• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREDIKSI DOSIS EKIV ALENT SELURUH TUBUH PEKERJA RADIASI INST ALASI RADIOMET ALURGI BERDASARKAN ICRP 60

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PREDIKSI DOSIS EKIV ALENT SELURUH TUBUH PEKERJA RADIASI INST ALASI RADIOMET ALURGI BERDASARKAN ICRP 60"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Pertemllan dan PreselllaslIlmiah FlIJ1gsional Pengembmlgan Teknologi i\'uklirJ

Jakarta, 12Desember 2007 ISSN: 1978-9971

PREDIKSI DOSIS EKIV ALENT SELURUH TUBUH PEKERJA RADIASI INST ALASI RADIOMET ALURGI BERDASARKAN ICRP 60

Budi Prayitno dan Suliyanto

Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BA TAN

ABSTRAK

PREDIKSI DOSIS EKIV ALENT SELURUH TUBUH PEKERJA RADIASI INST ALASI RADIOMET ALURGI BERDASARKAN ICRP 60, Prediksi Dosis Ekivalent Seluruh Tubuh

(DEST) Pekerja Radiasi Instalasi Radiometalurgi (IRM) berdasarkan internarional Commission On

Radiological Protection (iCRP) 60 telah dilakukan. Kegiatan yang dilakukan dengan mengevaluasi

nilai DEST yang diterima PekeIja Radiasi dalam satu tahun selama kegiatan di lRM, terutama pengujian elemen bakar bekas MTR 30 pasca iradiasi dan Low Enrichment Uranium (LEU) target. Dari kegiatan uji terse but didapat prediksi DEST tertinggi yang diterima PekeIja Radiasi terhadap kegiatan yang sama jika IRM me~gani 6 elemen bakar bekas tipe MTR 30 dan 7foil target LEU

dalam setahun. Sehingga didapat prediksi DEST tertinggi jika lRM beroperasi maksimal sekitar 8,86 mSv/tahun. Jika acuan DEST berdasarkan iCRP 60, nilai ini masih di bawah 20 mSv/tahun. Kata kunci : dosis ekivalen seluruh tubuh, pekeIja radiasi, proteksi radiasi.

ABSTRACT

PREDICTION OF EQUIVALENT DOSE OF WHOLE BODY RADIATION WORKER OF RADIOMETALLURGY INSTALLATION PURSUANT TO ICRP 60. Prediction of equivalent Dose of whole body (DEST) Radiation Worker in Radio metallurgy Installation (IRM) pursuant to International Commission On Radiological Protection (ICRP) 60 have been done. Activity conducted by evaluating the value ofDEST that accepted by Radiation Worker in one year during IRM operation, especially post irradiation examination (pIE) of MTR 30 spent fuel and Foil targets. From the PIE will be gotten the highest estimate of DEST that accepted by Radiation Worker. The estimation is the same value if IRM perform the PIE of 6 MTR 30 spent fuels and 7 foil targets in one year. So that got to predict the highest DEST if IRM operated maximal about 8.86 mSv/year. If reference DEST pursuant to ICRP 60, this value still under 20 mSv/year

Key words: equivalent dose of whole body, radiation worker, radiation protection.

qI. PENDAHULUAN

Instalasi Radiometalurgi (IRM) adalah sebuah instalasi nuklir yang terletak di dalam Kawasan Puspiptek Serpong dan dikelola oleh Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (pTBN). Sejak diresmikannya pada tanggal 12 Desember 1990 Instalasi Radiometalurgi (IRM) telah beberapa kali melakukan uji pasca iradiasi (UPI). Uji pasca iradiasi

pertama kalidilakukan tahun 1993 dan untuk pe~ama kali elemen bakar bekas jenis U308 mas uk ke dalam bilik panas IRM pada tanggal 23 Januari 1993. Berdasarkan Keputusan Kepala BA TAN No. 392/KAlXI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja BA TAN, Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBN) mempunyai tugas melaksanakan Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir dan

Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional 33

(2)

Prosiding Pertemllan dan Presentasi I/miah Fungsional Pengembangan Teknologi NlIklir 1

Jakarta, 12 Desember 2007 rSSN: 1978-9971

Untuk mengantisipasi peraturan yang

baru ini IRM harns mempersiapkan agar DEST yang diterima Pekerja Radiasinya tidak melebihi dari nilai 20 mSv/tahun .

