• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 OBJEK PENELITIAN"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

32

OBJEK PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat

PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak terletak di sebelah barat pulau jawa berada di propinsi Banten, sekaligus merupakan pintu gerbang lalu lintas Jawa – Sumatra. Pelabuhan penyeberangan Merak dikelola oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dengan kantor pusat di Jl. Jend. A Yani Kav. 52 – A Jakarta Pusat.

Awal didirikannya PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Merak adalah sebagai penghubung transportasi antara pulau Jawa dan Sumatera yang dilakukan oleh kapal yang masih sangat sederhana dan primitif yang pada saat itu dikenal dengan nama Kapal Tambang.

Tujuan didirikannya PT. ASDP adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya dibidang penyelenggaraan usaha jasa angkutan sungai, danau dan angkutan penyeberangan, jasa dermaga, jasa kepelabuhan sungai, danau dan penyeberangan dan jasa angkutan laut serta perdagangan dalam negeri, ekspor, impor dalam bidang alat/peralatan keselamatan kapal/mesin kapal laut/kapal laut/suku cadang kapal laut/minyak pelumas serta jasa perawatan kapal.

(2)

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Adapun Visi dan Misi yang dimiliki oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero), yaitu :

1. Visi

Menjadi operator jasa penyeberangan dan pelayaran yang tangguh dan mampu memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

2. Misi

a. Meningkatkan daya saing melalui inovasi produk dan pelayanan untuk dapat menyediakan jasa yang berkualitas dan kompetitif.

b. Mengelola portofolio bisnis dengan pola manajemen modern dan tenaga profesional untuk memaksimalkan nilai tambah bagi stakeholders secara seimbang.

c. Memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional melalui penugasan pemerintah di bidang jasa penyeberangan.

3.1.3 Bidang Usaha

Pada era globalisasi sekarang ini, perusahaan yang mampu memenangkan persaingan di pasar bebas adalah perusahaan yang dapat melakukan perubahan secara cepat sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Usaha yang dikelola PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang merak terdiri dari usaha angkutan penyeberangan dan usaha pelabuhan.

(3)

I. Usaha Angkutan Penyeberangan

yaitu usaha pengelolaan angkutan penyeberangan sebagai penyedia moda transportasi penyeberangan yang menghubungkan dua pulau secara point to point.

Kapal milik PT. ASDP Lintas Merak – Bakauheni : a. Kapal RoRo : JATRA I (Operasi)

JATRA II (Operasi) b. Kapal Cepat : Sundari I (tidak Operasi) Sundari II (tidak Operasi) II. Usaha Pelabuhan Penyeberangan

yaitu usaha pengelolaan pelabuhan penyeberangan sebagai penyedia fasilitas dan prasarana bagi kapal penyeberangan. Pelabuhan Merak memiliki 4 Dermaga (3 milik PT. ASDP & 1 KSO dengan PT. Infinity). Dan didukung oleh 16 perusahaan dengan jumlah kapal sebanyak 25 buah kapal RoRo dan 13 buah kapal cepat.

3.1.4 Budaya Perusahaan 1. Keterbukaan

Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi mengenai perusahaan. 2. Kebersamaan

Kebersamaan dalam pelaksanaan pekerjaan / tugas-tugas baik antar bagian maupun antar karyawan dan saling mendukung satu sama

(4)

lain yang merupakan suatu team work untuk menghasilkan karya yang baik guna mencapai tujuan perusahaan.

3. Profesionalisme

Menjadi SDM yang profesional, yaitu SDM yang memahami, mampu melaksanakan dan bertanggungjawab terhadap tugas-tugasnya sesuai dengan bidang / profesinya.

3.1.5 Prinsip - Prinsip Operasional Penyeberangan

Pengelolaan kegiatan usaha jasa penyeberangan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) lintas merak – bakauheni sebagai berikut :

1. International Safety Management Code (ISM Code)

adalah Sistem Manajemen Keselamatan dalam pengoperasian kapal dan pencegahan pencemaran lingkungan. Sistem ini diterapkan untuk pengoperasian kapal guna memberikan jaminan keselamatan baik kapal maupun muatannya dan ramah lingkungan.

