BY RAHARDYAN PARNAAJI
INFORMASI LINGKUNGAN EXTERNA DAN INTERNA
SSP RESEPTOR SENSORIK
Bagian neuron yang menimbulkan potensial aksi
pada neuron dan juga merupakan tranduser yang mengubah bentuk energi ke neuron
Peranan susunan saraf pusat adalah untuk meneliti,
mengevaluasi, dan mengolah informasi yang diterima.
• Otak manusia bagian dari sistem saraf yang terdapat didalam tubuh dan letaknya terdapat dibagian yang paling atas dari susunan tubuhnya. • Otak terbagi: otak depan,
otak belakang dan otak bagian tengah
• Diantaranya terdapat batang otak atau Brainstem dan yang terakhir adalah Modulla
Spinalis atau sum-sum tulang belakang yang menjadi
tempat berlalunya jalur saraf baik yang menuju ke otak maupun sebaliknya.
• Reseptor sensorik
seringkali bersatu
dengan sel-sel non
saraf yang
melingkupinya dan
membentuk alat
indera.
• Reseptor di tiap alat
indera disesuaikan
untuk melakukan
Tranduser yang mengubah
bentuk
energi
ke neuron
Kimia
Gelombang suara
Elektromagnetik cahaya
Mekanik
Suhu
BENTUK ENERGI PERSEPSI
PENGOLAHAN SENSORIK PENGERTIAN
Reseptor sensorik yang khas untuk merespon energi tertentu INDERA
PERSEPSI:
Proses penafsiran stimulus yang telah ada di
dalam otak manusia.
Meskipun alat yang digunakan untuk
memperoleh stimulus sama pada setiap manusia akan tetapi interpretasinya pasti tetap berbeda.
Hal ini disebabkan adanya hal-hal yang
mempengaruhi adanya persepsi manusia.
Proses Perolehan
Informasi
Hal-hal yang mempengaruhi adanya persepsi manusia adalah sebagai berikut:
1. PERHATIAN
Adanya perbedaan fokus antara satu orang dengan orang yang lain akan menyebabkan perbedaan persepsi antar manusia.
2. SET
Harapan seseorang terhadap rangsangan yang akan timbul.
3. KEBUTUHAN
Kebutuhan-kebutuhan sesaat atau yang menetap pada
setiap manusia akan menimbulkan persepsi yang berbeda pada manusia.
4. SISTEM NILAI
Sistem nilai pada suatu masyarakat akan mempengaruhi model pemikiran manusia, sehingga sangat mempengaruhi terhadap persepsinya.
5. CIRI KEPRIBADIAN
Ciri kepribadian akan mempengaruhi perepsi seseorang.
6. GANGGUAN KEJIWAAN
Gangguan kejiwaan akan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut dengan
• Pada dasarnya beberapa tingkat sensitivitas
merupakan dasar dari
semua sel organisme, akan tetapi sensitivitas
berkembang sangat baik pada sel-sel saraf tertentu. • Fungsi sel-sel saraf tersebut
adalah membentuk impuls-impuls yang pada akhirnya mengaktifkan otot-otot dan kelenjar-kelenjar yang
mengakibatkan timbulnya bentuk-bentuk tingkah laku tertentu.
• Suatu pencatatan indera akan timbul bilamana suatu
kekuatan fisik atau
substansi merangsang salah satu organ akhir urat saraf tertentu.
• Hal ini menghasilkan sebuah tingkah laku yang sesuai dengan Cortex Cerebrum
dimana saraf ini berakhir.
Taste Pathways
Saliva
ADAPTASI
Apabila rangsangan dengan kekuatan
konstan dikenakan pada reseptor, maka
frekwensi potensial aksi pada saraf
sensoriknya akan menurun beberapa
INDERA PENCIUMAN
Indera Penciuman dan Pengecapan berhubungan dengan
Perasaan Visceral
Cita rasa (flavour) merupakan sensasi yang dtimbulkan oleh
rasa, bau dan rangsangan mulutnya (gabungan rasa
Reseptor Indera Penciuman
KEMORESEPTORDirangsang oleh respon dari zat-zat terlarut pada cairan hidung
TELERESEPTOR (Reseptor Jauh)
Reseptor yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di tempat jauh.
