• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Ŷ = 29, ,230 Xt + 0,446 X2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Ŷ = 29, ,230 Xt + 0,446 X2"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1 ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN PENYUSUNAN

PROGRAM ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) KABUPATEN SIMALUNGUN

Elvizar1,Pinondang nainggolan2,Galumbang Hutagalung3,Darwin Lie4 1) Alumni Program Studi Magister Manajemen SPs USI

2) Universitas Simalungun 3) Universitas Simalungun 4) Universitas Simalungun.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 62 responden dari 62 pegawai. Adapun metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah dengan menggunakan tehnik sampling jenuh. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis data, maka persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut:

Ŷ = 29,276 + 0,230 Xt + 0,446 X2

Hasil dari uji t, gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,407 yang menunjukkan bahwa 40,7% variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel independen gaya kepemimpinan dan motivasi kerja, sedangkan sisanya sebesar 59,3% dijelaskan oleh variabel lain.

(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF LEADERSHIP STYLE AND MOTIVATION ON EMPLOYEE PERFORMANCE ON SUB BAGIAN PENYUSUNAN

PROGRAM OPD KABUPATEN SIMALUNGUN BY:

ELVIZAR

Dr. PINONDANG NAINGGOLAN, M.Si GALUMBANG HUTAGALUNG, Ph. D

Dr. DARWIN LIE, MM

The purpose of this research is to test and analyze the influence of leadership style and motivation on employees performance on the employees of Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

The research design used are Library Research and Field Research. The sample used in this research consists of 62 respondents from 62 employees. The method of sampling used in by saturated sampling, method data analysis used are multiple linear regression analysis. Based on the result of data analysis, the regression equations obtained are as follows:

Ŷ = 29,276 + 0,230 Xt + 0,446 X2

The result of the research using t test that leadership style and motivation have positive significant infuence to employees performance. The result of the research simultanly using F test, shoes that all of the independent variables influence significant to employees performance. The coefficient determinant (R2) is 0,407 which 40,7% employees performance variation explained by independent variables, where as 59,3% ecplained by another variables which is not followed.

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Organisasi meyakini bahwa kunci utama untuk mengoptimalkan kinerja organisasi secara keseluruhan adalah mencapai kinerja pegawai secara maksimal melalui kendali faktor-faktor internal di dalam organisasi.Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun merupakan organisasi atau lembaga pada Pemerintah Daerah Kabupaten Simalungun yang bertanggung jawab kepada kepala daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah tersebut. Adapun kinerja pegawai Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun dinilai berdasarkan dimensi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang meliputi kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya; dan dimensi Perilaku Kerja (PK) yang meliputi orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan. Fenomena yang terjadi saat ini pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun adalah belum optimalnya kinerja pegawai pada masing-masing OPD terutama dalam hal kurangnya kemampuan pegawai dalam memotivasi rekan kerja pada dimensi Perilaku Kerja. Hal ini disebabkan kurangnya peranan kepemimpinan dalam menciptakan komunikasi yang harmonis mengingat pekerjaan yang begitu banyak.

Gaya kepemimpinan merupakan unsur kunci dalam menentukan efektivitas kinerja pegawai pada suatu organisasi. Gaya kepemimpinan pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun diukurmenggunakan dimensi: gaya otokratis, gaya demokratis, dan gaya bebas kendali. Berdasarkan fenomena yang terdapat pada objek, maka terdapat dimensi gaya kepemimpinan yang belum optimal, yaitu gaya bebas kendali karena pemimpin belum mampu menerima saran sepenuhnya dari bawahan dan pemimpin belum memberikan tanggung jawab sepenuhnya kepada bawahan untuk menyelesaikan masalah.

