• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

40

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Istjanto (2005:31) menjelaskan bahwa riset deskriptif merupakan jenis riset yang tujuan utamanya adalah menggambarkan sesuatu. Hal-hal yang bisa digambarkan dalam riset deskriptif meliputi karakteristik pelanggan, perilaku pembelian, motivasi pembelian, sikap konsumen, tingkat kepuasan konsumen, dan sebagainya. Sebagaimana dijelaskan oleh Alma (2004:382) bahwa bahwa elemen bauran pemasaran dalam lembaga pendidikan tinggi, terdiri atas : Product (P1), Price (P2), Promotion (P3), Place (P4), People (P5), Process (P6), Physical Evidence (P7). Ketujuh elemen bauran pemasaran inilah yang kemudian akan dijadikan variabel penelitian untuk menjawab rumusan masalah penelitian.

3.2 Tempat dan Waktu

Untuk mengumpulkan data primer yang diperlukan dalam penelitian ini, maka tempat penelitian dipilih beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Makassar yang membina program studi Manajemen, sedangkan untuk pengumpulan data sekunder tempat penelitian adalah departemen atau instansi terkait, seperti : Kopertis Wilayah IX.

(2)

Penelitian ini berlangsung selama 2 bulan, yang dimulai pada bulan Desember s/d Januari 2012.

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Kuncoro (2003), populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa objek, orang, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian.

Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka sebagai populasi penelitian adalah mahasiswa-mahasiswa baru angkatan tahun 2012-2013 dari jurusan Manajemen (S1) pada beberapa PTS yang membina program studi tersebut di Makassar. Pertimbangan dipilihnya mahasiswa-mahasiswa Prodi Manajemen, mengingat pada saat ini program ini merupakan program yang cukup banyak diminati dalam bidang ilmu ekonomi. Program studi Manajemen adalah program studi yang paling tinggi penggemarnya diantara program studi lain dalam bidang ilmu ekonomi, seperti Akuntansi dan Ilmu Ekonomi. Selain itu lulusan manajemen dibutuhkan pada hampir semua bidang pekerjaan dan profesi.

Pemilihan mahasiswa-mahasiswa angkatan tahun 2012-2013 dengan pertimbangan bahwa mahasiswa-mahsiswa ini merupakan mahasiswa yang baru memasuki perguruan tinggi sehingga informasi dan pertimbangannya dalam memilih program studi pilihannya dianggap masih lebih segar di banding dengan mahasiswa lama.

Berdasarkan data dari Kopertis Wilayah IX sampai tahun akademik 2012/2013 di Makassar, terdapat 27 perguruan tinggi swasta di Makassar yang membina

(3)

Program Studi Manajemen (S1) dengan jumlah mahasiswa 12.383 orang. Dari 27 PTS tersebut dipilih 5 diantaranya yang telah memiliki status Terakreditasi dari BAN R.I, masing-masing : STIM Nitro, STIE Nobel Indonesia dan STIE Tri Dharma Nusantara. Menurut Emory dan cooper dalam Rahayu (1995) sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih secara cermat untuk mewakili populasi. Sedangkan menurut Kuncoro (2003), sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Selanjutnya menurut Emory dan cooper dalam Sri Rahayu (1995) faktor penting dalam menentukan ukuran sampel yang dibutuhkan untuk mengestimasi sebuah parameter populasi adalah ukuran dari varians populasi. Semakin besar disperse atau varians dalam populasi, semakin besar pula jumlah sampel yang diperlukan untuk menghasilkan ketepatan estimasi.

Menurut Fraenkel & Wallen dalam Rahayu (1995), menyarankan besar sampel minimum untuk penelitian deskriptif sebanyak 100, penelitian korelasional 50, penelitian kausal-perbadingan sebanyak 30/group dan penelitian eksprimental sebanyak 30/15.

Menurut Malhotra (1993), besarnya jumlah sampel yang diambil dapat ditentukan dengan cara mengalikan jumlah variabel dengan 5 atau 5 kali jumlah variabel.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas serta dengan mempertimbangan teknik analisis data yang digunakan, yaitu analisis faktor, maka jumlah sampel yang akan diamati dalam penelitian ini mengacu pada pendapat Malthora. Jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30, maka jumlah sampel ditetapkan 5X 30 = 150 orang.

