• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMAT PROPOSAL TEKNIS PENAWARAN DALAM PELELANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU (IUPHHK) PADA HUTAN TANAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORMAT PROPOSAL TEKNIS PENAWARAN DALAM PELELANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU (IUPHHK) PADA HUTAN TANAMAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran : II

Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : 51/KPTS/VI-PHP/2003

Tanggal : 28 Oktober 2003

FORMAT PROPOSAL TEKNIS

PENAWARAN DALAM PELELANGAN IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU (IUPHHK) PADA HUTAN TANAMAN

I. Bentuk Proposal

Proposal Teknis dijilid dalam bentuk buku ukuran kertas A4, ketikan huruf Tahoma 12 dan terdiri dari :

A. Sampul Bagian Muka/ Kulit Luar

Dibuat dengan kertas/karton tebal berwarna biru (tulisan hitam) dilapisi plastik dengan judul sebagai berikut :

PT. ……….

PROPOSAL TEKNIS UNTUK

PELELANGAN IUPHHK PADA HUTAN TANAMAN Provinsi : ………

Kabupaten/Kota : ………

Kelompok Hutan : ………

Luas : ………ha.

B. Sampul Dalam/ Kulit Dalam

Dibuat dengan kertas putih ukuran A4 dengan judul sama dengan judul pada sampul bagian muka.

C. Kata Pengantar

Berisi antara lain uraian yang menjelaskan secara ringkas tujuan disusunnya proposal teknis ini dan manfaat yang diharapkan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan, penjelasan bahwa proposal diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam rangka pelelangan izin usaha pemanfaatan asil hutan kayu pada hutan tanaman.

D. Isi Proposal

Isi Proposal Teknis dijelaskan dalam bab II. Isi Proposal.

E. Bagian Punggung Buku

Pada bagian punggung buku diberi judul sebagai berikut : PT. ……….

PROPOSAL TEKNIS

F. Sistematika penyusunan Proposal Teknis mengikuti sistematika sebagai berikut : Halaman Sampul Bagian Muka/ Kulit Luar.

Halaman Sampul Dalam/ Kulit Dalam.

Kata Pengantar.

Daftar Isi.

Daftar Tabel.

Daftar Gambar/ Grafik.

Daftar Lampiran.

(2)

BAB I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Visi dan Misi c. Maksud dan Tujuan BAB II. KONDISI UMUM

a. Kondisi Areal

1. Letak, Luas dan Keadaan Areal 2. Topografi

3. Tanah dan Geologi 4. Iklim

5. Hidrologi 6. Keadaan Hutan 7. Aksessibilitas

8. Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat b. Kondisi Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

2. Susunan Pemegang Saham dan Kepengurusan

BAB III. USULAN TEKNIS KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN

a. Tujuan

b. Perencanaan Pembangunan Hutan Tanaman

1. Rencana Pembangunan Wilaya h dan Sejarah Calon Lokasi Hutan Tanaman

2. Rencana Penataan Batas Areal Kerja

3. Rencana Pembagian Blok/ Petak Pemanfaatan Hutan (Compartement)

4. Rencana Tanaman dan Penetapan Silvikultur, Pemilihan Jenis Tanaman

5. Rencana Pengaturan Hasil Hutan

6. Rencana Kegiatan Pendukung dan Lain-lain

7. Rencana Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) dan Pengembangan Pola Kemitraan

8. Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan c. Kelayakan Finansial dan Analisis Manfaat Sosial Ekonomi

1. Analisis Biaya dan Manfaat (Social cost benefit analysis) 2. Kelayakan Finansial dan Ekonomi

3. Analisis Manfaat Sosial Ekonomi d. Prospek Pasar

1. Keterkaitan Dengan Industri Pengolahan Hasil Hutan 2. Analisis Bisnis Hasil Hutan dan Pemasarannya 3. Strategi Pemasaran Produk Produk Hasil Hutan

4. Produk Produk Hasil Hutan Untuk Memenuhi Keperluan Dalam Negeri dan Untuk Eksport

BAB IV. PENUTUP

(3)

II. Isi Proposal I. PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara ringkas tentang : a. Latar Belakang

• uraian tentang perkembangan pengelolaan hutan.

