• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sambutan. Kepala Balai POM di Jambi. Assalamu alaikum Wr. Wb..

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sambutan. Kepala Balai POM di Jambi. Assalamu alaikum Wr. Wb.."

Copied!
190
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Sambutan

Kepala Balai POM di Jambi

Assalamu

alaikum Wr. Wb…..

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Tahunan Balai POM di Jambi Tahun 2019 dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Tahunan Balai POM di Jambi merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Balai POM di Jambi dalam pelaksananaan anggaran pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil.

Dengan semakin luas dan kompleksnya tugas dan tanggung jawab pengawasan obat dan makanan yang harus dilakukan, tidak mungkin Balai POM di Jambi berperan sendiri sehingga diperlukan kerjasama dan koordinasi yang efektif dan sinergis dengan berbagai pihak agar memberikan kontribusi optimal bagi terlaksananya tugas dan tanggung jawab Balai POM di Jambi sebagai UPT Badan POM.

Peningkatan beban kerja serta kompleksnya permasalahan pengawasan Obat dan Makanan perlu diimbangi dengan perkuatan institusi terkait kelembagaan, pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang konsisten, pemantapan sumber daya manusia yang profesional, serta dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Laporan Tahunan ini memberikan gambaran seluruh rangkaian kegiatan dan kinerja yang telah dicapai Balai POM di Jambi selama tahun 2019 dan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja pada masa mendatang, dalam upaya melindungi masyarakat terhadap peredaran obat dan makanan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan, manfaat/khasiat dan mutu.

Pencapaian hasil kerja yang telah diperoleh Balai POM di Jambi tahun 2019 merupakan perwujudan dari kerja sama dan dukungan berbagai pihak termasuk instansi terkait beserta Team Work seluruh staf Balai POM di Jambi, oleh sebab itu dalam kesempatan ini kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya.

Kami menyadari bahwa apa yang telah kami lakukan dan tuangkan dalam laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan Laporan Tahunan ini pada tahun mendatang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jambi, 28 Februari 2020 Kepala Balai POM di Jambi

(3)

Tim Penyusun Laporan Tahunan

Balai POM di Jambi

Tahun 2019

1. Penanggung Jawab

: Dra. Evi Iriantina, Apt, MH

2. Ketua

: Nurizati, S.Si, Apt

3. Sekretaris

: Annida Rani Chairunisah, S.TP

4. Anggota

: 1. Seluruh Struktural

2. Adrafita Hanesty Hadi, S.Farm, Apt

3. Fuani Farid, S.Farm, S.Farm, Apt

4. Tri Murnila, SH

5. Bekti Kusuma Wijayanti, SKM

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

TIM PENYUSUN LAPTAH BALAI POM DI JAMBI TAHUN 2019 ii

DAFTAR ISI iii

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

1.1 Gambaran Umum Institusi 1

1.2 Kedudukan, Tugas dan Fungsi 1

1.3 Struktur Organisasi 5

1.4 Loka POM di Kota Sungai Penuh 5

KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN 7

2.1 Lingkungan Eksternal 7

2.1.1 Data Umum Wilayah Kerja 7

2.1.2 Data Demografi 8

2.1.3 Sasaran Pengawasan 9

2.2 Lingkungan Internal 9

HASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN 19

3.1 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Terapetik 19 3.1.1 Pemeriksaan Sarana Distribusi Terapetik 19

3.1.2 Pengujian Produk Obat 21

3.2 Pengawasan Produk NAPZA 21

3.2.1 Pemeriksaan Sarana Distribusi NAPZA 21

3.2.2 Pengujian Produk NAPZA 23

3.3 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Obat Tradisional 24 3.3.1 Pemeriksaan Sarana Produksi Obat Tradisional 24 3.3.2 Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional 24

3.3.3 Pengujian Produk Obat Tradisional 24

3.4 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Suplemen Kesehatan 25

3.4.1 Pengujian Suplemen Kesehatan 25

3.5 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan PKRT 25 3.6 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Kosmetika 26

3.6.1 Pemeriksaan Sarana Produksi Kosmetika 26

3.6.2 Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika 26 3.6.3 Aksi Penertiban Pasar dari Kosmetik Ilegal dan/atau 26

Mengandung Bahan Berbahaya

3.6.4 Pengujian Produk Kosmetik 26

3.7 Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Pangan 27 3.7.1 Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan (Registrasi MD) 27 3.7.2 Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan (Registrasi P-IRT) 27

(5)

3.7.4 Pemeriksaan Sarana Distribusi Bahan Berbahaya 28

3.7.5 Intensifikasi Pengawasan Pangan 28

3.7.6 Audit Surveilan Piagam Bintang Keamanan Pangan di Kantin 28 Sekolah

3.7.7 Audit Sertifikasi Sarana Produksi dan Distribusi 28

3.7.8 Implementasi Inpres No. 3 Tahun 2017 28

3.7.9 Pengujian Produk Pangan 29

3.8 Pemantauan Iklan dan Label 30

3.8.1 Pemantauan Iklan 30

3.8.2 Pemantauan Label 30

3.9 Hasil Pengujian Laboratorium Mikrobiologi 30

3.10 Penyidikan dan Kasus Tindak Pidana di Bidang Obat dan Makanan 32

3.11 Pemeberdayaan Masyarakat dan Konsumen 33

3.12 Kegiatan Loka POM di Kota Sungai Penuh 56

PERMASALAHAN 65

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Struktur Organisasi Balai POM di Jambi 5

2 Struktur Organisasi Loka POM di Kota Sungai Penuh 5

3 Wilayah Administratif Provinsi Jambi 7

4 Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi, 8 2018 (Sumber :Provinsi Jambi Dalam Angka 2019

5 Sasaran Pengawasan Balai POM di Jambi 9

6 Profil SDM Berdasarkan Tingkat Usia Tahun 2019 12

7 Profil SDM Berdasarkan Golongan Tahun 2019 12

8 Profil SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2019 12

9 Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Terapetik dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2019 19 10 Hasil Pemeriksaan Sarana Distibusi dan Pelayanan Kesehatan yang Menyalurkan 22

Produk NAPZA, Prekursor serta Obat-Obat Tertentu Tahun 2019

11 Advokasi Implementasi Inpres No. 3 Tahun 2017 29

12 Laporan Kasus Keracunan Berdasarkan Penyebab Tahun 2019 34 13 Profil Jumlah Pengaduan/ Permintaan Informasi Berdasarkan Komoditi Tahun 2019 35 14 Profil Jumlah Pengaduan/ Permintaan Informasi Berdasarkan Profesi Konsumen 35

Tahun 2019

15 Sarana yang Digunakan Konsumen Melakukan Pengaduan/Permintaan Informasi 36 Tahun 2019

16 Profil Layanan Pengaduan Konsumen dan Permintaan Informasi Berdasarkan 37 Jenis Pertanyaan Tahun 2019

17 Profil Konsumen Layanan Informasi dan Pengaduan Berdasarkan Jenis Kelamin 37 Tahun 2019

18 Profil Peserta Kegiatan Penyebaran Informasi Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019 38

19 Foto Kegiatan Penyebaran Informasi Tahun 2019 38

20 Foto Kegiatan Media Informasi Pawai Pembangunan Tahun 2019 39

21 Foto Kegiatan Pameran HUT Provinsi Jambi Tahun 2019 39

22 Foto Kegiatan Pameran HUT BPOM ke 18 Tahun 2019 40

23 Foto Kegiatan Pameran Pameran Peringatan Hari IbuTahun 2019 40 24 Foto Kegiatan Pameran dalam rangka Hari Pancasila Tahun 2019 41 25 Foto Kegiatan KIE Media Cetak/Elektronik dan Lintas Sektor Tahun 2019 41 26 Profil Peserta KIE TOMAS BPOM di Jambi Tahun 2019 42 27 Profil KIE TOMAS Pusat Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019 42 28 Foto Kegiatan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui KIE Tahun 2019 43

29 Foto Kegiatan Kampanye Obat dan Makanan Tahun 2019 43

30 Foto Kegiatan Revitalisasi Fungsi Mobil Laboratorium Keliling Tahun 2019 44 31 Profil Peserta Bimtek Kader Keamanan Pangan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019 45 32 Foto Kegiatan Bimtek Kader Keamanan Pangan Desa Tahun 2019 45 33 Profil Peserta Bimtek Komunitas Desa Desa Pangan Aman Berdasarkan Jenis 46

(7)

34 Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan Usaha Pangan Desa di Bidang 46 Keamanan Pangan Tahun 2019

35 Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Desa Pangan Aman Intervensi Tahun Sebelumnya 47 Tahun 2019

36 Kegiatan Bimtek Kader Keamanan Pangan Desa Kelurahan Mandiri Tahun 2019 47

37 Kegiatan Kampanye Bulan Keamanan Pangan Tahun 2019 48

38 Foto Kegiatan Kampanye Bulan Keamanan Pangan dan Penggalangan Komitmen 48 Pembentukan Rintisan SAKA POM Tahun 2019

39 Kegiatan Survey Pasar Aman Dari Bahan Berbahaya Tahun 2019 49 40 Profil Peserta Peserta Penyuluhan Komunitas Pasar di Kab. Merangin Berdasarkan 49

Jenis Kelamin Tahun 2019

41 Kegiatan Penyuluhan Komunitas Pasar di Kab. Merangin Berdasarkan Jenis 50 Kelamin Tahun 2019

42 Profil Peserta Peserta Bimtek Pasar di Kab. Merangin Tahun 2019 50 43 Kegiatan Bimtek Pasar di Kab. Merangin Tahun 2019 50

