• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMEN TEKNIK KOINSIDENSI (KORELASI WAKTU) ASOSIASI PARTIKEL ALPHA GAMMA PADA PGFNAA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKSPERIMEN TEKNIK KOINSIDENSI (KORELASI WAKTU) ASOSIASI PARTIKEL ALPHA GAMMA PADA PGFNAA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPERIMEN TEKNIK KOINSIDENSI (KORELASI WAKTU)

ASOSIASI PARTIKEL ALPHA–GAMMA PADA PGFNAA

Dewita, Darsono, Irianto

Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Jln. Babarsari Kotak Pos 6101 ykbb Yogyakarta 55281 Email : dewit@batan.go.id

ABSTRAK

EKPERIMEN TEKNIK KOINSIDENSI (KORELASI WAKTU) ASOSIASI PARTIKEL ALPHA–GAMMA PADA PGFNAA. Teknik PGFNAA (Prompt Gamma Fast Neutron Alpha

Assosiated) menawarkan kemampuan lebih dari pada beberapa sistem inspeksi konvensional dalam mendeteksi bahan-bahan berbahaya seperti bahan peledak atau narkoba. Tehnik ini menggunakan waktu koinsidensi antara partikel gamma dan alpha untuk mengurangi cacah latar yang dihasilkan oleh neutron cepat tidak hanya interaksinya dengan obyek tetapi juga dengan material di sekelilingnya. Tulisan ini melaporkan eksperimen yang telah dilakukan dalam usaha menyusun peralatan yang menangkap peristiwa koinsiden antara partikel alpha dan gamma. Walaupun hasilnya belum sempurna tetapi telah terjadi pengurangan latar 100 % di luar daerah energi yang menjadi perhatian untuk cuplikan air dan grafit

Kata kunci : Gamma Prompt Neutron Cepat Asosiasi Alpha partikel

ABSTRACT

COINCIDENCE TECHNIQUES (TIME CORRELATION) ALPHA-GAMMA PARTICELS ASSOCIATED EXPERIMENTS ON PGFNAA. PGFNAA (Prompt Gamma Fast Neutron Alpha

Associated) techniques offers capabilities far beyond those of the conventional inspection system to detect hazardous materials such as explosives or drugs. This technique uses the time coincidence between alpha and gamma particles to reduce the background produced by fast neutron interactions not only with the objects but also with the surrounding material. This paper reports the experimental setup that have been conducted to capture coincident events between alpha and gamma particles. Although not perfect, but the reduction of the background almost 100 % had been obtained on the outside area of the spectrum energy interest for water and graphite samples.

Keyword : Prompt Gamma Fast Neutron Alpha Associated Particles

PENDAHULUAN

eknik PGFNAA atau beberapa artikel menyebut

associated particle sealed-tube neutron generator (APSTNG)[1] ada juga yang menyebutnya Tagged Neutron Method (TMN) [2] dipakai untuk

mendeteksi bahan-bahan yang tersembunyi dan berbahaya seperti bahan peledak atau obat-obat terlarang seperti kokain heroin dll. yang ada dalam kontainer[1,2,3]. Bahan-bahan tersebut mengandung unsur-unsur seperti C,N,O & Cl dengan perbandingan tertentu sebagai contoh Cocaine

hydrochloride (C17H22ClNO4) dan TNT (C7N3O6). Pusat Teknologi Akselerator dan Proses bahan (PTAPB) memiliki mesin generator neutron cepat 14 MeV Tipe SAMES J25 buatan pabrik Perancis tahun 1976. Dengan dukungan dari

kementrian Ristek melalui Program Insentif Peningkatan Kinerja Peneliti dan Perekayasa (PKPP), PTAPB mengaplikasikan Generator Neutron untuk PGFNAA[4]. Prinsip kerja dari PGFNAA adalah dari reaksi 3H(d,n)4He yaitu deutron dipercepat menabrak target tritium menghasilkan neutron dengan energi 14 MeV. Setiap neutron berasosiasi dengan partikel alpha 3.2 MeV yang bergerak bertolak belakang dengan arah neutron. Berkas neutron yang dihasilkan arahnya 90º relatif terhadap berkas deutron sedang berkas alpha 81.7° terhadap berkas deutron, dengan demikaian antara alpha dan neutron membentuk sudut 171.7°[3]. Neutron dengan energi 14 MeV menabrak objek yang diamati terjadi reaksi tumbukan inelastic A(n,n’ γ )A yang menghasilkan radiasi γ serentak. Dengan hanya mengamati γ atau

(2)

koinsiden. Peralatan yang dibutuhkan dalam mensetup sistem koinsidensi adalah sebagai berikut 1. Sumber radiasi simulasi,

