• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROVINSI KALIMANTAN SELATAN"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

H. RUDY ARIFFIN

H. RUDY RESNAWAN

(4)

PEMERINTAH PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN

(5)

H. M. MUCHLIS GAFURI

(6)

Halaman

DAFTAR ISI ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 3

A. Latar Belakang ... 3

B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok... 3

C. Struktur Organisasi ... 5

D. Sistematika Penyajian ... 10

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAN RENCANA KINERJA TAHUN 2011. 12 A. Visi ... 12

B. Misi ... 14

C. Rencana Kerja Pembangunan Daerah ... 15

D. Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 ... 17 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 26

A. Capaian Atas Kinerja Makro ... 27

B. Capaian Sasaran Organisasi ... 30

C. Akuntabilitas Keuangan... 63

BAB IV PENUTUP ... 70

A. Simpulan ... 70

B. Strategi Peningkatan Kinerja ... 71

Lampiran 1 Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Lampiran 2 Pengukuran Kinerja

(7)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Tahun 2011 merupakan laporan kinerja tahun pertama dari pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2011 tanggal 1 Februari 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2011 - 2015. Pada laporan ini juga diungkapkan informasi yang relevan menyangkut keberhasilan dan atau kekurangan yang terjadi pada periode tahun pertama. Perkembangan Implementasi Sistem Akuntabilitas pada seluruh jajaran organisasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menunjukkan hasil yang bagus. Salah satu alat untuk mengidentifikasikan perkembangan tersebut adalah Evaluasi Sistem Akuntabilitas yang dillaksanakan oleh Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi. Hasil evaluasi menunjukkan nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun, terakhir evaluasi tahun 2010 dengan nilai 55,00 atau meningkat 2,94 poin dari tahun 2009 dengan nilai 52,06.

Kelemahan yang terjadi pada Sistem AKIP antara lain : kekurangharmonisan antar unsur rencana strategis, rumusan indikator kinerja sasaran, dan IKU yang belum mencerminkan fungsi-fungsi utama organisasi, seluruhnya telah disempurnakan pada tahun 2011 ini. Penyempurnaan tersebut terdapat pada Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, dan Penetapan Indikator Kinerja Utama melalui Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0594/KUM/2011.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Tahun 2011 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pendekatan yang digunakan adalah dengan menyajikan dokumen perencanaan jangka menengah berupa Rencana Pembangunan Jangka

(8)

Menengah Daerah (RPJMD), perencanaan tahunan berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan Penetapan Kinerja, serta Pengukuran Pencapaian Sasaran yang dilengkapi dengan identifikasi faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dan atau kekurang berhasilan.

Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro yaitu Pertumbuhan ekonomi, PDRB per kapita, Laju inflasi, Indeks Gini, Tingkat Pengangguran, Tingkat Kemiskinan, dan Indeks Pembangunan Manusia, serta Tingkat Pertumbuhan Penduduk, telah merepresentasi tingkat kesejahteraan masyarakat. Menurut angka absolute, pada tahun 2011 ini secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja dari tahun 2010. Demikian juga pencapaian kinerja terhadap target tahun 2011 menunjukan capaian kinerja yang bagus yaitu antara 96,4% sampai dengan 113,7 %. Meskipun Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2011 sebesar 5,29%, dengan capaian kinerja terhadap target sebesar 96,4%, namun demikian angka kemiskinan tersebut masih jauh lebih baik jika dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional yaitu 12%.

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 106 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran cukup bagus yaitu diatas 80%. Capaian ini tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Insya Allah, LAKIP ini telah merepresentasikan kinerja nyata Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sekaligus sebagai perwujudan Akuntabiltas dan Transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Semoga LAKIP tahun 2011 ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik, saran dan dukungan, serta kerja sama yang berkelanjutan dari seluruh stakeholder sangat kami harapkan.

(9)

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia Nya jualah kita dapat menyusun sekaligus

menerbitkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, khususnya Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011. Shalawat dan salam kita sampaikan pula kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat , kerabat , pengikut beliau dari dahulu, sekarang dan sampai akhir nanti.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini adalah merupakan media pertanggung jawaban Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai dengan urusan yang dimiliki baik itu urusan wajib maupun urusan pilihan yang di dalamnya berisi informasi tentang uraian pertanggung jawaban mengenai keberhasilan ataupun kekurangan pemerintah provinsi dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya dalam rangka pencapaian visi dan misi. Disamping itu laporan ini juga memuat aspek penting bidang keuangan yang secara langsung mengaitkan hubungan yang tidak terpisah antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil atau manfaat yang diterima masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana telah diketahui adalah merupakan bagian yang integral dari kegiatan pemerintah secara keseluruhan yang secara hierarki berpedoman dan terkait dengan kebijakan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional ( RPJM Nasional ) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan. Oleh karena itu keberhasilan maupun kekurangan dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sangat ditentukan pula konsistennya pelaksanaan program baik oleh pemerintah maupun oleh pemerintah provinsi serta keharmonisan koordinasi yang dilaksanakan berkaitan dengan dukungan anggaran.

Dengan tersusunnya laporan ini, maka diharapkan dapat memberikan informasi yang nyata terhadap kinerja yang telah diwujudkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun pertama RPJM 2011-2015. Laporan Akuntabilitas Tahun 2011.

Demikian Laporan Akuntabiltas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan ini disusun mudahan dapat memberikan manfaat, baik sebagai informasi maupun bahan evaluasi kinerja.

Terima kasih Wassalam Wr. Wb

Banjarmasin, Maret 2012

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

(10)

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah menetapkan bahwa setiap instansi pemerintah wajib melaksanakan akuntabilitas Kinerja untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja diwujudkan melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimana tahap akhir dari siklus sistem tersebut adalah menyusun laporan hasil kinerja sebagai pertanggung jawaban kinerja organisasi kepada instansi yang lebih tinggi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2011, disusun sebagai pertanggung jawaban atas pelaksanaan pencapaian kinerja sebagaimana disepakati dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2011. Penetapan kinerja dimaksud telah mempertimbangkan ketersediaan sumber daya dan dana baik dari APBD maupun sumber dana lainnya.serta mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2011 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015

B. Dasar Hukum Pembentukan dan Tugas Pokok

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 25 tahun 1956, juncto Undang-Undang Nomor 21 tahun 1958 tentang penetapan Undang Undang Darurat Nomor 10 tahun 1957 antara lain Mengenai Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106 ). Saat ini Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh Gubernur Dr. H. Rudy Ariffin.MM dengan Wakil Gubernur Rudy Resnawan.

(11)

4 Sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan otonominya, didukung dengan Organisasi Perangkat Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan Selatan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyelenggarakan urusan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri urusan wajib dan urusan pilihan, Urusan wajib adalah urusan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic service) bagi masyarakat sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan yang diperioritaskan oleh pemerintah daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi unggulan (Core Competence) yang menjadi kekhasan daerah.

Urusan wajib yang dimiliki meliputi : a. Pendidikan ; b. Kesehatan ; c. Lingkungan Hidup ; d. Pekerjaan umum ; e. Penataan ruang ; f. Perencanaan Pembangunan ; g. Perumahan ;

h. Kepemudaan dan Olah raga ; i. Penanaman modal ;

j. Koperasi , usaha kecil dan menengah ; k. Kependudukan dan catatan sipil ; l. Ketenagakerjaan ;

m. Ketahanan pangan ;

n. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ; o. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera ;

(12)

5 q. Komunikasi dan informatika ;

r. Pertanahan ;

s. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri ;

t. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian ;

u. Pemberdayaan masyarakat dan desa ; v. Sosial ;

w. Kebudayaan ; x. Statistik ;

y. Kearsipan ; dan z. Perpustakaan.

