• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PEMBERIAN RAGI BIR MELALUI Moina TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE Clarias sp. CAHYADIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI PEMBERIAN RAGI BIR MELALUI Moina TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE Clarias sp. CAHYADIN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PEMBERIAN RAGI BIR MELALUI Moina

TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE

Clarias sp.

CAHYADIN

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

(2)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Evaluasi pemberian ragi bir melalui Moina terhadap kinerja pertumbuhan larva ikan lele

Clarias sp. Adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, November 2014

Cahyadin NIM C14090054

(3)

ABSTRAK

CAHYADIN. Evaluasi Pemberian Ragi Bir Melalui Moina terhadap Kinerja Pertumbuhan Larva Ikan Lele Clarias sp. Dibimbing oleh DEDI JUSADI dan HARTON ARFAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian ragi bir melalui

Moina terhadap kinerja pertumbuhan larva ikan lele Clarias sp. Larva ikan lele

umur 2 hari dipelihara dalam akuarium berdimensi 80x30x35 cm, ketinggian air 15 cm dengan kepadatan 500 ekor per akuarium. Ikan dipelihara selama 21 hari, serta diberi pakan dengan cacing sutra dan kombinasi cacing sutra dan Moina yang sudah diperkaya ragi bir. Pemberian pakan dilakukan pada pukul 07.00, 13.00, dan 17.00 WIB. Hasil penelitian menunjukan bahwa larva ikan lele yang diberi pakan kombinasi cacing sutra dan moina memiliki pertumbuhan yang lebih baik, yang dicirikan dengan lebih banyaknya ikan berukuran besar di akhir budidaya.

Kata kunci: ikan lele, Moina, ragi bir, kinerja pertumbuhan

ABSTRACT

CAHYADIN. Evaluation of application of Moina cultured with a brewer’s yeast on the growth performance of larval Clarias sp. Supervised by DEDI JUSADI and HARTON ARFAH.

The objective of this research was to evaluate the application of Moina cultured with brewer’s yeast on growth performance of larval Clarias sp. Two-day-old larval were stocked into 80x30x35 cm of aquarium at density of 500 fish. The fishes were cultured for 21 days. During rearing period, larval were fed on silk worm or silk worm and Moina. Results showed that larval fed on combination of silk worm and Moina had the best growth performance this group of fish had higher percentage of big size fish.

(4)

EVALUASI PEMBERIAN RAGI BIR MELALUI Moina

TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN LARVA IKAN LELE

Clarias sp.

CAHYADIN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan

Pada

Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

(5)

PRAKARTA

Puji dan syukur penulis hanya panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segalan nikmat dan karunia yang tak akan bisa ditulis seadainya lautan dijadikan tinta dan pohon dijadikan penanya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini berjudul “Evaluasi Pemberian Ragi Bir Melalui Moina terhadap Kinerja Pertumbuhan Larva Ikan Lele Clarias sp”. Berbagai pihak telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Keuda orang tua tercinta, Ibu Samih yang tak hentinya selalu mendoakan untuk kebaikan anaknya, Bapak Syahrudin yang tidak lelahnya mencari nafkah yang halal dan membiayai anaknya, serta atas motivasi dan moral yang sudah diajarkan. Kakak Rosita dan adik Raswati yang selalu bisa memberikan saran dan penyemangat kepada penulis.

2. Bapak Dr Dedi Jusadi selaku Pembimbing I, Ir Harton Arfah selaku Pembimbing II atas segala masukan dan dukungannya selama pelaksanaan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini.

