• Tidak ada hasil yang ditemukan

akan mengurangi kemampuan dam untuk mendukung kelangsungan hidup Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "akan mengurangi kemampuan dam untuk mendukung kelangsungan hidup Latar Belakang Masalah"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Latar Belakang Masalah

Secara umum pembangunan memilii tujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan warganya (Budiman,l995). Hakekatnya pembangunan adalah pembangunan Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia Dengan demikian pembangunan hams mencakup aspek kemajuan lahiriah, kemajuan batiniah dan keadilan sosial (Salim, 1986).

Sasaran yang harus diraih dalam proses pembmgunan (Todaro, 2002) adalah meningkatkan persediaan

dan

memperluas pemerataan kebutuhan hidup yang meliputi sandang, pangan, papan, kesehatan serta perlindungan. Meningkatnya taraf hidup, pendapatan, penyediaan lapangan kerja, pendidikan, perhatian yang lebih besar terhadap nilai budaya manusiawi, sehingga mengangkat harga diri dan martabat individu maupun bangsa, memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosiai melalui pembebasan dari perbudakan,

kebodohan dan penderitaan manusia

Kegiatan manusia

di

bidang ekonomi dapat menirnbulkan perubahan pada lingkungan, baik fisik, kimia, biologi maupun lingkungan sosial ekonomi

dan

budaya yang akibatnya dapat dirasakan manusia, baik berupa dampak bersifat positif maupun dampak yang bersifat negatif. Namun pada kenyataannya, dampak negatif seringkali lebih dominan dibanding dampak positif atau adanya eksternalitas dari kegiatan ekonomi manusia terhadap lingkungannya Dampak negatif terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung dam yang berarti

akan

mengurangi kemampuan dam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia Lebih jauh dampaknya terhadap manusia

akan

menurunkan kualitas hidup manusia itu sendiri (Wardhana, 1995). Oleh karena itu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia, baik yang bersifat positif dan negatif terhadap Sigkungan perlu diperhatikan dan dicermati dengan sebaik-baiknya mulai dari awal kegiatan ekonomi tersebut dilakukan.

Salah satu usaha yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ditimbulkan dalam upaya tercapainya kualitas hidup dan kenyamanan hidup manusia khususnya masyarakat di sekitar lokasi kegiatan ekonomi dengan cara

(2)

memperhatikan dan mencermati dampak dari suatu kegiatan ekonomi terhadap lingkungan fisik dan sosial masyai-akat. Kegiatan ekonomi selalu diharapkan dapat memunculkan dampak positif dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia yang lebih baik, dan meminimakin dampak negatifnya (eksternal cost).

Keberlanjutan pembangunan ekonomi ditentukan oleh keberlanjutan sistem sumberdaya dam, yang berfmgsi sebagai penopang sistem kehidupan. Oleh karena itu setiap upaya pemanfaatan sumberdaya alam nasional diletakkan dalam kerangka pengembangan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Pada konsep pembangunan berkelanjutan, mensyaratkan bahwa manfaat yang diperoleh daxi kegiatan pembangunan sumberdaya alam harus diprioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitar kegiatan, terutama mereka yang ekonominya lemah guna menjamin kelangsungan pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri (Dahuri, et al. 1996).

Dewasa ini tolok ukur keberhasii pembangunan tidak hanya d i l i i t dari aspek produktif~tas ekonomi semata tetapi juga dari aspek keadilan sosial (pmerataan pendapatan dan faktor lingkungan). Konsep pembangunan inilah yang dikenal dengan strategi pembangunan berkelanjutau Menurut WCED (1987) pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan untuk memenuhi kebutuhan hidup saat ini tanpa merusak atau menurunkan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, atau merupakan stmtegi pemanfaatan ekosistem alamiah sedemikian rupa, sehingga kapasitas fungsionalnya dapat memberi manfaat bagi kehidupan m a t manusia Secara garis besar, pembangunan berkelanjutan memiliki empat dimensi yaitu dimensi ekologis, dimensi sosial ekonomi dan budaya, dimensi hukum

dan

kefembagaan dan dimensi sosial politik.

