• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PerusahaanPT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah PerusahaanPT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah PerusahaanPT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Gula Kwala

Madu

Pabrik gula kwala madu merupakan pabrik gula ke-2 (Dua) di sumatera utara sesudah pabrik gula Sei Semayang. Pabrik gula kwala madu terletak di desa kwala begumit, kecamatan stabat, kabupaten langkat kira-kira 36 Km darikota Medan. Vicinity map pabrik gula kwala madu dapat dilihat pada gambar 2.1. Pembangunan pabrik gula kwala madu dilakukan dengan cara tender internasional oleh pemerintah indonesia yang diselenggarakan oleh proyek

pembangunan industry gula pada tahun 1981,

dimanahasilnyadimenangkanolehHitachi Ship Building & Engineering Co. I.td (Hitachi Zosen).

Gambar 2.1 Vicinity map pabrik gula Kwala Madu

Sesuai kontrak Pemerintah RI dengan Hitachi Zosen untuk pengembangan dan pendirian pabrik gula Kwala Madu yang ditanda tangani pada tanggal 23 November 1981 dan mulai berlaku tanggal 6 Februari 1982, pabrik harus

(2)

diselesaikan dalam waktu 24 bulanya itu tanggal 6 Februari 1984 ditambah keterlambatan yang diterima selama 14 hari. Ternyata pabrik gula Kwala Madu dapat diselesaikan (dalam arti dapat beroperasi) 1 bulan lebih maju dari ketentuan kontrak yaitu tanggal 20 januari 1984.

Dalam proses pengolahannya, pabrik gula Kwala Madu beroperasi selama 24 jam sehari dalam masa gilingan selama ±7 bulan yang dibagi menjadi 3 shift kerja, dimana 1 shift adalah 8 jam. Pabrik gula Kwala Madu beroperasi dengan kapasitas produksi 4000 ton tebu sehari (4000 TCD).

Berdasarkan sejarah diatas, pabrik gula Kwala Madu merupakan industry besar yang telah beroperasi selama 30 Tahun. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik gula Kwala Madu ini sudah lama beroperasi dalam hal memenuhi kebutuhan masyarakat.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Pabrik gula Kwala Madu merupakan industry manufaktur yang memproduksi gula. Bahan baku utama dari produk tersebut adalah tebu, yang tidak jauh dari penyediaan bahan baku. Sedangkan bahan tambahan untuk pembuatan gula adalah air, susu kapur, gas belerang,fluclonat, dan asam phospat.

SK Menteri Pertanian No.59/KPTS/EKKU/10/1997 mengelompokkan pabrik gula berdasarkan kapasitas, yaitu:

1. Golongan A untuk pabrik dengan kapasitas 800 - 1200 ton/ hari. 2. Golongan B untuk pabrik dengan kapasitas 1200 - 1800 ton/ hari. 3. Golongan C untuk pabrik dengan kapasitas 1800 - 2700 ton/ hari.

(3)

4. Golongan D untuk pabrik dengan kapasitas 2700 - 4000 ton/ hari.

Berdasarkan pengelompokan perusahaan gula negara, pabrik gula Kwala Madu dikategorikan kelompok D, dikarenakan pabrik gula ini berkapasitas 4000 ton/ hari. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik gula Kwala Madu ini merupakan pabrik gula yang berkapasitas tertinggi dalam perusahaan gula negara. Selain pabrik gula Kwala Madu, PTPN II juga mempunyai pabrik gula yang lain yaitu pabrik gula Sei Semayang dengan kapasitas 4000 ton/ hari.

2.3. Lokasi Perusahaan

Lokasi pabrik gula Kwala Madu berada di Desa Kwala Begumit, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, kira-kira 36 km dari Kota Medan.

2.4. Daerah Pemasaran

PT. Perkebunan Nusantara II pabrik gula Kwala Madu memiliki sistem pemasaran yang dimulai dari proses pemesanan. Pesanan ini diterima oleh pihak perusahaan melalui bagian pemasaran berdasarkan sistem tender, dimana selanjutnya bagian pemasaran akan memberitahukan pemesanan tersebut ke pabrik untuk di proses. Setelah pemesanan selesai di proses, maka konsumen akan mengambil langsung ke pabrik gula Kwala Madu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Pendistribusian pada pabrik gula PTPN II sampai ketangan konsumen dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2.

(4)

Gambar 2.2 Diagram Pendistribusian gula di PT. Perkebunan Nusantara II

Kwala Madu

Pemasaran gula ke konsumen melalui Bulog kurang memberikan keuntungan dan bahkan memberikan kerugian bagi perusahaan dikarenakan harga jual yang ditentukan Bulog tidak dapat memenuhi biaya produksi gula.

2.5. Organisasi dan Manajemen

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran maka struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu adalah struktur organisasi lini seperti pada gambar 5.1. Struktur organisasi lini adalah suatu struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal.

Pabrik Gula PTPN II

Bagian Pemasaran

BULOG / Agen

(5)

Ka. Dinas Pengolahan

Ka. Dinas Teknik Ka. Laboratorium Papam Ka. Tata Usaha

Asisten Boiler Asisten Timbangan Asisten Lab Asisten Cane Yard Asisten Workshop Asisten Listrik Asisten Gilingan Asisten Pemurnian Asisten SDM & Umum Asisten Adm/ Keuangan

Danru PutaranAsisten

Asisten Gudang Hasil Asisten Masakan Asisten Penguapan Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator Hansip Koordi nator Koordi nator Koordi nator Koordi nator

Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor Mandor

Operator/ Karyawan Pelaksana Operator/ Karyawan Pelaksana Operator/ Karyawan Pelaksana Operator/ Karyawan Pelaksana Asisten Instrume nt Koordi nator Mandor Asisten Timbang an Koordi nator Mandor Darurat

(6)

2.5.2. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

1 Manager Pabrik

Tugas Manager pabrik adalah:

a Membantu direksi mengerjakan tugas dan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh perusahaan.

b Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan di pabrik, guna menunjang usaha pokok secara efektif dan efisien.

Tanggung jawab Manager pabrik adalah:

a. Manager pabrik bertanggung jawab terhadap direksi. 2 Ketua P2K3/ Tanggap Darurat.

