• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah cohort retrospective dengan menggunakan claimed

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah cohort retrospective dengan menggunakan claimed"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah cohort retrospective dengan menggunakan claimed prescribing database peserta Asuransi Kesehatan (ASKES) di RSUP DR. Sardjito yang

menggunakan obat antihipertensi (Gambar 3). Data yang digunakan adalah data pasien selama 3 tahun yaitu antara bulan Juli 2006 sampai dengan bulan Juni 2009.

Database ini merupakan database asuransi kesehatan (ASKES) persero. Anggota

asuransi ini adalah pegawai negeri sipil dan keluarga (suami, istri, dan 3 orang anak) dan peserta jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). Database ini mempunyai informasi sebagai berikut: data pasien (nomor ID ASKES, nomor rekam medik, tanggal lahir, dan jenis kelamin), data mengenai peresepan (tanggal resep, nama obat (brand name), dosis obat, frekuensi pemberian, jumlah obat yang diberikan dan biaya obat), dan data diagnosis penyakit.

Pasien diklasifikasikan menggunakan antihipertensi jika mendapatkan minimal satu jenis obat antihipertensi yaitu diuretik, ACE inhibitor, Beta blocker, calcium channel blocker, dan angiotensin II receptor blocker. Antihipertensi yang digunakan pada database ini adalah berdasarkan brand name yang terdapat di dalam buku daftar obat PT ASKES (Persero) Edisi XXVIII.

(2)

Gambar 3. Rancangan penelitian ASKES claimed prescribing database Pasien yang menggunakan antihipertensi tahun 2006-2009

Eligible untuk ikut serta dalam penelitian

Faktor resiko yang mempengaruhi persistence (+) Faktor resiko yang

mempengaruhi persistence (-) Kriteria inklusi :  Berumur >18 tahun  Pasien baru  Memiliki data pasien Persistence  Persistence  Persistence  Persistence 

(3)

Berikut ini adalah brand name antihipertensi menurut jenis antihipertensi berdasarkan buku daftar obat PT ASKES (Persero) Edisi XXV 2006, XXVI 2007, XXVII 2008, dan XXVIII 2009 yaitu :

a. ACE inhibitor

Kaptopril (acendril, captopril, farmoten, metopril, otoryl, prix, vapril, forten dan dexacap), lisinopril (interpil, tensiphar, noperten, linoxal, dan nopril), ramipril (ramixal, tenapril, vivace, dan cerdace), dan imidapril (tanapress).

b. Beta blocker

Propanolol HCl (farmadral, dan propranolol), atenolol (tenblok, betablok, tensinorm, dan farnormin), bisoprolol (bisoprolol, hapsen FC, beta-one, bisovell, biscor, concor 5, dan maintate).

c. Calcium channel blocker

Nifedipine (farmalat, ficor, nifedipine, coronipin, vasdalat, xepalat, calcigard SR, dan adalat oros), amlodipin besylate (actapin, amlodipin, hexavask, amlodipin besylat, norvask, dan intervask), amlodipin maleat (amdixal), nicardipine hydrochloride (perdipine), verapamil (cardiover, isoptin, dan verapamil), diltiazem (herbesser CD). d. Angiotensin II receptor blocker

Valsartan (valsartan NI). e. Diuretik (Hidroklorothiazid).

B. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kantor PT. ASKES Persero dan RSUP DR. Sardjito Yogyakarta.

(4)

Variabel bebas adalah usia, jenis kelamin, jenis antihipertensi, monoterapi, terapi kombinasi, dan frekuensi pemberian obat. Variabel terikat adalah persistence .

D. Definisi Operasional

1. Penggunaan obat antihipertensi adalah semua penggunaan obat antihipertensi oleh pasien peserta ASKES di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta.

2. Jenis kelamin subjek penelitian adalah pria dan wanita.

3. Usia adalah selisih waktu dari tanggal terapi inisial untuk penggunaan antihipertensi dengan tanggal lahir pasien (tahun). Usia dikategorikan dalam dua kategori yaitu <50 tahun dan  50 tahun. Kriteria inklusinya adalah semua pasien yang berumur di atas 18 tahun.

4. Jenis antihipertensi yang digunakan adalah diuretik, CCB, Beta blocker, ACE inhibitors, dan ARB.

5. Pasien baru adalah semua pasien ASKES yang baru mendapatkan terapi dengan obat antihipertensi dan enam bulan sebelumnya belum pernah mendapatkan terapi.

6. Persistence adalah kontinyuitas pasien dalam menggunakan obat antihipertensi dari awal inisial terapi sampai selesainya pengobatan (periode 1 tahun).

