> Efektifitas Konsep FNLG
>
Hydrostor jawaban energi terbarukan
> Identifikasi Fumarol Bawah Laut di Teluk Lhok Pria Laot
> Aplikasi Teknologi Laut Dalam di Sektor Hulu Migas
Sumber gambar: topnature.xyzSecara umum, gas alam ditemukan pada kerak bumi melalui proses eksplorasi. Cadangan gas tersebut diproduksi dan mengalami proses pemisahan dan pendinginan ke fasa cair (LNG). Proses ini biasanya dilakukan pada sebuah kilang LNG yang letaknya dekat dengan proses eksplorasi tersebut. LNG kemudian dipindahkan dengan kapal tanker untuk dibawa ke pembeli. Setelah kapal tiba di terminal penerimaan, LNG disimpan di sebuah tangki penyimpan (storage) untuk diregasifikasi dan disalurkan ke pengguna melalui pipa penyalur. Namun, sepertiga cadangan gas dunia berada di lepas pantai. Sebagian gas merupakan non associated gas (gas yang tidak bercampur dengan produksi minyak) dan sebagian lagi merupakan associated gas. Opsi yang biasanya dilakukan ialah penyaluran gas dari fasilitas produksi lepas pantai melalui pipa ke darat. Namun, opsi ini baru secara ekonomis dapat dilakukan apabila produksi gas tersebut besar dan jaraknya relatif dekat dengan darat. Gas yang biasa ditemukan biasanya jauh dari
darat, daerah terisolasi (biasanya
disebut stranded gas) dan jumlahnya juga tidak ekonomis untuk disalurkan ke darat. Gas tersebut umumnya terdapat di laut dalam (lebih dari 1000 meter). Associated gas bahkan sering dibakar karena tidak ekonomis untuk diproses dan disalurkan
melalui pipa ke darat. Pilihan ini tentunya kurang tepat dilihat dari sisi lingkungan dan pemanfaatan energi secara efektif. Kondisi inilah yang mendorong sebuah pilihan yang lebih tepat untuk dikembangkan, yaitu FLNG (Floating Liquified Natural Gas) atau biasa juga disebut LNG terapung.
FLNG merupakan sebuah sistem pengolahan dan pencairan gas alam langsung di lepas pantai. Teknologi ini merupakan prospek yang luar biasa untuk pemanfaatan gas lepas pantai terutama untuk associated gas dan stranded gas. FLNG juga memperpendek rantai pengolahan LNG dengan menggabungkan fasilitas eksplorasi, produksi, dan fasilitas pencairan gas alam. Rantai yang lebih pendek ini juga mampu mengurangi investasi karena investasi tersebar rantai pengolahan LNG berada pada fasilitas pencairan gas alam.
FLNG adalah LNG FPSO (Floating, Production, Storage, dan Offloading System), dimana kapal dibangun sebagai suatu fasilitas mandiri yang dapat menerima gas dari subsurface, melakukan processing (pengolahan, pemisahan, dan pencairan), penyimpanan, dan off-loading di suatu lapangan gas di laut.
Gas Production : Sebagai tahap awal proses gas
alam di keluarkan dari lapangan gas dan di alirkan melalui pipa ke plant liquefaction di darat.
Liquefaction & Storage : Di Liquefaction Plant,
gas didinginkan menjadi liquid hingga 160ᵒC dan di simpan di dalam tangki untuk menunggu pengapalan.
Shipping : Gas Cair dialirkan ke dalam LNG tanker dan dilayarkan pada tekanan atmosfir. Suhu pada
LNG dipertahankan pada -161ᵒC.
Regasification Terminal : Di Regasification terminal, LNG dipompakan dari kapal ke fasilitas penerima
di darat, disimpan, dan dan dikembalikan kedalam bentuk gas, untuk selanjutnya dialirkan melalui pipa ke pihak pengguna.
Fasilitas FLNG akan di tambatkan di lokasi lapangan gas selama masa produksi lapangan tersebut. Dia akan ditempatkan secara permanent selama fase operasi berlangsung.