mengeluarkan PERKA yang bam tentang

Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi

yang besarnya DEST pekerja radiasi 20

mSv/tahun (mereyisi S.K BAPETEN

Basil pantauan DEST saat itu dievaluasi

dan kemudian diprediksikan seberapa

besar DEST yang akan diterima pekerja radiasi apabila IRM beroperasi optimal. Di Laporan Analisis Keselamatan IRM,

dikatakan kapasitas IRM dirangcang

untuk menerima 1 elemen bakar tipe

01/Ka-BAPETENN-1999). akan berencana

BAPETEN

nomor:

Dosis (NED) yang telah ditetapkan oleh struktur beserta komponennya.

Pengelolaan fasilitas ini jika tidak sesuaJ dengan standar peraturan yang

ada, dapat menimbulkan dampak

radiologi baik kepada pekerjanya maupun lingkungan di sekitarnya. Nilai Batas berfungsi sebagai laboratorium uji pasca iradiasi elemen bakar bekas dan bahan

Protection (ICRP) No. 26 tahun 1977, besarnya dosis ekivalent seluruh tubuh

(DEST) ditentukan sebesar 50

mSv/tahoo[J]. Sementara berdasarkan

.

.'Badan PengawasNuklirTenaga (BAPETEN) Nomor: 01/Ka-BAPETENN -1999, mengacu kepada International Commission Radiation

Radiasi dilakukan dengan bantuan

Thermoluminesence Detector (TLD) jenis

TLD HP(10) berkemampuan merekam

PWR atau 6 elemen bakar tipe MTR 30 atau 1 bundel elemen bakar tipe PHWR setelah didinginkan selama 3 bulan(3J.

Mengingat selama ini IRM barn

menangani kegiatan uji pasca iradiasi elemen bakar tipe MTR 30 dua kali dalam

satu tabun, maka apabila beroperasi

optimal dalam satu tabun berapa prediksi

DEST yang akan diterima pekerja

radiasinya berdasarkan ICRP 60.

aturan International Atomic Energy

Agency (lAEA) yang barn mengacu

kepada International Commission

Radiation Protection (ICRP) No. 60 Tabun 1990 besarnya DEST I:I;dalah20 mSv/taboo [2J.Peraturan Pemerintah No.

33 tabun 2007, tentang Keselamatan

Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber

Radioaktif, menetapkan DEST untuk

pekerja radiasi juga sebesar 20

mSv/tabun. DEST pekerja radiasi IllI adalah jumlahan dari dosis intern a dan

eksterna yang diterima oleh pekerja

radiasi dalam satu tabun. Selanjutnya

(3)

Prosiding Pertemuall Jail Presemasi J/miah FzmgsiollLJI Pellgembangall Teknologl Suklir 1

Jakarta. 12 Desember 2007 ISSN : 1978-9971

radiasi P dany dengan daya ternbus sinar y setebal 10 mm (1 em) dari permukaan kulit [3]. Dosis radiasi yang terekam di

TLD dibaea dengan menggunakan TLD

Reader Model 6600 merek Harshaw. Hasil baeaan tiap triwulan pemakaian

TLDdievaluasi berdasarkan urutan DEST dari yang tertinggi hingga yang terendah. Kemudian dari DEST hasil triwulan ini

dijumlah untuk' . perorangan setiap

tahunnya. Untuk dosis intema dipantau

m~lalui urine pekerja radiasi dan

memonitor tubuh pekeIja radiasi dengan whole body counter (WBC). Pemantauan dosis intema pekeIja radiasi dilakukan

dengan menganalisis kandungan zat

radioaktif di urine dan memonitor pekerja

radiasi dengan WBe, hasilnya

menunjukkan tidak terdeteksi adanya

pekerja radiasi di IRM yang terkena dosis intema. Dengan demikian DEST pekerja radiasi IRM hanya berasal dari dosis ekstema.

Menurut desain sel panas IRM

mampu menangani sebuah elemen bakar biblis A dan dapat ditempatkan dalam sel beton ZG 101, ZG 102 ataupun ZG I 03.

