REFRAKSI MATA
Bagian Ilmu Kesehatan Mata FK Undip/RSUP Dr. Kariadi Bagian Ilmu Kesehatan Mata FK Undip/RSUP Dr. Kariadi
S E M A R A N G S E M A R A N G
Dr. Norma D. Handojo, SpM(K)
Bicara fisika refraksi didifinisikan
Bicara fisika refraksi didifinisikan
sebagai :
sebagai :
Berbeloknya arah sinar apabila melalui dari
Berbeloknya arah sinar apabila melalui dari
satu media/bahan trasparan ke bahan
satu media/bahan trasparan ke bahan
trasparan lain, yang mempunyai index bias
trasparan lain, yang mempunyai index bias
berbeda.
berbeda.
Dibidang ophthalmologi, refraksi
Dibidang ophthalmologi, refraksi
membicarakan mengenai kelainan refraksi
membicarakan mengenai kelainan refraksi
mata dan cara-cara menentukan atau
mata dan cara-cara menentukan atau
mengukur besar kelainan refraksi tersebut
mengukur besar kelainan refraksi tersebut
dan cara-cara pemberian resep kaca mata
dan cara-cara pemberian resep kaca mata
atau lensa untuk memperbaiki atau membuat
atau lensa untuk memperbaiki atau membuat
penglihatan menjadi lebih terang.
Beberapa istilah dibidang refraksi :
Beberapa istilah dibidang refraksi :
VergenceVergence
Adalah arah sinar
Adalah arah sinar DivergenceDivergence
Bila berkas sinar saling menjauhi
Bila berkas sinar saling menjauhi
(berkas sinar dari satu titik
(berkas sinar dari satu titik divergencedivergence
disebut sebagai
disebut sebagai negativenegative vergencevergence))
ConvergenceConvergence
Bila berkas sinar saling mendekati
(bila berkas sinar (bila berkas sinar convergence convergence kearah satu titik kearah satu titik
disebut sebagai
disebut sebagai positive vergencepositive vergence))
Sinar paralel dianggap mempunyai Sinar paralel dianggap mempunyai vergencevergence nol nol
(
(zero vergencezero vergence). Karena berkas sinar tidak saling ). Karena berkas sinar tidak saling mendekati atau menjauhi.
mendekati atau menjauhi.
Berkas sinar yang datang dari sumber cahaya Berkas sinar yang datang dari sumber cahaya
adalah sinar
adalah sinar divergencedivergence..
Sinar Sinar convergenceconvergence tidak berasal dari alam, tetapi tidak berasal dari alam, tetapi
dari sinar yang dihasilkan oleh sistem optik.
dari sinar yang dihasilkan oleh sistem optik.
Sinar matahari dianggap sebagai sinar pararel yang Sinar matahari dianggap sebagai sinar pararel yang
mempunyai
A.Sinar Divergence B.Sinar Convergence C.Sinar Pararel/Sejajar
Kekuatan
Kekuatan VergenceVergence ( (Vergence powerVergence power))
Didifinisikan sebagai kemampuan curvatura
Didifinisikan sebagai kemampuan curvatura
lensa untuk membuat
lensa untuk membuat DivergenceDivergence atau atau
Convergence
Convergence suatu berkas sinar. suatu berkas sinar.
Vergence
Vergence berbanding terbalik dengan jarak. berbanding terbalik dengan jarak. Secara convention dikatakan :
Secara convention dikatakan :
DivergenceDivergence untuk “kekuatan” minus untuk “kekuatan” minus Convergence Convergence untuk “kekuatan” plusuntuk “kekuatan” plus
Kekuatan refraksi dari lensa dinyatakan
Kekuatan refraksi dari lensa dinyatakan
dengan “Dioptri” (disingkat dengan D).
