• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI E NOMOR 24 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR

NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005-2025

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMOSIR,

Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah;

b. bahwa berdasarkan Pasal 150 ayat (3) huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah maka Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud dalam huruf a ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2005-2025;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4346);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan UU Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

(3)

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

21. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat dan Staf Ahli Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 130 seri D Nomor 13);

(4)

23. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 131 seri D Nomor 14);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 132 seri D Nomor 15);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 23 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 133 Seri D Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 4 Tahun 2007);

26. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Utara 2005-2025. 27. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 4 Tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Samosir;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SAMOSIR DAN

BUPATI SAMOSIR

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

PANJANG DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005-2025.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kabupaten Samosir;

b. Bupati adalah Bupati Samosir;

c. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah;

d. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disebut RPJPD adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2005-2025;

e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disebut RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Samosir Samosir Tahun 2011-2015;

(5)

f. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Utara yang selanjutnya disebut RPJPD Provinsi Sumatera Utara adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2025;

g. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional yang selanjutnya disebut RPJPN adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 – 2025;

h. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Samosir;

i. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas dan fungsi koordinasi dalam perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Samosir;

j. Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia;

k. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan;

l. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi;

m. Tujuan adalah rumusan mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mencapai Misi;

n. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur yang akan dicapai secara nyata oleh instansi dalam jangka waktu tertentu (lima tahunan, tahunan, triwulanan atau bulanan);

o. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi;

p. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan;

q. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah/Lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh Instansi Pemerintah.

BAB II

PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pasal 2

RPJPD Kabupaten Samosir Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi pemerintah daerah dalam menetapkan dan menyusun RPJM Daerah yang memuat visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Samosir setiap lima tahun sekali.

Pasal 3

RPJP Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2005-2025 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.

BAB III

PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 4

(1) Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir dalam hal ini Bupati dan DPRD Kabupaten Samosir melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJP Daerah Kabupaten Samosir.

(6)

(2) Tata cara pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan dan ketentuan yang berlaku.

BAB IV RUANG LINGKUP

Pasal 5

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir tahun 2005-2025 disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

KABUPATEN SAMOSIR

BAB V

BAB VI

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

DAERAH KABUPATEN SAMOSIR

KAIDAH PELAKSANAAN

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 6

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati Samosir dan Keputusan Bupati Samosir.

Pasal 7

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Samosir.

Ditetapkan di Pangururan

Pada tanggal 30 Juni 2011 BUPATI SAMOSIR,

dto/cap

MANGINDAR SIMBOLON

Diundangkan di Pangururan pada tanggal 30 Juni 2011

Plt. SEKRETARIS DAERAH,

Ir. HATORANGAN SIMARMATA PEMBINA UTAMA MUDA

NIP. 19570622 198603 1 005

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2011 NOMOR 22 SERI I NOMOR 24

(7)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i DAFTAR TABEL ... ii DAFTAR GAMBAR ... iv BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang... .... 1

I.2 Pengertian ... 2

I.3 Maksud dan Tujuan ... 2

I.4 Dasar Hukum Penyusunan ... 3

I.5 Hubungan RPJP Daerah Kabupaten Samosir Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya... ... 5

I.6 Proses Penyusunan... ... 5

I.7 Sistematika Penulisan... ... 7

BAB II KONDISI UMUM DAERAH ... 9

II.1 Sejarah Singkat ... 9

II.2 Kondisi Saat Ini... 9

II.3 Permasalahan Daerah ... 46

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS KABUPATEN SAMOSIR ... 50

III.1 Pola Penentuan Isu-Isu Strategis. ... 50

III.2 Isu-isu Strategis dan Permasalahan ... 51

III.3 Analisis Kekuatan-Kelemahan-Peluang-Ancaman (SWOT) ... 53

III.4 Analisis Isu-Isu Strategis... ... 54

III.5 Modal Dasar ... . 56

BAB IV VISI, MISI, DASAR FILOSOFIS DAN NILAI-NILAI PEMBANGUNAN KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2006-2025 ... 58

IV.1 Visi ... 58

IV.2 Misi. ... 59

IV.3 Dasar Filosopi... 60

IV.4 Motto Pembangunan... ... 61

IV.5 Prinsip-Prinsip dan Nilai-Nilai (Core Values) ... 62

BAB V ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH ... 64

V.1. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah ... 64

V.2. Tahapan dan Prioritas Pembangunan Daerah ... 70

BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN ... 84

VI.1. Kaidah Pelaksanaan ... 84

VI.2. Prakondisi Pelaksanaan ... 84

(8)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Samosir per Kecamatan. ... 8

Tabel 2.2. Kondisi Pergerakan Tanah dan Rawan Gempa di Kabupaten Samosir (Ha) . 10 Tabel 2.3. Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan ... 12

Tabel 2.4. Sex Ratio Penduduk Kabupaten Samosir ... 12

Tabel 2.5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur... 13

Tabel 2.6. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan ... 13

Tabel 2.7. Perkembangan Indikator Kependudukan Tahun 2006-2008 ... 14

Tabel 2.8. Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja 1 Minggu Yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin ... 14

Tabel 2.9 Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin ... 15

Tabel 2.10 Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Nasional 2006-2008 ... 15

Tabel 2.11 Status Indeks Pembangunan Manusia dan Komponen IPM Kabupaten Samosir dan Sumatera Utara Tahun 2008 ... 17

Tabel 2.12 Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Sebulan Yang Lalu (Keadaan Juli 2008) Menurut Jumlah Hari Sakit dan Jenis Kelamin ... 18

Tabel 2.13 Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Sebulan Yang Lalu (Keadaan Juli 2008) Menurut Jenis Keluhan dan Jenis Kelamin ... 18

Tabel 2.14 Jumlah Akseptor Aktif dan Jenis Alat Kontrasepsi Yang Dipakai Menurut Kecamatan ... 19

Tabel 2.15 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Samosir Tahun 2008 ... 19

Tabel 2.16 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan Tahun 2008 ... 20

Tabel 2.17 Indikator Pendidikan Tahun 2008 (%) ... 21

Tabel 2.18 Sarana Prasarana Sekolah di Kabupaten Samosir Tahun 2008/2009 ... 22

Tabel 2.19 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Samosir Tahun 2004-2009 (Juta Rp) ... 24

Tabel 2.20 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Samosir Tahun 2004-2009 (Juta Rp) ... 24

Tabel 2.21 Persentase Perubahan Struktur PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Samosir Tahun 2004-2009 ... 25