Persyaratan pemilihan sumber radioaktif sebagai simulasi dalam mensetup peralatan adalah mempunyai unsur koinsiden, Am-241 merupakan salah satu sumber radiasi yang pernah dicoba dipakai sebagai sumber simulasi, hasilnya kurang memuaskan [5]. Pada eksperimen kali ini menggunakan unsur Na-22, yang menghasilkan bentukan pasangan dengan energi 511 keV sebagai sumber koinsidensi karena pasangan ini bergerak saling bertolak belakang seperti halnya γ dan α pada PGFNAA, dan pulser untuk mengetahui waktu tunda alat. 2. Detektor

Dibutuhkan 2 buah detektor sebagai penangkap alpha (Yap-Ce) dan gamma (NaITl). Diawali dengan konfigurasi NaITl-NaITl, kemudian Yap(Ce )-NaITl

3. Perangkat pemroses sinyal waktu dalam hal ini sebagian besar peralatannya menggunakan NIM modul buatan Ortec.[6]

cuplikan air dan grafit.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Konfigurasi TSCA-CFD

Pada konfigurasi TSCA-CFD sinyal keluaran dari CFD lebih dahulu datang dari pada sinyal keluaran TSCA seperti pada Gambar 3, dan sinyal spektrum dan sinyal gerbang datang bersamaan seperti pada Gambar 4.

Diasumsikan TSCA untuk alpha karena energi alpha yang dihasilkan tunggal yaitu 3.2 MeV sehingga jendelanya dapat digunakan, sedangkan CFD untuk gamma.

Dengan mengganti pulser dengan detektor NaITl dan menggunakan sumber Na-22 disusun rangkaian seperti pada Gambar 5 spektrum waktu yang dihasilkan seperti pada Gambar 6.

Kanal 8192 ekivalen dengan 1 µs, puncak pada kanal 4474 berarti selisih waktu koinsiden 2 pulsa terbanyak pada 546 ns. Spektrum yang dihasilkan dengan MCA digerbang pada posisi koinsiden, seperti pada Gambar 7, untuk spektrum normal yaitu gerbang off seperti pada Gambar 8.

(3)

Gambar 3. Selisih waktu sinyal keluaran CFD

dan TSCA 165ns. Gambar 4. Sinyal keluaran Amplifier dan gerbang tepat koinsiden.

.

Gambar 5. Rangkaian konfigurasi TSCA-CFD.

Gambar 6. Spektrum waktu. Gambar 7. Spektrum energi Na-22 dengan gerbang

(4)

Gambar 8. Spektrum energi Na-22 tanpa gerbang

(normal).

2. Konfigurasi CFD-CFD

Pada konfigurasi CFD-CFD, dengan menggunakan sumber simulasi pulser didapat selisih signal keluaran dari kedua CFD 10 ns seperti pada Gambar 9, selisih ini tergantung juga dengan

225ns seperti pada Gambar 12, sangat sulit mendapatkan spektrum waktu koinsiden karena detektor Yap-Ce tidak menghasilkan puncak tenaga 511keV seperti pada Gambar 12.

Spektrum normal yang didapatkan seperti pada Gambar 13 dan untuk digerbang koinsiden seperti pada Gambar 14. Spektrum normal yang didapatkan seperti pada Gambar 15 , sedangkan yang digerbang koinsiden seperti pada Gambar 16.

Gambar 9. Sinyal keluaran CFD-CFD 10 ns gerbang. Gambar 10. Sinyal keluaran amplifier dan

(5)

Gambar 12. Atas sinyal gerbang, bawah sinyal spektrum.

Gambar 13. Spektrum waktu koinsiden energi 511keV dari detektor Yap(Ce) dan NaITl pada configurasi

CFD-CFD, TPHC diset maksimum 400 ns.

(6)

Gambar 15. Spektrum normal Na-22 (tanpa

gerbang koinsiden).

Gambar 16. Spektrum koinsiden Na-22 (dengan

gerbang koinsiden).

Dengan menggunakan konfigurasi CFD-CFD diterapkan pada generator neutron dengan sampel air dan grafit hasilnya seperti pada Gambar 17 dan Gambar 18 untuk spektrum normal dan spektrum koinsiden sample air. Gambar 19 dan 20 untuk spektrum normal dan spektrum koinsiden sample grafit Pada cuplikan air, energi oksigin 2.74 MeV, 3.68 MeV, 4.44 MeV, 5.11 MeV, 5.62 MeV dan 6.13 MeV.. Pada cuplikan grafit energi karbon 4.439 dan 4.445 MeV. Sistem koinsiden dan detektor belum mampu memisahkan puncak energi yang selisih 950 keV. Pada Tabel 1 terlihat pada daerah di luar Energi oksigin maupun karbon supresi mendekati 100 %.

Gambar 17. Spektrum normal dengan cuplikan air.

Gambar 18. Spektrum koinsiden dengan cuplikan

air.

(7)

Gambar 20. Spektrum koinsiden grafit.

Tabel 1. Supresi yang terjadi dari jangkau energi 302-7648 keV.