Untuk lapangan gas offshore yang relative kecil dan terpencil, pengembangan lapangan dengan menggunakan teknologi FLNG dimana gas akan diproses secara langsung diatas fasilitas terapung tepat dimana lapangan gas tersebut berada, merupakan pilihan yang layak diperhitungkan. Para perusahaan pemilik proyek kini mengharapkan teknologi FLNG semakin murah dan pembangunannya semakin cepat bila dibandingkan dengan membangun fasilitas liquefaction onshore, mengurangi dampak kerusakan lingkungan dan memberikan gambaran keekonomian yang semakin baik dalam pengembangan lapangan dengan cadangan kecil.Pembangunan fasilitas dilaut juga dapat mengurangi dampak buruk dari sisi resiko keamanan,
Potensi Cadangan Gas Untuk FLNG
Beberapa tahun terakhir sejumlah konsep proyek FLNG dikemukakan di beberapa negara. Kunci utama dari cadangan gas yang cocok untuk FLNG adalah berada di beberapa daerah offshore kaya akan kandungan gas yang tersebar di berbagai belahan dunia (seperti tergambar dibawah), salah satunya adalah kawasan Australasia, termasuk kawasan yang yang paling menarik bagi para pengembang FLNG.
Liputan6.com, Jakarta - Cahaya
matahari atau angin
kini memberi lebih banyak kontribusi energi
daripada sebelumnya untuk suplai daya di dunia.
Kendati demikian, sumber energi tradisional masih
sering diperlukan untuk melengkapi sumber energi
terbarukan selama ketersediaannya menurun, pada
malam hari, misalnya.
Untuk itu, Hydrostor,
startup
berbasis di Kanada telah menciptakan sebuah sistem bertekanan balon air yang
dapat menyimpan energi terbarukan sampai ia diperlukan, yang dapat mengurangi kebutuhan atas diesel atau gas
sebagai sumber cadangan dari daya.
Dikutip dari
Science Alert
, Minggu (29/11/2015), Hydrostor mengatakan, solusinya bisa bertahan dua kali lebih
lama sebagai baterai terbaik yang kita miliki saat ini, dan dengan biaya yang jauh lebih rendah.
Fasilitas pertama telah dibentuk di Danau Ontario dekat Toronto, Kanada, dengan serangkaian balon yang
ditetapkan 55 meter di bawah permukaan air dan terhubung ke jaringan listrik melalui pipa.
"Udara terkompresi telah ada sekitar 40 tahun lamanya," kata CEO Hydrostor Curtis Van Walleghem. Mencari
tempat untuk menyimpan udara tersebut, lanjutnya, telah menjadi masalah mengapa udara terkompresi belum
diadopsi secara besar-besaran. Pihaknya membuka hingga ribuan situs karena mereka menggunakan tekanan air
hidrostatik.
Material yang digunakan oleh balon bawah laut yang secara teknis disebut baterai (akumulator) itu, sama seperti
yang digunakan untuk menaikkan kapal yang tenggelam dari dasar laut. Udara terkompresi merupakan jantung
dari sistemnya.
Kelebihan energi diubah menjadi udara terkompresi melalui teknologi besutan Hydrostor, sementara panas yang
dihasilkan oleh proses ini disimpan juga melalui penukar panas.
Bila diperlukan, tekanan alami dari danau ini digunakan untuk memompa udara kembali ke tanah,
menggerakkan turbin, dan kemudian menghasilkan listrik.
Balon di Danau Ontario mampu menampung cukup banyak energi yang bisa disuplai ke 330 rumah. Sang
pengembang sistem mengatakan, angka itu dapat dengan mudah ditingkatkan.
"Kami sekarang sedang berfokus pada komersialisasi teknologi ini secara global untuk membawa solusi
penyimpanan energi hijau bagi negara di seluruh dunia," ungkap said Van Walleghem
.
*dikuti dari : Liputan6.com+
Pulau Weh merupakan salah satu gugusan pulau terdepan Indonesia yang terletak di Provinsi Pulau Weh merupakan salah satu gugusan pulau terdepan Indonesia yang terletak di Provinci Aceh Darussalam. Gugusan pulau ini (P. Weh,
P. Klah,P. Rubiah,P. Seulako, dan P. Rondo), secara geografis terletak di Laut Andaman yang dalam satuan tektonik termasuk busur volkanik Sunda yang
masih aktif. Pulau ini
membentang sepanjang 15
kilometer dengan luas 160 km², dalam klasifikasi UNESCO (1991) termasuk pulau kecil (<2000 km2), merupakan pulau
gunung-gunung api dengan ketinggian maksimum sekitar 610 m diatas muka laut. Menurut sejarah geologi, letusan terakhir
gunung ini diperkirakan terjadi pada
zaman Pleistosen.Berdasarkan rekonstruksi jejak-jejak
letusan, diduga sebagian dari puncak dan lereng gunung ini hancur yang selanjutnya terisi air laut membentuk teluk Lhok Pria Laot dan teluk Sabang yang membagi pulau menjadi dua bagian di bagian utara yang seolah-olah terpisah akibat letusan dan sebagai konsekuensi dari aktivitas tektonik terutama pengaruh kelanjutan Mega Sesar Sumatera.