D i e n s i ekologis dari pembangunan berarti setiap upaya pemanfaatan sumberdaya alam dan pembangunan di suatu wilayah diharuskan agar dampalmya tidak melebihi kapasitas fungsionalnya, karena setiap ekosistem alamiahnya memilii 4 fungsi pokok bagi kehidupan manusia yaitu sebagai jasa pendukung kehidupan, jasa kenyamanan, penyedia sumber jasa clan penerima limbah (Dahuri, et al. 1996). Berdasarkan keempat fungsi ini, maka pernbangunan dapat mencapai tujuannya secara ekologis bila di dalamnya dapat berkelanjutan, terdapat

(3)

kehannonisan spasial, mempunyai kapasitas asimilasi serta pemanfaatannya berkelanjutan.

Pada dimensi sosial ekonomi dan budaya, pembangunan berkelanjutan mensyaratkan adanya manfaat atau keuntungan dari kegiatan pemanfaatan sumberdaya dam dengan prioritas utamanya meningkatkan kesejahteraan penduduk sekitarnya, terutama yang berpenghasilan rendah guna menjamin kelangsungan pertumbuhan ekonomi wilayah itu sendiri. Hal

ini dirnaksudkan

untuk menghindari kesenjangan yang mencolok antara sikaya dan simiskin karena kesenjangan sosial dapat menimbulkan kerawanan dan dapat menghancurkan hasil pembangunan itu sendiri.

Dimemi hukum dan kelembagaan mensyaratkan agar pembangunan dapat berkelanjutan. Untuk itu hal yang hams dilakukan adalah mengimplementasikan

dan

menegakkan nilai dan sistem peraturan yang konsisten clan berwibawa, sehingga tidak terjadi kerusakan lingkungan. Selain dimensi tersebut, ha1 yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah dimensi sosial politik. Pada dimensi sosial politik, pembangunan berkelanjutan mempersyaratkan sistem dan suasana politik yang demokratis dan transparan.

Pencapaian tujuan pembangunan nasional yang tmkaitan dengan pembangunan daerab sangat penting dan sangat strategis, oleh karena itu pencapaian tujuan tersebut harus diselaraskan dengan program pembangunm di masing-masing daerah di s e l d Indonesia termasuk di Provinsi Lampung yang mempunyai luas wilayah 35.376 Km. Di Provinsi Lampung, pembangunan ekonominya bertumpu pada sektor pertanian dalam arti luas, yaitu perkebunan dan industri pengolahannya, tanaman pangan, peternakan dan akhir-akhir ini sektor perikanan, khususnya tambak udang yang berkembang dengan pesat di wilayah pantai dart pesisir Provinsi Lampung.

Saat ini, usaha pertambakan di Provinsi Lampung merupakan usaha pertambakan dengan produksi udang terbesar di Indonesia (CRMP, 1999). Usaha ini juga menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, dalam

hal

ini sejumlah lebih kurang 10.000 orang yang bekerja dalam usaha pertambakan. Pada dasarnya kualitas air di pesisu timur F'rovinsi Lampung sangat cocok untuk budidaya udang. Dalam ha1

ini

perairan pesisir Lampung bebas dari polusi dan kandungan

(4)

planktonuya cukup tinggi, sehingga kondisi tersebut sangat mendukung kehidupan udang dan hewan renik serta biota air lainnya yang hidup

di

dalamnya. Potensi lahan tambak di Lampung jumlahnya mencapai 112.486 Ha, namun yang baru terpakai hanya 34.040 Ha yang tersebar di pesisir timur sebesar 33.250 Ha dan di Teluk Lampung 751 Ha serta di Teluk Semangka 139 Ha (Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2002).

Di Provinsi Lampung saat ini terdapat dua pe- pertambakan plasma inti rakyat (PIR) yang relatif besar yaitu PT. Dipasena Citra Dermaga (DCD) dan PT. Central Pertiwi Bahari (PT. CP. Bahari). Kedua perusahaan ini memproduksi udang windu dan udang putih. JumIah lahan tambak konsesi dua perusahaan ini s e h 39.000 Ha dan sudah diusahakan sebagai tambak sebesar 12.500 Ha (CRMP 1999). Selain kedua perusahaan tersebut, juga terdapat

tambak

rakyat yaitu

di Kabupaten Tulang Bawang seluas 2000 ha dan

di ~ a b u ~ a t e n Lampung T idengan luas 12.000 Ha (CRMP, 1999).