Motivasi merupakan dorongan yang mempengaruhi dan mengarahkan pegawai untuk melakukan tugas dan kegiatan tertentu guna mencapaian tujuan dengan maksimal dan berhasil. Motivasi pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun diukur menggunakan dimensi: kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan afiliasi, kebutuhan akan kekuasaan. Berdasarkan fenomena yang terdapat pada objek, maka terdapat dimensi kebutuhan akan kekuasaan yang belum optimal, yaitu pegawai belum mampu berinisiatif memimpin rapat apabila atasan sedang berhalangan. Dan pada dimensi kebutuhan akan prestasi, yaitu pegawai belum mampu bekerja dengan target yang menantang. Dalam perkembangannya, gaya kepemimpinan dan motivasi tidak hanya diperhatikan oleh organisasi swasta, melainkan organisasi

(4)

pemerintah juga dalam meningkatkan kinerja pegawai. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah setiap warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwewenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan latar belakang diatas masalah yang telah diuraikan dengan melihat fenomena dan kenyataan yang ada, maka penulis merumuskan masalah “ Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja

pegawai padaSub Bagian Penyusunan Program di Lingkungan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Simalungun baik secara simultan maupun parsial.”

Tujuan penulisan imni adalah ntuk menganalisis bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai padaSub Bagian Penyusunan Program pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Simalungun baik secara simultan maupun parsial.”

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Kepemimpinan dan Gaya Kemimpinan 2.1.1.1. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat (Thoha,2010). Gaya kepemimpinan adalah pola sikap dan perilaku yang ditampilkan dalam proses mempengaruhi orang lain (Matondang,2008). Gaya kepemimpinan mencakup, antara lain:

1. Gaya kepemimpinan memberitahu (telling) 2. Gaya kepemimpinan berkonsultasi (consulting) 3. Gaya kepemimpinan berpartisipasi (participating) 4. Gaya kepemimpinan mendelegasikan (delegating)

Dengan demikian gaya kepemimpinan dapat disimpulkan kemampuan atau proses untuk mempengaruhi orang lain, perorangan atau kelompok agar mau berperilaku seperti apa yang dikehendaki pemimpin, serta memotivasi perilaku bawahan dan mengarahkannya kedalam aktivitas-aktivitas positif yang ada hubungannya dengan pekerjaan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. 2.1.1.2. Dimensi Gaya Kepemimpinan

Mondy dan Premeaux (Mesiono,2010:89), berpendapat, ada tiga gaya kepemimpinanyaitu:

(5)

1. Gaya Otokratik, pemimpin menyuruh kerjakan apa yang ditentukan oleh pemimpin, dan harus dipatuhi tanpa bertanya.

2. Gaya Partisipatif, para pekerja dilibatkan dalam mengambil keputusan, sedangkan keputusan akhir terletak pada pemimpin.

3. Gaya Demokratik, pemimpin mencoba melakukan apa yang diinginkan oleh sebagian besar bawahan para pemimpin. Adalah semua unsur yang dinilai harus diamati secara seksama agar dapat dibuat penilaian yang wajar dan tepat.

Selain itu, menurut Handoko (2009:155), beberapa dimensi gaya kepemimpinan, yaitu:

1. Gaya Otokratis, merupakan gaya kepemimpinan yang memutuskan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh;

2. Gaya Demokratis, merupakan gaya kepemimpinan yang berorientasi dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para karyawan, terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan dengan penekanan pada rasa tanggungjawab internal atau diri sendiri dan kerjasama yang baik.

3. Gaya Bebas Kendali, merupakan gaya kepemimpinan yang memberikan kebebasan penuh kepada bawahannya.

2.1.2. Motivasi

Motivasi merupakan suatu rangkaian kegiatan pemberian dorongan, bukan hanya kepada orang lain melainkan juga kepada diri sendiri (Adiwilaga, 2018). Melalui dorongan ini diharapkan akan dapat bertindak ke arah tujuan yang diinginkan. Menurut Robbins (2007:214), motivasi adalah proses yang berperan pada intensitas, arah dan lamanya berlangsung upaya individu kearah pencapaian sasaran. Pada hakekatnya tujuan pemberian motivasi adalah (manullang,2017) 1. Merubah perilaku karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan;

2. Meningkatkan gairah dan semangat kerja karyawan; 3. Meningkatkan disiplin kerja;

4. Meningkatkan prestasi kerja karyawan; 5. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi; 6. Mempertinggi moral karyawan;

7. Meningkatkan rasa tanggungjawab;

8. Menumbuhkan loyalitas karyawan pada perusahaan.

2.1.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Faktor-faktor motivasi menurut Nawawi (2003:5),diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja individu, sedangkan Motivasi ekstrinsik adalah pendorong kerja yang bersumber dari luar diri pekerja sebagai individu

(6)