44 Hasil Penilaian Kondisi Pasar 51

45 Hasil Penilaian Kondisi Pasar Profil Peserta Bimtek Pengelola Pasar Berdasarkan 52 Jenis Kelamin Tahun 2019

46 Kegiatan Bimtek Pengelola Pasar Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019 52 47 Profil Peserta Kampanye Pasar Aman dari Bahan Berbahaya di Kab. Merangin 53

Tahun 2019

48 Hasil Penilaian Monev Pasar Intervensi Balai POM di Jambi Tahun 2019 54 49 Kegiatan Monev Pasar Intervensi Balai POM di Jambi Tahun 2019 54 50 Profil Peserta Forum Komunikasi Fasilitator Pasar Aman Berdasarkan Jenis Kelamin 55

Tahun 2019

51 Kegiatan Forum Komunikasi Fasilitator Pasar Aman Berdasarkan Jenis Kelamin 55 Tahun 2019

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Tabel 1A Sampling dan Pengujian Rutin Obat dan Makanan Tabel 1B Sampling dan Pengujian Non Rutin Obat dan Makanan

Tabel 1C Sampling dan Pengujian Sederhana Obat dan Makanan Dengan Rapid Test Kit Tabel 2A Hasil Pengujian Obat Menurut Parameter Uji

Tabel 2B Hasil Pengujian Obat Tradisional Menurut Parameter Uji Tabel 2C Hasil Pengujian Suplemen Kesehatan Menurut Parameter Uji Tabel 2D Hasil Pengujian Kosmetik Menurut Parameter Uji

Tabel 2E Hasil Pengujian Pangan Menurut Parameter Uji Tabel 2F Hasil Pengujian Mikrobiologi Menurut Parameter Uji

Tabel 3A Jenis Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Sampel Obat Tradisional Tabel 3B Jenis Bahan Berbahaya/Dilarang dalam Sampel Kosmetik Tabel 3C Jenis Kandungan Bahan Berbahaya dalam Sampel Pangan Tabel 4A Evaluasi Umum Prioritas Sampling Obat

Tabel 4B Evaluasi Umum Prioritas Sampling Obat Tradisional Tabel 4C Evaluasi Umum Prioritas Sampling Suplemen Kesehatan Tabel 4D Evaluasi Umum Prioritas Sampling Kosmetik

Tabel 4E Evaluasi Umum Prioritas Sampling Pangan dan Kemasan Pangan

Tabel 5 Hasil Pengujian Barang Bukti Kasus Di Bidang Narkotika dan Psikotropika Tabel 6A Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat

Tabel 6B Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Obat Tradisional Tabel 6C Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Suplemen Kesehatan Tabel 6D Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Kosmetik

Tabel 6E Hasil Pemeriksaan Fasilitas Produksi Pangan

Tabel 7A Hasil Pemeriksaan Fasilitas Distribusi Obat dan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian Tabel 7B Pemeriksaan Fasilitas Distribusi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan,

Kosmetik, dan Pangan Olahan

Tabel 8 Matriks Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Yang Dilakukan Oleh

Tabel 9 Sertifikasi Produk dan Fasilitas Produksi dan/ atau Distribusi Obat dan Makanan Tabel 10 Pengawasan Iklan Sediaan Farmasi Dan Makanan

Tabel 11 Pengawasan Label/Penandaan Sediaan Farmasi Dan Makanan Tabel 12 Data Rawan Kasus

Tabel 13 Hasil Operasi Intelijen Obat dan Makanan

Tabel 14 Penyidikan di bidang Pengawasan Obat dan Makanan Tabel 15A Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

Tabel 15B Rincian Kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Langsung Ke Masyarakat

Tabel 16A Layanan Pengaduan dan Informasi Obat dan Makanan

Tabel 16B Rujukan Layanan Pengaduan dan Informasi Obat dan Makanan

Tabel 16C Layanan Informasi Publik Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Tabel 17 Penggolongan Konsumen Berdasarkan Profesi

(9)

Tabel 18 Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam Menyampaikan Pengaduan/ Pertanyaan

Tabel 19 IRTP Yang Telah Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan s/d Tahun 2019 Tabel 20A Data Kasus Keracunan Berdasarkan Penyebab Keracunan

Tabel 20B Data Kasus Keracunan Berdasarkan Kelompok Usia Tabel 20C Frekuensi Kasus Keracunan

Tabel 20D Data Kasus Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan (KLB KP) Tabel 21A Desa yang Diintervensi Keamanan Pangan

Tabel 21B Intensifikasi Pengawasan Desa yang Diintervensi Keamanan Pangan Tabel 22A Bimtek Intervensi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

Tabel 22B Pemberian Produk Informasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Tabel 22C Sekolah Penerima Penghargaan Piagam Bintang Keamanan Pangan

Kantin Sekolah (PBKPKS)

Tabel 22D Hasil Sampling dan Pengujian Intervensi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS)

Tabel 23A Bimtek dan Pelatihan Pelaksanaan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya Tabel 23B Hasil Sampling dan Pengujian Monitoring dan Evaluasi Pasar Aman dari

Bahan Berbahaya

Tabel 24 Keterjangkauan Pengawasan Tabel 25 Jumlah Penduduk

Tabel 26 Sarana dan Prasarana

Tabel 27 Sumber Daya Manusia (SDM)

Tabel 28 Profil Pegawai Menurut Pendidikan dan Unit Kerja

Tabel 29 Profil Pegawai Berdasarkan Riwayat Pengembangan Kompetensi Tabel 30 Profil Kapasitas Kerja Tenaga Penguji

Tabel 31 Pelatihan Uji Profisiensi / Uji Kolaborasi

Tabel 32A Daftar Standar Minimum Peralatan Laboratorium Teranokoko Tabel 32B Daftar Standar Minimum Peralatan Laboratorium Pangan Tabel 32C Daftar Standar Minimum Peralatan Laboratorium Mikrobiologi Tabel 33 Sertifikasi/Akreditasi/Penghargaan

Tabel 34 Kerja Sama

Tabel 35 Pengadaan Barang/Jasa Tabel 36 Laporan Realisasi Anggaran Tabel 37 Laporan Penerimaan PNBP

(10)

PENDAHULUAN

1.1

GAMBARAN UMUM INSTITUSI

Balai POM di Jambi merupakan Balai POM tipe A sesuai pasal 5 ayat 1 dan 2 Peraturan Kepala Badan POM Nomor 12 tahun 2018 tentang organisasi dan tata cara kerja unit pelaksana teknis di lingkungan Badan POM yang memiliki wilayah kerja di wilayah administratif Provinsi Jambi yaitu Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Bungo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Tebo, sedangkan Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci merupakan wilayah kerja Loka POM di Kota Sungai Penuh.

Seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai POM di Jambi dan Loka POM di Kota Sungai Penuh, termasuk permasalahan dan hambatan yang dihadapi selama tahun 2019, didokumentasikan dan dilaporkan dalam bentuk Laporan Tahunan. Laporan ini merupakan media transparansi dan akuntabilitas institusi, selain itu dapat juga digunakan sebagai bahan evaluasi, sumber informasi maupun salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk meningkatkan pengawasan pada tahun yang akan datang

1.2

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Berdasarkan peraturan Kepala Badan POM Nomor 12 tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Cara Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan POM, maka Balai POM di Jambi dan Loka POM di Kota Sungai Penuh sebagai salah satu unit pelaksana teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan yang selanjutnya disingkat sebagai UPT Badan POM yang berada di bawah dan bertanggung jawab langung kepada Kepala Badan POM, yang secara teknis dibina oleh Deputi dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Utama. UPT Badan POM dipimpin oleh Kepala yang mempunyai tugas melaksanakan kebijakan teknis operasional di bidang pengawasan Obat dan Makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebagai langkah strategis penguatan penataan organisasi dan tata kerja kelembagaan UPT Badan POM serta upaya peningkatan efektifitas kinerja pengawasan obat dan makanan, tanggal 21 Oktober 2019 telah terbit Peraturan Kepala Badan POM nomor 29 tahun 2019 tentang perubahan beberapa ketentuan pasal pada Peraturan Kepala Badan POM nomor 12 tahun 2018.

(11)
(12)
(13)
(14)

1.3

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Balai POM di Jambi disusun berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM nomor 12 tahun 2018, dengan perubahan terakhir tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan POM, Pasal 5 ayat (1) dan (2) serta Pasal 23 - 29, struktur organisasi Balai POM di Jambi dikategorikan kepada Balai POM Tipe A dengan Eselon III, struktur organisasi Balai POM di Jambi adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai POM di Jambi

1.4

LOKA POM DI KOTA SUNGAI PENUH

Sesuai Peraturan Kepala Badan POM nomor 12 tahun 2018 pasal 5, pasal 35, Loka Pengawas Obat dan Makanan (Loka POM) mempunyai tugas melakukan inspeksi dan sertifikasi sarana/fasilitas produksi dan/atau distribusi Obat dan Makanan dan sarana/fasilitas pelayanan kefarmasian, sertifikasi produk, pengambilan contoh (sampling), dan pengujian Obat dan Makanan, intelijen, penyidikan, pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, pengaduan masyarakat, dan koordinasi dan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga, dengan struktur organisasinya seperti bawah ini :

(15)

Pada pasal 39 ayat (1) dan (2) Peraturan Kepala Badan POM nomor 12 tahun 2018, dan Surat Keputusan Kepala Badan POM nomor HK.04.01.1.22 06.18.3240 tanggal 28 Juni 2018, menunjuk Kepala Balai POM di Jambi sebagai Koordinator Loka POM di Kota Sungai Penuh dalam mencapai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi Loka POM.