• uraian tentang keadaan perusahaan.

• uraian tentang kondisi areal yang ditawarkan, sehingga perusahaan tertarik untuk memperoleh IUPHHK pada hutan tanaman dengan mengikuti penawaran dalam pelelangan.

b. Visi dan Misi

Uraian tentang visi dan misi perusahaan dalam mengelola hutan lestari.

c. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Proposal Teknis dijelaskan secara ringkas.

Tujuan penyusunan Proposal Teknis dijelaskan secara ringkas.

II. KONDISI UMUM

Bab ini merupakan penguraian data lapangan dari areal yang akan dilelang IUPHHK- nya.

a. Kondisi Areal

1. Letak, Luas dan Keadaan Areal Data yang disajikan adalah : - Letak geografis

- Letak berdasarkan daerah aliran sungai (DAS) - Letak berdasar administrasi

- Kelompok Hutan

- Luas areal calon IUPHHK pada hutan tanaman - Luas wilayah yang efektif untuk dikelola

- Keadaan areal (kering, basah, payau atau lainnya)

Informasi di atas perlu dilengkapi dengan peta wilayah calon areal IUPHHK pada hutan tanaman dengan skala 1 : 100.000 atau 1 : 250.000.

2. Topografi

Informasi yang diuraikan adalah : - Kelas lereng

- Ketinggian dari permukaan laut (maksium, minimum dan rata-rata) 3. Tanah dan geologi

Informasi yang diuraikan adalah : - Jenis tanah

- Formasi geologi (jenis batuan) 4. Iklim

Informasi yang diuraikan adalah : - Tipe iklim

- Curah hujan (bulan tertinggi dan terendah) 5. Hidrologi

Informasi yang diuraikan adalah : - Sungai yang ada di areal - Letak dan jumlah mata air - Waduk/ Dam

6. Keadaan hutan

Informasi yang diuraikan adalah :

- Keadaan hutan berdasarkan Peta Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi atau Peta RTRWP yang merinci fungsi hutan.

(4)

- Keadaan hutan berdasarkan peta hasil penafsiran potret udara/ citra satelit yang merinci fungsi hutan, areal berhutan (VF, LOA) dan areal tak berhutan.

7. Aksessibilitas

Informasi yang diuraikan adalah tentang jumlah/ panjang/ luas :

- Jalan negara (yang berperan dalam proses pemanenan dan pemasaran) - Sungai (yang berperan dalam proses pemanenan dan pemasaran) - Angkutan udara (sarana dan prasarana)

- Waduk/ Dam

8. Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat

Informasi yang diuraikan adalah keadaan masyarakat di sekitar areal (jumlah penduduk, jenis kelamin, agama, mata pencaharian, fasilitas umum, dan lain-lain)

b. Kondisi Perusahaan a. Sejarah Perusahaan

Informasi yang diuraikan adalah sejarah perusahaan pada bidang usaha sebelumnya.

b. Susunan Pemegang Saham dan Kepengurusan

Informasi yang diuraikan adalah susunan pemegang saham sesuai akte pendirian dan perubahan-perubahannya serta susunan kepengurusan perusahaan terakhir.

III. USULAN TEKNIS KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN

a. Tujuan

Diuraikan tujuan dan sasaran prioritas perusahaan yang ingin dicapai dalam rangka usaha pemanfaatan hutan.

b. Perencanaan Pembangunan Hutan Tanaman

1. Rencana pembangunan wilayah dan sejarah calon lokasi hutan tanaman Uraian tentang rencana pembangunan wilayah yang terkait dengan pembangunan usaha hutan tanaman dan dikaitkan dengan sejarah lokasi hutan tanaman

2. Rencana penataan batas areal kerja

Diuraikan tentang rencana makro penataan batas areal kerja, yang meliputi antara lain batas alam, batas buatan (batas persekutuan dan batas sendiri) 3. Rencana pembagian blok/ petak pemanfaatan hutan (Compartement)

Diuraikan tentang rencana makro pembagian blok/ petak pemanfaatan hutan yang disesuaikan dengan rencana penyiapan lahan, penanaman dan lain-lain terutama dihubungkan dengan pengaturan hasil. Kompartemensasi dibuat dengan memperhatikan batas alam (sungai, jalan, igir gunung, dan lain-lain)

4. Rencana tanaman dan penetapan silvikultur, peilihan jenis tanaman

Diuraikan tentang pola dan teknik penanaman, luas, lokasi penanaman, silvikultur yang akan digunakan, serta jenis tanaman yang akan dipilih.

