• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN PERSETUJUAN INFORMEND CONSENT. Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawa ini :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN PERSETUJUAN INFORMEND CONSENT. Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawa ini :"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

LEMBARAN PERSETUJUAN INFORMEND CONSENT

Dengan ini saya yang bertanda tangan di bawa ini :

Nama : Ny. I Umur : 26 Tahun Pekerjaan : IRT

Alamat : Jl.Bersama

Menyatakan dengan sesungguhnya setuju menjadi klien dalam penata laksanaan Asuhan Kebidanan yang meliputi Asuhan Kehamilan, Persalinan, Asuhan Nifas dan Asuhan Bayi Baru Lahir yang kemudian akan di susun sebagai Laporan Studi Kasus dalam rangka menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Akbid Audi Husada Medan .

Demikian pernyataan ini saya perbuat untuk di pergunakan seperlunya .

Mahasiswa, Medan 30 Juli 2016

Pasien

(2)

Lampiran 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tanda-tanda bahaya kehamilan Sub Pokok Bahasan : Tanda bahaya kehamilan

Waktu : 16.00 WIB

Sasaran : Ny. I

Tanggal : 19 Maret 2016

Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum

Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

B. Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian tanda bahaya kehamilan 2. Menyebutkan macam macam tanda bahaya kehamilan 3. Mengatasi keluhan tanda bahaya kehamilan

4. Mengetahui cara mencegah bahaya kehamilan. C. Metode

Ceramah Tanya jawab D. Materi

(3)

MATERI PENYULUHAN

TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

Tanda bahaya pada kehamilan meliputi : 1. Perdarahan

a. Perdarahan pada ibu hamil muda dapat menyebabkan keguguran.

b. Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin.

2. Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang. 3. Demam tinggi, biassanya disebabkan infeksi atau malaria yang dapat

membahayakan keselamatan ibu dan menyebabkan keguguran atau melahirkan premature.

4. Keluar air ketuban sebelum waktunya, tanda adanya gangguan kehaamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.

5. Gerakan janin berkurang atau tidak bergerak 6. Muntah terus menerus dan tidak nafsu makan.

(4)

MATERI PENYULUHAN PERAWATAN PAYUDARA

1. Pemeriksaan payudara a. Inspeksi

Ukuran payudara dan putting susu

1. Retraksi (penarkan kedalam) atau benjolan 2. Pelebaran vena, warna kulit, radang, luka ulkus 3. Putting terbenam

4. Cairan selain colostrums b. Palpasi 1. Konsentrasi 2. Massa 3. Mammary fold 4. Kista 5. Putting susu 6. Koreksi putting 7. Areola

2. Manfaat perawatan payudara

a. mengetahui kelainan pada payudara b. mencegah tersumbatnya saluran susu c. memperlancar sirkulasi darah

d. koreksi putting

3. Cara massage payudara pada ibu post patum a. Alat

1. 1 buah handuk besar

2. 1 buah baskom untuk air hangat 3. Kapas

4. Minyak 5. Washlap b. Cara kerja

(5)

1. Mengompres putting susu dengan minyak untuk melemaskan atau melenturkan putting susu.

2. Memassage payudara dari arah dalam keluar dan melenting untuk mempelancar peredaran darah.

3. Memassage denagn pinggir tangan seluruh payudara.

4. Memasage dengan jari-jari tangan yang dikepal emutari seluruh payudara

(6)

Lampiran 3

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Asuhan Kebidanan Persalinan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Persalinan

Waktu : 10.00 WIB

Sasaran : Ny. I

Tanggal : 23 Mei 2016

Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum

Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya persalinan.

B. Tujuan Khusus

1. Mengetahui pengertian tanda bahaya nifas 2. Menyebutkan macam macam tanda bahaya nifas 3. Mengatasi keluhan bahaya nifas.

C. Metode Ceramah Tanya jawab D. Materi

(7)

MATERI PENYULUHAN

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

A. Pengertian Persalinan

Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks dan diakhiri dengan pelahiran plasenta.

Persalinan disertai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada servik (membuka dan menipis) dan berakhirnya dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan penambahan servik.

B. Bentuk- Bentuk Persalianan

1. Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.

2. Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar, misalnya: ekstrasi dengan forsep atau dilakukan operasi sc atau ve.