(16)

KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN

2.1

LINGKUNGAN EKSTERNAL

2.1.1 DATA UMUM WILAYAH KERJA

Provinsi Jambi merupakan bagian dari pulau Sumatra yang terletak di bagian wilayah timur. Letak geografis Provinsi Jambi berada pada 0,45° Lintang Utara, 2,45° Lintang Selatan dan antara 101,10°-104,55° Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi Jambi ± 53.435 km2 dengan luas daratan 50.160,05 km2 dan perairan 3.274,95 km2. Sebelah utara

berbatasan dengan Provinsi Riau dan Kepulauan Riau, Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu. Luas Wilayah Provinsi Jambi 53.435 km2 dengan luas daratan 50.160,05 km2

Gambar 3. Wilayah Administratif Provinsi Jambi

Secara administratif, Provinsi Jambi terdiri dari dari 9 Kabupaten, 2 Kota dan 143 Kecamatan serta 1.399 Desa dan 163 Kelurahan dimana jumlah Kecamatan terbanyak berada di Kabupaten Merangin yaitu 24 Kecamatan, sedangkan jumlah Desa terbanyak berada di Kabupaten Kerinci yaitu 287 Desa.

Untuk melaksanakan kegiatan pengawasan obat dan makanan, umumnya sarana transportasi yang digunakan adalah transportasi darat tapi pada beberapa daerah menggunakan transportasi melalui air (sungai), seperti di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur. Untuk mencapai Kabupaten Bungo, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci selain transportasi darat juga tersedia transportasi udara.

(17)

Lama waktu perjalanan darat ke Ibukota Kabupaten rata-rata 4 jam dan yang terdekat membutuhkan waktu tempuh 30 menit sedangkan untuk Ibukota Kabupaten yang terjauh dengan waktu tempuh 12 jam yaitu Kabupaten Kerinci/Kota Sungai Penuh yang sekarang telah menjadi pengawasan Loka POM di Kota Sungai Penuh. Sasaran pengawasan sampai ke Ibukota Kecamatan dengan rata-rata perjalanan 2 jam. Waktu yang diperlukan di satu wilayah kerja rata-rata 2 hari.

2.1.2 DATA DEMOGRAFI

Menurut Data Provinsi Jambi Dalam Angka 2019, Provinsi Jambi pada tahun 2018 memiliki penduduk 3.570.272 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 1.821.381 jiwa (51,02%) dan jumlah penduduk perempuan 1.748.891 (48,98%) dengan rasio jenis kelamin 104,14 dan rata – rata laju pertumbuhan penduduk dari 2010 – 2018 adalah 14,89. Untuk data Angka Melek Huruf tahun 2018 rata – rata 98,15%.

Gambar 4. Distribusi dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi, 2018

(Sumber :Provinsi Jambi Dalam Angka 2019 Merangin

Muaro Jambi Tebo

Kota Sungai Penuh Kerinci Batanghari Tanjab Barat Kota Jambi Kota Jambi 10,74 6,66 6,12 9,20 12,11 9,77 7,56 10,28 8,29 16,75 2,52

(18)

Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jambi tahun 2015 s/d 2018, pendapatan regional rata-rata dari tahun 2018 sebesar Rp 208.378.560, tertinggi di kabupaten Tanjung Jabung Barat sebesar Rp 42.348.880 dan terendah kota Sungai Penuh sebesar Rp 6.998.740

Di bidang pendidikan Sekolah Dasar, jumlah di provinsi Jambi tahun 2018 yaitu 2.454 sekolah, terbanyak adalah Kabupaten Merangin 320 sekolah dan paling sedikit adalah Kota Sungai Penuh 73 sekolah.

2.1.3

SASARAN PENGAWASAN

Sarana produksi dan distribusi yang harus diawasi lebih kurang sebanyak 2.441 (dua ribu empat ratus empat puluh satu) sarana dengan rincian sebagai berikut:

Gambar 5. Sasaran Pengawasan Balai POM di Jambi

Mengingat banyaknya sarana tersebut, maka Balai POM di Jambi harus mampu bersinergis dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jambi dalam melakukan revitalisasi kinerjanya secara komprehensif dan proaktif.

2.2

LINGKUNGAN INTERNAL

Balai POM di Jambi terletak di Jl. RM Nur Atmadibrata No. 11 Telanaipura Jambi yang menempati lahan seluas 3.976 m² termuat dalam Surat Hak Pakai Tanah milik Pemerintah Daerah Provinsi Jambi. sesuai dengan surat perjanjian Nomor.2969/SPP/Gub/BPKAD/2014 dan Nomor. PR.02.02.89.11.14.1995 antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Balai POM di Jambi pada tanggal 30 Oktober 2014. Pada tanggal 18 Desember 2019 telah dilakukan serah terima hibah tanah kantor Balai POM di Jambi dari Pemeritah Provinsi Jambi kepada Badan POM sesuai surat Perjanjian

Hibah Nomor 3984/NPHD/SETDA.PBMD-3.2/2019 dan Nomor

2 1 18 629 32 375 163 10 40 174 132 144 263 458 0 100 200 300 400 500 600 700

(19)

PL.03.07.1.24.12.19.4.4935 tanggal 9 Desember 2019 dan Berita Acara Serah Terima Barang Milik Daerah (BMD) Nomor 3985/BAST/SETDA/PBMD-3.2/2019 dan Nomor PL.03.07.1.24.12.19.4936 tanggal 9 Desember 2019. Saat ini Balai POM di Jambi akan melakukan proses Pemecahan Sertifikat tanah ke Badan Pertanahan Kota Jambi.

Selain lahan untuk kantor Balai POM di Jambi, juga ada tanah untuk rumah dinas/mess seluas 802 m2 yang terletak di Komplek RSUD Raden Mattaher Jambi sesuai

dengan surat perjanjian antara Pemerintah Provinsi Jambi dengan Balai POM di Jambi No.3096/SPP/Gub/BPKAD/2014 dan No.PR. 02.02.89.11.14.1995 pada tanggal 30 Oktober 2014. Hal tersebut juga berdasarkan Surat Izin Pemakaian dengan SK. Gubernur Jambi No. 580/Kep.Gub/BPKAD/2014, tanggal 18 November 2014. Rumah dinas tersebut telah dihibahkan oleh Badan POM kepada Pemerintah Provinsi Jambi sesuai surat Perjanjian Hibah PL.03.07.1.24.12.19.5184 dan Nomor 4096/NPHD/SETDA.PMBD-3.2/2019 tanggal 18 Desember 2019 serta Berita Acara Serah Terima Barang Nomor PL.03.07.1.24.12.19.5185 dan Nomor 4096/NPHD/SETDA.PMBD-3.2/2019 tanggal 18 Desember 2019.

LUAS BANGUNAN

Gedung Balai POM di Jambi terbagi atas tujuh gedung, luas keseluruhan 2.784 m2 yang terdiri dari:

Gedung Kantor (A) : 933 m2

Gedung Lab. Pengujian Kimia Pangan (B) : 506 m2 Gedung Lab. Pengujian Kimia Teranokoko (C) : 600 m2 Gedung Lab. Pengujian Mikrobiologi (D) : 512 m2

Gudang Reagensia (E) : 50 m2

Gudang Reagensia : 30 m2

Rumah Genset (F) : 21 m2

Instalasi Pengolah Air Limbah : 60 m2

Tower Air / Bak penyimpanan : 72 m2

LISTRIK, AIR DAN TELEPON

Sumber Energi Listrik

Seluruhnya berjumlah 105 KVA terbagi untuk Gedung Utama/Kantor 10,0 KVA, Gedung Pengujian Kimia Pangan 32,0 KVA, Gedung Pengujian Mikrobiologi 33,0 KVA dan Gedung Pengujian Kimia Terapetik 30,0 KVA.

(20)

Sumber Air Bersih

Sumber air yang digunakan sebagai penunjang sarana lingkungan dan penyelenggaraan laboratorium serta keperluan air bersih berasal dari PDAM.

Sarana Komunikasi

Sarana komunikasi yang dimiliki Balai POM di Jambi berupa 4 buah telepon di gedung utama, dengan rincian :

-

Ruang Kepala Balai POM : (0741) 64077

-

Ruang Umum Telp./ Fax dan PABX : (0741) 61031

-

Ruang Seksi Serlik telp. & Fax : (0741) 61894

-

Ruang Server IT (Line Internet/Private Virtual Network) : (0741) xxxxx

KENDARAAN DINAS

Kendaraan dinas roda empat berjumlah 8 (delapan) unit yang terdiri dari 4 mobil Laboratorium Keliling yaitu 2 (dua) unit jenis minibus ELV Isuzu pengadaan tahun 2013, 1 (satu) unit Daihatsu pengadaan tahun 2017, 1 (satu) unit Suzuki APV hibah dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada tahun 2008 yang saat ini sudah berubah fungsi menjadi mobil operasional kantor dan 1 (satu) unit Terios pengadaan tahun 2019. Sedangkan mobil operasional kantor terdiri dari 2 (dua) unit Innova pengadan tahun 2005 dan 2014,1 (satu) unit New Innova pengadaan tahun 2017 dan 1 (satu) unit Terios pengadaan tahun 2019.

Kendaraan dinas roda dua berjumlah 4 (empat) unit yaitu 2 (dua) unit Honda SupraX 125 CC pengadaan tahun 2007 dan 2 (dua) unit Honda Vario 125 CC pengadaan tahun 2017.