Letak Indera Penciuman
Membran mukosa hidung
Dibagian atap rongga hidung Dekat septum nasi
Luas 5 cm2
Jumlah sel reseptor 10-20 juta.
Neuron mempunyai dendrit pendek dan tebal dengan ujung melebar (olfactory rods) dan bersilia yang menjulur ke
permukaan hidung.
Reseptor hanya menjawab dari zat yang
bersentuhan dengan epitel penciuman dan zat yang larut dalam mukosa hidung dan harus mudah menguap.
Penghantaran sensasi bau ke SSP
Zat yang berbau sel olfactorio (reseptor) Bulbus olfactorius
Tractus olfactorius Hipotalamus
Talamus Hipokampus
Ambang penciuman pada
berbagai bahan (mg/L udara)
Ethyl eter 5,83 Chloroform 3,30 Pyridine 3 x 10-2 Minyak pepermint 2 x 10-2 Iodoform 2 x 10-2 Butyric acid 9 x 10-3 Prophyl mercaptan 6 x 10-3 Methyl mercaptan 4 x 10-7
Manusia dapat membedakan 2000-4000 bau
Konsentrasi zat berbau harus berbeda 30%
Arah bau ditentukan oleh selisih waktu
datangnya molekul bau pada ke-2 lubang hidung.
Dari bbp penelitian diketahui terdapat
hubungan erat antara penciuman dengan fungsi seksual.
Indera penciuman wanita yang sedang
Hidung tersumbat dapat disebabkan oleh
beberapa hal, seperti pembengkakan konka atau bagian dari saluran udara hidung yang letaknya di bagian dalam batang hidung
mengalami pembengkakan sehingga menyumbat aliran udara.
Hal ini diakibatkan karena radang akibat
infeksi (misalkan influenza), alergi, dll; atau adanya polip yang menyumbat aliran udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
Mendengus…….
Merupakan gerakan yang menyertakan kontraksi
bagian bawah lubang hidung pada septum untuk membantu membiasakan arus udara ke atas.
Merupakan gerakan semirefleks (untuk bau yang
menarik perhatian).
Peningkatan sensasi bau melalui mekanisme:
Bagian rongga hidung yang mengandung reseptor
pencium mendapat ventilasi udara yang sedikit.
Udara bergerak melalui bagian bawah rongga hidung
pada stiap siklus pernafasan mengenai mukus membrana penciuman.
Jumlah udara yang yang mencapai bagian ini akan
Peranan serabut nyeri pada hidung
Ujung serabut nyeri nervus trigeminus
ditemukan pada membrana mukosa hidung.
Serabut ini terangsang oleh zat yang
menyengat.
Perasaan menyengat komponen yang timbul
dari trigeminus merupakan komponen dari bau yang khas dari zat tersebut (mis klor, mentol, formalin dll).
Ujung-ujung ini juga bertanggung jawab untuk
Sensasi primer pada
penciuman
Bau kamfer
Bau musky (bahan utama pembuat
parfum) Bau harum Bau permen Bau eter Bau pidas Bau busuk
Kelainan menghidu antara lain:
Anosmia, yaitu hilangnya daya membau.
Hiposmia yaitu berkurangnya kepekaan membau Disosmia yaitu distorsi daya membau.
Pada manusia ditemukan beberapa jenis anosmia
yang berlainan dimana kelainan-kelainan ini
diperkirakan disebabkan oleh gangguan fungsi pada reseptor bau.
Ambang penciuman meningkat seiring dengan
pertambahan usia dan lebih dari 75% orang berusia di atas 80 tahun mengalami gangguan identifikasi bau.
Indera Pengecapan
Organ : LIDAH
Reseptor : Putik Kecap (Taste Bud)
Sifat : Kemoreseptor
Putik Kecap
Terdiri dari 40 sel epitel (Sel Kecap)
Tiap sel mempunyai mikrofili (rambut kecap) yang
merupakan reseptor bagi rasa primer. Panjang: 2-3 u dan Lebar 0,2 u
Jumlah putik kecap : 10.000 buah.