3. Ibu Dr. Dinamella Wahjuningrum, S.Si, M.Si selaku dosen penguji tamu dan Ibu Dr Mia Setiawati selaku dosen perwakilan Ketua Program Studi yang telah memberikan banyak masukan pada penyelesaian skripsi ini. 4. Teman-teman dan sahabat seperjuangan BDP 46 yang tak bisa disebutkan

satu persatu namanya atas semangat, motivasi kebersamaan dan kenangan. 5. Keluarga besar Deprtemen Budidaya Perairan, BDP 45, BDP 47, dan BDP

48

Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, November 2014

(6)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... x

PENDAHULUAN ... 1

METODE ... 2

Penyediaan Pakan Alami ... 2

Pemeliharaan Ikan ... 2

Analisa Proksimat ... 3

Analisis Data ... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 3

Hasil ... 3 Pembahasan ... 4 SIMPULAN ... 5 DAFTAR PUSTAKA ... 5 LAMPIRAN ... 8 RIWAYAT HIDUP ... 11

(7)

DAFTAR TABEL

1 Hasil analisa proksimat ragi bir, cacing sutra dan Moina ... 2 2 Kinerja pertumbuhan ikan lele setelah dipelihara dengan pakan

yang berbeda ... 4 3 Hasil pengukuran proksimat ikan lele di awal dan akhir penelitian ... 4

DAFTAR LAMPIRAN

1 Uji homogenitas/keseragaman varians ... 8 2 ANOVA parameter pengamatan penelitian ... 8 3 Uji Independent Sample Test ... 9

(8)

Judul Skripsi : Evaluasi Pemberian Ragi Bir Melalui Moina terhadap Kinerja Pertumbuhan Larva Ikan Lele Clarias sp.

Nama : Cahyadin NIM : C14090054

Disetujui oleh

Dr. Dedi Jusadi Ir. Harton Arfah M.Si Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Sukenda Ketua Departemen

(9)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Produksi bir di Indonesia mencapai 60 –100 juta liter per tahunnya (Rosita, 2011 dalam Puteri 2013). Sesuai hal ini, maka perusahaan bir menghasilkan limbah berupa ragi bir Saccharomyces cereviseae. Sebagian besar limbah industri bir berupa khamir mengandung kadar protein yang tinggi yaitu sebesar 56,37% (Pratama 2013).

Penggunaan ragi bir dalam pakan dapat meningkatkan kecernaan nutrisi (Dann et al 2000). Pada ikan lele hasil persilangan, penggunaan 2% ragi kering dalam pakan dapat meningkatkan pertumbuhan (National Institute of Oceanography and Fisheries Research 2011). Ragi bir sebanyak 2% dan 4% dalam pakan dapat meningkatkan efisiensi pakan pada ikan kakap Eropa hybrid stripped bass (Li dan Gatlin III, 2003). Sebanyak 10% ragi bir yang digunakan dalam pakan yang diberikan pada ikan nila (Oreochromis sp.) memperlihatkan pengaruh baik pada penyerapan nutrisi dan efisiensi pakan, meskipun hal tersebut tidak menunjukkan efek yang signifikan pada pertumbuhan (Sahan dan Duman 2010).

Chandrawati (2014) melakukan penelitian menggunakan ragi bir dalam pakan ikan lele ukuran 6 cm. Ragi bir basah ditambahkan sebanyak 30% (4,9% bobot kering) setelah 30 hari pemeliharaan ikan, kadar hematokrit dan hemoglobin ikan tersebut lebih tinggi dari ikan lele yang diberi pakan tanpa ragi bir. Meningkatnya kedua parameter darah tersebut memberi gambaran bahwa status kesehatan ikan meningkat, sehingga pakan lebih efisien dimanfaatkan oleh ikan yag dicirikan dengan rendahnya nilai FCR dan tingginya nilai laju pertumbuhan harian. White et al (2002) dalam Ferreira et al (2010) menjelaskan bahwa ragi bir mengandung berbagai macam senyawa imunostimulan seperti β-glukan, asam nukleat dan mannan oligosakarida.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian tersebut di atas, maka pemberian ragi bir pada larva ikan lele berpeluang untuk dapat meningkatkan pertumbuhan. Pakan untuk larva ikan lele biasanya masih berupa cacing sutra karena belum bisa memanfaatkan pakan buatan. Oleh karena itu, agar ragi bir dapat dimanfaatkan sebagai pakan larva ikan lele, maka ragi tersebut harus diberikan pada zooplankton yang bersifat non selective filter feeder. Moina sp. merupakan salah satu zooplankton yang bersifat non selective filter feeder (Das et al 2012) dan ukurannya sesuai dengan bukaan mulut larva ikan lele.