SUMBER DAYA MANUSIA

Berdasarkan Analisis Beban Kerja bulan Agustus 2019 jumlah kebutuhan pegawai Balai POM di Jambi idealnya berjumlah 115 (seratus lima belas) orang, Saat ini Jumlah karyawan Balai POM di Jambi per 01 Agustus 2019 baru berjumlah 70 (tujuh

puluh) orang, 2 (dua) orang diantaranya masih dalam masa Tugas Belajar sehingga masih

ada GAP kebutuhan SDM Balai POM di Jambi sejumlah 47 (empat puluh tujuh) orang. Untuk memenuhi kebutuhan SDM dan mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai POM di Jambi telah melakukan rekrut Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang, diantaranya untuk Tenaga Administrasi 10 (sepuluh) orang dan Tenaga Teknis Laboratorium 5 (lima) orang, Pengemudi, Petugas Keamanan dan Petugas Kebersihan masing-masing 4 (empat) orang.

(21)

Ditinjau dari segi golongan kepangkatan terbagi menjadi golongan II sebanyak 1 (satu) orang (1,7%), golongan III sebanyak 51 (lima puluh satu) orang (86,44%), golongan IV sebanyak 7 (tujuh) orang (11,86%).

Berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh Apoteker, sedangkan Non Sarjana masih ada sebanyak 10 orang (14,29). Profil SDM Balai POM di Jambi berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada grafik berikut :

GOLONGAN 0 20 II a Iib II c II d III a III b III c III d IV a IV b 0 0 4 0 15 15 16 13 7 1

Gambar 7. Profil SDM Berdasarkan Golongan Tahun 2019

0 10 20 30 3 26 2 22 2 1 4 10

Gambar 8. Profil SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2019 9 7 7 12 8 9 10 9

Gambar 6. Profil SDM Berdasarkan Tingkat Usia Tahun 2019 20 -24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 ≥ 54

(22)

Data Pegawai Mutasi Tahun 2019

No Pendidikan Asal Penempatan

1. DIII Farmasi Balai POM di Jambi BBPOM di Palembang

Data Pegawai Yang Naik Pangkat Tahun 2019

No Nama Pangkat Lama Pangkat Baru TMT

1. Malhan Zaldi SH, Penata I/IIIc Penata Tk I /III d 1-10-2019 2. Yuharidmi Penata Muda

Tk.I/IIIb Penata /III c 1-10-2019 3. Sumarsono Penata Muda

Tk.I/IIIb Penata/III c 1-10-2019 4. Kurniati Penata Muda

Tk.I/IIIb Penata/III c 1-10-2019 5 Tri Murnila SH Penata Muda/III a Penata Muda Tk I

/III b 1-10-2019

Data Pegawai Yang Tidak Dapat Naik Pangkat Tahun 2019

No. Nama Gol TMT Keterangan

1. Febriany Martiana Nasel,

S.Si, Apt III d 01 – 10 - 2019 Tidak lulus UKOM

Dalam upaya pengembangan dan peningkatan kompetensi pegawai selama tahun 2018 ditugaskan pegawai Balai POM di Jambi untuk mengikuti pelatihan teknis dan manajemen sebanyak 37 kegiatan dengan 9 kegiatan pelatihan manejerial dan 28 kegiatan pelatihan teknis, secara rinci dapat dilihat pada lampiran Tabel 29.

SISTEM MANAJEMEN MUTU

Salah satu misi Badan POM adalah meningkatkan sistem pengawasan obat dan makanan berbasis resiko untuk melindungi masyarakat, Balai POM di Jambi telah menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2015 dan SNI ISO/IEC 17025 : 2017.

Dalam rangka memperoleh dan implementasi ISO 9001 : 2015 telah dilaksanakan Resertifikasi ISO 9001 : 2015 oleh assessor dari TUVRheinland pada tanggal 23 – 24 September 2019. Hasil Assesment pada saat

(23)

Resertifikasi ISO 9001:2015 terdapat 13 temuan yang terdiri dari 4 kategori Positive Aspect dan 9 kategori Improvement dengan rekomendasi Balai POM di Jambi berhak mendapatkan kembali Sertifikat ISO 9001 : 2015 dengan nomor Sertifikat 824 100 19084.

Sedangkan untuk SNI ISO/IEC 17025 : 2017, telah dilaksanakan Reakreditasi ISO/IEC 17025 : 2017 oleh Assesor KAN BSN pada tanggal 15 – 16 Juli 2019. Hasil Assesment pada saat Reakreditasi ISO/IEC 17025 : 2017 terdapat 37 temuan yang terdiri dari 29 Kategori 2 dan 8 Observasi, semua temuan sudah dilakukan perbaikan dengan status close dan berdasarkan surat dari Sekretaris

Jenderal Komite Akreditasi Nasional nomor. 975/3.a.1/LAB/12/2019 tanggal 18 Desember 2019 Balai POM di Jambi telah dinyatakan sebagai Laboratorium Penguji dengan memperoleh Sertifikat Akreditasi SNI ISO/IEC 17025 : 2017 dari Komite Akreditasi Nasional dengan nomor. LP-1365-IDN.

Selain Reakreditasi dari KAN dan Resertifikasi dari TUVRheinland, Balai POM di Jambi juga dilakukan Assessment Good Laboratory Practices (GLP) pada tanggal 10 – 11 Oktober 2019 oleh Auditor PPPOMN terhadap kemampuan laboratorium dan penguji Balai POM di Jambi yang meliputi asesmen pemenuhan ruang lingkup, pemenuhan standard peralatan dan pemenuhan standard kompetensi penguji Kimia dan Mikrobiologi dengan hasil 81.2% pemenuhan persyaratan GLP yang terdiri dari Pemenuhan Standar Kompetensi Penguji 89.3%, Pemenuhan Ruang Lingkup Pengujian 75.5% dan Pemenuhan Standar Minimum Alat Laboratorium masih 78.9% masih terdapat GAP yang sangat besar sehingga diperlukan peningkatan jumlah pengadaan peralatan laboratorium dan peningkatan kompetensi penguji setiap tahunnya untuk dapat memenuhi ruang lingkup pengujian sesuai standar demi peningkatan pengawasan dan mutu pengujian obat dan makanan.

Untuk persentase pemenuhan peralatan, pada audit GLP oleh PPPOMN tahun 2019 dilakukan terhadap 2 standar yaitu standar tahun 2017 dan standar 2018. Menurut standar peralatan 2017, Balai POM di Jambi berada pada kelompok III dengan pemenuhan standar peralatan 78,9% sedangkan terhadap standar peralatan yang baru menurut SK Ka BPOM No HK.04.01.1.22.04.18.2167 tahun 2018, Balai POM di Jambi berada pada kelompok II dengan pemenuhan standar peralatan baru mencapai 58,2%. Daftar rinci peralatan laboratorium utama dapat dilihat pada Lampiran Tabel 32.

(24)

oleh Balai POM di Jambi dengan mengikuti uji profisiensi sebanyak 15 kali dan Uji Kolaborasi 2 kali yang dilaksanakan oleh internal Badan POM (P3OMN), rincian lengkap uji profisiensi dan uji kolaborasi dapat dilihat pada Lampiran Tabel 31. Selain uji profisiensi juga dilakukan uji kolaborasi, uji ulang arsip sampel, uji replika, uji banding antar personil. Kemampuan/beban kerja rata – rata tenaga penguji/tahun adalah 613 sampel atau 2542 parameter uji, rinciannya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 30.

DAFTAR INVENTARIS KANTOR

Berdasarkan hasil Inventarisasi Barang Milik Negara (BMN) Balai POM di Jambi sampai tanggal 31 Desember 2019 sejumlah 1995 (seribu sembilan ratus sembilan puluh lima) unit dengan nilai perolehan sebesar Rp 51.237.066.360,- ( lima puluh satu milyar dua ratus tiga

puluh tujuh juta enam puluh enam ribu tiga ratus enam puluh rupiah), dengan rincian sebagai

berikut :

1. Kondisi baik sebanyak 1.987 unit, senilai Rp 49.903.531.035,- (empat puluh sembilan milyar

sembilan ratus tiga juta limaratus tiga puluh satu ribu tiga puluh lima rupiah).

2. Rusak berat sebanyak 8 unit dengan nilai Rp 1.333.535.325,- (Satu milyar tiga ratus tiga

puluh tiga juta lima ratus tiga puluh lima ribu tifa ratus dua puluh lima rupiah).

Untuk kondisi rusak berat akan diusulkan ke Pengelola BMN untuk dilakukan penghapusan.

ANGGARAN

Seluruh program kegiatan Balai POM di Jambi dibiayai melalui anggaran dari APBN tahun anggaran 2019 dengan pagu anggaran berjumlah Rp. 33.817.836.000 (tiga

puluh tiga miliyar delapan ratus tujuh belas juta delapan ratus tiga puluh enam ribu rupiah)

dengan realisasi sebesar Rp. 32.065.736.672,- (tiga puluh dua miliyar enam puluh lima juta

tujuh ratus tiga puluh enam ribu enam ratus tujuh puluh dua rupiah) atau 94.82% dengan

dengan rincian realisasi penggunaan anggaran oleh Balai POM di Jambi Rp.30.881.998.216,- (94.91%) dan Loka POM Sungai Penuh Rp.1.183.738.456,- (92.51%) rincian sebagai berikut :

Sumber Dana Anggaran 2019

Realisasi Rp % Rupiah Murni Belanja Pegawai 11.906.097.000 10.862.273.999 91.23 Belanja Barang 13.063.014.000 12.599.009.913 96.45 Belanja Modal 7.898.725.000 7.827.541.391 99.10 PNBP Belanja Pegawai - - Belanja Barang 950.000.000 776.911.369 81.78 Belanja Modal - - - Jumlah 33.817.836.000 32.065.736.672 94.82

(25)

Pada tahun 2019 realisasi Anggaran tidak mencapai 100% yaitu hanya 94,82 %, hal ini disebabkan ada beberapa pagu dari kegiatan yang berlebih karena adanya tambahan anggaran untuk CPNS dan Belanja Pegawai (Gaji dan Tukin) yang tidak terserap sampai dengan akhir tahun anggaran, namun realisasi anggaran di tahun 2019 jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan realisasi anggaran 2018 yang hanya 88,14 %.

