• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Bank Sampah Dalam Pengurangan Volume Sampah Di Kota Denpasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Bank Sampah Dalam Pengurangan Volume Sampah Di Kota Denpasar."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29 – 30 Oktober 2015

PERAN BANK SAMPAH DALAM PENGURANGAN VOLUME

SAMPAH DI KOTA DENPASAR

I. A. R. Widhiawati, A. Frederika

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana e-mail: darawidhia@yahoo.com

P000

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dengan membandingkan antara timbulan sampah di Kota Denpasar 5 tahun mendatang berdasarkan jumlah penduduk dan besaran timbulan sampah berdasarkan SNI-19-3983-1995, dengan data serapan sampah oleh nasabah yang ada di bank sampah diproyeksikan untuk 5 tahun mendatang dalam persentase. Selanjutnya dihitung jumlah nasabah yang dibutuhkan untuk dapat menyerap sampah anorganik yang timbul di kota Denpasar.

KESIMPULAN

1. Bank sampah di Kota Denpasar berperan menyerap sampah anorganik yang timbul pada tahun 2014-2018 adalah sebesar 0,85%; 1,35%; 1,79%; 2,22%; dan 2,51%.

2. Jumlah nasabah bank sampah tahun 2018 yang diperlukan untuk dapat menyerap sampah anorganik yang timbul adalah sebanyak 17.855.

DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Denpasar. 2014. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dalam Data dan Informasi.

Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2012. Materi Bidang Sampah I Diseminasi dan Sosialisasi Keteknikan Bidang PLP. Kementerian Pekerjaan Umum.

Standar Nasional Indonesia. 1995. Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Sedang di Indonesia. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.

Standar Nasional Indonesia. 2002. Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 18. 2008. Pengolahan Sampah.

PENDAHULUAN

Timbulan sampah meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk. Sampah merupakan persoalan pelik yang dihadapi kota-kota di Indonesia. Untuk mengantisipasi tumpukan sampah yang menggunung dan meningkatkan partisipasi dan peran serta seluruh masyarakat dalam meningkatkan penanganan pengelolaan kebersihan, pemerintah Kota Denpasar memandang perlu menetapkan daftar bank sampah yang ada di Kota Denpasar (Keputusan Walikota Denpasar Nomor 188.45/195/HK/2015.

Jumlah bank sampah terus bertambah, tentunya serapan sampahnya akan semakin besar yang akhirnya berdampak pada reduksi sampah yang masuk ke tempat pengolahan akhir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdirinya bank sampah di Kota Denpasar bertujuan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam mengelola sampahnya untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungannya. Selanjutnya dapat merubah pandangan masyarakat terhadap sampah, membangun paradigma bahwa sampah memiliki potensi lebih, dan mendapat manfaat ekonomi dari pengelolaan bank sampah.

Pola penanganan sampah kumpul-angkut-buang, tidak tepat dilakukan lagi. Pola yang seharusnya adalah melakukan pemilahan di sumbernya sehingga dapat mengurangi sampah yang masuk ke tempat pengolahan akhir. Hasil pemilahan, khususnya sampah anorganik dapat dikumpulkan di bank sampah. Sampah terpilah akan menjadi materi tabungan yang ditimbang dan dihargakan, hasilnya dicatat dan disimpan dalam buku tabungan nasabah.

Gambar 1. Tahapan Kegiatan di Bank Sampah

Pencatatan

Pada buku tabungan Pada buku transaksi

Penimbangan Materi Tabungan

Sesuai jenisnya Dihitung Nilainya

Pendataan Nasabah

Jumlah Nasabah Keaktifan Nasabah

Tahun Jumlah

Penduduk

Prediksi Timbulan Sampah (kg/hari)

Prediksi Timbulan Sampah (kg/Tahun) 2014 858.539 600.977,65 219.356.842,00

2015 873.173 611.221,66 223.095.905,00

2016 886.252 620.376,89 226.437.564,00

2017 897.776 628.443,27 229.381.793,00

2018 907.744 635.420,87 231.928.617,00

Tabel 1 Prediksi timbulan sampah tahun 2014 – 2018 berdasarkan jumlah penduduk

Secara umum, sampah dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk. Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati merupakan hasil pengolahan bahan tambang atau sumber daya alam yang tidak dapat diuraikan oleh alam seperti botol plastik, tas plastik, kaleng, dll. Sampah yang diterima menjadi materi tabungan di bank sampah adalah sampah anorganik, yang besarnya 21,02% dari seluruh timbulan sampah. Selanjutnya dihitung serapan sampah oleh bank sampah dalam prosentase.

Tahun Prediksi Timbulan

sampah (kg/tahun)

Prediksi sampah anorganik 21,02%

(kg/tahun)

Prediksi yang dikelola bank

sampah (kg/tahun)

Prosentase Serapan oleh Bank Sampah

2014 219.356.842 46.108.808 394.792 0,85 %

2015 223.095.905 46.894.759 638.881 1,35 %

2016 226.437.564 47.597.175 859.145 1,79 %

2017 229.381.793 48.216.052 1.079.410 2,22 %

2018 231.928.617 48.751.395 1.299.674 2,51 %

Dari prediksi jumlah penduduk Kota Denpasar dan besaran timbulan sampah perorang perhari, dapat dihitung timbulan sampah tahun 2014-2018.

Tabel 2 Prosentase Serapan Sampah oleh Bank Sampah

Gambar

Gambar  1. Tahapan  Kegiatan di Bank Sampah

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data-data yang telah dianalisa, pengkaji telah menyusun semula data yang dimasukkan ke dalam penulisan ilmiah yang lebih kepada pengkajian tentang

Aktivitas enzim terbaik dihasilkan oleh isolat dari cairan rumen domba, akan tetapi keenambelas isolat yang diperole h mempunyai potensi untuk dijadikan probiotik

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul ”

Dari perancangan kampanye untuk mendukung pelestarian Badak Bercula Satu yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil dari pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Sistem sudah berjalan dengan baik dan kebanyakan pengguna puas menggunakan sistem tersebut, namun masih banyak yang harus diperbaiki untuk mendapatkan system yang baik,

Hubungan Tingkat Upah dengan Produktivitas Tenaga Kerja Pada Perusahaan Kecap Sumber Rasa di Desa Temukus Tahun 2014 menunjukkan bahwa rata-rata produktivitas tenaga kerja

Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat perbedaan peningkatan ( gain ) hasil belajar antara peserta didik yang diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran

UNESCO yang bekerja di negara Indonesia telah menunjukan upayanya dalam memberikan bantuan sebagai fungsinya yaitu fungsi informasi dan fungsi pembuat aturan