Dalam implementasinya, ASDP telah memenuhi persyaratan dan memperoleh sertifikat ; untuk corporate telah mendapat Document of Compliance (DOC) dan kapal-kapal yang dioperasikan telah mendapat Safety Management Certificate (SMC).

2. International Standart Organization (ISO) 9001 versi 2000

adalah sistem tata kelola perusahaan yang berorentasi terhadap mutu produk. Sistem ini diterapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa penyeberangan, dan dalam implementasinya ASDP telah memperoleh sertifikat International Standart Organization (ISO) untuk Kantor Pusat,

(5)

selanjutnya pada tahun 2005 diprogramkan sertifikasi International Standart Organization (ISO) untuk Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk.

Dalam implementasi ISM Code dan International Standart Organization (ISO) di ASDP, telah disusun manual book Sistem Manajemen Mutu dan Keselamatan yang didalamnya berisi prosedur-prosedur kerja yang secara terus menerus dilakukan pengembangan.

3.1.6 Prinsip – Prinsip Pengoperasian Pelabuhan Penyeberangan

1. Fixed Route and Fixed Time (melayani rute yang tetap dengan jadwal waktu sandar dan pelayaran yang tepat)

2. Pass Through (No Waiting Time ) 3. Type Kapal Roll on Roll off 4. FiFo : First in First out 5. Pembagian Zone

6. Tidak terjadi crossing antar penumpang dan kendaraan

7. Selalu ada kapal disalah satu dermaga untuk angkutan berjarak pendek

Dengan prinsip dasar tersebut, maka dapat dihindari dampak negatif adanya antrian yang akan menimbulkan berbagai ekses yang akan menjadi tanggung jawab PT. ASDP Indonesia Ferry sebagai operator pelabuhan penyeberangan

(6)

3.1.7 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 3.1.7.1 Struktur Organisasi

Gambar 3.1 Struktur organisasi

(7)

3.1.7.2 Uraian Tugas

Kegiatan suatu perusahaan sehari-hari memiliki tingkat intensitas yang sangat tinggi sehingga diperlukan suatu organisasi yang baik agar setiap bagian dapat menjalankan fungsinya dan tugasnya dengan baik sehingga kegiatan dalam perusahaan dapat berjalan secara teratur dan tepat pada tujuan yang telah direncanakan.

Adapun uraian singkat mengenai pembagian tugas PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak adalah sebagai berikut:

1. Kepala Cabang Fungsi :

Membantu Direksi dan memimpin Cabang dalam pengelolaan dan pengembangan kepengusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan di Cabang.

Tugas Pokok :

Mengorganisir dan mengendalikan kegiatan pengelolaan dan pengembangan kepengusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan di Cabang.

Rincian Tugas :

a. Menyusun rencana kegiatan dan anggaran Cabang.

b. Mengorganisir kegiatan pengelolaan dan pengembangan kepengusahaan jasa kepelabuhan penyeberangan Cabang.

c. Melakukan pembinaan dan mengarahkan kegiatan-kegiatan di Cabang dalam rangka peningkatan kinerja.

(8)

d. Mengendalikan kegiatan operasional kapal dan pelabuhan, pembangunan dan atau pemanfaatan lahan pelabuhan.

e. Melakukan koordinasi dengan Divisi/Biro terkait di Kantor Pusat yang berhubungan dengan kegiatan kepengusahaan jasa pelabuhan dan penyeberangan.

f. Melakukan pembinaan terhadap SDM di Cabang.

g. Melaksanakan kegiatan pemerintahan di pelabuhan penyeberangan.

h. Mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dilaksanakan oleh bawahan.

i. Melaporkan pelaksanaan kegiatan ke Kantor Pusat (Direksi) secara periodik.

2. Manajer Corporate Secretary Fungsi :

Membantu perusahaan dalam menjaga nama baik perusahaan serta menjalin hubungan-hubungan dengan publik perusahaan.

Tugas Pokok :

Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan public relations dalam perusahaan.

Uraian Tugas :

a. Membuat program public relations. b. Melaksanakan program public relations.

c. Mengawasi dan mengontrol kegiatan public relations. d. Mengevaluasi kegiatan public relations.