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

Target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2019 yang dibebankan kepada Balai POM di Jambi sebesar Rp 290.000.000.- sedangkan realisasinya sebesar Rp.656.865.030,- melebihi target sebanyak Rp.366.865.030,- (127%). Dana PNBP Balai POM di Jambi tahun 2019 diperoleh dari pelayanan publik melalui pengujian sampel dari pihak ketiga (swasta dan pemerintah) dengan rincian sebagai berikut:

1.

Pangan sebanyak 204 item;

2.

Kepolisian 810 item;

3.

PKRT 84 item;

4.

Obat PKD 10 item,

5.

Obat Tradisional 3 item;

6.

Kosmetik 2 item

Rincian penerimaan negara dan jumlah layanan publik perbulan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No. Bulan Penerimaan Simponi

Rp. Penerimaan Menurut bayar (SPB)

Rp. 1 Januari 77.055.000 77.055.000 2 Februari 72.240.030 72.240.030 3 Maret 53.570.000 53.570.000 4 April 42.725.000 42.725.000 5 Mei 56.905.000 56.905.000 6 Juni 23.205.000 23.205.000 7 Juli 57.295.000 57.295.000 8 Agustus 64.255.000 64.255.000 9 September 48.400.000 48.400.000 10 Oktober 47.980.000 47.980.000 11 November 52.810.000 52.810.000 12 Desember 60.425.000 60.425.000 Total/Jumlah 656.865.030 656.865.030

(26)

LOKA POM SUNGAI PENUH

Tahun 2019 adalah tahun ke 2 berdirinya Loka POM di Kota Sungai Penuh. Loka mempunyai 5 (lima) orang ASN yang dipindahtugaskan dari Balai POM Jambi, yang terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Loka dan 4 (empat) orang staf fungsional, 2 (dua) dari 4 orang staf adalah PPNS. Disamping tenaga ASN juga terdapat tenaga honorer yaitu 2 (dua) orang Sopir, 2 (dua) orang Satpam dan 1 (satu) orang cleaning service.

Awal 2019 Loka mendapat Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 12 orang dengan bermacam latar belakang pendidikan (Apoteker 3 orang, Sarjana Kesehatan 1 orang, Sarjana Ilmu dan Teknologi Pangan 1 orang, Sarjana Teknologi Hasil Pertanian 1, sarjana Kimia 1, Sarjana Biologi 1, Sarjana Hukum 2, Sarjana Ekonomi 1 dan D3 Manajemen Infomatika 1 orang.

(27)

HASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN

MAKANAN

Kegiatan pengawasan Obat dan makanan antara lain meliputi penilaian/registrasi produk, sertifikasi sarana melalui penerapan Cara Produksi yang Baik, monitoring efek samping, pemeriksaan sarana produksi dan distribusi, sampling dan pengujian, pengawasan iklan dan penandaan serta penyidikan. Kegiatan sampling dan pengujian merupakan bagian dari pengawasan post market untuk mengawal mutu obat beredar. Pelaksanaan sampling didasarkan pada analisis risiko dan keterwakilan produk yang beredar kemudian dilakukan evaluasi produk yang meliputi izin edar, kadaluarsa, label, pemerian dan uji laboratorium guna mengetahui apakah produk tersebut telah memenuhi syarat keamanan, khasiat/manfaat dan mutu. Jumlah produk yang disampling dapat dilihat pada tabel berikut :

No Komoditi Balai POM Loka Total Keterangan

1 Obat 536 5 541 11 item dirujuk

2 Obat Tradisional 330 3 333 -

3 Kosmetik 660 6 666 -

4 Suplemen Kesehatan 110 1 111 1 item dirujuk

5 Pangan 654 30 684 9 item dirujuk

Total 2290 45 2335

Balai POM di Jambi termasuk BB/Balai POM yang memiliki keterbatasan kemampuan uji terhadap uji sterilitas, uji vaksin dan uji rokok, dan Uji DNA Porcine maka sampel tersebut harus dilakukan rujuk unit kerja terkait sesuai SK Kepala Badan POM nomor HK.04.1.71.02.14.0931 tahun 2014 tentang Penunjukan Laboratorium Rujukan dan Unggulan yaitu Uji Vaksin (3 item) dirujuk ke P3OMN, Uji Sterilitas (3 item) dirujuk ke BBPOM Medan, Uji Rokok (2 item), Uji DNA Porcine pada Cangkang Kapsul (2 item) dan Enzim (1 item) dirujuk ke BBPOM Surabaya.

Balai POM di Jambi sejak tahun 2017 sudah memiliki alat rt-PCR namun belum dianggap mampu untuk melakukan uji DNA Porcine berdasarkan hasil pelatihan dan uji profisiensi yang dilakukan oleh P3OMN sampai dengan tahun 2019, sehingga untuk uji DNA Porcine produk Makanan dan Suplemen Kesehatan sampai tahun 2019, Balai POM di Jambi untuk uji DNA Porcine masih belum merujuk ke BBPOM Banda Aceh, yaitu Suplemen Kesehatan yang mengandung Condroitin (1 item) dan Makanan (9 item).

(28)

3.1

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN

PRODUK TERAPETIK

3.1.1 Pemeriksaan Sarana Distribusi Terapetik

Pada Tahun 2019 Balai POM di Jambi telah melaksanakan pemeriksaan sarana distribusi terapetik dan pelayanan kesehatan terhadap 261 sarana dengan rincian; PBF 14 sarana, Apotek 110 sarana, Gudang Farmasi 2 sarana, Toko Obat 52 sarana, Puskesmas 31 sarana, Rumah sakit 12 sarana dan Klinik 40 sarana. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada gambar .

Gambar 9. Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Terapetik dan Pelayanan Kesehatan Tahun 2019

a. Pemeriksaan Pedagang Besar Famasi (PBF)

Dari 32 sarana PBF yang ada di wilayah kerja Balai POM di Jambi, telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 14 sarana (43,75 %) dengan hasil 9 sarana (64,29%) yang memenuhi ketentuan dan 5 sarana (35,71%) tidak memenuhi ketentuan dengan rincian tidak memenuhi ketentuan CDOB sebanyak 5 sarana.

Tindak lanjut sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu diberikan peringatan 5 sarana tersebut.

b. Pemeriksaan Sarana Apotek

Telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 110 sarana (29,3%) dari 375 sarana Apotek yang ada di wilayah kerja Balai POM di Jambi, dengan hasil 45 sarana (40,91%) memenuhi ketentuan, 65 sarana (59,09%) tidak memenuhi ketentuan. Rincian tidak memenuhi ketentuan administrasi sebanyak 1 sarana; CDOB sebanyak 34 sarana; ketenagaan sebanyak 4 sarana serta ketenagaan dan CDOB sebanyak 26

0 10 20 30 40 50 60 70 PBF Apotek Gudang Farmasi

Toko Obat Puskesmas Rumah Sakit Klinik 9 45 0 34 11 6 18 5 65 2 18 20 6 22 MK TMK

(29)

sarana.

Tindak lanjut sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu diberikan peringatan keras 8 sarana, peringatan 57 sarana.

c. Pemeriksaan Sarana Gudang Farmasi

Dari 10 sarana Gudang Farmasi Kabupaten/Kota yang ada telah dilakukan pemeriksaan terhadap 2 sarana (20%) distribusi obat dengan hasil semua sarana tidak memenuhi ketentuan CDOB.

Tindak lanjut terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu rekomendasi perbaikan.

d. Pemeriksaan Sarana Toko Obat

Dari 163 Toko Obat yang ada telah dilakukan pemeriksaan 52 sarana (31,90%) dengan hasil 34 sarana (65,38%) memenuhi ketentuan dan 18 sarana (34,62%) tidak memenuhi ketentuan. Rincian tidak memenuhi ketentuan yaitu perizinan 6 sarana; ketenagaan 2 sarana; CDOB 4 sarana; ketenagaan dan CDOB 3 sarana; perizinan dan menjual obat keras sebanyak 2 sarana dan menjual produk TIE 1 sarana.

Tindak lanjut terhadap hasil temuan yang tidak memenuhi ketentuan diberikan peringatan 14 sarana, peringatan keras 1 sarana dan rekomendasi peringatan 3 sarana.

e. Pemeriksaan Sarana Pelayanan Kesehatan

• Puskesmas

Dari 174 sarana Puskesmas yang ada telah dilakukan pemeriksaan terhadap 31 sarana (17,82%) dengan hasil 11 sarana (35,48%) memenuhi ketentuan dan 20 sarana (64,52%) yang tidak memenuhi ketentuan. Rincian tidak memenuhi ketentuan CDOB 19 sarana dan ketenagaan 1 sarana.

Tindak lanjut terhadap hasil temuan yang tidak memenuhi ketentuan, diberikan peringatan terhadap 2 sarana, rekomendasi peringatan 15 sarana dan rekomendasi perbaikan 3 sarana.

• Rumah Sakit

Dari 40 Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta yang ada telah dilakukan pemeriksaan terhadap 12 sarana (30%) dengan hasil 6 sarana (50%) memenuhi ketentuan dan 6 sarana (50%) tidak memenuhi ketentuan ketentuan CDOB. Tindak lanjut terhadap hasil temuan yang tidak memenuhi ketentuan yaitu diberikan peringatan.