Untuk euplikan elemen bakar dengan

aktivitas sebesar 4xlOJ2 Bq (5 em

panJang elemen) dapat ditempatkan

dalam sel baja ZG 104, ZG lOS, ZG 107,

ZG 108, ZG ]] 0, ZG

I] I

dan ZG ] 12. Dalam ZG ] 06 dapat ditempatkan 5 buah euplikan padat dengan total aktivitas

13

2x] 0 Bg. Untuk sel ZG ] 09 dapat

ditempatkan ] gram e1emen bakar yang dilarutkan dalam 50 ml HN03 serta 6

buah euplikan padat masing-masing

seberat I gram [3] .

Metoda dilakukan dengan

mengevaluasi DEST yang "diterima pekerja radiasi dari tahun 1993 hingga tahun 2006, kemudian diprediksi berapa DEST yang akan diterima pekerja radiasi

seandainya IRM beroperasi optimal

menanganl UJI pasea iradiasi 6 elemen

bakar tipe MTR 30 dan 7 buah Low

Enrichment Uranium (LEU) target.

Tujuan dari memprediksi DEST tertinggi

di IRM ialah apabila kegiatan di

laboratorium dilakukan seeara optimal

dan diberlakukan aturan ICRP 60,

pekerja radiasi yang menangani uji pasea iradiasi dapat mempersiapkan diri lebih

awal terhadap DEST yang akan

diterimanya.

II. TEORI

Nilai batas dosis yang telah

ditetapkan oleh Badan Pengawas Tenaga

Nuklir nomor:

OllKa-BAPETENN-1999, tentang Keselamatan Kerja

(4)

Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah FlingslOna/ Pengembangan Tekn%gi Nlik/ir 1

Jakarta. 12 Desember 2007 ISSN : 1978-9971

Terhadap Radiagi mencakup dosis radiasi ekstema dan dosis radiasi interna. Dalam

dan radiasi interna (tidak termasuk dosis yang diterima dari radiasi untuk tujuan

Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi.

medik) yaitu sebesar 50mSv/tahun

(sesuai dengan SK Kepala BAPETEN no.

permasalahan ini akan dibahas yang

berhubungan dengan dosis ekstema. Hal ini disebabkan sejak beroperasinya IRM pekerja radiasi tidak terdeteksi terkena dosis radiasi intema.

011KA-BAPETENN-1999 ten tang

Nilai batas dosis di Indonesia:

Keputusan Ka. BAPETEN

01/Ka- BAPETENN -1999.

1. Ketentuan Tentang Nilai Batas

Dosis Berdasarkan International

Commission On Radiological

Protection International (ICRP) No. 26 [4].

'

.

• Ditetapkan berdasarkan Surat

No.

International Commission Radiation Protection (ICRP) No. 26 Tahun

1977 (Tabel 1) dan Safety Series

lAEA No.9 Tahun 1983.

Ketentuan tentang DEST . ini

dimaksudkan untuk mengatur dengan

lebih tegas nilai penyinaran dan dosis radiasi tertinggi yang dapat diterima oleh pekerja radiasi didasarkan pada jumlah dosis yang berasal dari radiasi ekstema

• Didasarkan atas rekomendasi

Tabel I. Nilai Batas Dosis di Indonesia (ICRP No. 26 Tahun1977 ) UNTUK UNTUK BATASAN PEKERJA RADlASI MASYARAKAT ( mSy ) ( mSy ) A. Penyinaran .terhadap seluruh tubuh (untuk Efek Stokastik ) 1. Se-luruhtubuh

50 5 2. Wanita hamil 15 -3. Janin - 10

B. Penyinaran Iokal ( untuk efek Stokastik / deterministic) Non

I.Rata-rata untuk setiap organ

500 50 2. Lensa mata 150 15 3. Kulit 500 50

4. Tangan, lengan, kaki

500 50

(5)

Prosiding }'erlemllan dan Presemasi Ilmiah FlIngslOnal Pengembangan Teknologi XlIklirJ

Jakana. 12 Desember 2007 ISSN: 1978-9971

2. Ketentuan Tentang Nilai Batas Dosis

Berdasarkan International

Commission On Radiological

Protection International (ICRP) No.

60[2].

Nilai batas dosis berdasarkan International Commission Radiation Protection (ICRP) No. 60 Tahun 1990 (belum diacu di Indonesia) ditentukan DEST (Tabel 2).

Tabel2. Nilai Batas Dosis (NBD) untuk personel berdasarkan ICRP 60

UNTUK PERSONEL NILAI BATAS DOSIS (NBD)

20 mSy/tahun secara rata-rata selama 5 tahun

.