3. Persalinan anjuran, bila persalinan berlangsung tidak mulai dengan sendirinya tetapi berlangsung setelah pemecahan ketuban atau pemberian pitosin atau prostaglandin.

C. Tahapan Persalinan A. Kala I

Dapat dinyatakan partus lama dimana bila timbulnya his wanita tersebut mengeluarkan lendir darah ( blood show ). Lendir ini berasal dari lendir kanalis serviks karena servik mulai membuka tau mendatar. Sedangkan darahnya berasal dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berad pada di sekitar kanalis servikalis itu pecah karena pergeseran-pergeseran ketika servik membuka.

Proses pembukaanya servik sebagai akibat his dibagi 2 fase, yaitu : a. Fase laten

(8)

Berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.

b. Fase aktif

Dibagi dalam 3 fase yaitu :

1. Fase akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm.

2. Fase dilatasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.

3. Fase deselerasi. Pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi pembukaan lengkap.

B. Kala II

Kala II persalinan adalah di mulai dengan dilatasi lengkap servik di akhiri dengan kelahiran bayi.

Pada kala ii his menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira-kira 2 sampai 3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul, maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris menimbulkan rasa ingin mengedan.

C. Kala III

Kala III adalah setelah plasenta lahir, uterus teraba keras dengan fundus diatas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6 jam sampai 15 menit setela bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.

Tujuan manajemen adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu, mencegah perdarahan dan mengurangi kehilangan darah pada kala III persalinan jika dibandingakan dengan penatalaksanaan fisiologis. Sebagian besar kasus kesakitan dan kematian ibu di indonesia disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan dimana sebagian besar disebabkan oleh atonia uteri dan retensi plasenta, yang yang sebenarnya dapat di cegah dengan melakukan manajemen aktif kala III.

(9)

Fisiologi persalinan kala III yaitu otot uterus ( miometrium ) berkontraksi mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat peerlekatan menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau kedalam vagina.

D. Kala IV

Kala IV yait disebut kala pemantuan atau untuk mengamati apakah ada perdarahan postpartum.

(10)

Lampiran 4

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Asuhan Kebidanan Post Partum Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Nifas

Waktu : 16.00 WIB

Sasaran : Ny. I

Tanggal : 30 Mei 2016

Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum

Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya nifas. E. Tujuan Khusus

4. Mengetahui pengertian tanda bahaya nifas 5. Menyebutkan macam macam tanda bahaya nifas 6. Mengatasi keluhan bahaya nifas.

F. Metode Ceramah Tanya jawab G. Materi

(11)

MATERI PENYULUHAN

ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM

A. Konsep Dasar Nifas

Pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks dan diakhiri dengan pelahiran plasenta.

Masa nifas (puerperium) didefinisikan sebagai periode 6 minggu segera setelah lahirnya dan mencerminkan periode saat fisiologis ibu, terutama sistem reproduksi kembali mendekati keadaan sebelum hamil.

B. Proses Adaptasi Psikologi Ibu Pada Masa Nifas

Periode masa nifas merupakan waktu dimana ibu mengalami stres pascapersalinan, terutamapada ibu primipara.

Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai berikut:

1. Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi menjadi orang tua.

2. Respons dan dukungan dari keluarga dan teman dekat. 3. Riwayat pengalaman hamil dan melahirkan sebelumnya.

4. Harapan, keinginan dan aspirasi ibu saat hamil juga melahirkan.

C. Perubahan fisiologis pada masa nifas 2. Uterus

3. Tanda-tanda vital

D. Program dan kebijakan teknis masa nifas

Kunjungan masa nifas dilakukan paling sedikit 4 kali kunjungan ini bertujuan untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir juga untuk mencegah, mendeteksi, serta menangani masalah – masalah yang terjadi.

(12)

E. Tanda bahaya masa nifas

a. Perdarahan pervaginam yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak ( lebih dari perdarahan haid biasa atau memerlukan ganti pembalut 2 hari dalam setengah jam). pengeluran pervaginam yang berbau menusuk ( menyengat ). b. Rasa sakit dbagian bawah abdomen atau punggung.

c. Rasa sakit kepala yang terus menerus atau masalah penglihatan d. Pembengkakan diwajah atau ditangan.