Tugas Ketua Tanggap darurat adalah:

a. Menghimpun dan mengolah data mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja.

b. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja mengenai:

- Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara menanggulanginya.

- Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja.

(7)

- Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

- Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

c. Membantu Pengusaha/ Pengurus dalam :

- Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik.

- Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

- Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja (PAK) serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

- Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomi.

- Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan.

- Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.

- Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.

- Mengembangkan laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja, melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.

- Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higienis perusahaan dan kesehatan kerja.

- Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja.

(8)

Tanggung jawab Ketua Tanggap Darurat P2K3 adalah:

- Memimpin semua rapat pleno P2K3 ataupun menunjuk anggota untuk memimpin rapat pleno.

- Menentukan langkah dan kebijakan demi tercapainya pelaksanaan program-program P2K3.

- Mempertanggung-jawabkan pelaksanaan K3 di Perusahaan ke Disnakertrans Kabupaten/Kota setempat melalui Pimpinan Perusahaan.

- Mempertanggung-jawabkan program-program P2K3 dan pelaksanaannya kepada Direksi.

- Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaannya program-program K3 di Perusahaan.

3 Kepala Dinas Teknik

Tugas Kepala Dinas Teknik adalah:

a Dalam menjalankan tugas, kepala dinas teknik harus berkoordinasi dengan kepala pengolahan dibantu oleh asisten.

b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target dan sasaran yang ditetapkan.

c Mengoptimalkan kerja mesin, peralatan agar proses produksi berjalan efektif dan efisien.

d Membuat laporan pertanggung jawabankerja. Tanggung jawab Kepala Dinas Teknik adalah:

a Membuat rencana kerja jangka pendek dan jangka menengah untuk pemeliharaan dan pengoperasian mesin/ instalasi.

(9)

b Mengendalikan biaya operasional di pabrik agar kegiatan berjalan efektif dan efisien.

c Memantau, mengevaluasi, dan membuat tindakan terhadap penyimpanan operasional di Pabrik.

4 Asisten Boiler

Tugas Asisten boiler adalah:

a Stasiun boiler dipimpin oleh seorang staf dan dibantu oleh mandor, bertugas mengelola peralatan dan sumber daya lainnya pada stasiun boiler. Tanggung jawab Asisten boiler adalah:

a. Asisten boiler bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik. 5 Asisten Milling

Tugas Asisten milling adalah:

a Stasiun milling dipimpin oleh seorang staf yang dibantu oleh mandor bertugas mengelola peralatan dan tenaga kerja pada stasiun milling.

Tanggung jawab Asisten milling adalah:

a Asisten milling bertanggung jawab kepada Kepala Dinas teknik. 6 Asisten Listrik/ Instrument

Tugas Asisten listrik/ Instrument adalah:

a Bidang listrik/ instrument dipimpin oleh staf. dan dibantu oleh mandor, bertugas mengelola peralatan listrik dan sumber daya lainnya yang berkaitan.

(10)

Tanggung jawab Asisten listrik/ Instrument adalah:

a Membantu Kepala Dinas teknik dalam melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan layout, pengoperasian seluruh peralatan pabrik, kantor, perumahan, pembangkit yang berkaitan dengan listrik/ instrument. 7 Asisten Work Shop

Tugas Asisten Work Shop adalah:

a Work Shop dipimpin oleh seorang staf dibantu oleh mandor serta tenaga administrasi. Asisten work shop bertugas untuk melayani perbaikan dan pembuatan suku cadang.

Tanggung jawab Asisten Work Shop adalah:

a Asisten Work Shop bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik. 8 Asisten Cane Yard

Tugas asistenCane Yard adalah:

a. Asisten Cane Yard dibantu mandor dan dipimpin oleh seorang staf dan tenaga adminstrasi. Bertugas mengatur kelancaran dalam pengolahan tebu serta memelihara lingkungan/ infrastruktur milik pribadi.

Tanggung jawab Asisten Cane Yard adalah:

a. Asisten Cane Yard bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Teknik. 9 Kepala Dinas Pengolahan

Tugas Kepala Dinas Pengolahan adalah:

a Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas Pengolahan harus berkoordinasi dengan Kepala Dinas Teknik dibantu oleh asisten.

(11)

b Mengkoordinasikan seluruh asisten yang dibawahi untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.

c Mengoptimalkan kerja mesin/ peralatan

Tanggung jawab Kepala Dinas Pengolahan adalah:

a. Kepala Dinas Pengolahan bertanggung jawab kepada Manager Pabrik. 10 Asisten Pemurnian

Tugas Asisten Pemurnian adalah:

a. Stasiun pemurnian dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas memaksimalkan rendemen, menekan kehilangan dengan kualitas sebaik mungkin secara efisien.

Tanggung jawab Asisten Pemurnian adalah:

a. Asisten pemurnian bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 11 Asisten Putaran

Tugas Asisten Putaran adalah:

a. Stasiun putaran dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas memisahkan Kristal dan melakukan pengeringan dengan prinsip efisien.

Tanggung jawab Asisten Putaran adalah:

a. Asisten putaran bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 12 Asisten Penguapan

Tugas Asisten Penguapan adalah:

a. Stasiun penguapan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas untuk mengentalkan nira dengan kecepatan

(12)

penguapan yang sesuai, tidak terjadi kerusakan dan biaya se-ekonomis mungkin.

Tanggung jawab Asisten Penguapan adalah:

a. Asisten penguapan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 13 Asisten Pemasakan

Tugas Asisten Pemasakan adalah:

a. Stasiun pemasakan dipimpin oleh seorang staf yang dibantu mandor dan tenaga administrasi. Bertugas melakukan pemasakan nira hingga terbentuk kristal gula dengan prinsip efisien.

Tanggung jawab Asisten Pemasakan adalah:

a. Asisten pemasakan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan. 14 Kepala Tata Usaha

TugasKepala Tata Usaha adalah:

a. Administrasi pabrik/ kebun dikelola oleh seorang staf. dengan dibantu tenaga kerja administrasi yang bertugas mengelola administrasi pabrik/ kebun secara menyeluruh.