Putik kecap dapat mengalami degenerasi dan
biasanya diganti dengan sel baru setiap 7 hari.
Semakin tua usia seseorang, maka semakin rendah
L E T A K
Dinding papila circumvalata
Jumlahnya banyak, membentuk huruf V ke arah posterior lidah.
Dinding papila foliata
Jumlahnya sedang, pada lipatan
sepanjang permukaan posterior lidah. Dinding papila fungiformis
Jumlahnya sedang, pada permukaan depan lidah.
Selain itu juga dijumpai pada:
Palatum Tonsil
Setiap putik kecap dapat merasakan
4 rasa primer tetapi dengan tingkatan berbeda.
Misalnya:
Asam dan asin : tepi lidah Manis : ujung lidah
Taste Pathways
Saliva
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RASA
1. SENYAWA KIMIA
a. Rasa ASAM
Intensitas rasa ditentukan oleh konsentrasi ion H+ yang dihasilkan dari hidrolisis asam.
b. Rasa ASIN
Ditimbulkan oleh garam-garam yang terionisasi
c. Rasa PAHIT
Disebabkan oleh alkaloid.
d.Rasa MANIS
Disebabkan senyawa organik alifatik yang mengandung gugus OH, beberapa asam amino, aldehid dan gliserol.
Zat kimia organik: gula, glikol, alkohol,
aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam halogen.
Zat Kimia an organik: Garam anorganik dari timah hitam dan berilium.
2. SUHU
Sensitivitas berkurang pada perubahan suhu
yang dapt menimbulkan perbedaan rasa.
Makanan atau minuman yang terlalu panas
dapat merusak taste bud, tetapi sel yang rusak akan diganti dalam beberapa hari.
Makanan yang digin dapat “membius” putik
3. KONSENTRASI
Threshold atau ambang rasa merupakan
batas terendah suatu rasa, agar masih bisa dirasakan.
Threshold dapat tidak sama pada setiap
orang dan tidak sama pada arasa yang berbeda.
Ambang Rasa
Rasa Asam (As. Hidroklorida) 9 x 10-4
Rasa Asin (Na Cl) 1 x 10-2
Rasa Manis (sukrosa) 1 x 10-2
Rasa pahit (quinin) 8 x 10-6
Indera rasa pahit lebih peka daripada rasa lain untuk fungsi perlindungan.
4. INTERAKSI DG KOMPONEN LAIN
Komponen rasa lain berinteraksi dengan rasa
primer yang dapat mengakibatkan
peningkatan atau penurunan intensitas rasa.
Efek interaksi berbeda pada tingkat
konsentrasi dan thresholdnya.
Mis. Penambahan gula akan mengurangi rasa asin pada Na Cl.
5. STRUKTUR KIMIA DAN RASA
Perubahankecil dari struktur kimia dapat
merubah rasa dari senyawa (rasa manis menjadi pahit atau hambar)
Mis:
Efek subsitusi dari sakarin, penambuahan
gugus nitro pada posisi meta dapat membuat senyawa lebih pahit.
6. CITA RASA TIRUAN (SYNTHETIC FLAVOURING)
Umumnya senyawa ester yang dapat memberikan aroma buah-buahan:
- amil asetat menyerupai aroma pisang. - amil kaproat menyerupai aroma apel, nenas.
- benzyl asetat menyerupai aroma strawberry.
7. PEMBANGKIT CITARASA (FLAVOUR
ENHANCEMENT)
Bahan-bahan yang dapat menimbulkan rasa
enak atau menekan rasa yang tidak
diinginkan (bahan tsb tidak atau sedikit mempunyai citarasa).
Penghantaran signal ke SSP
2/3 anterior lidah:N VI melalui chorda tymphani
1/3 posterior lidah:
N IX (Vagus)
Bergabung pada medulla oblongata kemudian ke talamus.