(9)

3. Media Relations Fungsi :

Membantu tugas dari Corporate Secretary dalam melakukan hubungan dengan media.

Tugas Pokok :

Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan media relations.

Uraian Tugas :

a. Memantau dan menganalisis pemberitaan di media. b. Membuat kliping berita.

c. Membuat press release.

d. Merencanakan kegiatan press conference. e. Membuat media internal.

f. Membuat annual report tentang pemberitaan di media. g. Mengevaluasi program-program yang telah dilakukan. 4. Customer Care Center

Fungsi :

Membantu Corporate Secretary dalam melakukan hubungan dengan customer.

Tugas Pokok :

Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan customer relations.

Uraian Tugas:

(10)

b. Menganalisis tingkat kepuasan pelanggan. c. Menerima keluhan pengguna jasa.

d. Menanggapi keluhan dan masukan dari pelanggan. e. Merencanakan kegiatan pelayanan perusahaan.

f. Mengevaluasi kegiatan pelayanan yang telah dilakukan. 5. Sekertariat Direksi

Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Direksi dalam pelaksanaan tugas.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, serta menganalisis kegiatan yang dilakukan oleh direksi.

Uraian Tugas :

a. Menuliskan agenda kegiatan Direksi. b. Membantu mengatur rapat Direksi. c. Menyiapkan ruang rapat Direksi. 6. Manajer Operasi

Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan operasional pelabuhan dan kapal, produksi jasa dan pendapatan di Cabang serta pelaporan. Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan operasional pelabuhan

(11)

dan kapal, produksi jasa dan pendapatan, kegiatan promosi serta pelaporan.

Rincian Tugas :

a. Pengadaan dan persediaan tiket terpadu ke Kantor Pusat.

b. Pencatatan persediaan dan pengeluaran/pendistribusian tiket terpadu.

c. Produksi jasa dan pendapatan operasional pelabuhan dan kapal. d. Pencatatan produksi jasa dan pendapatan operasional pelabuhan

dan kapal.

e. Penyiapan dokumen/surat-surat untuk kegiatan pengurusan ijin trayek, ijin berlayar dan lalu lintas angkutan penyeberangan, sertifikat kesempurnaan kapal, peraturan-peraturan penyeberangan & pelabuhan, pengadaan peta laut serta kelengkapan dan peralatan navigasi kapal serta fasilitas alur dan dermaga.

f. Pengaturan lalu lintas keluar/masuk angkutan.

g. Sistem pelayaran penyeberangan & pelabuhan, menampung keluhan pelanggan.

h. Koordinasi dengan pihak terkait dan atau Nahkoda dalam melaksanakan ketertiban, keamanan dan pengendalian operasional pelabuhan dan kapal.

i. Koordinasi dengan manajer di Cabang dan Nahkoda. j. Penyusunan rencana kerja Cabang di bidang operasi.

(12)

7. Asisten Manajer Operasional Pelabuhan Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan produksi jasa dan pendapatan serta operasional pelabuhan di Cabang.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan produksi jasa dan pendapatan serta operasional pelabuhan, pemanfaatan lahan pelabuhan serta pelaporan.

Rincian Tugas :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan ;

a. Pengaturan jadwal operasional kapal. b. Penagihan hasil produksi jasa angkutan.

c. Klaim kecelakaan kepada perusahaan Asuransi. d. Keamanan, ketertiban, kebersihan.

e. Penerapan sistem pelayanan pelabuhan.

f. Melaporkan penggunaan tiket terpadu untuk penumpang dan kendaraaan kepada Bidang Keuangan.

g. Menyetorkan pendapatan kepada Bidang keuangan.

h. Penyusunan rencana kerja di Bidang Operasional Pelabuhan. i. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Operasi.

(13)

8. Asisten Manajer Operasional Kapal Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan produksi jasa dan pendapatan serta operasional kapal di Cabang.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan produksi jasa dan pendapatan serta operasional kapal, administrasi perkantoran serta pelaporan.