Selain menjalankan urusan wajib, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga menyelenggarakan urusan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat antara lain,

a. Kelautan dan perikanan; b. Pertanian ;

c. Energi dan sumber daya meneral ; d. Pariwisata ;

e. Industri ;

f. Perdagangan ; dan g. Ketransmigrasian.

C. Struktur organisasi

Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai berikut :

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

A

Sekretariat Daerah

, terdiri dari :

1 Asisten Pemerintahan, mengoordinasikan A Biro Pemerintahan

(13)

6

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

B Biro Hukum C Biro Organisasi

2 Asisten Pembangunan, mengoordinasikan A Biro Perekonomian

B Biro Kesejahteraan Rakyat C Biro Humas

3 Asisten Administrasi Umum, mengoordinasikan A Biro Umum

B Biro Perlengkapan C Biro Keuangan B Sekretariat DPRD

C

Dinas Daerah terdiri dari :

1 Dinas Pendidikan ; 2 Dinas Kesehatan ;

3 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika ; 4 Dinas Pekerjaan Umum ;

5 Dinas Sosial ;

6 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ; 7 Dinas Perindustrian dan Perdagangan ;

8 Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ;

9 Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata ; 10 Dinas Kehutanan ;

11 Dinas Perkebunan ; 12 Dinas Peternakan ;

13 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Horticultura ; 14 Dinas Perikanan dan Kelautan ;

15 Dinas Pertambangan dan Energi ; dan 16 Dinas Pendapatan Daerah ;

(14)

7

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

D

Lembaga Teknis Daerah

terdiri dari :

1 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ; 2 Inspektorat ( BAWASDA ) ;

3 Badan Kepegawaian Daerah ;

4 Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah ;

5 Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Pelindungan Masyarakat ; 6 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ; 7 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ; 8 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah ;

9 Badan Lingkungan Hidup Daerah ;

10 Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah ; 11 Badan Perpustakaan Daerah ;

12 Badan Ketahanan Pangan ;

13 Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin ; 14 Rumah Sakit dr.H. Moch. Ansari Saleh ;

15 Rumah Sakit Khusus Daerah Sambang Lihum ; dan

16 Kantor Perwakilan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan di Jakarta.

E

Lembaga lainnya

1 Satuan Polisi Pamong Praja ;

2 Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi ; 3 Pelaksana Harian Badan Narkotika Provinsi ;

4 Badan Penanggulangan Bencana Daerah`; 5 Sekretariat DPP Korpri Provinsi ;

F

Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan terdiri dari :

Dinas Pendidikan

1 Sekolah Luar biasa (SLB) Negeri Pembina ;

2 Balai Pengembangan Kegiatan Belajar Pendidikan Non Formal dan Informal ; dan

(15)

8

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

4 SMA Banua Bertarap Internasional

Dinas Kesehatan

5 Balai Pelatihan Kesehatan ; 6 Laboratorium Kesehatan ;

7 Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat ;

8 Instalasi Gudang Farmasi dan Perlengkapan Kesehatan ; dan 9 Unit Kewaspadaan dan Penanganan Krisis Kesehatan.

Dinas Perindustrian dan Perdaganagan

10 Balai Pelayanan Kemitrologian ;

11 Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang ; dan

12 Balai Pendidikan dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam.

Dinas Sosial

13 Panti Sosial Bina Netra ” Fajar Harapan ” 14 Panti Sosial Asuhan Anak ”Budi Mulia” 15 Panti Sosial Remaja ” Budi Satria” 16 Panti Sosial Bina Wanita ” Panti Melati”

17 Panti Sosial Tresna Werdha ” Budi Sejahtera”

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

18 Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja ; 19 Balai Latihan Kerja ; dan

20 Balai Produktifitas Ketenagakerjaan.

Dinas Pemuda Olah raga, Kebudayaan dan Pariwisata

21 Taman Budaya

22 Museum Lambung Mangkurat

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura

23 Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura ;

24 Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura ;

(16)

9

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

25 Balai Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura ; dan 26 Balai Alat dan Mesin Pertanian Tanaman Pangan dan

Holtikultura.

Dinas Peternakan

27 Balai Inseminasi Buatan ; dan 28 Sekolah Pertanian Pembangunan.

Dinas Perikanan dan Kelautan

29 Laboaratorium Pengujian dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Banjarbaru ;

30 Balai Benih dan Induk Air Tawar Karang Intan ; 31 Pelabuhan Perikanan Banjarmasin ;

32 Pelabuhan Perikanan Muara Kintap ; dan 33 Balain Benih Ikan Pantai Kota Baru.

Dinas Kehutanan

34 Balai Taman Hutan Raya Sultan Adam ; dan

35 Unit Pelayanan Penatausahaan Hasil Hutan Barito Muara.

Dinas Perhubungan

36 Balai Penimbangan Kendaraan Bermotor. Dinas Koperasi , Usaha Kecil dan Menengah

37 Balai Pendidikan dan Pelatihan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Dinas Pertambangan dan Energi

38 Unit Pelayanan Jasa Sumberdaya Mineral dan Energi

Dinas Pekerjaan Umum

39 Balai Pengembangan Teknologi dan Konstruksi

Dinas Perkebunan

40 Balai Pengembangan Kebun Induk dan Percontohan Tungkap

Dinas Pendapatan Daerah

41 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Banjarmasin 42 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Banjarbaru

(17)

10

No

Satuan Kerja Perangkat Daerah

43 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Martapura 44 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Rantau 45 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kandangan 46 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Barabai 47 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Paringin 48 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Amuntai 49 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Tanjung 50 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Pelaihari 51 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Batulicin 52 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Kotabaru 53 Unit Pelayanan Pendapatan Daerah Marabahan

Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah

54 Balai Pengembangan Pertanian Terpadu

D. Sistematika Penyajian

Bentuk laporan akuntabilitas kinerja ini selain berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi, juga memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Kinerja. Pelaporan kinerja ini ditekankan pada aspek capaian atas Indikator Kinerja Utama untuk menilai tingkat keberhasilan pencapaian tujuan/sasaran organisasi. Disamping itu juga penyusunannya menyelaraskan dengan substansi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

(18)

11 Sistematika Penyusunan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan berisi penjelasan singkat tentang latar belakang penyusunan, tugas pokok dan fungsi, urusan yang ditangani dan Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menjalankan dan menjabarkan tugas pokok fungsi atas urusan yang ditangani.

Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, menyajikan secara ringkas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2011 – 2015 , Rencana Kerja pemerintah daerah pada tahun 2011, dan Penetapan Kinerja Tahun 2012.

Bab III Adalah akuntabilitas kinerja, menyajikan analisis pencapaian kinerja, keberhasilan dan kegagalan, sebagai pertanggung jawaban pencapaian hasil tahun 2011.

Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan hasil menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

(19)

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011-2015, sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 adalah merupakan tahapan kedua dari pelaksanaan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025dan penyusunannya telah diselaraskan dengan RPJM Nasional seperti yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010.

RPJM Provinsi Kalimantan Selatan ini telah menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Strategis SKPD. Adapun visi dan misi diuraikan sebagai berikut.