BUTA RASA
Ditemukan pada 30% penduduk kauksoid Bersifat autosomal resesif
Terutama untuk jenis senyawa tiourea
Diketahui setelah pemeriksaan PTC (dengan Feniltiokarbamida) tidak dapat merasakan
Asam Hydrochloric (Asam) 100 µmol/L Na Cl (asin) 2000 µmol/L Strychnine Hydrochloride
(pahit) 1,6 µmol/L
Glukose (manis) 80000 µmol/L Sukrose (manis) 10000 µmol/L Sakarin (manis) 23 µmol/L
AMBANG RASA
Diskriminasi rasa pada manusia relatif kasar.
Perubahan dapat diketahui apabila konsentrasi
Indera Pendengaran
Organ : Telinga
Mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran dan keseimbangan
Telinga Luar
Anatomi:
Auricula (daun telinga)
Meatus acusticus externus
Membrana tymphani (gendang telinga)
Pada meatus acusticus externus terdapat
rambut-rambut halus untuk mencegah agar benda asing tidak masuk dan kelenjar lilin agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
Telinga Tengah
Merupakan rongga yang berisi udara didalam
os temporalis yang membuka melalui tuba eustachii ke dalam nasofaring
Tuba ini biasa menutup, tetapi waktu
menelan, mengunyah dan menguap, maka tuba akan membuka.
Pada telinga bagian tengah terdapat:
3 buah tulang pendengaran (malleus,
incus dan stapes).
Musc. Tensor timpani Musc. Stapedeus.
Telinga Bagian Dalam
Serangkaian sel di dalam pars petrosa os
temporalis yang berisi cairan endolimfe.
Koklea (suatu sistem tuba yang melingkar)
yang terdiri dari:
Skala Vestibuli (membran reissner) Skala Media (membran basilar)
Pada Permukaan membran basilar terdapat suatu struktur ORGAN CORTI yang
mengandung sel sensitif: Sel Rambut yang berfungsi membangkitkan impuls saraf
Penghantaran Suara
Telinga mengubah gelombang suara dari dunia
luar menjadi potensial aksi dalam nervus cochlearis.
Gelombang suara yang masuk ke dalam telinga
luar akan menggetarkan gendang telinga dan tulang pendengaran menjadi papan kaki stapes.
Getaran pada struktur koklea diteruskan ke
TYMPHANUM
MALEUS
Penghantaran Suara
Getaran cairan akan menggerakkan membran
reissmer dan menggetarkan cairan limfa ke saluran tengah.
Getaran ini akan menggetarkan selaput basiler
yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan bawah.
Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran
basiler pada organ korti akan menghasilkan impuls yang di kirim ke otak
Diskriminasi arah
dari mana suara
Melalui perbedaan waktu antara masuknya
suara ke dalam satu telinga ke telinga yang lain.
Melalui perbedaan antara intensitas suara ke
Jika seseorang melihat lurus ke arah
suara maka suara akan sampai pada
kedua telinga dengan waktu yang sama.
Jika seseorang dengan teling kanan lebih
dekat ke sumber suara, maka sinyal suara dari telinga kanan akan memasuki otak
terlebih dahulu daripada sinyal suara dari telinga kiri.
KELAINAN PENDENGARAN
Tuli Permanen (Tuli Saraf)
Kerusakan koklea/Nervus Auditorius vestibulococlearis
(Ex. Tumor pada Nervus acuaticus)
Tuli Konduksi
Kerusakan mekanisme telinga tengah untuk mentransmisikan suara ke dalam koklea
ALAT BANTU DENGAR
Cochlear Implant adalah alat Bantu dengar
yang dipasang didalam rumah siput (Cochlear).
Fungsinya adalah untuk merangsang syaraf
pendengaran secara langsung dan
menggantikan sebagian fungsi rumah siput dalam menangkap dan meneruskan
gelombang suara ke otak. Oleh otak,
gelombang listrik ini diterjemahkan sebagai suara.
Cochlear Implat dipasang memalui operasi
dengan pembiusan umum, dimana dokter yang terlatih akan memasukan elektroda kedalam Rumah Siput (Cochlea) pasien.
Operasi berlangsung selama 3 s.d 4 jam.
Cochlear Implant umumnya hanya dipasang pada satu telinga.