Tanggung jawab Kepala Tata Usaha adalah:

a Mengkoordinir seluruh kegiatan administrasi kantor.

b Bersama dinas/ bagian lain menyusun rencana kerja tahunan. c Pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja.

d Pengendalian sumber dana dan penggunaan dana.

e Menyimpan uang kas dan surat-surat berharga milik perusahaan. f Melakukan inspeksi ke kantor unit dalam lingkup pabrik/ kebun.

(13)

g Pengamanan terhadap aset perusahaan. 15 Asisten Umum

Tugas Asisten Umum adalah:

a. Membantu Kepala Tata Usaha melakukan pengawasan pada bagian umum seperti personalia dan koperasi.

Adapun tanggung jawab Asisten Umum adalah:

a. Asisten Umum bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha perusahaan. 16 Asisten Kantor

Tugas Asisten Kantor adalah:

a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam pengawasan di bagian akuntansi, finansial, dan perencanaan perusahaan.

Tanggung jawab Asisten Kantor adalah:

Asisten Kantor bertanggung jawab langsung kepada Kepala Tata Usaha mengenai kondisi kantor dibantu seorang kordianator.

17 Asisten Gudang

Tugas Asisten Gudang adalah:

a. Membantu Kepala Tata Usaha dalam mengawasi bagian gudang di pabrik. Tanggung jawab Asisten Gudang adalah:

a. Asisten Gudang bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha dalam melakukan pengawasan di gudang di bantu seorang koordinator.

18 Kepala Laboratorium

(14)

a. Membantu manager pabrik dalam melaksanakan pekerjaan dibidang laboratorium sebagai alat kontrol.

Tanggung jawab Kepala Laboratorium adalah:

a. Kepala Laboratorium bertanggung jawab terhadap manager. 19 Asisten Laboratorium

Tugas Asisten Laboratorium adalah:

a. Membantu tugas Kepala Laboratorium dalam pengawasan di laboratorium. Tanggung jawab Asisten Laboratorium adalah:

a. Asisten Laboratorium bertanggung jawab langsung kepada Kepala Laboratorium dibantu oleh seorang koordinator.

20 Komandan Regu (Danru) Tugas Komandan Regu adalah:

a. Pengawasan terhadap keamanan asset perusahaan, tenaga kerja dan keluarga.

Tanggung jawab Komandan Regu adalah:

a. Membantu perwira pengaman dalam melaksanakan tugasnya di bidang keamanan.

(15)

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja

2.5.3.1 Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja di pabrik Gula Kwala Madu terdiri dari:

1. Staf Pimpinan = 15 orang

2. Karyawan Pelaksana = 230 orang 3. Karyawan tidak tetap = 171 orang

Jumlah = 416 orang

Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja pada Pabrik Gula Kwala Madu

No. Uraian Karyawan

Pimpinan

Karyawan Pelaksana

Karyawan

Tidak Tetap Jumlah

1. Kantor Manager a. Manager b. TUK/Umum/G. Material c. Gudang Hasil 1 - 1 - 22 6 - 8 41 1 30 48 2. Dinas Teknik

a. Kantor Dinas teknik b. Boiler c. Mill d. Power House/Listrik e. Instrument f. Work Shop g. Cane Yard h. Keamanan 1 1 1 1 - 1 - - 5 18 16 19 8 14 20 14 2 6 6 8 - 8 - - 8 25 23 28 8 23 20 14 3. Dinas Pengolahan a. Kantor Dinas b. Pelumasan c. Pemurnian d. Penguapan e. Masakan f. Putaran g. Pengarungan 1 1 1 1 1 - 5 5 10 14 12 12 2 7 - 8 8 9 11 18 11 6 19 23 22 24 20 23 4. Laboratorium a. Lab. Pabrik b. Weater Treatment c. Instalasi Limbah d. Timbangan 1 - - - 12 3 3 8 15 3 3 6 28 6 6 14 Jumlah 15 230 171 416

(16)

Pihak perusahaan masih kurang memperhatikan bagaimana cara menentukan jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut. Produktivitas tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh pembagian beban kerja kepada masing-masing tenaga kerja yang ditentukan perusahaan tersebut.Oleh karena itu, jumlah tenaga kerja yang optimal sangat penting ditentukan untuk memaksimalkan laba perusahaan tersebut.

2.5.3.2 Jam Kerja

Supaya Perusahaan berjalan lancar dalam melakukan tugas untuk mencapai tujuannya, maka jam kerja diatur (bagian operasional) menjadi tiga shift, yaitu:

1. Shift I : pukul 07.00 – 15.00 WIB 2. Shift II : pukul 15.00 – 23.00 WIB 3. Shift III : pukul 23.00 – 07.00 WIB

Pihak perusahaan membuat kebijakan agar semua tenaga kerja wanita bekerja pada shift 1, dikarenakan tenaga kerja wanita tersebut rata-rata ibu rumah tangga.

(17)

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan yang Digunakan

2.6.1.1.Bahan Baku

Bahan baku adalah semua bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi. Adapun bahan baku yang digunakan dalam proses produksi yang terdapat di pabrik gula Kwala Madu adalah tebu.

Tebu yang akan dipanen mempunyai rendemen (kadar gula) rata-rata sekitar 6,5–7 %. Pemanenan tebu dilakukan antara 10-12 bulan sejak ditanam, dimana sebelumnya diperiksa terlebih dahulu dengan mengambil sepuluh batang tebu secara acak sebagai sampel. Tebu yang baik untuk diolah adalah yang matang dan kandungan gula dalam batang adalah sama.

Kadar gula dalam tebu dipengaruhi oleh faktor internal yaitu varietas tebu dan faktor eksternal adalah iklim, kondisi tanah, serta perawatan dan pemeliharaan.Faktor yang paling nyata dalam kandungan gula adalah iklim, karena itu panen dilakukan saat curah hujan sedikit yaitu antara bulan Januari sampai dengan bulan Agustus.

Salah satu alasan pabrik gula Kwala Madu beroperasi hanya 6 bulan adalah dikarenakan bahan baku tebu yang disengaja dapat dipanen saat iklim yang curah hujannya sedikit agar kadar gula dalam tebu tetap tinggi.