A. VISI

Visi dari Gubernur terpilih sebagaimana tercanyum pada RPJMD 2011-2015 adalah:

“ TERWUJUDNYA KALIMANTAN SELATAN YANG BERKEMBANG, MAJU, UNGGUL, NYAMAN, SEJAHTERA DAN DAMAI (BERMUNAJAD) TAHUN

2015“

Penjabaran makna dari visi Kalimantan Selatan “Bermunajad” adalah sebagai berikut :

Berkembang mengandung makna:

bahwa semua lapisan masyarakat berkembang dengan kemampuan dan fondasi ekonomi, sosial dan budaya yang kokoh serta mandiri dengan jati diri yang kuat untuk dapat bertahan dari segala terpaan krisis yang melanda baik bersifat lokal, nasional maupun global.

Maju mengandung makna:

bahwa masyarakat pada semua lapisan masyarakat maju dalam aspek pendidikan dan ilmu pengetahuan, kehidupan ekonomi, kemandirian bekerja dan berusaha untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.

(20)

Unggul mengandung makna:

bahwa kokohnya ketahanan pilar-pilar pembangunan dan daya saing yang tinggi baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, maupun kualitas sumberdaya manusia agar tercipta manusia yang kreatif dan mampu berinovasi dalam meningkatkan produktivitas yang kompetitif dalam persaingan global

Nyaman mengandung makna:

bahwa terciptanya kondisi keamanan yang kondusif sebagai hasil peran serta seluruh lapisan masyarakat sehingga menciptakan kenyamanan dalam bekerja dan berusaha dalam tataran kehidupan masyarakat yang toleran dan religius.

Sejahtera mengandung makna:

bahwa masyarakat sudah dapat menikmati hasil hasil pembangunan secara adil dan merata baik lahir maupun bathin (material dan spiritual).

Damai mengandung makna:

bahwa terbentuk tatanan masyarakat baik secara individual dan kolektif, serta secara kelembagaan menyadari akan hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat, secara sadar mematuhi peraturan dan norma yang berlaku, baik yang bersumber dari norma agama, dan norma sosial, maupun peraturan perundang-undangan sesuai dengan posisi dan peran sosialnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, visi di atas selaras dengan visi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:

1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman, bersatu, rukun dan damai;

2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta

(21)

3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.

B. MISI

Dalam rangka pencapaian visi tersebut diatas telah ditetapkan 5 (lima) misi yang harus dilaksanakan yaitu:

1. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, Sosial dan Budaya;

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif dan berdaya saing ;

3. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah berbasis lingkunga dan masyarakat, dengan memanfaatkan sumber daya lokal dan posisi geografis;

4. Meningkatkan Ketersediaan Kuantitas dan Kualitas serta aksesibilitas infrastrukur Wilayah ;

5. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah yang baik dan benar.

Misi di atas juga telah selaras dengan misi pembangunan nasional tahun 2010 – 2014 yaitu:

1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai 2. Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis 3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera

Terhadap Visi yang hendak dicapai dan 5 (lima) Misi yang akan dilaksanakan tersebut diatas, lebih lanjut ditetapkan 11 (sebelas) tujuan dan 15 (lima belas) sasaran termasuk program-program prioritas yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran. Rumusan tujuan, sasaran, dan program serta keterkaitan masing-masing unsur rencana stratejik selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.

(22)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2011

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah diwujudkan secara bertahap melalui pembangunan tahunan dengan target Kinerja utama yang akan diukur melalui 8 indikator bersifat makro mempresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan yang akan dicapai.

Rencana pembangunan tahun 2011 dituangkan dalam RKPD tahun 2011 sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). RKPD tahun 2011 ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 046 Tahun 2010, tanggal 25 Nopember 2010 RKPD tersebut memuat sasaran yang hendak dicapai pada tahun 2011 disertai program-program yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran.

Prioritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam RKPD tahun 2011 sebagai berikut:

1. Pembangunan kehidupan sosial dan budaya di proritaskan, pada aspek peningkatan kualitas pembangunan manusia yaitu:

1) Peningkatan kualitas kehidupan beragama

2) Mempasilitasi penanganan kemiskinan dan penandang masalah kesejahteraan sosial ( PMKS) .

3) Memfasilitasi kegiatan dan olahraga,perempuan dan anak. 4) Memfasilitasi pengembangan budaya daerah.

2. Pembagunan sumber daya manusia diprioritaskan pada peningkatan kualitas pembangunan manusia terkait dengan aspek pendidikan dan kesehatan :

1) Menurunkan angka butahuruf.

2) Meningkatkan angka rata-rata lama sekolah.

3) Mendidik tenaga kerja yang siap pakai didunia kerja.

4) Menaikkan Usia Harapan Hidup,khususnya pada penurunan Angka Kematian Ibu Melahirkan dan Angka Kematian Bayi.

(23)

5) Meningkatkan akses masyarakat miskin pada pelayanan pendidikan dan Kesehatan.

6) Meningkatkan & memanfaatkan BLK berstandar internasional,untuk Menumbuh kambangkan wirausaha pekerjaan terampil.

3. Peningkatan Perekonomian diprioritaskan pada :

1) Meningkatkan Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. 2) Meningkatkan penguatan argo industry (struktur ekonomi) 3) Meningkatkan daya beli masyarakat

4) Memantafkan ketahanan pangan 5) Menurunkan dan mengendalikan inflasi

4. Pengelolan Lingkungan Hidup diprioritaskan pada :

Mendorong dan Memfasilitasi penurunan tingkat degradasi kuantitas dan Kualitas sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

5. Pembangunan dan Perbaikan Infrastruktur diprioritaskan pada :

1) memfasilitasi pembangunan kapasitas dan kualitas Infrastruktur utama (skala regional kalsel)

2) Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas Infrastruktur Dasar.

3) Meningkatkan dan mengembangkan kuantitas dan kualitas fasilitas publik Lainnya.

6. Melaksanakan Pemerintahan yang Baik difokuskan pada : 1) Mendorong peningkatan kualitas peningkatan Publik.

2) meningkatkan akuntabilitas dan transparansi Kinerja Pemerintahan Daerah.

3) Mengakomodasi pengawasan Publik terhadap Kinerja Pemerintahan Daerah.

(24)

Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, dalam rangka mencapai target kinerja menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan maka pada tahun 2011 ditetapkan target kinerja tahunan yang telah di tandatangani oleh Gubernur Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2011, sebagai berikut :

Target Kinerja Makro 2011

No Indikator 2011 Target s.d 2015

1 Pertumbuhan ekonomi 5,38 6,0 – 6,9

2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.8 Juta 9,2 - 10,6

3 Laju Inflasi 10,90 5,0 – 7,0 4 Indeks GINI 0,24-0,23 0,22 – 0,18 5 Tingkat pengangguran terbuka 6,70 6,62 – 6,50 6 Tingkat Kemiskinan 5,10-5 4,25 - 3,99 7 Indeks Pembangunan Manusia 69,4-69,5 70 - 74 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,90-1,88 1,60 - 1,40

Sasaran strategis, indikator kinerja dan target yang ditetapkan pada tahun 2011 disajikan per kelompok sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1:

Meningkatkan toleransi antar umat beragama

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

Tingkat Penerapan Nilai dan Norma Agama :

1 Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti

% 100 Biro Kesra

Harmonisasi Kerukunan keagamaan :

(25)

2 Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat Beragama yang aktif (FPK)

Buah 1

Badan Kesbangpolinmas

3 Sekretariat bersama antar umat beragama yang aktif

Buah 1 Badan Kesbangpolinmas Meningkatnya Institusi Keagamaan : 4 peningkatan lembaga sosial keagamaan % 5.5 Biro Kesra 5 peningkatan lembaga pendidikan keagamaan % 5.5 Biro Kesra 6 Persentase sarana peribadatan yang difasilitasi pembangunannya

% 1,25 Biro Kesra

Sasaran 2

Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyrakat

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung

Jawab

Penanganan Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) :

1 Menurunnya angka kemiskinan % 4.99 Dinas Sosial 2 Menurunnya Remaja keluarga

Fakir Miskin Penyandang Masalah Sosial

Klrg/% 125/ 0.13

3 Tersedianya Sarana dan

Prasarana pada daerah kantong- kantong kemiskinan

% 12

Pemuda dan Olah raga :

5 Berkembangnya Kelembagaan

Generasi Muda Kelompok 5

Dinas Pariwisata 6 Terwujudnya stadion olahraga yang

bertaraf Internasional Unit 0

0 7 Tertanganinya korban bencana Jam 1x24 Dinas Sosial 8 Meningkatnya Peran Serta

(26)

Sasaran 3

Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah.

No. Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

Tradisi dan Budaya daerah : 1 Meningkatnya event budaya daerah % 10 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan pariwisata 2 Meningkatnya jumlah

keragaman budaya yang ditemukan

Jenis 1 3 Penganugerahan Karya

Cipta dan Seni Orang 10 Jumlah Wistawan dan

lama kunjungan : 4 Meningkatnya kunjungan wisman % 2,3 5 Meningkatnya kunjungan wisnus % 3 6 Lama Kunjungan Wisman Hari 3 7 Lama Kunjungan Wisnus Hari 2 8 Meningkatnya kunjungan ke Museum %/th 12 Sasaran 4

Meningkatan pembangunan manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan

No. Indikator Kinerja Satuan Target 2011 Penanggung

jawab

1

Angka melek huruf % 96 Dinas

Pendidikan 2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,10

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99

4 APK SLTP/MTs % 97

(27)

Sasaran 5

Meningkatan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2011 Penanggung

jawab

1 Angka Harapan Hidup

Tahun 65,16 Dinas Kesehatan 2 Angka Kematian Bayi Kasus per

1000 Kh 46,2 3 Angka kematian ibu Kasus Per

100.000 96 4 Persentase penduduk miskin

memiliki jaminan

pemeliharaan kesehatan

% 50

Sasaran 6

Meningkatkan masyarakat yang produktif dan berdaya saing

No. Indikator Kinerja Satuan Target

2011 Penanggung jawab 1 BLK berstandar Internasional % 15 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2 Penduduk yang bekerja Orang 1.759.122

3 Jumlah/Persentase

Angkatan kerja Orang/Persen 1.738.368 4 Tingkat pengangguran

terbuka Persen 6,7

5 Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja Persen 70,42 Sasaran 7

Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

No Indikator Kinerja Satuan Target

2011 Penanggung jawab Pertumbuhan PDRB Sektor : 1 Pertanian % 2,43 Distanian dan Tanaman Pangan dan Hultikultura 2 Pertambangan % 5,02 Dispertmbangan dan Energi- 3 Industri pengolahan % 2,87 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 4 Perdagangan % 5,80

(28)

Sasaran 8

Meningkatnya sinergi dalam penyiapan pengembangan industri dan perdagangan berbasis agroindustri

No Indikator Kinerja Satuan Target

2011 Penanggung jawab Kontribusi PDRB Sektor : 1 Pertanian % 20 Distanian dan Tanaman Pangan dan Hultikultura 2 Pertambangan % 10,72 Dispertmbangan dan Energi 3 Industri pengolahan % 10,48 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 4 Perdagangan % 11 Sasaran 9

Meningkatkan pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan perbaikan kualitas lingkuangan hidup.

No Indikator Kinerja Satuan Target

2011

Penanggung jawab

1 luas rehabilitasi lahan kritis

ha 500 ha

Distanian dan Tanaman Pangan dan

Hultikultura 2 luas pemeliharaan tanaman

Tahap I ha 450 ha

3 luas pemeliharaan tanaman

Tahap II ha 400 ha

5 Luas kawasan terumbu karang

ha 2 ha Dinas

Perikanan 6 Luas transplantasi terumbu

karang ha 2 ha

7 luas rehabilitasi kawasan

mangrove ha 30 ha

8 Jumlah kasus illegal dalam kawasan hutan (illegal logging, perambahan hutan)

Kasus 13 Kasus

Dinas Kehutanan 9 operasi pengamanan hutan

terpadu dan mandiri Operasi 18 10 Keanekaragaman hayati Spesies 5 11 Panjang trayek batas kawasan

hutan Km 250 Km

12 Jumlah IUU (illegal, unreported,

(29)

13 Jumlah lokasi pertanian pangan

berkelanjutan Kab 2 Kab

14 Indeks Kualitas Lingkungan Peringkat Se- Indonesia

Peringkat 22 16 Tingkat Pencemaran air

Kuantitatif Sedang

Badan Lingkungan

Hidup 17 Jumlah kota mendapatkan

penghargaan Adipura Kota 2

18 Jumlah perusahaan

menyusunan AMDAL Perusahaan 8

19 Jumlah laboratorium lingkungan Lab 3 20 Akreditasi laboratorium

lingkungan akreditasi NA

21 Tingkat Kualitas udara Kuantitatif Baik 22 Jumlah perusahaan yang diuji

polusi udara, limbah padat dan limbah cair

Perusahaan 27 23 persentase hasil uji polusi udara

pada sumbernya % 45%

24 persentase hasil uji limbah cair

pada sumbernya % 45%

25 persentase hasil uji limbah

padat pada sumbernya % 25%

26 Jumlah titik/kota diuji polusi

kendaraan bermotor Titik 3

27 Jumlah Titik api (hotspot) Titik 1.835 28 Jumlah luas penanggulangan

kebakaran hutan dan lahan ha 1.835

Dinas Kehutanan Sasaran 10

Meningkatkan infrastruktur transportasi yang terintegrasi dan berkualitas serta meningkatnya pelayanan untuk mendukung pergerakan orang, barang dan jasa

No

Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab

1 Panjang jalan yang

dibangun Km 3 Km Dinas Pekerjaan Umum 2 Panjang Jembatan yang dibangun m 115 m 3 Terbangunnya jalan

layang ded/ukl/upl DED

4 Jalan dalam kondisi

(30)

5 Jembatan dalam

kondisi baik % 80%

6 Menurunnya pelanggaran angkutan hasil tambang dan hasil perkebunan terhadap pengendalian dan pengamanan lalu lintas %/ Buah Turunya pelanggaran 16,67% atau 44 Pelanggaran = (264-220) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 7 Lanjutan rencana pembangunan pelabuhan laut alternatif di Tanah Laut % DED dan Amdal 8 Runway bandara Syamsudin Noor % DED dan Amdal 9 Penuntasan terminal regional type A % Kondisi Fisik 80% 10 Cakupan pelayanan telematika % 22% Sasaran 11

Meningkatkan insfratuktur sumber daya air untuk mendukung upaya konservasi dan pendayagunaan sumberdaya air, serta pengendalian daya rusak air.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab 1 Luas DI/DR yang dikembangkan ha 1500 Dinas PU 2 Luas DI/DR yang dikelola ha 7000

3 Tersedianya data SD Air (WS

Barito dan WS Cengal Batulicin) Buah 1

4 Penanganan tebing Km 2 Km

5 Penanganan pantai Km 5 Km

6 Terpenuhinya penyediaan air baku

13 kab/kota Kab/kota

2 Kab/Kota

(31)

Sasaran 12

Meningkatnya akses masyrakat terhadap insfratuktur dasar permukiman yang mencakup air bersih dan sanitasi.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab Meningkatnya cakupan pelayanan

penyehatan lingkungan permukiman

1 a. Persampahan % 12

2 b. Drainase % 10

3 c. Air Limbah % 8

Sasaran 13

Meningkatnnya infrastruktur publik dan aparatur.