Rivai, dkk (2015:608), ada beberapa teori motivasi yaitu:

1. Hierarki Teori Kebutuhan (Hierarchical of NeedsTheory), Teori ini terkenal dengan teori kebutuhan yang dikemukakan Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri dari atas lima kebutuhan, yaitu: a).aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian, dan kritik terhadap sesuatu. b)..Penghargaan diri, yaitu kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati, dan dihargai orang lain. c). Kepemilikan sosial, yaitu kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai. d).Rasa Aman, yaitu kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup. e). Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan,minum,perlindungan fisik, seksual, dan sebagai kebutuhan terendah. 2. Mc Clelland Theory of Needs

David McClelland menganalisis tentang tiga kebutuhan manusia yang sangat penting di dalam organisasi atau perusahaan tentang motivasi mereka, yaitu a). Kebutuhan dalam mencapai kesuksesan (need for achievement), kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusahaan yang telah ditentukan juga perjuangan karyawan untuk menuju keberhasilan. b). Kebutuhan dalam kekuasaan atau otoritas kerja (need for power), kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana di dalam tugasnya masing-masing.c). Kebutuhan dalam bersahabat yang ramah dan akrab (need

for affiliation) merupakan hasrat untuk bersahabat dan mengenal lebih dekat

rekan kerja atau para karyawan di dalam organisasi. 3. Theory X dan Theory Y

Douglas McGregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia, negatif dengan tanda label X dan positif dengan tanda label Y. Asumsi-asumsi dan perilaku sebagai berikut a).Teori X (negative). Menurut teori X ada empat asumsi yang dipegang oleh manajer, yaitu: (1).Karyawan sebenarnya tidak suka bekerja dan jika ada kesempatan dia akan menghindari atau bermalas-malasan dalam bekerja. (2). Semenjak karyawan tidak suka atau tidak menyukai pekerjaannya, mereka harus diatur dan dikontrol bahkan mungkin untuk menerima sanksi hukum jika tidak bekerja dengan sungguh-sungguh. (3). Karyawan akan menghindari tanggung jawabnya dan mencari tujuan formal sebisa mungkin. (4). Kebanyakan karyawan menempatkan keamanan diatas faktor lainnya yang berhubungan eratdengan pekerjaan dan akan menggambarkannya dengan sedikit ambisi. b).Teory Y (positif), McGregor mencatat empat asumsi positif yang disebut dengan teori Y,yaitu (1).Karyawan dapat memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang wajar,lumrah, dan alamiah

(7)

baik tempat bermain atau beristirahat, dalam artian berdiskusi atau sekedar teman bicara. (2). Manusia akan melatih tujuan pribadi dan pengontrolan diri sendiri jika mereka melakukan komitmen yang sangat objektif. (3).Rata-rata dapat belajar untuk menerima,bahkan mengusahakan tanggungjawab. (4). Kemampuan untuk melakukan keputusan yang cerdas dan inofatif adalah tersebar secara meluas diberbagai kalangan tidak hanya melulu dari kalangan top manajemen atau dewan direksi.

4. Teori ERG.Teori ini menyebutkan ada tiga kategori kebutuhan individu, yaitu: a. Kebutuhan eksistensi untuk bertahan hidup dan kebutuhan fisik;

b. Kebutuhan berhubungan adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain yang bermanfaat seperti keluarga, sahabat,atasan, dan keanggotaan didalam masyarakat.

c. Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan untuk menjadi produktif dan kreatif, misalnya diberdayakan di dalam potensi tertentu dan berkembang secara terus menerus..

2.1.2.3. Dimensi Motivasi

Dimensi dan indikator dari teori motivasi, McClelland (Zainal, 2015) terdiri dari: a). Kebutuhan untuk mencapai kesuksesan (need for achievement) yang meliputi kemampuan untuk mencapai hubungan kepada standar perusahaan atau organisasi yang telah ditentukan juga perjuangannya untuk menuju keberhasilan. b).Kebutuhan dalam kekuasaan (need for power) merupakan kebutuhan untuk membuat orang berperilaku dalam keadaan yang wajar dan bijaksana didalam tugasnya masing-masing. c). Kebutuhan dalam bersahabat atau hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab (need for affiliation) merupakan hasrat untuk bersahabat dan lebih dekat rekan kerja atau para karyawan atau pegawai didalam organisasi.