2.6.1.1.Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi, yang ditambahkan dalam proses pembuatan produk sehingga dapat meningkatkan

(18)

mutu produksi. Bahan tambahan merupakan bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau suatu bahan yang ditambahkan pada produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut.

Adapun bahan tambahan padaproduksigulaadalah: 1. Air

Air digunakan untuk mempermudah dalam pemerasan kandungan gula yang terdapat pada ampas tebu secara maksimal.Volume air yang dibutuhkan sebanyak 20 % dari kapasitas tebu/hari. Air yang digunakan untuk proses produksi adalah air yang didapat dari hasil water treatment.

2. Susu kapur (Ca(OH)2)

Kapur tohor dibuat menjadi susu kapur yang berfungsi untuk menaikkan pH nira menjadi 8,0–8,5. Pemilihan susu kapur sebagai bahan yang digunakan untuk menaikan pH nira didasarkan pada harganya yang murah dan mudah membuatnya. Susu kapur dibuat dengan proses pembakaran batu kapur dan disiram dengan air.

3. Belerang

Gas belerang dibuat dari belerang yang digunakan dalam pemurnian nira. Tujuan pemberian gas belerang adalah:

a. Menetralkan kelebihan air kapur pada nira terkapur pH mencapai 7,0–7,2. b. Untuk memutihkan warna yang ada dalam larutan nira yang mengurangi

(19)

4. Flokulant

Flokulant diberikan untuk mempercepat pengendapan yang bertindak sebagai

pengikat partikel halus yang tidak larut dalam nira (larutan untuk membentuk gumpalan partikel yang lebih besar dan mudahdiendapkanuntukdisaring). 5. Talofloc dan Talofloate

Talofloc atau sering disebut gamping, diberikan untuk mengikat nira,

sedangkanTalofloateuntuk mereduksi warna dari pekat menjadi warna yang lebih pucat.Kedua zat ini bertujuan untuk meningkatkan kemurnian dari nira kental.

6. Asam pospat

Digunakan pada proses stasiun toladura yang mempunyai fungsi seperti gas SO2.Bahan tambahan ini sangat berpengaruh terhadap produksi gula. Sehingga

pihak perusahaan selalu membuat persediaan bahan tambahan untuk produksi.Apabila persediaan bahan tambahan untuk produksi kurang, maka hasil produk gula tidak dapat sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2.6.1.3.Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang dibutuhkan guna menyelesaikan suatu produk atau bahan yang ditambahkan ke dalam produk dimana keberadaannya tidak mengurangi nilai produk tersebut. Bahan-bahan penolong yang digunakan dalam produksi gula adalah:

(20)

a. Karung plastik yang digunakan untuk mengarungi gula. Karung plastik ini merupakan karung plastik yang sudah diberikan label pabrik gula Kwala Madu.

b. Benang jahit digunakan untuk menjahit karung plastik. Bahan penolong ini diperlukan saat produksi gula selesai, yaitu untuk sebagai tempat penampungan gula sehingga siap untuk disimpan ke gudang produk jadi dan juga siap untuk dipasarkan.

2.6.2. Uraian Proses Produksi

Adapun uraian proses pembuatan gula dari tebu pada pabrik gula Kwala Madu dibagi menjadi beberapa stasiun, yaitu stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun penguapan, stasiun masakan, stasiun putaran dan penyelesaian.

1. Stasiun gilingan (Mill Station)

Tebu yang telah halus dipotong-potong dari Cane Cutter I dan Cane Cutter II selanjutnya masuk ke dalam mesin giling agar lebih halus lagi sehingga mudah untuk diperas dan memperbesar kapasitas pemerasan. Fungsi dan tujuan dari penggilingan ini adalah untuk mendapatkan air nira sebanyak mungkin. Penggilingan atau pemerasan dilakukan lima kali dengan lima unit mesin gilingan (five set three roller mill) yang disusun seri dengan memakai tekanan hidrolik yang berbeda-beda.

Adapun mekanisme kerja dari stasiun pengilinggan ini adalah sebagai berikut:

(21)

a. Tebu halus setelah dicacah dibawa cane carrier elevator ke gilingan pertama. Nira dari gilingan I ditampung pada bak penampungan I dan ampas tebu dari gilingan I masuk pada gilingan II untuk diperas lagi. b. Nira atau air perasan dari gilingan I dan II masih terdapat ampas yang

nantinya sama-sama ditampung pada bak penampungan I, nira pada bak penampungan I disaring pada juice strainer kemudian ampasnya dimasukkan pada gilinggan II dan nira yang disaring ditampung dalam satu tangki (Raw Juice Tank) dan kemudian disalurkan pada stasiun pemurnian melalui pompa.

c. Ampas tebu (bagasse) dari gilingan II masuk ke gilingan III untuk diperas lagi. Kemudian nira (air perasan) ditampung pada bak penampung II dan digunakan untuk menyiram ampas pada gilingan I. Demikian seterusnya sampai gilingan V.

d. Ampas tebu dari gilingan V kemudian diangkut melalui 1 unit konveyor, dimana ampas kasar dibawa ke boiler untuk bahan bakar dan dipisahkan dengan ampas halus yang akan digunakan untuk membantu proses penyaringan pada alat vacum filter.

2. Stasiun pemurnian

Nira yang diperoleh dari stasiun gilingan dipompakan menuju stasiun pemurnian.Tujuan proses pada stasiun pemurnian adalah untuk memisahkan kotoran dari dalam nira sehingga nira yang dihasilkan lebih murni mengandung sukrosa. Di dalam proses pemurnian ada beberapa tahap yang dilakukan, yaitu:

(22)

a. Timbangan nira mentah (Juice Weighting Scale) b. Pemanasannira 1 (Juice Heater 1)

c. Tangki defekasi (Defecator) d. Tangki sulfitas

e. Tangki tunggu f. Tangki netralisasi

g. Pemanasan nira 2 (Juice Heater 2) h. Tangki pengembang (Flash Tank) i. Tangki pengendapan (Door Clalifier) 3. Stasiun penguapan (Evaporator Station)

Stasiun penguapan pada proses pengolahan gula di Pabrik Gula Kwala Madu menggunakan empat unit evaporator yang disebut quadruple evaporator yang bertujuan untuk menguapkan air dan nira yang menggunakan proses vakum. Tujuan dari stasiun penguapan adalah untuk menguapkan air yang terkandung dalam nira encer, sehingga nira lebih mudah dikristalkan.Penguapan dilakukan pada temperatur 500C-1100C dan penurunan tekanan di dalam evaporator

dilakukan untuk menghindari kerusakan sakarosa maupun

monosakaridanya.Evaporator yang tersedia ada lima unit yaitu empat unit beroperasi dan satu unit sebagai cadangan bila ada pembersihan.