Rincian Tugas :

Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan dalam :

a. Pencatatan data produksi kapal. b. Penagihan produksi kapal.

c. Pencatatan produksi dan pendapatan operasional kapal. d. Penerapan sistem pelayanan kapal.

e. Penyusunan rencana kerja di Bidang Operasional Kapal. f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer Operasi. 9. Supervisor I, II, dan III

Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Operasi dalam kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan serta pelaporan.

(14)

Tugas Pokok :

Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan.

Rincian Tugas :

Mengkoordinir, melaksanakan, merencanakan dan mengevaluasi kegiatan:

a. Kerja shift pada jam yang telah ditentukan.

b. Penjualan tiket kendaraan, penumpang dan barang. c. Pengaturan jumlah muatan kapal.

d. Pengawasan pelaksanaan kegiatan operasional di lapangan. e. Melaporkan situasi dan kondisi lapangan selama bertugas dalam

shift.

f. Rekapitulasi produksi/penjualan tiket (per shift).

g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer Operasi baik secara lisan dan atau tertulis.

10. Asisten Supervisor Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Supervisor dalam kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan serta pelaporan.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir, mengawasi dan melaksanakan kegiatan operasional kapal dan pelabuhan di lapangan.

(15)

Rincian Tugas :

a. Melaksankan kerja shift pada jam yang telah ditentukan.

b. Memonitor waktu kedatangan dan keberangkatan kapal pada Dermaga I, II, III, IV dan V.

c. Memonitor lalu lintas kendaraan keluar/masuk dan bongkar muat angkutan pada Dermaga I, II, III, IV dan V.

d. Melakukan koordinasi dengan asisten supervisor lainnya dan petugas operasional dalam satu shift.

e. Melaporkan situasi dan kondisi lapangan selama bertugas dalam shift.

f. Melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Supervisor shift baik secara lisan dan atau tulisan.

11. Manajer Pemeliharaan Fungsi :

membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam hal yang berhubungan dengan pemeliharaan kapal dan pelabuhan penyeberangan.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas terminal dan peralatan pelabuhan, administrasi perkantoran serta pelaporan.

(16)

Rincian Tugas :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan ;

a. Pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya.

b. Penyediaan suku cadang kapal dan perbaikan peralatan fasilitas pelabuhan.

c. Pengisian data-data teknis, kartu riwayat pemeliharaan dan perbaikan.

d. Pengawasan pelaksanaan pemeliharaan kapal dan pelabuhan. e. Koordinasi dengan mitra kerja/instansi yang berhubungan

dengan pelaksanaan pemeliharaan kapal dan pelabuhan. f. Memantau pelaksanaan docking kapal.

g. Penyusunan rencana kerja Cabang dibidang Pemeliharaan. h. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin Cabang. 12. Asisten Manajer Pemeliharaan Kapal

Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer Pemeliharaan dalam pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan pemeliharaan kapal dan perlengkapannya serta pelaporan.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan kapal, pengadaan dan petbaikan perlengkapannya serta pelaporan.

(17)

Rincian Tugas :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan ;

a. Pemeliharaan kapal beserta perlengkapannya.

b. Permintaan pengadaan dan perbaikan suku cadang kapal. c. Pengawasan pelaksaan pemeliharaan kapal.

d. Memantau pelaksanaan docking kapal.

e. Penyusunan rencana kerja di bidang pemeliharaan kapal. f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer pemeliharaan. 13. Manajer SDM dan Umum

Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Pemimpin Cabang dalam pelaksanaan tugas/kegiatan manajemen SDM, ketatausahaan, perlengkapan, kerumah tanggaan serta pelaporan. Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, mengevaluasi, menganalisis, mengawasi dan melaksanakan kegiatan balas jasa, kedisiplinan, kesejahteraan, keselamatan kerja, penempatan, kebutuhan serta data karyawan, sistem administrasi perkantoran, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja di cabang serta pelaporan.