Demam, muntah , rasa sakit waktu buang air kecil, atau merasa tidak enak badan

e. Payudarah yang berubah menjadi merah, panas dan sakit. f. Kehilangan nafsu makan dalam jangka waktu yang lama. g. Rasa sakit, warna merah, pembengkakan di kaki.

h. Merasa sedih dan tidak mampu merawat bayinya atau dirinya sendiri i. Merasa sangat letih atau nafas terengah-engah.

(13)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Cara menyusui yang baik dan benar Sub Pokok Bahasan : Cara menyusui Bayi

Waktu : 16.00 WIB

Sasaran : Ny.I

Tanggal : 15 April 2016

Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum

Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang cara menyusui yang baik dan benar.

B. Tujuan Khusus

1. Mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan pada saat menyusui 2. Mampu mempraktekan cara menyusui yang baik dan benar 3. Makan-makanan yang baik untuk memperbanyak ASI. C. Metode

Ceramah Tanya jawab D. Materi

(14)

MATERI PENYULUHAN

CARA MENYUSUI YANG BAIK DAN BENAR

Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi yang menghisap air susu. Oleh karena itu usahakan agar ibu dapat menyusui dengan baik dan benar. Hal-hal berikut ini diperhatikan adalah :

1. Usahakan posisi bayi cukup nyaman saat menyusui

2. Peluk dan letakan kepal bayi pada siku tangan ibu sehingga menompang bayi dengan tahap sebagai berikut :

a. Posisis bayi menghadap ibu sehingga telinga dan lenganya berada pada satu garis lurus sehingga dagu bay menyentuh payudara.

b. Sangga bawah/dasar payudara dengan jari-jari, jangan terlalu dekat dengan putting (diluar areola) dan tidak menjepit putting susu dengan dua jari. c. Bayi akan meraihpayudara jika lapar. Beri rangsangan pada mulut bayi

pada bagian areola sehingga timbul refleks bayi untuk mencari puting. d. Pipi bayi akan kelihatan bulat Karena areola barada dalam mulut bayi. e. Terlihat isapan yang lambat dan dalam disertai gerakan menelan yang

teratur.

f. Bayi tetap melekat pada payudara dengan tenang karena sentuhan ibu yang penuh kasih sayang.

g. Jika ASI keluar tampak menetes, susukan bayi selama 10-15 menit atau sesuai kebutuhan pada satu payudara sampai terasa kosong (lunak)

(15)

Lampiran 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Tali Pusat

Waktu : 16.00 WIB

Sasaran : Ny. I

Tanggal : 20 Mei 2016

Tempat : Ruma Pasien

A. Tujuan umum

Agar klien dapat mengetahui tentang perawatan tali pusat B. Tujuan Khusus

Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan klien dapat : 1. Mengetahui perawatan tali pusat

2. Mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari. C. Metode

Ceramah Tanya jawab D. Materi

(16)

MATERI PENYULUHAN PERAWATAN TALI PUSAT

Membersihkan tali pusat pada bayi baru lahir dapat menggunakan kapas yang diberikan dengan sedikit larutan alkohol. Perawatan tali pusat bayi baru lahir dilarang keras menggunakan salep dan obat-obatan. Merawat tali pusat dengan tepat dan benar juga akan membuat proses penyembuhan lebih cepat dan terhindar dari ancaman infeksi. Berikut yang harus diperhatikan dalam perawata tali pusat pada bayi baru lahir agar terhindar dari infeksi.

1. Gunakan kasa steril untuk menghentikan perdarahan sebelum atau setelah puput. Rutinlah mengganti kain kasa pada tali pusat bayi setiap kali setelah mandi.

2. Untuk memendikan bayi baru lahir, sebaiknya menggunakan washlap dengan menggunakan air hangat. Usahakan untuk tidak memeandikan bayi baru lahir dengan posisi berendam apabila tali pusat bayi belum puput atau belum terlepas.

3. Saat memakaikan popok, sebaiknya memasang nya dibawah perut bayi atau bagian bawah tali pusatnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari agar tali pusat tidak terkena kotoran atau pipis bayi.

4. Gunakan pakaian longgar dan nyaman pada bayi baru lahir hingga tali pusatnya puput dengan tujuan supaya tidak mengganggu sirkulasi udara yang ada disekitar tali pusat.

5. Tidak disarankan memberikan ramuan-ramuan tradisional lain pada pangkal tali pusat bayi baru lahir dengan tujuan segera puput jika tanpa ada ijin dari dokter.