(30)

• Klinik/ Klinik Bersalin

Dari 132 Klinik yang ada telah dilakukan pemeriksaan terhadap 40 sarana (30,30%) dengan hasil 18 (45%) sarana memenuhi ketentuan dan 22 sarana (55%) tidak memenuhi ketentuan. Rincian tidak memenuhi ketentuan ketenagaan sebanyak 2 sarana; CDOB sebanyak 10 sarana; ketenagaan dan CDOB sebanyak 10 sarana.

Tindak lanjut terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu pembinaan 1 sarana dan peringatan 21 sarana.

3.1.2 Pengujian Produk Obat

Sampel Obat yang diperiksa dan diuji Laboratorium tahun 2019 berjumlah 543 sampel yang terdiri dari sampel rutin 533 item Obat yang disampling oleh petugas Balai POM Jambi 528 item dan 5 item disampling oleh petugas Loka POM di Sungai Penuh serta 10 item Obat Pelayanan Kesehatan Dasar dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Pelaku Usaha).

Hasil pemeriksaan dan pengujian laboratorium terhadap 543 sampel Obat tahun 2019 diperoleh 5 item TIE, 4 item Kadaluarsa dan 2 item tidak memenuhi ketentuan penandaan/label, 524 item sampel rutin DIPA 2019 dan 10 item sampel pihak ketiga memenuhi syarat. Disamping itu sampel rutin Obat juga dilakukan uji secara mikrobiologi sebanyak 23 item dengan hasil semua memenuhi syarat. Parameter uji sampel Obat dikerjakan sebanyak 1.356 parameter uji kimia (Tabel.2A) ditambah dengan 53 parameter uji mikrobiologi (Tabel. 2F).

3.2

PENGAWASAN PRODUK NAPZA

3.2.1 Pemeriksaan Sarana Distribusi NAPZA

Pada Tahun 2019 Balai POM di Jambi telah melaksanakan pemeriksaan sarana distribusi dan pelayanan kesehatan yang menyalurkan produk NAPZA, Prekursor serta Obat-Obat Tertentu terhadap 207 sarana dengan rincian; PBF 17 sarana, Apotek 110 sarana, Gudang Farmasi 8 sarana, Puskesmas 38 sarana, Rumah Sakit 28 sarana dan Klinik 6 sarana. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada gambar .

(31)

Gambar 10. Hasil Pemeriksaan Sarana Distibusi dan Pelayanan Kesehatan yang Menyalurkan Produk NAPZA, Prekursor serta Obat-Obat Tertentu Tahun 2019

a. Pemeriksaan Pedagang Besar Farmasi

PBF yang menyalurkan produk NAPZA, Prekursor serta Obat-Obat Tertentu sejumlah 17 sarana yang diperiksa dengan hasil 10 sarana (58,82%) memenuhi ketentuan dan 7 sarana (41,18%) tidak memenuhi ketentuan Cara Distribusi Obat Yang Baik (CDOB). Tindak lanjut terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan tersebut diberikan peringatan.

b. Pemeriksaan Sarana Apotek

Dari Dari 110 sarana Apotek yang menyalurkan NAPZA, Prekursor serta Obat-Obat Tertentu yang diperiksa ditemukan 63 sarana (57,27%) memenuhi ketentuan dan 47 sarana (42,73%) tidak memenuhi ketentuan. Dengan rincian sarana yang tidak memenuhi ketentuan CDOB sebanyak 42 sarana; ketenagaan dan CDOB sebanyak 5 sarana. Tindak lanjut terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan diberikan peringatan 36 sarana dan peringatan keras 11 sarana.

c. Pemeriksaan Sarana Gudang Farmasi

Dari 10 sarana Gudang Farmasi Kabupaten/Kota yang ada telah dilakukan pemeriksaan terhadap 8 sarana (80%) distribusi NAPZA, Prekursor serta Obat-obat Tertentu dengan hasil semua sarana tidak memenuhi ketentuan CDOB.

Tindak lanjut terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu rekomendasi perbaikan. 0 10 20 30 40 50 60 70

PBF Apoteker Gudang Puskesmas Rumah Sakit Klinik

10 63 0 20 12 5 7 47 8 18 16 1 MK TMK

(32)

d. Pemeriksaan Sarana Rumah Sakit

Dari 28 sarana Rumah Sakit yang menyalurkan NAPZA, Prekursor serta Obat-Obat Tertentu ditemukan 12 sarana (42,86%) memenuhi ketentuan dan 16 sarana (57,14%) tidak memenuhi ketentuan Cara Distribusi Obat Yang Baik (CDOB). Tindak lanjut terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan diberikan pembinaan/rekomendasi pembinaan sebanyak 3 sarana; rekomendasi perbaikan sebanyak 4 sarana; rekomendasi peringatan sebanyak 3 sarana; peringatan 4 sarana dan peringatan keras 2 sarana.

e. Pemeriksaan Sarana Puskesmas

Dari 38 sarana Puskesmas yang menyalurkan NAPZA, Prekursor serta Obat-Obat Tertentu yang diperiksa ditemukan 20 sarana (52,63%) memenuhi ketentuan dan 18 sarana (47,37%) tidak memenuhi ketentuan Cara Distribusi Obat Yang Baik (CDOB).

Tindak lanjut terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan diberikan pembinaan sebanyak 2 sarana; rekomendasi perbaikan sebanyak 1 sarana; rekomendasi peringatan sebanyak 11 sarana; peringatan 3 sarana dan peringatan keras 1 sarana.

f. Pemeriksaan Klinik / Klinik Bersalin

Dari 6 sarana Klinik yang menyalurkan NAPZA, Prekursor serta Obat-obat Tertentu yang diperiksa ditemukan 5 sarana (83,33%) memenuhi ketentuan dan 1 sarana (16,67%) tidak memenuhi ketentuan ketenagaan dan CDOB.

Tindak lanjut terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu peringatan.

3.2.2 Pengujian Produk NAPZA

Jumlah sampel NAPZA yang diuji tahun 2019 berjumlah 818 item berasal dari sampel rutin DIPA tahun 2019 sebanyak 8 item dan 810 item sampel Barang Bukti Kepolisian yang dicurigai Shabu, Extacy dan Ganja.

Jumlah parameter uji untuk sampel rutin adalah 31 parameter uji dan sampel BB Kepolisian sebanyak 2.430 parameter.

Sampel rutin NAPZA dari anggaran DIPA 2019 semua selesai diuji dengan hasil memenuhi syarat, sedangkan 26 item sampel barang bukti kepolisian tidak terdeteksi Narkoba terlihat pada Tabel 5.

(33)

3.3

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN OBAT

TRADISIONAL

3.3.1 Pemeriksaan Sarana Produksi Obat Tradisional

Di Provinsi Jambi terdapat 2 sarana produksi obat tradisional dengan hasil pemeriksaan memenuhi ketentuan.

3.3.2

Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional

Dari 144 sarana distribusi obat tradisional yang ada dilakukan pemeriksaan sebanyak 130 sarana, dengan hasil 95 sarana (73,08%) memenuhi ketentuan dan 35 sarana (26,92%) tidak memenuhi ketentuan. Rincian sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu mengedarkan Obat Tradisional Tanpa Ijin Edar (TIE) sebanyak 33 sarana; mengedarkan Obat Tradisional mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) sebanyak 2 sarana.

Tindak lanjut yang dilakukan terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan berupa peringatan sebanyak 33 sarana dan peringatan keras sebanyak 2 sarana. Temuan produk TIE sebanyak 125 item (1269 pcs) dengan perkiraan nominal Rp.18.527.075,- (delapan belas juta lima ratus dua puluh tujuh ribu tujuh puluh lima

rupiah)

3.3.3 Pengujian Produk Obat Tradisional

Sampel

Selama tahun 2019 secara keseluruhan sampel Obat Tradisional

yang diperiksa dan diuji Laboratorium berjumlah

337 sampel yang berasal dari anggaran DIPA Balai POM di Jambi tahun 2019 sebanyak 333 item yang disampling petugas Balai POM di Jambi sebanyak 330 item dan petugas Loka POM di Sungai Penuh sebanyak 3 item serta 4 item sampel pihak ketiga, selain diuji secara kimia juga diuji secara mikrobiologi sebanyak 114 item.

Tahun 2019 keseluruhan sampel Obat Tradisional dapat diselesaikan tepat waktu pengujian Kimia dengan 2016 parameter uji (Lampiran Tabel 2B) dan pengujian Mikrobiologi sebayak 798 parameter uji (Lampiran Tabel 2F) diperoleh hasil 306 item memenuhi syarat mutu, 16 item TIE, 11 item tidak memenuhi syarat mutu yaitu 1 item TMS Angka Lempeng Total, 9 item TMS Kadar Air dan 1 item TMK Penandaan dan TMS Kadar Air.

(34)

3.4

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN

SUPLEMEN KESEHATAN

Di Provinsi Jambi tidak ada sarana yang khusus mendistribusikan produk suplemen kesehatan karena produk ini umumnya ada disarana pangan dan sarana obat. Jumlah sampel suplemen kesehatan yang di sampling selama tahun 2019 sebanyak 110 item berupa Import, Stamina, Pelangsing , Pegal Linu, Nafsu makan , Kencing Manis dan yang berbentuk serbuk/effervescent, kapsul/kapsul lunak, tablet/effervescent, pil, cairan obat dalam dan Sediaan lainnya.

