MULTIDIMENSIONAL
SCALING ANALYSIS
FILOSOFI MDS
Mutidimensional scalling bertujuan untuk mengukur
perbedaan suatu objek dalam ruang multidimensi berdasarkan kesamaan persepsi responden terhadap suatu objek. Perbedaan objek dicerminkan oleh jarak relatif antara objek dalam ruang multidimensi.
MDS is not so much an exact procedure as rather a way to “rearrange” objects in an efficient manner, so as to arrive at a configuration that best approximates the
observed distances. It actually moves objects around in the space defined by the requested number of
dimensions, and checks how well the distances between objects can be reproduced by the new configuration. In more technical terms, it uses a
function minimization algorithm that evaluates different configurations with the goal of maximizing the
goodness-of-fit (or minimizing “lack of fit”) Borg and
FILOSOFI MDS
MDS juga disebut perceptual
mapping yang berarti suatu
presedur yang memungkinkan
peneliti dapat menentukan citra
persepsi dari suatu objek. Tujuan
MDS adalah mentransformasi
penilaian konsumen atas kemiripan
(similarity) atau preferensi ke
dalam jarak yang digambarkan
dalam ruang multidimensi.
CONTOH KASUS PENELITIAN
MENGGUNAKAN MDS
Kemiripan KR Bali (KREK) Bali Marine Park (BMP) Bali Elephant Safari Park (BESP) Bali Barat National Park (BBNP) Bali Butterfly Park (BBP) Bali Reptile Park (BRP) Bali Sangeh Monkey Forest (BSMF) Botanic Garden Ubud (BGU) KREK 0 BMP 1/2/3/4/5 0 BESP 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 0 BBNP 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 0 BBP 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 0 BRP 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 0 BSMF 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 0 BGU 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 1/2/3/4/5 0 Catatan: “0” tidak dapat dibandingkan dengan dirinya sendiri, “1/2/3/4/5” pilihan skala kemiripan obyek wisata.SKALA PENGUKURAN
MDS
Pada penelitian ini, hasil pengisian kuisioner oleh responden yang mengetahui ke delapan obyek wisata sejenis memiliki kemiripan dan ketidakmeripian, dengan memberikan penilain sekala likert dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan sebagai berikut:
• Skala 1 jika dua obyek wisata yang dibandingkan dipersepsikan
sangat mirip.
• Skala 2 jika dua obyek wisata yang dibandingkan dipersepsikan
mirip.
• Skala 3 jika dua obyek wisata yang dibandingkan dipersepsikan
bisa mirip atau juga bisa tidak mirip.
• Skala 4 jika dua obyek wisata yang dibandingkan dipersepsikan
tidak mirip.
• Skala 5 jika dua obyek wisata yang dibandingkan dipersepsikan
sangat tidak mirip.
Konsep Positioning
Menurut Kartajaya (2002: 435)
perlu diperhatikan dalam membuat
positioning yakni: (1)hal-hal yang
menjadi daya tarik konsumen atau
yang disukai konsumen berlaku
untuk produk, perusahaan, bahkan
destinasi pariwisata sekalipun. (2)
harus memiliki keunikan sehingga
dapat menarik minat konsumen, (3)
keunggulan terhadap produk atau
destinasi pesaing.
KONSEP POSITIONING
Sementara Hiam dan Scheme dalam Tjiptono
(2002:112), dalam melakukan positioning, ada tujuh
tahapan yang harus dilakukan, yakni:
Menentukan produk atau pasar yang relevan artinya
suatu produk umumnya dimaksudkan untuk
memenuhi lebih dari sekedar keinginan atau
kebutuhan, sehingga produk harus dapat
diposisikan di berbagai pasar yang berbeda.
Mengidentifikasikan pesaing, baik pesaing utama
maupun pesaing sekunder, pesaing-pesaing utama
adalah pesaing dengan produk inti yang sama,
sedangkan pesaing sekunder adalah pesaing tidak
langsung, yakni kekuatan dayatarik produk yang
tidak berasal dari produk inti produk.
KONSEP POSITIONING
Menentukan standar yang digunakan oleh konsumen dalam mengevaluasi pilihan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam hal ini perlunya dilakukan rise pasar agar dapat memahami standar yang digunakan oleh konsumen dalam menentukan pilihannya.
Menentukan bagaimana persepsi konsumen terhadap posisi pesaing, sehingga perlu membuat perceptual map, pemasar perlu membuat perceptual model yang didasarkan atas atribut yang biasanya melekat pada sebuah produk yang akan dipersandingkan untuk mengetahui kemiripan dan juga sekaligus ketidak miripannya.
Menentukan Gap atau posisi yang ditempati dalam kancah persaingan, pada konteks ini akan ditentukan mana aspek yang telah banyak tergarap diantara pesaing, dan mana yang masih belum digarap secara maksimal.