6. Saat tali pusat sudah puput, biarkan sekitar tali pusat tersebut sembuh dan kering dengan sendirinya.

(17)

Lampiran 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Metode Kontrasepsi Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kontrasepsi

Waktu : 12. 00 WIB

Sasaran : Ny. I

Tanggal : 7 Juni 2016

Tempat : Rumah pasien

A. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu di harapkan mengetahui dan memahami tentang metode kontrasepsi

E. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ibu diharapkan mampu : 1. Mengetahui pengertian kontrasepsi

2. Mengetahui tentang manfaat, keugian kontra indikasi alat kontrasepsi. 3. Menyebutkan macam macam kontrasepsi

4. Dapat memilih metode kontrasepsi yang akan digunakan. F. Metode Ceramah Tanya jawab G. Materi Terlampir

(18)

MATERI PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA

Penjarangan kehamilan dilakukan dengan pemberian obat, pemasangan alat, dan tindakan bedah. Program Keluarga Berencana sangat dianjukan untuk pasangan suamu istri yang mempunyai :

a. Keinginan untuk mencegah kehamilan dengan alasan-alasan pribadi b. Keinginan untuk menjarangkan kehamilan

c. Keinginan untuk membatasi jumlah anak d. Alasan kesehatan

Manfaat Keluarga Berencana dari segi kesehatan bagi keluarga adalah :

a. Dengan mengatur jumlah dan jarak kelahiran, ibu dapat meningkatakan kesehatanya, baik fisik, mental, maupun sosial.

b. Memberikan kesmpatan pada suami untuk meningkatkan atau memperbaiki ksehatan fisik, mental dan sosial.

c. Memberikan kesempatan pada anak-anak untuk tumbuh dengan wajar dan memperoleh pendidikan, perhatian, pemeliharaan, kecukupan, makanan serta memperoleh perkembangan mental dan sosial.

Kontrasepsi yand dipilih oleh Ny.I adalah Kb suntik 3 bulan. Metode KB ini dilakukan dengan cara menyuntikan hormone pencegahan kehamilan pada ibu yang masih subur. Obat ini hanya berisi hormone progesterone dengan interval diberikan 12 minggu sekali.

a. Keuntungan

KB ini sangat tepat untuk ibu yang sedang menyusui karena tidak mempengaruhi produksi ASI.

b. Kerugian

perdarahan terjadi secara teratur dan tidak mendapat haid dalam waktu yang lama.

(19)

1. wanita yang menderita tumor, terutama tumor ganass pada payudara atau kelamin.

2. Varises yang luas, lading pembuluh darah atau kelainan perdarahan jantung.

3. Penyakit hati (hepar)

4. Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui penyebabnya. d. efek saamping

a. Gangguan haid berupa spotting, perdarahan yang tidak teratur, amenorrhea

b. Berat badan bertambah

c. Cenderung ada penigkatan gula darah

d. Keluhan lain berupa mua, muntah, sakit kepala, panas, dingin, pegal-pegal dan nyeri perut.

Referensi

Dokumen terkait

Cangkang trochospiral, biconveks tidak rata, equatorial periphery lobulate, sumbu periphery membulat, cangkang perforate, permukaan berbintik-bintik,kamar menggembung,

Metode pembelajaran yang akan digunakan dalam mata ajaran TAK ini adalah perkuliahan aktif ( active lecturing ) dan pembelajaran kolaboratif.. ( collaborative

1) Kepercayaan masyarakat terhadap profesi keperawatan berkurang, karena menganggap organisasi profesi tidak dapat menjamin kepada masyarakat bahwa perawat yang melakukan

Atas dasar cutoff bank statement, auditor dapat membuat rekonsiliasi bank untuk membuktikan ketelitian catatan kas klien dan membuktikan status setoran dalam perjalanan dan cek

The research aimed to determine the diversity of endophytic fungi in soybean with different resistance to Sclerotium rolfsii and find out their potential antagonist

Kepemimpinan kepala sekolah dalam manajemen kinerja guru dan peningkatan mutu pembelajaran: Studi desktiptif pada Sekolah Menengah Kejuruan Swasta di Kota

The ability of the sperm cell to with stand the given electric shock is influenced by several fac- tors such as the type of fish, the quality of the sperm before

Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif Take and Give merupakan model yang menyenangkan siswa dan cocok untuk semua mata pelajaran, tetapi masih ada bebarapa