2.1.3. Kinerja Pegawai

Sulistiani (2003:223), kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Menurut Wibowo (2016:141), kinerja dapat dipandang sebagai proses maupun hasil pekerjaan yang merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjan berlangsung untuk mencapai hasil kerja.

Kinerja pegawai sangat erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang dalam suatu organisasi, hasil pekerjaan tersebut dapat menyangkut kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu. Kinerja pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan dan keahlian dalam bekerja, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh motivasi pegawai itu sendiri.

2.1.3.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah kemampuan (ability) dan motivasi (motivation) (Mangkunegara ,2011:67)) . Selanjutnya Mathis dan

(8)

Jackson (2006:82), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: 1) Kemampuan mereka, 2) Motivasi, 3) Dukungan yang diterima, 4) Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, 5) Hubungan mereka dengan organisasi

Menurut Siagian (2002:168), menyatakan bahwa kinerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kompensasi, lingkungan kerja, budaya organisasi, kepemimpinan,motivasi kerja, disiplin kerja, kepuasan kerja, komunikasi, dan faktor lainnya.

2.1.3.3.Dimensi Kinerja Pegawai

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), bertujuan untuk mengevaluasi kinerja PNS dan kinerja organisasi secara keseluruhan. Dalam pasal 1 ayat 2 Peraturan Pemerintah No.46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, secara umum dibagi dalam dua unsur, yaitu Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja (PK).

1. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)

Sasaran Kerja Pegawai (SKP) merupakan rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS dan dilakukan berdasarkan kurun waktu tertentu. Sasaran kerja pegawai meliputi unsur:

a. Kuantitas merupakan ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai;

b. Kualitas merupakan ukuran mutu setiap hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai;

c. Waktu merupakan ukuran lamanya proses setiap hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai;

d. Biaya merupakan besaran jumlah anggaran yang digunakan setiap hasil kerja oleh seorang pegawai.

2. Perilaku Kerja

Perilaku kerja merupakan setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan seorang PNS yang seharusnnya dilakukan atau tidak dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Adapun unsur prilaku meliputi : a). Orientasi Pelayanan, b).Integritas, c). komitmen, d).disiplin, e).Kerjasama, f). kepemimpinan. sedangkan Wirawan (2009: 54), mengelompokkan dimensi kinerja pegawai menjadi tiga jenis yaitu, hasil kerja, perilaku Kerja, dan Sifat pribadi yang ada hubungannya dengan pekerjaan.

2.3. Hipotesis

1. H0 : tidak ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun baik secara simultan

(9)

maupun parsial.

2. Ha : ada pengaruh antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun baik secara simultan maupun parsial.

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Populasi seluruh pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun, yaitu sebanyak 62 orang pegawai. Karena populasi masih terbatas maka keseluruhan populasi sebagai sampel yaitu 62 orang pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah dengan metode kuesioner, dimana kuessioner dibagikan kepada seluruh responden. Jawaban setiap instrumen memiliki gradasi dari tertinggi sampai pada terendah, yang jika dinyatakan dalam bentuk kata-kata dapat berupa antara lain: sangat setuju dengan skor 5; setuju skor 4; kurang setuju skor 3; tidak setuju skor 2 dan sangat tidak setuju skor 1.

3.3. Uji Validitas dan Uji Realibilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 21.SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statisticCronchbach

Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Chronbach Alpha> 0.70. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan….

3.4. Teknik Analisis Data

Teknis analisis yang digunakan adalah .analisis regresi linier berganda dAdapun rumus regresilinierbergandaadalahsebagaiberikut:

Ŷ = a + b1X1 + b2X2 ...(Supranto, 2009)

Dengan Ŷ sebagai Variabel Terikat (Kinerja Pegawai), a :sebagai konstanta, b1,b2 koefisien regresi, X1 X2 variabel bebas.

