• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal SPBU dan SPPBE.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal SPBU dan SPPBE.docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Proposal SPBU dan SPPBE

CV CITRA BANGUN CEMERLANG General Trading,Contractor&Suplayer Corekan Kaliombo Kediri (0354) 7034751 [email protected]

JAWATIMUR 64126 CP : 081330762946

Hal : Penjelasan Umum SPBU&SPPBE .

Berkaitan dengan rencana Bapak untuk mendirikan usaha SPPBE(Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) maka dengan ini Kami sampaikan sedikit penjelasan sekaligus

perbandinganya dengan usaha SPBU(Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum). Sengaja Kami susun dengan format seperti ini agar praktis dan mudah dipahami khususnya bagi calon pengusaha pemula dalam bidang ini, dengan harapan semoga bermanfaat.

A .PENDAHULUAN

Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Negeri ini telah berdampak langsung terhadap kegiatan ekonomi masyarakat Kita khususnya Masyarakat Pengusaha. Seringnya terjadi fluktuasi atau turun dan naiknya harga atas berbagai komoditas perdagangan ditambah tersendat-sendatnya suplay bahan baku mengakibatkan rusaknya mekanisme pasar mulai dari kegiatan produksi, kegiatan distribusi , hingga ritaeler belum lagi daya beli Masyarakat Konsumen yang semakin lemah karena tingginya tingkat kenaikan inflasi dan lain sebagainya dan hal ini telah

berlangsung sangat lama sehingga situasi ini sangat menyulitkan kelangsungan hidup para Pengusaha Kita bahkan tidak sedikit yang tidak mampu bertahan sehingga harus menghentikan atau menutup unit Usaha yang telah ditekuninya selama bertahun-tahun dan hal ini tentu sangatlah disayangkan mengingat betapa sulitnya merintis sebuah unit Usaha.

(2)

Memetik pelajaran dari pengalaman tersebut diatas maka hendaknya Kita dapat mengambil hikmahnya yaitu dengan cara lebih selektif dalam berinvestasi terutama dalam memilih sektor Usaha yang akan Kita tekuni dan jenis komoditas perdaganganya.

B . SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)

SPBU atau yang ditengah Masyarakat disebut juga dengan istilah POM Bensin merupakan unit Usaha Migas mitra PT.PERTAMINA dengan komoditas yang sangat strategis, kegiatan utamaya adalah menyalurkan atau menjual Bahan Bakar Minyak bersubsidi kepada Masyarakat umum khususnya untuk kebutuhan bahan bakar kendaraan Rakyat/pribadi. Namun Sebagaimana Kita ketahui bahwa mekanisme perdagangan atas komoditas yang namanya Minyak dan Gas ini tidaklah sebebas komoditas perdagangan pada umumnya melainkan tata niaganya diatur oleh Undang-undang migas maka penyaluranyapun diatur sedemikian rupa sehingga dipisahkan antara Migas yang bersubsidi dengan Migas yang non subsidi yangmana SPBU ini khusus menyalurkan/melayani penjualan Bahan bakar minyak yang bersubsidi saja, sedangkan Bahan Bakar Minyak yang non subsidi yaitu untuk kebutuhan Industri atau kebutuhan komersial lainnya maka penyaluranya tidak dilayani oleh SPBU ini melainkan akan dilayani oleh unit Usaha Migas mitra PT.PERTAMINA lainya.

C . PROSPEK USAHA SPBU

Selain memiliki unit usaha sampingan seperti rumah makan,mini market,service station, kios Olie,dll maka unit Usaha SPBU ini komoditas utamanya adalah Bahan bakar minyak antara lain Pertamax, Solar dan Premium. Demikian strategisnya komoditas Migas ini bahkan merupakan kebutuhan yang sangat vital ditengah Masyarakat sehingga manakala komoditas yang satu ini

(3)

mengalami keterlambatan suplay atau kelangkaan maka pasti akan terjadi kepanikan bahkan kekacauan ditengah Masyarakat. Oleh karena itu meskipun Komoditas jenis ini sering kali mengalami kenaikan harga yang disebabkan karena dikuranginya subsidi atau oleh faktor-faktor lain maka penyesuaian pasarnya relatif sangat cepat sehingga dalam waktu yang relatif singkat maka pemasaranyapun akan segera stabil/normal kembali bahkan kenyataanya dari waktu kewaktu kebutuhan minyak ini justru semakin meningkat seiring pertumbuhan jumlah

kendaraan dan pertumbuhan ekonomi Masyarakat. Unit usaha SPBU ditunjang oleh perngkat digital yang cukup canggih,sisimatis dan terproteksi sehingga pengelolaannya menjadi sangat praktis dan aman, dimana Pengusaha cukup melihat dan membandingkan total angka meter yang terdapat pada mesin pompa/dispencernya saja bilamana ingin mengontrol

persediaan/stock BBM sekaligus omzet penjualannya secara berkala/periodik bahkan bisa memanfaatkan system perangkat

lunak/Computerisasi jarak jauh sehingga bisa diakses secara online setiap saat.

