• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan Ear Tag RFID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan Ear Tag RFID"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

Merancang dan merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan Ear Tag RFID sebagai kartu ternak sapi elektronik yang akan digunakan pada peternakan rakyat dengan harapan proses rekam perkembangan ternak sapi dapat dilakukan terus menerus dan dapat digunakan untuk menunjang kegiatan beternak sapi.

1.2. Latar Belakang

Hewan ternak sapi adalah hewan ternak yang memiliki banyak manfaat. Hampir seluruh bagian dari tubuh hewan ini bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti kebutuhan bahan makanan melalui daging, kebutuhan protein melalui susu, dan kebutuhan kulit. Dari total kebutuhan daging di dunia, ternak sapi menyumbang 50%. Ternak sapi juga menyumbang 95% dari total seluruh kebutuhan susu di dunia serta menyumbang 85% kebutuhan kulit [4, h.1]. Manfaat-manfaat tersebut dan keinginan manusia untuk mencukupi kebutuhan bahan makanan menyebabkan permintaan akan hasil hewan ternak sapi sangat tinggi. Dari data yang didapat dari blue print Program Swasembada Daging Sapi (PSDS) 2014 menunjukkan kebutuhan akan hewan ternak sapi dari tahun ke tahun selalu meningkat [11, h.22-24]. Untuk mencukupi seluruh permintaan hewan ternak sapi, maka dilakukan kegiatan beternak sapi.

Permasalahan yang muncul adalah ketika hasil ternak dalam negeri tidak dapat mencukupi konsumsi dalam negeri. Indonesia masih harus mengimpor sebanyak 30%

(2)

dari total kebutuhan hasil ternak dalam negeri. 30% kekurangan tersebut diimpor dalam bentuk bibit hewan ternak sapi dan daging sapi potong [19, h.2].

Ada beberapa kendala yang dihadapi peternak di dalam negeri dalam kegiatan beternak sapi sehingga hasil ternak dari peternak dalam negeri tidak maksimal dan tidak dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri. Dari beberapa sumber dan hasil wawancara dengan bapak Benny Sucahyono (staf Dinas Peternakan kabupaten Semarang) dan bapak Indra (peternak sapi di Getasan, Kab. Semarang) pada tanggal 19 Januari 2011, disimpulkan beberapa hal berikut :

1. Kegiatan pembibitan ternak berperan penting dalam ketersediaan daging sapi di dalam negeri tetapi pemerintah kurang memperhatikan hal ini.

2. Proses pembibitan ternak yang dilakukan tidak berkesinambungan. 3. Lemahnya sistem pencatatan data ternak.

4. Terbatasnya informasi mengenai identitas ternak sapi yang berupa asal usul ternak, keturunan, dan catatan perkembangan dan pertumbuhan ternak sapi. 5. Tingkat mobilitas ternak yang tinggi di Indonesia.

6. Banyak terjadi kasus cacat lahir dari hewan ternak karena kesalahan pada saat melakukan inseminasi buatan (IB).

Untuk mengatasi kendala-kendala yang ada, pemerintah sudah melakukan berbagai usaha, salah satunya penggunaan kartu ternak untuk melakukan pencacatan data ternak. Data ternak yang dicatat adalah data ternak yang penting dan berfungsi untuk kelengkapan informasi kegiatan pembibitan. Penggunaan kartu ternak telah disampaikan pemerintah melalui buku yang disusun bersama dengan Japan

International Coorperation Agency (JICA). Kartu ternak itu sendiri berisi informasi

(3)

1. Nama peternak 2. Nama ternak 3. Nomor telinga 4. Tanggal lahir 5. Jenis kelamin 6. Berat lahir 7. Induk jantan 8. Induk betina

9. Tanggal IB dan hasil

Adanya catatan mengenai perkembangan ternak akan membantu kegiatan pembibitan selanjutnya terutama pada saat proses kawin suntik atau inseminasi buatan (IB). Proses IB membutuhkan informasi data-data tersebut untuk memaksimalkan hasil peternakan, menghindari kawin sedarah, menghindari cacat lahir, untuk mendapatkan keturunan murni, untuk mendapatkan bibit unggul.

Bentuk fisik kartu ternak dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Contoh Kartu Ternak yang Digunakan di Peternakan “Sion Farm”

(4)

Dalam pelaksanaan teknis kartu ternak, ternyata masih terdapat beberapa kekurangan seperti mudah kotor sehingga informasi yang ada tidak dapat dibaca, pengisian data ternak yang susah, kartu ternak menempel pada kandang dengan resiko tertukar dengan data ternak yang lain sangat tinggi.

Usaha pemerintah yang lain adalah dengan menjalankan program Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS). Program KUPS adalah program pemberian kredit kepada peternak sapi untuk menjalankan kegiatan beternak sapi. Salah satu syarat peserta program KUPS adalah mewajibkan ternak yang diikutkan program KUPS ini dipasang

microchip sebagai indentitas ternak. Program ini diatur oleh Peraturan Menteri

Pertanian nomor : 40/Permentan/PD.400/9/2009 tentang pedoman pelaksanaan Kredit Usaha Pembibitan Sapi.

Dengan dasar beberapa hal di atas maka melalui skripsi ini akan dirancang dan direalisasikan suatu alat yang memanfaatkan ear tag RFID sebagai pengganti kartu ternak. Dengan memanfaatkan ear tag RFID maka kartu ternak akan berbentuk lebih ringkas dan memiliki mobilitas yang tinggi.

Pada Tabel 1.1 dapat dilihat perbandingan kartu ternak dengan ear tag RFID sebagai kartu ternak elektronik.

Tabel 1.1. Perbandingan Kartu Ternak dengan Ear tag RFID.