4. Stasiun masakan

Pada stasiun masakan ini terjadi proses kristalisasi dengan tujuan untuk mencapai kualitas gula dalam nira kental. Nira dipanaskan dengan temperatur masakan 50-650C dengan cara menguapkan sampai berbentuk kristal. Proses

(23)

produksi gula di Pabrik Gula Kwala Madu tergolong pada sistem 3 (tiga) tingkat ABD karena mempunyai HK gula sekitar 80, pada masakan A dan B diusahakan harkat kemurnian (HK) yang tertinggi. Masakan D diusahakan HK gula sekitar 58-60, sedangkan untuk gula tetes HK <30. Proses masakan harus dilakukan pada tekanan hampa supaya pemecahan sukrosa tidak terjadi, karena akan membentuk caramel yang berwarna gelap pada suhu yang tinggi sehingga mutu gula rendah. Titik didih larutan gula lebih besar dari titik didih air murni karena adanya zat yang terlarut. Adapun langkah-langkah yang harus yang dilaksanakan dalam proses masakan adalah sebagai berikut:

a. Menarik hampa b. Pembuatan bibit c. Memperbesarkristal d. Masakan tua e. Palung pendingin f. Pemisahan masakan D g. Pemisahan masakan A dan B 5. Stasiun pemutaran/ pemisahan

Hasil dari proses pengkristalan adalah campuran antara kristal gula, stroop dan tetes. Stasiun pemutaran berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari

stroop dan tetes tersebut dengan menggunakan saringan sehingga dapat

mengasilkan kristal dalam bentuk murni. Alat ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Saringan untuk massa campuran ini menggunakan kekuatan pusing. Massa dimasukan dalam alat sentrifugal, maka massa akan terlempar

(24)

menjauhi sumbuh proses. Karena ada saringan, kristal akan tertahan, sedangkan larutan akan menembus lubang-lubang saringan. Dengan demikian terpisahlah antara larutan dengan kristalnya.

6. Stasiun penyelesaian

Kristal gula yang diturunkan pada putaran SHS langsung ke grasshopper

conveyor untuk penampungan, mendinginkan kemudian disalurkan

kegrasshopper conveyoruntuk memperbesararea pendinginan dan meratakan gula SHS terhadap gula elevator.Pengeringan pendinginan perlu dilakukan untuk mendapatkan gula SHS yang terstandar. Gula SHS tersebut dimasukkan ke dalam sugar dryfer dan cooler dimana sistem pemanasan dan pengeringan dilakukan dengan cara mekanis dengan udara panas dan suhu kira-kira 80-900C yang dialirkan melalui air dryer langsung ke dryer cooler. Setelah itu gula tersebut dimasukan ke bucket elevator dan diteruskan ke vibrating

screen. Pada vibrating screen, kristal gula SHS telah mencapai kekeringan dan

pendinginan.

7. Pengemasan dan penggudangan gula produksi

Penampungan gula berlangsung secara otomatis, dimana penampungan gula ini terdapat dua alat pengisi, dimana setiap alat pengisi mempunyai timbangan dengan ketentuan 50 kg/karung.Badan metrologi danBULOG bekerjasama untuk menjamin keamanan dan keselamatan produksi gula SHS dengan standar yang ditetapkan oleh pihak direksi.Gula produksi SHS dikemas dan dikirim ke gudang untuk penyimpanan sementara dengan suhu gudang 30-350C dan dengan kelembapan udara dalam ruang sekitar 73-82%.Kapasitas

(25)

gudang 12.740 ton, namun kapasitas optimum yang dipakai adalah 10.056 ton untuk pendistribusian dan pemasaran.

2.7. Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin Produksi

Jenis mesin produksi yang digunakan di PT. Perkebunan Nusantara II Kwala Madu dapat dilihat pada Tabel 2.2.

(26)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu

No Stasiun Nama Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi 1 Persiapan Penggilingan Jembatan timbang (weight bridge) Road take

scale - - - 20 ton/run 2 Japan

Menimbang tebu yang masuk dari truk/container Meja tebu (cane feeding table) Steel Slat p = 7,5 m l = 6 m 11kW 5 m/menit 380V 50 Hz 1450 rpm 220 A 3 4000 ton/hari 2 Japan Penumpukan tebu yang akan

dipotong

Cane

Cutter I KHI Japan

l = 1080 m; jumlah pilau = 64 buah; jarak pisau = 120 mm; diameter = 1400 mm 1,5kW 600 m/menit 380V 50HZ 1420 rpm 220A 3 4000

ton/liar 1 Japan Memotong tebu

Cane

Cutter II KHI Japan

l = 1080 m; jumlah pilau = 64 buah; jarak pisau = 120 mm; diameter = 1400 mm 1,5kW 600 m/menit 380V 50HZ 3467 rpm 220A 3 4000 ton/liar 1 Japan Mencincang tebu Cane Knifes Blade Knife - - - 600 rpm - - - 1 Japan Menarik, mematahkan, dan memotong tebu Cane Carrier Elevator Steel slat - - 3 -15 m/menit - - - 1 Japan Alat pembawa tebu dari pemotong ke pemerasan

(27)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi 2 Gilingan

(Mill station)

Mill KHI Japan

diameter = 513 mm; diameter gilingan = 914 × 1980 mm; ukuran lebar proses = 450 × 600 mm; tekanan kerja= 350 kg/cm - - - - 4500 rpm - - - 5 Japan Menggiing tebu, memeras tebu Juice