7. Persistence dalam studi ini di ukur dengan melihat lamanya kontinyuitas terapi. Pasien dikatakan tidak kontinyu apabila pasien tidak mengambil obat 30 hari sesudah expected date terakhir dari peresepan sebelumnya (index date). Pasien yang mengganti terapi

antihipertensi dengan jenis antihipertensi lainnya diantara waktu 30 hari dianggap masih persistence. Analisis persistence dikategorikan dalam 2 kelompok yaitu kontinyu dan

diskontinyu dengan kelompok subanalisis kelompok pasien diskontinyu tanpa restart terapi dan kelompok pasien diskontinyu dengan restart terapi (restarter). Lamanya waktu (jumlah hari) sampai terjadinya diskontinyu terapi (date of discontinuation) dapat dilihat

(5)

dari Time to discontinuation dan berapa lamanya waktu diskontinyu dilihat dari time of discontinuation (Yu et al., 2005).

Index date -1 expected date date of discontinuation index date-2

Gap 30 hari restarter time to discontinuation time of discontinuation

8. Index date adalah tanggal peresepan.

9. Expected date adalah tanggal untuk mengambil peresepan berikutnya. 10. Date of discontinuation adalah tanggal terapi mulai diskontinyu.

11. Time to discontinuation adalah jumlah hari diantara index date dengan date of discontinuation.

12. Time of discontinuation adalah jumlah hari terapi tidak kontinyu.

13. Restarter adalah pasien yang memulai kembali menggunakan antihipertensi sesudah periode terapi diskontinyu.

14. Pola persistence adalah penggunaan terapi antihipertensi yang kontinyu atau diskontinyu.

E. Subjek penelitian

Subyek penelitian adalah pasien peserta ASKES yang menggunakan antihipertensi di RSUP DR. Sardjito Yogyakarta dari tahun 2006 sampai dengan 2009. Setiap subyek harus memiliki data tentang pasien berupa: data pasien (nomor kartu ASKES, nomor rekam medik, tanggal lahir, dan jenis kelamin), data mengenai peresepan (tanggal resep, nama dagang obat, dosis obat, frekuensi pemberian, dan jumlah obat yang diberikan), data diagnosis penyakit dan memiliki kriteria sebagai berikut :

(6)

Kriteria inklusi :

1. Subyek penelitian adalah semua pasien yang menggunakan antihipertensi dan berumur di atas 18 tahun (telah masuk kriteria orang dewasa).

2. Menggunakan salah satu diantara 5 jenis antihipertensi ACE inhibitor, beta blocker, ,calcium channel blocker, angiotensin II receptor blocker, dan diuretik.

3. Subyek penelitian merupakan pasien baru (semua pasien yang baru mendapatkan terapi dengan obat antihipertensi dan enam bulan sebelumnya belum pernah mendapatkan terapi).

Berdasarkan penelitian Sung et al., (2009) di Korea dengan rancangan cohort diketahui bahwa jumlah sampel penelitian adalah seperti pada tabel 3.

Tabel 3. Sampel penelitian

Karakteristik Rasio sampel Persentase compliance (%) N Jenis Kelamin : - Perempuan - Laki-laki 1 0,9 38 41 4397 3958 Usia: - <50 tahun - 50 tahun 1 2,5 35 41 722 1804 Jenis antihipertensi: - ACE inhibitor - Non ACE inhibitor

1 2,4 45 37 417 1001

F. Bahan dan Alat Penelitian a. Data dari Database ASKES

Data rawat jalan dari bulan Juli 2006 sampai dengan Juni 2009, berupa data pasien yang menggunakan antihipertensi yang berobat jalan. Data berisi data pasien (nomor ID ASKES, nomor rekam medik, tanggal lahir, dan jenis kelamin), data mengenai peresepan

(7)

(tanggal peresepan, nama dagang obat,dosis obat, frekuensi pemberian, dan jumlah obat yang diberikan), dan data diagnosis penyakit .

b. Data rekam medis pasien RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. c. Software statistik SPSS.