3.4.1 Pengujian Suplemen Kesehatan

Dari 111 item Suplemen Kesehatan tahun 2019 dilakukan sampling oleh petugas Loka POM di Sungai Penuh hanya 1 item, sisanya oleh petugas Balai Pom di Jambi. Dari sampling yang dilakukan ditemukan 1 produk Gym Tanpa Izin Edar (TIE). Diantaranya 110 sampel yang masuk ke Laboratorium dilakukan pengujian secara Kimia dan Mikrobiologi dengan produk yang sama sebanyak 39 item dan 2 item sampel dengan kandungan chondroitine diuji rujuk ke BBPOM di Surabaya untuk parameter uji DNA porcine, karean Balai POM di Jambi belum dianggap mampu untuk melakukan uji DNA porcine. Semua sampel selesai diuji tepat waktu, hasil 110 sampel memenuhi syarat mutu dengan 552 parameter uji Kimia (Tabel 2C) dan 157 parameter uji Mikrobiologi (Tabel. 2F).

3.5

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PKRT

Perbekalan kesehatan rumah tangga (PKRT) tidak termasuk dalam komoditi yang diawasi Badan POM sesuai prioritas sampling, tetapi tetap dilakukan pengujian mutunya terhadap permintaan pengujian pihak ketiga Instansi Pemerintah (Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat) serta Pelaku Usaha sebanyak 84 item diuji secara kimia dan 10 item diuji secara mikrobiologi. dengan pengujian 114 parameter uji kimia dan 30 parameter uji mikrobiologi yang hasilnya 71 item Memenuhi Syarat (MS) dan 13 item Tidak Memenuhi Syarat (TMS) terhadap pH, Berat Jenis, Kadar Zat Aktif, dan Daya Serap.

(35)

3.6

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN

KOSMETIKA

3.6.1 Pemeriksaan Sarana Produksi Kosmetika

Terdapat 1 sarana produksi kosmetika di Provinsi Jambi yang memproduksi bedak talk merk cap palang dan minyak rambut merk cap 1 anak. Tahun 2019 telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1 kali dengan hasil memenuhi ketentuan.

3.6.2 Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika

Dari 263 sarana distribusi kosmetika yang ada, telah dilakukan pemeriksaan terhadap 260 sarana dengan, dengan hasil 230 sarana (88,46%) memenuhi ketentuan dan 30 sarana (11,54%) tidak memenuhi ketentuan mengedarkan kosmetik TIE.

Tindak lanjut yang dilakukan yaitu peringatan sebanyak 29 sarana dan peringatan keras sebanyak 1 sarana. Temuan produk 186 item (1.050 kemasan) dengan perkiraan nominal Rp 43.558.500,- (empat puluh tiga juta lima ratus lima puluh

delapan ribu lima ratus rupiah,-)

3.6.3 Aksi Penertiban Pasar dari Kosmetik Ilegal dan/atau Mengandung Bahan

Berbahaya

Sebagai upaya untuk menurunkan tingkat peredaran kosmetik ilegal dan menunjukkan kinerja Badan POM dalam melindungi kesehatan dari resiko kesehatan akibat penggunaan kosmetik, telah dilakukan Aksi Penertiban Pasar dari Kosmetik Ilegal dan/atau mengandung Bahan Berbahaya sebanyak satu kali. Dari 21 sarana yang diperiksa ditemukan 9 sarana (42,86%) memenuhi ketentuan dan 12 sarana (57,14%) tidak memenuhi ketentuan yang mengedarkan kosmetik Tanpa Izin Edar.

Tindak lanjut yang dilakukan yaitu peringatan sebanyak 7 sarana, peringatan keras sebanyak 4 sarana dan projustitia 1 sarana. Temuan produk sebanyak 451 item (3807 kemasan) dengan perkiraan nominal Rp 90.440.500,- (sembilan puluh juta

empat ratus empat puluh ribu lima ratus rupiah rupiah).

3.6.4

Pengujian Produk Kosmetik

Sampel Kosmetik tahun 2019 berjumlah 668 item yang berasal dari sampel rutin DIPA tahun 2019 sebanyak 666 item dan 2 item sampel Kosmetik Pihak Ketiga Pelaku Usaha. Sampling rutin Kosmetik dilakukan dari Loka POM di Sungai Penuh hanya 6 item. Dari 666 sampel yang disampling diperoleh 19 item sampel Kosmetik TIE sehingga yang total sampel Kosmetik yang masuk ke laboratorium

(36)

Kimia hanya berjumlah 649 item dan sebanyak 325 item dari sampel kosmetik tersebut juga dilakukan pengujian secara kimia dan mikrobiologi.

Hasil uji 644 item memenuhi syarat mutu, 1 item tidak memenuhi syarat Angka Lempeng Total dan 4 item tidak memenuhi ketentuan penandaan/label. Jumlah parameter uji kimia yang dilakukan sebanyak 2.918 parameter uji dan 1.620 parameter uji mikrobiologi. Rincian parameter uji tersebut bisa dilihat pada Lampiran Tabel 2D dan Tabel 2F.

3.7

PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN

PRODUK PANGAN

3.7.1 Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan ( Registrasi MD)

Sarana produksi pangan skala industri dengan registrasi MD yang ada di wilayah kerja BPOM di Jambi berjumlah 18 sarana dan telah dilakukan pemeriksaan rutin 16 sarana, perpanjangan izin edar 1 sarana dan 1 sarana baru yang regsitrasi MD nya keluar di tahun 2019. Terdiri dari 2 industri garam beryodium, 9 industri AMDK, 1 industri kopi, 1 industri teh, 3 industri minyak goreng , 1 industri mie instant dan 1 industri bakso daging ayam dan sapi.

Hasil pemeriksaan sarana 12 sarana (75%) memenuhi ketentuan dan 4 sarana (25%) tidak memenuhi ketentuan penerapan CPPB. Tindak lanjut yang dilakukan berupa peringatan.

3.7.2 Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan ( Registrasi P-IRT)

Dari 629 sarana IRTP yang ada di wilayah kerja BPOM di Jambi telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 26 sarana, dengan hasil 6 sarana (23,08%) memenuhi ketentuan dan 20 sarana (76,92%) tidak memenuhi ketentuan CPP-IRT. Tindak lanjut yang dilakukan terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu diinformasikan ke Dinas Kesehatan setempat sebanyak 10 sarana dan peringatan sebanyak 10 sarana.

3.7.3 Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan

Dari 458 sarana distribusi pangan yang ada di wilayah kerja BPOM di Jambi, telah dilakukan pemeriksaan terhadap 130 sarana, dengan hasil 124 sarana (95,38%) memenuhi ketentuan dan 6 sarana (4,62%) tidak memenuhi ketentuan. Rincian sarana distribusi pangan yang tidak memenuhi ketentuan yaitu mengedarkan produk pangan TIE 1 sarana; mengedarkan produk TMS mutu/label sebanyak 5 sarana. Tindak lanjut yang dilakukan terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu pembinaan 1 sarana (produk yang rusak/ED dikembalikan ke

(37)

distributor) dan peringatan 5 sarana.

3.7.4 Pemeriksaan Sarana Distribusi Bahan Berbahaya

Telah dilakukan pemeriksaan terhadap sarana distribusi bahan berbahaya formalin yang ada di Provinsi Jambi, terhadap 7 sarana dengan hasil memenuhi ketentuan.

3.7.5 Intensifikasi Pengawasan Pangan

Dalam rangka mengamankan produk pangan pada hari raya keagamaan (Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru), dilakukan operasi pasar/intensifikasi pengawasan dengan target diutamakan pada pangan olahan tanpa izin edar (TIE), kedaluarsa, rusak (penyok, kaleng berkarat) pada sarana distribusi pangan (importir/distributor, toko, supermarket, hypermarket, pasar tradisional serta para pembuat dan atau penjual parsel).

Dilakukan operasi pasar terhadap 143 sarana distribusi pangan dengan hasil 131 sarana (91,61%) memenuhi ketentuan dan 12 sarana (8,39%) tidak memenuhi ketentuan yaitu mengedarkan produk TMS mutu/label sebanyak 12 sarana. Tindak lanjut yang dilakukan terhadap sarana yang tidak memenuhi ketentuan yaitu dilakukan pembinaan dan pemusnahan produk sebanyak 11 sarana dan peringatan 1 sebanyak sarana.

3.7.6 Audit Surveilan Piagam Bintang Keamanan Pangan di Kantin Sekolah

Audit surveilan PBKP-KS di tahun 2019 terhadap 29 (dua puluh sembilan) sekolah antara lain 21 sekolah di Kota Jambi, 3 Sekolah di kabupaten Tanjab Barat, 2 Sekolah di Kabupaten Batang Hari dan 3 Sekolah di Kabupaten Merangin dengan hasil semua sekolah masih bisa mempertahankan sertifikat PBKP KS dengan nilai ≥ 80%.

3.7.7 Audit Sertifikasi Sarana Produksi dan Distribusi

Balai POM di Jambi pada tahun 2019 telah melakukan audit sarana produksi/ Pemeriksaan Sarana Baru (PSB) terhadap industri pangan MD sebanyak 9 (sembilan) sarana, sarana produksi kosmetik 1 (satu) sarana, sarana produksi obat tradisional sebanyak 1 (satu) sarana dan sarana distribusi sebanyak 22 (dua puluh dua) sarana dalam rangka audit sertifikasi CDOB.

3.7.8 Implementasi Inpres No. 3 Tahun 2017

Balai POM di Jambi pada tanggal 5-6 Desember 2019 telah melaksanakan kegiatan Advokasi Inpres No. 3 Tahun 2017 dan Tindak Lanjut Pengawasan Obat dan Makanan melalui Aplikasi SAMRT-POM, yang dihadiri oleh peserta dari Dinas

(38)

Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten/Kota dan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten/Kota. BPOM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya tidak dapat secara penuh melakukan pengawasan sampai melakukan tindak lanjut hasil pengawasan yaitu berupa sanksi administrasi yang terkait dengan izin sarana atau fasilitas yang diterbitkan oleh lintas sektor dan lintas pemerintah daerah. Oleh karenanya sangat diperlukan peran aktif Pemerintah Daerah dalam Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan.