Jangkauan pasarnyapun sangat luas yaitu mencakup semua sekment pasar dari sekment atas hingga sekment bawah sekaligus. Selain itu Unit Usaha ini tidak membutuhkan promosi yang berlebihan sehingga relatif lebih efisien dibanding sektor usaha dibidang lainnya. Oleh karena itu unit Usaha SPBU ini dapat menjadi alternatif/pilihan Investasi yang cukup baik dalam situasi ekonomi yang tidak menentu dewasa ini.

D . MEKANISME & PROVIT MARGIN

Mekanisme bisnis SPBU yaitu pihak Pengusaha/Pengelola SPBU harus terlebih dahulu

melakukan pembayaran/penebusan Delivery Order(DO) ke PT PERTAMINA kemudian barulah Bahan Bakar Minyak(BBM) dikirim melalui Perusahaan transportir Rekanan PT PERTAMINA menuju SPBU dan proses ini biasanya memakan waktu antara 1(satu) hingga 3(tiga) hari

(4)

sehingga ada baiknya pengelola SPBU dapat mengantisipasinya dengan menyiapkan cadangan BBM secukupnya agar intensitas penjualan tidak tersendat/terganggu. Adapun keuntungan unit Usaha SPBU ditentukan oleh perusahaan induknya PT PERTAMINA selaku franchiesor yaitu untuk SPBU Standard dengan provit margin Rp 180;(seratus delapan puluh rupiah) per liternya sedangkan untuk SPBU Way yang telah menerapkan program SPBU Pastipas maka Provit marginya adalah Rp 205;(dua ratus lima rupiah) per liternya. Sehingga untuk merencanakan prospeck usaha SPBU ini maka Pengusaha/calon Pengusaha SPBU perlu memilih lokasi yang strategis serta menyeleksi/merekrut Manager Pengelola dan tenaga pelayanan yang

berpenampilan baik jujur dan terampil guna menunjang besaran volume omzet penjualan dengan demikian maka diharapkan terjadi percepatan BEP(Break Evet Point) yaitu nilai Investasi yang telah ditanamkan dapat segera kembali yangmana idealnya adalah kurang dari 5(lima) tahun sudah kembali modal. Dan sebagai gambaran umum dibawah ini Kami berikan ilustrasi Perhitungan Harga Pokok Penjualan unit Usaha SPBU dalam satu bulan (30 hari kerja) dengan asumsi omzet penjualan BBM 20(dua puluh) ton/hari belum termasuk pendapatan dari penjualan dan jasa lainya.

Perhitungan Harga Pokok Penjualan unit Usaha SPBU perbulan :

NO. URAIAN JUMLAH RP TOTAL RP 1 Penjualan BBM Ø1 Premium 300.000lt x Rp 4500; Ø2 Solar 300.000lt x Rp 4.500;

(5)

1.350.000.000;

1.350.000.000;

Penjualan BBM 2.700.000.000; 2 Penebusan DO/Baiya Variable Ø1 Premium 300.000 x Rp 4.295; Ø2 Solar 300.000 x Rp 4.295; 1.288.500.000; 1.288.500.000; Biya Variable 2.577.000.000; 3 Biaya Operasional

Ø1 Gaji Karyawan 2shif Ø2 Tunjangan Ø3 Askes/Astek Ø4 Listrik+Air&Telp Ø5 Penyusutan alat&gedung Ø6 Perawatan&sosial 6.500.000; 550.000; 1.300.000; 2.000.000; 5.000.000; 500.000; Biaya Tetap 15.850.000; Total Biaya 2.592.850.000;

(6)

Laba bersih per bulan 107.150.000;

Laba bersih pertahun (sebelum Pph) 1.285.800.000;

Dengan asumsi perhitungan tersebut diatas maka bilamana seluruh dana yang di Investasikan untuk mendirikan unit Usaha SPBU adalah senilai Rp 5.000.000.000;(lima milyar rupiah) maka dalam jangka waktu antara 4(empat) tahun akan kembali modal atau terjadi BEP(Break Event Point).

E . SPPBE (Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Bulk Elpiji) program tabung 3kg.

Seperti halnya SPBU unit usaha SPPBE ini juga merupakan perusahaan Franchise rekanan dari PT PERTAMINA namun dengan komitment dan mekanisme yang berbeda, dan perbedaan tersebut antara lain :

Pengusaha SPBU harus melakukan penjualan sendiri terhadap stock BBM nya sedangkan

Pengusaha SPPBE tidak melayani penjualan melainkan cukup melakukan refill atau jasa isi ulang saja khususnya untuk tabung 3kg(Program konversi minyak tanah) karena stock Elpiji

seluruhnya akan diambil dan didistribusikan oleh agen-agen elpiji rekanan yang telah ditunjuk oleh PT PERTAMINA.