5. Rencana pengaturan hasil hutan

Diuraikan tentang rencana pengaturan hasil hutan sehingga dicapai kondisi normal.

6. Rencana kegiatan pendukung dan lain-lain

Diuraikan rencana kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan dalam rangka menuju pengelolaan hutan yang lestari (diklat, litbang, dan lain- lain)

7. Rencana Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) dan Pengembangan Pola Kemitraan

Diuraikan rencana kegiatan yang akan dilakukan bagi kepentingan masyarakat desa di dalam dan/atau di sekitar areal kerja serta rencana pola kemitraan yang akan dikembangkan.

(5)

8. Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan

Uraian tentang rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

c. Kelayakan Finansial dan Analisis Manfaat Sosial Ekonomi 1. Analisis biaya dan manfaat (Social cost benefit analysis)

Analysis yang menguraikan layak tidaknya usaha hutan tanaman dilaksanakan, baik dari nilai ekonomi maupun nilai finansial, nilai social budaya, dan nilai ekologis.

2. Kelayakan finansial dan ekonomi

Analysis tentang proyeksi pendapatan sumber dan penggunaan dana, jadual penarikan dan pengembalian pinjaman, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, analysis kelayakan dan kepekaan.

3. Analisis manfaat sosial ekonomi

Analysis yang menguraikan tentang perluasan lapangan kerja, perputaran ekonomi (multiplier effect), peningkatan kesejahteraan masyarakat, kontribusi terhadap pendapatan negara dan pendapatan daerah.

d. Prospek pasar

1. Keterkaitan dengan industri pengolahan hasil hutan

Diuraikan rencana pemasaran yang dikaitkan dengan industri pengolahan hasil hutan

2. Analysis bisnis hasil hutan dan pemasarannya

Analysis yang menjelaskan bisnis hasil dan pemasarannya 3. Strategi pemasaran produk produk hasil hutan

Diuraikan rencana strategi pemasaran hasil hutan yang dipanen

4. Produk produk hasil hutan untuk memenuhi keperluan dalam negeri dan untuk eksport

Diuraikan prospek pemasaran terhadap hasil hutan guna memenuhi pasar dalam negeri maupun eksport

IV. PENUTUP

Diuraikan secara ringkas pokok-pokok yang dibahas termasuk kendala/ tantangan dan peluang dalam membangun hutan tanaman.

DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN,

ttd.

SUHARIYANTO NIP. 080035341

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga akuntabilitas yang dimiliki auditor dan etika auditor dapat mempengaruh kualitas audit yang dihasilkan tergantung pada situasi yang dialami oleh seorang

Nilai total kapasitas Penambahan Populasi Ternak Ruminansia (KPPTR) kabupaten Padang Pariaman adalah sebesar 6.833,84 ST (Tabel 11). Keadaan ini me- nunjukan bahwa dengan

Berdasarkan uraian diatas, peneliti ingin mengadakan penelitian terkait dengan keberadaan Obyek Wisata Banten Lama dan pengaruhnya terhadap perilaku sosial

Reakreditasi naik peringkat dari peringkat 3 ke 2 mulai Volume 4 Nomor 1 Tahun 2018 2 Agrointek: Jurnal Teknologi Industri Pertanian 25275410 Teknologi Industri Pertanian

Promosi penjualan adalah suatu aktivitas dan atau materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual atau produsen, yang dapat

Adopsi teknologi perangkap kuning (Yellow Trap) baik di Kabupaten sambas mupun di kabupaten Ponorogo masih sangat rendah. Menurut keterangan petani responden,

Diamati serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang maksimum ranitidin HCl dalam HCl 0,1 N dilakukan sebanyak tiga kali, dihitung nilai recovery dan

Dengan ini diumumkan bahwa berdasarkan Ketetapan Panitia Pengadaan Barang/Jasa di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Demikian pengumuman ini