Pemetaan atau Mapping
Proses untuk menyesuaikan suara yang diterima
oleh setiap pemakai. Proses pemetaan ini dilakukan dengan menggunakan peralatan Komputer. Proses ini akan dilaksanakan secara berkala dan
dimaksudkan untuk menyesuaikan fungsi alat, sejalan dengan perkembangan kemampuan pemakai dalam mendengar dan berbicara.
Pemetaan perlu dilakukan secara berkala selama pemakai menggunakan Cochlear Implant.
Habilitasi adalah proses pelatihan sehingga
pemakai dapat memperoleh manfaat sebaik-baiknya dari Cochlear Implant. Habilitasi
dilaksanakan dengan teknik Auditori-Verbal.
Proses ini berbeda dari latihan bicara yang biasa
dilakukan bagi penderita gangguan penderita gangguan pendengaran, dan berfokus pada kemampuan mendengar.
Pelatihan merupakan suatu prasyarat mutlak bagi
pengguna Cochlear Implant. Tanpa pelatihan,
pengguna tidak akan memperoleh manfaat apapun dari Cochlear Implant.
Habilitasi harus melibatkan pelatih, pemakai dan
orang tua pemakai, serta memerlukan waktu yang cukup lama.
Respon Pendengaran
Suara:
Sensasi yang dihasilkan apabila getaran longitudinal molekul dari lingkaran luar mengenai membrana tympani.
Gelombang Suara:
Adanya perubahan tekanan pada membrana tympani tiap unit per waktu.
Sifat Gelombang Suara
Berjalan pada kecepatan 344m/s pada 20 C Kecepatan suara meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu dan ketinggian.
Kerasnya suara dihubungkan dengan
amplitudo gelombang suara dan nada yang dihubungkan dengan frekwensi (jumlah
Amplitudo meningkat, maka suara terdengar
tinggi.
Frekwensi meningkat, maka nada terdengar
tinggi.
Frekwensi suara yang terdengar
Indera Penglihatan
Organ : Mata
Susunan optik mata hampir sama dengan kamera
fotografi karena mempunyai: - Susunan Lensa
- Sistem diafragma yang dapat ubah (pupil mata)
Susunan Lensa
Permukaan anterior kornea dan udara. Permukaan posterior kornea dan
humaraqueus.
Perbatasan antara humaraqueus dan
permukaan anterior lensa kristalina.
Perbatasan antara permukaan posteiror
Pembentukan bayangan
di retina
Bayangan terbalik dari benda
aslinya, tetapi persepsi otak
terhadap benda tetap dalam
Mekanisme Akomodasi
Suatu mekanisme yang memfokuskan sistem
basa dari mata untuk meningkatkan derajat ketajaman mata.
Lensa yang terdiri kapsul elastik yang
berisi cairan protein dan serabut
transparan lensa dikelilingi oleh Musc. Ciliaris.
Musc. Ciliaris dlm keadaan relaksasi:
Kekuatan lensa menjadi sekecil-kecilnya (lensa berbentuk datar/sferis).
Musc. Ciliaris dlm keadaan kontraksi:
Kekuatan lensa maksimum (lensa berbentuk cembung)
Mekanisme Pembentukan
Bayangan
Spektrum cahaya dapat menimbulkan
potensial aksi pada sel batang dan sel kerucut.
Selanjutnya menimbulkan potensial aksi di Nervus Opticus, sehingga menghasilkan impuls pada cortex cerebri yang akhirnya memberikan persepsi.
Emetropia (Normal)
Jika cahaya yang masuk sejajar dari obyek
yang difokuskan pada retina, dimana musc. ciliaris dalam keadaan relaksasi total.
Untuk melihat obyek dekat, musc. ciliaris harus kontraksi shg dapat berakomodasi.
Hypermetrophia
(Penglihatan Jauh)
Oleh karena bola mata terlalu pendek atau
susunan lensa terlalu lemah pada waktu musc. ciliaris relaksasi.
Cahaya kurang dibelokkan oleh susunan lensa sehingga tidak terfokus di retina.
Harus meningkatkan kontraksi musc.
ciliaris
Myopia (Penglihatan Dekat)
Oleh karena bola mata terlalu panjang atau daya bias
susunan lensa terlalu kuat.