.'

.

Penerimaanmaksimumdengansetahun" 50mSy

PEKERJA RADIASI memperhitungkan penenmaan dosis di tahun berikutnya.

Untuk lensa mata 150 mS;y/tahun

Untuk tangan, kaki, kulit 500mSy/tahun

6 mSy/tahun

SISW A MAGANG (Usia 16-18 tahun)

50 mSy/tahun untuk lensa mata

] 50 mSy/tahun untuk tangan, kaki, kulit • Masa rata-ratadapat diperpanjang]0 menjadi DALAM KEADAAN (sepuluh) tahun KHUSUS

Untuk sementara NBD dapat diubah asal di bawah 50 mSy/tahun dan tidak boleh selama 5 tahun

1 mSy/tahun

Untuk kondisi khusus boleh 5 mSv/tahun asal rata-rata MASYARAKAT

selama 5 tahun adalah ] mSv / tahun

~

15 mSv/tahun untuk lensa mata .

5 mSv/tahun untuk kaki, tangan, kulit

III. TAT A KERJA

Pembacaan TLD yang dipakai

oleh Pekerja Radiasi PTBN dilakukan

oleh Pusat Teknologi Limbah Radioatif. Jenis TLD yang dipakai ialah jenis TLD

HP(10) berkemampuan merekam radiasi

P dan y dengan daya tembus sinar y

setebal 10 mm dari permukaan kulit [5].

Dosis radiasi yang terekam di TLD

dibaca dengan menggunakan TLD

(6)

Pros/ding Perlemuan dan Presentasi I/miah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir 1

Jakarla. 12 Desember 2007 ISSN: 1978-9971

Reader Model 6600 merek Harshaw. Bo == baeaan elemen TLD dari rLD

Langkah-Iangkah pembacaannya sebagai berikut :

I. TLD yang telah habis masa pakainya dikirim ke PTLR.

2. Film TLD terse but dikeluarkan dari bingkai TLD.

3. Film TLD dimasukkan ke dalam

holder bacaan alat Harshaw model

blanko, dalam satuan nano

Coulomb.

RCF = faktor kalibrasi Reader, dalam satuan nano Coulomb/mSv. 4. Hasil bacaan TLD ditampilkan pada

layar monitor, dalam satuan mSv.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

D - {(Bx Ecc)-(Box Ecco)}nanoCouI01rb .... (1)

RCF

yang digunakan.

Ecco = faktor Koreksi elemen TLD

blanko yang digunakan.

B = bacaan elemen TLD dan kartu

TLD yang digunakan dalam

satuan nano Coulomb. dengan :

D = dosis perorangan dalam satuan

mSv/jangka waktu penoda

TLD.

Hasil evaluasi DEST pekerja

radiasi di IRM sejak beroperasinya IRM

hingga tahun 2006 ditampilkan pada

Tabel 3. Tampak pada Tabel 3 pekeIja radiasi menenma DEST tertinggi sebesar 2,92 mSv/tahun dengan rerata sebesar (0,49 ± 0,13) mSv/tahun dan terjadi di tabun 1999. Peningkatan DEST ini ada

kecenderungan disebabkan kegiatan

penelitian yang dilakukan di IRM dengan Argon National Laboratory (ANL) pada

tahun tersebut, yaitu masuknya LEU

target ke sel panas IRM khususnya tabun

1997 sampai dengan tahun1999. DEST

pada Tabel 3 ini hanya berasal dari dosis radiasi eksterna.

faktor Koreksi elemen TLD

6600, dengan bantuan l'.erangkat

lunak WinREMS, hasil pembacaan

TLD akan dikonversi menjadi satuan

dosis (mSv) dengan persamaan

berikut [2] :

(7)

'.

