• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang Masalah

Dengan semakin tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian di Indonesia maka setiap industri yang mendukung perekonomian berkembang sedikit demi sedikit, salah satu industri yang berkembang dengan pesat adalah industri mikro, kecil, dan menengah. Ramalan The Economist memprediksikan bahwa economic growth antara tahun 2008 hingga 2012 mencapai 5,8% per tahunnya. Bahkan pemerintah Indonesia sangat optimis bahwa di tahun 2008 pertumbuhan bisa mencapai 6,8% dari tahun 2007 yang hanya 6,3% sedangkan di tahun 2006 hanya mencapai 5,5%. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI) menyatakan bahwa di tahun 2008 industri makanan dan minuman akan tumbuh antara 15-25% dari posisi di 2007 hal ini didukung dengan alasan bahwa harga jual produk makanan dan minuman berdasarkan FAO juga akan naik sekitar 30%.

Di Jawa Timur industri mikro, kecil, dan menengah khususnya telah berkembang cukup pesat dan mendominasi sebagian besar pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. Pembangunan industri di Jawa Timur yang sedang dilaksanakan saat ini telah memberikan sumbangan yang tidak sedikit pada Produk Domestic Bruto (PDB) Jawa Timur yang telah menciptakan ketangguhan dan kemantapan Jawa Timur. Menurut Peneliti Ekonomi Utama Kantor Bank Indonesia (KBI) Surabaya, Wibisono SE MA, prospek ekonomi Jawa Timur tahun 2008 diperkirakan pertumbuhan ekonomi meningkat kisaran 6-6,5% dan inflasi menurun pada kisaran 4,5-5,5%. Kepala Dinas Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Propinsi Jatim, Drs Braman Setyo Msi menambahkan pada tahun 2008, akan diterapkan kebijakan subsidi bunga 3% bagi koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM) dengan dukungan APBD Rp. 60 miliar dan di Jatim diperkirakan terdapat 80.000 unit KUMKM (www.d-infokom-jatim.go.id).

Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI memaparkan bahwa sasaran pertumbuhan industri tahun 2009

(2)

diproyeksikan mencapai 5,60% dan mencakup tiap kelompok lapangan usaha industri diantaranya adalah industri makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,35%. Perkembangan industri makanan dan minuman di Jawa Timur terlihat dari banyaknya usaha-usaha baru yang muncul terutama usaha-usaha yang berbasis usaha keluarga (www.d-infokom-jatim.go.id).

Usaha keluarga atau family bussiness merupakan suatu jenis usaha yang dijalankan oleh seseorang dengan bantuan saudara atau sanak keluarga. Perusahaan keluarga sering kali dianggap sebagai perusahaan kecil yang memiliki sistem manajemen ‘tingkat dua’ dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan besar. Akan tetapi anggapan itu semua salah, faktanya banyak perusahaan-perusahaan keluarga yang sukses dan berkembang menjadi sebuah perusahaan-perusahaan besar contohnya seperti BMW, Ford, Carrefour, Samsung, LG, dan lain sebagainya. (www.jakartaconsulting.com/art-05-06.htm)

Seorang wirausaha atau entrepreneur dapat sukses dalam menjalankan usahanya bukan hanya tergantung dari peran pengusaha saja tetapi juga dari budaya dalam perusahaan tersebut. Adanya perbedaan situasi dan kondisi atau suasana dalam bekerja, nilai yang dianut bersama, serta norma perilaku kelompok merupakan aspek-aspek dari budaya perusahaan. Budaya perusahaan merupakan suatu hal yang sulit untuk dipahami dan dipelajari karena budaya perusahaan bukan merupakan sesuatu yang tertulis seperti peraturan perusahaan melainkan sesuatu yang harus dinilai. Budaya perusahaan sangat penting karena dapat membantu seseorang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya.

Salah satu perusahaan yang maju dan berkembang adalah perusahaan 3M di Amerika. Budaya yang diterapkan dan ditekankan oleh 3M antara lain etika, itegritas dan pengembangan produk, sehingga pegawai-pegawai yang mempunyai inovatif mendapatkan penghargaan yang lebih besar dari perusahaan. Yang membuat 3M dapat berkembang hingga sekarang adalah adanya “15 percent rule” dimana dalam kebijakan ini paling sedikit 15 persen dari waktu dan energi dari setiap pegawai harus didedikasikan untuk bekerja secara independen, yaitu proyek-proyek yang inovatif. Dari adanya kebijakan ini hampir setiap inovasi di dalam perusahaan tumbuh dari peraturan ini. Dan kebijakan ini merupakan sebuah

(3)

komitmen dari perusahaan. Selain itu budaya kewirausahaan (intrapreneurship) juga merupakan satu hal yang penting dan yang harus diperhatikan. Intrapreneurship adalah karakteristik-karakteristik yang digunakan untuk mendukung prinsip-prinsip entrepreneurship pada suatu perusahaan, dari perusahaan ukuran kecil hingga perusahaan dengan ukuran besar (Thornberry, 2006)

Pada perusahaan IDG Books yang dipimpin oleh John Kilcullen, ia memperhatikan Orientasi Kewirausahaan seperti respect yang kuat kepada orang-orang di sekitarnya dan menanamkan orientasi pada kerjasama tim. Selain itu ia juga mengasumsikan bahwa tanggung jawab, antusiasme, dan optimisme sangat penting dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Mengikuti intuisi juga salah satu aspek yang penting meskipun penelitian juga penting dalam menjalankan atau menyelesaikan suatu pekerjaan. Bisa dan berani menerima resiko-resiko yang mungkin akan dihadapi dalam menjalankan suatu perusahaan merupakan salah satu aspek yang penting karena dalam menjalani segala sesuatu pasti akan ada resiko yang dihadapi baik itu resiko yang kecil maupun resiko yang besar. (Thornberry, 2006).