Rincian Tugas :

Mengkoordinir, merencanakan, mengevaluasi, serta menganalisis kegiatan:

(18)

a. Kebutuhan/penempatan karyawan.

b. Balas jasa, kesejahteraan, keselamatan kerja pegawai. c. Pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan. d. Pencatatan data karyawan.

e. Informasi manajemen SDM. f. Kedisiplinan karyawan.

g. Penyiapan usulan penghapusan asset cabang. h. Menghimpun hasil penilaian prestasi karyawan.

i. Keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja. j. Penyusunan rencana kerja di bidang SDM dan Umum. k. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Pemimpin cabang. 14. Asisten SDM dan Umum

Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas manajer SDM dan Umum dalam pelaksanaan tugas/kegiatan manajemen SDM di cabang.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan balas jasa, kesejahteraan, keselamatan kerja, penempatan, kebutuhan, data karyawan, sistem informasi manajemen SDM, kedisiplinan dan perlengkapan kerja karyawan di cabang serta pelaporan.

(19)

Rincian Tugas :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan ;

a. Program kebutuhan/penempatan karyawan. b. Penyusunan kebutuhan perlengkapan karyawan. c. Pencatatan data karyawan.

d. Pelaksanaan sistem informasi manajemen SDM. e. Disiplin karyawan.

f. Penyusunan rencana kerja cabang di bidang SDM.

g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer SDM dan Umum.

15. Asisten Manajer Umum Fungsi :

Membantu kelancaran pelaksanaan tugas Manajer SDM dan Umum dalam pelaksanaan tugas ketata usahaan, ketertiban, perlengkapan serta kerumahtanggaan di cabang serta pelaporan. Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan administrasi perkantoran, pengadaan kebutuhan peralatan kantor, perlengkapan karyawan dan ATK, pemeliharaan dan perawatan peralatan non operasional/non produksi, sistem keamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan kerja di cabang serta pelaporan.

(20)

Rincian Tugas :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan ;

a. Tata arsip dan retensi arsip.

b. Pemeliharaan dan perawatan gedung, kendaraan dinas serta peralatan kantor.

c. Pengadaan perlengkapan kantor dan ATK. d. Inventarisasi asset.

e. Keamanan, ketertiban, dan kebersihan lingkungan kerja. f. Penyusunan rencana kerja cabang di Bidang Umum. g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada Manajer SDM. 16. Manajer Keuangan

Fungsi :

Membantu pelaksanan tugas Pemimpin Cabang dalam mengelola kegiatan yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi di cabang.

Tugas Pokok :

Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan ketatausahaan keuangan dan akuntansi, penyelesaian utang-piutang, perpajakan, kewajiban-kewajiban lainnya, pelaksanaan anggaran, jasa keuangan, pengelolaan kas/bank, verifikasi serta pelaporan.

(21)

Rincian Tugas :

Merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengevaluasi serta menganalisis kegiatan ;

a. Pengelolaan dan pengawasan kas dan setara kas. b. Sistem keuangan dan akuntansi.

c. Ketatausahaan keuangan dan akuntansi.

d. Penyelesaian hutang piutang, perpajakan, kewajiban-kewajiban lainnya.

e. Jasa keuangan cabang.

f. Penyusunan rencana dan realisasi arus kas. g. Meneliti perhitungan pembayaran pajak.

h. Penerapan sistem penataan dan pengemdalian dokumen akuntansi di cabang.

i. Pencatatan pendapatan dan produksi.

j. Penerimaan tagihan jasa pelabuhan dan pendapatan tiket terpadu.

k. Penyelesaian tindak lanjut serta temuan dari internal dan eksternal auditor.

l. Penyusunan rencana kerja dibidang keuangan dan akuntansi cabang

(22)

17. Asisten Manajer Keuangan Fungsi :

Membantu pelaksanaan tugas Manajer Keuangan dalam mengelola kegiatan yang berhubungan denga keuangan di cabang. Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan ketatausahaan keuangan, penyelesaian hutang piutang, kewajiban-kewajiban lainnya, pelaksanaan anggaran jasa keuangan, pengelolaan kas/bank serta pelaporan.

Rincian Tugas :

Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan ; a. Pengelolaan kas dan setara kas.

b. Pengendalian pengeluaran keuangan. c. Penyelesaian hutang piutang.

d. Penyusunan anggaran pendapatan dan biaya. e. Penyusunana rencana dan realisasi arus kas. f. Penyesuaian dan revisi pelaksanaan anggaran. g. Pencatatan pendapatan dan produksi.

h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan cabang. i. Penyusunan rencana kerja di bidang keuangan cabang. j. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer keuangan.