(4)

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Artinya sampel ditentukan dengan pertimbangan tujuan dan maksud penelitian dengan asumsi bahwa sampel dianggap telah representatif atau telah mewakili populasi yang ditetapkan serta berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun kriteria-kriteria tersebut adalah mahasiswa baru angkatan tahun 2012-2013, jurusan Manajemen.

Besarnya sampel setiap perguruan tinggi ditetapkan secara proporsional seperti yang dikemukakan Sudjana (1992) perhitungan sampel per perguruan tinggi sebanding dengan jumlah mahasiswa setiap perguruan tinggi.

Sehingga jumlah sampel setiap perguruan tinggi seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 3.1 Perguruan Tinggi Swasta dan jumlah mahasiswa program studi Manajemen di Makassar.

No. Pergruan Tinggi Swasta Jurusan Manajemen (TERAKREDITASI)

Jumlah

Populasi Sampel

1. STIM Nitro Makassar (S1) 971 (40.09%) 60

2. STIE Nobel Indnesia (S1) 191 (7.88%) 12

4. STIE Tri Dhara Nusantara (S1) 1.260 (52.62%) 78

Jumlah 2.422 (100%)150

Tabel 3.1 Perguruan Tinggi Swasta dan jumlah mahasiswa program studi Manajemen di Makassar

(5)

Sumber ; Kopertis Wilayah IX Sulawesi (2011).

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh dari mahasiswa sebagai responden yang berasal dari beberapa perguruan tinggi swasta di Makassar yang membina program studi Manajemen. Data primer meliputi faktor-faktor yang menjadi pertimbangan mahasiswa dalam memilih perguruan tinggi. Data diperoleh dengan mengedarkan kuesioner, tentang variabel-variabel yang diperlukan dalam penelitian.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi jumlah Perguruan Tinggi Swasta di Makassar yang membina Program Studi Manajemen serta jumlah mahasiswa yang memilih program studi Manajemen (S1) di Makassar. Data diperoleh melalaui dokumen yang dikumpulkan dari beberapa PTS yang terkait serta dari Kopertis Wilayah IX. Sulawesi..

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode survei. Informasi dikumpulkan dengan menanyai orang melalui daftar pertanyaan atau kuesioner yang terstruktur sesuai dengan variabel yang akan diteliti. Pengumpulan data hanya dilakukan oleh satu orang dengan rentang waktu selama dua minggu.

(6)

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Berdasarkan teori pemasaran dan pokok permasalahan serta rumusan hipotesis, maka variabel-variabel penelitian yang akan dianalisis secara apriori dikelompokkan kedalam tujuh faktor bauran pemasaran jasa (marketing mix), yaitu sebagai berikut :

1. Faktor 1 (F1) adalah product, yang terdiri dari variabel :

a. Jurusan/program studi (X1.1) b. Status Akreditasi (X1.2) c. Kurikulum dan Silabus (X1.3) d. Lulusan / Alumni (X1.4) e. Brand Image (X1.5)

f. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (X1.6) 2. Faktor 2 (F2) adalah price, yang terdiri dari variabel :

a. Jumlah Pembayaran / biaya kuliah (X2.1) b. Persyaratan pembayaran (X2.2)

c. Potongan (X2.3)

3. Faktor 3 (F3) adalah promotion, yang terdiri dari variabel :

a. Publikasi dengan berbagai media seperti radio dan surat kabar (X3.1) b. Pameran (X3.2)

c. Komunikasi dari mulut ke mulut (X3.3) 4. Faktor 4 (F4) adalah place, yang terdiri dari variabel :

(7)

b. Dekat dengan fasilitas umum (X4.2) c. Pemondokan dekat kampus (X4.3) d. Kampus yang bersih (X4.4)

e. Pengembangan kampus di masa datang (X4.5) 5. Faktor 5 (F5) adalah people, yang terdiri dari variabel :

a. Reputasi Pimpinan dan yayasan (X5.1) b. Dosen yang kompeten dan profesional (X5.2) c. Penampilan karyawan (X5.3)

d. Hubungan dosen dengan mahasiswa (X5.4) e. Hubungan karyawan dengan mahasiswa (X5.5) 6. Faktor 6 (F6) adalah process, yang terdiri dari variabel :

a. Tata pamong yang jelas (X6.1) b. Mekanisme pelayanan (X6.2)

c. Pelayanan dosen dalam melakukan bimbingan akademik (X6.3) d. Ketersediaan sistem informasi (X6.4)