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung jawab 1

Terbangunnya sarana dan prasarana publik

% 100% Dinas PU

2

Terbangunnya sarana dan prasarana aparatur

% 50%

Sasaran 14.

Tata kelola pemerintahan daerah yang akuntabel dan transparan

No Indikator Kinerja Satuan Target Penanggung Jawab

Kualitas pelayanan publik :

1 Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai 75 Biro Organisasi 2 Mekanisme dan Prosedur dan

Standar Kerja SKPD

% 24 Biro Organisasi

3 Kinerja pengelolaan keuangan daerah

Nilai WDP Biro Keuangan 4 Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Nilai Meningkat 52 Lebih Biro Organisasi 5 Standar Penilaian Kinerja

SKPD

% 12 Inspektorat

6 Jadwal (Waktu) Pelaksanaan

Perencanaan dan

Penganggaran

Jadwal Tepat Waktu

Bappeda

7 Penegakan hukum atas Produk hukum Daerah

(32)

Sasaran 15

Peningkatan pelayanan publik yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyrakat.

No Indikator Kinerja Satuan Target Skpd 1 Prosentase Pelayanan Publik yang

mendapat ISO

% 20% Unit

Pelayanan Publik 2 Prosentase Pelayanan Publik yang

mendapat penghargaan Pelayanan PRIMA

% 20%

3 Respon terhadap pengaduan pelayanan Publik 1x24 Jam terselesaikan

jam 1x24

Jam

BPBD

(33)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dibuat sesuai ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 mengenai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang dalam penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Keputusan Kepala LAN Nomor 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disamping itu juga memperhatikan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

LAKIP Tahun 2011 merupakan Laporan Kinerja Tahun Pertama dari RPJMD 2011-2015. Laporan ini mengungkapkan capaian kinerja sasaran terhadap target yang ditetapkan pada setiap misi dalam RPJMD, disertai pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya dan penjelasan atas keberhasilan dan atau kegagalan pencapaian sasaran. Untuk keutuhan informasi, pada laporan ini juga terlampir Penetapan Kinerja Tahun 2011 dan Pengukuran Kinerja 2011.

Pengukuran kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terletak pada seberapa jauh capaian masing-masing indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan, yaitu perbandingan antara realisasi, target, realisasi tahun sebelumnya, termasuk dengan standar nasional yang terkait. Hasil pengukuran kinerja disajikan menurut kelompok Kinerja Utama yang bersifat makro dan capaian sasaran organisasi secara keseluruhan.

Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment) terhadap 15 (Lima belas) sasaran strategis mencakup 98 indikator kinerja utama menunjukan bahwa sebagian besar capaian kinerja sasaran cukup bagus yaitu diatas 80%. Capaian ini adalah tidak terlepas dari kontribusi dan komitmen seluruh komponen dan perangkat daerah yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

(34)

Pengungkapan capaian kinerja sasaran dilakukan secara berurutan seperti urutan pada RPJMD dan RKPD, yaitu mulai dari misi, tujuan, sasaran, dan program prioritas.

A. Capaian Atas Kinerja Makro

Keberhasilan pencapaian Kinerja utama tahun 2010 diukur melalui 8 (delapan) indikator makro, dengan rincian target dan realisasi indikator makro pada tabel 2.

Tabel 2

Capaian Kinerja Makro 2011

No Indikator Target 2011 Realisasi 2011 % Capaian

1 Pertumbuhan ekonomi 5,38 6,12 113,7

2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.8 Juta 8.801.291 100

3 Laju Inflasi 10,90 3,98 >100

4 Indeks GINI 0,24-0,23 0,27* >100

5 Tingkat pengangguran terbuka 6,70 5,62 >100

6 Tingkat Kemiskinan 5,10-5 5,29 96,4

7 Indeks Pembangunan Manusia 69,4-69,5 69,30* 99,8 8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,90-1,88 1,99 95,4

(35)

Kinerja utama yang diukur melalui 8 indikator bersifat makro telah merepresentasikan tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan penghitungan menurut angka absolute secara umum menunjukkan adanya peningkatan kinerja dari tahun 2010, demikian juga halnya dengan target tahun 2011 menunjukkan capaian kinerja 2011 menunjukkan capaian kinerja antara 96,4% sampai dengan 113,7%. Telah banyak kemajuan diraih oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di tahun 2011 terutama dibidang pendidikan dan ekonomi serta di bidang kesehatan.

Perbandingan realisasi Indikator kinerja makro sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3

Realisasi Indikator Kinerja Makro tahun 2010-2011

No Indikator 2010 2011 Kinerja

Naik/Turun

1 Pertumbuhan ekonomi 5,58 6,12 Naik

2 PDRB Per Kapita (Adhk) 8.352.664 8.801.291 Naik

3 Laju Inflasi 9,06 3,98 Naik

4 Indeks GINI 0,27 0,27* Tetap

5 Tingkat pengangguran terbuka 5,89 5,62 Naik

6 Tingkat Kemiskinan 5,21 5,29 Turun

7 Indeks Pembangunan Manusia 69,30 69,30* Tetap

8 Tingkat pertumbuhan penduduk 1,98 1,99 Naik

*) Data sementara

Perekonomian Kalimantan Selatan tahun 2011 tumbuh sebesar 6,12 % dengan pertumbuhan tertinggi di sektor jasa-jasa sebesar 8,73 % dan terendah di sektor Industri Pengolahan 2,43%, sedangkan Pertumbuhan Ekonomi tanpa migas pada tahun 2011 mencapai 6,28%

Besaran PDRB Kalimantan Selatan selama tahun 2011 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 68,23 Triliun, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp 32,55 triliun.

PDRB perkapita atas dasar harga konstan pada tahun 2011 mencapai Rp 8.801.291 sementara PDRB perkapita (adhk) tahun 2010 sebesar Rp 8.352.664,-

(36)

Laju Inflasi mengalami penurunan, dari 9,60 di tahun 2010 menjadi 3,98 di tahun 2011, hal tersebut merupakan hal yang positif dalam peningkatan pendapatan nasional, memacu gairah perekonomian penduduk Provinsi Kalimantan Selatan untuk bekerja, menabung serta mengadakan investasi.

Tingkat Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan dari data Badan Pusat Statistik pada tahun 2011 yaitu 5,29% mengalami peningkatan dibanding tahun 2010 yaitu 5,21%, namun angka kemiskinan di Provinsi Kalimantan Selatan masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan angka kemiskinan secara nasional yang mencapai 12%, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan tidak ingin secara instan melakukan penurunan angka kemiskinan, karena dikhawatirkan nantinya ada masyarakat miskin di Provinsi Kalimantan Selatan yang termarginalkan atau terpinggirkan. Dari Jumlah penduduk miskin yang ada secara regional Kalimantan, Provinsi Kalimantan Selatan berada di atas Provinsi Kalimantan Timur dilihat dari sedikitnya jumlah penduduk miskin.