Pros/ding Perremuan tinn Presetllasi IImrah Fllngsiollal Pellgelllbangoll Tekllologi Nuklir J

jaklIrlO. 12 Deselllber 2007 ISSN: 1978-9971

Tabel3. Dosis Ekivalent Seluruh Tubuh (DEST) Pekerja Radiasi IRM tahun ] 993-2006

DEST DEST DEST ]umlah TLD Tahun lumlah

terendahtertinggi di atas rerata TLD rerata (mSv) (mSv) (mSv) (TLD) Da]am % ]993 610,350,990,55 ± 0.077 11,48 ]994 6]0,270,740,53 ± 0,079 ] 4,75 ]995 620,76 ± 0,220,45],2516 25,8] ]996 620,53 ± 0,070,40],475 8,07 1997 670,342,27 I 0,98±0,136 8,96 1998 700,800,421,65±90,07 12,86 ]999 840,152,920..49±50,]3 5,95 2000 780,590,351,36±80,09 ]0,26 200] 830,730,30],02±]60,07 ]9,28 2002 720,]60,890,70 ±100,08 13,89 2003 750,920,001,40 '±110,08 14,67 2004 790,000,170,0] ±90,02 ] 1,39 2005 930,03 ± 0,050,000,409 9,68 2006 1010,000,30 I 0,01 ±0,014 3,96

Selama beroperasinya IRM,

pekerja radiasi diketahui tidak pernah menerima dosis radiasi yang berasal dari dosis interna. Jika dibandingkan kegiatan penanganan elemen bakar bekas dengan kegiatan penanganan sampel LEU target, peketja radiasi lebihbanyak menerima

DEST saat mengetjakan LEU target

(Kegiatan masuknya material uji

ditabelkan pada Tabel 4). Hal ini wajar karena dalam penanganan e]emen bakar

bekas sebenarnya hanya potongan

sebagian keeil dari inti plat elemen bakar tersebut. DEST yang diterima pekerja radiasi saat uji pasea iradiasi 1 elemen

bakar bekas tipe MrR 30 di tahun 1993 tertinggi sebesar 0,99 mSv/tahun dengan rerata sebesar (0,55 ± 0,07) mSv/tahun. Uji pasea iradiasi 2 buah e]emen bakar

bekas tipe MrR 30 di tahun 1994

tertinggi adalah sebesar 0,74 mSv/tahun

dengan rerata sebesar (0,53 ± 0,07)

mSv/tahun. Kegiatan di tahun ]993 jika dibandingkan dengan tahun ] 994, maka DEST tertinggi terjadi di tahun 1993 saat penanganan 1 elemen bakar. Kegiatan di

se] panas IRM meningkat pada tahun

1997-1999 jika dibandingkan dengan

tahun sebelumnya dan sesudahnya.

(8)

Prosidmg Pertemuan dan Presentasi J/miah Fungsional Pengembangan Teknologi Nuklir I

Jakarta, 12 Desember 20D; ISSN: 1978-9971

Tabe! 4. Jenis material yang masuk ke sel panas IRM.

TAHUN MA TERIAL MASUK KE SEL PANAS IRM

1993

I bh Spent Fuel U308 ]994

] bh Spent Fuel U3Si2 ] bh Spent Fuel U308

]995

Foil target Zr/U/AI Foil tarzet Zr/U/Zr02Foil target Zr/U/ZrFoil target Zr/U/Mg

Foil target Zr/Ni - U/SS ]996

Foil target Zr/U/SS Foil target Zr/Cu-U-Cu/SS

,

Foil tarzet Zr/Ni-U-NiiAI

Foil target Zr/Zn-U-Zn/Al Foil target Zr/Zn-U-Zn/SSFoil target Zr/Cu-U-Cu/Al . 1997

Foil target Zr/Cu-U-Cu/SS Foil target Zr/Ni-U-Nil AI

Foil tarzet Zr/Ni-U-NiiSS Foil target Zr/Zn-U-Zn/SSFoil target Zr/AI-U-AVSSFoil target Zr/AI-U-AlIAIFoil target Zr/Ni-U-Ni/SS 1998

Foil target Zr/Zn-U-Zn/SS Foil target Zr/Ni-U-NilSS

Foil target Zr/Ni-U-NilZr Foil tarzet Zr/Zn-U-Zn/Zr 1999

Foil target Zr/NiiAU/NilSS Foil target Zr/NilPu/NilSS

Foil target Zr/NiIP-U/AlIZrFoil target Al/NiIP-U/NilAIFoil target AJ/AlIP-U/Ni/AlFoil target Zr/Zn/AU/Zn Foil tarzet Zr/Zn/P-U/Zn 2000-2004

Tidak ada material mas uk sela panas 2005

Foil target LEUkode 01-1 dan 01-2 2006

Tidak ada material masuk sel panas

Dari Tabel 3, DEST tertinggi, rerata dan terendah dalam satu tahun dari 1993 hingga 2006, kemudian ditampilkan dalam bentuk Gambar ]. Hasil evaluasi