Sewaktu musc. ciliaris relaksasi, maka cahaya dari
obyek jauh difokuskan di depan retina.
Tidak ada mekanisme untuk mengurangi kekuatan
lensa.
Tidak dapat melihat jauh.
Caranya dengan menempatkan obyek sedekat mungkin
pada retina.
Presbiopi
Suatu keadaan dimana lensa tidak dapat
berakomodasi untuk penglihatan jauh/dekat.
Dengan meningkatnya usia maka elastisitas
lensa berkurang, berubah menjadi relatif padat oleh karena denaturasi protein,
sehingga daya akomodasi lemah.
Tx: lensa bifokus atas untuk melihat jauh.
lensa bifokus bawah untuk melihat dekat.
K A T A R A K
Suatu daerah berkabut dan keruh di dalam lensa karena denaturasi protein di dalam lensa sehingga terjadi koagulasi dan
pengendapan Ca dan menjadi keruh. Tx: excisi
R E T I N A
Merupakan bagian mata yang peka terhadap
cahaya.
Terdiri dari:
Sel kerucut (penglihatan WARNA)
Sel Batang
(penglihatan dalam GELAP)
Lebih pipih.
Lebih panjang. Diameter 2-5 u.
RODOPSIN PRELUMIRODOPSIN (n detik)
LUMIRODOPSIN (n detik)
METARODOPSIN I (m detik)
METARODOPSIN II (m detik)
all trans RETINAL
all trans RETINOL (Vit A) II cis RETINAL II cis RETINOL Isomerase Isomerase opsin menit ADAPTASI TERANG energi cahaya mengabsorbsi m em b en tu k ADAPTASI GELAP dikatalisis terurai menjadi SIKLUS PENGLIHATAN
Adaptasi Gelap
Semua retinal dan opsin diubah menjadi
pigmen yang peka terhadap cahaya.
Vitamin A banyak diubah menjadi retinal.
Diubah menjadi pigmen yang peka cahaya. Reseptor penglihatan secara bertahap
menjadi mudah terangsang dengan cahaya yang sedikit.
Fotokimiawi yang terdapat dalam sel batang dan kerucut berkurang karena diubah
menjadi retinal dan opsin.
Diubah menjadi vitamin A.
Bahan kimia menjadi berkurang sehingga
sensitivitas mata terhadap cahaya berkurang.
Adaptasi Terang
Rabun Senja
Defisiensi Vitamin A. Tidak cukup tersedianya vitamin A yang
dibentuk menjadi retinal dalam jumlah yang adekuat sehingga jumlah rodopsin yang
Penglihatan Warna
Sel kerucut peka terhadap warna cahaya Mata manusia dapat mendekati hampir
semua gradasi warna, bila cahaya
monokromatik dari warna merah, hijau, dan biru dipersatukan dengan berbagai
Sel Kerucut
(penglihatan WARNA)
Ujung atas berbentuk
kerucut.
Diameter 5-8 u
Ada 3 tipe sel kerucut (hijau, biru dan
merah), dimana setiap sel ini dapat berespon secara maksimal terhadap berbagai macam warna.
Misalnya:
B : H : M = 0 : 42 : 99 Jingga 83 : 83 : 0 Kuning 37 : 67 : 36 Hijau 97 : 0 : 0 Biru.
Buta Warna
Bila mata tidak mempunyai sekelompok sel
kerucut yang dapat menerima warna
• Lasik adalah singkatan dari Laser Assisted In-situ
Keratomileusis, sebuah pembedahan yang bisa mengurangi
atau menghilangkan kelainan refraksi mata miopi minus 1-11, hipermetropia plus 1-4, astigmatic silinder 1-6 dan presbiopia. • Pembedahan dilakukan dengan mesin microkertome dengan
cara membuat sayatan sangat halus pada permukaan kornea disebut flap yang bentuknya seperti lidah lalu dibuka.
• Dengan sinar excimer laser kornea bagian dalam dibentuk sesuai dengan kebutuhan.
• Sesudahnya flap dilekatkan kembali tanpa jahitan.
• Waktu yang digunakan untuk penyinaran lasernya hanya 30 detik. Akan tetapi untuk pembuatan flap butuh kurang lebih 15 menit.