Secara keseluruhan PDRB di Kalimantan Selatan mengalami peningkatan secara

terus menerus, adanya peningkatan dari sektor migas dari Tahun 2011 Rp 68.234.880,54 Juta sebagai kontribusi penyumbang PDRB 2011 terbesar

disektor pertambangan dan galian yaitu Rp 16.659.913.71 Juta, untuk sektor pertanian mengalami peningkatan dalam hal ini dilandasi beberapa faktor terkait meningkatnya Produksi Padi sebesar 28.391 Ton dibanding sasaran, atau naik 159.189 Ton dibanding tahun 2011 sehingga Provinsi Kalimantan Selatan Surplus beras di tahun 2011 sebesar 631.827 Ton.

Capaian atas indikator kinerja Makro sebagaimana tercantum pada tabel diatas secara umum menunjukan adanya peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Penjelasan secara lengkap menyangkut capaian kinerja secara keseluruhan terhadap sasaran-sasaran organisasi di jelaskan lebih lanjut pada point B berikut ini.

(37)

B. Capaian Sasaran Organisasi

MISI PEMBANGUNAN DAERAH

A. MISI I : Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya

Untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama, Sosial dan Budaya masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Terwujudnya masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi antar umat beragama ; sasaran kedua adalah Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat ; dan sasaran ketiga adalah Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah.

1. Sasaran: Terwujudnya masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi antar umat beragama

Dalam konteks ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaknai perkembangan dan pertumbuhan pemeluk agama maupun ketersediaan sarana prasarana serta kegiatan sosial keagamaan tidak sekadar mewujudkan kenyamanan pemeluk dalam menjalankan ibadahnya, tetapi menjadikan ranah agama sebagai pemahaman penyeimbang dampak buruk dari gerusan budaya-budaya global yang destruktif dan demokrasi yang semakin menggeliat.

(38)

Pemberian bantuan mesjid di Kecamatan Kelua Kabupaten tabalong

Keberhasilan atas Terwujudnya masyarakat yang agamis dan berakhlak mulia dan memiliki toleransi antar umat beragama diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 3.1

Capaian Kinerja Terhadap Target 2011

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tingkat Penerapan Nilai dan Norma Agama :

1

Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan

yang ditindaklanjuti % 100 100 100

Harmonisasi Kerukunan keagamaan :

2

Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat

Beragama yang aktif (FPK) Buah 1 1 100

3 Sekretariat bersama antar umat

beragama yang aktif Buah 1 1 100

Meningkatnya Institusi Keagamaan :

4 peningkatan lembaga sosial

keagamaan % 5.5 6,4 >100

5 peningkatan lembaga pendidikan

keagamaan % 5.5 4,7 85

6 Persentase sarana peribadatan yang difasilitasi pembangunannya % 1,25 4,2 >100

Dari target 9.523 Buah sarana peribadatan yang ada di Provinsi Kalimantan Selatan baik itu yang

(39)

berupa tempat peribadatan, Lembaga Sosial Keagamaan, lembaga pendidikan keagaman, telah di fasilitasi baik berupa bantuan materi serta pembinaan, di tahun 2011 Lembaga Sosial Keagaamaan yang di berikan fasilitasi sebanyak 610 Buah, untuk Lembaga Pendidikan Keagaamaan diberikan fasilitasi sebanyak 451 buah, untuk tempat peribadatan sebanyak 406 buah.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Realisasi Kinerja 2010 dan 2011

No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 Kinerja

Naik/Turun Tingkat Penerapan Nilai dan Norma

Agama :

1

Persentase Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan

yang ditindaklanjuti % 100 100 Tetap

Harmonisasi Kerukunan keagamaan :

2

Jumlah forkom Pembauran Antar Etnis, Golongan, Suku dan Umat

Beragama yang aktif (FPK) Buah 1 1

Tetap

3 Sekretariat bersama antar umat

beragama yang aktif Buah 1 1 Tetap

Meningkatnya Institusi Keagamaan :

4 peningkatan keagamaan lembaga sosial % 5 6,4 Naik

5 peningkatan lembaga pendidikan

keagamaan % 5 4,7 Turun

6 Persentase sarana peribadatan yang difasilitasi pembangunannya % 1 4,2 Naik

Untuk Indikator Pengaduan Gangguan melaksanakan Kegiatan Keagamaan yang ditindaklanjuti mencapai 100%, dalam hal ini tidak ditemuinya adanya gangguan pelaksanaan kegiatan keagamaan di Provinsi Kalimantan Selatan, menandakan suasana keberagamaan yang harmonis serta saling hormat menghormati diantara umat beragama. Indikator Peningkatan Lembaga Pendidikan Keagamaan di tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun 2010, hal ini disebabkan karena Lembaga Pendidikan Keagamaan yang berada di Provinsi Kalimantan

(40)

Selatan dari tahun ke tahun semakin Mandiri dengan adanya keikutsertaan Masyarakat dan Pihak Swasta.

2. Sasaran: Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat

Kesejahteraan masyarakat bergantung pada status ekonomi masyarakat, besarnya beban ekonomi dan kecilnya pendapatan yang diperoleh sebagian kecil kalangan belum mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang baik. Salah satu beban tersebut adalah tingginya angka ketergantungan penduduk dalam masyarakat.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan berbagai upaya telah dilakukan yaitu dengan meningkatkan pendapatan masyarakat dan menurunkan biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Tingkat kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Selatan pada akhir-akhir ini sudah mengalami peningkatan, hal ini tercermin pada berkurangnya jumlah penduduk miskin, dengan melakukan upaya/program bersifat proyek padat karya, penyediaan modal usaha mikro, pelayanan kesejahteraan sosial melalui panti sosial dan rehabilitasi sosial.

Keberhasilan atas Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan sosial masyarakat diukur melalui 7 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 3.3

Capaian KinerjaTerhadap Target 2011

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) :

1 Menurunnya angka kemiskinan % 4.99 5,29 >100

2 Menurunnya Remaja keluarga Fakir Miskin Penyandang Masalah Sosial Klrg/% 125/

0.13 250 >100

3

Tersedianya Sarana dan Prasarana pada daerah kantong- kantong kemiskinan

% 12 NA NA

Pemuda dan Olah raga :

4 Berkembangnya Kelembagaan

(41)

5 Terwujudnya stadion olahraga yang bertaraf Internasional Unit 0 0 NA

6 Tertanganinya korban bencana Jam 1x24 1x24 100

7 Meningkatnya Peran Serta

masyarakat dalam PB % 25 25 100

Untuk mewujudkan tertanganinya korban bencana 1x24 jam, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memfasilitasi pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah di Kabupaten/Kota, sampai dengan akhir 2011 telah di bentuk di 7 titik, yang mana telah dibantu dengan peralatan-peralatan penanggulangan bencana berupa mobil rescque, 2 unit sepeda motor trail, perahu karet, tenda, dan logistik (makanan siap saji), dengan harapan dapat lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan diharapkan pada tahun 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah sudah terbentuk di seluruh Kabupaten/Kota, berikut peralatan sudah didistribusikan sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin baik.