DEST antara tahun 1997-1999

menunjukkan DEST yang diterima

pekerja radiasi cukup meningkat, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan sesudahnya. Hasi evaluasi DEST dari

] 993 hingga 2006 dan prediksi IRM

beroperasi optimal dalam satu tahun

(9)

Prosiding Pertemllan dan Presentasi Jlmiah FlIngsional Pengembangan Teknologi NlIklir 1

Jakarta. 12 Desember :lOD7 ISSN: 1978-9971

bakar tipe MTR 30 dan 7 buah LEU target DEST yang akan diterima pekerja radiasi diprediksikan adalah 6 x 0,99 mSv

ditambah 2,92 mSv = 8,86 mSv/tahun.

Pengambilan data IRM menangani 6

elemen bakar tipe MTR 30 Inl

berdasarkan Laporan Analisis

Keselamatan IRM, dikatakan bahwa

kapasitas IRM dirancang untuk menerima ] elemen bakar tipe PWR atau 6 elemen bakar tipe MTR 30 atau I bundel elemen bakar tipe PHWR setelah didinginkan selama 3 bulan [3]. Sedangkan untuk 7

buah LEU target diasumsikan dari

kegiatan di tabun ] 999. Pad a waktu itu DEST tertinggi terjadi sebesar 2,92 mSv.

1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Tahun

DEST Pe~erja Radiasi di IRM 3,20 3,00 2,80 2,60 2,40 2,20 t:~ ..r:oS 2,001,80 ">E

-

en 1,60 1,40 ~ en 1,20 w C 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 -1992

- .:....- DE ST terendah _____DEST rerata -.- DESTtertinggi

Gambar ]. DEST tertinggi, rerata dan terendah dalam satu tabun dari ] 993 hingga 2006 di IRM

Jika hasil prediksi DEST pekerja radiasi sebesar 8,86 mSv/tahun ini di

implementasikan terhadap ICRP 60,

maka DEST maksimum sebesar 20

mSv/tahun dapat diberlakukan di IRM.

v.

KESIMPULAN

Prediksi dosis ekivalent seluruh tubuh (DEST) yang diterima pekerja radiasi berdasarkan ICRP 60 apabila kegiatan uji pasca iradiasi (UPl) dalam satu tabun menangani 6 elemen bakar tipe MTR 30

(10)

Prosiding Perlemllan dan Presentasi IImiah Flll1gsional Pengembangan Teknologi NlIklir I

Jakarta, 12 Desember 2007 ISSN : 1978-9971

dan 7 foil target LEU di IRM adalah sebagai berikut : DEST pekerja radiasi

tertinggi diperkirakan sekitar 8,86

mSv/tahun, nilai ini masih di bawah 20 mSv/tahun (berdasarkan NBD dari ICRP

60). Dengan demikian lmplementasi

ICRP 60 dapat diberlakukan di IRM.

UCAP AN TERIMAKASIH

Terima kasih kepada Kepala

Pusat 'Teknologi Limbah Radioaktif

beserta Stafuya yang telah membantu

pelaksanaan pembacaan TLD milik

Pekerja Radiasi PTBN.

DAFTAR PUSTAKA

1. ANONIM, Badan Pengawas Tenaga Nuklir, "Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi", BAPETEN

nomor : 01/Ka- BAPETENN -1999,

tahun 1999.

2. ANONlM, International Commission On Radiological Protection, ICRP publication 60, Recommendations of

the International Commission on

Radiological Protection, 1990.

3. TIM LAPORAN ANALISIS

KESELAMATAN, Pusat Teknologi

Bahan Bakar Nuklir, "Laporan

Analisis Keselamatan Instalasi

Radiometalurgi (LAK IRM)", revisi 6, tahun 2006.

4. ANONIM, International Commission

On Radiological Protection, ICRP publication 26, Recommendations of

the International Commission on

Radiological Protection, 1977.

s.

ANONIM, Pusat Teknologi Limbah

Radioaktif, "Prosedur Pengelolaan

TLD", no. dok.

PLR/7/PeD-PE/1II002/03/2006 rev. 3, tahun 2006.

Tanya Jawab :

1. Penanya: Nazaroh

(pTKMR-BA TAN) Pertanyaan :

1. Apa keuntungan dan kerugiannya bagi instansi saudara bila telah menerapkan ICRP 60?

2. Apa usaha instansi saudara untuk

dapat memenuhi peraturan ICRP

60?