Pengusaha SPBU diharuskan membeli/menebus Delivery Order (DO) sebelum mendapat kiriman BBM sedangkan Pengusaha SPPBE tidak perlu melakukan hal tersebut sehingga Pengusaha SPBU harus menyediakan modal kerja sedangkan pengusaha SPPBE tidak

membutuhkan modal kerja, sebagaimana Kita maklumi bahwasanya besar/kecilnya modal kerja ini dipengaruhi oleh fluktuasi atau naik/turunya harga BBM.

Saat ini Provit margin SPBU sebesar Rp205; per liter sedangkan filling fee SPPBE adalah Rp 300; per kg dan masih ditambah lagi jasa transportasi yangmana besaranya tergantung jarak tempuh dengan depot pengambilan.

(7)

Selain perbedaan komitment Franchise antara SPBU dan SPPBE tersebut ada perbedaan lainya yaitu yang menyangkut volume lahan dan nilai Investasi, jika untuk mendirikan SPBU cukup dengan lahan minimal 700(tujuh ratus)m2 dan ivestasi dibawah Rp 5.000.000.000;(lima milyar rupiah) sedangkan SPPBE membutuhkan lahan minimal 1(satu) hektar dan investasi kisaranya rata-rata diatas Rp 10.000.000.000;(sepuluh milyar) tergantung kapasitas dan pemanfaatan kwalitas teknology yang akan digunakan. Dan sebagai gambaran dengan ini Kami berikan ilustrasi Perhitungan Harga Pokok Produksi Usaha SPPBE dengan asumsi jatah kuota 30ton/hari dan jarak tempuh pengambilan dari depot 125km :

NO. URAIAN JUMLAH RP TOTAL RP 1 PENDAPATAN Ø3 Filling fee 30.000 x Rp 300; x 30 Ø4 Transport fee 3.750** x Rp 835; x 30 270.000.000; 93.937.500; Pendapatan kotor/bulan 363.937.500; 2 Baiya Variable Ø3 BBM Ø4 Listrik

(8)

Ø5 Utilities/lain-lain 30.000.000; 15.000.000; 5.000.000; Biaya variable 50.000.000;. 3 Biaya Operasional/Tetap Ø7 Gaji tetap Ø8 Tunjangan Ø9 Askes/Astek Ø10 Air&Telp Ø11 Penyusutan Ø12 Perawatan&sosial 25.000.000; 4.000.000; 2.000.000; 2.000.000; 10.000.000; 1.000.000; Biaya Tetap 44.000.000;. Total Biaya/bulan 94.000.000; Laba bersih per bulan 269.937.500;

Laba bersih pertahun(sebelum Pph) 3.239.250.000;

(** = dari rumus perbandingan antara jarak X 15 X skid tank)

Dengan asumsi perhitungan tersebut maka bilamana seluruh dana yang di Investasikan untuk mendirikan unit Usaha SPPBE adalah senilai Rp 15.000.000.000;(lima belas milyar rupiah) maka dalam jangka waktu antara 5(lima) tahun akan kembali modal atau terjadi BEP(Break Event Point).

(9)

F . PERSYARATAN

SPBU bisa diajukan atasnama perorangan, Koperasi berbadan hukum atau Perseroan Terbatas (PT) sedangkan SPPBE hanya bisa diajukan oleh Koperasi berbadan Hukum dan Perseroan Terbatas(PT) dengan persyaratan awal :

KTP yang masih berlaku. Akta pendirian Perusahaan.

NPWP Badan Usaha (Nomor Pokok Wajib Pajak) Surat tanah (Sertifikat Hak milik/Akta tanah) Rekening koran.

Sedangkan persyaratan lainya berupa HO,IMB,SIUP,TDP,ijin peruntukan lahan,dll yang diterbitkan oleh Pemda setempat menyusul setelah turunya Surat rekomendasi dari PT PERTAMINA.

G . PENUTUP

Demikianlah Proposal ini Kami sampaikan menggunakan bahasa yang sederhana dengan

harapan dapat memberikan gambaran umum mengenai Usaha SPBU dan SPPBE khususnya bagi calon Pengusaha pemula pada bidang usaha ini, selebihnya dari hal tersebut diatas dapat Kami presentasikan secara langsung termasuk pembuatan RAB(Rencana Anggaran Biaya) lebih rinci setelah dilakukan survey terhadap kondisi lahan nantinya. Oleh karena itu untuk selanjutnya Kami selalu menunggu berita baik dari Bapak dan atas perhatianya disampaikan terimakasih.

Diposkan oleh Investasi Bisnis di 21.23

Referensi

Dokumen terkait

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,