Gejala post-volcanism di P. Weh ini dicirikan oleh adanya lubang-lubang fumarol, solfatar, dan sumber air panas yang banyak dijumpai baik di lereng gunung, kaki gunung, di tepi pantai dan bahkan di dasar laut. Lubang fumarol di dasar laut merupakan fenomena geologi yang langka karena menyemburkan gelembung gas dan uap air sehingga selain menyuguhkan pemandangan bawah laut yang mempesona dan fantastik, namun juga menyiratkan rahasia alam tersembunyi (Earthcache) yang menarik untuk diteliti lebih lanjut. [dikuti dari : www.mgi.esdm.go.id ]
P T P e r t a m i n a ( P e r s e r o ) menyatakan niatnya untuk bisa masuk ke dalam porsi saham pengembangan Blok Maseldi Maluku.Dimana Perseroan menyatakan ketertarikannya kepada pemerintah untuk mendapat bagian 10 hingga 20 persen saham dalam Blok Masela. Saat ini pemerintah baru akan memberikan instruksi resmi kepada investor, yakni Inpex dan Shell, untuk merevisi rencana pengembangan Blok Masela. PT Pertamina (Persero) berencana
akan mengeluarkan varian baru bahan bakar minyak (BBM) beroktan tertinggi di Indonesia. BBM jenis baru ini diberi nama Pertamax Turbo dengan Research Octane Number (RON) 98.
Anak usaha PT Adaro Energy Tbk, yaitu PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) menyatakan telah memulai tahapan konstruksi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Batang, Jawa Tengah berkapasitas 2x1.000 MW, yang merupakan kerja sama p e m e r i n t a h - s w a s t a ( K P S ) . manajemen telah memasang pengumuman di kantor desa dan sejumlah lokasi mengenai rencana p e m a s a n g a n p a g a r y a n g dilakukan. Setelah proses pemagaran usai, area PLTU dinyatakan tertutup untuk umum.
N
EWs
F
LASH
TEKNOLOGI FLNG (FLOATING LIQUID NATURAL GAS) PADA OFFSHORE
Kegiatan pertambangan migas tidak hanya di darat atau onshore tetapi juga dilakukan di lepas pantai atau offshore. Dewasa ini kegiatan pertambangan migas di onshore khususnya di Indonesia sudah mulai menurun intensitasnya dan mulai mengarah kepada pencarian sumber-sumber migas baru di daerah lepas pantai atau Offshore bahkan sampai pada laut dalam (Deepwater).
Kandungan minyak dan gas bumi yang terkandung di perut bumi ternyata tidak hanya terdapat di bawah daratan melainkan juga di bawah dasar laut. Untuk mengambilnya tentu saja diperlukan suatu peralatan (struktur) pendukung dengan teknologi yang maju yang dapat bertahan dari ganasnya terjangan gelombang laut.
Anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan yang dibangun di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang (minyak dan gas bumi). Biasanya anjungan lepas pantai memiliki sebuah rig pengeboran yang berfungsi untuk menganalisa sifat geologis reservoir maupun
untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan cadangan minyak bumi atau gas alam dari reservoir tersebut.
Kebanyakan anjungan tersebut terletak di lepas pantai dari landas kontinen. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya harga minyak mentah, pengeboran dan produksi di perairan yang lebih dalam kini telah menjadi lebih layak dan ekonomis.
Jenis-jenis Anjungan Lepas Pantai Fixed platform
Platform ini dibangun di atas kaki baja (jacket leg) atau beton, atau keduanya,
tertanam langsung ke dasar laut, menopang bangunan atas (dek/ topside) dengan ruang untuk rig pengeboran, fasilitas produksi dan tempat tinggal pekerja. Platform tersebut, berdasarkan kekakuannya, dirancang untuk penggunaan waktu yang sangat panjang (hingga 50 tahun). Fixed platform layak secara ekonomi untuk instalasi di kedalaman air hingga sekitar 1.700 kaki (520 m).
Compliant tower
Platform ini terdiri dari menara fleksibel ramping dan pondasi tiang yang mendukung dek konvensional untuk operasi pengeboran
dan produksi. Compliant
tower dirancang untuk
mempertahankan defleksi dan beban lateral yang signifikan, dan biasanya digunakan di kedalaman air berkisar antara 1.200 sampai 3.000 kaki (370-910 m).
Semi-submersible platform
Platform ini memiliki lambung (kolom dan ponton) apung yang cukup membuat struktur untuk mengapung (seperti kapal), tetapi juga cukup berat untuk menjaga struktur tetap tegak dan stabil. Semi-submersible platform dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, dapat dinaikkan atau diturunkan dengan mengubah jumlah air di tangki apung. Meskipun terapung dapat dijaga posisinya
dengan menggunakan sistem dynamic
positioning. Semi-submersible dapat digunakan di kedalaman air dari 200 sampai 10.000 kaki (60 sampai 3.000 m).
Jack-up drilling rig
Jack-up Drilling Unit yang dapat berpindah (atau biasa disebut jack-up), seperti namanya, adalah rig yang bisa didongkrak di atas laut dengan menggunakan kaki-kaki yang dapat diturunkan,
seperti jack. Platform ini biasanya digunakan di
kedalaman air
hingga 400 kaki (120 m), meskipun beberapa desain bisa digunakan pada kedalaman 550 ft (170 m).
Floating production systems
FPSO (floating production, storage, dan offloading system) terdiri dari struktur monohull
besar, pada umumnya (tetapi tidak selalu) berbentuk kapal, dilengkapi dengan fasilitas pengolahan minyak dan gas bumi. Platform ini ditambat ke lokasi untuk waktu yang lama, dan tidak benar-benar mengebor minyak atau gas.
Tension-leg platform
TLP adalah platform mengambang yang ditambatkan ke dasar laut untuk menghilangkan
gerakan yang
paling vertikal pada struktur. TLP digunakan di kedalaman air hingga sekitar 6.000 kaki (2.000 m). TLP "konvensional" adalah desain4 kolom yang terlihat mirip dengan semi submersible.
TEKNOLOGI FLNG (FLOATING LIQUID NATURAL GAS) PADA OFFSHORE
Download
Download
Download
buletin ini dismiagiundip.wordpress.com
Earth Observatory—Image of The Month ini berisi citra satelit yang bersumber dari situs resmi NASA dan bisa diakses melalui a l a m a t i n t e r n e t h t t p : / / earthobservatory.nasa.gov/. Edisi kali ini Rockvision memilih citra yang menujukan kenampakan dari atas jalur pegungan yang terpotong oleh adanya sesar di pegunungan selatan Tien Shan, di barat laut provinsi Xinjiang
“Piqiang Fault in Tien Shan”
Teknik Geologi UndipGedung Pertamina Sukowati Teknik Geologi
Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto SH, Semarang
E-mail: smiagiundip@hotmail.com
kalangan mahasiswa kebumian untuk mengajukan, mengusahakan dan menjalankan perannya demi kedaulatan dan kesejahteraan Bangsa dan Tanah Air Indonesia. Serta menjadi SDM yang memiliki kapabilitas untuk dapat bersaing di dunia global .
Tahun ini tepat tanggal 23 Maret SM IAGI Undip telah memasuki usia yang ke 3 dimana kami semua selaku pengurus SM IAGI Undip berharap di tahun ini SM IAGI Undip semakin berkarya lebih baik lagi, lebih banyak dapat berkontribusi di tingkat Universitas maupun Nasional . Dengan terbitnya Buletin Rockvision edisi 17 maret 2016 ini dapat mejadi motivasi sendiri untuk SM IAGI Undip agar terus berkarya serta memberikan edukasi serta berita tebaru khusunya di bidang ke geologian. Banyak kekurangan atas terbitnya buletin Rockvision khususnya serta SM IAGI Undip umumnya, untuk itu kami dengan tangan terbuka menerima segala bentuk saran dan kritik demi berkembangnya SM IAGI Undip agar menjadi lebih baik lagi.
SM IAGI Undip