3.5. Uji Hipotesi

3.5.1. Uji T-Statistik (Uji Parsial)

Hasil thitung dibandingkan dengan hasil ttabel untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk= n-k-1, maka diperoleh nilai dari ttabel. Dalam hal ini pengolahan

(10)

data menggunakan bantuan program SPSS Versi 21.Untuk mengetahui ditolak atau tidaknya dinyatakan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika thitung > ttabel atau signifikan ≤ 0,05 maka H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

2. Jika thitung < ttabel atau signifikan > 0,05 maka H0 diterima, artinya gaya kepemimpinan dan motivasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

3.5.2. Uji F-Statistik (Uji Simultan)

Untuk menguji signifikansi hubungan variabel bebas dengan variabel terikat secara simultan, maka digunakan uji F. Perhitungan dibantu dengan menggunakan bantuan SPSS versi 21. Dengan menggunakan batasan tingkat signifikan α = 0,05, kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Jika Fhitung > Ftabel, atau signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak artinya gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

2. Jika Fhitung < Ftabel, atau signifikansi > 0,05 maka H0 diterima artinya gaya kepemimpinan dan motivasi tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

3.6. Uji Korelasi dan Determinasi 3.6.1. Uji Korelasi (r)

Uji korelasi (r) digunakan untuk mengetahui kekuatan hubunga antara variable bebas (X)dengan variable terikat (Y). Analisis yang digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi. Uji 3.6.2. Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (coefficient of determination), yaitu koefisien yang menunjukkan besarnya kontribusi dari variabel bebas X (gaya kepemimpinan dan motivasi) terhadap naik turunnya nilai variabel terikat Y (kinerja pegawai). Koefisien ini menunjukan proporsi variabilitas total pada variabel terikat yang dijelaskan oleh model regresi. Koefisiendeterminasidihitungdenganrumus:

R2 = r x 100%

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Karakteristik Responden

(11)

Karakteristi dilihat berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, golongan dan masa kerja.

Tabel 4.1

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase(%)

1 Laki-laki 30 48,39%

2 Perempuan 32 51,61%

Jumlah 62 100%

Sumber:hasil pengolahan kuesioner (2019)

Dari tabel 4.2 di atas dapat dilihat jumlah responden sebanyak 62orang pegawai, berjenis kelamin laki-laki berjumlah 30 orang (48,39%)dan berjenis kelamin perempuan berjumlah 32 orang (51,61%).

Tabel 4.4

Deskripsi RespondenBerdasarkanPendidikan

No. Pendidikan Frekuensi(f) Persentasi(%)

1 SMA/SMU 18 29,03%

2 DIPLOMA 3 4,84%

3 S-1 34 54,84%

4 S-2 7 11,29%

Jumlah 62 100%

Sumber:hasil pengolahan kuesioner (2018)

Berdasarkan tabel4.4diatasdapatdiketahui bahwa responden yang

berpendidikan SMA/SMU sebanyak 18 pegawai atau 29,03%, Diploma sebanyak 3pegawai atau 4,84%, S-1 sebanyak 34pegawai atau 54,84%, dan S-2 sebanyak 7 atau 11,29%.

Tabel 4.5

Deskripsi Responden Berdasarkan Golongan

No. Golongan Frekuensi Persentasi (%)

1 II/a (Pengatur) 0 0,00

2 II/b 0 0,00

3 II/c 13 20,97

4 II/d 4 6,45

(12)

6 III/b 3 4,84 7 III/c 20 32,26 8 III/d 9 14,52 9 IV/a 0 0,00 10 IV/b 0 0,00 11 IV/c 0 0,00 12 IV/d 0 0,00 Jumlah 62 100,00

Sumber: hasil pengolahan kuesioner (2019)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa pegawai yang menjadi responden padaSub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun adalah golongan II/c , golongan II/d sebanyak 4 pegawai, golongan III/a,golongan III/b, golongan III/c dan golongan III/d

Tabel 4.7

Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Jabatan Frekuensi Persentasi (%)

1 ≤ 5Tahun 8 12,90

2 6 – 10Tahun 18 29,03

3 11 – 15Tahun 22 35,48

4 ≥ 16Tahun 14 22,58

Jumlah 62 100,00

Sumber: hasil pengolahan kuesioner (2019)

Dari tabel 4.7 di atas, dapat diketahui responden yang memiliki masa kerja dibawah 5 tahun sebanyak 8 pegawai atau 12,90%, responden yang memiliki masa kerja 6 – 10 tahun sebanyak 18 pegawai atau 29,03%, responden yang memiliki masa kerja 11 – 15 tahun sebanyak 22 pegawai atau 35,48%, dan responden yang memiliki masa kerjadiatas 16 tahun sebanyak 14 pegawaiatau 22,58%.