Sudut Pandang Kartu Ternak Ear Tag RFID

Bahan Kertas Plastik

Ukuran Besar Kecil

Mobilitas Rendah Tinggi

Tingkat kerusakan dan

kehilangan data Mudah rusak dan hilang Tidak mudah rusak dan hilang

Posisi Menempel pada kandang Menempel pada ternak

( berupa anting )

Penomoran ternak Menurut pemilik ternak Menggunakan ID yang dimiliki RFID

(5)

Alasan-alasan menggunakan ear tag RFID sebagai penganti kartu ternak adalah : 1. Ear tag RFID memiliki ID yang unik. Kelebihan ini yang akan digunakan untuk

mengantikan nomor ternak.

2. Ear tag RFID memiliki memori data yang dapat ditulis dan dibaca. Memori data

ini akan dimanfaatkan untuk menggantikan kartu ternak sebagai media penyimpanan data ternak sapi. Data yang disimpan juga tidak akan rusak atau tidak terbaca karena kotor atau terkena air.

3. Ear tag RFID memiliki ukuran yang kecil dan ringkas. Mudah dibawa

kemana-mana dan ringan.

4. Untuk mengatasi permasalahan mengenai tingkat mobilitas ternak yang tinggi di Indonesia. Ear tag RFID dapat dipasang pada telinga ternak dengan harapan proses rekam perkembangan ternak dapat dilakukan dimana saja dan berkesinambungan.

Bagian lain dari alat yang akan dirancang dan direalisasikan ini adalah bagian alat yang akan digunakan untuk membaca dan menulis ear tag RFID. Bagian ini disebut

portable control box. Alat ini dilengkapi dengan Liquid Crystal Display (LCD) sebagai

antarmuka dengan pengguna (peternak) dan berfungsi sebagai penampil. Dilengkapi

keypad sebagai antarmuka dengan pengguna yang berfungsi untuk mendukung proses

memasukkan data ternak. Perancangan dan realisasi portable control box ini akan berguna dan bermanfaat juga untuk program KUPS mengingat saat ini pemerintah belum memiliki alat untuk membaca microchip yang dipasang pada ternak peserta program KUPS.

(6)

1.3. Spesifikasi Skripsi

Sesuai dengan surat tugas skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektronika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga nomor 26/I.3/FTEK/VII/2011 mengenai tugas skripsi dan surat keputusan yang dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektronika Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga nomor 01/Kep/D/FTEK/IV/2012 mengenai perubahan judul dan spesifikasi surat tugas skripsi sdr. Yohansen Filipus Momongan – 612005029, spesifikasi skripsi dalam bentuk perancangan dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Alat yang dirancang menggunakan mikrokontroler, modul RFID, LCD, RTC, MMC, keypad dan beroperasi dengan menggunakan sumber tegangan antara 9 – 15 Volt DC.

2. Alat yang dirancang dapat membaca ID dan data ternak yang terdapat dalam

RFID tag.

3. Alat yang dirancang dapat menampilkan data ternak hasil bacaan dari RFID tag pada LCD.

4. Alat yang dirancang dilengkapi memori tambahan (MMC) untuk menyimpan data ternak sebagai backup data ternak yang sudah disimpan pada RFID tag. 5. Alat yang dirancang dapat mengirimkan data ternak ke RFID tag.

6. Alat yang dirancang dapat memperbaharui dan atau menambahan informasi data ternak yang kemudian akan disimpan atau dikirim kembali ke RFID tag.

7. Alat yang dirancang dilengkapi data logger aktifitas pembacaan, penulisan, dan perubahan data ternak yang dilakukan oleh pengguna terhadap RFID tag.

8. Alat yang dirancang dilengkapi informasi waktu untuk kelengkapan keterangan pada data logger.

(7)

1.4. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yaitu : BAB I. Pendahuluan.

Berisi latar belakang permasalahan, spesifikasi alat yang akan dibuat dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II. Landasan Teori.

Berisi pembahasan tentang teori-teori penunjang perancangan alat. BAB III. Perancangan dan Realisasi.

Berisi mengenai cara perancangan alat bagan kotaknya sampai realisasi menjadi rangkaian.

BAB IV. Pengujian dan Analisa.

Berisi pengujian alat beserta analisa sebagai pengukur tingkat keberhasilan sistem terhadap spesifikasi alat.

BAB V. Kesimpulan dan Saran.

Gambar

Gambar 1.1. Contoh Kartu Ternak yang Digunakan di Peternakan “Sion  Farm”
Tabel 1.1. Perbandingan Kartu Ternak dengan Ear tag RFID.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel yang memiliki dampak signifikan dalam jangka pendek adalah investasi langsung asing terhadap PDB dan sebaliknya.. hasil penelitian

Namun, hasil yang berbeda diperoleh Pranata (2004) dalam Suranta dan Pratana (2004) dalam penelitiannya menemukan bahwa ROA justru berpengaruh negatif terhadap nilai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan subtrat yang dapat mempengaruhi jumlah fekunditas ikan mas koki oranda (Carassius auratus Linnaeus),

Jika suatu saat infor- masi pemilik tersebut ingin ditampilkan dengan menggu- nakan suatu program, misalnya ls atau stat , barulah pro- gram tersebut akan mencari nama user dari

Peserta Wajib Kerja Dokter Spesialis penerima beasiswa dan/atau program bantuan biaya pendidikan dari Pemerintah Daerah provinsi atau Pemerintah Daerah kabupaten/kota

Zakat Performing Ratio berpengaruh positif terhadap Good Corporate Governance, karena nilai zakat yang dimiliki bank syariah meningkat dari tahun ke tahun yang artinya bank

permukaan lapisan tipis seng oksida yang dideposisi dengan teknik spin coating dan di-annealing pada temperatur 700 0 C dengan durasi waktu penahanan yang