Jangkau Energi keV Gross Normal Gross Koinsiden % Supresi

Grafit Air Grafit Air Grafit Air

302-620 1743956 670831 61 35 100 99.99 620-1682 1020541 1094563 46 206 99.99 99.98

1682-3000 1422440 - 33 - 100 - 1682-2591 - 341347 - 1741 - 99.49 3000-7648 77398 162437 27268 82868 64.77 48.98

Puncak Normal Koinsiden

Energi keV - 2743 4696 2740 - FWHM keV - 144.22 134.40 23.26 -

Cacah puncak - 7363 46 33 - 99.55 Cacah Area - 42916 24036 1268 - 43.99

KESIMPULAN

Sistem koinsiden sudah bekerja dan dapat mereduksi latar di luar daerah energi cuplikan hampir 100 %. Puncak-puncak energi oksigin maupun karbon belum terpisah dengan baik.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih kami sampaikan pada Rakis Ismanto dan Jani B Setiawan yang telah menyiapkan peralatan modul-modul instrumentasi dan detektor dalam kondisi baik serta Suradji dan

Bonijan sebagai operator generator neutron atas kerja samanya.

DAFTAR PUSTAKA

1. RHODES, “ Advance in Associated –Particels

Sealed Led Tube Neutron Probe Diagnostics for Subtance Detection “, Argone National

Laboratory RE Building 9700 S. Cass Ave., Argonne,USA

2. V.M. BYSTRITSKY , et al, “DviM- A

Stationary Setup for Identification of Explosive

(8)

5. Irianto, dkk,” Persiapan Sistem Instrumentasi

Nuklir Tehnik Assosiasi Partikel Alpha untuk PGFNA Menggunakan Akselerator Generator Neutron”, Prosiding Seminar Akselerator, 2010

6. Aplication Note AN42, “,“Principles and

Application of Timing Spectroscopy”,Ortec.

TANYA JAWAB

M. Rosyid

1. Cita – cita penelitian ini adalah untuk mendeteksi narkoba, dll sedangkan sampel yang digunakan adalah air. Berapa prosentase hasil penelitian dibandingkan dengan tujuan penelitian?

2. Mengapa sampael yang dipakai air?

W. P. Daeng Beta

¾ Mengapa puncak – puncak oksigen dan karbon belum dapat terpisah dengan baik? Apakah ada kendala teknis/khusus? Jika diterapkan dengan detektor dengan resolusi tinggi misalnya HPGe, apakah dapat teratasi masalah tersebut?

Dewita

9 Beberapa literatur memberikan informasi untuk

detektor semikonduktor (HPGe) tidak baik/dianjurkan untuk tidak dipakai di medan radiasi neutron kecuali dishielding terhadap neutron dengan baik. Karena pada eksperimen ini shielding detektor HPGe yang diperlukan belum tersedia maka digunakan Detektor NaITl. Tidak terpisahnya puncak –puncak oksigen dan karbon disamping karena resolusi detektor perlu diteliti lebih lanjut, apakah kestabilan dari α yang dihasilkan oleh generator neutron juga mempengaruhi.

Gambar

Gambar 1. Konfigurasi TSCA- CFD.  Gambar 2. Konfigurasi CFD-CFD.
Gambar 6. Spektrum waktu.  Gambar 7. Spektrum energi Na-22 dengan gerbang  (koinsiden)
Gambar 9. Sinyal keluaran CFD-CFD 10 ns gerbang.  Gambar 10.  Sinyal keluaran amplifier dan  koinsiden, selisihnya 120 µs
Gambar 13.  Spektrum waktu koinsiden energi 511keV dari detektor Yap(Ce) dan NaITl pada configurasi  CFD-CFD, TPHC diset maksimum 400 ns
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengintegrasian penerapan keselamatan pasien dalam aktivitas timbang terima pada penelitian ini sejalan dengan pendapat Chaboyer, et al (2008) yang menyatakan

Untuk melihat apakah ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar keterampilan shooting lay up bola basket kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan metode penugasan

Namun nilai waktu tempuh terburuk juga berada pada angka 15 dikarenakan terdapat peluang dimana inisialisasi suatu partikel menghasilkan waktu tempuh yang buruk, sehingga

Tujuan perancangan ialah untuk memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya remaja mengenai sejarah Cina benteng yang walaupun secara fisik tidak terlihat seperti orang

Meski mereka tidak memiliki kaitan sejarah dan afiliasi dengan Masyumi tetapi mereka memiliki semangat, pandangan, dan tujuan yang kurang lebih sama dengan Masyumi (atau DI/TII),

dan MgO. Lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan batuan

Untuk gaharu sesuai dikombinasikan dengan baik dengan inokulum FMA dan pembenah tanah maupun dengan pembenah saja.Pada nyatoh menunjukkan respon pertumbuhan