• Overcorrection atau undercorrection juga bisa terjadi, tapi Lasik dapat diulangi enam bulan lagI untuk memperbaikinya. • Distorsi penglihatan (silau atau efek halo) bisa dialami pasien.
Indera Peraba
Organ : Kulit
Indera Somatik:
Mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi sensorik tubuh.
Indera Khusus:
Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan keseimbangan
Kulit terdiri dari 2 lapisan yaitu:
1. Lapisan terluar yang disebut epidermis
(terdiri dari sel-sel yang telah mati dan
menanduk yang disebut stratum korneum).
Lapisan yang lebih luar ini terlepas
sementara sel-sel kulit yang baru bertumbuh dari sel-sel yang aktif di bawahnya.
Itulah sebabnya mengapa bila kulit terluka atau tersayat akan segera sembuh. Sel-sel tua akan
2. Di bagian bawahnya terdapat lapisan dermis.
Lapisan ini mengandung:
Pembuluh-pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan folikel-folikel rambut darimana rambut tumbuh.
Pembuluh-pembuluh darah dan saraf berada di lapisan ini dan dermis terdiri dari jaringan ikat padat.
Lebih ke dalam lagi adalah jaringan subkutis
yang mengandung struktur yang lebih besar, lemak, pembuluh-pembuluh darah, saraf dan otot.
Rambut dan kuku adalah bagian dari struktur
Kulit berfungsi sebagai pelindung terhadap
kerusakan-kerusakan jaringan didalam tubuh misalnya: tulang, saraf, saluran darah, dan
susunan lain yang ada dalam tubuh kita.
Dalam keadaan normal kulit kedap air, hal ini
bertujuan untuk melindungi cairan tubuh.
Kulit sangat penting untuk mengatur suhu tubuh,
bila terlalu panas maka saluran darah pada dermis akan membesar dan membawa banyak darah ke permukaan
Fungsi lain dari kulit ialah sebagai glass
sensorik serabut saraf yang memanjang
sampai ke kulit menghantarkan impuls dari kulit ke medula spinalis atau ke otak dan dapat mendiagnosis penyakit tertentu.
Perasaan yang di sampaikan kulit ada 4
yaitu: raba –tekan ( tekanan dalah rabaan
yang di tahan agak lama), dingin, panas, dan rasa nyeri
Klasifikasi Indera Somatik
Indera Mekano ReseptifDapat dirangsang oleh pemindahan secara mekanis pada beberapa bagian tubuh.
Meliputi: indera raba, tekan, getaran, gatal dan posisi.
Indera thermoseptif (panas dan dingin) Indera rasa sakit
Perbedaan pada indera taktil
Sensasi raba:
Pada umumnya disebabkan oleh perangsangan
reseptor taktil yang terdapat pada kulit dan di bawah kulit.
Sensasi Tekan:
Disebabkan adanya perubahan jaringan yang lebih dalam
Sensasi Getaran
Disebabkan oleh sinyal sensorik yang datang berulang-ulang
Reseptor taktil
Ujung saraf bebas:
Banyak dijumpai di semua bagian kulit. Dapat mendeteksi rabaan dan tekanan.
Badan Meissner
Dapat dijumpai pada bagian kulit yang tidak
berambut (Ex. ujung jari, bibir).
Mempunyai kemampuan mengendalikan titik
tubuh yang teraba.
Dapat beradaptasi dengan cepat (2 dt
setelah dirangsang).
Peka terhadap pergerakan obyekdan
Reseptor Taktil
Diskus Merkel
Dijumpai di ujung jari, Kulit rambut.
Menjalankan sinyal untuk menentukan
Organ Ujung Rambut
Mendeteksi pergerakan obyek pada
Ujung Organ Rufini
Menjalarkan sinyal perubahan bentuk kulit
dan ajrang sinyak ini datang secara terus menerus.
Badan Pacani
Tepat di bawah kulit.
Dapat dirangsang oleh pergerakan yang
cepat.
Untuk mendeteksi getaran jaringan/
perubahan mekanis yang sangat cepat pada jaringan.