Gambar 11. Advokasi Implementasi Inpres No. 3 Tahun 2017

3.7.9 Pengujian Produk Pangan

Total sampel produk pangan tahun 2019 berjumlah 961 item, dengan rincian sampel DIPA 2019 sebanyak 684 item, sampel pihak ketiga sebanyak 204 item, sampel insidentil sebanyak 67 item dan sampel keracunan sebanyak 6 item. Dari 684 item sampel tersebut hasil pemeriksaan diperoleh 10 item TIE, 2 item Kadaluarsa dan 26 item Tidak Memenuhi Ketentuan Penandaan/Label. sebanyak 9 item dirujuk ke BBPOM Banda Aceh untuk uji DNA Porcine, yang diuji di laboratorium kimia pangan adalah 950 sampel dan 144 item diantaranya sampel tersebut juga diuji secara mikrobiologi.

Dari keseluruhan sampel DIPA 2019 yang sudah selesai diuji sebanyak 3 item kemasan pangan, 669 item sampel pangan, dengan hasil 590 item memenuhi syarat (MS), dan 79 item tidak memenuhi syarat (TMS) dengan rincian 15 item tidak memenuhi syarat uji kimia dan mikro 64 item tidak memenuhi syarat uji kimia dan 9 item tidak memenuhi syarat uji mikrobiologi. Parameter uji yang TMS bisa dilihat di Tabel 2E dan Tabel 2F.

Untuk sampel pihak ke 3 diuji kimia sebanyak 204 item, 183 item memenuhi syarat, 21 item tidak memenuhi syarat (TMS) diantaranya 3 item mengandung Bahan berbahaya (boraks dan formalin).

(39)

Jumlah sampel pihak ketiga yang duji secara mikrobiologi sebanyak 14 sampel dengan 38 parameter uji. Dari 14 sampel yang diuji secara mikrobiologi semua memenuhi syarat.

Sampel Insidentil dari Seksi Penindakan dan Loka POM di Sungai Penuh sebanyak 67 item, dengan hasil pengujian Memenuhi Syarat sebanyak 20 item dan 47 item Tidak Memenuhi Syarat karena mengandung Bahan Berbahaya Rhodamin B pada Terasi Udang dan Kerupuk Merah, Boraks dan Formalin pada Mie Kuning Basah serta KIO3 pada Garam Konsumsi. Sampel keracunan sebanyak 6 item hanya diuji secara kimia dan mikrobiologi tidak terdeteksi penyebab keracunan dan 2 item sampel keracunaan yang hanya diuji secara mikrobiologi dengan hasil memenuhi syarat terhadap parameter uji Angka Lempeng Total.

3.8

PEMANTAUAN IKLAN DAN LABEL

3.8.1 Pematauan Iklan

No Komoditi Target Jumlah MK TMK

1 Obat 90 96 53 43 2 Obat Tradisional 90 124 67 57 3 Kosmetik 465 153 153 0 4 Suplemen Kesehatan 30 52 29 23 5 Pangan 50 52 46 6 6 Rokok 360 360 285 75 TOTAL 1085 837 633 204

3.8.2 Pemantauan Label

No Komoditi Target Jumlah MK TMK

1 Obat 800 442 421 21 2 Obat Tradisional 330 301 150 151 3 Kosmetik 660 660 640 20 4 Suplemen Kesehatan 110 110 37 73 5 Pangan 531 531 466 65 6 Rokok 120 120 70 50 TOTAL 2551 2164 1784 380

3.9

HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI

Selama tahun 2019, total sampel produk pangan, kosmetik, obat tradisional, suplemen kesehatan dan obat yang dilakukan pengujian secara Mikrobiologi sebanyak 677 (enam ratus tujuh puluh tujuh) item sampel. Semua sampel selesai 100% dikerjakan oleh 4 (empat) orang tenaga teknis penguji. Sampel yang diuji

(40)

berasal dari DIPA tahun 2019 sebanyak 644 (enam ratus empat puluh empat) dan 25 (dua puluh lima) item sampel dari pihak ketiga dan 8 (delapan) sampel kasus keracunan.

Data Sampel Mikrobiologi dan Hasil Uji Tahun 2019

No Jenis Sampel Jumlah sampel Hasil Uji Jumlah

selesai Uji Sampel 2019 Total MS TMS HPST 1 DIPA - Pangan 144 144 120 24 0 144 - Kosmetika 324 324 323 1 0 324 - Obat Tradisional 114 114 113 1 0 114 - Suplemen kesehatan 39 39 39 0 0 39 - Obat 23 23 23 0 0 23 2 Pihak ke 3 25 25 25 0 0 25 3 KLB 8 8 0 0 8 8 Jumlah 677 677 643 26 8 677

Dari 644 item sampel rutin yang diuji 26 (dua puluh enam) item atau 4 % yang tidak memenuhi syarat mutu dengan rincian parameter uji seperti terlampir pada Tabel 2F.

Rata – rata kinerja staf penguji laboratorium mikrobiologi mampu melakukan pengujian sebanyak 169 item sampel per orang per tahun dengan parameter uji 789 per orang per tahun.

Untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi staf penguji, Laboratorium Mikrobiologi pada tahun 2019 telah mengikuti beberapa pelatihan mikrobiologi dan biomolekuler dengan judul sebagai berikut :

1. Deteksi DNA Porcine pada Produk Mie Instant menggunakan Dneasy Mericon

Food

2. Deteksi DNA Porcine pada Produk Olahan daging menggunakan Dneasy

Mericon Food

3. Uji Cemaran Mikroba pada Pangan

4. Uji Deteksi DNA Porcine pada produk Enzim Pencernaan menggunakan

(41)

5. Deteksi Bakteri Patogen Secara Molekuler

6. Validasi/ Verifikasi metoda DNA Spesifik spesies menggunakan Realtime PCR dengan menggunakan Dneasy Mericon Food dan Taqman Universal

7. Pelatihan Internal (Pedoman Praktis Pengujian Kinerja Media Biakan, Pemeliharaan dan Regenerasi Kultur Mikroba dan uji angka Staphylococcus

aureus pada Pangan)

Dalam rangka memberikan jaminan mutu hasil pengujian Laboratorium Mikrobiologi Balai POM di Jambi menggunakan baku pembanding bersertifikat dan ikut berperan aktif pada uji profisiensi yang diselenggarakan oleh PPOMN tahun 2019 dengan parameter terlampir pada tabel 31

3.10 PENYIDIKAN DAN KASUS TINDAK PIDANA DI BIDANG OBAT

DAN MAKANAN

Selama tahun 2019 ditemukan pelanggaran sebanyak 53 kasus dengan perkiraan nominal Rp 627.370.600 (enam ratus dua puluh tujuh juta tiga ratus tujuh puluh ribu

enam ratus rupiah), sedangkan untuk penyidikan tindak pidana obat dan makanan

pada tahun 2019 terdapat 12 perkara yang diselesaikan oleh PPNS Balai POM di Jambi dengan perkiraan nominal sekitar Rp 612.022.277 (enam ratus dua belas juta

dua puluh dua ribu dua ratus tujuh puluh tujuh rupiah) yang terdiri dari 5 perkara

tahun sebelumnya yang di selesaikan pada awal tahun 2019 dengan rincian 5 perkara tahap 2 dan terdapat 7 perkara yang SPDP pada tahun 2019 dengan rincian 7 perkara P21 dan 4 perkara Tahap 2. Kegiatan penyidikan yang dilakukan sebagai berikut :

a. Investigasi Awal

Pada kegiatan ini dihasilkan sebanyak 50 laporan kegiatan investigasi awal dimana 43 laporan dilakukan tindak lanjut pengawasan dan pemeriksaan sarana dan 7 laporan dilakukan tindak lanjut penyidikan.

b. Operasi OPSON

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dan dilakukan serentak setiap tahunnya sesuai intruksi dari Badan POM dimana yang menjadi target adalah pelanggaran memproduksi atau mengedarkan pangan tanpa izin edar/mengandung bahan berbahaya dan pangan yang tidak memenuhi syarat. Pada tahun 2019 kegiatan dilakukan pada bulan Maret 2019 dengan hasil ditemukannya 7 kasus mengedarkan pangan Tanpa Izin Edar (TIE) dimana dari 7 kasus tersebut 1 kasus dilakukan tindak lanjut projustitia dimana pada sarana selain ditemukan pangan

Referensi

Dokumen terkait

Nilai rata-rata menulis narasi kelas eksperimen pascates yaitu 81, sedangkan nilai. rata-rata kelas kontrol pascates yaitu

Informasi yang Bapak/Ibu berikan hanya semata-mata untuk data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi pada Program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera

Dalam penentuan nilai ambang pada Tugas Akhir ini, digunakan penjumlahan dua parameter statistik, yaitu rerata dan simpangan baku dari hasil pengujian sebelumnya

Hal ini juga sangat memungkin untuk terjadi mengingat pada 3 kecamatan tersebut juga banyak aktfitas-aktifitas yang dilakukan oleh para masyarakat pesisir yang dapat meningkatkan

Pengertian yang sama juga dikemukakan oleh Riduwan dan Kuncoro (2011: 2) “model path analysis digunakna untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa pemberian etinil estradiol sebagai hormon estrogen kontrasepsi oral pada uterus tikus putih

Dari kelima faktor karakteristik sosio-ekonomi yang ditemukan mempengaruhi kecenderungan penghuni dalam melakukan perubahan perumahan di Rusun Pekunden, jumlah anggota

 benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumny capai tujuan yang ditentukan sebelumnyaa Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan Manajemen