KONSEP POSITIONING
Merencanakan dan melaksanakan strategi
positioning. Pemasar harus merancang program yang dapat memastikan bahwa semua informasi mengenai produk tau merek atau branding, atau image yang disampaikan kepada pasar akan menciptakan persepsi yang diinginkan dalam benak konsumen. Inti dari strategi positioning adalah kampanye atau propaganda atau promosi. Memantau posisi: posisi actual suatu produk
atau merek perlu dipantau setiap saat karena
preferensi konsumen akan mengalami perubahan setiap saat guna melakukan penyesuaian
terhadap setiap kemungkinan perubahan
lingkungan khususnya preferensi konsumen itu sendiri.
Mapping Obyek Wisata EcoTourism di Bali
Obyek-obyek ekowisata atau
ecotourism dalam penelitian ini
antara lain:
(1)Bali Marine Park, (2) Bali
Elephant Safari Park, (3) Bali
Barat National Park, (4) Bali
Butterfly Park, (5) Bali Reptile
Park, (6) Bali Sangeh Monkey
Forest, (7) Botanic Garden Ubud,
dan (8) Bali Botanical Gardens
berdasarkan atribut: “fasilitas,
atraksi atau daya tarik,
aksesibiltas, dan pelayanan”
Bali Marine Bali Elephant Bali Barat Bali
Butterfly Bali Reptile Bali Sangeh
Botanic Garden
ARTINYA?
Hasil dari persepsi responden
berdasarkan penilaian terhadap obyek
wisata yang sejenis menggambarkan
bahwa jarak posisi terdekat dari
pasangan obyek wisata adalah
merupakan hasil dari persepsi responden
yang dianggap memiliki kemiripan atau
kesamaan satu terhadap yang lainnya.
Demikian juga sebaliknya, bila responden
menganggap obyek-obyek wisata
memiliki perbedaan ditunjukkan oleh
jauhnya jarak diantara obyek pada peta
MDS.
ARTINYA?
1). Untuk obyek wisata (BGU_8) Botanic Garden Ubud walaupun tidak berada dalam satu matrik dengan Kebun Raya Bali, obyek wisata Botanic Garden Ubud berada sangat dengan dengan Kebun Raya Bali.
2). Bali Buterfly Park (BBP_5) justru
berada satu matrik dengan obyek wisata (BGU_8) Botanic Garden Ubud dan Bali Buterfly Park (BBP_5) koordinatnya
berada dekat dengan Bali Reptile Park (BRP_6) yang tidak memiliki kemiripan dalam satu kelompoknya.
ARTINYA?
3). Obyek Wisata yang bersaing ketat adalah obyek wisata Bali Marine Park (MBP_2) dan Bali Elephant Safari Park (BESP_3) dan koordinatnya berada cukup jauh dari sisi kemiripan terhadap obyek wisata sejenis lainnya.
4). Persepsi responden terhadap (KREK_1) Kebun Raya Bali Bali, mengindikasikan bahwa pesaing terdekatnya adalah (BSNF_7) Bali Sangeh Monkey Forest dan (BBNP_4) Bali Barat National Park
karena dipersepsikan memiliki kemiripan. Dalam pengamatan peneliti, ketiga obyek wisata ini
memiliki kemiripan tipologi wisatawan yang biasanya berkunjung ke tempat tersebut yakni wisatawan kelompok atau mass-tourist’s group seperti kelompok atau group karyawan, siswa sekolah, keluarga, dan sebagainya.
ARTINYA?
Uji keselarasan responden dilakukan
untuk menguji apakah para responden
sudah mengisi skala kemiripan antara
obyek wisata sudah selaras atau tidak.
Selarras maksudnya adalah apakah
para responden mempunyai sikap
yang sama (homogen) dalam menilai
kemiripan antara obyek wisata.
Pada gambar berikut ditunjukkan
kesamaan sikap responden dalam
memberikan penilaian mengenai
kemiripan obyek wisata.
KESAMAAN SIKAP
RESPONDEN
Pada gambar di atas, terlihat titik-titik
koordinat tidak membentuk
kelompok-kelompok koordinat tersendiri dan
menunjukkan garis ke kanan atas, hal ini
membuktikan adanya kesamaan sikap para
responden dalam memberikan penilaian.
Hasil analisis Multidimensional scaling,
menunjukkan adanya persepsi bahwa
Kebun Raya Bali Bali memiliki kesamaan
dengan Bali Sangeh Monkey Forest dan
KESAMAAN SIKAP
RESPONDEN
Untuk obyek wisata Botanic Garden Ubud walaupun tidak berada dalam satu kelompok kesamaan dengan Kebun Raya Bali, obyek wisata Botanic Garden Ubud memiliki
koordinat sangat dekat dengan Kebun Raya Bali yang berarti Botanic Garden Ubud bisa menjadi pesaing yang berarti bagi Kebun Raya Bali.
Kelompok obyek wisata yang dianggap
memiliki kemiripan diantara mereka adalah:
Bali Buterfly Park dan Botanic Garden Ubud.
Kelompok yang lainnya yang dianggap
memiliki kemiripan adalah obyek wisata Bali
Marine Park dan Bali Elephant Safari Park
dan koordinatnya berada cukup jauh dari sisi kemiripan terhadap obyek wisata sejenis
lainnya.