Stainer Little King -

7,5 kW - 380 V 50 Hz 960 rpm 220 A 3 - 1 - Menyaring nira dari bak penampungan 3 Pemurnian Timbanga n nira mentah (juice weighting scale) Weight Balancing Diameter = 2000 mm; tinggi = 1600 mm - - - 6,5 ton 1 - Penimbangan nira mentah Juice heater Colandrial Luas pemanas = 240 m2; p = 4400 mm; tinggi = 1,5 mm; diameter = 36 min; jumlah pipa = 484 batang - - - 5 Kawasaki Heavy Industrie, Ltd Pemanas nira mentah

(28)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi Weighted juice pump Pompa sentifugal - 45 kW - 80 V 50 Hz 1460 rpm 220 A 3 204M jam 1 TF 70 - NNR Ebara Japan Memompa nira yang sudah tertimbang ke proses berikutnya Defektor - Diameter = 1500 mm; tinggi = 2000 mm - 500 rpm - - - 3 til / 3 ill 1 - Tangki pencampuran nira mentah dengan susu kapur Peti Sulfitasi Nira Mentah Cylindrial Diameter = 2700 mm; tinggi = 6000 mm - 18 m3/jam - - - - - - 1 Japan Tangki pencampuran nira mentah dengan belerang Neutralizi ng tank Yaskawa / FEF Diameter = 1650 mm; tinggi = 2000 min 3,7 kW 4,7 m 3 /jam 380 V 50 Hz 1420 rpm 220 A 3 - 1 - Tangki penetral nira mentah

Flash tank Cylindrial

Diameter = 1520 mm; tinggi = 1800 min - - - 1 - Tangku untuk pembuangan

gas dan nira

Continous chrifier Rapt - door Diameter = 10375 mm; suhu nira masuk = 1050C; suhu nira keluar = 980C; - 50 m3/jam - - 9 – 10 rpm - - - 1 Kawasaki Heavy Industrie, Ltd Tangki pengendap kotoran hingga pemurnian

(29)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi

Vacuum filter Oliver campbell Diameter = 3048 mm; panjang = 4878; luas lapis= 46,5 m - - - 2 Jord Facum Filter Autralis Penghisap kotoran Mud feed mixer - p = 3600 mm; l = 1200 mm - - - 5 m3/jam 1 - Tangki pencampuran nira kotor dengan ampas tebu Milk of lime

tank Little king -

5,5 kW - 380 V 50 Hz 1450 rpm 220 A 3 63 m 3 /jam 1 Ebara Japan Memompakan susu kapur ke preliming tank dan neutralizing tank 4 Penguapan Evaporator Culandria KHI Japan Volume = 1500 m2; diameter = 36 mm; tebal = 1,5 mm; jumlah pipa = 5790 batang - - - 5 Japan Tangki penguapan nira Condensat receiver Little king TF 70 - NAR Temperatur = 100C - - - 2 m 2 /jam 1 Ebara Japan Tempat menampung air kondensat Syrup pump Little king TF 70 - NNR

- 5 kW - 380 V 50 Hz 1450 rpm 220A 3 1 m3/jam 2 Ebara japan

Memompa nira kental ke tangki sulphitator

(30)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi Syrup sulphitotor Cylinder tertutup sulphitator 2000 mm × 6000 mm 7,5 kW - 380 V 50 Hz 1450 rpm 220 A 3 7 m 3 /jam 1 KHI Japan Tangki pendingin nira kental penambahan belerang Shulphured sytup drawing tank 1500 mm × 2000 mm - - - 1 Kawasaki Heavy Industrie, Ltd Tangki pencampuran nira kental dengan belerang 5 Masakan Dandila

vacuum pan Cylindrical

Luas = 280 m2; tebal = 2 mm; diameter = 4700 mm; tinggi = 1250 mm;; diameter ruang uap = 5200 mm

- - - 500 liter 3 - Tangki untuk

memasak gula Vacuum pan wirh stirrer Meiden TF 70 – NNR Luas pemanas = 280 mm2

- - - 500 liter 2 Japan Pan pengaduk

masakan Mascuite receiver - p = 8500 mm; l = 2700 mm

- - - - 0,5 rpm - - 550 liter 2 - Mengaduk nira

kental Palung pendingin masakan Little king p = 8000 mm; l = 2700 mm - - - - 0,3 rpm - - 550 liter 2 - Pan untuk mendinginkan masakan Vacuum seed crystalizes - p = 8000 mm; l = 2350 mm 2,2 kW - 380 V 50 Hz 1450 rpm 220 A 3 300 liter 2 - Panuntuk membentuk kristal gula pada masakan

(31)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi

Reheater - Temperatur = 78 – 800C; luas = 50 m; jumlah pipa = 412 batang

- 13 m3/jam - - - 80 ton 1 - Pemanasan

gula lanjutan Receiver masakan Silnik - - - 380 V 50 Hz 1450 rpm 220 A 3 55 m 3 1 - Tangki penampungan gula yang telah

masak Vacuum

pan Little king - 30 kW - 380 V - 1450 rpm 220 A - 25 m 3/jam 1 - Pompa penarik gula halus 6 Putaran Putaran A / B - Diameter = 1220 mm; tinggi = 760 min; sisi dalam = 178mm/ siklus - - - - 650 kg masakan / siklus 4 Desseldof

Germany Mengaduk gula

Putaran D - Diameter basket = 1000 mm; tinggi = 1369 nun; diameter saringan = 0,06 × 1,66 mm; saringan = 4 segmen - - - - 2200 rpm - - 10 – 12 ton/jam 1 Desseldof

(32)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi

Putaran SHS - Diameter = 1220 mm; tinggi = 700 min; saringan = 8 mesh; tekanan = 3,5 kg/cm - - - 650 kg/siklus 1 Desseldof