(23)

18. Asisten Manajer Akuntansi Fungsi :

Membantu pelaksanaan tugas manajer keuangan dalam mengelola kegiatan berhubungan dengan akuntansi di cabang.

Tugas Pokok :

Mengkoordinir, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pencatatan kegiatan yang berhubungan dengan keuangan, perpajakan serta pendapatan.

Rincian Tugas :

Mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan :

a. Melakukan verifikasi atas pendapatan yang diterima serta pembayaran yang akan dilakukan.

b. Penyelesaian perpajakan.

c. Pembuatan nota-nota tagihan, kelengkapan bukti-bukti pembayaran.

d. Evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang akuntansi cabang. e. Penyusunan rencana kerja di bidang akuntansi cabang. f. Pelaporan pelaksanaan kegiatan kepada manajer keuangan.

(24)

3.2 Prosedur umum kegiatan media relations 1. Mengadakan rapat tim :

Dalam rapat ini tim membahas topik yang akan diberitakan dalam kegiatan media relations.

2. Pembagian tugas :

Masing-masing staff diberi tugas sesuai dengan bagiannya. Dalam department media relations ini terdiri dari 3 orang, 1 Assisten Manager Senior dan 2 orang staff.

3. Pelaksanaan :

Masing-masing staff melaksanakan tugas sesuai dengan bagiannya. 4. Evaluasi :

Masing-masing staff melaporkan hasil kerjanya kepada atasannya untuk di evaluasi. Kepala Biro Corporate Secretary memeriksa hasil kerja dari staff nya jika ada kekurangan maka atasan memberikan instruksi kepada staff tersebut untuk memperbaikinya dan kemudian melaksanakan kegiatan media relations.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. (Sugiyono, 2004:1)

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2009:1), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan peneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah

(25)

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dan dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang menurut sugiyono (2007:114), Deskriptif adalah data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada gambar. Sehingga dalam skripsi ini penulis hanya memaparkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan.

Dalam penelitian ini data yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

1. Data primer

Merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok, dan organisasi. Seperti dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

a. Wawancara

Menurut Esterberg mendefinisikan wawancara yang dikutip oleh Sugiyono sebagai berikut :

“a meeting of two persons to eschange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint constructions of meaning about a particular topic”. (Sugiyono, 2009:72)

Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah wawancara mendalam yang menurut Dr. Elvinaro adalah teknik mengumpulkan data lengkap atau

(26)

informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. (2010:178)

Dalam penelitian ini penulis memilih dua informan, yaitu :

1). Christine Hutabarat selaku Kepala Biro Corporate secretary (Public relations)

2). Mario Sardadi selaku Staff Media Relations b. Observasi

Menurut Nasution dalam Sugiyono menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. (2009:64)

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terus terang atau tersamar. Definisi observasi terus terang atau tersamar adalah dalam melakukan pengumpulan data peneliti menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. (Sugiyono, 2009:66) Dalam observasi ini penulis hanya mengamati objek dan subjek penelitian, tidak turun langsung dalam kegiatan yang dilakukan oleh public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak.

2. Data sekunder

Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa data sekunder berupa :

(27)

a. Laporan kegiatan media relations PT. ASDP Indonesia Ferry. b. Company profile PT. ASDP Indonesia Ferry.

c. Website resmi PT ASDP Indonesia Ferry.

d. Sejumlah media cetak, baik surat kabar maupun media internet mengenai PT. ASDP Indonesia Ferry.

e. Arsip dan dokumen lain yang didapat dari PT. ASDP Indonesia Ferry.

3.3.1 Teknis analisis data

Menurut Nasution yang dikutip oleh Sugiyono (2009:89), analisis data telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai hasil penulisan hasil penelitian. Tahapan dalam analisis data yang dilakukan dalam penellitian ini adalah : 1. Analisis domain

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi yang diteliti atau objek penelitian yaitu PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak.