Focal Light Lensa :
Focal Light Lensa :
Adalah jarak antara lensa dan bayangan
Adalah jarak antara lensa dan bayangan
yang dibentuk oleh suatu objek dari jarak
yang dibentuk oleh suatu objek dari jarak
tak terhingga. tak terhingga. F (m) = F (m) = 1 D
Macam-macam lensa :
Macam-macam lensa :
Spheris
Spheris
Cylindris
Cylindris
Spherocylindris
Spherocylindris
Prisma
Prisma
Lensa Spheris
Lensa Spheris
Mempunyai kelengkungan (curvatura) Mempunyai kelengkungan (curvatura)
yang sama pada seluruh permukaannya
yang sama pada seluruh permukaannya
sehingga mempunyai kekuatan refraksi
sehingga mempunyai kekuatan refraksi
yang sama pada semua bidang meridian.
yang sama pada semua bidang meridian. Dibentuk oleh dua prisma yang saling Dibentuk oleh dua prisma yang saling
berhimpitan pada ke 2 apex atau ke 2
berhimpitan pada ke 2 apex atau ke 2
basisnya.
Lensa spheris convex akan mendekatkan Lensa spheris convex akan mendekatkan
berkas sinar (
berkas sinar (convergence light raysconvergence light rays) ) disebut sebagai lensa plus.
disebut sebagai lensa plus.
Lensa spheris Lensa spheris concaveconcave akan menyebarkan akan menyebarkan
berkas sinar (
berkas sinar (divergence light raysdivergence light rays) ) disebut sebagai lensa minus.
Focal Point Lensa (F)
Focal Point Lensa (F)
Lensa plus (Lensa plus (convexconvex) terletak pada titik dari ) terletak pada titik dari
sinar sejajar yang melalui lensa tersebut
sinar sejajar yang melalui lensa tersebut
yang membelokkan bayangan.
yang membelokkan bayangan. Lensa minus (Lensa minus (concaveconcave))
Tidak dari mana sinar sejajar yang melalui Tidak dari mana sinar sejajar yang melalui
lensa tersebut tampak menyebar.
Focal Point
Lensa Spheris
Perhitungan antara kekuatan lensa
Perhitungan antara kekuatan lensa
(dioptri) dengan focal point (titik f)
(dioptri) dengan focal point (titik f)
dengan perhitungan matematik.
dengan perhitungan matematik.
D =
D =
D : dioptri
D : dioptri
F : panjang focal point (dalam meter)
F : panjang focal point (dalam meter)
f 1
Contoh Contoh Lensa plus Lensa plus 1 D 1 D titik f = + 1 = 1/f titik f = + 1 = 1/f f = 1 m f = 1 m 2 D 2 D titik f = 2 = 1/f titik f = 2 = 1/f f = 0,5 m f = 0,5 m 4 D 4 D titik f = 4 = /f titik f = 4 = /f f = 0,25 m f = 0,25 m + 0,25 D + 1,00 D 4 meter 1 meter
Lensa minus :
Lensa minus : sinar sejajar yang sinar sejajar yang masuk/melalui lensa minus akan
masuk/melalui lensa minus akan
membentuk bayangan maya didepan lensa.
membentuk bayangan maya didepan lensa.
Contoh : Contoh : 1 D 1 D titik f = - 1 = 1/f titik f = - 1 = 1/f f = - 1 m f = - 1 m 4 D 4 D titik f = - 4 = 1/f titik f = - 4 = 1/f f = - 0,25 m f = - 0,25 m - 1,00 D - 4,00 D 1 meter 0,25 meter
Lensa cylindris/silinder
Lensa cylindris/silinder
mempunyai kekuatan mempunyai kekuatan vergence vergence hanya hanya
pada satu bidang meridian yaitu pada
pada satu bidang meridian yaitu pada
bidang tegak lurus axis cylinder. Pada
bidang tegak lurus axis cylinder. Pada
bidang sejajar axis tidak mempunyai
bidang sejajar axis tidak mempunyai
kekuatan refraksi.
kekuatan refraksi.
Lensa cilinder dibentuk dari tabung yang Lensa cilinder dibentuk dari tabung yang
dibelah
dibelah
Axis
180o 0o
Lensa spherosilinder adalah gabungan
Lensa spherosilinder adalah gabungan
antara lensa speris dan silindris, disebut
antara lensa speris dan silindris, disebut
juga sebagai compound lens atau toric lens.
juga sebagai compound lens atau toric lens.
Lensa spherosilinder memfokuskan sinar
Lensa spherosilinder memfokuskan sinar
pada dua garis fokus, bentuk sinar yang
pada dua garis fokus, bentuk sinar yang
difokuskan oleh lensa spherosilinder disebut
difokuskan oleh lensa spherosilinder disebut
”Conoid of Sturm”
”Conoid of Sturm”
Diantara dua garis fokus pada cohroid of
Diantara dua garis fokus pada cohroid of
Sturm terdapat “
Sturm terdapat “circle of least confusioncircle of least confusion”, ”, yang merupakan titik yang paling focus
yang merupakan titik yang paling focus
diantara semua focus-fokus yang dibentuk
diantara semua focus-fokus yang dibentuk
oleh lensa spherosilinder.
Focal Line Focal Line Circle of Least Confusion Conoid of Sturm Conoid of Sturm
Prisma
Prisma
Sinar melalui prisma akan dibias mendekati basis
Sinar melalui prisma akan dibias mendekati basis
Objek yang dilihat melalui prisma akan tampak
Objek yang dilihat melalui prisma akan tampak
mendekati apex.
Karena lensa spheris dibentuk dari dua prisma yang Karena lensa spheris dibentuk dari dua prisma yang berhimpitan maka lensa spheris mempunyai kekuatan berhimpitan maka lensa spheris mempunyai kekuatan prisma disemua permukaan kecuali pada central optik prisma disemua permukaan kecuali pada central optik dari lensa.
dari lensa.
Kekuatan lensa prisma untuk membias sinar dinyatakan Kekuatan lensa prisma untuk membias sinar dinyatakan dengan prisma dioptry dengan singkatan PD atau
dengan prisma dioptry dengan singkatan PD atau dengan ∆ diatas angkanya (misal 1 PD atau 1
dengan ∆ diatas angkanya (misal 1 PD atau 1∆∆).). Contoh :
Contoh :
Dikatakan 1
Dikatakan 1∆∆ bila sinar sejajar yang melalui prisma bila sinar sejajar yang melalui prisma
tersebut akan dibelokkan sejauh 1 cm bila di ukur pada tersebut akan dibelokkan sejauh 1 cm bila di ukur pada jarak 1 m.
jarak 1 m.
Sinar yang dibelokkan 1 cm bila di ukur pada jarak 2 m Sinar yang dibelokkan 1 cm bila di ukur pada jarak 2 m adalah dari prisma o.5 PD.
Sistem optik mata manusia
Sistem optik mata manusia
Sistem optik mata sangat kompleks, karena
Sistem optik mata sangat kompleks, karena
rumitnya struktur dari media refrakta mata.
rumitnya struktur dari media refrakta mata.
Media refrakta mata terdiri dari :
Media refrakta mata terdiri dari : CorneaCornea
Humor aqueousHumor aqueous LensaLensa
Untuk mempermudah pengertian optik mata, banyak model diajukan oleh para pakar.
Yang terkenal adalah Gullstrand
Schematic Eye yang mendapat hadiah
Nobel pada tahun 1911. yang dianggap
paling mendekati keadaan mata manusia. Tetapi untuk keadaan tertentu dan
perhitungan-perhitungan klinik, supaya lebih praktis dibuat lebih sederhan lagi.
Karena
Karena principal pointprincipal point dari cornea dan lensa dari cornea dan lensa sangat berdekatan dibuat sebagai
sangat berdekatan dibuat sebagai
”intermediate point” yang tunggal. Nodal
”intermediate point” yang tunggal. Nodal
point dari cornea dan lensa di kombinasi
point dari cornea dan lensa di kombinasi
menjadi nodal point dari mata. Mata
menjadi nodal point dari mata. Mata
dianggap sebagai suatu skema refraksi
dianggap sebagai suatu skema refraksi
tunggal dengan indek bias udara 1.0 dan
tunggal dengan indek bias udara 1.0 dan
1.33 untuk mata. Keadaan ini disebut
1.33 untuk mata. Keadaan ini disebut
sebagai ”Reduced
”
Sumbu-sumbu penting dari mata :
Sumbu-sumbu penting dari mata : Visual axis = axis visualis
Visual axis = axis visualis
Garis yang mehubungkan titik fixasi dengan
Garis yang mehubungkan titik fixasi dengan
fovea, melalui nodal point.
fovea, melalui nodal point.
Pupillary axis
Pupillary axis
Garis yang melalui pertengahan pupil yang
Garis yang melalui pertengahan pupil yang
tegak lurus permukaan kornea.
tegak lurus permukaan kornea.
Principal point of vision
Principal point of vision
Garisa yang melalui objek yang dimaksud,
Garisa yang melalui objek yang dimaksud,
tegak lurus pada permukaan kornea.
Optical axis = axis opticus
Optical axis = axis opticus
Garis yang melalui sentral optic dari cornea,
Garis yang melalui sentral optic dari cornea,
lensa dan fovea.
lensa dan fovea.
lensa sedikit desentrasi terhadap cornea dan
lensa sedikit desentrasi terhadap cornea dan
visual axis, tetapi karena sangat sedikit
visual axis, tetapi karena sangat sedikit
perbedaannya, optical axis dianggap satu.
perbedaannya, optical axis dianggap satu.
Angle kappa (K)
Angle kappa (K)
Sudut antara pupillary axis dan visual axis
Sudut antara pupillary axis dan visual axis
Angle alpha (α)
Angle alpha (α)
Sudut pada nodal point yang dibentuk oleh
Sudut pada nodal point yang dibentuk oleh
optical axis dan visual axis besarnya
Status refraksi mata
Status refraksi mata
Pada mata normal sinar sejajar yang masuk
Pada mata normal sinar sejajar yang masuk
mata dalam keadaan tanpa akomodasi,
mata dalam keadaan tanpa akomodasi,
akan difokuskan tepat pada retina. Keadaan
akan difokuskan tepat pada retina. Keadaan
mata yang demikian disebut mata yang
mata yang demikian disebut mata yang
emetropia.
emetropia.
Apabila dalam keadaan tanpa akomodasi
Apabila dalam keadaan tanpa akomodasi
sinar yang masuk mata tidak dapat
sinar yang masuk mata tidak dapat
difokuskan pada retina, disebut mata yang
difokuskan pada retina, disebut mata yang
ametropia.
Macam ametropia
Macam ametropia
MyopiaMyopia
HipermetropiaHipermetropia AstigmatismaAstigmatisma
Ametropia dapat oleh karena :
Ametropia dapat oleh karena :
axial : sumbu bola mata tidak normalaxial : sumbu bola mata tidak normal
refraktif : kekuatan bias matatidak normalrefraktif : kekuatan bias matatidak normal curvatura dapat dari cornea dan lensacurvatura dapat dari cornea dan lensa
Myopia
Myopia
Yaitu apabila sinar sejajar yang masuk mata
Yaitu apabila sinar sejajar yang masuk mata
(tanpa akomodasi) difokuskan jatuh didepan
(tanpa akomodasi) difokuskan jatuh didepan
retina.
retina.
Dapat disebabkan :
Dapat disebabkan :
Axial length (sumbu bola mata) yang
Axial length (sumbu bola mata) yang
panjang melebihi normal (normal berkisar
panjang melebihi normal (normal berkisar
23-24 mm)
23-24 mm)
Refraktif : karena indeks refraksi meningkat.
Refraktif : karena indeks refraksi meningkat.
Misal pada penderita diabetes mellitus dan
Misal pada penderita diabetes mellitus dan
katarak (type nuclear)
Curvatura :
Curvatura :
– keratoconuskeratoconus – lenticonuslenticonus – lentiglobuslentiglobus
Berdasarkan derajatnya myopia dibedakan :
Berdasarkan derajatnya myopia dibedakan : myopia ringan : 0.5 – <3Dmyopia ringan : 0.5 – <3D
myopia sedang : 3 – 6Dmyopia sedang : 3 – 6D myopia berat : > 6Dmyopia berat : > 6D
Type myopia secara klinis :
Type myopia secara klinis :
Myopia simplexMyopia simplex
– Tidak dijumpai kelainan patologis pada Tidak dijumpai kelainan patologis pada
mata
mata
– Progresifitas mulai berkurang saat masa Progresifitas mulai berkurang saat masa
pubertas dan stabil pada usia sekitar 20
pubertas dan stabil pada usia sekitar 20
tahun
tahun
– Derajad myopnya tak lebih dari 6DDerajad myopnya tak lebih dari 6D – Visusnya dengan koreksi dapat Visusnya dengan koreksi dapat
mencapai penuh
Myopia patologisMyopia patologis
– Bila myopia masih progresive, disebut Bila myopia masih progresive, disebut
juga sebagi myopia progressive
juga sebagi myopia progressive
– Dijumpai tanda-tanda degenerative Dijumpai tanda-tanda degenerative
pada
pada
•VitreousVitreous •Macula Macula •RetinaRetina
– Gambaran klinisnya antara lain :Gambaran klinisnya antara lain :
• Secara keseluruhan bola mata lebih besar, Secara keseluruhan bola mata lebih besar,
pemanjangan bola mata pada myop pathologi
pemanjangan bola mata pada myop pathologi
hampir seluruhnya kearah poluspostrerior
hampir seluruhnya kearah poluspostrerior
• Curvatura lebih flatCurvatura lebih flat
• COA lebih dalamCOA lebih dalam
• Pupil lebih lebarPupil lebih lebar
• Sclera lebih tipisSclera lebih tipis
• Gambar fundus oculi dapat dijumpaiGambar fundus oculi dapat dijumpai
- pada papil NII ”myopic cressent”- pada papil NII ”myopic cressent”
- retina tigroid (oleh karena kehilangan banyak - retina tigroid (oleh karena kehilangan banyak pigmen)
pigmen)
dan dan vasa choroidvasa choroid
• Tampak jelasTampak jelas
• Choroid atrofi (gambaran bercak-bercak putih Choroid atrofi (gambaran bercak-bercak putih
pada fundus)
– Daerah macula dapat dijumpai Daerah macula dapat dijumpai
Foster-fuchs fleck (sangat jarang dijumpai)Foster-fuchs fleck (sangat jarang dijumpai) AtropiAtropi
Gambaran mirip perdarahan di dekat Gambaran mirip perdarahan di dekat
macula
macula
– Pada derajat myop yang sangat tinggi dapat Pada derajat myop yang sangat tinggi dapat
dijumpai posterior stofiloma (seluruh polus
dijumpai posterior stofiloma (seluruh polus
posterior herniasi kebelakang)
posterior herniasi kebelakang)
Komplikasi yang dapat terjadi
Komplikasi yang dapat terjadi
– Perdarahan retinaPerdarahan retina
– Robekan retina yang dapat berlanjut menjadi Robekan retina yang dapat berlanjut menjadi
retinal detachment (ablasio retina)
Keluhan
Keluhan
Pada myopia ringan hanya mengeluh
Pada myopia ringan hanya mengeluh
melihat jauh kabur, kadang-kadang ada
melihat jauh kabur, kadang-kadang ada
keluhan mata lelah.
keluhan mata lelah.
Dapat dijumpai strabismus divergen (pada
Dapat dijumpai strabismus divergen (pada
salah satu mata tidak menggunakan
salah satu mata tidak menggunakan
binocular vison)
binocular vison)
Pada myopiap pathologis (tergantung pada
Pada myopiap pathologis (tergantung pada
orang yang degenerasi) dapat timbul
orang yang degenerasi) dapat timbul
keluhan
keluhan floatersfloaters scotomascotoma
penglihatan kabur sebagian atau kabur penglihatan kabur sebagian atau kabur
tiba.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ”
”Optical correction”Optical correction”
Memberi lensa speris negativeMemberi lensa speris negative
Pada anak-anak dengan derajat myop sampai Pada anak-anak dengan derajat myop sampai
dengan - 6 D, diberikan full koreksi dan dengan - 6 D, diberikan full koreksi dan dipakai terus.
dipakai terus.
Pada myop diatas - 6 D pada pemberian Pada myop diatas - 6 D pada pemberian pertama
pertama
kali dapat diturunkan dulu antara 1 – 2 D.kali dapat diturunkan dulu antara 1 – 2 D.
Pada myop tinggi dapat dikurangi sesuai Pada myop tinggi dapat dikurangi sesuai keadaan.
Operative
Operative
– Clear lens extractionClear lens extraction
– PRK (Photo Refraktive Keratectomy)PRK (Photo Refraktive Keratectomy) – Lasik (Laser Insitu Keratomileusis)Lasik (Laser Insitu Keratomileusis) – Intra stromal plastic ringIntra stromal plastic ring
Berdasarkan pengaruh tonus otot-otot
Berdasarkan pengaruh tonus otot-otot
ciliar dan akomodasi mata, hipermetropia
ciliar dan akomodasi mata, hipermetropia
di bagi menjadi :
di bagi menjadi :
Latent :Latent : yaknik hipermetropia yang masih yaknik hipermetropia yang masih
dapat
dapat
diatasi secara fisiologi oleh kekuatan tonus diatasi secara fisiologi oleh kekuatan tonus
otot ciliarisotot ciliaris
Manifest :Manifest :
a. Fakultative : yakni hipermetropia yang a. Fakultative : yakni hipermetropia yang masih
masih
dapat diatasi oleh usaha akomodasidapat diatasi oleh usaha akomodasi
b. Absolute : yakni hipermetropia yang sudah b. Absolute : yakni hipermetropia yang sudah tdk
tdk
dapat diatasi oleh akomodasi (keadaan ini dapat diatasi oleh akomodasi (keadaan ini
memerlukan koreksi lensa spheris memerlukan koreksi lensa spheris positive).
Hipermetropia laten ditambah dengan
Hipermetropia laten ditambah dengan
hipermetropia manifes disebut sebagai total
hipermetropia manifes disebut sebagai total
hipermetropia.
hipermetropia.
Untuk menghilangkan kekuatan tonus
Untuk menghilangkan kekuatan tonus
otot-otot ciliar dan akomodasi sehingga
otot ciliar dan akomodasi sehingga
mendapatkan hasil pengukuran besarnya
mendapatkan hasil pengukuran besarnya
hipermetropia yang sesungguhnya otot-otot
hipermetropia yang sesungguhnya otot-otot
ciliar perlu dilumpuhkan dengan obat yang
ciliar perlu dilumpuhkan dengan obat yang
bersifat ophtalmoplegi, misalnya sulfas
bersifat ophtalmoplegi, misalnya sulfas
atropin 1% tetes mata.
Gambaran klinik
Gambaran klinik
Secara umum mata hipermetrop lebih Secara umum mata hipermetrop lebih
kecil dibanding normal
kecil dibanding normal
Diameter antero posterior lebih pendekDiameter antero posterior lebih pendek Cornea lebih kecil (normal diameter Cornea lebih kecil (normal diameter
cornea 11.5 mm( vertical) – 12 mm
cornea 11.5 mm( vertical) – 12 mm
(horizontal)
(horizontal)
Fundus okuli (pada hipermetrop tinggi) adapun Fundus okuli (pada hipermetrop tinggi) adapun
refleks “berkilau” pada fundus yang disebut
refleks “berkilau” pada fundus yang disebut
sebagai “
sebagai “short-silk retina”short-silk retina”
– Papil N II memberi gambaran seperti optic Papil N II memberi gambaran seperti optic
neuritis, disebut pseudo-papilitis.
neuritis, disebut pseudo-papilitis.
– Reflex vasa lebih tampak dan vasa lebih Reflex vasa lebih tampak dan vasa lebih
berkelok
berkelok
– Letak macula lebih jauh dari optic disc Letak macula lebih jauh dari optic disc
sehingga timbul positive sudut α yang lebih
sehingga timbul positive sudut α yang lebih
besar.
besar.
Bila dijumpai sudut pandang positif yang lebih Bila dijumpai sudut pandang positif yang lebih
besar, akan menimbulkan strabismus divergen.
besar, akan menimbulkan strabismus divergen.
(sebaliknya dengan myopia)
(sebaliknya dengan myopia)
Dapat juga dijumpai ”Dapat juga dijumpai ”accomodative accomodative
convergence” convergence”
Catatan : penyimpangan arah bola mata pada
Catatan : penyimpangan arah bola mata pada
hypermetrope dan myopia tergantung dari
hypermetrope dan myopia tergantung dari
patofisiologi keadaan mata tersebut.
Symptom (keluhan)
Symptom (keluhan)
Tergantung pada berat ringan derajat
Tergantung pada berat ringan derajat
hypermetropia dan kemampuan akomodasi
hypermetropia dan kemampuan akomodasi
untuk mengatasi hipermetrop. Pada orang
untuk mengatasi hipermetrop. Pada orang
muda dengan hipermetrop ringan mungkin
muda dengan hipermetrop ringan mungkin
belum dijumpai keluhan apa-apa.
belum dijumpai keluhan apa-apa.
Keluhan yang dapat timbul :
Keluhan yang dapat timbul :
melihat jauh dan dekat kaburmelihat jauh dan dekat kabur mata cepat lelah – mata cepat lelah – asthenopia asthenopia
accomodative accomodative
headache, tearing (nrocos), headache, tearing (nrocos), mata mudah mata mudah
merah,
merah,
sering mengusap mata bila membaca sering mengusap mata bila membaca terlalu lama.
terlalu lama.
Therapi
Therapi
Tergantung pada keadaan dan usia
Tergantung pada keadaan dan usia
penderita. Ada beberapa pendapat
penderita. Ada beberapa pendapat
pemberian berapa besar koreksi lensa
pemberian berapa besar koreksi lensa
positive yang harus diberikan pada
positive yang harus diberikan pada
penderita. Sebagai patokan umum, bila
penderita. Sebagai patokan umum, bila
pemeriksaan tanpa
pemeriksaan tanpa cycloplegicycloplegi, maka , maka
diberikan lensa positive (Spheris positive)
diberikan lensa positive (Spheris positive)
yang terbesar yang memberikan virus
yang terbesar yang memberikan virus
terbaik (biasanya 0.25 D lebih besar setelah
terbaik (biasanya 0.25 D lebih besar setelah
penderita dapat mencapai visus 6/6).
Donder menganjurkan pemberian lensa koreksi sebesar hypermetrop manifest di tambah dengan seperempat dari
hypermetrop latent. Bila dijumpai
strabismus convergen, diberikan koreksi penuh.
Sebaliknya bila dijumpai strabismus
divergen diberikan ”under correction” untuk menstimulasi convergensi.
Pada mata afaki dengan hipermetrop tinggi setelah operasi katarak, dapat dilakukan
Astigmatisma
Astigmatisma
Pada mata astigmatisma, sinar yang masuk
Pada mata astigmatisma, sinar yang masuk
mata tidak difokuskan pada satu titik.
mata tidak difokuskan pada satu titik.
Penyebabnya dapat :
Penyebabnya dapat : congenital : congenital :
- adanya kelainan pada curvatura cornea- adanya kelainan pada curvatura cornea
- letak lensa sedikit oblique atau agak - letak lensa sedikit oblique atau agak ”
”decentring”decentring”
didapat misal oleh karena :didapat misal oleh karena : – traumatrauma
– pasca bedah EKEKpasca bedah EKEK – adanya pterigiumadanya pterigium
Tipe Astigmatisma
Tipe Astigmatisma
Astigmat irregularAstigmat irregular
Karena adanya irregularitas pada bidang Karena adanya irregularitas pada bidang
meridian curvatura sehingga tidak ada satu meridian curvatura sehingga tidak ada satu
bentuk geometri yang dianut.bentuk geometri yang dianut.
Contoh : akibat cicatrix corneaContoh : akibat cicatrix cornea
Astigmat regulerAstigmat reguler
Apabila dijumpai dua bidang meridian utama Apabila dijumpai dua bidang meridian utama
Klasifikasi astigmat reguler
Klasifikasi astigmat reguler
- SimplexSimplex : satu garis fokus jatuh di retina, : satu garis fokus jatuh di retina,
sedang
sedang
yang lain di luar retina.yang lain di luar retina.
- Compositus : bila kedua fokus jatuh di luar Compositus : bila kedua fokus jatuh di luar
retina tetapi tidak pada satu retina tetapi tidak pada satu
titik/bidangtitik/bidang
- MixtusMixtus : bila salah satu fokus jauh di depan : bila salah satu fokus jauh di depan
retina dan yang lain di belakang retina dan yang lain di belakang retina.
Gejala dan keluhan (sign dan symptom)
Gejala dan keluhan (sign dan symptom)
penglihatan kabur, salah melihat huruf atau penglihatan kabur, salah melihat huruf atau
angka
angka
pusing, sakit sekitar matapusing, sakit sekitar mata kadang dijumpai ”head tilt”kadang dijumpai ”head tilt”
Therapi
Therapi
optical correctionoptical correction
Dikenal adanya :
Dikenal adanya :
- astigmatisma with the rule
- astigmatisma with the rule
- astigmatisma against the rule
- astigmatisma against the rule
Disebut
Disebut astigmat with the ruleastigmat with the rule bila meridian bila meridian vertical lebih curam, koreksi lensa silinder
vertical lebih curam, koreksi lensa silinder
plus pada axis 900 (vertical)
plus pada axis 900 (vertical)
Astigmat di atas sering terjadi pada
Astigmat di atas sering terjadi pada
anak-anak.
anak.
Astigmat against the rule
Astigmat against the rule, bila meridian , bila meridian
horisontal lebih curam, koreksi lensa silinder
horisontal lebih curam, koreksi lensa silinder
plus pada axis 1800 , untuk lensa silinder
plus pada axis 1800 , untuk lensa silinder
minus sebaliknya.
minus sebaliknya.
Dikenal pula astigmat yang oblique (oblique
Dikenal pula astigmat yang oblique (oblique
astigmatism) yaitu astigmat reguler yang
astigmatism) yaitu astigmat reguler yang
meridian utamanya tidak pada 1800 atau
meridian utamanya tidak pada 1800 atau
900.
Pembendahan untuk memperbaiki
Pembendahan untuk memperbaiki
astigmatisma antara lain :
astigmatisma antara lain :
arcuate keratotomy
arcuate keratotomy
PRK (Photo Refractive Keratectomy)
PRK (Photo Refractive Keratectomy)
Lasik
Lasik
Operasi lensa dengan mengganti lensa
Operasi lensa dengan mengganti lensa
Presbyopia
Presbyopia
Karena proses penuaan, seseorang akan Karena proses penuaan, seseorang akan
berkurang kemampuan akomodasinya.
berkurang kemampuan akomodasinya.
Apabila berkurangnya akomodasi tersebut Apabila berkurangnya akomodasi tersebut
menyebabkan kemampuan melihat dekat pada
menyebabkan kemampuan melihat dekat pada
jarak baca mengalami kesulitan, dikatakan
jarak baca mengalami kesulitan, dikatakan
sebagai presbyopia.
sebagai presbyopia.
Secara fisiologis, dengan bertambahnya usia, Secara fisiologis, dengan bertambahnya usia,
kemampuan akomodasi lensa makin berkurang.
kemampuan akomodasi lensa makin berkurang.
Pada usia muda mempunyai amplitudo Pada usia muda mempunyai amplitudo
akomodasi
akomodasi ++ 14 D dan mempunyai 14 D dan mempunyai punctum punctum proximum
proximum ++ 7 cm. 7 cm.
Pada sekitar 30 tahun amplitudo akomodasi Pada sekitar 30 tahun amplitudo akomodasi
berkurang menjadi
berkurang menjadi ++ 7 D dan punctum 7 D dan punctum proxiumnya
proxiumnya ++ 14 cm. 14 cm.
Pada usia sekitar 55 tahun amplitudo akomodasi Pada usia sekitar 55 tahun amplitudo akomodasi
+
Pada mata yang kehilangkan kekuatan
Pada mata yang kehilangkan kekuatan
akomodasi sehingga kesulitan melihat atau
akomodasi sehingga kesulitan melihat atau
membaca dekat memerlukan lensa plus untuk
membaca dekat memerlukan lensa plus untuk
melihat dekat.
melihat dekat.
Pada orang emetrope, presbyopia ini dimulai
Pada orang emetrope, presbyopia ini dimulai
pada usia sekitar 40 tahun.
pada usia sekitar 40 tahun.
Sebagai patokan pemberian kaca mata baca
Sebagai patokan pemberian kaca mata baca
pada usia : pada usia : - 40 tahun - 40 tahun S + 1 D S + 1 D - 50 tahun - 50 tahun S + 2 D S + 2 D - 60 tahun - 60 tahun S + 3 D S + 3 D
Kaca mata baca/dekat pada penderita dengan
Kaca mata baca/dekat pada penderita dengan
refraksi anomali adalah jumlah aljabar dari
refraksi anomali adalah jumlah aljabar dari
besarnya lensa baca dengan besarnya lensa
besarnya lensa baca dengan besarnya lensa
koreksi refraksinya.
koreksi refraksinya.
Contoh :
Contoh :
Myop 1 D usia 50 tahun
Myop 1 D usia 50 tahun
Kaca mata bacanya :
Kaca mata bacanya :
( S + 2 D ) – ( S – 1 D ) = S + 1 D
( S + 2 D ) – ( S – 1 D ) = S + 1 D
Anisometropia : Status refraksi kedua mata
Anisometropia : Status refraksi kedua mata
berbeda
berbeda
> 2 D> 2 D
Aniseikonia : Bayangan yang terbentuk
Aniseikonia : Bayangan yang terbentuk
berbeda
berbeda