Jawaban : Budi Prayitno

(PTBN - BAT AN)

1. Keuntungannya kami dapat

memprediksi seandainya IRM

beroperasi maksimal pekerja

radiasi IRM akan menerima DEST

di bawah 20 mSv/th, dengan

demikian kami tidak perlu

merubah desain instalasi,

sedangkan kerugiannya tidak ada. 2. Prinsip ALARA tetap diterapkan

di instalasi.

2. Penanya: Hotman Lubis

(pRR-BATAN) Pertanyaan :

1. Seharusnya kesimpulan

peneri-maan dosis itu dilihat juga dari aktivitas karyawan penerima dosis bukan dari kerja di hot cell saja, sebab karyawan yang bekerja di hot cell bebas dari paparan ?

Jawaban : Budi Prayitno

(PTBN - BAT AN)

1. Memang ideaInya demikian,

namun hal tersebut sulit karena

"

(11)

Prosiding Perrellll/an don Presentasi Ilmiah Fungsumal Pengembangan Teknologi AlIklzr 1

Jakarta, 12 Desember 2007 ISSN : 1978-9971

bekerjanya seorang pekerja

radiasi selalu berpindah-pindah

tempat. Alasan lain karena

dengan masuknya material ke

hot cell selanjutnya material

tersebut setelah dibongkar

diambil sebagian kecil dan

dianalisis ke lab. di luar hot cell

dan pekerja radiasi yang

menanganinya juga yang bekerja

dihot cell.

3. Penanya: Muji Wiyono (pTKMR-BA TAN)

Pertanyaan : .

1. Dalam Tabel 3, dosis ekiyalen

seluruh tubuh (DEST) terendah antara tahun ·2003sid 2006 adalah

0,00 mSy. Berapakah batas

deteksi terendah alat yang

digunakan untuk eyaluasi dosis? 2. Kenapa nilainya sarna dengan nol

(0) ?

Jawaban : Budi Prayitno (pTBN - BATAN)

I. Alat baca TLD PTPLR batas

deteksi terendahnya di bawah

0,05 mSy.

2. Memang seharusnya ditulis tidak

terdeteksi, namun untuk

kepentingan audit BAPETEN

disarankan sebaiknya ditulis

angkanya, karena jika ditulis tidak

terdeteksi dapat mempunyai

anggapan yang

bermacarn-macarn, sehingga lebih baik

ditulis DEST =O.

Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi - Badan Tenaga Nuklir Nasional 43

Gambar

Tabel I. Nilai Batas Dosis di Indonesia (ICRP No. 26 Tahun1977 ) UNTUKUNTUK BATASAN PEKERJA RADlASIMASYARAKAT ( mSy ) ( mSy ) A

Referensi

Dokumen terkait

Postur tubuh bagian putaran pergelangan tangan berada digaris tengah, diberi skor = 1 Tabel 4.23 Tabel penilaian postur kerja Grup a pada karyawan 7 operator mesin cetak Wilayah

Hasil penelitian ini, implementasi kebijakan yang dilakukan dinas kesehatan dalam penanganan gizi buruk pada balita di Kabupaten Enrekang sudah baik, hal ini

Ungkapan metaforis pada data (10) ditunjukkan oleh penanda linguistik panggupay ‘ajakan' di dalam bahasa Sunda berasa dari kata dasar gupay lambaian tangan

Hasil dari penelitian ini adalah peneliti dapat mengetahui bagaimana rancang bangun website e-commerce yang tepat untuk mebel UD “REJEKI” sehingga dapat membantu dalam melakukan

Blok ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan mengenai biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pemegang IUPHHK pada hutan tanaman selama tahun survei yang digunakan

Hubungan Antara Aktualisasi Diri Dengan Kecanduan Internet Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.. Surakarta: Universitas

Bahan dengan berat jenis yang tinggi merupakan pengalir yang baik, sebaliknya apabila berat jenis semakin rendah, kandungan udara dalam rongga semakin besar maka semakin rendah

dipasarkan adalah sosis siap saji dalam kemasan dengan merk SO NICE dan SOZZIS, dan chicken nugget dengan merk SO GOOD, Pada tahun 2010 Divisi Produk Konsumen menyumbangkan