Sedangkan di Indonesia, salah satu perusahaan keluarga yang telah sukses dan berkembang adalah Teh Botol Sosro. Perusahaan yang dirintis dan dijalankan oleh keluarga sosrodjojo ini menanamkan penyegaran dan penyamaan visi di antara para anggota keluarga sehingga perusahaan ini tidak jatuh ke pangkuan perusahaan asing. Selain itu orientasi-orientasi yang diterapkan adalah mementingkan nasib-nasib karyawannya dengan memberikan kompensasi-kompensasi yang setimpal seperti para karyawan yang bekerja di hari libur diberikan gaji dua kali lipat serta para pemimpin perusahaan (keluarga sosrodjojo) menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan para karyawannya sehingga dapat tercipta suasana kerja yang harmonis. Slogan yang dimiliki oleh Teh Botol Sosro adalah “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro” Teh Botol Sosro berani membuat slogan tersebut karena ia menanamkan ketersediaan (availability) dalam menjalankan usahanya, availability yang dimaksud disini adalah masyarakat tidak akan pernah kesulitan dalam mengkonsumsi Teh Botol Sosro oleh karena itu produksi perusahaan ini dilakukan selama 24 jam tanpa

(4)

mengenal lelah. Orientasi lain yang ditanamkan adalah mereka menamakan diri sebagai perusahaan bottling selain perusahaan teh. Hal ini disebabkan oleh karena perusahaan mengutamakan pada botol-botol yang digunakan dalam proses produksinya, mulai dari pemasarannya hingga pengambilan kembali botol-botol kosong ke pabrik. (SWA, the bottling company, edisi.10, 2005)

Dengan melihat latar belakang dan data statistik yang mendukung perkembangan industri makanan dan minuman di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti 9 perusahaan yaitu, perusahaan Kemenangan, perusahaan Anugerah Abadi, PT. Kediri Matahari Corn Mill, perusahaan Limun Hongkong, perusahaan Amore Bakery, perusahaan Handayani Bakery, PT. Holland Milenia Martabakindo, perusahaan Igor’s Pastry, perusahaan UD. Baru Madu AM sebab perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga dan peneliti tertarik untuk meneliti tentang hubungan orientasi kewirausahaan dengan perkembangan perusahaan keluarga di industri makanan dan minuman di Jawa Timur.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas adapula perumusan masalah yang diajukan adalah :

1. Bagaimanakah orientasi kewirausahaan pada perusahaan keluarga pada industri makanan dan minuman di Jawa Timur?

2. Bagaimanakah hubungan orientasi kewirausahaan dengan perkembangan perusahaan keluarga pada industri makanan dan minuman di Jawa Timur?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan orientasi kewirausahaan pada perusahaan keluarga pada industri makanan dan minuman di Jawa Timur.

2. Menggambarkan hubungan orientasi perusahaan dengan perkembangan perusahaan keluarga pada industri makanan dan minuman di Jawa Timur.

(5)

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Universitas.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan tambahan referensi yang dapat dimanfaatkan sebagai kepustakaan bagi Universitas Kristen Petra. 2. Bagi Penulis.

Penelitian ini diharapkan dapat mempertajam dan menambah wawasan penulis mengenai pentingnya orientasi kewirausahaan pada perusahaan keluarga di Jawa Timur.

3. Bagi Perusahaan dan pelaku usaha.

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran pada perusahaan dan pelaku usaha dalam mengimbangi perkembangan perusahaan.

4. Bagi Investor.

Penelitian ini diharapkan dapat membantu investor untuk melihat orientasi kewirausahaan di dalam industri makanan dan minuman.

5. Bagi pembaca

Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pembaca, khususnya tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah Manajemen Bisnis sehingga bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah : 1. Berada pada industri makanan

2. Karyawan merupakan karyawan yang berada pada level dibawah pemilik secara langsung.

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat, rahmat,dan hidayah-Nya tidak ketinggalan Shalawat dan salam selalu kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang

Sesuai dengan fokus masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana erotisme ditampilkan dalam lirik lagu “Cinta Satu Malam”, “Mojok di Malam Jumat”, dan “Aw Aw”

Peubah biologi yang diamati meliputi: 1) lama waktu perkembangan yang dibutuhkan sejak telur diletakkan oleh imago betina sampai menetas menjadi nimfa instar

Dari table di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai rasio CAR (Solvability Ratio) Bank Mega Konvensional dan Bank Mega Syariah masih dianggap baik karena

Berdasarkan jawaban responden adanya pendapat, saran, bimbingan, dan kesempatan yang diberikan pimpinan kepada pegawai untuk mengembangkan kreativitasnya dalam

Peralatan Impinger dapat digunakan sebagai alat sampling udara ambien yang handal dan murah, serta peralatan dapat diproduksi secara masal, karena semua komponen berasal

Secara umum dengan penggunaan kos- metika anti aging wajah berpengaruh terhadap perubahan tekstur, yaitu Permukaan kulit (dapat dilihat dan diraba) permukaan pada kulit yang