Tabel 2.22 Banyaknya Perusahaan/Usaha Industri Kecil dan Koperasi Binaan Menurut Bidang Usaha ... 29

Tabel 2.23 Jumlah Pelanggan Listrik PLN di Kabupaten Samosir ... 30

(9)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

iii

Tabel 2.25 Indikator Perumahan dan Lingkungan ... 31

Tabel 2.26 Banyaknya Hotel dan Akomodasi Lainnya ... 33

Tabel 2.27 Struktur Belanja Kabupaten Samosir Tahun 2005-2006 ... 36

Tabel 2.28 Struktur Belanja Kabupaten Samosir Tahun 2007-2010 ... 37

Tabel 2.29 Proporsi Belanja Pegawai Kabupaten Samosir Tahun 2005-2010 ... 37

Tabel 2.30 Banyaknya Wisatawan Yang Berkunjung ke Kabupaten Samosir Menurut Wisatawan 2005-2008 ... 39

Tabel 2.31 Jumlah Akta Yang Diterbitkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Samosir ... 42

Tabel 2.32 Kondisi Jalan Kabupaten Samosir Tahun 2006-2008 ... 43

Tabel 2.33 Sarana dan Prasarana Jembatan Kabupaten Samosir ... 43

Tabel 2.34 Sarana dan Prasarana Pengairan di Kabupaten Samosir ... 44

(10)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Peta Administrasi Kabupaten Samosir ... 10

Gambar 2. IPM Kabupaten Samosir dan Sumatera Utara Tahun 2006-2008 ... 17

(11)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

1

P E N D A H U L U A N

I.1. LATAR BELAKANG

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang disempurnakan melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka dalam proses desentralisasi telah memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Samosir diharapkan mampu menyelenggarakan otonomi daerah dengan mengambil prakarsa sendiri dalam proses perencanaan dan implementasi pembangunan daerah. Otonomi daerah juga mengharuskan Pemerintah Kabupaten Samosir memiliki prakarsa yang kreatif dan inovatif dalam pembangunan. Pilihan pendekatan pembangunan yang tepat dengan pemanfaatan kapasitas lokal sangatlah dibutuhkan sebagai bahan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Kabupaten Samosir. Dengan demikian, tentu pula memerlukan koordinasi dan pengaturan untuk lebih mengharmoniskan dan menyelaraskan pembangunan.

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah secara langsung memberikan keleluasaan bagi calon Kepala Daerah dan calon Wakil Kepala Daerah untuk menyampaikan visi, misi dan program pembangunan daerah pada saat kampanye. Keleluasaan tersebut berpotensi menimbulkan ketidaksinambungan pembangunan dari satu masa jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ke masa jabatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berikutnya. Desentralisasi dan penguatan otonomi daerah berpotensi mengakibatkan perencanaan pembangunan daerah tidak sinergi antara kabupaten/kota yang satu dengan kabupaten/kota yang lainnya serta antara pembangunan daerah kabupaten/kota dengan pembangunan provinsi dan pembangunan nasional. Untuk menghindari terjadinya kondisi yang tidak diingini tersebut, maka telah diatur sistem perencanaan pembangunan melalui Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang didalamnya diatur tentang perencanaan pembangunan jangka panjang untuk masa waktu 20 tahun, jangka menengah untuk masa waktu 5 tahun, dan rencana kerja pembangunan tahunan daerah.

Mengacu kepada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN) dimaksud, maka diperlukan perencanaan pembangunan jangka panjang daerah untuk menjaga pembangunan Kabupaten Samosir yang berkelanjutan dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita dibentuk atau dimekarkannya Kabupaten Samosir.

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan Kabupaten Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, perlu ditetapkan visi, misi, dan arah pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Samosir.

B

B

B

A

A

A

B

B

B

I

I

I

(12)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

2

Penyusunan dokumen rencana pembangunan daerah Kabupaten Samosir secara sistematis melalui tahapan lima tahunan diperlukan untuk memberikan arah dan pedoman bagi pembangunan Kabupaten Samosir dalam mencapai cita-cita pembangunan dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Samosir yang adil dan sejahtera. Tahapan ini disusun untuk meletakkan dasar-dasar bagi suatu proses pembangunan Kabupaten Samosir yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Samosir seperti tercermin dalam berbagai indikator ekonomi dan sosial. Proses pembangunan Kabupaten Samosir disusun dengan berorientasi pada output dan hasil akhir. Dalam mewujudkan hasil akhir pembangunan seperti yang direncanakan harus didukung dengan pengembangan kualitas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menjalankan fungsinya secara profesional. Keberhasilan pembangunan daerah Kabupaten Samosir dalam sistem dan kelembagaan politik, hukum dan sosial dengan sendirinya akan mewujudkan hasil pembangunan daerah yang berkeadilan dan berkelanjutan.

I.2. PENGERTIAN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Samosir adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Samosir yang merupakan penjabaran dari tujuan dan cita-cita luhur berdirinya Kabupaten Samosir yang dirangkum dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah untuk masa waktu 20 tahun ke depan yang dimulai sejak tahun 2005 hingga tahun 2025. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Samosir ini disusun berdasarkan potensi, permasalahan, kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kabupaten Samosir untuk setiap jangka waktu 5 tahun. Penyusunan dokumen ini adalah bersifat makro tentang arah pembangunan Kabupaten Samosir melalui pendekatan partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur pemangku kepentingan (stakeholder).

I.3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2005–2025, selanjutnya disebut RPJP Daerah Kabupaten Samosir, disusun dengan maksud untuk menyediakan sebuah dokumen resmi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Samosir sampai tahun 2025 ke depan. Dokumen resmi rencana pembangunan jangka panjang ini akan memberikan arah dan menjadi acuan bagi seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholder), yaitu : pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Samosir. Dalam rangka mewujudkan visi, misi dan arah pembangunan yang disepakati bersama, seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan harus sinergis, koordinatif dan saling melengkapi satu dengan lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak demi meraih perubahan dan kemajuan bersama.

(13)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

3

b. Tujuan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir ditetapkan dengan tujuan menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar semua pelaku pembangunan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan dalam mewujudkan kehidupan yang lebih demokratis, berkeadilan sosial, melindungi hak asasi manusia, kesetaraan gender, menegakkan supremasi hukum dalam tatanan masyarakat yang beradab, berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju dan lebih sejahtera untuk kurun waktu 20 tahun ke depan.