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pemberian Moina yang diberi pakan ragi bir terhadap kinerja pertumbuhan larva ikan lele Clarias sp.

(10)

2

METODE

Penyediaan pakan alami

Cacing sutra diperoleh dari petani pengumpul yang ada di sekitar Bogor, sedangkan Moina yang digunakan merupakan Moina beku yang diperoleh dari hasil budidaya massal. Kultur massal Moina menggunakan bak beton ukuran 2x3x0,6 m yang diisi dengan air sebanyak 3000 liter. Bak tersebut diberi kotoran ayam yang sudah dikeringkan dengan konsentrasi 2,4 g/l, lalu diaerasi pada 2 titik yang berbeda dan didiamkan selama 3-4 hari. Setelah itu dilakukan penebaran Moina dengan padat tebar 200 ind/L. Selanjutnya Moina diberi pakan berupa ragi bir

Saccharomyces cerevisidae yang masih cair dengan frekwensi tiga kali sehari. Moina dipanen setiap dua hari sekitar 50% dari populasi yang ada. Moina lalu

disimpan di freezer sampai digunakan sebagai pakan di dalam penelitian ini. Hasil analisa menunjukkan bahwa dalam berat basah (kadar air 90%), ragi bir mengandung -glucan 0,94%. Analisa proksimat ragi dan pakan yang digunakan disajikan pada tabel 1.

Tabel 1 Hasil analisa proksimat ragi bir, cacing sutra dan Moina

Parameter Ragi bir Cacing sutra Moina kultur dengan

ragi bir Moina (Ngupula et al 2014) * Protein (%) 56,37 61,62 52,12 38,25 Lemak (%) 1,29 14,98 1,96 6,61 Serat Kasar (%) 0,44 2,49 0,85 3,39 Abu (%) 5,89 12,27 0,84 10,89 BETN (%) 36,23 8,50 44,23 41,37

Keterangan: *Moina dikultur dengan kotoran hewan babi Pemeliharaan ikan

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua perlakuan dan tiga ulangan. Di dalam penelitian ini, ikan dipelihara dalam enam buah akuarium, masing-masing berukuran 80x30x35 cm. Akuarium ditempatkan di dalam Laboratorium Teaching Farm, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Akuarium dicuci hingga bersih kemudian diisi air hingga ketinggian 15 cm. Larva ikan lele yang masih mempunyai kuning telur berumur 2 hari, hasil pemijahan yang dilakukan sendiri di daerah Cibanteng, ditebar ke dalam setiap akuarium dengan kepadatan 500 ekor per akuarium. Ikan dipelihara selama 21 hari. Selama masa pemeliharaan, ikan diberi pakan berupa cacing atau cacing dan Moina yang sudah dikultur dengan diberi pakan ragi bir, sesuai perlakuannya. Perlakuan pertama adalah larva ikan diberi pakan berupa cacing sutra; sedangkan perlakuan ke dua adalah larva ikan diberi pakan berupa cacing sutra dan Moina. Untuk perlakuan pertama, larva ikan diberi cacing dengan frekwensi tiga kali sehari, sekitar pukul 07.00, 13.00, dan 17.00 WIB secara ad libitum. Untuk perlakuan ke dua, larva diberi cacing sekitar pukul 13.00, serta Moina dan cacing sekitar pukul 07.00 WIB dan 17.00 WIB. Pada ke dua waktu tersebut, Moina diberikan terlebih dahulu. Setelah Moina habis, selanjutnya diberikan cacing. Moina yang diberikan adalah sebanyak 1-2 gram setiap pemberian pakan. Jumlah Moina yang diberikan disesuaikan dengan ukuran ikan.

(11)

3

Untuk menjaga oksigen terlarut agar tetap baik, maka di setiap akuarium diberi satu buah aerasi. Penyiponan dan pergantian air dilakukan setiap hari. Banyaknya air yang diganti adalah 10% per hari. Suhu diukur setiap pagi dan sore. Selama penelitian suhu terendah yang diukur 24 oC dan suhu tertinggi sebesar 28 oC. Kisaran perbedaan suhu per hari antara pagi dan sore berkisar 1 oC sampai 2 oC. Nilai total ammonia nitrogen (TAN) dan oksigen terlarut di awal dan akhir penelitian adalah sebagai berikut 0,015 mg/L dan 0,023 mg/L untuk ammonia, 7 mg/L dan 6,5 mg/L untuk oksigen terlarut.

Di hari ke 21, jumlah ikan yang hidup dihitung, kemudian dipisah antara ukuran besar dan kecil. Pemisahan ukuran ikan dilakukan menggunakan alat sortir ukuran 1-2 cm, Berat biomas ikan untuk masing-masing ukuran di setiap akuarium ditimbang dengan menggunakan timbangan digital Heles model EHA401 dengan ketelitian 0,01 g . Bobot individu ikan dihitung dengan cara membagi berat biomas dengan jumlah ikan yang ditimbang. Panjang total ikan dari masing-masing ukuran ikan di setiap akuarium dihitung dengan menggunakan penggaris ketelitian 0,1cm. Untuk pengukuran panjang, jumlah ikan yang diukur adalah sebanyak 30 ekor per akuarium (ikan dengan kategori besar 15 ekor dan ikan dengan kategori kecil 15 ekor).

Analisa Proksimat

Analisa proksimat dilakukan terhadap ikan, cacing dan Moina. Untuk ikan, diambil tiga ekor ikan di setiap perlakuan sebagai sampel untuk proses analisa proksimat. Analisa proksimat dilakukan dengan menggunakan metode Takeuchi (1988).

Analisis Data

Parameter uji meliputi kelangsungan hidup, panjang total ikan, dan bobot ikan di akhir penelitian. Parameter yang diukur dianalisis dengan menggunakan program SPPS ver 17.0 for Windows. Data dari parameter dihitung menggunakan Microsoft Office Excel 2013, kemudian dilakukan uji lanjut dengan uji Independent

Sample T test.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Kinerja pertumbuhan larva ikan lele yang dipelihara selama 21 hari disajikan pada Tabel 3. Menurut hasil analisis yang merujuk pada Tabel 2, parameter panjang ikan, bobot ikan dan kelangsungan hidup memiliki nilai yang tidak berbeda nyata. Dengan demikian, pemberian cacing serta kombinasi cacing dan Moina dari hasil kultur dengan ragi bir, memberikan pengaruh yang sama pada kinerja pertumbuhan ikan. Sedangkan pada parameter persentase jumlah ikan memiliki nilai yang berbeda nyata. Pemberian kombinasi Moina dengan cacing sutra menghasilkan persentase ikan ukuran besar yang lebih banyak dibanding ikan yang diberi pakan hanya cacing sutra. Jumlah ikan kategori besar dan kecil di

(12)

4

Sedangkan di perlakuan pemberian pakan cacing sutra, sebagian besar (72 %) masih didominasi oleh ikan kategori kecil.

Tabel 2 Kinerja pertumbuhan ikan lele setelah dipelihara dengan pakan yang berbeda

Parameter Uji Ukuran Ikan Perlakuan

Moina + Cacing Cacing

Panjang Ikan (cm) Besar 2,61±0,07

a 2,54±0,05a

Kecil 1,91±0,07a 1,97±0,06a

Bobot Individu Ikan (g) Besar 0,16±0,01

a 0,16±0,004a

Kecil 0,09±0,00a 0,09±0,05a

Jumlah Ikan (%) Besar 45,64±6,58

a 27,17±8,09b

Kecil 54,36±6,58a 72,83±8,09b

Kelangsungan Hidup (%) 87,00±7,4a 90,20±3,10a

Keterangan: Nilai yang tertera merupakan rata-rata ± standar deviasi; Huruf yang berbeda dalam setiap baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (p<0,05); Hasil uji Anova statistik setiap parameter tertera di lampiran.

Hasil analisa proksimat ikan lele dapat dilihat pada Tabel 3. Komposisi proksimat ikan di ke dua perlakuan relatif sama. Dengan demikian, komposisi proksimat ikan tidak dipengaruhi oleh ke dua jenis pakan yang diberikan. Dibandingkan dengan proksimat larva ikan di awal penelitian, ikan yang telah dipelihara 21 hari memiliki kadar abu yang hampir dua kali lipat persentasenya. Tabel 3 Hasil pengukuran proksimat ikan lele di awal dan akhir penelitian

Proksimat Ikan Awal Ikan Akhir

Moina + Cacing sutra Cacing sutra

Protein (%) 11,13 11,28 11,27

Kadar Lemak (%) 4,73 5,15 5,49

Kadar Air (%) 79,98 80,95 80,53

Kadar Abu (%) 1,43 2,56 2,68

Pembahasan

Pemberian pakan berupa cacing atau kombinasi cacing dan Moina yang diberi pakan dengan ragi bir selama 21 hari masa pemeliharaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan hidup larva ikan lele. Hal ini dicirikan dengan rendahnya tingkat kematian atau nilai kelangsungan hidup yang tidak berbeda nyata antar perlakuan, yaitu sebesar 87% untuk pelakuan pemberian pakan dengan kombinasi cacing dan Moina, setara 90,2% untuk perlakuan pemberian pakan dengan cacing. Hasil yang sama ditunjukan penelitian Pooramini et al (2009) dan Wache et al (2006) menyebutkan bahwa pengkayaan pakan dengan ragi tidak menunjukan perbedaan yang siginifikan pada tingkat kelangsungan hidup ikan salmon Oncorhynchus mykiss.

Penggunaan ragi bir berpengaruh terhadap pertumbuhan larva ikan lele. Hal ini dicirikan sebanyak 45,64±6,58 % dari populasi larva ikan lele yang diberi pakan kombinasi cacing dan Moina memiliki ukuran dengan kategori besar, sedangkan larva yang hanya diberi cacing, sebanyak 21,17±8,09 % dari populasi yang berkategori besar. Dengan demikian, pemberian kombinasi cacing dan Moina yang diberi pakan ragi bir dapat lebih mempercepat pertumbuhan ikan. Komposisi nutrien yang berbeda antar dua perlakuan di atas diduga adanya β-glucan (ragi bir)

(13)

5

yang dikandung Moina. Beberapa penelitian menunjukan bahwa ragi bir dapat meningkatkan pertumbuhan seperti pada penelitian Li dan Gatlin (2003).

Peningkatan pertumbuhan dan efisiensi pakan tergantung pada peningkatan kecernaan protein. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Tawwab et al (2008) dalam Oesman et al (2010) menjelaskan bahwa penambahan ragi hidup (live yeast) dalam pakan meningkatkan kecernaan protein sehingga berdampak pada pertumbuhan dan efisiensi pakan yang lebih baik pada ikan nila. Pada penelitian Panagiotidou et al (2009) penggunaan ragi bir sebanyak 4% pada ikan sea bass dapat meningkatkan pertumbuhan, menurunkan FCR dibanding perlakuan tanpa menggunakan ragi bir. Pada penelitian Pooramini et al (2009) penggunaan ragi bir sebanyak 5% pada pakan ikan salmon memberikan hasil terbaik, diantaranya menurunkan nilai FCR dan mempercepat pertumbuhan dibandingkan dengan penggunaan ragi bir sebanyak 1% dan 10%. Selain pertumbuhan dan efisiensi pakan, penggunaan ragi bir (β-glucan) dapat meningkatkan kesehatan ikan. Sesuai dengan penelitian Chandrawati (2014) menyebutkan bahwa adanya β-glucan di dalam pakan ikan lele ukuran 6 cm meningkatkan status kesehatan ikan, yang dicirikan dengan kadar hemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah, yang lebih baik. Peningkatan kadar hemoglobin berhubungan dengan kemampuan darah dalam mengikat oksigen. Peningkatan oksigen dalam darah berhubungan dengan peningkatan nutrisi yang disalurkan darah ke seluruh tubuh sehingga pertumbuhan lebih cepat.

Dari hasil grading masing masing perlakuan yang sudah dilakukan, ukuran ikan dibagi kedalam dua ukuran yaitu ukuran kecil dengan panjang 1-2 cm, dan ukuran besar 2-3 cm. Perlakuan dengan cacing sutra, ukuran kecil sebesar 72,8% (329 ekor) dan ukuran besar sebesar 27,17% (122 ekor). Pada perlakuan dengan kombinasi moina yang diberi pakan ragi bir, ukuran kecil sebesar 54,36% (236 ekor) dan ukuran besar sebesar 45,64% (199 ekor). Dengan demikian jika harga ikan kecil Rp.10,00 dan harga ikan besar Rp.20,00, maka dari perlakuan cacing akan didapatkan pemasukan sebesar Rp. 5730,00, sedangkan pada perlakuan dengan kombinasi Moina akan diperoleh pemasukan Rp. 6340,00 dengan demikian pemasukan dari perlakuan dengan kombinasi pakan cacing dan Moina lebih besar dengan selisih Rp. 610,00. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi pakan cacing dan Moina dapat memberikan keuntungan yang lebih besar.

SIMPULAN

Pemberian pakan kombinasi cacing dan Moina yang diberi pakan ragi bir pada larva ikan lele dapat mempercepat pertumbuhan larva ikan lele

DAFTAR PUSTAKA

Chandrawati N.D 2014. Evaluasi penambahan ragi limbah produksi bir dalam pakan terhadap kinerja pertumbuhan dan daya tahan tubuh ikan lele Clarias

(14)

6

sp. akibat infeksi Aeromonas hydrophila. [Skripsi]. Bogor. (ID). Institut Pertanian Bogor

Dann HM, Drackley JK, McCoy GC, Hutiens MF, Garrett JE. 2000. Effects of yeast culture (Saccharomyces cereviseae) on prepartum intake and postpartum intake and milk production of jersey cows. Department of animal sains. University of Illinois. Urbana

Das P, Mandal S.C, Bhagabati S.K, Akhtar M.S, Singh S.K. 2012. Important live food organisms and their role in aquaculture. Frontiers in Aquaculture, pages 69-86

Ferreira, I.M.P.L.V.O., Pinhos, O. and Vieira, E. and Tavarela, J. G., 2010. Brewer's Saccharomyces yeast biomass: Characteristics and potential applications. Trends in Food Science and Technology, 21 (2), pp. 77-84. Li P. and Gatlin III D. M. 2008. Use of diet additives to improve nutritional value

of alternative protein solubles. Di dalam: Lim C., Webster C. D. and Lee Cheng-Sheng (Eds). Alternative Protein Sources In Aquaculture Diets. The Haworth Press, Taylor & Francis Group. New York. United States of America (page 501-516).

National Institut of Oceanography and Fisheries Research. 2011. Yeast in catfish feeds. Allaboutfeed.acc.blueskies.nl/news/research-yeast-in-catfish-feeds-1244.html [9 september 2014].

Ngupula G.W, A.P Shoko, M. Musiba, J. Ndikumana, E. Zziwa. 2014. Performance of artemia shell-free embryos, Moina micura and phytoplankton on larvae of reared African catfish. African Crop Science Journal, vol. 22, Issue Supplement s4, pp.857-881.

Oesman H.A.M., Ibrahim T.B., Soliman W.E. and Monier M. M. 2010. Influence of dietary commercial baker yeast Saccharomyces cerevisiae on growth performance, survival and immunostimulation of Oreochromis niloticus challenged with Aeromonas hydrophila. Natural and Science Volume 8 No.3: 96-103.

Panagiotidou M, Nengas I, Henry M, Rigos G, Charalambous C, Sweetman J. 2009. Effect of different dietary levels of yeast extract (nupro on growth, feed utilisation, and immune system of sea bass Dicentrarchus labrax). 9th Symposium on Oceanography & Fisheries, 2009 – Proceedings, volume II. Pooramini M, Kamali A, Hajimoradloo A, Alizadeh M, Ghorbani R. 2009. Effect of using yeast (Saccharomyces cerevisiae) as probiotic on growth parameters, survival and carcass quality in rainbow trout Oncorhynchus

(15)

7

Pratama F.A 2013. Pengaruh penambahan ragi bir dalam pakan terhadap daya tahan tubuh ikan lele Clarias sp dari infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. [Skripsi].Bogor (ID) Institut Pertanian Bogor.

Puteri ATED 2013. Pengaruh penambahan ragi bir dalam pakan pada dosis yang berbeda terhadap kinerja pertumbuhan dan daya tahan ikan lele Clarias sp. terhadap infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. [Skripsi]. Bogor (ID) Institut Pertanian Bogor.

Sahan A dan Duman S. 2010. Effect of β glucan on haematology of common carp (Cyprinus carpio) infected by ectoparasites. Mediterranean Aquaculture Journal 1(1): 1-7.

Wache Y, Auffray F, Gatesoupe FJ, Zambonino J, Gayet V, Labbé L, Quentel C. 2006. Cross effects of the strain of dietary Saccharomyces cerevisiae and rearing conditions on the onset of intestinal microbiota and digestive enzymes in rainbow trout, Onchorhynchus mykiss, fry. Aquaculture 258: 470-478.

(16)

8

LAMPIRAN

Lampiran 1 Uji homogenitas/keseragaman varians Uji Homogenitas Varians

Levene statistic df1 df2 2.061 1 4 .224 Panjang besar 0.109 1 4 .756 Panjang kecil 0.016 1 4 .906 Jumlah besar 0.116 1 4 .751 Jumlah kecil 0.116 1 4 .751 Bobot besar 4.456 1 4 .102 Bebot kecil 0.227 1 4 .627

Lampiran 2 ANOVA parameter pengamatan penelitian Anova Jumlah kuadrat df Rataan kuadrat F Sig. SR Antar kelompok 15.360 1 15.360 .477 .528 Dalam kelompok 128.800 4 32.200 Total 144.160 5

Panjang besar Antar kelompok .009 1 .009 2.247 .208 Dalam kelompok .016 4 .004

Total .025 5

Panjang kecil Antar kelompok .007 1 .007 1.737 .258 Dalam kelompok .015 4 .004

Total .022 5

Jumlah besar Antar kelompok 1109.385 1 1109.385 20.39 .011 Dalam kelompok 217.569 4 54.392

Total 1326.954 5

Jumlah kecil Antar kelompok 511.830 1 511.830 9.410 .037 Dalam kelompok 217.569 4 54.392

Total 729.399 5

Bobot besar Antar kelompok .000 1 .000 .056 .827 Dalam kelompok .000 4 .000

Total .000 5

Bobot kecil Antar kelompok .000 1 .000 .703 .449 Dalam kelompok .000 4 .000

(17)

9

Lampiran 3 Uji Independent Sample Test

Leven tes untuk kesamaan variasi

t-test for persamaan rata-rata

95% perbedaan selang kepercayaan F SIg t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper SR Kesamaan variasi 2.061 .224 -.691 4 .528 -3.20000 4.63321 -16.06386 9.66386 Ketidaksamaan variasi -.691 2.683 .545 -3.20000 4.63321 -18.98124 12.58124 Panjang besar Kesamaan

variasi

.109 .758 1.499 4 .208 .07777 .05188 -.06628 .22181 Ketidaksamaan

variasi

1.499 3.901 .210 .07777 .05188 -.06772 .22326 Panjang kecil Kesamaan

variasi

.016 .906 -1.318 4 .258 -.06667 .05058 -.20709 .07376 Ketidaksamaan

variasi

-1.318 3.896 .260 -.06667 .05058 -.20858 .07525 Jumlah besar Kesamaan

variasi .116 .751 -4.516 4 0.11 -27.19540 6.02176 -43.91448 -10.47632 Ketidaksamaan variasi -4.516 3.839 0.12 -27.19540 6.02176 -44.19453 -10.19627 Jumlah kecil Kesamaan

variasi

.116 .751 -3.068 4 .037 -18.47213 6.02176 -35.19122 -1.75305 Ketidaksamaan

variasi

(18)

10

Bobot besar Kesamaan variasi 4.456 .102 .236 4 .825 .00167 .00706 -.01795 .02128 Ketidaksamaan variasi .236 2.593 .831 .00167 .00706 -.02295 .02628 Kesamaan variasi

Bobot kecil Ketidaksamaan variasi

.277 .627 -.839 4 .449 -.00363 .00433 -.01566 .00839 Kesamaan

variasi

(19)

11

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 06 November 1990 dari pasagan Bapak Syahruddin dan Ibu Samih. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, pendidikan ditamatkan di MI Mathlaul Anwar Kelapa Dua, kemudian MTS Sirajul Kamal dan SMAN 1 Ciampea. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) dan mengambil program studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Selama perkuliahan, penulis aktif di organisasi Forum Keluarga Muslim FPIK (FKM-C) periode 2010-2011 sebagai anggota divisi kewirausahaan, serta periode 2011-2012 sebagai ketua divisi cerdas. Penulis pernah menjadi asisten pada mata kuliah Fisiologi Reproduksi Organisme Akuatik dan Industri Pembenihan Organisme Akuatik, selain itu pengalaman magang praktik akuakultur pernah diikuti di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Wanayasa, Purwakarta dengan komoditas ikan nila nirwana.

Tugas akhir diselesaikan dengan penulisan skripsi yang berjudul “Evaluasi

Pemberian Ragi Bir Melalui Moina Terhadap Kinerja Pertumbuhan Larva Ikan Lele Clarias sp”.

Gambar

Tabel 1 Hasil analisa proksimat ragi bir, cacing sutra dan Moina
Tabel  2  Kinerja  pertumbuhan  ikan  lele  setelah  dipelihara  dengan  pakan  yang  berbeda

Referensi

Dokumen terkait

Team IbW telah mengadakan seminar laporan tahap I untuk kegiatan di Kecamatan Wonoasih yang dihadiri oleh Bapak Sekda beserta staf, Bapak Camat beserta staf, Bapak Lurah dari 3

Penurunan produksi setiap periode defoliasi terjadi, karena pasca defoliasi tanaman akan tumbuh kembali, cadangan energi yang tersisa pada batang tanaman akan digunakan

Agama mempengaruhi dan sistem nilai budaya faktor-faktor ekonomi dan sosial (Suseno 2001: 83). Disamping itu menurut beberapa penelitian, agama dinilai berpengaruh terhadap

Model produktivitas yang diperoleh dari regresi dikalikan luas area tanam dan pola tanam yang berdasarkan pola indeks vegetasi dari data penginderaan jauh dalam satu tahun

Penelitian ini bertujuan untuk menilai kemampuan transformasi indeks vegetasi dasar (generik) yakni Ratio Vegetation Index (RVI) dan indeks vegetasi yang mampu

2.9.2 Pengaruh Likuiditas terhadap Efisiensi Pasar Mata Uang Kripto Menurut Greene dan McDowall (2018), likuiditas merupakan probabilitas dari suatu aset yang dapat

Dalam hubungan yang bersifat formal antara Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 dapat ditegaskan bahwa rumusan Pancasila sebagai dasar Negara

Hal ini selaras dengan hasil komparasi metode EDXRF dengan metode AAS yang memberikan kesesuaian hasil analisis, sehingga menunjukkan bahwa metode analisis