7. Faktor 7 (F7) adalah physical evidence, yang terdiri dari variabel :

a. Keadaan gedung (X7.1) b. Perpustakaan (X7.2)

c. Fasilitas pendukung lain seperti kantin, tempat parkir, dan ATM (X7.3) d. Laboratorium (X7.4)

3.6.1 Definisi Operasional

Untuk mempermudah penulis dalam dalam pencarian data dan penentuan variable penelitian sekaligus untuk menyamakan persepsi tentang istilah-istilah yang

(8)

digunakan dalam penelitian ini, maka dipandang perlu untuk merumuskan definisi operasional sebagai berikut :

1. Product

Produk adalah suatu yang akan ditawarkan oleh perguruan tinggi swasta kepada calon mahasiswa atau masyarakat, yang ditawarkan tersebut akan berupa jasa dari perguruan tinggi swasta, sebagai pedoman bagi calon mahasiswa untuk mendaftar/masuk perguruan tinggi swasta tersebut, yaitu :

1. Jurusan/program studi, yaitu visi, misi, tujuan dan sasaran jurusan/ program studi yang relevan dengan kebutuhan calon mahasiswa dan pembangunan nasional.

2. Status dari jurusan/program studi, menunjukkan hasil akreditasi yang merupakan pengakuan atas jurusan/program studi tersebut, yang menjamin standar minimal. Semakin tinggi status akreditasi yang disandang, semakin tinggi mutu dari jurusan/program studi tersebut.

3. Kurikulum dan silabus, yaitu jumlah beban mata kuliah yang berorientasi pada pemahaman dan pengkajian teori-teori serta aplikasinya di lapangan, dikenal dengan istilah link and match.

4. Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, adalah kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berguna dalam pembangunan masyarakat.

5. Brand Image, adalah nama perguruan tinggi swasta. Nama perguruan swasta menunjukkan identitas serta kualitas yang dapat memberikan citra atau brand image terhadap calon mahasiswa/masyarakat.

(9)

6. Performance dari lulusan, merupakan unjuk kerja atau keberhasilan dari alumni di masyarakat.

Untuk mengukur masing-masing indikator dari variabel diberikan nilai kategori secara ordinal dengan menggunakan skala likert 5 butir. Adapun nilai kategori yang digunakan adalah : 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3)Cukup setuju, 4)Tidak setuju dan 5)Sangat tidak setuju

2. Price

Price adalah dana atau biaya pengembangan dan pembinaan pendidikan yang harus dipenuhi oleh calon mahasiswa atau masyarakat kepada perguruan tinggi swasta yang bersangkutan. Dana atau biaya tersebut adalah untuk mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan akademik, dalam hal ini:

1. Jumlah dana atau biaya serta perincian, yang merupakan besarnya biaya pengembangan pendidikan yang harus dibayar calon mahasiswa atau masyarakat.

2. Persyaratan pembayaran, yang harus dipenuhi setiap calon mahasiswa, cara pembayaran, waktu dan persyaratan lainnya.

3. Potongan, adalah pemberian potongan kepada calon mahasiswa yang membayar secara tunai.

Untuk mengukur masing-masing indikator dari variabel diberikan nilai kategori secara ordinal dengan menggunakan skala likert 5 butir. Adapun nilai kategori yang digunakan adalah : 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3)Cukup setuju, 4)Tidak setuju dan 5)Sangat tidak setuju

(10)

3. Promotion

Promosi adalah sebagai bentuk penyampain informasi dan sosialisasi mengenai keberadaan perguruan tinggi swasta tersebut kepada calon mahasiswa atau masyaraat yang merupakan bahan pertimbangan untuk menentukan pilihannya, bentuk promosi antara lain terdiri dari :

a. Publikasi, di surat kabar, brosur-brosur dan radio

b. Pameran, yang dapat digelar bersama perguruan tinggi swasta yang lain disebut dengan kampus expo.

c. Komunikasi, yaitu dari mulut ke mulut melalui personil traits, mahasiswa yang masih kuliah dan alumni.