Germany Mengaduk gula

Pencampur A/B Horizontal U p = 3500 mm; l = 1000 rpm 5,5 kW - - - 1 Desseldof Germany Pencampur gula a dan b Pencampur D Horizontal U p = 3500 mm; l = 1000 rpm - - - 1 Desseldof Germany Pencampur gula d Feed mixer A/B Horizontal U p = 7200 mm; l = 1000 rpm 3,7 kW - - - 1 Desseldof Germany Tangki pencampur gula a dan b Sugar dryer - Panjang fluit bed = 15000 mm; lebar fluit bed = 1500 m; suhu awal = 500C; suhu akhir = 450C; jumlah blower = 6 set; jumlah pemanas = 5 unit; jumlah pendingin = 1 unit - 172 m/menit - - - 25 ton/jam 1 Kawasaki Heavy Industrie, Ltd Pendingin gula

(33)

Tabel 2.2. Daftar Mesin yang Terdapat di Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No Stasiun Nama Mesin

Merk /

Type Spesifikasi Daya Kecepatan Voltage Frekuensi Putaran Arus Phasa Kapasitas

Jumlah

(unit) Produksi Fungsi 7 Pengemasan Mesin pengemasan (packaging) - Berat = 50 kg - - - - 400 karung /jam 2 - Memasukan gula ke dalam karung 8 Work shop Mesin bubut 112-M-4-TH - 4 kW - 380 V - 1440 rpm 380 A - - - - Proses pembubutan Mesin scrap Y90L-4 - 1,5

kW - 380 V - 1400 rpm 3,7 A - - - - Bor C90L-4 - 2 HP - 380 V - 1430 rpm 3,8 A - - - - Proses pengeboran Gerinda Y100LA-4 - 2,2 kW - 1380 V - 1430 rpm 8,7 A - - - - Proses pengerindaan

9 Boiler Mesin boiler H-1.6005

Temperatur uap = 3250C ± 100C; tekanan = 20 kg/cm2 - - - 2 Yosihimi ne Japan 10 Turbin uap - Tekanan masuk = 18 kg/cm2 3600 kW - - - 5800 rpm - - - 2

11 Mesin diesel C6DABH

OS -

480

BHP - - - 1500 rpm - - - 2

Kubota Japan

(34)

2.7.2. Peralatan

Jenis peralatan yang digunakan di Pabrik Gula PTPN II Kwala Madu adalah: Tabel 2.3. Jenis Peralatan Pabrik Gula PT.PTPN II Kwala Madu

No. Nama Peralatan Klasifikasi

1 Saringan Gula (Vibrating

Screen)

a. Lebar saringan : 1800 mm b. Paniano saringan : 3600 mm c. Kapasitas : 30 ton/ jam d. Kemiringan : 10 e. Fungsi: menyaring gula

2 Saringan Gula Kasar

a. Jumlah : 3 segmen

b. Lubang saringan : 9 mesh c. Diameter kawat : 0,8 mm d. Fungsi : menyaring gula

3 Saringan Gula Normal

a. Jumlah : 3 segmen

b. Lubang saringan : 22 mesh c. Diameter kawat : 0,4 mm d. Fungsi : menyaring gula

4 RawJuice Tank

a. Kapasitas : 20 m3 b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : tangki penampung nira mentah d. Ukuran : 2000 mm x 7300 mm x 1200

mm

5 Truck Tipper

a. Merk /Tipe : Hidrolik Flex USA b. Kapasitas : 15 ton

c. Jumlah : 1 unit

d. Fungsi : memindahkan tebu dari bank truk ke feeding cane carrier

6 Magnetic Tramp Liron

Seporator

a. Merk/Tipe : Eliez Magnetic Japan b. Jumlah: 1 unit

c. Fungsi : membersihkan tebu dari kotoran berupa logam

7 Cane Lifter Hilo

a. Produksi : Cameco U.S.A (19811) b. Tipe : Hilo

c. Kapasitas : 10 ton d. Jumlah : 2 unit

(35)

Tabel 2.3. Jenis Peralatan Pabrik GulaPT.PTPN II Kwala Madu (Lanjutan)

No. Nama Peralatan Klasifikasi

8 Buffer Tank

a. Volume : 30 m3

b. Ukuran : 3450 mm x 3300 mm c. Fungsi : tangki tunggu nira kental d. Jumlah : 1 unit

9 Imbibisi Water Tank

a. Kapasitas : 20 m3 b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : tangki air imbibisi

10 Bagacillo Fan

a. Kapasitas : 240 m3 b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : penyaring ampas tebu d. Merk/ Type : KHI Japan

11 Cake Bunker

a. Kapasitas : 64 m3 b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : menampung ampas halus hasil gilingan

12 Grasshopper Strainer

a. Kapasitas : 20 m3 b. Jumlah : 1 unit

c. Fungsi : mengayak kapus agar didapat kapur yang cukup halus

d. Merk/tipe : KHI Japan

2.8. Utilitas

Utilitas adalah fasilitas pendukung kelancaran proses produksi di suatu pabrik. Kebutuhan akan utilitas di Pabrik Gula Kwala Madu meliputi:

1. Penyediaan Air

Air yang digunakan untuk Pabrik Gula Kwala Madu adalah berasal dari sungai. Air tersebut tidak berlangsung digunakan untuk proses produksi

(36)

maupun air umpan ketel, sebab air sungai itu belum memenuhi persyaratan untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan perlakuan terhadap air agar memenuhi syarat untuk digunakan.Air yang telah diproses diantaranya adalah air bersih yang masuk ke dalam storage tank.Air ini dibagikan ke boiler, stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun masakan, untuk air pendingin pada peralatan dan pompa-pompa stasiun masakan dimana air yang digunakan ini diproses lagi.Disamping itu air dari storage tank digunakan untuk pencuci peralatan, lantai dan pemakaian lainnya.

2. Penyediaan Tenaga Listrik

Uap kering yang dihasilkan boiler masuk ke power house untuk menggerakan turbin. Turbin menggerakkan gear untuk memutar generator yang dihasilkan arus listrik. Dalam masa giling, listrik yang dihasilkan digunakan untuk keperluan:

a. Penerangan pabrik, kantor dan komplek perumahan. b. Penggerak alat-alat proses produksi.

Sedangkan di luar masa giling, pembangkit listrik yang digunakan adalah mesin diesel dan listrik yang dihasilkan untuk keperluan penerangan,

workshop, penggerak motor listrik dan lain-lain.