I.4. DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Landasan idiil RPJP-D Kabupaten Samosir Tahun 2005-2025 adalah Pancasila dan landasan konstitusional adalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sedangkan landasan operasionalnya meliputi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berkaitan langsung dengan pembangunan daerah Kabupaten Samosir, yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4346);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan

(14)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

4

UU Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4422), (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2952);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4124;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4741); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48);

(15)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

5

21. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

22. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 20 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat dan Staf Ahli Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 130 seri D Nomor 13); 23. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 21 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 131 seri D Nomor 14);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 22 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 132 seri D Nomor 15);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 23 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Samosir (Lembaran Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2007 Nomor 133 Seri D Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 4 Tahun 2007);

26. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sumatera Utara 2005-2025;

27. Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor 4 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah kabupaten Samosir;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

I.5. HUBUNGAN RPJP DAERAH KABUPATEN SAMOSIR DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

Pembangunan Daerah Kabupaten Samosir, baik dalam jangka panjang maupun jangka menengah adalah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuannya secara makro adalah memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Oleh karena itu, RPJP-D Kabupaten Samosir disusun dengan berpedoman kepada RPJP-D Provinsi Sumatera Utara dan RPJP Nasional dengan tetap memperhatikan keunikan Kabupaten Samosir sebagai kabupaten yang secara geografis wilayahnya terletak di kawasan Danau Toba dengan potensi yang mendukung sebagai Kabupaten Pariwisata. Sehubungan dengan hal tersebut, maka disamping dokumen RPJP Nasional dan D Provinsi Sumatera Utara, RPJP-D Kabupaten Samosir juga disusun dengan memperhatikan dokumen rencana pembangunan lain yang telah ada dan masih berlaku seperti Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Samosir dan dokumen perencanaan lainnya.

(16)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

6

I.6. PROSES PENYUSUNAN

Proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D) Kabupaten Samosir dilakukan dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Berpedoman kepada peraturan tersebut, proses penyusunan RPJP-D Kabupaten Samosir sebagai dokumen rencana pembangunan daerah dalam jangka panjang dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. RPJP-D Kabupaten Samosir mengacu kepada RPJP-D Provinsi Sumatera Utara dan RPJP Nasional.

b. RPJP-D Kabupaten Samosir harus dapat dan layak menjadi acuan bagi penyusunan dokumen RPJM-D Kabupaten Samosir.

c. RPJP-D Kabupaten Samosir memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan (stakeholder) melalui mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir.

Setelah proses penyusunan RPJP-D Kabupaten Samosir selesai, selanjutnya harus dilakukan diseminasi dengan berbagai stakeholders dan dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebelum ditetapkan sebagai suatu Peraturan Daerah. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir ini disusun adalah sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Kabupaten Samosir untuk setiap jangka waktu 5 tahun. Mengingat rentang waktu penggunaan dokumen perencanaan dimaksud cukup panjang dengan masa waktu 20 tahun, maka dalam upaya mengantisipasi arah pembangunan ke depan, diperlukan proses analisis secara bertahap dimana setiap tahap membutuhkan metode dan analisis tertentu. Tahapan analisis dalam penyusunan dokumen perencanaan jangka panjang dimaksud adalah sebagai berikut Tahap Pertama : Penyiapan Rancangan RPJP-D Kabupaten Samosir. Rancangan RPJP-D Kabupaten Samosir dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran awal dari visi, misi dan arah pembangunan daerah. Dalam rancangan awal RPJP-D Kabupaten Samosir, terlebih dahlu disepakati rumusan visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Samosir yang ingin diwujudkan bersama. Tahap Kedua : Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dengan berbagai elemen masyarakat baik dalam daerah maupun ke luar daerah, dengan maksud untuk memperoleh saran dan masukan guna penyempurnaan rancangan awal sekaligus membangun komitmen dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap rancangan RPJP-D Kabupaten Samosir sehingga setelah ditetapkan sebagai dokumen rencana pembangunan, akan lebih memudahkan dalam proses implementasi pelaksanaan dan pengawasannya. Tahap Ketiga : Melakukan konsultasi publik untuk mendapatkan masukan dari seluruh masyarakat atau seluruh pihak pemangku kepentingan (stakeholder) termasuk LSM, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, seluruh SKPD se-Kabupaten Samosir, anak rantau serta unsur-unsur masyarakat lainnya yang mempunyai kepedulian terhadap pembangunan Kabupaten Samosir. Tahap Keempat : Penyusunan Rancangan Akhir RPJP-D Kabupaten Samosir berdasarkan masukan dan saran dari hasil

(17)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

7

musrenbang dan konsultasi publik yang siap untuk ditetapkan sebagai Peraturan Daerah. Tahap

Kelima : Pembahasan dengan Legislatif untuk selanjutnya ditetapkan menjadi suatu Peraturan

Daerah. Rancangan akhir RPJP-D Kabupaten Samosir disampaikan kepada pihak legislatif yaitu DPRD Kabupaten Samosir sebagai inisiatif Pemerintah Kabupaten Samosir untuk diproses lebih lanjut menjadi Peraturan daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2005-2025. Diagram alur proses penyusunan RPJPD Kabupaten Samosir Tahun 2005-2025 adalah sebagai berikut :

I.7. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2005-2025 disusun dalam tata urut dan sistematika penulisan sebagai berikut :

a. Bab I. Pendahuluan.

Dalam Bab ini diuraikan, latar belakang penyusunan RPJPD Kabupaten Samosir yang meliputi pengertian, maksud dan tujuan penyusunan RPJPD Kabupaten Samosir, landasan hukum penyusunan RPJPD dan hubungan antara RPJPD dan dokumen rencana pembangunan lainnya, baik pada tingkat provinsi dan tingkat nasional yaitu RPJPD Provinsi Sumatera Utara, RPJP Nasional, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Samosir dan dokumen perencanaan resmi lainnya.

b. Bab II. Gambaran Umum Kondisi Daerah.