Untuk mengukur masing-masing indikator dari variabel diberikan nilai kategori secara ordinal dengan menggunakan skala likert 5 butir. Adapun nilai kategori yang digunakan adalah : 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3)Cukup setuju, 4)Tidak setuju dan 5)Sangat tidak setuju

4. Place

Place adalah lokasi dimana perguruan tinggi swasta berada atau dalam arti tempat perguruan tinggi swasta berdiri dan beroperasi, dalam hal ini merupakan pilihan calon mahasiswa :

1. Lokasi kampus yang strategis, dalam arti mudah dijangkau oleh sarana transportasi umum atau relatif dekat dengan kampus.

2. Dekat dengan fasilitas umum, anatara lain bank, toko, telepon dan fasilitas umum lainnya yang diperlukan calon mahasiswa.

(11)

3. Tempat pemondokan, maksudnya yang relatif dekat dengan kampus dan dekat dengan rumah makan.

4. Kampus yang bersih, dalam arti kenyamanan lingkungan kampus, suasana tenang dan aman.

5. Pengembangan kampus, dalam arti tersedianya lahan untuk pembangunan sarana-sarana dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.

Untuk mengukur masing-masing indikator dari variabel diberikan nilai kategori secara ordinal dengan menggunakan skala likert 5 butir. Adapun nilai kategori yang digunakan adalah : 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3)Cukup setuju, 4)Tidak setuju dan 5)Sangat tidak setuju.

5. People

People adalah orang atau personal dari lembaga yang langsung ataupun tidak langsung turut serta dalam proses kegiatan-kegiatan akademik, yaitu pimpinan, yayasan, para dosen, karyawan. Dalam hal ini merupkan pilihan calon mahasiswa, yaitu:

1. Pimpinan PTS dan yayasan yang mempunyai reputasi, baik reputasi akademik, maupun di masyarakat serta aktif di kampus bukan hanya nama.

2. Dosen, adalah tenaga pengajar yang kompeten dan profesional dalam bidangnya serta memberi kuliah secara teratur.

3. Penampilan karyawan, dalam arti pelayanan yang penuh perhatian dan ramah terhadap mahasiswa.

(12)

4. Hubungan dosen dengan mahasiswa, dalam hal ini dimaksudkan adalah hubungan yang dekat dan akrab serta bersedia menerima keluhan-keluhan mahasiswa.

5. Hubungan para karyawan dengan para mahasiswa, dalam arti hubungan pelayanan dalam kegiatan-kegiatan akademik dan non-akademik.

Untuk mengukur masing-masing indikator dari variabel diberikan nilai kategori secara ordinal dengan menggunakan skala likert 5 butir. Adapun nilai kategori yang digunakan adalah : 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3)Cukup setuju, 4)Tidak setuju dan 5)Sangat tidak setuju.

6. Process

Proses adalah kegiatan-kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan kepada mahasiswa selama mengikuti kegiatan pendidikan, antara lain: 1. Tata pamong yang jelas, yaitu kejelasan manajemen dan tupoksi masing-masing

hirarki dalam melakukan pelayanan kepada mahasiswa.

2. Mekanisme pelayanan, yaitu cara kerja pelayanan, yang meliputi kegiatan perkuliahan, kegiatan praktikum, kegiatan pelayanan akademik lainnya serta administrasi non akademik.

3. Pelayanan dosen dalam melakukan bimbingan akademik, yang dimaksudkan adalah profesionalitas dosen dalam memberikan arahan dan bimbingan akademik.

4. Ketersediaan sistem informasi, maksudnya adalah ketersediaan sistem informasi dan media informasi yang dapat memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan pelayanan akademik.