3. Penyediaan Tenaga Uap

Penyediaan tenaga uap yang terdapat di Pabrik Gula Kwala Madu berasal dari 2 unit boiler jenis pipa air dengan tipe H-1600S dengan kapasitas masing-masing 60 ton uap/jam dimana uap yang dihasilkan kedua boiler ini berguna untuk:

(37)

a. Penggerak turbin uap generator listrik. b. Penggerak lima unit turbin penggiling.

c. Perggerak turbin uap Feed Water Pump (pengisian air ketel)

d. Men-suply uap untuk keperluan proses seperti untuk pemurnian, evaporator, masakan, putaran, sugar dryer and cooler.

4. Workshop

Kegunaan workshop adalah pelayanan teknis, produksi dan pelayanan jasa.Pabrik Gula Kwala Madu memiliki workshop yang bertugas melayani perbaikan dan perawatan. Dalam pengoperasian, operator biasanya mendatangi tempat-tempat dimana terjadinya kerusakan peralatan ataupun diperbaikan di workshop yang ada, antara lain BPT (Bagian Pelayanan Teknis). Bagian ini berfungsi untuk melayani pekerja-pekerja pabrik yang tidak biasa dilayani oleh workshop.

Contoh: pengangkutan tebu, pemakaianalatberat. 5. Laboratorium

Laboratorium juga memiliki peranan dalam pengawasan dan penentuan mutu hasil produksi yang merupakan tujuan utama dari seluruh produksi. Pengawasan yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut:

a. Analisis pada proses:

1) Tebu, meliputi persentase dari pada sabut, brix, pol, kadar air dan kotoran.

2) Nira gilingan I sampai IV, meliputi persentase brix, pol, hasil kemurnian (HK).

(38)

3) Ampas, meliputi persentase pol, zat kering, kadar air.

4) Nira mentah, meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar phospat.

5) Nira encer meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar phospat.

6) Blotong, meliputi persentase pol, zat kering, air, ampas. 7) Kapur, meliputi persentase CaO aktif, suhu, bau, kotoran.

8) Nira kental, meliputi persentase brix, pol, HK, gula reduksi, sakarosa, pH.

9) Masakan gula D1, D2, A, B, SHS, meliputi persentase brix, pol, HK, warna.

10) Tetes, meliputi persentase brix, pol, HK, sakarosa, abu, gulareduksi. b. Analisapadautilitas yang meliputi:

1) Pengolahan air. 2) Air Boiler. 3) Air pengisi ketel.

Semua utilitas diatas cukup mendukung kelancaran proses produksi gula tersebut. Akan tetapi, penyediaan air untuk bahan tambahan produksi gula kurang baik dikarenakan sumber airnya berasal dari sungai.Sebaiknya, air yang digunakan berasal dari air yang berasal dari dalam tanah.

(39)

2.9. Safety and Fire Protection

Kebakaran pada bangunan gedung menimbulkan kerugian berupa korban jiwa, harta benda dan lingkungan, sementara itu penggunaan bahan atau kompoenen-komponen bangunan dan peralatan serta instalasi dalam bangunan belum memenuhi ketentuan yang berlaku. Menyadari hal tersebut perlu dibuat ketentuan yang bersifat teknis yaitu:

a. Pencegahan kebakaran

Usaha preventive yang dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan prosedur kerja yang jelas kepada seluruh karyawan sehingga terhindar dari kecelakaan kerja atau kebakaran yang disebabkan oleh kesalahan operator. Perusahaan juga memberikan display (rambu-rambu) untuk bahan-bahan yang berbahaya atau mudah terbakar.

b. Penanggulangan Kebakaran

Untuk menanggulangi masalah kebakaran, perusahaan telah menyediakan daearah evakuasi untuk semua karyawan untuk menghindari korban yang mungkin terjadi. Sedangkan untuk pemadaman api, perusahaan menempatkan fire extinguiser di lantai produksi dan beberapa ruangan kantor.

Penanggulangan kebakaran adalah meliputi tugas dan kewajiban bagi seluruh karyawan agar tercapai kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran dan memiliki kemampuan untuk dapat mencegah, menghindari dan menyelamatkan diri.

(40)

2.10. Limbah

Penanganan limbah dari Pabrik Gula Kwala Madu yang berupa ampas tebu dan minyak gula telah menjadi perhatian khusus oleh pihak perusahaan. Pihak perusahaan menyediakan tempat limbah tersebut agar mudah untuk diolah kembali.

Limbah tersebut terdiri dari limbah cair, limbah padat, dan limbah gas.Ketiga jenis limbah iini didaurulang kembali. Yaitu seperti pemanfaatan blotong menjadi bahan baku pupuk kompos, pemanfaatan ampas tebu untuk bahan bakar boiler, dan pemanfaatan abu ketel untuk campuran pupuk kompos.

Gambar

Gambar 2.1 Vicinity map pabrik gula Kwala Madu
Gambar 2.2 Diagram Pendistribusian gula di PT. Perkebunan Nusantara II  Kwala Madu
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Tabel 2.1. Susunan Tenaga Kerja pada Pabrik Gula Kwala Madu
+2

Referensi

Dokumen terkait

mengadakan pemeriksaan kas terhadap Pemegang Kas secara periodik sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas.

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber... Tujuan Penelitian. Sesuai dengan latar belakang dari permasalahan yang

-Cocok untuk kulit normal dan berminyak (untuk pagi hari) Cara Penggunaan Gunakan setelah pembersihan wajah dan setelah serum. Tuangkan secukupnya (kira-kira 2 cm) ke tangan,

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disumpulkan bahwa : Semua Variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

a) Dana zakat yang digunakan untuk pemberdayaan masyarakat melalui program “Petani Bangkit” seharusnya diberikan kepada petani bukan dipinjamkan meskipun itu tanpa

Salah satu cara untuk mempertahankan karyawan yang berprestasi agar mau bekerja sama sampai pensiun adalah dengan memberikan kesejahteraan atau kopensasi pelengkap

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membuat sistem pakar yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan informasi mengenai hama dan penyakit pada

Karakteristik bahan baku perekat untuk pembuatan biobriket adalah memiliki gaya kohesi yang baik bila dicampurkan dengan bioarang, mudah terbakar, tidak berasap, mudah