2. Analisis taksonomi

Dalam tahapan ini peneliti melakukan observasi terhadap objek penelitian yaitu PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak, untuk menentukan fokus masalah yang akan diteliti. Setelah melakukan analisis ini, peneliti memutuskan untuk memfokuskan penelitian pada strategi public relations PT. ASDP Indonesia Ferry melalui media relations dalam meningkatkan citra perusahaan.

(28)

3. Analisis komponensial

Setelah menentukan fokus masalah yang akan diteliti, tahap selanjutnya peneliti melakukan kegiatan wawancara dan observasi untuk mengetahui bagaimana strategi public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak melalui media relations yang telah dilakukan, bagaimana kegiatan tersebut dapat mempengaruhi citra perusahaan, serta untuk mengetahui hambatan dan upaya apa saja yang digunakan untuk menanggulangi hambatan dalam kegiatan media relations tersebut.

3.3.2 Validitas Data

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.(Sugiyono, 2009:117)

Dalam penelitian ini, penulis melakukan uji validitas data dengan menggunakan uji kredibilitas terhadap data penelitian dilakukan dengan triangulasi sumber. Triangulasi sumber ini dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui sumber.

3.4 Permasalahan yang ada

PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi air, sebagai penyedia kapal dan operator penyeberangan yang menghubungkan antara pulau Jawa dan Sumatera.

(29)

Dalam skripsi ini penulis melihat adanya permasalahan mengenai penurunan citra PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak di mata masyarakat. Penurunan citra ini disebabkan oleh beberapa permasalahan yang baru-baru ini ramai diberitakan, yaitu mengenai kebakaran kapal yang banyak menelan korban jiwa, serta kurangnya armada kapal yang menimbulkan antrian panjang truk-truk barang yang ingin melintas ke pulau Sumatera, hal ini tentunya banyak menimbulkan kerugian terutama bagi calon penumpang pengendara truk ekspedisi yang harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk biaya makan, dikarenakan mereka harus menunggu antrian untuk dapat menaiki kapal sampai berhari-hari, akibat dari kemacetan ini pula banyak menimbulkan kerugian bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera yang melambat dikarenakan supply barang-barang kebutuhan ekonomi bagi masyarakat disana menjadi kurang lancar.

Pemberitaan mengenai permasalahan yang ada di PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak ini banyak menjadi headline news di media cetak maupun elektronik. Pemberitaan yang beredar tentu saja bukan pemberitaan yang positif, sehingga dapat menyebabkan citra perusahaan jelek dimata masyarakat. Dalam menangani hal tersebut public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak berusaha menekan pemberitaan negatif di media dengan menggunakan pendekatan media relations. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam permasalahan tersebut diatas.

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Menurut pandangan penulis, solusi alternatif dari pemecahan masalah ini adalah Public relations PT. ASDP Indonesia Ferry cabang Merak harus membuat

(30)

strategi melalui media relations untuk memperbaiki dan mengembalikan citranya dimata publik.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakter morfologis dan sitologis (kariotipe) pada tanaman buah naga jingga guna mendukung pemuliaan buah naga jingga. Diduga

Dua pengertian diatas, meskipun berbeda namun memiliki makna yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa registrasi citra merupakan suatu proses untuk mendapatkan hasil

Pengelolaan hutan dalam bentuk pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan yang berada di wilayah masyarakat hukum adat dilakukan oleh masyarakat hukum adat

Ketujuh lingkaran tindakan tersebut adalah (1) bahwa dalam cerita ada tokoh yang berfungsi sebagai penjahat yang tugasnya membentuk konflik dalam narasi, (2) tokoh

Dalam karya ilmiah ini, digunakan metode homotopi untuk menyelesaikan masalah taklinear dari model mangsa pemangsa tiga spesies dengan adanya mangsa, pemangsa, dan

Pada tahap ini, kegiatan awal yang dilakuakan adalah memberikan pretes pada siswa pada materi bencana alam dan dampaknya, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol, hal

Dalam penelitian ini pendepositan hidroksiapatit dalam matrik selulosa bakterial dilakukan dengan cara merendam selulosa bakterial dalam larutan CaCl 2 selama 18

Apabila tingkat signifikan yang digunakan sebesar 5 persen, dengan kata lain jika probabilitas > 0,05 maka dinyatakan antara variabel independen merupakan penjelas