(13)

Untuk mengukur masing-masing indikator dari variabel diberikan nilai kategori secara ordinal dengan menggunakan skala likert 5 butir. Adapun nilai kategori yang digunakan adalah : 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3)Cukup setuju, 4)Tidak setuju dan 5)Sangat tidak setuju

7. Physical evidence

Phsycal evidence adalah lingkungan fisik dari perguruan tinggi swasta yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan jasa dalam hal ini :

1. Keadaan gedung, yaitu ruang kuliah, ruang laboratorium termasuk perlengkapannya, ruang kantor, ruang administrasi, ruang perpustakaan dan ruang unit kegiatan mahasiswa.

2. Perpustakaan, yaitu meliputi jumlah buku, judul buku, majalah, jurnal dan buku-buku ilmiah lainnya.

3. Fasilitas pendukung lain seperti kantin, tempat parkir, dan ATM, maksudnya adalah ketersediaan fasilitas pendukung seperti kantin, parkir, dan ATM center.

4. Laboratorium, adalah fasilitas praktikum untuk mengapilkasikan teori dari jurusan/program studi untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas lulusan. Untuk mengukur masing-masing indikator dari variabel diberikan nilai kategori secara ordinal dengan menggunakan skala likert 5 butir. Adapun nilai kategori yang digunakan adalah : 1) Sangat setuju, 2) Setuju, 3)Cukup setuju, 4)Tidak setuju dan 5)Sangat tidak setuju

(14)

3.7 Analisis Data

Untuk keperluan analisis data dan pembuktian hipotesis dalam penelitian ini dugunakan Teknik Analisis Faktor dengan menggunakan Program Bantu SPSS for Ms windows Versi 13.

Menurut Kuncoro (2003), analisis faktor adalah jenis analisis yang digunakan untuk mengenali dimensi-dimensi pokok atau keseluruhan dari sebuah fenomena. Tujuan Umum dari analisis faktor adalah untuk meringkas kandungan informasi variabel dalam jumlah yang besar menjadi sejumlah faktor yang lebih kecil.

Untuk menentukan suatu kelompok variable layak sebagai faktor digunakan kriteria berdasarkan besarnya eigen value yang lebih besar atau sama dengan 1 (satu). Besarnya sumbangan masing-masing faktor terhadap pertimbangan keputusan dapat dilihat dari nilai total varian masing-masing faktor. Sedangkan untuk mengetahui peranan masing-masing variabel di dalam suatu faktor dapat ditentukan dengan besarnya loading dari variabel yang bersangkutan, loading dengan nilai terbesar berarti mempunyai peranan utama dalam variabel tersebut.

Menurut Malhotra (1993), analisis faktor adalah serangkaian prosedur yang dugunakan untuk mengurangi dan meringkas data, model analisis faktor adalah sebagai berikut :

Xi = Ai1F1 + Ai2F2 + Ai3F3 +…+AimFm + ViUi

(15)

Xi = Standarisasi variable ke i

Aij = Standarisasi koefisien regresi berganda variable I pada faktor umum (common factor) j.

F = Faktor umum

Vi = Standarisasi koefisien dari variable i pada faktor khusus (unique) i

Ui = Faktor khusus bagi variable i

m = Jumlah dari faktor-faktor yang umum

Faktor-faktor yang khusus (unik) itu tidak berhubungan satu sama lain, juga tidak ada kolerasinya dengan faktor-faktor umum. Faktor-faktor umumnya sendiri dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variable-variabel yang dapat diamati. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut :

Fi = Wi1X1 + Wi2X2 + Wi3X3 +… + WikXk

Dimana :

Fi = estimasi faktor ke i

Wi = Bobot atau koefisien nilai faktor

k = Jumlah variable

Langkah-langkah dalam analisis faktor dapat dijelaskan pada gambar 10. sebagai berikut :

(16)

Sumber : Malthora, N.K (1993)

Gambar.3.1. Langkah-langlah Dalam Analisis Faktor

Problem Formulation

Construction of the Correlation Matrix

Method of Factor Analysis

Determination of Number of Factors

Rotation Factors Interpretation of Factors Calculation of Factor Scores Selection of Surrogate Variabels

(17)

Berdasarkan gambar 10 tersebut secara garis besar analisis faktor dilakukan sebagai berikut :

1. Membuat Matriks Korelasi

Proses analisis didasarkan pada matriks korelasi antara variable yang satu dengan variable yang lain, untuk memperolah analisis faktor yang tepat semua variable-variabelnya harus berkorelasi. Unutk menguju ketetapan dalam model faktor, uji statistik yang digunakan adalah test of sphericity da Kaiser-meyer-olkin (KMO).