Tingkat produktivitas tambak udang di Lampung bervariasi mulai lebih dari 50 ton/km sampai 500 tonflan. Berdasarkan informasi tersebut menunjukkan bahwa Pantai Pesisir Lampung memil% prospek pengembangan

usaha

tambak udang yang potensial di masa yang akan datang, pemerintah daerah sangat terbuka dan mendukung kehadiran investor yang

akan

mengembangkan usaha tambak udang di Lampung. (CRMP, 1999).

Kawasau tambak udang PIR. PT. CP. Bahari telah berkembang menjadi pusat pertumbuban ekonomi baru di wilayah Pesisir T i u r Lampung. Ditinjau dari aspek pengembangan wilayah, kawasan ini telah mendorong berkembangnya sarana dan prasarana transpolzasi dan komunikasi antara daerah pusat perkotaan dan daerah yang terisolii di wilayah pantai timur, perkembangan atau perpindahan penduduk, berkembangnya daerah pemukiman dengan berbagai kelembagaan ekonomi masyarakat cukup pesat dan tumbuhnya berbagai sektor usaha kecil dan menengah serta berubahnya tradisi clan kualitas hidup serta sikap masyarakat setempat.

Selain dampak positif diperkkkan terdapat pula dampak-dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan pertambakan. Hal ini disebabkan aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat lokal kurang diperhatikan, antara lain

(5)

kesenjangan ekonomi sebagai akibat minimnya masyarakat yang bekerja di perusahaan. Selain ha1 tersebut pola kepemilikan dan penguasaan lahan sumberdaya dam yang telah lama dikuasai oleh masyarakat setempat, saat ini telah dikuasai oleh perusahaau sehingga masyarakat kehilangan sumber mata pencarian, padahal ganti rugi lahan juga kurang memadai, serta tidak meratanya distribusi pendapatan karena yang lebii banyak memperoleh kesempatan kerja dan berusaha j u s b penduduk pendatang. Kondisi ini terjadi karena keterampilan dan modal kerja mereka lebii tinggi, sehingga hanya penduduk setempat yang punya koneksi dan modal saja yang memperoleh kesempatan kerja dan be-

Hal

ini

sudah b m g tentu &pat menimbulkau kecemburuan sosial yang dapat menyebabkan terjadinya ko&

Minimnya pelaksanaan program pengembangan masyarakat (community development) berupa pelatihan yang sesuai dengan potensi masyarakat sekitarnya, juga menjadi hambatan bagi masyarakat untuk mendapatkan keterampilan. Adanya pengembangan masyarakat ini dapat meningkatkan kesempatan berusaha dalam rangka meningkatkan sosial ekonomi keluarga serta minimnya bantuan- bantuan yang diberikan oleh perusahaan berupa fasilitas umum seperti sarana kesehatan, pendidikan, tempat olahraga dan tempat ibadah.

Peran yang relatif kecil yang diberikan perusahaan kepada masyarakat setempat dapat mengakibatkan persepsi, sikap dan perilaku masyarakat sekitar bersiiat negatif terhadap perusahaan, sehingga dapat terjadi gejolak politik atau konflik sosial antara penduduk setempat dengan pihak perusahaan tambak udang. Selain itu, proses kegiatan tambak udang akan berdampak pada kondisi ekosistem perairan sungai. Hal ini dapat terjadi apabila l i b a h cair yang dihasiaan dari kegiatan proses produksi yang dibuang ke perairan sungai tidak dikelola dengan baik dan melebii baku mutu yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kondisi ini akan berakibat terhentinya keberlanjutan proyek tersebut Berdasarkan ha1 tersebut maka perlu dilakukan kajian mengenai dampak sosial ekonomi, budaya dan lingkungan

perairan

sungai terhadap keberadaan tambak udang

PIR

PT. CP Bahari.

(6)

Perurnusan Masalah

Selayaknya pembangunan ekonomi, berkembangnya kawasan tambak udang PIR di

T

i

Lampung telah menunjukkan berbagai dampaknya terhadap

wage

riibMw wil&y& diMmY& wk

S6Siat

ek orid& & bu&Y& teiha&P masyarakat lokal sekitar kawasan tambak serta terhadap lingkungan. Dampak tersebut dapat bersiiat negatif (eksternal negahj) dan dampak positif. Berkaitan dengan

ha1

tersebut maka muncul pertanyaan penelitian: bagaimanakah dampak keberadaan kawasan tambak udang PIR PT. CP Bahari terhadap aspek sosial, ekonomi dan budaya masyarakat sekitar serta keadaan lingkungan yang diwakili oleh kualitas

perairan

sungai ?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengindent5ka.4 dampak yang ditimbulkan dengan adanya kawasan tambak udang PIR

PT.

CP B M terhadap aspek sosial, ekonomi, budaya masyarakat dan kualitas perairan sungai. Kegonaan Penetitian

1. Dapat membantu meningkatkan peranan perusahaan tambak udang PIR PT. CP Bahari dalam upaya meningkatkan kualitas sosial ekonomi dan budaya masyarakat sekitar

serta

rnenjaga W t a s perairan sungai.

2. Dapat menjadi bahan masukan bagi masyarakat sekitar dalam rangka partisifasiiya mendorong PT. CP Bahari untuk berperan

aktif

dalam upaya membangun daerah kawasan sekitar.

3. Dapat mernberikan masukan kepada pemerintah daerah dalam rangka pengambilan keputusan dimasa yang akan datang.

4. Dapat menjadi data dasar untuk penelitian selanjutnya dalam bidang pengelolaan sumberdaya dam dan limgkungan, khususnya bidang sosial, ekonomi dan budaya bagi perkembangan iptek.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya mengkaji sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas pembangunan dan pengembangan kawasan tambak udang PIR PT. CP

(7)

Bahari terhadap komponen-komponen lingkungan yang difokuskan pada komponen 'ngkungan sosial, ekonorni dan budaya masyarakat sekitar dan di luar kawasan tambak udang. Secara

khusus

pengkajiannya mencakup: 1) aspek sosial masyarakat (demografi), meliputi jumlah penduduk menurut umur, tenaga kerja, pendidikan, anggota keluarga; 2). aspek ekonomi masyarakat, meliputi tingkat pendapatan rumah tangga dan jenis mata pencaharian; 3). aspek budaya m a s y d t , meliputi adat istiadat dan persepsi masyarakat (persepsi keberadaan tambak, persepsi pelaksanaan clan pembebasan tanah, persepsi bantuan kepada masyarakat, persepsi terhadap penghasilan, dan persepsi terhadap lingkungan); dan 4). aspek ekologis, yaitu kondisi perairan sungai yang mengalir di sekitar lokasi penelitian, yang diperoleh melalui data sekunder.

Referensi

Dokumen terkait

Lalu bagaimana caranya supaya jiwa menjadi suci?. Menurut Majid al-Shayigh, upaya penyucian jiwa adalah dengan mengembalikan jiwa dari dosa-dosa yang telah

nilai elongasi edible film berbahan baku pektin durian mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan konsentrasi pektin yang digunakan dalam proses pembuatan edible

Adapun rumusan masalah yang diangkat pada penelitian ini yang pertama adalah bagaimana pemberdayaan zakat baik zakat perorangan maupun perusahaan oleh Badan Amil Zakat Nasional dan

Karyawan yang memiliki hubungan yang kurang baik dengan pemimpinnya akan menunjukkan kinerja yang rendah dan cenderung berkeinginan keluar dari pekerjaannya ( turnover

Adapun keberadaan kompetensi lokal di dalam masyarakat sebagai sebuah potensi yang dapat digunakan bahkan dioptimalkan dalam upaya penanggulangan kemiskinan akan

Ini adalah bersesuaian dengan objektif utama MCC dalam memastikan fasiliti sukan ini menghasilkan nilai untuk wang contohnya dalam fungsi operasi jangka masa panjang.. 2.2.1

Hasil penelitian menemukan bahwa variabel pemahaman peraturan perpajakan dan asas keadilan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak,

b) Implementansi kebijakan pengurangan risiko bencana. Dimana potensi kerentanan akan lebih banyak berbicara tentang aspek teknis yang berhubungan dengan dimensi