Dalam Bab ini diuraikan penjelasan umum mengenai sejarah terbentuknya Kabupaten Samosir dan kondisi Kabupaten Samosir saat ini (exisisting condition) untuk setiap sektor pembangunan antara lain adalah kondisi geomorfologi dan lingkungan hidup, demografi, ekonomi dan sumber daya alam, sosial budaya dan politik, prasarana dan sarana ekonomi dan wilayah serta kondisi pemerintahan. Prediksi Kondisi Umum Daerah : --- - Geomorfologi & Lingkungan - Ekonomi & SDA - Demografi - Prasarana dll. Rancangan RPJPD --- Merumuskan gambaran awal dari: - Visi - Misi - Arah Pemb. - Sosialisasi - Konsultasi publik - Jaring aspirasi masyarakat Musrenbang RPJPD Kab,Samosir Rancangan Akhir RPJPD --- - Visi - Mis - Tujuan dan sasaran - Arah Pemb. Penetapan Perda Tentang RPJPD Kab.Samosir Rancangan

Visi dan Misi

Saran, tanggapan, rekomendasi stakeholders Rumusan hasil kesepakatan dan komitmen

- Rancangan Arah Pembangunan - Rencana Tata Ruang Kab. Samosir

(18)

Perda Nomor 3 Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025

8

c. Bab III. Analisis Isu-isu Strategis

Dalam Bab ini diuraikan tentang isu-isu daerah yang dihadapi oleh Kabupaten Samosir saat ini. Intinya merupakan kondisi permasalahan-permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Samosir yang akan menjadi agenda kerja dan dianggap penting untuk dilaksanakan di dalam implementasi RPJPD Kabupaten Samosir sampai akhir Tahun 2025 yang akan datang.

d. Bab IV. Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir

Dalam Bab ini diuraikan visi, misi, dasar filosofis, motto, dan nilai-nilai pembangunan daerah. Visi dan misi dirumuskan berdasarkan hasil analisis dan prediksi perkembangan 20 tahun ke depan dengan tetap memperhatikan dokumen resmi pembangunan Kabupaten Samosir yang masih berlaku hingga saat ini.

e. Bab V. Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Samosir

Dalam Bab ini diuraikan arah, tahapan dan prioritas pembangunan daerah Kabupaten Samosir. Tahapan pembangunan daerah yang dimaksud adalah tahapan rencana pembangunan 5 tahun yang membagi RPJPD atas 4 RPJMD secara berkesinambungan yang masing-masing menegaskan prioritas.

f. Bab VI. Kaidah Pelaksanaan

Bab ini merupakan bagian akhir dan penutup yang berisikan fokus perhatian serta saran yang perlu diperhatikan oleh seluruh stakeholder, agar implementasi RPJPD Kabupaten Samosir Tahun 2005-2025 dapat mewujudkan visi ya

ng telah ditetap

kan.

(19)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 9

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

II.1 SEJARAH SINGKAT

Kabupaten Samosir merupakan Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2003, tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia sekaligus ditetapkan menjadi Hari Jadi Kabupaten Samosir sesuai dengan Perda Kabupaten Samosir Nomor 28 Tahun 2005. Pelantikan Penjabat Bupati dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2004 oleh Gubernur Sumatera Utara di Medan yaitu Drs. Wilmar E. Simanjorang, Msi dan roda Pemerintahan dimulai pada tanggal 27 Februari 2004. Pada tanggal 13 September 2005 dilakukan pelantikan Bupati dan Wakil Bupati defenitif hasil Pemilukada yang pertama oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Presiden Republik Indonesia. Kemudian pada tanggal 15 September 2010 dilakukan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati defenitif hasil Pemilukada yang kedua oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Presiden Republik Indonesia.

II.2 KONDISI SAAT INI 1. Kondisi Wilayah

A. Luas Wilayah

Kabupaten Samosir memiliki luas wilayah 2.069,05 km² yang terdiri dari luas daratan 1.444,25 Km² dan perairan Danau Toba 624,80 km². Secara administratif Kabupaten Samosir terdiri dari 9 Kecamatan, 111 desa dan 6 Kelurahan. Luas wilayah per kecamatan secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1

Luas Wilayah Kabupaten Samosir per Kecamatan

No. Kecamatan Jumlah Desa Jumlah Kelurahan Luas Wil. (Km²) % Luas

1 Sianjur Mula-mula 11 - 140,24 9,71 2 Harian 11 - 560,45 38,81 3 Sitio-tio 6 - 50,76 3,51 4 Onan Runggu 12 - 60,89 4,22 5 Nainggolan 10 2 87,86 6,08 6 Palipi 13 - 129,55 8,97 7 Ronggurnihuta 8 - 94,87 6,57 8 Pangururan 25 3 121,43 8,41 9 Simanindo 15 1 198,20 13,72 Jumlah 111 6 1.444,25 100

Sumber : Samosir Dalam Angka 2009

B

B

B

A

A

A

B

B

B

I

I

I

I

I

I

(20)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 10 Kab. Humbang Hasundutan

Kab. Pakpak Barat Kab. Dairi

Kab. Karo

Kab. Simalungun

Kab. Toba Samosir

K a b u p a t e n S a m o s i r Danau Toba

Kab. Tapanuli Utara Danau Toba B. Letak Geografis

Kabupaten Samosir berada pada 2˚21’38”-2˚49’48” LU dan 98˚24’00”-99˚01’48” BT, dengan batas wilayah di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat. Berada di Dataran Tinggi pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 904-2.157 m.dpl.

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Samosir

C. Topografi

Kabupaten Samosir terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan topografi/kontur tanah yang beraneka ragam yaitu : Datar (± 10%), Landai (± 20%), Miring (± 55%) dan Terjal (± 15%). Struktur tanahnya labil dan berada pada wilayah gempa tektonik dan vulkanik. Komposisi tanah didominasi tanah diatomea, tufa toba, pasir bercampur tanah liat dan kapur.

D. Klimatologi

Kabupaten Samosir beriklim tropis basah dengan suhu 17ºC - 29ºC dan kelembaban rata-rata 85,04%. Pada tahun 2008, rata-rata curah hujan per-bulan di Kabupaten Samosir 189,98 mm dengan rata-rata jumlah hari hujan per-bulan sebanyak 12,38 hari. Curah hujan terbesar terjadi pada Kecamatan Sitiotio yakni sebesar 243,67/bulan dan jumlah hari hujan terbesar adalah di Kecamatan Ronggur Nihuta yakni sebanyak 16,33 hari/ bulan.

(21)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 11 E. Kawasan Rawan Bencana

Kabupaten Samosir memiliki wilayah/kawasan yang rawan bencana longsor. Hal ini diakibatkan kondisi topografi tanah yang berbukit dan struktur tanah liat berpasir. Ada dua kecamatan yang terletak di sebelah barat yang berpotensi gempa sangat besar. Luasan wilayah kecamatan yang berpotensi mengalami bencana di Kabupaten Samosir adalah seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.2 berikut ini.

Tabel 2.2

Kondisi Pergerakan Tanah dan Rawan Gempa di Kabupaten Samosir (Ha)

No. Kecamatan Runtuhan (Ha) Gelincir (Ha) Longsor (Ha) Gempa (Ha)

1. Simanindo 3,865.060 9.667,391 2.059,222 - 2. Pangururan 81,247 1.737,822 1.561,648 - 3. Ronggurnihuta 1,758 2.679,360 876,247 - 4. Palipi - 4.878,989 3.264,973 - 5. Harian 5.168,084 5.768,557 41.763,049 1.771,823 6. Onan Rungu 1.262,724 - 3.712,059 - 7. Nanggolan - 2.845,013 2.684,654 - 8. Sitio-tio 1.925,243 - 1.596,99 1.600,468 9. Sianjur Mula-mula 6.405,748 - 5.101,552 - TOTAL 21.577,132 21.577,132 61.620,394 3.372,291

Sumber : Geographic Information System Kabupaten Samosir (diolah)

2. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

A. Kependudukan

Kondisi sosial menggambarkan homogenitas, secara garis besar kondisi sosial masyarakat Kabupaten Samosir digolongkan masyarakat agraris. Pada tahun 2008 jumlah penduduk Kabupaten Samosir adalah sebesar 131.549 jiwa dengan jumlah Rumah Tangga (RT) sebanyak 31.274 dan tingkat kepadatan penduduk sebesar 91,08 jiwa/km². Berdasarkan penyebaran penduduk menurut kecamatan, Kecamatan Pangururan sebagai ibukota Kabupaten Samosir mempunyai jumlah penduduk dan rumah tangga terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan angka kepadatan penduduk mencapai 247,62 jiwa/km2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga adalah 4,32 jiwa/rumah tangga, sedangkan jumlah penduduk dan rumah tangga yang paling kecil terdapat di Kecamatan Harian dengan angka kepadatan penduduk sebesar 12,20 jiwa/km2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga adalah 3,48 jiwa/rumah tangga. Luas wilayah, jumlah rumah tangga, jumlah dan kepadatan penduduk menurut kecamatan di Kabupaten Samosir secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini.

(22)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 12 Tabel 2.3

Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan

No Kecamatan Luas Wil. (Km²)

Jml.Penduduk

(Jiwa) Laki-Laki Perempuan

Rumah Tangga Kepadatan (Jiwa/Km²) 1 Sianjur Mulamula 140,24 11.098 5.488 5.610 2.598 79.14 2 Harian 560,45 6.835 3.347 3.488 1.965 12.20 3 Sitio-tio 50,76 8.749 4.311 4.438 2.062 172.36 4 Onan Runggu 60,89 12.722 6.235 6.487 2.941 208.93 5 Nainggolan 87,86 13.302 6.535 6.767 3.366 151.40 6 Palipi 129,55 18.895 9.380 9.515 4.089 145.85 7 Ronggur Nihuta 94,87 9.967 4.909 5.058 2.070 105.06 8 Pangururan 121,43 30.069 14.807 15.262 6.964 247.62 9 Simanindo 198,20 19.912 9.754 10.158 5.219 100.46 Total Kabupaten 1.444,25 131.549 64.766 66.783 31.274 91.08

Sumber : Kab. Samosir Dalam Angka 2009

Berdasarkan jumlah penduduk di atas, struktur lapangan pekerjaan di Kabupaten Samosir menunjukkan bahwa sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan adalah sebesar 84,26%; perdagangan besar, eceran rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 6,57%; jasa kemasyarakatan sosial dan perorangan sebesar 5,90%; transportasi, perdagangan dan komunikasi sebesar 1,72%; industri pengolahan sebesar 0,84% dan sektor konstruksi sebesar 0,1%.

Besar kecilnya rasio jenis kelamin antara lain dipengaruhi oleh pola migrasi penduduk suatu daerah. Kondisi sex ratio penduduk Kabupaten Samosir adalah sebesar 96,98 persen. Kondisi sex ratio per wilayah kecamatan, menunjukkan kecamatan dengan angka sex ratio terkecil terdapat di Kecamatan Simanindo yaitu sebesar 96,02 persen. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa kebanyakan laki-laki merantau ke luar daerah baik untuk mencari pekerjaan maupun tujuan melanjutkan pendidikan. Kondisi sex ratio penduduk Kabupaten Samosir, lebih lengkap dapat dilihat seperti pada Tabel 2.4 berikut ini.

Tabel 2.4

Sex Ratio Penduduk Kabupaten Samosir

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Penduduk Sex Ratio

1 Sianjur Mulamula 5.488 5.610 11.098 97,83 2 Harian 3.347 3.488 6.835 95,96 3 Sitio-tio 4.311 4.438 8.749 97,14 4 Onan Runggu 6.235 6.487 12.722 96,12 5 Nainggolan 6.535 6.767 13.302 96,57 6 Palipi 9.380 9.515 18.895 98,58 7 Ronggur Nihuta 4.909 5.058 9.967 97,05 8 Pangururan 14.807 15.262 30.069 97,02 9 Simanindo 9.754 10.158 19.912 96,02 Total Kabupaten 64.766 66.984 131.549 96,98

(23)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 13

Berdasarkan kelompok umur, penduduk Kabupaten Samosir yang termasuk kelompok usia muda (0-19 tahun) sebanyak 56.585 jiwa, kelompok usia 20 - 49 tahun sebanyak 51.491 jiwa, sedangkan kelompok usia 50 tahun ke atas sebanyak 23.473 jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dapat dilihat seperti pada Tabel 2.5 berikut ini.

Tabel 2.5

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kelompok Umur

Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki + Rasio Jenis Kelamin

(1) (2) (3) (4) (5) 0 - 4 5 360 5 274 10 634 101,63 5 - 9 7 300 7 195 14 495 101,46 10 - 14 7 766 7 323 15 089 106,05 15 - 19 8 293 8 074 16 367 102,71 20 - 24 6 878 6 193 13 071 111,06 25 - 29 5 451 4 942 10 393 110,30 30 - 34 3 993 3 716 7 709 107,45 35 - 39 3 519 3 451 6 970 101,97 40 - 44 3 215 3 444 6 659 93,35 45 - 49 3 135 3 554 6 689 88,21 50 - 54 2 690 3 403 6 093 79,05 55 - 59 2 282 2 716 4 998 84,02 60 - 64 1 614 2 303 3 917 70,08 65 + 3 270 5 195 8 465 62,95 Jumlah 64 766 66 783 131 549 96,98

Jika dilihat dari laju pertumbuhan penduduk, Kabupaten Samosir mengalami peningkatan yang relatif rendah dan stabil tiap tahunnya, yaitu rata-rata pertumbuhan penduduk sebesar 0,25% per tahun (data tahun 2005 - 2008) dengan penyebaran penduduk masih terkonsentrasi pada Kecamatan Pangururan dan Simanindo. Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.6 dan 2.7 berikut ini.

Tabel 2.6

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan

Kecamatan / Sub Regency Jumlah / Total (Jiwa) Persentase (%)

Sianjur Mula-mula 11.098 8,44 Harian 6.835 5,20 Sitiotio 8.749 6,65 Onan Runggu 12.722 9,67 Nainggolan 13.302 10,11 Palipi 18.895 14,36 Ronggur Nihuta 9.967 7,58 Pangururan 30.069 22,86 Simanindo 19.912 15,14 Jumlah/Total 2008 131.549 0,26 2007 131.205 0,42 2006 130.662 0.07 2005 130.568 0.38 2004 130.078

Sumber : IPM Samosir 2008 Sumber : Samosir Dalam Angka 2009

(24)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 14 Tabel 2.7

Perkembangan Indikator Kependudukan Tahun 2006 - 2008

Indikator Kependudukan Tahun

2006 2007 2008

1. Jumlah penduduk 130.662 131.205 131.549

2. Kepadatan Penduduk (Jiwa/ Km²) 90,78 90,85 91,08

3. Rata² Pertumbuhan Penduduk 0,07 0.42 0,26

4. Rasio Jenis Kelamin 97,28 96,88 96,98

Sumber: Inkesra Kabupaten Samosir 2008

B. Tenaga Kerja

Struktur lapangan pekerjaan di Kabupaten Samosir menunjukkan bahwa Sektor Pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang paling menonjol, jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Dari hasil Sakernas Tahun 2008, penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja 1 minggu yang lalu adalah sebesar 70.169 jiwa, lebih lengkap dapat dilihat Tabel 2.8 berikut ini.

Tabel 2.8

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Bekerja 1 Minggu yang Lalu Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin

LAPANGAN USAHA PERSENTASE

Laki-laki Perempuan Total

1. Pertanian, Perkebunan, Kehutanan,

Perburuan dan Perikanan 31.062 28,061 59.123

2. Industri Pengolahan 216 370 586

3. Konstruksi 500 - 500

4. Perdagangan besar, Eceran, Rumah Makan

dan Jasa 1.916 2.691 4.607

5. Transportasi, Perdagangan dan Komunikasi 984 226 1.210

6. Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan

Perorangan 2.213 1.930 4.143

JUMLAH 36.891 33.278 70.169

Tingginya persentase pekerja pada sektor pertanian diakibatkan potensi wilayah dalam pengembangan cukup besar. Pada sektor industri belum bergerak sebagaimana yang diharapkan, demikian juga sektor jasa mulai tumbuh seiring dengan mulai berkembangnya sektor pariwisata. Selanjutnya tingkat pendidikan tenaga kerja di Kabupaten Samosir kondisi Tahun 2008 adalah masih didominasi SMTA ke bawah dan hanya 4,18% berpendidikan Diploma dan Sarjana. Lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 2.9 berikut ini.

(25)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 15 Tabel 2.9

Persentase Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja

Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin

PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN PERSENTASE

Laki-laki Perempuan Total

1. TIDAK / BELUM PERNAH SEKOLAH 0,66 1,44 1,03

2. TIDAK/ BELUM TAMAT SD 11,14 14,10 12,54

3. PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN

- SD 19,13 20,81 19,93

- SMTP 28,67 28,14 28,42

- SMTA 36,90 30,58 33,90

- Diploma I/II/III/Akademi/Universitas 3,49 4,93 4,18

JUMLAH 100,00 100,00 100,00

Sumber : Susenas 2008, BPS Kabupaten Samosir

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut. Kondisi tahun 2006 TPAK sebesar 75,48% dan TPT sebesar 4,63% dari jumlah tenaga kerja yang tersedia sebanyak 2.592 orang, pada tahun 2007, TPAK sebesar 89,78% dan TPT sebesar 3,95% dari jumlah tenaga kerja yang tersedia sebanyak 71.844 orang, sedangkan untuk tahun 2008, TPAK sebesar 89,36% dan TPT 6,61% dari jumlah tenaga kerja yang tersedia sebanyak 84.084 orang.

C. Kesejahteraan Sosial a. Kemiskinan

Pada tahun 2006 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Samosir adalah sebesar 39.970 jiwa atau 30,59% dari total jumlah penduduk 130.662 jiwa dan pada tahun 2007 turun menjadi 36.422 jiwa atau 27,76% dari total jumlah penduduk 131.205 jiwa, sedangkan pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin menjadi 31.769 jiwa atau 24,15% dari total penduduk sebesar 131.549 jiwa. Penetapan garis kemiskinan di Kabupaten Samosir adalah sebagai berikut : tahun 2005 sebesar Rp. 126.207,-/ kapita/bulan, tahun 2006 sebesar Rp.200.092,-/ kapita/bulan, tahun 2007 sebesar Rp.153.888,-/ kapita/bulan dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 181.619,-/kapita/bln. Kondisi kemiskinan di Kabupaten Samosir bila dibandingkan dengan Provinsi Sumatera Utara dan Nasional, lebih jelasnya seperti ditunjukkan pada Tabel 2.10 berikut ini.

Tabel 2.10

Perbandingan Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Nasional Tahun 2006 – 2008

Tahun Kabupaten Samosir Sumatera Utara Nasional

(%) (%) (%)

2006 39.970 30,59 1,979,700 15.66 39,300,000 17.75

2007 36.422 27,76 1,768,400 13.90 37,170,000 16.58

2008 31.769 24,15 1,613,800 12.55 34,960,000 15.42

(26)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 16

Berdasarkan metode yang dipergunakan oleh Kantor Keluarga Berencana Kabupaten Samosir bahwa jumlah keluarga Pra KS I tahun 2006 sebanyak 14.488 keluarga, pada tahun 2007 sebanyak 13.332 keluarga dan pada Tahun 2008 sebanyak 12.231 keluarga.

Kondisi Tahun 2008, jumlah keluarga Pra KS I yang paling banyak ada di Kecamatan Pangururan, yaitu sebanyak 3.358 keluarga (10,74%), disusul Kecamatan Palipi sebanyak 1.949 keluarga (6,23%), Kecamatan Simanindo sebanyak 1.502 keluarga (4,80%), Kecamatan Nainggolan sebanyak 1.470 keluarga (4,70%), Kecamatan Sianjur Mula-Mula sebanyak 1.161 keluarga (3,71%), Kecamatan Onan Runggu sebanyak 1.057 keluarga (3,38%), Kecamatan Ronggur Nihuta sebanyak 765 keluarga (2,45%), Kecamatan Sitio-tio sebanyak 536 keluarga (1,71%), dan Kecamatan Harian sebanyak 441 keluarga (1,41%). Angka beban tanggungan dapat digunakan sebagai indikator pengukur kemajuan ekonomi suatu daerah, makin tinggi rasio beban tanggungan berarti semakin kecil jumlah penduduk produktif dan semakin banyak sumber daya yang harus dibagikan kepada kelompok tidak produktif. Angka beban tanggungan anak Tahun 2008 sebesar 48,53% dan angka beban tanggungan usia lanjut sebesar 10,22%. Data tersebut menunjukkan bahwa angka beban tanggungan di Kabupaten Samosir masih cukup besar yaitu mencapai 58,75%. Tingginya angka beban tanggungan ini diduga akibat adanya perpindahan penduduk usia produktif ke daerah lain dengan tujuan bekerja/melanjutkan sekolah.

b. Indeks Pembangunan Manusia

Kualitas sumber daya manusia yang semakin baik antara lain ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks pembangunan manusia (human development indeks) merupakan indikator yang dapat mencerminkan kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk yakni : 1) umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup ataupun harapan hidup, 2) berpengetahuan dan berketerampilan, 3) akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak. IPM Kabupaten Samosir menunjukkan pertumbuhan yang semakin baik, dimana nilai IPM pada tahun 2007 sebesar 72,87 dan pada Tahun 2008 meningkat menjadi 73,24. Sesuai dengan klasifikasinya, IPM Kabupaten Samosir berada pada klasifikasi menengah atas, yaitu satu tingkat di bawah klasifikasi maksimal dan berada pada urutan ke 122 secara Nasional.

(27)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 17 Gambar 2

IPM Kabupaten Samosir dan Sumatera Utara Tahun 2006 – 2008

Pada Tabel 2.11 berikut ini, dapat dilihat gambaran komponen-komponen pembentuk IPM di Kabupaten Samosir yang meliputi kondisi pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat.

Tabel 2.11

Status Indeks Pembangunan Manusia dan Komponen IPM Kabupaten Samosir dan Sumatera Utara Tahun 2008

KOMPONEN IPM SAMOSIR SUMATERA UTARA

Nilai Status Nilai Status

Indeks Harapan Hidup Angka Melek Huruf Rata-Rata Lama Sekolah Daya Beli 69,52 96,60 9,50 Rp. 619,65 69,20 97,08 8,60 Rp.629,97

IPM 73,24 Menengah Atas 73,29 Menengah Atas

Sumber : Analisis IPM Kabupaten Samosir Tahun 2009

Pada Tahun 2008 angka harapan hidup di Kabupaten Samosir sebesar 69,52 tahun, angka melek huruf sebesar 96,60%, sedangkan angka lama sekolah adalah 9,5 tahun. Selanjutnya, penentu nilai IPM lainnya adalah paritas daya beli masyarakat yakni sebesar Rp.619.650,-.

c. Kesehatan

Disamping angka harapan hidup, seperti dijelaskan pada IPM di atas, kondisi kesehatan juga diukur dari angka kematian bayi dan angka kematian ibu saat melahirkan serta angka kesakitan. Pada Tahun 2008, di Kabupaten Samosir, angka kematian bayi sebesar 26,30 orang/1.000 kelahiran dan angka kematian ibu sebesar 120,58 orang /100.000 melahirkan sedangkan angka kesakitan (morbidity rate) adalah sebesar 11,81%.

72 72.2 72.4 72.6 72.8 73 73.2 73.4

Samosir Sumatera Utara

Samosir 72.75 72.87 73.24

Sumatera Utara 72.46 72.78 73.29

2006 2007 2008

(28)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 18

Pada Tabel 2.12 di bawah ini, dapat dilihat bahwa dari komposisi penduduk yang sakit selama sebulan (dilihat dari bulan Juli Tahun 2008, menurut banyaknya hari sakit), menunjukkan bahwa persentase penduduk Kabupaten Samosir dengan hari sakit kurang dari 4 hari dalam sebulan dan persentase penduduk yang menderita sakit selama sebulan yang lalu (keadaan bulan Juli Tahun 2008).

Tabel 2.12

Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan yang Lalu (Keadaan Juli Tahun 2008) Menurut Jumlah Hari Sakit dan Jenis Kelamin

BANYAKNYA HARI SAKIT PERSENTASE (%)

Laki-laki Perempuan Total

1. 1 – 3 hari 39,28 33,50 36,43

2. 4 – 7 hari 35,26 43,40 39,27

3. 8 – 14 hari 11,39 9,60 10,50

4. 15 – 21 hari 3,45 4,27 3,86

5. 22 – 30 hari 10,62 9,25 9,94

Sumber: INKESRA Samosir 2008

Berdasarkan jenis keluhan kesehatan yang diderita penduduk, secara mayoritas kesakitan yang dialami penduduk Kabupaten Samosir disebabkan oleh sakit panas (16,22%), batuk (15,65%) dan pilek (15,30%), secara lengkap seperti diuraikan pada Tabel 2.13 berikut ini.

Tabel 2.13

Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan yang Lalu (Keadaan Juli Tahun 2008) Menurut Jenis Keluhan dan Jenis Kelamin

JENIS KELUHAN KESEHATAN PERSENTASE (%)

Laki-laki Perempuan Total

1. Panas 15,76 16,70 16,22

2. Sakit Kepala Berulang/ Pusing 7,00 9,22 8,07

3. Batuk 15,28 16,04 15,65

4. Pilek 14,90 15,73 15,30

5. Diare/ Buang-buang Air 2,64 3,32 2,97

6. Asma 3,13 1,78 2,47

7. Sakit Gigi 3,25 3,69 3,47

8. Lainnya 7,48 10,16 8,78

TOTAL 69,44 73,64 72,94

Sumber : INKESRA Samosir 2008

Kondisi tahun 2008, keadaan Keluarga Berencana di Kabupaten Samosir terdapat 13.929 Pasangan Usia Subur (PUS) dan 10.054 pasangan (72,18 persen) diantaranya adalah merupakan akseptor aktif, sementara akseptor baru adalah sebanyak 3.756 pasangan.

Berdasarkan alat kontrasepsi yang digunakan, akseptor aktif maupun akseptor baru lebih banyak menggunakan suntikan yaitu 4.351 akseptor (31.51 persen),

(29)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 19

diikuti dengan pil sebanyak 3.119 akseptor (22.59 persen), IUD Spiral sebanyak 1.749 akseptor (12,66 persen), implan sebanyak 1.602 akseptor (11,60 persen), MOW sebanyak 1.554 akseptor (11,25 persen), kondom 1.416 akseptor (10,25 persen) dan MOP sebanyak 19 akseptor (0,14 persen) secara lengkap dapat dilihat pada tabel 2.14 berikut ini.

Tabel 2.14

Jumlah Akseptor Aktif dan Jenis Alat Kontrasepsi yang Dipakai Menurut Kecamatan

Kecamatan PUS Akseptor Baru

Akseptor Aktif Kontrasepsi yang dipakai

Jml % PUS IUD Implant Suntik Pil Kondom Sianjur Mula-mula 1.199 360 937 78,15 104 117 221 306 48 Harian 822 249 484 58,88 31 63 103 147 30 Sitio-tio 965 256 684 70,88 54 26 208 283 74 Onan Runggu 1.620 508 1.145 70,68 192 90 370 273 84 Nainggolan 1.190 380 550 46,22 84 95 138 90 86 Palipi 1.567 418 1.109 70,77 192 100 321 216 143 Ronggur Nihuta 1.120 272 709 63,30 41 79 205 196 64 Pangururan 3.147 699 2.226 70,73 253 376 746 443 121 Simanindo 2.299 614 2.210 96,13 375 235 637 418 203 Jumlah 2008 13.929 3.756 10.054 72,18 1.326 1.181 2.949 2.372 853 2007 13.221 3.365 9.956 74,57 1.243 293 1.375 2.500 719 2006 13.064 2.568 8.442 64,62 1.100 1.018 2.607 2.160 425 Sumber : Samosir Dalam Angka 2009

Target pembangunan bidang Keluarga Berencana di Kabupaten Samosir adalah bahwa sampai tahun 2015 akan menurunkan angka fertilitas di bawah 3,50 dan meningkatkan angka partisipasi KB di atas 75%.

Tabel 2.15

Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten Samosir Tahun 2008

KECAMATAN DOKTER

UMUM BIDAN PERAWAT

Sianjur Mula-mula 3 20 8 Harian 4 20 4 Sitio-tio 2 19 6 Onan Runggu 4 22 6 Nainggolan 2 23 4 Palipi 3 26 11 Ronggur Nihuta 4 18 7 Pangururan 5 46 32 Simanindo 8 39 26 Total 35 233 104

Sumber : Kabupaten Samosir Dalam Angka, 2009

Tenaga kesehatan di Kabupaten Samosir terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis perawatan (bidan dan perawat), tenaga paramedis non perawatan dan non medis yang tersebar di seluruh kecamatan. Data tenaga kesehatan pada

(30)

Perda Nomor 3Kabupaten Samosir tentang RPJPD Kabupaten Samosir 2005-2025 20

tahun 2008 adalah sebagai berikut : (a) Dokter spesialis 2 orang, (b) dokter umum 35 orang, (c) Dokter gigi 5 orang, (d) Perawat 99 orang, (e) Bidan 233 orang, (f) juru kesehatan 2 orang, (g) apoteker 1 orang, (h) asisten apoteker 3 orang, (i) ahli gizi 5 orang, (j) analis laboratorium 4 orang, (k) ahli rontgen 3 orang, dan (l) ahli penyehatan lingkungan 1 orang, (m) Sarjana Kesehatan Masyarakat 6 orang, (n) Perawat gigi 5 orang. Kondisi sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang dimiliki Kabupaten Samosir sudah cukup memadai dan tersebar secara merata di setiap kecamatan. Kondisi sarana prasarana kesehatan di Kabupaten Samosir seperti ditunjukkan pada Tabel 2.16 berikut ini :

Tabel 2.16

Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan Tahun 2008

KECAMATAN RSU KESMAS PUS PUSTU POLIN DES YANDU POS KESDES POS APO TIK TOKO OBAT PRAKTEK DOKTER

Sianjur Mulamula 0 1 3 10 15 3 - - - Harian 0 1 4 10 16 3 - - - Sitiotio 0 1 5 11 8 3 - - - Onan Runggu 0 1 5 16 17 2 - 2 - Nainggolan 1 1 3 14 14 4 - 4 2 Palipi 0 1 5 19 25 4 - 2 - Ronggur Nihuta 0 1 6 10 12 - - - - Pangururan 1 1 5 56 42 4 3 7 9 Simanindo 0 3 4 21 31 4 - 4 - Total 2 11 40 167 180 27 3 19 11

Sumber : Kabupaten Samosir Dalam Angka, 2009

Dari data tersebut di atas terlihat bahwa setiap kecamatan di Kabupaten Samosir sudah mempunyai sarana dan prasarana kesehatan yang disesuaikan dengan jumlah penduduk yang akan dilayani. Disamping fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, ada juga 2 unit fasilitas rumah bersalin swasta.

d. Pendidikan

Dalam penetapan indikator pendidikan, selain lama sekolah dan angka melek huruf seperti yang dijelaskan pada IPM di atas, kondisi pendidikan juga dapat diukur dari angka buta huruf, angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar. Kondisi pada tahun 2008 menunjukkan bahwa, persentase penduduk yang buta huruf di Kabupaten Samosir adalah sebesar 3,24%, turun dibanding Tahun 2007 yaitu sebesar 4,02%. Untuk lebih jelasnya indikator pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.17 berikut ini.

Gambar

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Samosir

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, angsuran per bulan yang harus dibayar Atekan kepada KJKS BMT NUSYA yang terdiri dari angsuran pokok hutang dan biaya sewa adalah:. Angsuran Pokok :

Ketiga, umur perusahaan memiliki pengaruh dalam menentukan besar kecilnya Orientai Bisnis terhadap kinerja sebagai variabel moderasi hubungan Orientasi

Hasil analisis kadar gula reduksi dari ampas tebu yang diberi perlakuan awal NaOH dan tanpa perlakuan awal NaOH yang telah dihidrolisis dengan asam sulfat

Berdasarkan analisis data spasial, makalah ini dikonstruk dari model ekonometrika spasial tentang pendanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mengkaji lebih lanjut

Nilai koefisien regresi peran konsultan pajak sebesar 0,185 dan bertanda positif, ini menunjukan bahwa peran konsultan pajak mempunyai hubungan searah dengan tingkat

Menganalisis tingkat kesejahteraan ekonomi keluarga petani kopi dengan membandingkan tingkat pendapatan rill keluarga petani kopi dengan nilai standar Kebutuhan

204 mengarahkan mereka yang kurang pandai dan kadang-kadang menuntut tempat yang berbeda dan gaya-gaya mengajar berbeda. Penggunaan model pembelajaran kooperatif yaitu