G. Jalannya Penelitian 1. Tahap persiapan

Tahap persiapan meliputi izin melakukan penelitian dari PT ASKES dan izin ethical clearance penelitian di FK-UGM

2. Tahap pelaksanaan penelitian Tahap ini meliputi kegiatan:

a. Pengumpulan data dari database PT. ASKES

Pengumpulan data dari claimed prescribing database dari bulan Juli 2006 sampai dengan Juni 2009, diambil data pasien yang menggunakan antihipertensi. Pasien yang diteliti harus memiliki data tentang nama pasien, nomor peserta ASKES, nomor rekam medis, tanggal lahir (usia), jenis kelamin, diagnosis, dan data obat (nama dagang obat, dosis, jumlah obat yang diresepkan, dan tanggal peresepan). Data lain yang juga dilacak adalah data rawat inap yang berkaitan dengan pasien yang menggunakan antihipertensi.

b. Validasi data di RSUP DR. Sardjito

Validasi data dilakukan mulai dari tanggal 12 sampai dengan 18 April 2010 di bagian rekam medis RSUP DR.Sardjito Yogyakarta. Validasi data dilakukan dengan melakukan cross check terhadap data yang diambil dari database dengan data dari rekam medis di

RSUP DR. Sardjito Yogyakarta. Dalam hal ini diambil sampel sebanyak 50 data pasien hipertensi.

(8)

c. Menseleksi data penelitian

Seleksi data penelitian dilakukan berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah pasien yang menggunakan antihipertensi dan berumur di atas 18 tahun (telah masuk kriteria orang dewasa), pasien baru (semua pasien yang baru mendapatkan terapi dengan obat antihipertensi dan enam bulan sebelumnya belum pernah mendapatkan terapi), memiliki data pasien berupa: data pasien (nomor ID ASKES, nomor rekam medik, tanggal lahir, dan jenis kelamin), data mengenai peresepan (tanggal resep, nama dagang obat, dosis obat, dan frekuensi pemberian obat), dan data diagnosis penyakit. Kriteria eksklusi adalah selama periode satu tahun pasien tidak refill obat antihipertensi

3. Tahap analisis dan penulisan hasil penelitian

Analisis data dengan software statistik SPSS dengan menggunakan analisis bivariat chi-square, survival Kaplan-Meier, dan analisis multivariat regresi logistik, kemudian

hasil penelitian ditulis ke dalam tesis. H. Pengolahan Data

Penelitian ini menggunakan software statistik SPSS dengan analisis statistik meliputi : analisis bivariat chi-square untuk membandingkan kelompok persistence (kontinyu vs diskontinyu, diskontinyu tanpa restart vs diskontinyu dengan restart). Kaplan-Meier digunakan untuk menggambarkan kurva suvivival dari pola persistence antihipertensi. Analisis regressi logistik multivariat digunakan untuk mengetahui faktor prediktor persistence. Data yang dianalisis berdasarkan karakteristik subjek dalam berbagai aspek

seperti jenis kelamin, kelompok usia dan penggunaan obat antihipertensi pada inisial terapi. Kemudian dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi dan dapat menjadi prediktor persistence. Outcome yang diukur adalah persistence

Gambar

Gambar 3. Rancangan penelitian ASKES claimed prescribing database Pasien yang menggunakan antihipertensi tahun 2006-2009

Referensi

Dokumen terkait

Nilai koefisien serap bunyi rata-rata dari beberapa jenis tongkol jagung yang telah dibuat papan partikel dapat dilihat pada Gambar 3.. Gambar 3.Rerata nilai koefisien

Uraian di atas dapat dikatakan bahwa keberadaan Kominda adalah untuk membantu pemerintah daerah dalam merencanakan, mencari, mengumpulkan, mengkoordinasikan, dan

Akan tetapi al-Jazayri berpendapat bahwa yang demikian itu tidak lain adalah Hadîts matruk, yakni yang diriwayatkan dengan menyendiri oleh perawi yang tertuduh

- kebanyakan orang-orang menggunakan huruf kapital di kata &#34;nama , tempat tanggal lahir , agama ,dst&#34; karena dialinea kalimat pembuka sebelumnya.. menggunakan tanda koma

Hal tersebut menandakan bahwa apapun motivasi yang diberikan kepada pegawai Sekretariat DPRD di Provinsi Sumatera Selatan tidak akan merubah kinerjanya tanpa

Ada organisasi yang lebih melembaga bahkan mendunia yaitu Tarekat- tarekat muktabarah (diakui) dalam melakuakan praktik zikir cenderung berbeda- beda, mulai dari prosesi zikir

Sudah lama dikeluhkan warga karena menyebabkan kawasan rentan banjir, semrawut ,dan jadi sarang preman,” kata Lurah Kebon Baru, Bambang Suhada, saat memimpin penertiban di lokasi

Menurut survey dan hasil wawancara dengan pegawai kantor Dinas Perizinan dan Dinas Tata Kota melalui wawancara yang dilakukan pada bulan Oktober, pegawai dari Dinas Tata Kota