2. Metode analisis faktor

Metode atau teknik analisis faktor yang digunakan untuk ekstraksi dalam analisis faktor adalah principal component analisis (PCA), yaitu merupakan pendekatan untuk analisis faktor yang menekankan pada pertimbangan total variance dalam data.

3. Penetuan jumlah faktor

Penentuan jumlah faktor yang diperlukan untuk mewakili variable-variabel yang akan dianalisis didasarkan pada besarnya nilai eigen value serta prosentasi total varian.

Pada analisis ini jumlah faktor sebelum penelitian ditentukan sebanyak tujuh faktor berdasarkan apriori dan hanya berlaku pada pembahasan sebelum penelitian. Setelah penelitian dilaksanakan untuk analisis selanjutnya didasarkan pada hasil analisis statistik dengan principal component analisis (PCA). Hanya faktor yang

(18)

memiliki eigen value sama dengan atau lebih besar dari 1 (satu) yang dipertahankan dalam model analisi faktor, sedangkan yang lainnya dikeluarkan dari model.

4. Rotasi faktor

Hasil dari ekstraksi faktor dalam matrik faktor mengindikasikan hubungan antara faktor dan variable individual namun dalam faktor-faktor tersebut terdapat banyak variable yang berkorelasi, sehingga sulit diinterprestasikan. Melalui rotasi faktor matrik, matrik faktor ditransformasi ke dalam matrik yang lebih sederhana sehingga mudah untuk diinterprestasikan. Rotasi faktor dengan menggunakan prosedur varimax.

5. Interprestasi faktor

Interprestasi faktor dilakukan dengan mengklasifikasikan variable yang mempunyai faktor loading yang tinggi ke dalam faktor yang bersangkutan. Untuk interprestasi hasil penelitian ini faktor loading minimum 0,50 variabel dengan faktor loading kurang dari 0,50 dikeluarkan dari model.

6. Model fit (ketepatan mode)

Tahap akhir dari analisis faktor adalah untuk mengetahui ketepatan dalam memilih teknik analisis faktor (principal component analysis). Untuk mengetahuinya dengan melihat jumlah residual (perbedaan) antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang direproduksi, semakin kecil prosentasenya maka semakin tepat penentuan teknik tersebut.

Gambar

Tabel 3.1 Perguruan Tinggi Swasta dan jumlah mahasiswa program studi                Manajemen di Makassar

Referensi

Dokumen terkait

Cerita ini mengemukakan tema keberanian luar biasa seorang raja yang bernama Indera Nata dalam usaha mencari gajah bergadingkan emas dan menyelamatkan tujuh orang

masyarakat Kota Bekasi terkait arsitektur budaya lokal pada bangunan gedung milik Pemerintah Kota Bekasi melalui Peraturan Walikota Nomor 53 tahun 2020 tentang

Adapun judul tesis adalah “ Perbedaan Pengaruh Pemberian Infus HES dengan Berat Molekul 40 kD dan 200 kD Terhadap Plasma Prothrombin Time dan Partial Thromboplastin Time : Kajian

Hal ini terlihat hasil survey, dari 57 negara di dunia Indonesia hanya menduduki urutan ke-37 (The World Economic Forum Swedia Report, 2000). Predikat Indonesia pun hanya

membukukan dana MAP dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta I pada Rekening KSP/USP Koperasi. menarik dan menerima angsuran jasa/bunga serta pembayaran angsuran

Masalah penelitian dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain dilihat dari sisi waktu, biaya, kemampuan si peneliti maupun kontribusi yang akan diberikan oleh

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO TENTANG PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK), PEJABAT PELAKSANA DAN PENGENDALI KEGIATAN (PPPK) DAN PEMEGANG UANG MUKA

Risiko kesehatan merupakan faktor- faktor dalam lingkungan kerja yang dapat membuat stress emosi atau gangguan fisik berupa kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman,