• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Digital Library AMIK AKMI Baturaja Menggunakan HOT Fit Model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Evaluasi Digital Library AMIK AKMI Baturaja Menggunakan HOT Fit Model"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Digital Library AMIK AKMI Baturaja

Menggunakan HOT Fit Model

Kadarsih

Program Studi Teknik Informatika AMIK AKMI Baturaja

Baturaja, Indonesia [email protected]

Pujianto

Program Studi Manajemen Informatika AMIK AKMI Baturaja

Baturaja, Indonesia [email protected]

Muhajir Arafat

Program Studi Teknik Informatika AMIK AKMI Baturaja

Baturaja, Indonesia [email protected]

Abstrak—Perpustakaan merupakan sarana penunjang belajar bagi peserta didik di semua tingkatan pendidikan, untuk memberikan pelayanan yang baik bagi pengguna perpustakaan tentunya tidak terlepas dari peran teknologi informasi. Dengan menggunakan sistem informasi maka banyak kemudahan yang dapat dirasakan dan penggunaan sistem informasi harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi digital library AMIK AKMI yang belum lama di implementasikan, metode yang digunakan adalah HOT(Human, Organization,

thecnology) yang didalamnya terdapat beberapa faktor yaitu

kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan sistem, kepuasan pengguna dan manfaat sistem. Dari hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat diketahui bahwa hubungan antara ketiga variabel yakni Human, Organization dan Thecnology memiliki hubungan yang kuat, dan saling mempengaruhi antara variabel satu dengan variabel lainnya. Meski demikian masih dibutuhkan perbaikan dari beberapa hal yang menjadi kelemahan digital library AMIK AKMI untuk peningkatan kepuasan pengguna terhadap layanan yang diberikan melalui digital library.

Kata Kunci—Digital Library; HOT Fit Model, Evaluasi

I. PENDAHULUAN

Perpustakaan merupakan sarana penunjang belajar, yang telah menjadi satu kesatuan di tingkatan pendidikan yang ada. Melalui perpustakaan ini peserta didik dapat memperoleh banyak informasi. Sejak didirikannya AMIK AKMI pada tahun 2002, pengolahan data perpustakaan masih menggunakan aplikasi Excel, kemudian dikembangkan dalam bentuk sistem informasi berbasis desktop. Pertama dibangun menggunaan Microsoft Visual Foxpro kemudian dikembangkan lagi menggunakan Borland Delphi dikarenakan terdapat beberapa hal yang perlu di perbaiki, selain itu SDM untuk perawatan sistem lebih siap.

Banyak sisi kemudahan dalam hal pengolahan data perpustakaan dengan menggunakan sistem informasi. Seperti pelayanan menjadi lebih baik, semua koleksi yang ada lebih mudah di kontrol , mudah dalam mendapatkan informasi yang

dibutuhkan oleh pengguna informasi. Meski demikian sistem informasi perpustakaan yang ada masih dianggap perlu pengembangan. Perpustakaan digital adalah suatu perpustakaan yang menyimpan konten berupa tulisan, gambar, suara, video dalam bentuk file elektronik dan mendistribusikannya melalui jaringan computer [1]. Perpustakaan digitalterdiri dari konten digital (teks, audio, video), interkoneksi (berupa linksederhana atau metadata yang kompleks) dan perangkat lunak (berupa halaman html sederhana atau sistem manajemen database yang kompleks) [2].

perkembangan teknologi dan kebutuhan informasi yang ada menjadi alasan kuat bagi organisasi untuk mengembangkan sistem informasi perpustakan yang lebih banyak lagi memberikan kemudahan baik sebagai admin maupun pengguna, dan pilihannya yaitu digital library. Dengan digital library diharapkan akan memberikan kemudahan lebih bagi mahasiswa sebagai pengguna karena dapat diakses tanpa harus ke kampus. Hampir setiap mahasiswa memiliki smart phone yang dilengkapi dengan berbagai aplikasi yang cukup canggih, sehingga mahasiswa dapat memperoleh informasi perpustakaan dimanapun dan kapanpun mahasiswa berada melalui smart phone. Perpustakaan AMIK AKMI Baturaja memiliki kurang lebih 2000 eksemplar koleksi, yang terdiri dari buku teks dan non teks, jurnal, proseding, majalah, surat kabar dan publikasi penelitian. Penggunaan digital library sudah banyak digunakan pada perpustakaan di perguruan tinggi dengan tujuan untuk memberikan banyak kemudahan bagi pengguna perpustakaan dalam mendapatkan informasi. Perpustakaan digital (digital

library) adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan

dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tesebut melalui perangkat digital [3]. Untuk keberlangsungan suatu sistem maka perlu adanya pengaturan dan pengelolaan secara khusus yang meliputi perencanaan sistem, perawatan dan pengukuran kinerja. Untuk mengetahui suatu sistem berjalan dengan baik sesuai dengan kebutuhan pengguna informasi perpustakaan maka perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi diperlukan untuk semua sistem yang akan dan pernah

(2)

digunakan. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana capaian program yang telah dilakukan. Adapun metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi digital library AMIK AKMI adalah HOT (Human, Organization, Technology) FIT Model, yang menempatkan ketiga unsur tersebut menjadi penting dalam sistem informasi yakni orang, organisasi dan teknologi serta kesesuaian hubungan diantara ketiga variabel tersebut.

II. METODE PENELITIAN

Dalam melakukan penelitian ini metode yang dilakukan pertama: studi pustaka, yaitu dengan mempelajari beberapa sumber pustaka yang berkaitan dengan metode evaluasi yang digunakan yakni HOT-Fit Model. Kedua: Menentukan variabel instrumen penelitian, yang menjadi kerangka dari HOT Fit yaitu Kualitas Sistem/System Quality, Kualitas Informasi/Information Quality, Kualitas Layanan/Service

Quality, Penggunaan Sistem/System Use, Kepuasan Pengguna/User Satisfaction, Manfaat/Net Benefit, selain itu terdapat faktor organisasi, dan kesesuaian antara manusia, organisasi dan teknologi. Komponen manusia menilai sistem informasi dari sisi penggunaan sistem (system use) pada frekwensi dan luasnya fungsi dan penyelidikan sistem informasi. System use juga berhubungan dengan siapa yang menggunakan (who use it), tingkat penggunanya (level of

user), pelatihan, pengetahuan, harapan dan sikap menerima (acceptance) atau menolak (resistance) sistem. Komponen ini

juga menilai sistem dari aspek kepuasan pengguna (user

satisfaction). Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi

dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. User

satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan sikap pengguna terhadap sistem informasi

yang dipengaruhi oleh karakteristik personal. Kepemimpinan, dukungan dari top manajemen dan dukungan staf merupakan bagian yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem. Sedangkan lingkungan organisasi terdiri dari sumber pembiayaan, pemerintahan, politik, kompetisi, hubungan interorganisasional dan komunikasi. Komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem (System Quality), kualitas informasi

(Information Quality) dan kualitas layanan (Service Quality)

.

Kualitas sistem dalam sistem informasi menyangkut keterkaitan fitur dalam sistem termasuk performa sistem dan

user interface. Kemudahan penggunaan (Ease of Use),

kemudahan untuk dipelajari (Ease of Learning), Response

Time, Usefulness, ketersediaan, fleksibilitas, dan sekuritas

merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas sistem. Kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan input data. Sedangkan kualitas layanan berfokus pada

keseluruhan dukungan yang diterima oleh Service Provider sistem atau teknologi. Service Quality dapat dinilai dengan kecepatan respon, jaminan, empati dan tindak lanjut layanan. [4]. Ketiga: Penyebaran kuisioner penelitian, dengan mengambil 50 sampel responden. Keempat: Melakukan uji reliabilitas variabel penelitian. Kelima: Melakukan analisa korelasi antara beberapa variabel. Adapun indicator variabel yang digunakan dalam penelitian ini terlihat seperti Tabel I.

TABEL I INDIKATOR VARIABEL

Variabel Indikator Variabel Kode

Kualitas Sistem (KS)

Sistem mudah di pelajari dan digunakan oleh orang yang baru pertama kali menggunakannya

KS1 Tampilang Digital Library sederhana dan tidak membingungkan

KS2 Terdapat menu login bagi admin untuk melakukan perubahan data seperti (menambah dan mengedit)

KS3 Sistem dapat dengan mudah untuk diakses KS4

Kualitas Informasi (KI)

Informasi yang dihasilkan sesuai dengan data yang diinputkan KI1 Informasi yang disajikan sudah cukup

lingkap KI2

Informasi dapat dengan mudah dipahami KI3 Informasi yang disajikan sudah sesuai

dengan kenyataan KI4

Kualitas Layanan (KL)

Layanan yang cepat dan responsive dari

pihak pengembang KL1

Digital library memiliki fasilitas yang secara

visual menarik KL2

Ketika sistem mengalami kendala penyediasistem akan memberika solusinya KL3

Penggunaan Sistem (PS)

Penggunaan digital library memberikan kemudahan kepada mahasiswa dalam mencari referensi dan informasi

PS1 Memberikan kemudahan bagi admin dalam mengolah data-data perpustakaan PS2 Dalam melaksanakan pekerjaan tergantung pada digital library PS3

Kepuasan Pengguna (KP)

Masih ada beberapa hal yang perlu

dikembangkan KP1

Semua fitur yang ada telah berjalan dengan

baik KP2

Informasi yang dihasilkan sudah lebih baik KP3 User merasa puas dengan tingkat akuransi aplikasi yang digunakan KP4

Mudah digunakan KP5

Sangat membantu dalam menyelesaikan tugas dan penyusunan laporan Tugas Akhir KP6 Aplikasi digital library bersifat user friendly KP7 Informasi yang dihasilkan sesuai dengan format yang dibutuhkan KP8 Struktur

Organisasi (SO)

Penerapan digital library untuk peningkatan kinerja kerja bagian perpustakaan SO1 Pihak lembaga selalu mensuport kebutuhan software dan hardware dalam usaha peningkatan mutu dan kualitas

(3)

Implementasi penerapan digital library telah direncanakan sebelumnya SO3 Pihak lembaga sangat mendukung penerapan implementasi digital library SO4 Lingkungan

Organisasi (LO)

Mendapat dukungan dalam bentuk dana dari

pihak manajemen LO1

Semua bagian di AMIK AKMI Baturaja sangat mendukung implementasi digital library

LO2

Manfaat (M)

Meningkatkan efisiensi kerja MO1 Membantu dalam pengolahan data

perpustakaan MO2

Membantu pencapaian tujuan dengan efektif M O3

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Digital Library

Digital library AMIK AKMI di bangun menggunakan PHP dan MySQL yang merupakan pengembangan dari sistem informasi perpustakaan berbasis desktop. Digital library AKMI dapat diakses melalui alamat http://www.digilib.akmi-baturaja.ac.id dan telah diimplementasikan pada bulan Juni 2016. Digital library AMIK AKMI Baturaja, memiliki dua sisi tampilan yaitu tampilan untuk pengguna dan tampilan untuk admin sebagai pengolah data-data perpustakaan. Tampilan yang dibuat cukup sederhana dan bahasa yang digunakan mudah untuk dimengerti. Berikut ini merupakan tampilan halaman Home digital Library AMIK AKMI Baturaja.

Gambar 1. Tampilan home digital libraray AMIK AKMI

3.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu alat yang memberikan hasil yang tetap sama. Hasil pengukuran harus tetap sama (relative sama), jika pengukurannya diberikan pada subjek yang sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berlainan, tempat yang berbeda, tidak terpengaruh oleh pelaku, situasi dan kondisi. Alat ukur yang reliabilitasnya tinggi di sebut alat ukur yang reliable [5]. Berikut ini

merupakan interpretasi nilai α (Alpha) terhadap Reliabilitas, terlihat pada Tabel II.

TABEL II.

INTERPRETASI NILAI ALPHA PADA UJI RELIABILITAS

α (Alpha) Tingkat Reliabilitas 0,00 < r ≤ 0,20 Kurang Reliabel 0,20 < r ≤ 0,40 Agak Reliabel 0,40 < r ≤ 0,60 Cukup Reliabel 0,60 < r ≤ 0,80 Reliabel 0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Reliabel

Dari beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian dilakukan pengujian reliabilitas. Hasil pengujian terlihat pada Tabel III :

TABEL III. RELIABILITAS VARIABEL Variabel Item Pertanyaan (n) Cronbach‘s Alpha Reliabilitas

Kualitas Sistem (KS) 4 0,872 Baik Kualitas Informasi (KI) 4 0,894 Baik Penggunaan Sistem (PS) 3 0,887 Baik Kepuasan Pelanggan (KP) 8 0,901 Baik Kualitas Layanan (KL) 3 0,876 Baik Sistem Organisasi (SO) 4 0,877 Baik Lingkungan Organisasi

(LO)

2 0,893 Baik

Manfaat (M) 3 0,889 Baik

Jumlah item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 31 pertanyaan, dengan nilai Cronbach’s

Alpha diatas 0,6 atau dengan kata lain variabel yang digunakan

dalam instrument penelitian ini memiliki reliabilitas baik, sehingga dapat disimpulkan alat ukur yang digunakan sudah

reliable.

3.3. Analisis Korelasi/Hubungan

Analisis ini digunakan untuk mengetahui adanya hubungan atau tidak antara dua variabel atau lebih. Adapun metode korelasi yang dipilih adalah pearson. Nilai korelasi 0 sampai 1 atau 0 sampai -1 (untuk hubungan negative). Semakin mendekati 1/-1 hubungan yang terjadi semakin kuat, nilai semakin mendekati 0 hubungan yang terjadi semakin lemah [5]. Adapun tabel koefisien korelasi dan interpretasi, terlihat pada Tabel IV.

(4)

TABLE IV. INTERPRETASI KOEFISIEAN KORELASI Koofisien Korelasi Interpretasi 0,80 – 1,00 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 kuat 0,40 – 0,599 Sedang 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Berikut ini merupakan hasil analisa korelasi pearson antar beberapa variabel instrument yang digunakan, terlihat pada tabel V

TABEL V. HASIL ANALISI KORELASI ANTAR VARIABEL

Variabel Nilai

Korelasi

Nilai Signifikansi Kepuasan Pelanggan – Net Benefit 0,668 0,000 Penggunaan Sistem – Kepuasan Pelanggan 0,701 0,000 Penggunaan Sistem – Net Benefit 0,508 0,000 Kualitas Informasi – Kepuasan Pelanggan 0,552 0,000 Kualitas Sistem – Kepuasan Pelanggan 0,855 0,000 Kualitas Layanan – Kepuasan Pelanggan 0,795 0,000 Kualitas Sistem –Penggunaan Sistem 0,654 0,000 Kualitas Informasi – Penggunaan Sistem 0,478 0,000 Penggunaan Sistem – Kualitas Layanan 0,676 0,000

Berdasarkan tabel diatas hubungan antara kualitas sistem, kualitas layanan, kualitas informasi dengan kepuasan pengguna dan penggunaan sistem memiliki nilai korelasi pada renge 0,40 < r ≤ 0,60 dan 0,60 < r ≤ 0,80 dengan jenis hubungan sedang atau cukup reliabel dan reliabel.

3.4. Analisis Manusia, Organisasi, Teknologi dan Net Benefit

Hasil analisis korelasi antara faktor manusia, organisasi, teknologi dan net benefit terlihat pada Tabel VI.

TABLE VI.

HASIL ANALISIS MANUSIA,ORGANISASI,TEKNOLOGI DAN NET BENEFIT

Variabel Nilai Korelasi Nilai Signifikansi Manusia – Teknologi 0,609 0,000 Manusia – Organisasi 0,473 0,000 Manusia – Net Benefit 0,948 0,000 Teknologi – Organisai 0,771 0,000 Teknologi – Net Benefit 0,751 0,000 Organisasi – Net Benefit 0,728 0,000

Berdasarkan Tabel VI dapat dilihat bahwa faktor teknologi yang digunakan pada digital library AMIK AKMI memiliki hubungan yang kuat dengan faktor manusia, dengan nilai korelasi antara 0,60 – 0,799, dan kuat dengan net benefit

teknologi yang ada dan digunakan saat ini sudah cukup baik dan dapat diterima, telah dapat dioperasikan dengan baik oleh pengguna, meskipun masih ada beberapa yang perlu dikembangkan. Faktor teknologi memiliki hubungan yang kuat dengan faktor organisasi yaitu 0,771 yang artinya organisasi sangat mendukung adanya penerapan digital library. Faktor manusia dengan organisasi memiliki hubungan sedang, jenis hubungan positif dan signifikan meskipun demikian AMIK AKMI telah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan sistem untuk kemajuan instansi ke depan. Faktor manusia dan net benefit memiliki hubungan sangat kuat yaitu 0,948.

3.5. Analisis HOT terhadap Net Benefit

Hasil analisis korelasi antara faktor HOT terhadap net benefit terlihat pada tabel VII.

TABEL VII.

HASIL ANALISIS HOT TERHADAP NET BENEFIT

Variabel Nilai Korelasi Nilai Signifikansi HOT – Net Benefit 0,964 0,000

Berdasarkan Tabel VII di atas secara keseluruhan faktor Human, Organization dan Technology memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap net benefit yaitu 0,964 dengan jenis hubungan searah dan signifikan terhadap net benefit. Meskipun demikian masih ada beberapa hal yang perlu di perbaiki dari digital library saat ini, sehingga manfaat kedepan semakin dapat dirasakan.

3.6. Analisis HOT –Fit terhadap Manfaat Secara Global

Hasil analisis korelasi antara faktor HOT terhadap net benefit terlihat pada Tabel VIII.

TABEL VIII.

HASIL ANALISIS HOT-FIT TERHADAP GLOBAL MEASUREMENT

Variabel Nilai Korelasi Nilai Signifikansi HOT Fit – Global Measurement 0,750 0,000

Berdasarkan Tabel VIII dapat juga dilihat bahwa tingkat korelasi kuat yaitu 0750 berada pada range 0,60 – 0,799. Hasil analisis ini menunjukan bahwa responden merasa cukup puas dengan adanya digital library di AMIK AKMI Baturaja. Tetapi secara detail masih beberapa hal yang perlu ditambahkan.

(5)

IV. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Nilai korelasi faktor teknologi memiliki hubungan yang kuat yaitu 0,751 dengan jenis hubungan positif dan signifikan terhadap manusia sebagai pengguna akhir (end user). Dengan melakukan perbaikan terhadap sistem yang ada akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem. 2. Nilai korelasi faktor teknologi terhadap organisasi

yaitu 0,771 dengan artian memiliki hubungan yang kuat, searah dan signifikan. Semakin baik teknologi yang digunakan dapat meningkatkan kinerja organisasi.

3. Nilai korelasi faktor HOT memiliki hubungan sangat kuat, searah dan signifikan terhadap net benefit yaitu 0,964. Semakin baik hubungan antara Human,

Organization dan Thecnology maka nilai manfaat

yang diperoleh dari penerapan digital library akan semakin baik.

4. Hasil uji korelasi antara faktor HOT (Human,

Organization, Thecnology) Fit terharap manfaat

secara umum menunjukan hubungan yang kuat, yaitu 0,750 yang menunjukan pengguna sudah cukup puas dengan kinerja digital library yang ada. Beberapa hal yang menjadi kelemahan dari digital library AMIK AKMI perlu di perbaiki.

DAFTAR PUSTAKA

[1] WahonoR.S., (1998), Digital Library: Chalenges and Roles Toward 21 st Century,Proc. Tekno‘98 Sysmposium

[2] Seadle. Mand Greifeneder. E., (2007), Defining a digital library, Libr. Hi Tech, vol. 25, no. 2, pp. 169–173.

[3] Rumaniati Rizki A, Kualitas Layanan Digital Library UIN Maliki (Studi Deskriptif Tentang Kualitas Layanan Digital Library Pada Perpustakaan Universitas Islam Negri Maulana Malik Ibrahim), Jurnal, 2013 [4] Krisbiantoro D, Suryanto, Taufiqluthfi E, Evaluasi Keberhasilan

Implementasi Sistem Informasi Dengan Pendekatan HOT Fit Model, Konferensi Nasional Sistem & Informatika, STMIK STIKOM, 2015. [5] Poluan F, Lumenta A, Sinsuw A, Evaluasi Implemtasi Sistem e-Learning

Menggunakan Model Evaluasi HOT Fit Studi Kasus Universitas Sam Ratulangi, Jurnal Teknik Informatika Volume 4, No. 2. 2014

Gambar

Gambar 1. Tampilan home digital libraray AMIK AKMI

Referensi

Dokumen terkait

Berpedoman pada metode HOT Fit Model terdapat karakteristik perpustakaan digital yang masuk dalam komponen Organization (organisasi), yaitu perpustakaan digital

tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya sistem informasi oleh pengguna. Model ini menempatkan penggunaan sebagai depent variabel, serta. kegunaan dan kemudahan penggunaan

Berpedoman pada metode HOT Fit Model terdapat karakteristik perpustakaan digital yang masuk dalam komponen Organization (organisasi), yaitu perpustakaan digital

Tedapat 3 (tiga) aspek utama yang diteliti pada model ini, yaitu Human (Manusia), Organization (Organisasi) and Technology (Teknologi) adalah aspek penting

The digital library development strategy in building information accessibility is as follows 1 digital library organization and management approach, 2 information technology

Identifikasi Dampak Penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit SIRS Terhadap Pelayanan Kesehatan Menggunakan Hot-Fit Model 2006 Frendy Rocky Rumambi1, Salahudin Robo2, Citra Amalia3,*

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, yaitu evaluasi penerimaan sistem informasi manajemen pajak bumi bangunan SIM-PBB menggunakan metode HOT-FIT yang terdiri dari 8

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Indikator Hasil Uji Reliabel Keterangan Human Penggunaan Sistem 0,733 Reliabel Kepuasan Pengguna 0,901 Reliabel Organization Struktur