Untuk Indikator Peran Serta Masyarakat telah terealisasi sesuai Target yaitu 25%, keberhasilan ini dicapai oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan selatan melalui ;

1. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan 2. Sosialisasi Program Penanganan Bencana

3. Simulasi dan peningkatan keterampilan penanggulangan bencana 4. Pelantikan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi

kerusakan, kerugian dan sumber daya

5. Pembangunan partisipasi dan kerjasama rehabilitasi dan rekonstruksi Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4

Realisasi Kinerja 2010 dan 2011

No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 Kinerja

Naik/Turun

Penanganan Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) :

1 Menurunnya angka kemiskinan % 5,21 5,29 Turun

2

Menurunnya Remaja keluarga Fakir Miskin Penyandang Masalah Sosial

(42)

3

Tersedianya Sarana dan Prasarana pada daerah kantong- kantong kemiskinan

% 91.688 NA NA

Pemuda dan Olah raga :

4 Berkembangnya Kelembagaan

Generasi Muda Kelompok NA 5 Naik

5 Terwujudnya stadion olahraga yang bertaraf Internasional Unit 0 0 -

6 Tertanganinya korban bencana Jam 2x24 1x24 Naik

7

Meningkatnya Peran Serta masyarakat dalam Penanggulangan Bencana

% 20 25 Naik

3. Sasaran : Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah

Kalimantan Selatan yang dihuni oleh mayoritas etnis Banjar dan sebagian etnis Bakumpai dan Dayak sebagai entitas etnis asli memiliki keragaman seni dan budaya yang saling terintegrasi baik nilai-nilai, pelaku maupun lokasi/wilayah kebudayaan (tujuan wisata). Seni dan budaya di Kalimantan Selatan sebagaimana di daerah lain mengalami perkembangan pasang surut dan pemangku seni budaya dikonstruksi oleh tiga pilar yakni, (1) pilar nilai-nilai seni budaya yang berlaku di masyarakat (2) Pilar Kegiatan yang dilakukan dan kokohkan para pemangku seni budaya (adat) dan yang (3) Pilar Peran dan fasilitasi pemerintah daerah. Adalah hal yang menarik ketika terbentuknya Lembaga Adat dan Kekerabatan Kesultanan Banjar (LAKKB) sebagai pilar yang ke-empat (4) guna membangun interaksi seni-budaya Banjar dengan keraton sebagaimana kokohnya kesenian dan kebudayaan di Jawa dan Sumatera sebagai bagian dari upaya pemerintah bersama stakeholder memangku seni dan adat daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini untuk menegaskan dan meletakkan dasar bahwa kesenian dan kebudayaan Banjar Kalimantan Selatan tidak sekadar sebuah event atau kegiatan tetapi juga menjadi sebuah bagian dari urat nadi kehidupan yang didukung oleh institusi keraton sebagai mitra pemerintah. Itulah sebabnya program

(43)

pemerintah provinsi dalam rangka mendirikan replika Keraton bagian dari upaya mengintegrasikan kebudayaan Banjar.

Keberhasilan atas Berkembangnya wisata daerah yang berbasis budaya dan sumber daya daerah diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 3.5

Capaian Kinerja Terhadap Target 2011

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

Tradisi dan Budaya daerah :

1 Meningkatnya event budaya daerah % 10 13 > 100

2 Meningkatnya jumlah keragaman

budaya yang ditemukan Jenis

1 2

> 100

3 Penganugerahan Karya Cipta dan Seni Orang 10 30 > 100

Jumlah Wistawan dan lama kunjungan :

4 Meningkatnya kunjungan wisman % 2,3 1,76 76,52

5 Meningkatnya kunjungan wisnus % 3 16,65 >100

6 Lama Kunjungan Wisman Hari 3 3 100

7 Lama Kunjungan Wisnus Hari 2 2 100

8 Meningkatnya kunjungan ke Museum %/th 12 18 > 100

Untuk bidang kebudayaan dan kesenian, masih fokus pada upaya pengembangan dan pelestarian serta terpeliharanya seni dan budaya daerah, terlebih seni dan budaya yang hampir punah. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan antara lain : aktualisasi, fasilitasi dan pergelaran seni rupa, lukis, tari, lagu, wayang dan kegiatan lainya. Untuk bidang Pariwisata, terus berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan dengan melalui penyelenggaraan event-event pariwisata, peningkatan pelayanan dan pengelolaan destinasi wisata, serta peningkatan sadar wisata bagi masyarakat di daerah wisata dan dukungan pembangunan pariwisata. Kalimantan Selatan patut bersyukur kawasan wisata Pasar Terapung, wisata Pendulangan Intan Martapura, dan Wisata Alam Loksado Kandangan masuk dalam event wisata nasional

(44)

Meningkatnya peran pariwisata dan budaya dalam pembangunan daerah pada tahun 2011 menunjukan pencapaian kinerja yang cukup baik. Hal ini terlihat, antara lain dengan terjadinya peningkatan event budaya daerah, peningkatan jumlah keragaman budaya yang ditemukan, meningkatnya penerima penghargaan karya cipta dan seni, meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara. yang secara langsung maupun tidak langsung meningkatkan jumlah devisa dan perekonomian daerah. Peningkatan tersebut merupakan dampak positif atas diselenggarakannya event-event budaya pariwisata, festival seni dan budaya serta dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6

Realisasi Kinerja Tahun 2010 dan 2011

No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 Kinerja

Naik/Turun

Tradisi dan Budaya daerah :

1 Meningkatnya event budaya daerah % 10 13 Naik

2 Meningkatnya jumlah keragaman

budaya yang ditemukan Jenis

1 2

Naik 3 Penganugerahan Karya Cipta dan

Seni Orang

20 30

Naik

Jumlah Wistawan dan lama kunjungan :

4 Meningkatnya kunjungan wisman % 2,3 1,76 Turun

5 Meningkatnya kunjungan wisnus % 3 16,65 Naik

6 Lama Kunjungan Wisman Hari 3 3 Tetap

7 Lama Kunjungan Wisnus Hari 1,9 2 Naik

8 Meningkatnya kunjungan ke Museum % 12/th 18 Naik

Secara keseluruhan selama 2 (dua) tahun terakhir sejak tahun 2010 sampai dengan 2011, peningkatan peran wisata dan budaya dalam pembangunan daerah cukup signifikan, namun perlu pengembangan berkelanjutan atas pariwisata dan budaya sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.

B. MISI II : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing

(45)

UntukMeningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Produktif dan Berdaya Saing masyarakat Kalimantan Selatan, maka di tetapkan tiga sasaran, yaitu Sasaran pertama adalah Terwujudnya pencapaian indikator pendidikan yang mendukung peningkatan pembangunan manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan ; Sasaran kedua adalah Terwujudnya pencapaian indikator kesehatan yang mendukung peningkatan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan; dan Sasaran ketiga Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing

1. Sasaran: Terwujudnya pencapaian indikator pendidikan yang mendukung peningkatan pembangunan manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan

Keberhasilan atas Terwujudnya pencapaian indikator pendidikan yang mendukung peningkatan pembangunan manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 3.7

Capaian Kinerja Terhadap Target 2011

Dari 5 indikator makro diatas mencerminkan telah terwujudnya pencapaian indikator pendidikan yang mendukung peningkatan pembangunan manusia, berkualitas pada semua jalur dan jenjang pendidikan.

Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan, sangat menaruh perhatian

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Angka melek huruf % 96 95,80 99,7

2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,10 7,27 > 100

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99 99,28 > 100

4 APK SLTP/MTs % 97 97,54 > 100

(46)

besar kepada para siswa dan turut mendorong peningkatan motivasi belajar dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada lulusan SLTA yang berhasil meraih prestasi tertinggi pada Ujian Nasional 2010/2011. Berasal dari 13 Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dan masing-masing mendapat beasiswa sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta).

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8

Realisasi Kinerja Tahun 2010 dan 2011

Pencapaian hasil yang baik ini merupakan hasil kerja optimal dari jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana dituangkan dalam tabel realisasi di atas. Di sisi lain, komitmen pimpinan daerah (Gubernur Kalimantan Selatan) dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di wilayah Kalimantan Selatan yang diwujudkan dalam Nota Kesepakatan dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Pemerintah Kabupaten/Kota di wilayah Kalimantan Selatan yang substansinya adalah penuntasan wajib belajar 9 (sembilan) tahun, peningkatan mutu pendidikan, pemberantasan buta huruf dan rehabilitasi gedung pendidikan.