(13)

Berdsarkan uji validitas, keseluruhan indikator dari variabel penelitian dinyatakan valid. Dikatakan demikian karena mempunyai nilai rhitung lebih besar dari r kritis, dimana rhitung> 0,3

4.2. Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilit diketahui bahwa nilai cronbach alpha if item deleted setiap instrumen lebih besar dari 0,70 dengan demikian instrumen dinyatakan reliabel.

4.3. Analisis Regressi Berganda

Dengan menggunakan program SPSS versi 21, maka diperoleh hasil regresi linier berganda sebgaimana tabel berikut:

Tabel 4.11

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 29,276 6,808 Gaya Kepemimpinan 0,230 0,114 0,246 Motivasi 0,446 0,117 0,465

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)

Sumber:hasil pengolahan datadenganSPSSVersi21 (2019)

Berdasar kanhasil pengolahan data pada tabel 4.11diatas dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:Ŷ=29,276+0,230X1+ 0,446X2, artinya terdapat pengaruh positif antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

4.4. Uji Hipotesis 4.4.1. Uji T-Statistik

Dengan menggunakan bantuan SPSS versi, 21 didapatkan hasil perhitungan thitung sebagai berikut:

(14)

Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa Model T Sig. 1 (Constant) 4,300 ,000 Gaya Kepemimpinan 2,016 ,048 Motivasi 3,816 ,000

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 21 (2019)

Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diperoleh: nilai thitung pada variabel X1 (gaya kepemimpinan) sebesar 2,016> ttabel dengan df = n-k-1 (62-2-1=59) sebesar 2,001 dengan taraf signifikan 0,048< α 0,05, maka H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun. Kemudian nilai thitung pada variabel X2 (motivasi) sebesar 3,816> dari ttabel dengan df = n-1-k (62-2-1=59) sebesar 2,001 dengan taraf signifikan 0,000< α 0,05, maka H0 ditolak, artinya motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

4.4.2. Uji F-Statistik

Tabel 4.13

Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 1317,146 2 658,573 20,217 ,000b

Residual 1921,951 59 32,575

Total 3239,097 61

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

b. Predictors: (Constant), Motivasi, Gaya Kepemimpinan

(15)

Berdasarkanhasil analisis pada tabel 4.13di atas diperoleh Fhitung sebesar 20,217> Ftabel dengan (0,05 ; 2 vs 59) sebesar 3,15 atau dengan taraf signifikan 0,000 ≤ α 0,05, maka H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

4.5. Uji Determinasi (R2) Tabel 4.14

PerhitunganKoefisie Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 0,638 0,407 0,387 5,707

a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi (X2)

b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai (Y)

Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS versi 21 (2019)

Tabel 4.14 diperoleh nilai koefisiendeterminasi (KD) 0,407 artinya tinggi rendah kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun sebesar 40,7% dapatdijelaskan oleh gaya kepemimpinan dan motivasi,sedangkan sisanya 59,3% dijelaskan oleh faktor-faktorlain yang tidak ikut diteliti.

4.6. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis pengaruh variabel gaya kepemimpinan (X1) maupun motivasi (X2) terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun, diketahui terdapat adanya pengaruh yang signifikan. Namun pengaruh dari kedua variabel tersebut berbeda. Gaya kepemimpinan sendiri memiliki nilai pengaruh yang positif namun lebih rendah dibandingkan nilai pengaruh positif yang diberikan oleh motivasi, dalam artian, motivasi lebih dominan dalam mempengaruhi kinerja pegawai jika dibandingkan dengan gaya kepemimpinanpada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

Kemudian hasil koefisien korelasi menunjukkan terdapat hubungan yang kuat dan positif antara gaya kepemimpinan dan motivasi dengan kinerja pegawai Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten

(16)

Simalungun. Selanjutnya pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai terkoreksi nilai variasi dari kedua variabel independen yang hanya sebesar 40,7%, artinya secara dominan (59,3%) kinerja pegawai dipengaruhi oleh sebab-sebab lain di luar kedua variabel. Hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan Uji F H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan dan motivasiberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun secara simultan.Hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan Uji t H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Sub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun secara parsial.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang dikemukakan dalam bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh positif antara gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai padaSub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun.

2. Hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan Uji t H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawaipadaSub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun secara parsial.

3. Hasil pengujian hipotesis secara simultan dengan Uji F H0 ditolak, artinya gaya kepemimpinan dan motivasiberpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai padaSub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun secara simultan.

4. Variabel pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai terkoreksi nilai variasi dari kedua variabel independen yang hanya sebesar 40,7%, artinya secara dominan (59,3%) kinerja pegawai dipengaruhi oleh variabel lain di luar kedua variabel.

(17)

1. Untuk mengefektifkan gaya kepemimpinan, penulis menyarankan agarsetiap pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun untuk mampu menerima saran dan masukan dari seluruh pegawai.

2. Untuk lebih meningkatkan motivasi, penulis menyarankan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungun kiranya menerapkan kiat-kiat untuk membangun motivasi dengan cara memberikan kesempatan umpan balik secara teratur kepada pegawai, meminta masukan dan melibatkan pegawai didalam keputusan yang mempengaruhi pekerjaan, membangun hubungan komunikasi yang baik serta memelihara serta menghargai pekerjaan yang dilakukan terutama pada pegawai sub bagian penyusunan program.

3. Untuk meningkatkan kinerja pegawai, penulis menyarankan bahwa padaSub Bagian Penyusunan Program Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Simalungununtuk lebih memperhatikan kemampuan dalam memotivasi rekan kerja lainnya.

4. Sehubung dengan keterbatasan peneliti, maka hasil dari penelitian ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat memasukkan lebih banyak variabel manajemen sumber daya manusia lain yang tidak dibahas pada penelitian ini, dan diharapkan dapat menggunakan lokus penelitian yang berbeda atau bahkan lebih luas dengan sampel yang lebih besar sehingga tingkat generalisasinya lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA Anoraga.P, 2009,Manajemen Bisniss , Cetakan 4, RinekaCipta

Andiwilaga.R, 2018,Kepemimpinan, Teori dan Prakteknya, Cetakan Pertama, Sleman, Deepublish

Budiharjo.A., 2011, Organisasi Menuju Pencapaian Kinerja Optimum, Cetakan ke-1, Jakarta Selatan, Prasetya Mulya Publising

Bintoro, Daryonto,2017, Manajemen Penilaian Karyawan, Cetakan I,Yogyakarta, Gava Media

Fred, Luthans, 2006, Perilaku Organisasi, Edisi 10,Yogyakarta, ANDI Grifin, Ricky W, 2004, Manajemen I ,Jakartta, Erlangga

Handoko.T.H, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia ,Kedua, Cetakan Keduabelas, Yogyakarta,BPFE

(18)

Handoko.T.H, 2009, Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Keduapuluh, Yogyakarta,BPFE Hotriana, 2016, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan Pada PT Telekomunikasi Indonesia, TBK Witel Sumut, Jurnal

MAKER Vol.2 (hlm.47-53), Pematangsiantar

Malayu,H,2016, Manajemen Sumber Daya Manusia,Cetakan kesembilanbelas, Jakarta,PT.BumiAksara

Malayu,H,2016, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah ,Cetakan keduabelas, Jakarta, PT. Bumi Aksara

Mangkunegara.A, 2006,

PerencanaandanPengembanganManajemenSumberDayaManusia,Bandung,PT.R

afilaAditama

Mangkunegara.A, 2011, ManajemenSumberDayaManusia,Cetakan Kedua, Bandung, PT.Remaja Rosdakarya

Matondang,M.H,2008, Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik, Cetakan Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu

Mathis, Robert L & Jackson, John H, 2006, Human Resources Management, Edisi Kesepuluh, Jakarta, Salemba Empat

Manullang.M, 2012,Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama,Bandung, Citapustaka Media Perintis

Manullang. M. & Manuntun Pakpahan, 2014,Metode Penelitian Proses Penelitian

Praktis, Cetakan Pertama,Bandung, Citapustaka Media Perintis

Marwansyah, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Alfabeta

Mesiono, 2010,Manajemen dan Organisasi , Cetakan I, Jakarta, Citapustaka Media Perintis

