, dan 3,5mm.
Pergeseran rata – rata sebesar 800 Mhz, dengan hasil tersebut maka dapat kita gunakan ukuran yang lebih mendekati target frekuensi yaitu dengan ukuran 3,5 mm dari batas bawah. Meskipun insertion loss yang didapatkan masih di atas 1 dB. Perlu dilakukan analisa kembali supaya mendapatkan hasil insertion loss dan return loss yang lebih baik lagi.
4.2.5 Studi Literatur Penambahan DGS
Pada bagian ini akan dilakukan penambahan defected ground structure
(DGS) untuk memimalisir insertion loss dan return loss, karena pada Gambar
4.14 terlihat setelah dilakukan penambahan DGS pada bagian dalam resonator
menghasilkan insertion loss dan return loss yang lebih baik. dengan membahkan
DGS pada bagian bawah lubang dengan jarak 0,6 dari titik pusat lubang atau
dengan menggunakan parameter q dengan menggunakan perbandingan sebagai berikut :
Tabel 4.6 Perbandingan Jarak Bawah DGS
q (mm) Insertion loss dB Return loss dB Cut off Ghz
0,6 mm 1,2 7,9 8 – 9,8
0,8 mm 1,2 8 8 – 9,8
Pada table 4.6 memperlihat perbandingan yang dilakukan dengan merubah jaak bawah DGS, dari hasil tersebut pengaruh yang di timbulkan tidak signifikan. Maka ukuran yang digunakan yaitu 0,8 mm supaya memiliki ukuran yang baik saat dipabrikasi nanti.
Gambar 4.22 Desain filter yang ssudah ditambahkan DGS pada bagian Bawah
DGS ditambahkan pada bagian bawah lubang yang berfungsi untuk
memperbaiki nilai insertion loss dan return loss supaya hasil filter yang
diinginkan sesuai dengan target frekuensi yang diinginkan. Ukuran jarak yang
digunakan untuk menempatkan DGS 0,8 mm, diukur dari bagian titik pusat
lubang menuju bawah sampai dengan pada bagian atas.
5 6 7 8 9 10 11 -45
-40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Perbandingan Jarak Batas Bawah Untuk DGS Bawah
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 Jarak Bawah 0,6 mm S21 Jarak Bawah 0,6 mm S11 Jarak Bawah 0,8 mm S21 Jarak Bawah 0,8 mm
Gambar 4.23 Perbandingan Jarak Bawah DGS
Dari hasil Gambar 4.23 dapat disimpulkan bahwa dengan dilakukan perubahan jarak pada bagian batas bawah untuk DGS bawah tidak berpengaruh signifikan. Hasil yang didapat hanya selisih 0,1 dB .
4.2.6 Studi Literatur Lebar Resonator Vertikal
Pada bagian ini ini akan melakukan studi literature dengan merubah ukuran lebar pada bagian panjang resonator menjadi lebar 0,6 mm dari sebelumnya 0,3 mm. dengan desain seabagai berikut :
Gambar 4.24 Desai filter dengan merubah lebar resonator
Pada Gambar 4.24 dilakukan perubahan pada bagian lebar resonator
dengan resonator vertikal dengan ukuran 0.6 mm.
5 6 7 8 9 10 11 -40
-35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Perubahan Pada Lebar Resonator
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 Lebar Resonator Vertikal 0,6 mm S21 Lebar Resonator Vertikal 0,6 mm
Gambar 4.25 Grafik Lebar Resonator Vertikal 0,6mm
Dapat dilihat grafik dari perubahan yang dilakukan pada bagian lebar resonator vertikal, hasil yang didapat insertion loss 0,95 dB dan return loss 9 dB.
Hasil yang dipat sudah cukup baik namun untuk F1 dan F2 mengalami pergeseran menjadi F1 7,50 Ghz dan F2 9,80 Ghz.
Kemudian untuk memperbaiki F1 dan F2 dengan cara menghilangkan bagian ujung resonator dengan Gambar sebagai berikut :
Gambar 4.26 Desain ujung resonator dihilangkan
Tujuan menghilangkan ujung rsonator yaitu untuk memperbaiki
frekuensi yang bergeser sekitar 500 Mhz, maka di dapat grafik sebagai berikut :
Gambar 4.27 Grafik dengan Resonator dihilangkan
Pada Gambar 4.27 bisa dilihat dengan menghilangkan ujung resonator sudah menghasilkan frekuensi bergeser kembali menjadi 8 Ghz dan 10,2 Ghz, namun masih terdapat hasil kurang baik karena adanya gelombang yang tidak bagus. Untuk menghilangi gelombang yang terdapat pada grafik tersebut dengan merubah ukuran yang ada pada bagian DGS pada resonator dalam, dengan ukuran antar slot tengah dengan Gambar sebagai berikut :
Gambar 4.28 Desain Filter dengan merubah slot DGS
Pada bagian yang dilingkari hitam merupakan bagian yang dilakukan perubah dengan memperkecil ukuran slot dari 0,5 mm menjadi 0,4 mm dan memperbesar bagian ujung resonator dari 0,4 mm dan 0,5 mm.
5 6 7 8 9 10 11 12 13
-45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
Hasil Simulasi Terbaik
Frekuensi [GHz]
S11 [dB] dan S21 [dB]
S11 Terbaik S21 Terbaik