Keberhasilan pembangunan pendidikan salah satu indikatornya adalah jumlah penduduk yang melek huruf, oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan gencar melaksanakan program pemberantasan buta huruf, dalam hal ini persentase buta huruf banyak ditemukan pada usia tua, sedangkan penduduk usia muda sangat jarang ditemukan penduduk yang buta huruf,

No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 Kinerja

Naik/Turun

1 Angka melek huruf % 95,70 95,80 Naik

2 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 7,23 7,27 Naik

3 Angka Partisipasi Murni SD/MI % 99,21 99,28 Naik

4 APK SLTP/MTs % 97,21 97,54 Naik

(47)

dapat kita lihat dari tabel diatas terjadi peningkatan Angka Melek Huruf 0,10%, di tahun 2010 95,70% sedangkan ditahun 2011 mencapai 95,80% Dalam rangka pencapaian kinerja sebagaimana diuraikan sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2011 didukung dengan kekuatan dana APBN (Dekonsentrasi) sebesar Rp 302.161.157.000,- dan APBD sebesar Rp. 342.870.553.724 Total Anggaran Tahun 2011 (APBN dan APBD) sebesar Rp. 645.031.710.724,- Realisasi sampai dengan akhir tahun 2011 adalah sebesar Rp. 602.180.035.887 (93,36%). Anggaran yang tidak terserap sebesar Rp. Rp. 42.849.604.837,- terdiri dari APBN sebesar Rp. 26.407.375.732,- (8,74%) dan APBD sebesar 16.442.229.105 ,- (4,8 %)

2. Sasaran: Terwujudnya pencapaian indikator kesehatan yang mendukung peningkatan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadlian

Keberhasilan atas Terwujudnya pencapaian indikator kesehatan yang mendukung peningkatan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadlian diukur melalui 4 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 3.9

Capaian Kinerja Terhadap Target Tahun 2011

Sasaran Terwujudnya pencapaian indikator kesehatan yang mendukung peningkatan pembangunan manusia, serta masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadlian yang ditetapkan pada

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 Angka Harapan Hidup Tahun 65,16 68,4 > 100

2 Angka Kematian Bayi Kasus per

1000 Kh 46,2 34 > 100

3 Angka kematian ibu Kasus Per

100.000 96 91 94,79

4

Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

(48)

tahun 2011 telah dapat dicapai dengan hasil yang sangat baik sebagaimana disajikan pada tabel diatas.

Namun untuk Indikator Angka Kematian Ibu, dapat dijelaskan bahwa realisasi capaian kinerja atas indikator ini adalah 91 Kasus Kematian Ibu bersalin pada tahun 2011 atau 94,79 % dari targetnya sebesar 96 kasus. Angka di atas menunjukan bahwa target kinerja indikator ini pada tahun 2011 belum tercapai. Meskipun angka ini masih di bawah capaian tahun 2010 menunjukan bahwa terjadi peningkatan kinerja sebesar 17,27. Peningkatan ini berkat kebijakan-kebijakan yang di keluarkan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan antara lain :

a. Kebijakan penempatan bidan PTT Pusat dan daerah di desa-desa yang belum memiliki tenaga bidan

b. Meningkatnya Kesadaran Masyarakat akan proses persalinan yang aman c. Semakin meningkatnya kemampuan tenaga kesehatan (bidan)

d. Adanya peningkatan kemitraan antara bidan dan dukun bayi, sehingga pertolongan persalinan oleh dukun bayi tetap dibawah pembinaan bidan desa.

Adapun perbandingan realisasi kinerja tahun 2011 dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.10

Realisasi Kinerja Tahun 2010 dan 2011

Angka Harapan Hidup yang tersaji pada tabel diatas yang dikutip dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan, dapat dijelaskan bahwa realisasi capaian kinerja atas indikator ini tercapai. Tercapainya indikator kinerja ini antara lain didukung oleh :

No. Indikator Kinerja Satuan 2010 2011 Kinerja

Naik/Turun

1 Angka Harapan Hidup Tahun 63,7 68,4 Naik

2 Angka Kematian Bayi per 1000 Kh 50 34 Naik

3 Angka kematian ibu Kasus Per

100.000 110 91 Naik

4

Persentase penduduk miskin memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan

(49)

a. Menurunya Angka Kematian Bayi dari 50 per 1000 kelahiran Hidup pada tahun 2010 menjadi 34 per 1000 Kelahiran hidup pada tahun 2011

b. Berkurangnya kasus kematian ibu bersalin dari 110 kasus pada tahun 2011, hal ini didukung dengan adanya pengangkatan 104 orang bidan PTT Daerah oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

c. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan proses persalinan yang aman berdampak pada semakin meningkatnya pelayanan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan). Dengan demikian proses persalinan dapat dilaksanakan sesuai standar dan setiap kasus kegawatdaruratan kebidanan dapat segera mendapat pertolongan, sehingga mengurangi resiko kematian ibu melahirkan maupun bayinya.

3. Sasaran : Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing Keberhasilan atas Terwujudnya masyarakat yang produktif dan berdaya saing diukur melalui 5 indikator dengan target, realisasi dan capaiannya sebagai berikut :

Tabel 3.11

Capaian Kinerja Tahun 2011

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan sangat mendukung pengembangan BLK Banjarbaru menuju bertaraf Internasional, dimana lulusan BLK berstandar internasional memiliki sertifikat uji kompetensi oleh BNSP. Pencapaian BLK berstandar internasional di tahun 2011 telah mencapai 15 persen. Data diatas menunjukan bahwa seluruh Indikator diatas telah tercapai, menunjukan bahwa kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan untuk mencapai terwujudnya

No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

1 BLK berstandar

Internasional % 15 15 100

2 Penduduk yang

bekerja Orang 1.759.122 1.824.929 > 100

3 Jumlah/Persentase

Angkatan kerja Orang/Persen 1.738.368 1.925.684 > 100 4 Tingkat pengangguran

terbuka Persen 6,7 5,62 > 100

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

1) Untuk SKSKB/ FA-KB yang melengkapi pengangkutan KB/ KBK di laut, maka SKSKB/ FA-KB yang telah habis masa berlakunya tersebut wajib disertai/ dilampiri dengan Surat Keterangan

Dan dari 15 (lima belas) perusahaan yang mendaftar tersebut terdapat 8 (delapan) perusahaan yang mengupload table kualifikasi, yaitu sebagai berikut :.. Sigma

Hasil wawancara pada tanggal 01 Maret 2014, peneliti mendapatkan gambaran bagaimana perilaku prososial antara siswa yang berasal dari sekolah umum seperti SMA Ronggolawe

[r]

This study reviewed some research investigating factors that affect English language learning such as characteristics of good language learners, learners’

Tujuan evaluasi risiko adalah untuk memahami karakteristik risiko dengan lebih baik. Pengukuran risiko biasanya dilakukan melalui kuantifikasi risiko. Pengukuran dan

Hasil penelitian menunjukkan kombinasi perlakuan terbaik pada perlakuan residu pemberian vinasse inkubasi 10 hari dengan pupuk kalium 100 kg/ha (V2K1) dapat meningkatkan

37 Belanja Barang Operasional Lainnya Peng Langsung Sukabumi/Jawa Barat 28.000.000,00 RM Maret 7 Bln Spk Opsdik Selabrip/SIP Kegiatan Khusus.