Mondy,R Wayne, 2008, Manjemen, Edisi Kesepuluh Jilid I, Jakarta, Erlangga Noor Juliansyah, 2017, Metode Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah,

Cetakan ke-7,Jakarta, Kencana

Rivai Veitzhal, dkk, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Edisi Ketiga, Jakarta, PT. Rajagrafindo

(19)

Rikson, 2018, Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai

Dinas Pemuda dan Olahraga kota Pematangsiantar, JIM UPB Volume 6 No.1

(hlm 87 – 95)

Siagian,Sondang P,2002, Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja ,Jakarta, Asdi Mahatsaya

Sutrisno.E,2017, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama Cetakan ke-9, Jakarta, Prenadamedia Group

Suliyanto, 2014, Ekonometrika Terapan,Yogyakarta, Andi Sugiono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta

Sulistiani,2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Prenhalindo Soekarso dan Iskandar Putong, 2015, Kepemimpinan Kajian teoritis dan Praktis Stephen P. Robbins & Timothy, 2008, Perilaku Organisasi, Edisi 12,Jakarta, Salemba

Empat

Tilekson,2016, AnalisisPengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap

Kinerja Pegawai UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Baren Batuah Kabupaten Barito Timur, Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, Vol.2 (hlm. 427-441), Barito Timur

Thoha.M, 2009,Perilaku Organisasi , Konsep Dasar dan Aplikasinya,Edisi I-19, Jakarta, PT. Rajagrafindo

Umar .H,2013, Desain Penelitian Manajemen Strategik, Cetakan ke-2,Jakarta, PT Rajagrafindo Persada

Utaminingsih.A, 2014,Perlaku Organisasi, Cetakan Pertama, Jakarta Selatan, UB Press Wibowo,2016, Manajemen Kinerja,Edisi Kelima, Jakarta, PT Rajagrafindo

Wibisono.C, 2015, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Perdana Publising

Wijono.S, 2018, Kepemimpinan Dalam Perspektif Organisasi,, Cetakan ke-1, Jakarta, Prenamedia Group

Wirawan, 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia Teori Aplikasi dan

(20)

Wirawan, 2009, Kepemimpinan , Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi

dan Penelitian, Jakarta, PT. Raja Grafindo

Yusrizal, Antonius,2008, Criteria of Performance, Jakarta , Erlangga

Peraturan Bupati Simalungun Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Pada Organisasi Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Simalungun

Gambar

Tabel  4.14  diperoleh  nilai  koefisiendeterminasi  (KD)  0,407  artinya  tinggi  rendah  kinerja  pegawai  pada  Sub  Bagian  Penyusunan  Program  Organisasi  Perangkat  Daerah  (OPD)  Kabupaten  Simalungun  sebesar  40,7%  dapatdijelaskan  oleh gaya kep

Referensi

Dokumen terkait

7 Sedangkan non-logika meliputi ilmu politik, al-Farabi meringkas tulisan Plato The Laws, etika dengan mengomentari Nicomechean Ethics Aristotels ; ilmu alam

5 Menu 5 Nasi Tomato Ayam Masak Kuzi Dalca Sayuran + Daging Acar Timun + Lobak Merah Buah Minuman Berkordial RM8.00 seorang 6 Menu 6 Nasi Minyak RM8.00 seorang.. Ayam

Berdasarkan hasil uji F di atas, dapat disimpulkan bahwa brand image dan labelitas halal secara simultan memiliki 0 pengaruh 0 signifikan 0 terhadap keputusan pembelian kosmetik

[3] yang membahas Centralized Cookie-based SSO (CC-SSO), dengan model otentikasi SSO yang digunakan ialah dengan cara memanfaatkan coocies pada browser sebagai penyimpanan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan keterampilan berbicara Bahasa Inggris siswa antara metode bermain peran dengan video dan metode ceramah; 2)

Dikatakan sebagai pengayaan ( enrichment ), apabila kepada siswa yang dapat dengan cepat menguasai/ memahami materi pelajaran yang disampaikan pada saat tatap muka

Berdasarkan hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 15,509 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima pada hipotesis 3

Hasil pengujian regresi berganda diperoleh nilai koefisien regresi Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja Pegawai, artinya apabila gaya kepemimpinan